Baju
Baju
achevdul@gmail.com
andri_ikhwan@yahoo.com
3
partono@yahoo.com
Abstrak -- Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sistem pendukung keputusan penentuan
penentuan jumlah persediaan, yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah membangun sebuah
aplikasi yang dapat membantu dalam penentuan persediaan barang yang optimal, sehingga
dapat
mengurangi resiko penumpukan barang untuk meminimalkan kerugian akibat
persediaan menumpuk. Metodologi yang digunakan dalam pengembangan sistem pendukung
keputusan ini menggunakan pemodelan Decision Support System (DSS). Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa penggunaan sistem pendukung keputusan penentuan penentuan jumlah
persediaan.ini dapat membantu bagian kasir dan pemilik dalam mengelola data penjualan,
persediaanbaan barang dan proses pembuatan laporan-laporan. Selain itu sistem pendukung
keputusan ini juga dapat dengan mudah menghasilkan laporan-laporan mengenai persediaan dan
jumlah pemesanan barang.
Kata kunci -- Sistem Pendukung Keputusan, Penentuan Jumlah Persediaan.
1.
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
manajemen didalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu sudah banyak pula perusahaan atau
organisasi yang menggunakan sistem informasi untuk meningkatkan kinerjanya. Sistem informasi
dibuat agar mempermudah dalam pengelolaan data maupun informasi serta memudahkan kita
dalam mencari data maupun informasi tersebut. Kemajuan teknologi informasi yang pesat ini
seharusnya menjadi potensi dalam pemanfaatannya secara luas, membuka peluang bagi
pengaksesan, pengelolaan, dan pendayagunaan informasi dalam volume yang besar secara cepat
dan akurat dalam hal ini sistem informasi harus bisa menjadi manfaat besar bagi penggunanya.
Toko BERKAH JAYA merupakan grosir dan pengecer bermacam-macam pakaian dan alatalat rumah tangga. Toko BERKAH JAYA ini terletak di pasar Sukawening Garut, dalam aktivitas
bisnisnya toko BERKAH JAYA belum memanfaatkan kecanggihan teknologi. Hal ini ditunjukan
dalam pengelolaan data barang yang ada masih dilakukan secara manual sehingga kurang efektif
dalam kinerjanya, maka dari itu toko BERKAH JAYA membutuhkan suatu sistem yang bias
mengelola semua transaksi dengan efisien.
Dan seringkali barang menumpuk dan kosong, terkadang harga dan kualitas barang juga turun. Oleh
karena itu, bantuan komputer akan sangat membantu dan mempermudah dalam transaksi dan
mengatur persediaan barang tidak sekedar mengandalkan buku catatan.
II.
A.
LANDASAN TEORI
SistemPendukungKeputusabn
Sistem Pendukung Keputusan merupakan suatu sistem interaktif yang mendukung keputusan
dalam proses pengambilan keputusan melalui alternatif alternatif yang diperoleh dari hasil
pengolahan data, informasi dan rancangan model.Sistem Pendukung Keputusan (DecisionSupport
Systems = DSS) adalah suatu sistem informasi yang menggunakan model-model keputusan, basis
data, dan pemikiran manajer sendiri, proses modeling interaktif dengan komputer untuk mencapai
pengambilan keputusan oleh manajer tertentu.
Menurut Keen dan Scoot Morton, sistem Pendukung Keputusan merupakan penggabungan
sumber -sumber kecerdasan individu dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas
keputusan. Sistem Pendukung Keputusan juga merupakan sistem informasi berbasis komputer
untuk manajemen pengambilan keputusan yang menangani masalah -masalah semi struktur.
Menurut Alter, DSS merupakan system informasi intraktif yang menyediakan informasi, pemodelan
dan manipulasi data. Sistem digunakan untuk membantu mengambil keputusan dalam situasi yang
semi terstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, dimana tidak seorangpun mengetahui secara pasti
bagaimana keputusan seharusnya dibuat.
Dengan pengertian diatas dapat dijelaskan bahwa sistem pendukung keputusan bukan
merupakan alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil
keputusan yang melengkapi mereka dengan informasi dari data yang telah diolah dengan relevan
dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan akurat.
Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan keputusan dalam proses
pembuatan keputusan.
B.
Metodologi
Metode ini merupakan salah satu model yang menggambarkan siklus hidup pengembangan
perangkat lunak. Ini dilakukan bertahap dari awal sampai ke tahap berikutnya.
1. Intelligence
Tahap ini merupakan proses penelusuran dan pendeteksian dari lingkup problematika serta
proses pengenalan masalah. Data masukan diperoleh, diproses, dan diuji dalam rangka
mengidentifikasikan masalah.
2. Design.
Pada tahap ini dilakukan dengan melakukan dengan melakukan perancangan seperti:
perancangan fitur, menu aplikasi, perancangan data, perancangan arsitektur, perancangan
interface dan perancangan prosedur.
3. Choice
Pada tahap ini dilakukan proses pemilihan diantara berbagai alternatif tindakan yang mungkin
dijalankan. Hasil pemilihan tersebut kemudian diimplementasikan dalam proses pengambilan
keputusan.
4. Implementasi
Tahapan ini merupakan tahapan optional dalam pengembangan perangkat lunak. Bagian ini
terjadi ketika sistem yang kita maksud telah selesai dan mengalami perubahan ataupun
permintaan penambahan fitur dikemudian hari.
http://jurnal.sttgarut.ac.id
TRANSAKSI PENJUALAN
PELANGGAN
KASIR
PEMESANAN
SUPPLIER
PEMILIK
TRANSAKSI PEMBELIAN
No
Kasir
Barang seuring
menumpuk dan
terkadang kosong
kasir
C.
a. Fuzzification
Pada proses fuzzyfikasi mengubah masukan masukan yang nilai kebenarannya
bersifat pasti kedalam bentuk fuzzy input yang berupa nilai linguistik yang semantiknya
ditentukan berdasarkan fungsi keanggotaan tertentu. Fungsi keanggotaan mendefinisikan
bagaimana tiap titik dalam ruang input dipetakan menjadi bobot atau derajat keanggotaan antara 0
dan 1. Atribut yang digunakan pada tahap fuzzyfication ini yaitu :
..(1.1)
..(1.2)
http://jurnal.sttgarut.ac.id
2. Inference
Inference melakukan penalaran menggunakan fuzzy input dan fuzzy rules yang telah
ditentukan sehingga menghasilkan fuzzy output.
SEDIKIT
SEDANG
BANYAK
SEDIKIT
SEDANG
BANYAK
SEDIKIT
SEDANG
BANYAK
SEDIKIT
SEDIKIT
BANYAK
SEDIKIT
SEDANG
SEDIKIT
Choice
Berikut ini adalah data-data yang direkomendasikan untuk penentuan jumlah pemesanan barang:
Nama Barang
: Kerudung Zahra
Penjualan Maksimum pe hari : 10
Jumlah Penjualan (x)
: 50
Jumlah Hari
: 31 hari
Lead Time
: 1 hari
Jumlah Persediaan (y)
: 11
4.2.1 Jumlah Minimum Persediaan untuk Juli 2012 untuk Agustus 2012
Safety Stock =(Penjualan Maksimum-Penjualan Rata-rata). Lead Time Dari data-data yang
tersebut, maka dapat dihitung jumlah persediaan aman (safety stock) sebagai berikut :
Safety Stock
..(1.3)
Dari perhitungan safety stock, maka didapatkan jumlah minimum persediaan barang sebagai acuan
untuk melakukan pemesanan kembali pada periode juli 2010 adalah sebesar 9,36 dibulatkan menjadi
10 kerudung.
4.2.2 Penentuan jumlah pemesanan bulan Juli untuk Agustus 2012
a. Pada tahap pertama ini adalah Fuzzyfication :
..(1.4)
Nilai Keanggotaan:
..(1.5)
..(1.6)
http://jurnal.sttgarut.ac.id
Nilai Keanggotaan:
..(1.7)
Dibulatkan menjadi 15
Hasil Keputusan = 15
Dari hasil tersebut telah diketahui hasil keputusan jumlah pemesanan adalah 15, sedangkan
persediaan tersesa 11 sehingga jumlah persediaan periode selanjutnya menjadi 26 pcs.
III. KESIMPULAN/RINGKASAN
Kesimpulan dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun dapat memberikan kemudahan dalam hal
penentuan jumlah persediaan terhadap kasir.
2. Sistem Pendukung Keputusan membantu dalam proses penentuan jumlah persediaan yang akan
menentukan jumlah pemesanan barang.
3. Sistem Pendukung Keputusan yang dibangun mampu mengukur kompetensi antara barang yang
tersedia dengan barang yang harus dipesan
4. Diharapkan sistem pendukung keputusan ini dapat digunakan sebagai informasi strategik dalam
upaya mengoptimalkan sistem persediaan meliputi jumlah persediaan. Serta dalam memberikan
rekomendasi pemesanan barang agar minimalkan biaya
5. Output yang dikeluarkan dari sistem pendukung keputusan ini berupa jumlah persediaan dan
jumlah barang yang harus dipesan.
Saran dari penulis terhadap pengembangan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk saat ini sistem hanya dapat digunakan untuk mengolah persediaan dan penentuan jumlah
pemesanan barang, diharapkan kedepannya dapat digunakan untuk mengolah laporan laba rugi.
2. Untuk pengembangan penelitian berikutnya diharapkan bisa ditambahkan lagi variabel dan
rule fuzzy yang akan digunakan untuk perhitungan fuzzy, sehingga sistem yang dikembangkan
akan lebih kompleks.
Daftar Pustaka
[1] Kusrini, Konsep dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, Andi, 2007.
[2] R.Budi, Belajar Otodidak Database Menggunakan Mysql, Informatika Bandung, 2011.
[3] Kusumadewi.S, dan Purnomo,H. Aplikasi Logika Fuzzy Untuk Pendukung Keputusan, Edisi
2, Graha Ilmu, 2010.
[4] H. Bambang, Esensi-Esensi Bahasa Pemrograman Java,Edisi 2, Informatika, 2007.
http://jurnal.sttgarut.ac.id