social
maupun
politik,
sehingga
meningkatkan
pendapatan
dan
dalam
mengakses
informasi
informasi
pasar, teknologi,
Menurut Salmon (1972), penyuluhan pertanian adalah sistem pendidikan luar sekolah
(non formal) untuk para petani dan keluarganya.
I. PENDAHULUAN
Di Indonesia jagung merupakan komoditi tanaman pangan penting, namun tingkat
produksi belum optimal.maka dari itu kami akan membantu dalam teknis budidaya
tanaman nya supaya hasilnya lebih optimal.
Jagung merupakan komoditas pangan sumber karbohidrat kedua setelah beras, sangat
penting untuk ketahanan pangan. Jagung juga berperan penting dalam industri pakan
ternak dan industri pangan. Dalam kurun lima tahun terakhir, kebutuhan jagung nasional
untuk
bahan
industri
pakan,
makanan
dan
minuman
meningkat
10%-
antara 5,6-7,5. Aerasi dan ketersediaan air baik, kemiringan tanah kurang dari 8 %.
Daerah dengan tingkat kemiringan lebih dari 8 %, sebaiknya dilakukan pembentukan
teras dahulu. Ketinggian antara 1000-1800 m dpl dengan ketinggian optimum antara 50600 m dpl.
III.
TEKNIS BUDIDAYA
A. Pengolahan tanah
Alternatif I
- Pada lahan bekas sawah dibuat alur tanaman menggunakan bajak dengan jarak 80
cm.
- Pembuatan saluran air disesuaiakan dengan panjang lahan.
Alternatif II
- Olah tanah I dilakukan 5 hari sebelum tanam,dengan cara bajak sistem kering.
- Pengolahan tanah II dilakukan 2 hari sebelum tanam dengan cara dibajak
-
B. Persiapan Tanam
- Dosis untuk pupuk tanaman jagung hibrida 270 kg Phonska,270 kg urea, dan 500
-
kg.
Petroganik/hektar,atau disesuaikan dengan PH tanah yang mau ditanam jagung.
Untuk kebutuhan benih perhektar antara 20-25 kg.
C. PENANAMAN
Jarak tanam untuk tanaman jagung adalah 80cm X 40cm(2 tanaman) atau 80cm X
20cm (1 Tanaman) populasi tanaman 62.500 per hektar.
D. PUPUK DASAR
Pupuk dasar berupa 500kg Petroganik,135kg Phonska,dan 65kg Ureaper ha diberikan
saat tanam dengan cara ditugal disamping benih dalam baris tanaman dengan jarak
10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup kembalui dengan tanah.
E. PUPUK SUSULAN
- Pupuk susulan I diberikan pada umur 15 HST dengan dosis 135kg Phonska +
-
70kg Urea.
Pupuk susulan ke II diberikan saat umur 30 HST dengan dosis 135kg Urea per
ha.pupuk diberikan dengan cara ditugal disamping tanaman dalam baris tanaman
dengan jarak 10cm,lubang yang sudah di beri pupuk kemudian di tutup kembali
dengan tanah.
Jenis,takaran,dan waktu pemupukan
Jenis
Pupuk
Petrogani
500
0 HST
500
k
Phonska
Urea
Jumlah
270
270
1,040
135
65
700
15 HST
-
30 HST
-
135
70
205
135
135
F. PEMELIHARAAN
- Pengairan dilakukan seminggu sekali tergantung kondisi.
- Penyiangan dilakukan sebelum pemupukan susulan I dan II
- Pembubunan dilakukan bersamaan pemupukan I dan II
yang biasanya terdapat di dalam tanah; (3) sebelum lahan ditanami jagung,
disemprot dengan insektisida.
PENYAKIT
a) Penyakit bulai (Downy mildew):
Penyebab: cendawanPeronosclerospora maydis danP. spora javanicasertaP.
spora philippinensis. merajalela pada suhu diatas 270C dan udara lembab.
Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing, kecil, kaku dan
pertumbuhan terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan
spora cendawan warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman
terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dimulai
dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman
dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua. Pengendalian: (1)
penanaman awal musim hujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman,
penanaman varietas unggul; (3) tanaman terserang, kemudian dimusnahkan.
b) Penyakit bercak daun (Leaf bligh).
Penyebab: cendawanHelminthosporium turcicum. Gejala: pada daun tampak
bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat,
bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun,
semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat
kekuning- kuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh
permukaan daun berwarna coklat. Pengendalian: (1) pergiliran tanaman guna
menekan meluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban
lahan agar kondisi lahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan fungisida.
sorghi
Schw danPuccinia
polypora
Underw.Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua
terdapat titik-titik noda yang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta
terdapat serbuk yang berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan
kemudian berkembang dan memanjang, akhirnya karat dapat berubah
menjadi bermacam-macam bentuk. Pengendalian: (1) mengatur kelembaban
pada areal tanam; (2) menanam varietas tahan; (3) melakukan sanitasi (4)
kimiawi menggunakan pestisida seperti pada penyakit bulai dan bercak daun.
d) Penyakit gosong bengkak (Corn smut/boil smut);
Penyebab:
cendawanUstilago
maydis (DC)
Cda,Ustilago
zeae (Schw)
lainGibberella zeae
H. PANEN
Ciri dan Umur Panen
Umur panen jagung tergantung pada varietas yang ditanam, tetapi biasanya 2 bulan
setelah 50% keluar rambut. Ciri tanaman jagung yang siap dipanen adalah:
- Klobot kering berwarna kuning
- Bila dikupas biji mengkilap.
- Bila biji ditekan dengan kuku tidak berbekas.
- Terdapat bintik hitam pada bagian biji yang melekat pada tongkol
Cara Panen
- Sebelum dipanen dapat dilakukan pemangkasan batang bagian atas untuk
menurunkan kadar air tonggol disertai dengan pengupasan klobot sebagian atau
seluruhnya.
- Cara panen dengan memutar tongkol berikut kelobotnya, atau dengan mematahkan
tangkai buah. Pada lahan yang luas dan rata bisa menggunakan alat mesin pemetikan.
I. PANEN DAN PASCA PANEN
Panen dilalakukan pada saat umur 100-110 HST,di tandai dengan klobot yang sudah
kering,biji jagung mengkilap dan keras dan bila ditekan kuku tidak meninggalkan
bekas.panen dengan cara mengupas kelobot jagung dilahan dan mengambil
tongkolnya,tongkol segera di jemur sampai kering kemudian di pipil dan di sortasi
guna memisahkan biji yang baik dan yang rusak.
Produksi 6-8 ton per ha pipilan kering atau tergantung Varietas.
Pengupasan
Jagung dikupas pada saat masih menempel di batang atau setelah di petik.
Pengupasan dilakukan untuk menjaga agar kadar air di dalam tongkol dapat
diturunkan dan kelembaban di sekitar biji tidak menimbulkan kerusakan atau
mengakibatkan tumbuhnya cendawan. Pengupasan dapat memudahkan atau
memperingan pengangkutan selama proses pengeringan.
Pengeringan
Pengeringan jagung dapat dilakukan secara alami atau buatan. Secara tradisional
jagung dijemur di bawah sinar matahari sampai kadar air 911%. Penjemuran
memakan waktu 7-8 hari. Penjemuran dapat dilakukan di lantai, dengan alas
anyaman bambu atau dengan cara diikat dan digantung.
Pengeringan buatan pada musim hujan dilakukan dengan mesin pengering, Suhu
pengeringan 38-430 C, sehingga kadar air turun menjadi 12-13%. Penundaan waktu
pengeringan selama 2 hari dapat meningkatkan kontaminasiAspergilus flavus yang
dapat meningkatkanalfa toxin yang dapat meracuni manusia dan hewan.dari 14 pbb
menjadi 94 pbb (ambang batasAspergilus flavusmenurut FAO 30 (pbb).