Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Selama ini orang beranggapan bahwa seorang manajer sama dengan seorang

pemimpin. Karena pada kenyataannya sering kali istilah manajer digunakan untuk menyebut
seorang pemimpin. Bangsa Indonesia menggunakan istilah "pemimpin bangsa" dan tidak
pernah menggunakan istilah "manajer bangsa", hal ini menunjukkan bahwa walaupun kita
sering rancu dalam menyebut pemimpin dan manajer, tapi dalam beberapa hal kita konsisten
untuk menyebut secara terpisah kedua istilah tersebut, seperti ketika kita menyebut
"pemimpin perjuangan" bukan "manajer perjuangan", "pemimpin revolusi" bukan "manajer
revolusi", "pemimpin sidang" bukan "manajer sidang", dsb.
Bila berhubungan dengan orang, maka kedudukan pemimpin dan manajer adalah
sama, bahwa mereka adalah atasan dan yang menjadi obyek kedudukan mereka adalah
bawahan. Tapi berhubungan dengan obyek ini juga ada perbedaan, bahwa pemimpin selalu
dan hanya berhubungan dengan orang-orang/para bawahan, sedangkan manajer tidak.
Manajer yang melakukan fungsi manajemen tidak selalu berhubungan dengan orang, tetapi
juga bisa dengan berbagai hal lain yang tidak berbentuk orang, seperti waktu kemudian
dikenal manajemen waktu, berhubungan dengan belajar maka disebut dengan manajemen
belajar, berhubungan dengan tujuan maka disebut dengan manajemen tujuan, dsb.

Maka dari sini kita bisa menyimpulkan istilah manajer diberikan dikarenakan ia
melakukan fungsi manajemen bukana karena semata-mata posisi dia sebagai atasan, karena
itu juga ada tingkatan manajer, seperti manajer tingkat atas (top manajer), manajer tingkat
menengah (midle manajer) dan manajer tingkat rendah (low manajer). Sedangkan seseorang
disebut sebagai pemimpin/pimpinan semata-mata karena posisi dia sebagai atasan. Karena
itu dalam kepemimpinan tidak dikenal dualisme kepemimpinan karena hanya akan memecah
belah dan menghancurkan. Pemimpin haruslah satu. Dengan demikian kita tahu, bahwa
sesungguhnya antara pemimpin dan manajer memiliki fungsi yang berbeda
1.2

Rumusan Masalah
1. Apakah makna dari manajemen dan pemimpin ?
2. Apakah manajer dan pemimpin itu sama ?
3. Apakah Perbedaan manajer dan pamimpin ?

1.3

Tujuan
1. Memahami makna kata manajer dan pemimpin
2. Mengetahui Persamaan manajer dan pemimpin
3. Mengetahui Perbedaan manajer dan pemimpin

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Manajer Dan Pemimpin
Pemimpin

adalah seorang pemimpin yang mempunyai sifat-sifat kepemimpinan

personality atau authority (berwibawa). Ia disegani dan berwibawa terhadap bawahan atau
pengikutnya karena kecakapan dan kemampuan serta didukung perilakunnya yang baik.
Pemimpin (leader) dapat memimpin organisasi formal maupun informal, dan menjadi
panutan bagi bawahan (pengikut)nya. Biasanya tipe kepemimpinannya adalah partisipatif
leader dan falsafah kepemimpinannya adalah pimpinan untuk bawahan.
Sedangkan manajer juga merupakan seorang pemimpin, yang dalam praktek
kepemimpinannya hanya berdasarkan kekuasaan atau authority formalnya saja. Bawahan
atau karyawan atau staf menuruti perintah-perintahnya karena takut dikenakan hukuman oleh
manajer tersebut. Manajer biasanya hanya dapat memimpin organisasi formal saja dan tipe
kepemimpinannya ialah autocratis leader dengan falsafahnya ialah bahwa bawahan
adalah untuk pemimpin
Sebenarnya, peran manajer dan pamimpin adalah penting. Intinya adalah organisasi
yang sukses yang dijalankan oleh seseorang yang merupakan kombinasi manajer dan
pemimpin. Ketika seseorang memiliki sejumlah karakter manajer dan pemimpin.
Masalahnya adalah bukan dalam memutuskan akan menjadi yang mana, tetapi lebih dalam
mencapai keseimbangan yagng tepat antara karakteristik manajerial dan kepemimpinan,
sesuatu yang harus dimiliki oleh masing-masing eksekutif.

Manajer adalah seseorang yang bekerja melalui orang lain dengan mengoordinasikan
kegiatan-kegiatan mereka guna mencapai sasaran organisasi.
2.1.1. Definisi Manajer Fungsional (Functional Manager) dan Manajer Umum (General
Manager)

Manajer Fungsional / Functional Manager


Manajer fungsional adalah manajer yang memiliki tanggung jawab pada satu bagian

fungsional perusahaan atau organisasi saja dan tidak ikut campur pekerjaan fungsional pada
bagian lain. Contohnya adalah seperti manajer keuangan, manajer pemasaran, manajer
akuntansi, manajer operasional, manajer hrd, dan banyak lagi contoh lainnya.

Manajer Umum / General Manager


Manajer umum adalah manajer yang memiliki tanggung jawab seluruh bagian /

fungsional pada suatu perusahaan atau organisasi. Manajer umum memimpin beberapa unit
bidang fungsi pekerjaan yang mengepalai beberapa atau seluruh manajer fungsional. Pada
perusahaan yang berskala kecil mungkin cukup diperlukan satu orang manajer umum,
sedangkan pada perusahaan atau organisasi yang berkaliber besar biasanya memiliki
beberapa orang manajer umum yang bertanggung-jawab pada area tugas yang berbeda-beda.
1. Peran Manajer
Henry Mintzberg, seorang ahli riset ilmu manajemen, mengemukakan bahwa ada
sepuluh peran yang dimainkan oleh manajer di tempat kerjanya. Ia kemudian
mengelompokan kesepuluh peran itu ke dalam tiga kelompok, yaitu:

Peran antarpribadi
Merupakan peran yang melibatkan orang dan kewajiban lain, yang bersifat
seremonial dan simbolis. Peran ini meliputi peran sebagai figur untuk anak buah,
pemimpin, dan penghubung.

Peran informasional
Meliputi peran manajer sebagai pemantau dan penyebar informasi, serta peran
sebagai juru bicara.

Peran pengambilan keputusan


Yang termasuk dalam kelompok ini adalah peran sebagai seorang
wirausahawan, pemecah masalah, pembagi sumber daya, dan perunding.
Mintzberg kemudian menyimpulkan bahwa secara garis besar, aktivitas yang

dilakukan oleh manajer adalah berinteraksi dengan orang lain.


1. Keterampilan Manajer
Robert L. Katz pada tahun 1970-an mengemukakan bahwa setiap manajer
membutuhkan minimal tiga keterampilan dasar. Ketiga keterampilan tersebut adalah:

Keterampilan konseptual (conceptional skill)


Manajer tingkat atas (top manager) harus memiliki keterampilan untuk
membuat konsep, ide, dan gagasan demi kemajuan organisasi.

Gagasan atau ide serta konsep tersebut kemudian haruslah dijabarkan menjadi
suatu rencana kegiatan untuk mewujudkan gagasan atau konsepnya itu. Proses
penjabaran ide menjadi suatu rencana kerja yang kongkret itu biasanya disebut
sebagai proses

perencanaan atau planning. Oleh karena itu, keterampilan

konsepsional juga meruipakan keterampilan untuk membuat rencana kerja.

Keterampilan berhubungan dengan orang lain (humanity skill)


Selain kemampuan konsepsional, manajer juga perlu dilengkapi dengan
keterampilan berkomunikasi atau keterampilan berhubungan dengan orang lain, yang
disebut juga keterampilan kemanusiaan. Komunikasi yang persuasif harus selalu
diciptakan oleh manajer terhadap bawahan yang dipimpinnya. Dengan komunikasi
yang persuasif, bersahabat, dan kebapakan akan membuat karyawan merasa dihargai
dan kemudian mereka akan bersikap terbuka kepada atasan. Keterampilan
berkomunikasi diperlukan, baik pada tingkatan manajemen atas, menengah, maupun
bawah.

Keterampilan teknis (technical skill)


Keterampilan ini pada umumnya merupakan bekal bagi manajer pada tingkat
yang lebih rendah. Keterampilan teknis ini merupakan kemampuan untuk
menjalankan suatu pekerjaan tertentu, misalnya menggunakan program komputer,
memperbaiki mesin, membuat kursi, akuntansi dan lain-lain.

Selain tiga keterampilan dasar di atas, Ricky W. Griffin menambahkan dua


keterampilan dasar yang perlu dimiliki manajer, yaitu:

Keterampilan manajemen waktu


Merupakan keterampilan yang merujuk pada kemampuan seorang manajer
untuk menggunakan waktu yang dimilikinya secara bijaksana. Griffin mengajukan
contoh kasus Lew Frankfort dari Coach. Pada tahun 2004, sebagai manajer, Frankfort
digaji $2.000.000 per tahun. Jika diasumsikan bahwa ia bekerja selama 50 jam per
minggu dengan waktu cuti 2 minggu, maka gaji Frankfort setiap jamnya adalah $800
per jamsekitar $13 per menit. Dari sana dapat kita lihat bahwa setiap menit yang
terbuang akan sangat merugikan perusahaan. Kebanyakan manajer, tentu saja,
memiliki gaji yang jauh lebih kecil dari Frankfort. Namun demikian, waktu yang
mereka miliki tetap merupakan aset berharga, dan menyianyiakannya berarti
membuang-buang uang dan mengurangi produktivitas perusahaan.

Keterampilan membuat keputusan


Merupakan kemampuan untuk mendefinisikan masalah dan menentukan cara
terbaik dalam memecahkannya. Kemampuan membuat keputusan adalah yang paling
utama bagi seorang manajer, terutama bagi kelompok manajer atas (top manager).
Griffin mengajukan tiga langkah dalam pembuatan keputusan. Pertama, seorang
manajer harus mendefinisikan masalah dan mencari berbagai alternatif yang dapat
diambil untuk menyelesaikannya.

Kedua, manajer harus mengevaluasi setiap alternatif yang ada dan memilih
sebuah alternatif yang dianggap paling baik. Dan terakhir, manajer harus
mengimplementasikan alternatif yang telah ia pilih serta mengawasi dan
mengevaluasinya agar tetap berada di jalur yang benar.
Etika manajerial adalah standar prilaku yang memandu manajer dalam pekerjaan
mereka. Ada tiga kategori klasifikasi menurut Ricky W. Griffin:

Perilaku terhadap karyawan

Perilaku terhadap organisasi

Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

2.1.2. Definisi Pemimpin


Definisi emimpin menurut para ahli dan dalam beberapa kamus modern diantaranya:
1. Miftha Thoha dalam bukunya Prilaku Organisasi (1983 : 255)
Pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan memimpin, artinya
memiliki kemampuan untuk mempengaruhi orang lain atau kelompok tanpa
mengindahkan bentuk alasannya.
2. Kartini Kartono (1994 . 33)
Pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan
khususnya kecakapan dan kclebihan disatu bidang, sehingga dia mampu mempengaruhi
orang-orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu, demi
pencapaian satu atau beberapa tujuan.

3. Henry Pratt Faiechild dalam Kartini Kartono (1994 : 33)


8

Pemimpin dalam pengertian ialah seorang yang dengan jalan memprakarsai tingkah
laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya
orang lain atau melalui prestise, kekuasaan dan posisi. Dalam pengertian yang terbatas,
pemimpin ialah seorang yang membimbing, memimpin dengan bantuan kualitas-kualitas
persuasifnya dan akseptansi/ penerimaan secara sukarela oleh para pengikutnya.
4. Jim Collin
Mendefinisikan

pemimpin

memiliki

beberapa

tingkatan,

terendah

adalah

pemimipin yang andal, kemudian pemimpin yang menjadi bagian dalam tim, lalu
pemimpin yang memiliki visi, tingkat yang paling tinggi adalah pemimpin yang bekerja
bukan berdasarkan ego pribadi, tetapi untuk kebaikan organisasi dan bawahannya.
5. Modern Dictionary Of Sociology (1996)
Pemimpin (leader) adalah seseorang yang menempati peranan sentral atau posisi
dominan dan pengaruh dalam kelompok (a person who occupies a central role or position
of dominance and influence in a group).
6. J.I. Brown dalam Psychology and the Social Order.
Pemimpin tidak dapat dipisahkan dengan kelompok, tetapi dapat dipandang sebagai
suatu posisi yang memiliki potensi yang tinggi dibidangnya.

Jenis dan Macam Gaya Kepemimpinan / Pemimpin Klasik Otoriter, Demokratis dan
Bebas Manajemen Sumber Daya Manusia:
9

1. Gaya Kepemimpinan Otoriter / Authoritarian


Adalah gaya pemimpin yang memusatkan segala keputusan dan kebijakan yang
diambil dari dirinya sendiri secara penuh. Segala pembagian tugas dan tanggung jawab
dipegang oleh si pemimpin yang otoriter tersebut, sedangkan para bawahan hanya
melaksanakan tugas yang telah diberikan.
2. Gaya Kepemimpinan Demokratis / Democratic
Gaya kepemimpinan demokratis adalah gaya pemimpin yang memberikan wewenang
secara luas kepada para bawahan. Setiap ada permasalahan selalu mengikutsertakan bawahan
sebagai suatu tim yang utuh. Dalam gaya kepemimpinan demokratis pemimpin memberikan
banyak informasi tentang tugas serta tanggung jawab para bawahannya.
3. Gaya Kepemimpinan Bebas / Laissez Faire
Pemimpin jenis ini hanya terlibat delam kuantitas yang kecil di mana para
bawahannya yang secara aktif menentukan tujuan dan penyelesaian masalah yang dihadapi.
2.3 Persamaan Pemimpin dan manajer
Peran mereka sama seperti dikemukakan oleh Mintzberg (antar pribadi, pemprosesan
informasi, dan pengambilan keputusan) , namun ketrampilan dan tugas yang diperlukan
berbeda.

2.3.1

Tugas Manager dan Pemimpin


A. Manager
Membuat perkiraan dan aturan dengan :
1.Menetapkan sasaran operasional
2.Membuat rencana tindakan dengan jadwal
3.Mengalokasikan sumberdaya
4.Mengorganisasi dan menugaskan orang dalam struktur organisasi
5.Memantau hasil dan menyelesaikan masalah
10

B. Pemimpin
Berusaha membuat perubahan dalam organisasi dengan :
1.Menyusun visi masa depan dengan strategi
2.Mengkomunikasikan dan menjelaskan visi
3.Memotivasi dan memberikan inspirasi kepada orang lain untuk mencapai v
2.4 . Perbedaan Pemimpin Dan Manager
Berikut perbedaan pemimpin dan manajer:
Pertama, dalam hal perencanaan manajer akan merencanakan sesuatu berdasarkan
hal-hal yang sifatnya prosedural, teknis, terarah, tegas, dan tidak bertele-tele namun jika
pemimpin tidak merencanakan sesuatu karena pemimpin tidak merancang rencana
prosedural, pemimpin lebih memiliki visi atau pandangan dalam perencanaannya.

Kedua, dalam hal pengaruh manajer memiliki pengaruh hanya dalam batasan formal,
yang artinya dia akan memiliki pengaruh ketika dia secara formal diberikan jabatan seorang
manajer kalau pemimpin memiliki pengaruh luas, kharismatik, dan energik dalam berpikir,
bahkan ketika pemimpin itu sudah tidak jadi pemimpin lagi, pendapat-pendapatnya akan
tetap di pertimbangkan dan diutamakan.
Ketiga, dalam mengatur sumber daya manusia di organisasinya Manajer akan
memilih untuk memberikan perintah ini dan itu ketimbang menunggu anak buahnya
melakukan sesuatu untuknya, misalnya manajer akan cenderung selalu memberikan tugas ini
11

itu dan sebagainya, tugas itu biasanya terkesan menuntut jika pemimpin justru akan
memberikan kekuatan wewenangnya untuk memberdayakan (empowering) anak buahnya,
biasanya pemimpin akan menjelaskan keinginan yang berkaitan dengan organisasi dengan
anak buahnya, tanpa menjelaskan bagaimana, apa, dan siapa yang harus merealisasikannya,
namun justru anak buahnya akan dengan senang hati merealisasikannya untuknya.
Keempat, dalam mengontrol organisasi dan anak buahnya Sang manajer akan
cenderung malas untuk memberikan perhatian moral dalam mengontrol anak buahnya,
namun justru lebih sering memberikan control yang sifatnya prosedural, seperti memberikan
sanksi untuk memotivasi anak buahnya yang sudah menunjukkan gejala penurunan performa
hal ini berbeda dengan sang pemimpin, karena pemimpin(leader) justru akan memberikan
kepedulian kepada anak buahnya jika performa anak buahnya menurun.
Kelima, dalam hal tujuan yang ingin dicapai manajer memiliki tujuan yang jelas dan
memiliki target kuantitatif, yaitu mendapatkan hasil yang sudah digariskan perusahaan atau
organisasi miliknya namun pemimpin akan lebih suka memperbaiki sistem di organisasinya
yang ia rasakan kurang atau belum sempurna.
Warren Bennis dalam bukunya berjudul On Becoming Leader, menjelaskan
perbedaan peran antara manager dan pemimpin sebagai berikut :

Manager mengelola sedangkan pemimpin menginovasi

Manager adalah tiruan sediangkan pemimpin orisinal

Manager mempertahankan pemimpin mengembangkan

Manager berfokus pada sistem dan struktur sedangkan pemimpin fokus kepada orang

12

Manager bergantung kepada pengawasan sedangkan pemimpin membangkitkan


kepercayaan

Manager melihat jangka pendek sedangkan pemimpin melihat perspektif jangka


panjang

Manager bertanya kapan dan bagaimana sedangkan pemimpin bertanya apa dan
mengapa

Manager melihat hasil pokok sedangkan pemimpin menatap masa depan

Manager meniru sedangkan pemimpin melahirkan

Manager menerima status quo sedangkan pemimpin menantangnya

Manager adalah prajurit yang baik sedangkan pemimpin adalah dirinya sendiri

Manager melakukan hal-hal dengan benar sedangkan pemimpin melakukan hal-hal


yang benar

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

13

Dari perbedaan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa seorang Manager
hanya berurusan dengan benda-benda, struktur, sistem dan efisiensi. Sedangkan seorang
Pemimpin berurusan dengan efektivitas, orang, memberdayakan dan menyalurkan potensi
yang dimiliki oleh orang lain.
3.2 Saran
Dalam penyusunan makalah ini, penulis mengharapkan semoga makalah ini bisa
memberikan manfaat yang lebih, dan memberikan pengetahuan bagi para rekan rekan, para
dosen serta dalam ruang lingkup yang lebih luas yaitu masyarakat (orang lain) tentang
pengetahuan manajemen khususnya untuk masalah pemahaman perbedaan dan persamaan
manajer dan pemimpin.

14

Anda mungkin juga menyukai