Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nyeri dapat merupakan gejala pertama dari berbagai macam penyakit saraf dan sering kali
merupakan keluhan utama. Pada hakekatnya, nyeri kepala merupakan keluhan neurologic
dengan berbagai macam penyebabnya baik yang bersifat intracranial maupun ekstrakranial.
Cephalgia atau nyeri kepala termasuk keluhan yang umum dan dapat terjadi akibat
banyak sebab yang membuat pemeriksaan harus dilakukan dengan lengkap. Sakit kepala
kronik biasanya disebabkan oleh migraine, ketegangan, atau depresi, namun dapat juga
terkait dengan lesi intracranial, cedera kepala, dan spondilosis servikal, penyakit gigi atau
mata, disfungdi sendi temporomandibular, hipertensi, sinusitis, dan berbagai macam
gangguan medis umum lainnya. Walaupun lesi structural jarang ditemukan pada kebanyakan
pasien yang mengalami cephalgia, keberadaan lesi tersebut tetap penting untuk diwaspadai.
Sekitar satu pertiga pasien tumor otak, sebagai contoh, datang dengan keluhan utama sakit
kepala
Sebagian besar kasus nyeri kepala bersifat ringan dan dapat sembuh dengan
sendirinya ataupun dengan minum obat analgesic yang dapat dengan mudah diperoleh di
toko obat maupun warung. Sebagian kecil kasus merupakan nyeri kepala dengan penyebab
yang serius yang memerlukan pemeriksaan dan tindakan yang cepat. Nyeri kepala harus
dibedakan dengan pusing (vertigo) dan perasaan melayang (dizziness).
B. Rumusan Masalah
1. Menjelaskan nyeri kepala
1.1 Menjelaskan bangunan peka nyeri
1.2 Menjelaskan lokasi nyeri
1.3 Menjelaskan pemeriksaan klinik
2. Menjelaskan migren
2.1 Menjelaskan definisi
2.2 Menjelaskan etiologi
2.3 Menjelaskan gejala
2.4 Menjelaskan patofisiologi
2.5 Menjelaskan klasifikasi
2.6 Menjelaskan diagnosis
2.7 Menjelaskan penatalaksanaan
3. Menjelaskan cluster headache
3.1 Menjelaskan definisi
3.2 Menjelaskan etiologi
3.3 Menjelaskan gejala
3.4 Menjelaskan diagnosis
3.5 Menjelaskan penatalaksanaan
4. Menjelaskan tension headache
1

4.1 Menjelaskan definisi


4.2 Menjelaskan etiologi
4.3 Menjelaskan gejala
4.4 Menjelaskan penatalaksanaan
5. Menjelaskan pemecahan kasus
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui nyeri kepala
2. Untuk mengetahui migren
3. Untuk mengetahui cluster headache
4. Untuk mengetahui tension headache
5. Untuk mengetahui pemecahan kasus

BAB II
PEMBAHASAN
A. Nyeri Kepala
Pada hakekatnya, nyeri kepala merupakan keluhan neurologic dengan berbagai macam
penyebabnya baik yang bersifat intracranial maupun ekstrakranial.
a. Bangunan Peka Nyeri
Bangunan peka nyeri di kepala apabila terangsang akan menimbulkan perasaan nyeri.
Bangunan ini dapat dibedakan menjadi bangunan intracranial dan ekstrakranial.
Bangunan nyeri intracranial meliputi pembuluh darah besar, duramater dasar tengkorak,
nervi kranialis V, IX dan X, serta saraf spinal servikal bagian atas. Sementara itu
jaringan otak bukan merupakan bangunan peka nyeri.
2

Bangunan peka nyeri ekstrakranial meliputi mata dan orbita, telinga, sinus
paranasales, hidung, mastoid, orofaring, gigi, kulit kepala, kuduk dan vertebra servikal.
b. Lokasi Nyeri
Nyeri yang berasal dari bangunan intracranial tidak dirasakan di dalam rongga
tengkorak melainkan dirujuk ke bagian lainnya. Nyeri yang berasal dari dua per tiga
bagian depan cranium, di fossa cranium tengah dan depan serta di atas tentorium
serebeli dirasakan di daerah frontal, parietal dan temporal.
Nyeri yang berasal dari bangunan bawah tentorium serebeli di fossa posterior
biasanya di proyeksikan ke belakang telinga, di atas persendian serviko-oksipital atau di
bagian atas kuduk. Nervi craniales IX, X, dan saraf spinal C1, C2, dan C3 berperan
untuk perasaan di bagian infratentorial. Bangunan peka nyeri ini terlibat melalui
berbagai cara yaitu oleh peradangan, traksi, kontraksi otot dan dilatasi pembuluh darah.

c. Pemeriksaan Klinik
Anamnesis
Jenis nyeri kepala
Secara umum nyeri kepala dapat diutarakan sebagai nyeri yang menetap,
mendenyut, terbatas pada lokasi tertentu, nyeri seperti ditarik, seakan-akan
kepala mau pecah, nyeri berpindah-pindah, dll.
Awitan nyeri kepala
Awitan (onset) nyeri kepala dapat member gambaran proses patologik yang
melatarbelakanginya, seperti baru saja terjadi, sudah lama terjadi, dll.
Frekuensi dan periodisitas nyeri kepala
Migren merupakan nyeri kepala yang episodic. Cluster headache muncul
sebagai nyeri kepala harian selama beberapa minggu atau bulan, kemudian
diikuti interval bebas nyeri dalam waktu yang lama. Tension headache
merupakan nyeri kepala kronis yang dirasakan setiap hari dan bersifat konstan.
Puncak dan lamanya nyeri kepala
Migren biasanya mencapai puncak nyeri 1-2 jam pasca awitan dan berlangsung
selama 6-36 jam. Cluster headache langsung sampai pada puncak perasaan
nyeri pada saat penderita terbangun dari tidurnya. Tension headache muncul
secara perlahan selama beberapa jam kemudian dan belangsung lama.
Waktu terjadinya nyeri kepala dan factor presipitasi
3

Cluster headache seringkali muncul saat penderita sedang tertidur lelap.


Migren dapat muncul setiap saat. Tension headache khas dengan nyeri kepala
sepanjang hari.
Lokasi dan evolusi
Penderita disuruh menunjuk lokasi nyeri dengan menggunakan ujung jari, hal
ini sangat membantu proses pemeriksaan.
Kualitas dan intensitas nyeri
Migren dapat bersifat mendenyut. Cluster headache khas dengan sifat yang
berat nyeri seakan kepala dib or. Tension headache dicirikan oleh perasaan
seakan-akan penuh, diikat kencang atau ditekan kuat-kuat.
Gejala prodromal dan penyerta
Gejala visual maupun gejala hemisferik sering mendahului nyeri kepala pada
migren. Cluster headache seringkali diiringi oleh miosis dan ptosis ipsilateral,
epifora, dan hidung buntu.
Factor yang memperberat rasa nyeri
Factor yang memperberat rasa nyeri biasanya pada saat batuk, mengejan,
bersin. Aktivitas dapat memperberat migren dan tension headache, sebaliknya
istirahat atau baring akan memperberat tension headache.
Factor pereda nyeri
Istirahat, menghindari cahaya, dan tisur akan meredakan perasaan nyeri pada
penderita migren. Massage atau kompres hangat akan menolong penderita
tension headache. Nyeri pada tension headache akan berkurang dengan
penekanan local atau pemberian kompres hangat atau dingin.
Riwayat keluarga
Migren seringkali merupakan penyakit keturunan. Tension headache kadangkadang bersifat familial.
Pengobatan sebelumnya
Hal ini perlu ditanyakan untuk mengetahui apakah ada lajakdosis dalam
penggunaan preparat ergot dan analgesic, serta kafein.
Alasan pergi berobat
Pada umumnya penderita sudah beberapa kali pergi ke dokter namun tidak
kunjung sembuh, dengan mengetahui alasanya kita dapat memperoleh
gambaran yang lebih jelas.
Riwayat penyakit sebelumnya
Riwayat penyakit sebelumnya penting untuk ditanyakan, apakah ada
hubungannya atau tidak dengan penyakit sekarang.
Pemeriksaan Fisik
Pada umumnya pemeriksaan fisik pada penderita sakit kepala tidak menunjukkan
kelainan apapun namun pemeriksaan yang cermat tetap perlu dilakukan, termasuk
tanda-tanda vital.
4

Pemeriksaan Tambahan
Pemeriksaan radiologic
Foto polos kepala
Foto polos tidak perlu dilakukan apabila telah tersedia alat CT-Scan. Pada
foto polos dapat terlihat adanya pelebaran sela tursika, lesi pada kalvarium,
kelainan pertumbuhan congenital, kelainan pada sinus, dll.
Foto vertebra servikal
Nyeri kepala yang lebih dirasakan di tengkuk dapat disebabkan perubahan
degenerative di diskus intervretebralis dan permukaan sendi servikal
bagian atas. Atritis rheumatoid dapat menimbulkan nyeri kepala bagian
belakang.
CT-Scan dan MRI
CT-Scan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai ruang
intracranial, misalnya tumor otak, hidrosefalus, hematoma, infark, CTScan dapat pula bermanfaat untuk memeriksa daerah orbita, sinus, dll.
MRI dapat member gambaran yang lebih jelas dari CT-Scan, pada kasus
nyeri kepala MRI jarang dipakai.
Angiografi serebral
Pemeriksaan ini bersifat invasive, dan jarang sekali dipergunakan untuk
mendiagnosis nyeri kepala.
Pemeriksaan CSS
Apabila dicurigai adanya infeksi intracranial , perdarahan intracranial ataupun
keganasan meningeal.
Pemeriksaan elektro-ensefalografi
Walaupun EEG tidak bermanfaat untuk kasus nyeri kepala namun dalam hal
tertentu dapat dipergunakan, seperti dalam epilepsy, nyeri kepala merupkan
salah satu tandanya.
Pemeriksaan laboratorik
Dalam hal tertentu harus dilakukan pemeriksaan darah.
Pemeriksaan khusus
Apabila dipandang perlu kita dapat merujuk pasien ke bidang yang lebih ahli.
B. Migren
Definisi
Sakit Kepala Migren adalah nyeri berdenyut hebat dan berulang, yang biasanya
mengenai salah satu sisi kepala tetapi kadang mengenai kedua sisi kepala. Nyeri timbul
secara mendadak dan bisa didahului atau disertai dengan gejala-gejala visual
(penglihatan), neurologis atau saluran pencernaan.

Etiologi
Lebih dari separuh penderita memiliki keluarga dekat yang juga menderita migren,
sehingga diduga ada kecenderungan bahwa penyakit ini diturunkan secara genetic.
Migren terjadi jika arteri yang menuju ke otak menjadi sempit (konstriksi,
mengkerut) dan kemudian melebar (dilatasi), yang akan mengaktifkan reseptor nyeri di
dekatnya. Apa yang menyebabkan pembuluh darah tersebut mengkerut dan melebar,
tidak diketahui. Tetapi kadar serotonin (bahan kimia yang berperan dalam komunikasi
sel saraf/neurotransmiter) abnormal rendah bisa memicu terjadinya konstriksi pembuluh
darah. Kadang migren disebabkan oleh kelainan pembentukan pembuluh darah; pada
kasus seperti ini, sakit kepala hampir selalu dirasakan pada sisi kepala yang sama.
Gejala
Sekitar 10-30 menit sebelum sakit kepala dimulai (suatu periode yang disebut aura atau
prodroma), gejala-gejala depresi, mudah tersinggung, gelisah, mual atau hilangnya
nafsu makan muncul pada sekitar 20% penderita.
Penderita yang lainnya mengalami hilangnya penglihatan pada daerah tertentu
(bintik buta atau skotoma) atau melihat cahaya yang berkelap-kelip. Ada juga penderita
yang mengalami perubahan gambaran, seperti sebuah benda tampak lebih kecil atau
lebih besar dari sesungguhnya. Beberapa penderita merasakan kesemutan atau
kelemahan pada lengan dan tungkainya.
Biasanya gejala-gejala tersebut menghilang sesaat sebelum sakit kepala dimulai,
tetapi kadang timbul bersamaan dengan munculnya sakit kepala. Nyeri karena migren
bisa dirasakan pada salah satu sisi kepala atau di seluruh kepala.Kadang tangan dan kaki
teraba dingin dan tampak membiru.
Pada penderita yang memiliki aura, pola dan lokasi sakit kepalanya pada setiap
serangan migran adalah sama. Migren bisa sering terjadi selama waktu yang panjang
tetapi kemudian menghilang selama beberapa minggu, bulan bahkan tahun.
Patofisiologi
Menurut teori atau hipotesis vascular aura disebabkan oleh vasokontriksi intraserebral
diikuti dengan vasodilatasi ekstrakranial. Aura merupakan manifestasi penyebaran
depresi, suatu peristiwa neuronal yang di karakteristik oleh gelombang penghambatan
yang menyebabkan turunnya aliran darah otak sampai 25-35%. Nyeri diakibatkan oleh
aktivitas trigeminal yang menyebabkan pelepasan neuropeptida vasoaktif vasodilatasi
plasma protein ekstravasation dan nyeri. Aktivitas di dalam trigeminal di regulasi oleh
saraf noreadrenergik dan serotonergik. Resptor 5HT, terutama 5HT1 dan 5HT2 ikut
terlibat dalam patofisiologi migren.

Peningkatan kadar 5HT menyebabkan vasokonstriksi menurunkan aliran darah


cranial terjadi iskemia aura
Iskemi selanjutnya akan berkurang dan diikuti oleh periode vaodilatasi serebral,
neurogenic inflamasi dan nyeri.
Klasifikasi
Menurut The International Headache Society (1988)
Migren tanpa aura
Migren ini tidak jelas penyebabnya (idiopatik), bersifat kronis dengan manifestasi
serangan nyeri kepala 4-72 jam, nyeri kepala unilateral, berdenyut-denyut, dengan
intensitas sedang sampai berat, disertai mual, muntah fotofobia dan fonofobia.
Nyeri kepala diperberat dengan aktivitas fisik. Gejala tambahan meliputi nyeri
kepala pada waktu menstruasi dan berhenti pada waktu hamil.
Migren dengan aura
Nyeri kepala ini idiopatik, bersifat kronis dengan bentuk serangan dengan gejala
neurologic (aura) yang berasal dari korteks serebri dan batang otak, biasanya
berlangsung selama 5-20 menit dan berlangsung tidak lebih dari 60 menit. Nyeri
kepala, mual dengan atau tanpa fotofobia biasanya langsung mengikuti gejala aura
atau setelah interval bebas serangan tidak sampai 1 jam. Aura dapat berupa
gangguan mata homonimus, gejala hemisensorik, hemiparesis, disfagia atau
gabungan dari gangguan tersebut. Klasifikasi migren dengan aura :
Migren dengan aura yang tipikal
Migren dengan aura yang diperpanjang
Migren hemiplagia familial
Migren dengan aura termasuk hemiparesis dengan criteria klinik yang sama,
biasanya keluarga mempunyai riwayat migren yang sama.
Migren basilaris
Migren dengan aura yang jelas berasal dari batang otak atau berasal dari kedua
lobus oksipitalis. Criteria klinik dengan migren dengan aura secara umum
ditambah dua atau lebih dari gejala dibawah ini :
Gangguan lapangan penglihatan temporal dan nasal bilateral
Disartria
Vertigo
Tinnitus
Pengurangan pendengaran
7

Diplopia
Ataksia
Parestesia bilateral
Penurunan kesadaran
Migren aura tanpa nyeri kepala
Migren jenis ini mempunyai gejala yang khas tetapi tanpa diikuti nyeri kepala.
Biasanya menyerang usia diatas 40 tahun.
Migren dengan awitan aura akut
Migren dengan aura berlangsung penuh kurang dari 5 menit. Gejala neurologic
aura terjadi seketika lebih kurang 4 menit. Nyeri kepala berlangsung 4-72 jam.
Migren oftalmoplegik
Migren ini dicirikan oleh serangan yang berulang-ulang yang berhubungan dengan
paresis satu atau lebih saraf otak okuler dan tidak didapatkan kelainan organic.
Pada pemeriksaan penunjang tidak didapatkan kelainan cairan serebrospinal.
Migren retinal
Terjadi serangan berulang kali dalam bentuk skotoma monokuler atau buta tidak
lebih dari satu jam. Dapat berhubungan dengan nyeri kepala atau tidak.
Migren yang berhubungan dengan gangguan intracranial
Migren dan gangguan intracranial berhubungan dengan awitan secara temporal.
Aura dan lokasi nyeri berhubungan dengan jenis lesi intracranial.

Migren dengan komplikasi


Status migren
Serangan migren dengan nyeri kepala lebih dari 72 jam walaupun telah diobati,
namun demikian nyeri kepala tidak kunjung sembuh.
Infark migren
Penderita termasuk dalam criteria migren dengan aura. Serangan yang terjadi
sama tetapi deficit neurologic tetap ada setelah 3 minggu dan pemeriksaan
menunjukkan hipodensitas yang nyata.
Migren yang tidak terklarifikasi
Kriteria Diagnosis

Pemeriksaan Penunjang
9

Tidak ada pemeriksaan laboratorium yang bisa membantu memperkuat diagnosis


migren. Biasanya diagnosis ditegakkan berdasarkan pola sakit kepalanya yang khas,
dapat dilakukan dengan anamnesis yang lengkap.
Penatalaksanaan
Terapi tahap akut
Obat yang paling banyak digunakan adalah ergotamin (suatu vasokonstriktor), yang
menyebabkan mengkerutnya pembuluh darah sehingga membantu mencegah
pelebaran pembuluh darah dan menyebabkan nyeri, dosis yang diberikan 1-2 mg
pada saat serangan migren kemudian dilanjutkan 2 mg dalam satu jam tetapi tidak
lebih dari 6 mg dalam satu kali serangan, dapat dilakukan peroral, sublingual,
parenteral ataupun melalui rektum. Kafein dosis tinggi juga membantu mencegah
melebarnya pembuluh darah dan seringkali diberikan bersamaan dengan obat
pereda nyeri atau ergotamin. Obat-obat baru (misalnya eletriptan, naratriptan,
rizatriptan, sumatriptan dan zolmitriptan) berfungsi meningkatkan efek serotonin.
Cara kerja agonis serotonin

Terapi profilaktif
Ditujukan untuk mencegah serangan akut berulang. Beberapa obat yang diminum
setiap hari bisa mencegah serangan migren. Beta-bloker propanolol memberikan
efek bebas gejala jangka panjang, bisa juga diberikan penghambat saluran kalsium
verapamil. Obat anti kejang divalproex telah terbukti bisa mengurangi frekuensi
serangan migren, jika diminum setiap hari. Metisergid merupakan salah satu obat
yang paling efektif dalam mencegah migren, tetapi harus tidak boleh digunakan
terus

menerus,

karena memiliki

komplikasi

berupa fibrosis peritonealis


10

(pembentukan jaringan parut di dalam perut), yang bisa menghalangi aliran darah
ke organ vital. Karena itu penggunaan obat ini harus dibawah pengawasan ketat.
Terapi non-medikamentosa
Yoga dan terapi relaksasi dapat membantu serangan migren akut. Sebaiknya terapi
ini dimulai sejak awal untuk mencegah kekambuhan.
C. Cluster Headache
Definisi
Sakit Kepala Cluster adalah jenis sakit kepala migren yang jarang terjadi, yang
menyebabkan nyeri yang luar biasa. Paling sering menyerang pria diatas 30 tahun.

Etiologi
Serangan bisa disebabkan oleh alkohol dan kekurangan oksigen (misalnya di daerah
pegunungan).
Gejala
Suatu serangan hampir selalu dimulai secara tiba-tiba dan berakhir dalam waktu 1 jam.
Serangan seringkali dimulai dengan rasa gatal atau meler pada salah satu sisi hidung,
yang mendahului nyeri hebat pada sisi kepala yang sama dan menjalar ke sekitar mata.
Setelah serangan, kelopak mata pada sisi yang sama bisa menutup dan pupil seringkali
mengecil. Serangan datang dalam kelompok, berkisar dari 2 serangan/minggu sampai
beberapa serangan/hari. Sebagian besar episode sakit kepala cluster berlangsung selama
608 minggu dan kadang lebih lama, yang diikuti dengan interval bebas sakit kepala
selama beberapa bulan sebelum serangan muncul lagi.
Diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan gejalanya yang khas, dari anamnesis yang lengkap
biasanya kita sudah dapat mendiagnosa.
Penatalaksanaan
Suntikan sumatriptan bisa segera menghilangkan nyeri tapi tidak mencegah serangan
berikutnya. Selama suatu serangan, menghirup oksigen kadang bisa mengurangi nyeri.
Dapat pula diberikan anti depresan seperti amitriptilin. Pada fase kronik hindari
pemberian analgesic karena dapat menyebabkan rebound headache.
Pencegahan
Untuk mencegah serangan bisa diberikan ergotamin, kortikosteroid atau metisergid.
11

D. Tension Headache
Definisi
Merupakan istilah yang digunakan untuk mendeskripsikan nyeri kepala tanpa sebab
yang jelas dan kurang memiliki gambaran khas dibanding migraine dan nyeri kepala
cluster. Tension type headache disebut pula muscle contraction headache merupakan
nyeri tegang otot yang timbul karena kontraksi terus menerus otot-otot kepala dan
tengkuk (m.Splenius kapitis, m.Temporalis, m.Maseter, m.Sternokleidomastoideus,
m.Trapezius, m.Servikalis posterior, dan m.Levator skapule). Sakit kepala tipe ini
banyak terdapat pada wanita masa menopause dan premenstrual..
Etiologi
Tidak diketahui dengan jelas (idiopatik). Mekanisme patofisiologi yang mendasarinya
tidak diketahui secara pasti dan ketegangan sepertinya bukan penyebab utama.
Kontraksi dari otot leher dan kulit kepala yang selama ini telah dikatakan sebagai
penyebab.
Klasifikasi
Kronik, jika serangan minimal 15 hari perbulan selama paling sedikit 3 bulan (180
hari dalam 1 tahun).
Short-duration, jika Serangan terjadi kurang dari 4 jam.
Long-duration, jika Serangan berlangsung lebih dari 4 jam.
Episodik , jika serangan yang terjadi kurang dari 1 hari perbulan (12 hari dalam 1
tahun).
Gejala
Nyeri kepala dirasakan seperti kepala berat, pegal, rasa kencang atau seperti diikat
sekeliling kepala.
Nyeri kepala terutama pada dahi, pelipis, belakang kepala atau leher.
Nyeri tidak berdenyut,tidak ada mual, fotofobia dan fonofobia.
Bila berlangsung lama pada perabaan dapat ditemukan daerah-daerah yang
membenjol keras berbatas tegas dan nyeri tekan.
Nyeri dapat menjalar sampai bahu.
Pada yang episodik pasien jarang berobat ke dokter karena sebagian besar sembuh
dengan obat-obat analgetik bebas yang beredar dipasaran.
Pada yang kronis biasanya merupakan manifestasi konflik psikologis yang
mendasarinya seperti kecemasan dan depresi.
Pengobatan
Nyeri kepala tipe tegang dapat diatasi dengan pemberian analgesic sederhana, seperti
aspirin atau asetaminophen atau jenis NSAID lainnya. Akan tetapi pengobatan ini hanya
diberi dalam periode yang singkat. Nyeri kepala tipe tegang berespon sangat baik pada
obat yang digunakan untuk menanganai depresi atau kecemasan, terutama jika kedua
gangguan ini ditemukan. Dapat pula dibrikan dengan calcium channel blocker,
12

phenelzine, atau cyptoheptadine. Ergotamine dan propanolol kurang efektif kecuali


ditemukan gejala migraine dan tension headache secara bersamaan. Teknik relaksasi
juga dapat digunakan untuk mengatasi stress dan kecemasan yang dapat menyebabkan
terpicunya tension headache.
E. Pemecahan Kasus
Skenario :
Nyeri Kepala
Seorang wanita karir, 25 tahun datang ke praktek anda dengan keluhan nyeri kepala sejak 3
tahun yang lalu. Nyeri kepala dirasakan berdenyut pada hemikrania kiri, berlangsung selama
4 jam, frekuensi serangan 2-3 kali perbulan, intensitas berat. Sebelum nyeri kambuh,
biasanya penderita mengeluh mual, muntah, fotofobia dan fonofobia. Nyeri kepala timbul
bila penderita stress atau menjelang menstruasi.
Pada pemeriksaan CT-Scan kepala tidak ditemukan kelainan.
a. Terminologi
Hemikrania kiri : Nyeri kepala bagian kiri
Fotofobia : Peka terhadap cahaya
Fonofobia : Peka terhadap suara
b. Identitas
Nama : Nn X
JK : Perempuan
Umur : 25th
c. Anamnesis
KU : Nyeri kepala
RPS
Lokasi : Hemikrania kiri
Onset : Sejak 3 tahun lalu
Kualitas : Menganggu aktivitas, Nyeri berdenyut
Kuantitas : Berat, 2-3x/bln
Kronologi : Nyeri kepala berlangsung sejak 3th yang lalu, berlangsung 4jam,
Timbul 2-3x/bln.
F. memperberat : Stress dan menjelang menstruasi
F. memperingan : Kel. Penyerta : Mual, muntah, fotofobia dan fonofobia
RPD : Pernah mengalami hal yang sama sejak 3 tahun lalu.
RPK : d. Pemeriksaan Fisik
KU : Komposmentis
VS : Normal
Head to those : Normal
e. Pemeriksaan Penunjang
CT-Scan normal
f. Diagnosa Banding
Migren tanpa aura
13

Migren dengan aura


Cluster headache
Tension headache
g. Suspect : Migren Tanpa Aura
h. Patofisiologi Kasus
Stress

Simpatis

Vasospasme
pembuluh
darah otak

Pelepasan
serotonin(epinep
hrine dan
noreephinephrin
e)

Menstrua
si

Kelelahan (kontraksi
otot pada pembuluh
darah berkurang)

Tdk mampu
mempertahankan
tegangan selama 2448 jam

Pembuluh darah
mengembang dan
berdenyut dengan
hebat

Iskemi
sebagian
otak

Gejala
Prodomal

Nyeri

i. Penatalaksanaan
Terapi Profilaktif
14

Menghindari factor pemicu


Menggunakan obat profilaksis secara teratur, profilaksis bukan obat-obat
analgetik, tetapi obat yang memeperbaiki proses fisiologis yang mengontrol
aliran darah dan aktivitas system saraf, seperti metisergid merupakan salah satu
obat yang paling efektif dalam mencegah migren.
Terapi Abortif
Diberikan obat ergotamine
Diberikan metoklopramid untuk mengatasai mual dan muntah
Diberikan analgesic (aspirin)
Obat golongan NSAID (naproksen, ibuprofen)

BAB III
PENUTUP
15

A. Kesimpulan
Pada hakekatnya, nyeri kepala merupakan keluhan neurologic dengan berbagai
macam penyebabnya baik yang bersifat intracranial maupun ekstrakranial.
Pada umumnya pemeriksaan fisik pada penderita sakit kepala tidak menunjukkan
kelainan apapun namun pemeriksaan yang cermat tetap perlu dilakukan, termasuk
tanda-tanda vital.
Sakit Kepala Migren adalah nyeri berdenyut hebat dan berulang, yang biasanya
mengenai salah satu sisi kepala tetapi kadang mengenai kedua sisi kepala.
Sakit Kepala Cluster adalah jenis sakit kepala migren yang jarang terjadi, yang
menyebabkan nyeri yang luar biasa. Paling sering menyerang pria diatas 30 tahun.
Tension type headache disebut pula muscle contraction headache merupakan nyeri
tegang otot yang timbul karena kontraksi terus menerus otot-otot kepala dan tengkuk
(m.Splenius

kapitis,

m.Temporalis,

m.Maseter,

m.Sternokleidomastoideus,

m.Trapezius, m.Servikalis posterior, dan m.Levator skapule).


B. Saran
Diharapkan kepada pembaca agar bisa mencegah hal-hal yang menyababkan terjadinya
suatu penyakit karena mencegah lebih baik daripada mengobati!

DAFTAR PUSTAKA
Harsono. 2008. Buku Ajar Neurologi Klinis. Yogyakarta : UGM Press
Lumbantobing, S,M.2008. Neurologi Klinik. Jakarta : FKUI
Mardjono, Sidharta.2008.Neurologi Klinis Dasar. Jakarta : Dian Rakyat
Snell, S, Richard. 2006. Neuroanatomi Klinik. Jakarta : EGC
http://medicastore.com/penyakit/23/Sakit_Kepala_Migren.html (diakses pada
tanggal 26-04-2010 pada pukul 20.23 WITA)

16

http://www.medikaholistik.com/medika.html?xmodule=document_detail&xid=26
(diakses pada tanggal 26-04-2010 pada pukul 20.23 WITA)
http://library.usu.ac.id/download/fk/neurologi-hasan.pdf (diakses pada tgl 27
april 2010 pukul 17.20 WITA)
http://medicastore.com/penyakit/24/Sakit_Kepala_Cluster.html (diakses pada tgl
27 april 2010 pukul 17.20 WITA)
http://www.medicalera.com/index.php?option=com_myblog&show=andamengalami-nyeri-kepala-tipe-tegang-atau-tension-typeheadache-.html&Itemid=314 (diakses pada tgl 27 april 2010 pukul 17.20 WITA)

17

Anda mungkin juga menyukai