Anda di halaman 1dari 21

KONSEP TUMBUH

KEMBANG

TUMBANG
Tumbuh kembang mencakup 2 peristiwa yang
sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit
dipisahkan
Growth berkaitan dengan perubahan dalam besar,
ukuran/dimensi tingkat sel, organ maupun
individu yang bisa diukur dengan ukuran berat,
ukuran panjang, umur dan keseimbangan
metabolik
Development adalah bertambahnya kemampuan
dalam struktur dan fungsi tubuh yg lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan,menyangkut proses diferensiasi dari
sel-sel tubuh, jaringan, organ dan sistem organ yg
berkembang sehingga dapat memenuhi
fungsinya, termasuk juga perkembangan emosi,
intelektual dan tingkah laku

Jadi pertumbuhan punya dampak


terhadap aspek fisik sedangkan
perkembangan berkaitan dengan
pematangan fungsi organ individu.
Tahap tumbang dapat dilihat dari aspek
tumbang fisik dan perkembangan
psikososial meliputi emosional, sosial,
kognitif serta moral

POLA TUMBANG
Perkembangan sefalokaudal (kepala ke kaki), terjadi
sepanjang garis tubuh. Pengendalian kepala, mulut
dan gerakan mata mendahului kendali bagian kaki
dan lengan.
Perkembangan proksimodistal (garis tengah ke
perifer ) berkembang dari bagian pusat tubuh
sampai ke ekstremitas, anak mengembangkan
gerakan lengan sebelum kemampuan jari-jari
motorik halus.perkembangan terjadi secara simetris
dg tiap sisi berkembang ke arah yg sama pada saat
bersamaan
Perkembangan umum ke khusus (diferensiasi)
terjadi saat anak dapat menguasai gerakan
sederhana sebelum gerakan rumit.

Pola sequential melibatkan tahap


tumbang yg berurutan dan tiap anak
normal akan melewatinya. Ct anak mulai
merangkak sebelum jalan, anak mulai
bermain sendiri sebelum dg orang lain.
Pola secular merupakan kecenderungan
yg universal dalam kecepatan dan usia
kematangan, anak akan matang lebih dini
dan tumbuh lebih besar daripada kerabat
mereka pada generasi sebelumnya.
Merupakan pola yang pasti dan dapat
diperkirakan

FAKTOR-FAKTOR YG MEMPENGARUHI
TUMBANG ANAK

Faktor herediter :jenis kelamin anak laki-laki


lebih tinggi dan berat dibanding anak
perempuan sampai usia tertentu. Ras/suku
bangsa seperti orang Asia cenderung pendek
dan kecil dibanding bangsa Eropa
Faktor lingkungan :
a. Lingkungan pranatal :gangguan pada nutrisi
karena ibu kurang gizi dapat mempengaruhi
tumbang, ibu yg mendapat terapi sitostatika, ibu
yg mengalami infeksi seperti toksoplasmosis

b. Pengaruh budaya lingkungan : budaya


keluarga dan masyarakat mempengaruhi
persepsi dan pemahaman tentang kesehatan,
seperti perilaku ibu hamil, keyakinan u/
melahirkan, pola asuh keluarga dipengaruhi
budaya yg dianut
c. Status sosial ekonomi keluarga : keterbatasan
untuk memberi makanan bergizi,
menggunakan sarana kesehatan.
d. Nutrisi : khusus selama periode tumbang cepat
seperti masa pranatal, usia bayi, remaja akan
butuh banyak kalori dan protein, jika nutrisi
kurang adekuat maka tumbang dapat
terhambat, jika nutrisi berlebih akan
mengganggu tumbang juga.

e. Iklim dan cuaca : cuaca mempengaruhi status


kesehatan anak yg akan mempengaruhi
tumbang
f. Olahraga/latihan fisik : dapat menstimulasi
pertumbuhan dan perkembangan sel dan otot.
g. Posisi anak dalam keluarga :anak tunggal
lebih cepat perkembangan kemampuan
intelektualnya tetapi lebih tergantung, anak
pertama lebih perfeksionis dan cenderung
pencemas, anak tengah lebih mandiri tetapi
kurang maksimal dalam pencapaian prestasi,
anak terkecil punya kepribadian hangat,
ramah dan penuh perhatian.

Faktor internal :
a. kecerdasan dimiliki anak sejak dilahirkan
b. pengaruh hormonal somatotropik selama anakanak bila berlebih menyebabkan gigantisme,
kekurangan kerdil, hormon tiroid menstimulasi
metabolisme tubuh, gonadotropik menstimulasi
pertumbuhan sel interstisial dari testis u/
produksi testosteron dan ovarium u/ estrogen
c. Pengaruh emosi : anak belajar
mengekspresikan perasaan dan emosinya dg
meniru perilaku orang tua terutama ibu

TAHAPAN TUMBANG
1. Tahap pranatal : konsepsi 2 mg adalah fase
germinal, 2 mg-8 mg fase embrio, 8 mg-40
mg fase fetal, kondisi ibu dan fetus sangat
mempengaruhi tumbang.
2. Tahap neonatus (lahir 28 hari) : Ditandai
dengan menangis, bernafas cepat dan tak
teratur, wajah bulat dg tumpukan lemak pada
pipi dan rahang bawah
3. Bayi/infant (1- 12 bulan) : tumbang cepat
terutama asfek kognitif,motorik dan sosial

4. Toddler (1- 3 tahun) :perkembangan motorik lebih


lanjut, banyak bergerak, eksplorasi terhadap
benda disekelilingnya, risiko kecelakaan,
5. Anak pra sekolah (3- 6 tahun) : perkembangan
fisik lebih lambat dan relatif menetap, keterampilan
motorik semakin luwes.
6. Anak sekolah (6-12 tahun) : laki-laki sedikit lebih
meningkat pertumbuhannya dibanding
perempuan, mengembangkan interaksi sosial,
meningkatkan keterampilan intelektual di sekolah
7. Masa remaja ( 12- 18 tahun) : Pengaruh hormonal
pada pertumbuhan dan perubahan fisik sangat
nyata pada fungsi seksual/karakteristik seks
sekunder

TEORI PERKEMBANGAN ANAK


1. TEORI PERKEMBANGAN KOGNITIF
(PIAGET)
a. TAHAP SENSORI MOTOR (0-2 TH) : menghisap
adalah ciri utama atau semua gerakan diarahkan
kemulut dg merasakan keingintahuan sesuatu dari
apa yg dilihat, didengar, disentuh, anak mampu
mengakomodasi informasi dg cara melihat,
mendengar, menyentuh.
b. TAHAP PRAOPERASIONAL (2-7 TH) : Didasari
sifat egosentris/meniru, anak mulai punya
persepsi dan pengamatan, anak belum mampu
mengopeasionalkan apa yg dipikirkannya, sering
menggunakan satu istilah u/ beberapa orang.

c. TAHAP KONGKRIT OPERASIONAL (7-11 TH) :


pemikiran meningkat, bertambah logis,
kemampuan berfikir sudah rasional, sifat
egosentris mulai hilang karena anak punya
pengertian tentang keterbatasan diri sendiri, anak
mulai dapat berfikir konsep tentang waktu dan
mengingat kejadian yg lalu serta menydari
kegiatan yg berulang-ulang tetapi pemahaman
belum mendalam
d. TAHAP FORMAL OPERASIONAL (> 11 TAHUN)
Mampu berfikir abstrak dg menggunakan simbol,
berfikir logis, mampu menggunakan logika dan
alasan.

2. TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL


(ERIKSON)
a. PERCAYA VERSUS TIDAK PERCAYA (0-1 TH) :
kepercayaan mendasar pada orang lain
Bayi percaya bahwa ibunya akan memberi makan
meninabobokan, memberi perhatian sehingga dapat
menurunkan perasaan tidak nyaman, bayi dapat
mentolelir bila ditinggalkan sebentar
Ibu harus menciptakan rasa percaya bagi anaknya
Tidak percaya/mistrust dibutuhkan u/ mendeteksi
bahaya/situasi yg tidak menyenangkan serta
membedakan orang yg dapat dipercaya atau tidak
Bila mistrust > trust setelah dewasa menjadi frustasi,
menarik diri, curiga dan tidak PD
Modalitas tahap ini adalah memberi dan menerima

b. OTONOMI VERSUS RASA MALU DAN RAGU


(2-3 TH) :
Perkembangan otonomi berpusat pada
kemampuan anak u/ mengontrol tubuh dan
lingkungannya, anak ingin melakukan hal yg
ingin dilakukannya sendiri dg menggunakan
kemampuannya yg dimiliki seperti berjalan
Perasaan malu dan ragu bila dipaksa
melakukan sesuatu
Timbul sifat labil, gelisah bila pisah dg ortu

c. Inisiatif versus rasa bersalah/guilt (4-5 th)


:
Diperoleh dg mengkaji lingkungan melalui
kemampuan indranya dg eksplorasi
lingkungan, hasil akhir yg diperoleh adalah
kemampuan berprestasi
Perasaan bersalah timbul jika anak tidak
mampu berprestasi shg merasa tidak puas
atas perkembangan yg tidak tercapai

d. INDUSTRI VERSUS INFERIORITY (6-12 TH):

Anak mulai masuk dunia ilmu pengetahuan dan dunia


kerja yg lebih luas
Mulai masuk sekolah
Perasaan berhasil memberi rasa produktif, kompetisi
dan menguasai
Rendah diri akan muncul bila terlalu mendapat tuntutan
dari lingkungan dan anak tidak berhasil memenuhinya
Pujian penting pada tahap ini

e. Identitas versus kerancuan peran (12-18 th) :

Klimaks pencarian identitas


Tahapan sebelumnya memberi kontribusi pada identitas
anak
Fungsi dasar remaja adalah mengintegrasikan berbagai
identitas yg mereka bawa dari masa kanak-kanak u/
melengkapi proses pencarian iodentitas

3.

TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSEXUAL (FREUD)

a. Tahap oral (0-1 th)

Anak mendapat kesenangan kepuasan pada daerah


mulut dg cara menghisap, menggigit, mengunyah atau
bersuara
Ketergantungan tinggi dan selalu minta dilindungi u/
mendapat rasa aman
Masalah menyapih dan makan

b. Tahap anal ( 1-3 th)

Pusat kenikmatan ada pada area anus terutama saat


BAB
Anak menunjukan sikap egoistik, mulai mempelajari
struktur tubuhnya
Dapat dilatih toilet training
Masalah : kurang pengendalian diri, keras kepala

c. TAHAP OEDIPAL/PHALIK (3-5 TH)


Pusat kepuasan pada alat kelamin misal: suka pada
lawan jenis, mempermainkan alat kelamin, anak lakilaki suka pada ibunya
Masalah adalah Cemas

d. TAHAP LATEN (5-12 th)

Kepuasan anak mulai terintegrasi, ada perhatian


terhadap lawan jenis yg disalurkan melalui minat
/interaksi tentang seks

e. TAHAP GENITAL (> 12 TH)

Adanya kematangan seksual


Massa pubertas yg kadang2 ada masa
shock/ketidaksiapan atas perubahan yg terjadi pada
fisik dan organnya.

4. TEORI PERKEMBANGAN MORAL


(KOHLBERG) :
a. Fase preconventional : anak belajar baik buruk
melalui budaya, egosentris yaitu kebaikan
adalah seperti apa yg saya mau , ekspresi
kurang perhatian/ membenci akan memahami
keburukan. Baik dan buruk sebagai konsekuensi
dari tindakan. Anak menjalankan aturan sebagai
suatu yg memuaskan
b. Fase convensional : anak mampu bekerja sama
dg kelompok dan mengadopsi norma yang ada
dlm kelompokbila perilaku anak menyebabkan
mereka diterima oleh orang lain maka
dipersepsikan kebaikan juga sebaliknya

c. Fase postconvensional : anak remaja


mampu membuat pilihan berdasar prinsip
yg dimilikinya berorientasi pada hukum dan
pada prinsip etika.

Anda mungkin juga menyukai