Bab II Kti Malari
Bab II Kti Malari
MALARIA
1. Pengertian
Malaria
falsiparum
yang
menyebabkan
malaria
Tropika,
vivax
yang
2. Etiologi
Malaria Tropika disebabkan oleh parasit malaria genus plasmodium falsiparum.
Pada pemeriksaan darah labolatorium, terdapat gemetosit terbentuk pisang dan
terdapat bintik maurer pada sel darah merah untuk sediaan darah tipis . pada saat
sediaan darah tebal dijumpai gemetosit berbentuk pisang, banyak sekali bentuk
cicin tanpa bentuk lain yang dewasa (stars in sky ), terdapat balon merah disisi luar
gemetosit (Soerdarto, 1997 ).
Patofisiologi
Parasit / Sporozoit
Sel hati
( Membentuk skizom hati yang mengandung ribuan merozoit)
Skizon pecah
Menyerang eritrosit
Membentuk trofozo
Hemolisis
Demam
Anemia
Mual, Muntah
Sakit kepala
Anoreksia
4.
a. Sakit kepala
b. Tidak ada selara makan
c. Mual muntah dan nyeri pada abdomen
d. Demam terdiri dari 3 stadium yaitu ;
1)
Stadium dingin
Dimulai dengan mengigil dan perasaan yang sangat dingin,gigi
gemeretak, nadi cepat tapi lemah, bibir dan jari jari pucat, berlangsung
15 menit sampai 1 jam.
2). Stadium demam
Setelah merasa kedinginan, pada stadium ini penderita merasa
kepanasan, muka merah, kulit kering dan terasa panas, sakit kepala,
mual, serta muntah dan nadi menjadi kuat lagi, stadium ini berlangsung 2
12 jam. Pada plasmodium falsifarum skizon dari tiap generasi menjadi
matang setiap 24 jam.
Penatalaksanaan
Obat anti malaria terdiri dari 5 jenis , antara lain ;
a.
b.
c.
d.
e.
a.
Pengobatan
pencegahan
(profilaksis)
bertujuan
mencegah
c.
6.
Komplikasi
Organ yang terkena adalah ;
a.
b.
c.
d.
e.
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan
keberadaan parasit dalam darah tebal dan tipis dilakukan tepi, seperti
trofozoit yang berbentuk cincin-cincin ( Prabu, 1997 ).
B . Asuhan keperawatan
1.
Pengkajian
a.
Aktivitas / isatirahat
data subjektif: adanya malaise.
b.
Eliminasi
Data subjektif: diare
c.
Makanan / Cairan
Data subjektif : anoreksia, mual muntah
Data objektif
Neurosensori
Data subjektif: sakit kepala.
Data objektif: Gelisah, ketakutan, kacau mental, disorientasi, delirium /
koma.
e.
Nyeri/ kenyamanan
Data subjektif : kejang abdominal, lokalisasi rasa sakit / ketidak nyamanan
f.
Pernapasan
Data: Suhu umumnya meninglat (37,9 C). dan mengangu klien, kadang
sub normal (dibawah 36,6 C). atau dibawah normal dan mengigil.
g.
2. Diagnosa Keperawatan
3. Perencanaan
Rencana keperawatan pada klien dengan malaria falsifarum yang
disesuaikan menurut Marlyn E. Doenges, ( 2000 ) yaitu :
suhu
klien
(derajat
dan
pola)
perhatikan
menggigil/diaforesis.
b). Pantau suhu lingkungan, batasi/ tambahan linen tempat tidur sesuai
indikasi.
c). Berikan kompres mandi hangat; hindari penggunaan alcohol.
d). Berikan selimut pendingin
e). Kolaborasi dengan tim medis lain dalam pemberian antipiretik
4. Rasional
a). Suhu 38,9o 41,1o C menunjukkan proses penyakit infeksi akut. Pola
demam membantu dalam diagnosis.
b). Suhu ruangan/ jumlah selimut harus diubah untuk mempertahankan
suhu mendekati normal.
c). Dapat membantu mengurangi demam
d)
e)
1).
2).
Intervensi
a).
b).
c).
d).
Observasi tanda tanda nyeri non verbal : TD, RR, nadi, ekspesi
e).
f).
4).
Rasional
wajah.
a). Nyeri merupakan pengalaman subjektif dan harus dijelaskan oleh klien
b). Meningkatkan rasa nyaman dengan menurunkan vasodilatasi
c). Untuk menurunkan ketegangan otot stress yang dapat merangsang
timbulnya sakit kepala.
d). Merupakan indikator / derajat nyeri yang tidak langsung dialami.
e). Menurunkan stimulasi berlebihan yang dapat mengurangi nyeri
f). Penanganan pertama dari sakit kepala karena gangguan vaskuler
c.
2). Kriteria evaluasi : Mual dan muntah berkurang atau teratasi, selera makan
kembali normal
3). Intervensi
a). Awasi pemasukan diet / jumlah kalori. Berikan makan sedikit tapi sering
b). Berikan perawatan mulut sebelum makan
c). Anjurkan makan pada posisi tegak
d). Timbang sesuai indikasi
e). Berikan suasana menyenangkan pada saat makan
f). Berikan diet sesuai indikasi
g). Berikan terapi anti emetik dan antasida sesuai indikasi.
4).
Rasional
a). Mengidentifikasikan kekurangan dan kebutuhan klien terhadap nutrisi
b). Menghilangkan rasa tidak enak dan dapat meningkatkan nafsu makan
c).
Menurunkan
rasa
penuh
pada
abdomen
dan
dapat
meningkatan
pemasukan
d). Mengawasi keefektifan rencana diet
e). Untuk meningkatkan nafsu makan, menurunkan mual.
f). Berguna dalam perencanaan sesuai rute yang benar
g). Dapat menurunkan mual dan iritasi asam lambung.
d.
2). Kriteria evaluasi : Tanda-tanda vital dalam batas normal, nadi perifer
teraba dan asupan cairan normal.
3). Intervensi :
a). Kaji membran mukosa kering, turgor kulir yang kurang baik dan rasa haus
b). Pantau tekanan darah dan denyut jantung
c). Palpasi denyut perifer
d). Anjurkan pemasukan cairan oral sesuai toleransi
e). Kolaborasi dengan tim medis dalam pemberian cairan IV sesuai indikasi.
Rasional :
a).
b).
d).
e).
Intervensi
a).
b).
gosok gigi.
c).
Bantu untuk menggunakan pakaian yang rapi / berikan pakaian yang rapi
dan bersih.
d).
Berikan umpan balik yang positif untuk setiap usaha yang berhasil dilakukan
e).
4).
Rasional
a).
b).
d).
e).
Meningkatkan
perasaan
kontrol
dan
meningkatkan
kerja
sama
dan
kemandirian.
e.
2)
3)
Intervensi :
a)
b)
c)
d)
e)
4)
a)
b)
c)
d) Membantu
mengontrol
peremajaan
lingkungan
dengan
mengurangi
penularan penyakit.
e)
Dukungan
jangka
panjang
dengan
evaluasi
ulang