NAMA
: APRIAN NURDIANTO S
NO
: 03
KELAS
: X TPM A
TAHUN
: 2013/2014
2.
2. Fungsi
maka
eksponen
3.
4.
5.
6.
7.
disebut fungsi
mempunyai sifat-sifat :
8. (i) y = ax : a > 1
9.
11.
Contoh:
Buatlah grafik dari y = 2x!
Jawab: Buatlah tabel yang menunjukkan hubungan antara x dan y = f (x) = 2 x . Dalam hal ini pilih
nilai x sehingga y mudah ditentukan.
12. - F ( x ) = 1
13. - Untuk f(x)
0 dan f(x)
1, maka f(x) = g(x)
14. - f ( x ) = -1 asalkan f (x) dan g (x) sama-sama genap atau sama-sama
ganjil,
15. - f (
asalkan
>
dan
>
Logaritma adalah operasi matematika yang merupakan kebalikan dari eksponen atau
pemangkatan.
Rumus dasar logaritma:
bc= a ditulis sebagai blog a = c (b disebut basis)
Beberapa orang menuliskan blog a = c sebagai logba =
ac = b log b = c
a = basis
b = bilangan yang dilogaritma
c = hasil logaritma
Sifat-sifat Logaritma
log a = 1
log 1 = 0
log a = n
log b = n log b
log b c = log b + log c
log b/c = log b log c
log b m = m/n log b
log b = 1 b log a
log b b log c c log d = log d
log b = c log b c log a
Kegunaan logaritma
Logaritma sering digunakan untuk memecahkan persamaan yang pangkatnya tidak
diketahui.Turunannya mudah dicari dan karena itu logaritma sering digunakan sebagai solusi
dari integral. Dalam persamaan bn = x, b dapat dicari dengan pengakaran, n dengan logaritma,
dan x dengan fungsi eksponensial.
Contoh grafik dari suatu persamaan linear dengan nilai m=0,5 dan b=2 (garis merah)
Bentuk umum untuk persamaan linear adalah
Dalam hal ini, konstanta m akan menggambarkan gradien garis, dan konstanta b merupakan titik
potong garis dengan sumbu-y. Persamaan lain, seperti x3, y1/2, dan
bukanlah persamaan linear.
Bentuk Umum
dimana konstanta A dan B bila dijumlahkan, hasilnya bukan angka nol. Konstanta
dituliskan sebagai A 0, seperti yang telah disepakati ahli matematika bahwa konstanta
tidak boleh sama dengan nol. Grafik persamaan ini bila digambarkan, akan menghasilkan
sebuah garis lurus dan setiap garis dituliskan dalam sebuah persamaan seperti yang
tertera diatas. Bila A 0, dan x sebagai titik potong, maka titik koordinat-xadalah ketika
garis bersilangan dengan sumbu-x (y = 0) yang digambarkan dengan rumus -c/a. Bila B
0, dan y sebagai titik potong, maka titik koordinat- y adalah ketika garis bersilangan
dengan sumbu-y (x = 0), yang digambarkan dengan rumus -c/b.
Bentuk standar
di mana, a dan b jika dijumlahkan, tidak menghasilkan angka nol dan a bukanlah angka
negatif. Bentuk standar ini dapat diubah ke bentuk umum, tapi tidak bisa diubah ke
semua bentuk, apabila a dan b adalah nol.
Pertidaksamaan linear satu variabel adalah pertidaksamaan yang memuat satu variabel dan
pangkat terbesarnya adalah satu.
Pertidaksamaan linear satu variabel menggunakan tanda <, >, , dan .
Keterangan:
Contoh:
dimana a1, a2, b1, b2, c1, dan c2 adalah bilangan real
Catatan:
Penyelesaian:
1. Metode grafik
2. Metode substitusi
3. Metode eliminasi
4. Metode gabungan substitusi-eliminasi
Contoh:
Metode grafik:
gambar grafik untuk tiap persamaan, cara paling mudah: masukkan x = 0, hitung nilai y untuk
mendapatkan titik pertama; lalu masukkan y = 0, hitung nilai x untuk mendapatkan titik kedua
jika saat dimasukkan x = 0, didapatkan nilai y = 0, untuk mendapatkan titik kedua masukkan
nilai x selain 0
Metode substitusi:
Dari persamaan 1: 2x y = 8 2x 8 = y
Masukkan ke persamaan 2:
x + 2y = 14
x + 2.(2x 8 ) = 14
x + 4x 16 = 14
5x = 14 + 16
5x = 30
x = 30/5 = 6
y = 2x 8 = 2.6 8 = 12 8 = 4
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
Metode eliminasi:
Eliminasi x: (Persamaan 2 dikali 2)
2x y = 8
2x + 4y = 28 (dikurangi karena nilai x-nya sama-sama positif)
5y = 20
y = 20/5 = 4
Eliminasi y: (Persamaan 1 dikali 2)
4x 2y = 16
x + 2y = 14 + (ditambah karena nilai y-nya positif dan negatif)
5x = 30
x = 30/5 = 6
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
Metode gabungan (eliminasi-substitusi)
Eliminasi x: (Persamaan 2 dikali 2)
2x y = 8
2x + 4y = 28 (dikurangi karena nilai x-nya sama-sama positif)
5y = 20
y = 20/5 = 4
Masukkan ke salah satu persamaan, misalnya persamaan 1:
2x y = 8
2x 4 = 8
2x = 8 + 4
2x = 12
x = 12/2 = 6
Jadi penyelesaiannya: {(6, 4)}
Garis tersebut membagi bidang cartesius menjadi dua bagian, masing masing merupakan daerah
penyelesaian x + 2y < 6 dan x + 2y > 6. Untuk menentukan belahan bidang yang merupakan
penyelesaian dari soal diatas, ambil sembarang titik untuk di uji. Misalnya kita ambil titik
(0,0)sebagai titik uji sehingga akan menjadi :
0 + 2. (0) < 6
0+0<6
0 < 6 (benar)
Karena pernyataan itu benar maka titik (0,0) adalah sebuah daerah penyelesaian x + 2y < 6.
Dengan demikian himpunan penyelesaian dari pertidaksamaan x + 2y 6 adalah himpunan titik
pada garis x + 2y =6 dan pada belahan yang memuat titik (0,0) sehingga himpunan
penyelesaiannya diberikan pada gambar diatasyang merupakan daerah yang bersih (tidak
diarsir).
Bab 4 matriks
Dalam matematika, matriks adalah kumpulan bilangan, simbol, atau ekspresi, berbentuk persegi
panjang yang disusun menurut baris dan kolom.Bilangan-bilangan yang terdapat di suatu matriks
disebut dengan elemen atau anggota matriks. Contoh matriks dengan 2 baris dan 3 kolom yaitu
Perkalian skalar
Matriks dapat dikalikan dengan sebuah skalar.
Contoh perhitungan :
Perkalian Matriks
Matriks dapat dikalikan, dengan cara tiap baris dikalikan dengan tiap kolom, lalu dijumlahkan
pada baris yang sama.
Contoh perhitungan :
satu elemen di A maka kita katakan f adalah suatu fungsi surjektif atau f
memetakan A Onto B.
3.Bijektif (Korespondensi Satu-satu)
Suatu pemetaan f: AB sedemikian rupa sehingga f merupakan fungsi yang
injektif dan surjektif sekaligus, maka dikatakan f adalah fungsi yang bijektif
atau A dan B berada dalam korespondensi satu-satu
D.Jenis jenis Fungsi
Jika suatu fungsi f mempunyai daerah asal dan daerah kawan yang sama,
misalnya D, maka sering dikatakan fungsi f pada D. Jika daerah asal dari
fungsi tidak dinyatakan maka yang dimaksud adalah himpunan semua
bilangan real (R). Untuk fungsi-fungsi pada R kita kenal beberapa fungsi
antara lain sebagai berikut.
a. Fungsi Konstan
b. Fungsi Identitas
c. Fungsi Linear
d. Fungsi Kuadrat
e. Fungsi Rasional
Contoh 2.
Relasi
Diketahui R : T U adalah relasi dari T ke U . Jika T= { 2,3,4,5} dan U= {4,5,6} . Hitung
banyaknya relasi R tersebut !
jawab :
T= {2,3,4,5} maka n(T) = 4
U= {4,5,6}
maka n(U) = 3
Jawab : Ambil x = 1 dan y = -1, diperoleh f(x) = f(y) = 1. Jadi ada x, y dengan x y tetapi f(x) =
f(y). Disimpulkan fungsi ini tidak satu-satu.
B. DERET ARITMATIKA
a + (a+b) + (a+2b) + . . . . . . + (a + (n-1) b) disebut deret aritmatika.
a = suku awal
b = beda
n = banyak suku
Un = a + (n - 1) b adalah suku ke-n
Jumlah n suku
Sn = 1/2 n(a+Un)
= 1/2 n[2a+(n-1)b]
= 1/2bn + (a - 1/2b)n Fungsi kuadrat (dalam n)
Keterangan:
1. Beda antara dua suku yang berurutan adalah tetap (b = Sn")
2. Barisan aritmatika akan naik jika b > 0
Barisan aritmatika akan turun jika b < 0
3. Berlaku hubungan Un = Sn - Sn-1 atau Un = Sn' - 1/2 Sn"
4. Jika banyaknya suku ganjil, maka suku tengah
Ut = 1/2 (U1 + Un) = 1/2 (U2 + Un-1)
dst.