KELAS : 1 EG. D
3. Sebutkan 3 contoh kecelakaan yang banyak terjadi di laboratorium dan jelaskan cara
pencegahannya ?
1. terpeleset, biasanya karena lantai licin.
Pencegahannya : pakai sepatu anti slip jangan pakai sepatu hak tinggi, tali sepatu
longgar.
2 mengangkat beban
Pencegahannya ; beban jangan terlalu berat, jangan berdiri terlalu jauh dari beban,
pakaian penggotong jangan terlalu ketat sehingga pergerakkan terhambat.
3 mengambil sampel darah/ cairan tubuh lainnya.
Pencegahannya; gunakan alat suntik sekali pakai, jangan tutup kembali atau menyentuh
jarum suntik yang telah dipakai tapi langsung dibuang ke tempat yang telah disediakan.
4. Jelaskan jenis-jenis kebakaran ?
Kebakaran dapat dibedakan dalam beberapa jenis yakni ;
1. Kelas a = kebakaran kertas, kayu, plastik, dsb
2. Kelas b = kebakaran pelarut organic seperti etanol, benzene, aseton. Heksana, eter,
dsb
5. Alat pemadam api ringan atau APAR memiliki 3 sistem. Jelaskan 3 sitem tersebut !
APAR memiliki 3 sistem antara lain ;
1. Sistem Stored-pressure
Yaitu APAR yang gas penekannya dikompakan kedalam tabung berisi bahan
pemadam.
2. Sistem Gas Cartridge
Yaitu APAR yang bahan pemadamnya terpisah dengan geas penekan atau
cartridge, gas penekannya adalah CO2.
3. Sistem 2 bahan kimia atau Turn-over/dibalik)
Yaitu APAR yang bahan pemadamnya terdiri dari 2 bahan kimia cair yang bila
bercampur akan menghasilkan gas Co2 sebagai gas penekan yang akan
mendorong busa sebagai hasil reaksi.
6. Jelaskan pertolongan pertama pada orang yang keracunan lewat pernapasan ?
- Segera pindahkan korban secepat mungkin menuju udara segar
- Jika keracunan terjadi pada ruang tertutup atau oleh gas racun konsentrasi tinggi,
penolong harus memakai pelindung pernapasan dengan supply udara atau
oksigen, hal ini untuk mencegah jatuhnya korban tambahan dari pihak penolong.
- Bila keracunan berat terjadi, segera bawa ke dokter dengan member keterangan
jenis bahan penyebab keracunan.
- Apabila korban tidak bernafas, segera berikan pernapasan buatan berupa
penekanan bagian dada serta pemberian pernapasan dari mulut penolong ke mulut
korban sebelum dibawa ke dokter.
- Demikian pula tidak diperkenankan diberikan obat apapun lewat mulut bagi
korban yang sedang tidak sadar, sebab justru akkan mengganggujalannya
pernapasan.
-