Anda di halaman 1dari 23

IDENTIFIKASI HASIL KARYA SENI RUPA MANCANEGARA PADA SENI LUKIS

No.
1.

Aliran
Aliran Klasik
dan Neo-Klasik

Klasikisme

Konsep
adalah

aliran

pemikiran yang muncul di


Eropa yang ditandai dengan

gaya arsitektur klasik Eropa

sekitar tahun 3000 SM (zaman


Yunani) sampai abad ke-17 dan
18 (Zaman Barok dan Rokoko)
dan

aliran

pengaruh

ini

memberi

kuat

kepada

kebudayaan saat itu secara


keseluruhan. Aliran klasikisme
mengacu

pada

tolak seni
Berkaitan dengan

gaya

arsitektur yang dimulai pada


abad

ke-18

di

Eropa

membuktikan bahwa arsitektur


klasik

masih

dianggap

diminati

sebagai

dan
karya

dan umum)
Kemegahan
Idealisme dan

kebudayaan

Pengulangan

berlebihan
Indah dan molek
Dekoratif
Generalisme (lazim

homosentris
Rasio menjadi titik

Yunani Klasik dan Romawi


Klasik.

Ciri-Ciri
Dibuat-buat dan

perasaan seseorang
Mendambakan yang

Tokoh Yang Terkenal


Leon Battista

Alberti
Nicolas Poussin
Charles Le Brun
Leonardo da Vinci
Michelangelo
Raphael
Girodet
Jacques Louis

David Watten
Vigeelebrum
Jean Ingres
Kartono Yudo

sangat harmonis
Berusaha memikat hati

Gambar/Lukisan

Monalisa Leonardo da Vinci


(1503-1507)

Kusumo
Amri Yahya
Delsy Syamsumar
Watten
Vigee Lebrun
Fragonard Marisot
Boucher
Saint Catherine of Alexandria
Raphael (1507)

bermutu tinggi. Pengulangan


gaya arsitektur klasik secara
utuh atau dominan disebut
dengan

Neo-klasikisme.

Dengan kata lain, Neoklasik


adalah gaya arsitektur klasik
yang

dimunculkan

sesudah

kembali

zaman

klasik

meskipun dengan konstruksi,


material dan kadang fungsi
yang

berbeda,

hal

Belisarius Begging for Alms


Jacques Louis David Watten
(1781)

ini

disebabkan karena kebutuhan


orang

akan

bangunan

dan

teknologi yang semakin maju.

Louise de Broglie Jean Ingres


(1845)

2.

Aliran Realisme

Realisme di dalam seni rupa


berarti

usaha

menampilkan

subjek

dalam

suatu

sebagaimana
kehidupan

tampil
sehari-hari

Berusaha

karya

menampilkan

dalam

kehidupan sehari-hari

tanpa

dari karakter, suasana,

tambahan embel-embel atau


interpretasi tertentu. Maknanya

bisa pula mengacu pada usaha


dalam
seni
rupa
untuk
menampilkan

kebenaran,

bahkan
menyembunyikan
buruk sekalipun.

Rembrandt
Jean Francois

Millet
Honore Daumier
Gustove Corbert

dilema dan obyek


Mengabaikan dramadrama teaterikal
Mengabaikan subyeksubyek yang tampil

The Return of The Prodigal


Son Rembrandt (1669)

dalam ruang yang

tanpa
hal

terlalu luas dan

yang

bentuk-bentuk klasik
Jujur dan tidak ada

manipulasi
Menolak idealisme

The Gleaners Jean Francois


Millet (1857)

The Third Class Carriage

Honore Daumier (1862)

A Burial at Ornans Gustave


Corbert (1849-1850)
3.

Aliran

Aliran

Naturalisme

aliran

Naturalisme
yang

adalah Obyek yang digambarkan

mencintai

dan diungkapkan seperti mata

memuja alam dengan segenap melihat. Untuk


isinya. Penganut aliran ini memberikan kesan mirip
berusaha

untuk

John Constable

William
Hogarth

melukiskan diusahakan bentuk yang

keadaan alam, khususnya dari persis, ini artinya

Claude Monet

aspek yang menarik, sehingga proporsi, keseimbangan,


lukisan

Naturalisme

Monet (1872/1873)

selalu perspektif, pewarnaan dan

bertemakan keindahan alam lainnya diusahakan setepat


dan isinya.

Impression, Sunrise Claude

William Bliss
Baker

mungkin sesuai
penglihatan.

Basuki
Abdullah

Raden Saleh

Haywain John Constable


(1821)

Di Suatu Alam yang Damai


Basuki Abdullah

Fallen Monarch William Bliss


Baker (1886)
4.

Aliran
Romantisme

Merupakan aliran tertua di

Lukisan mengandung

dalam

cerita yang dahsyat

modern

sejarah

seni

Indonesia.

lukis
Lukisan

dengan aliran ini berusaha


membangkitkan

kenangan

romantis dan keindahan di

dan emosional.
Penuh gerak dan
dinamis.
Warna bersifat kontras
dan meriah.

Eugene Delacroix
Theodore Gericault
Jean Baptiste
Raden Saleh
Francisco de Goya

setiap objeknya. Pemandangan

Pengaturan komposisi

Pemburu Diserang Harimau

alam adalah objek yang sering

Raden Saleh

diambil sebagai latar belakang

dinamis.
Mengandung kegetiran

lukisan. Romantisme dirintis

dan menyentuh

oleh

perasaan.
Kedahsyatan melebihi

pelukis-pelukis

pada

zaman penjajahan Belanda dan


ditularkan

kepada

pelukis

kenyataan.

pribumi untuk tujuan koleksi


dan galeri di zaman kolonial.
Liberty Leading The People
Eugene Delacroix (1830)

The Raft of the Medusa


Theodore Gericault (1818-1819)

Still Life With Golden Bream


Fransisco Goya (1808)
5.

Aliran
Surealisme

Surealisme

berusaha Objek lukisan tampak

menampilkan
pengalaman

pengalaman- aneh dan asing seolahyang

bersifat olah hanya terdapat di

batiniah seperti mimpi, ilusi, alam mimpi.


khayali,

dan

Lukisan

dengan

kebanyakan

sebagainya.
aliran

ini

menyerupai

bentuk-bentuk

yang

sering

ditemui dalam mimpi. Pelukis


berusaha untuk mengabaikan
bentuk
kemudian
tertentu

secara

keseluruhan

mengolah
dari

menghasilkan

bagian

objek

untuk

sensasi

yang

Andr Masson
Joan Miro
Salvador Dali
Marc Chagall
Carlo Carra
Giorgio de Chirico
Maxt Ernest
Bullfighting Andr Masson
(1937)

bisa dirasakan manusia tanpa

The Dog Barking at the Moon

harus mengerti bentuk aslinya.

Joan Miro (1926)

The Persistence of Memory


Salvador Dali (1931)

The Circus Horse Marc Chagall


(1964)

Swimmer Carlo Carra (1910)


6.

Aliran Kubisme

berbasis Cenderung abstrak namun

kesederhanaan bentuk untuk memiliki bentuk-bentuk

menghasilkan sensasi tertentu. geometri (segi empat,

Lukisan
kubisme segitiga, kerucut, kubus,

mengedepankan bentuk-bentuk lingkaran)

Pablo Picasso
Paul Cezanne
Juan Gris
Fernand Leger
Francis Picabia
Roger de la

germetris.

Fresnaye
George Braque
Metzinger
Albert Glazez
But Mochtar
Moctar Apin
Fajar Sidik
Andre Derain

Seni

lukis

yang

Para

pelukis

beraliran kubisme melakukan


abstraksi terhadap objek ke
dalam bentuk-bentuk geometri.
Garis objek dibentuk dengan
cara

memotong,

overlap,
transparansi,

distorsi,

penyederhanaan,
deformasi,

menyusun dan aneka tampak.


Istilah kubisme merujuk pada

The Weeping Woman Pablo


Picasso (1937)

jenis lukisan Braque di Salon


des

Independants

mengeksplorasi
kecil
citraan

hingga
objek

yang

kubus-kubus
membentuk
yang

unik

sehingga dijuluki bizzarries


cubiques (kubus ajaib).
The Basket of Pears Juan Gris
(1925)

The Disk in the City Fernand


Leger (1920-1921)

7.

Aliran
Ekspresionisme

Ekspressionisme

adalah Obyek-obyek yang

kecenderungan
seniman

seorang dilukiskan antara lain

untuk

mendistorsi kengerian, kekerasan,

emosional. Dalam aliran ini, dan keinginan lain di balik

ada kecenderungan distorsi tingkah laku manusia.

bentuk dan warna objek untuk

menampilkan emosional atau


kenyataan dengan efek-efek kemiskinan, kesedihan

sensasi

atas

Mengutamakan

suatu

tragedi.

Vincent Van Gogh


Matthias
Grnewald
El Greco
Affandi
Paul Klee
Emil Nolde
W . Kandinsky
Edvard Munch

Starry Night Over the Rhone


Vincent Van Gogh (1888)

kebebasan

dalam bentuk dan warna untuk


mencurahkan

emosi

atau

perasaan.

The Scream Edvard Munch


(1895)

Ruffled Autumn Cloud Emil


Nolde (1927)

The Crucifixion Matthias


Grnewald (1515)

8.

Aliran Fauvisme

Henri Matisse
mengagungkan
kebebasan adalah pada ketetapan dan Andre Derain
Maurice de Vlaminck
berekspresi, sehingga banyak bukan selalu merupakan
Aliran

fauvisme

objek

lukisan

sangat Ciri ciri karya tersebut

yang

dibuat kebenaran. Serta warna-

kontras dengan aslinya seperti warna yang liar.


pohon berwana 0ranye/jingga
atau lainnya. Lukisan-lukisan
fauvis

betul-betul

membebaskan

diri

batasan-batasan

dari
aliran

sebelumnya.

The Purple Coat Henri Matisse


(1937)

Pelukis fauvisme cenderung


melukis apa yang mereka sukai
tanpa memikirkan isi dan arti
dari

sebuah

lukisan

yang

dibuat.
Sunset at the Forest of Senonches
Maurice de Vlaminck (1958)

Charring Cross Bridge Andre


Derain (1906)
9.

Aliran
Impresionisme

dari

aliran

Lebih mementingkan

impresionisme

adalah

lebih

kesan atau impresi

mementingkan

kesan

atau

impresi

objek

yang

Ciri

khas

pada

sangat

dipengaruhi

oleh

keadaan cuaca, karena melukis


dilakukan di luar studio. Sinar
matahari yang selalu bergerak
mempengaruhi

warna

alam

yang apabila dilukis selalu


berubah-ubah,

sehingga

pelukis dengan tergesa-gesa


cepat

menyelesaikan

dilukis.

Obyek yang dihasilkan

agak kabur dan tidak

mendetail.

Goresan kuas pendek


pada objek yang

dilukis. Lukisan impresionis

dan tebal dengan gaya


mirip sketsa, untuk
memberikan
kemudahan pelukis
menangkap esensi

Pierre Auguste
Renoir
Cammile Pissarro
Sisley
Edgar Degas
Mary Cassatt
Eduard Manet
Kusnadi
Solichin
Affandi

Dance at the Moulin de la


Galette Pierre Auguste Renoir
(1876)

lukisannya,
mendapatkan

untuk
kesan

subjek daripada

warna

detailnya.

pada saat yang diinginkannya.


Lukisan impresionis biasanya
tidak mempunyai kontur yang

Warna didapat dengan


sesedikit mungkin

jelas dan nampak hanya efek-

pencampuran pigmen

efek warna yang membentuk

cat yang digunakan.

wujud tertentu.

Two Dancers on a Stage Edgar


Degas

Diharapkan warna
tercampur secara optis
oleh retina.

Bayangan dibuat
dengan mencampurkan
warna komplementer
(Hitam tidak
digunakan sebagai
bayangan).

Cat tidak ditunggu


kering untuk ditimpa
dengan warna

A Kiss for Baby Anne Mary


Cassatt (1897)

berikutnya.

Pengolahan sifat
transparansi cat
dihindari.

Meneliti sedetail
mungkin sifat pantulan
cahaya dari suatu objek
untuk kemudian
diterapkan di dalam
lukisan.

Dikerjakan di luar
ruangan (en plein air)

Hyde Park Cammile Pissarro


(1890)

10.

Aliran
Abstraksionisme

Merupakan salah satu jenis Ciri khas dari aliran


kesenian

kontemporer

yang abstraksionisme adalah

tidak menggambarkan obyek bahwa aliran tersebut


dalam

dunia

menggunakan
bentuk

dalam

asli,
warna
cara

tetapi merupakan ciptaan yang


dan terdiri atas susunan unsur
non- unsur rua yang sama

representasional. Unsur yang sekali terbebas dari bentuk


dianggap mampu memberikan bentuk alam. Karena
sensasi

keberadaan

objek sesuatu munculnya dari

Kazimir Malevich
Wassily Kandinsky
Hans Hartung
Zaini
Nashar
Fajar Sidiq
Ahmad Sadali
Amri Yahya
Suprematist Composition
Kazimir Malevich (1916)

diperkuat untuk menggantikan dunia dalam batin, maka


unsur bentuk yang dikurangi yang muncul biasanya
porsinya.

Hasilnya

berupa akan berbeda. Berbeda

komposisi garis, bidang, warna dengan dunia luar,


dan unsur-unsur lainya. Aliran sehingga karyanya akan
ini berusaha mengambil objek bersifat individualisme
yang berasal dari dunia batin. dan sangat pribadi.
Objek

itu

bisa

fantasi,

imajinasi dan mungkin juga


intuisi para seniman.

The Raw and the Cooked Hans


Hartung (1989)

Black and Violet Wassily


Kandinsky (1923)
11.

Aliran Dadaisme Gerakan


karya

Dada
seni

menciptakan
rupa

yang

mengkomunikasikan
absurditas.

Dada

sinis, nihil dan

konsep

berusaha melenyapkan

dapat

ilusi
Menolak setiap bentuk

kedalam

dikategorisasikan

Memiliki ciri khas

konsep Fantasi (lawan dari

karya seni yang

Realisme).

bersifat moral, sosial,

Gerakan

ini

berpengaruh pada sastra, teater,


musik,

serta

seni

rupa.

Seniman Dada menolak rasio,


menganggap bahwa pemikiran
rasional tidak efektif untuk
menyelesaikan masalah dunia.
Dada

merupakan

reaksi

dan estetis.

Paul Klee
Maron Janco
Man Ray
Hans (Jean) Arp
Max Ernst
Juan Gross
Francis Picabia
Silhouette Man Ray (1916)

terhadap

kengerian

Perang

Oedipus Rex Max Ernst (1922)

Dunia I, yang dilihat seniman


sebagai

akibat

pemikiran

rasional. Ciri khas dari karya


dadaisme adalah seni yang
tidak mau ilusi atau ketiadaan
ilusi.

Yang

diungkapkan

kemudian

dalam

bentuk
The Procession Francis Picabia

main-main, secara sederhana


12.

dan kekanak-kanakan.
Aliran Futurisme Futurisme
mengatakan
keindahan

gerak

dan

(1912)
Temanya cenderung
menggambarkan

dipandang sebagai pendobrak

kesibukan-kesibukan

aliran Kubisme yang dianggap

seperti, pesta arak-

statis dalam komposisi, garis

arakan, perang.
Menggambarkan objek

dan

pewarnaan. Aliran

berusaha

menampilkan

kedinamisan

dan

mengutarakan
khayalan
datang.

ini

masa

berusaha

lukis yang terlihat


seperti bergerak. Suatu

gerak

dan

objek digambarkan

yang

akan

beberapa kali secara


sama, secara
perspektif.

Giacomo Balla
Umberto Boccioni
Carlo Carra
Gino Severini

Pessimismo e Optimismo
Giacomo Balla (1923)

Modern Idol Umberto Boccioni


(1911)

The Red Horseman Carlo


Carra (1913)

Dynamic Hieroglyph of the Bal


Tabarin Gino Severini (1912)
13.

Aliran
Pointilisme

Gaya

melukis

dengan Mengubah kombinasi

menggunakan sentuhan titik titik-titik warna primer,


cat

yang

diterapkan

pada sehingga menciptakan

kanvas yang dibuat sedemikian ilusi menggunakan banyak


rupa sehingga warna berbaur warna. Kumpulan titiksecara

visual

menciptakan
hingga

kesan

membentuk
jarak

tertentu

dan

realistik,
artistik.

Seurat
Paul Signac
A Sunday Afternoon on the Island

halus menghasilkan warna lebih

of La Grande Jatte Georges

sebuah cerah dibandingkan saat


bisa palet untuk kemudian

memperlihatkan lukisan yang digunakan melukis.


bersifat

Rijaman
Budi Hariyanto
Georges Pierre-

untuk titik warna primer ini akan

objek gambar dan jika dilihat mencampur warna pada


dari

ekspresik, Kanvas putih di antara


Merupakan titik-titik dapat

Seurat (1884)

kelanjutan dari tenik melukis meningkatkan efek ini.


impresionisme

The Port of Saint-Tropez Paul


Signac (1901)
14.

Aliran Pop Art

Seni

ini

muncul

karena Menampilkan suasana

kejenuhan dengan seni tanpa sindiran, karikaturis,


obyek dan mengingatkan kita humor dan apa adanya.
akan keadaaan sekeliling yang
telah lama kita lupakan. Dalam
mengambil

obyek

tidak

apa

yang

memilih-milih,
mereka

jumpai

dijadikan

obyek.
Bahkan

bisa

saja

mereka

mengambil sepasang sandal


disandarkan diatas rongsokan
meja

kemudian

diatur

sedemikian rupa dan akhirnya

Andy Warhol
Tom Wesselmann
George Segal
Yoseph Benys
Cristo
Roy Lichtenstein

Andy Warhols Mao

dipamerkan.

By Tom Wesselmann

Kesan umum dari karya-karya


Pop art menampilkan suasana
sindiran,

karikaturis,

humor

dan apa adanya.

Drowning Girl Roy


Lichtenstein (1963)

Anda mungkin juga menyukai