Anda di halaman 1dari 4

Vitamin B2 (riboflavin)

Vitamin B2 berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, asam amino dan


asam lemak. Vitamin ini dapat ditemukan pada tepung daging dan tepung
ikan. Defisiensi vitamin B2 menyebabkan pertumbuhan ayam menjadi
lambat, lemas dan ayam mengalami kesulitan berjalan. Gejala yang
paling dikenal adalah kelumpuhan pada kaki (leg paralysis) atau
kelumpuhan pada jari kaki (curled toe paralysis). Beberapa gejala tersebut
akhirnya akan berakibat pada menurunnya produksi telur dan daya tetas
(Saif, 2003).

KEBUTUHAN VITAMIN PADA AYAM PETELUR

Tujuan utama dari semua usaha peternakan ayam petelur adalah untuk mendapatkan
produksi yang optimal, pemakaian pakan yang efisien dan ayam petelur yang sehat.
Nutrisi seperti protein, lemak, karbohidrat, mineral, air dan vitamin adalah essensial
bagi fungsi-fungsi vital ayam petelur. Namun vitamin mempunyai perannya sendiri,
dimana dibutuhkan jumlah vitamin yang cukup agar penyerapan semua nutrisi tadi
dalam pakan dapat efisien. Oleh sebab itu, nutrisi yang optimal dapat terbentuk hanya
jika unggas diberikan pakan dengan kandungan mikro dan makro nutrisi yang tepat
untuk pertumbuhan, kesehatan, proses reproduksi dan ketahanan hidupnya.
Vitamin adalah substansi aktif dan sangat dibutuhkan oleh manusia maupun hewan.
Tergolong dalam mikronutrisi dan sangat dibutuhkan bagi metabolisme normal pada
hewan. Vitamin juga sangat dibutuhkan untuk mencapai kesehatan yang optimal,
sama halnya dengan fungsi fisiologis normal seperti tumbuh, berkembang,
mempertahankan hidup dan bereproduksi. Kebanyakan vitamin tidak bisa dibentuk
secara alamiah oleh ayam (unggas) dalam jumlah yang cukup untuk kebutuhan
fisiologisnya. Sehingga vitamin ini harus tersedia dalam pakannya. Vitamin
terkandung pada banyak bahan penyusun pakan dalam jumlah yang sedikit. Apabila
terjadi kekurangan vitamin pada pakan, akibat tidak sempurnanya proses penyerapan,
maka dapat mengakibatkan munculnya penyakit ataupun sindroma kekurangan
vitamin.
Secara umum vitamin dibagi menjadi dua golongan berdasarkan kelarutannya dalam
lemak dan dalam air. Vitamin yang mudah larut dalam lemak terdiri dari vitamin A,

D, E dan K. Sementara vitamin B komplek (B1, B2, B6, B12, Niacin, Asam
pantotenat, Asam folat dan Biotin) dan vitamin C digolongkan dalam vitamin yang
mudah larut dalam air.
Saat ini semua industri pakan sudah memahami bahwa jumlah minimum vitamin
dalam pakan amat dibutuhkan. Hal ini untuk menghindari gejala klinis yang timbul
akibat defisiensi vitamin yang mengakibatkan kesehatan serta produksi menjadi tidak
optimal. Yang menjadi pertimbangan adalah bahwa produktifitas dari peternakan pasti
terus berkembang, bisa melalui peningkatan kemampuan genetis, modifikasi nutrisi,
modifikasi manajemen serta pengembangan sistem pemeliharaan. Hal ini pastinya
akan meningkatkan kebutuhan akan vitamin. Selanjutnya, produksi unggas yang
intensif akan meningkatkan metabolisme, gangguan lingkungan dan cekaman
penyakit yang pada akhirnya akan menyebabkan tidak optimalnya performans serta
tingginya kemungkinan terjadi difisiensi (kekurangan) vitamin. Kontaminasi jamur
(mikotoksin) pada pakan dan zat yang berlawanan dengan vitamin, juga dapat
membatasi dan bahkan menghambat kerja beberapa vitamin.
Faktor-faktor tadi, mulai dari latar belakang genetis unggas, status kesehatan akibat
program pemeliharaan dan komposisi bahan baku pakan, dapat membedakan
kebutuhan masing-masing vitamin. Asupan dan ketersediaan vitamin dari sumber
alam sangat tidak bisa diperkirakan. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan
kandungan vitamin dalam bahan baku pakan (tergantung pada iklim saat ditanam,
penentuan waktu panen dan proses penyimpanan bahan baku). Jadi akan lebih baik
untuk mempertahankan kebutuhan vitamin ayam, melalui pemberian vitamin
tambahan.
Agar unggas dapat memberikan hasil yang sesuai dengan potensi genetisnya,
nutrisinya dan terutama ketersediaan vitamin harus optimal. Vitamin B dibutuhkan
agar penyerapan nutrisi menjadi efisien. Bersama dengan vitamin A, vitamin B sangat
penting untuk membantu ayam dalam aktivitas metabolismenya dan untuk
mempertahankan serta meningkatkan kemampuan bertelur. Vitamin C dan E samasama dapat meningkatkan ketahanan ayam terhadap stress dan membantu
mempertahankan kesehatan ayam.
Sementara itu, keuntungan spesifik yang berhubungan dengan kualitas telur yang
superior dapat dicapai, jika vitamin E diberikan dalam jumlah optimal pada pakan
ayam yang sedang bertelur. Akhirnya, vitamin D dibutuhkan untuk membantu proses
pembentukan tulang dan kerabang serta untuk menghindari masalah kelumpuhan.

Tingkat optimum penambahan vitamin dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
2. Vitamin B2
Vitamin B2 ditemukan pada makanan susu, keju, sayuran, telur, beras, gandum, hati,
ginjal, dan jantung.
Vitamin B2 berfungsi untuk merangsang kinerja saraf mata dan memperlancar
oksidasi zat makanan.
Kekurangan vitamin B2 bisa menyebabkan penglihatan mata kabur karena katarak
dan keratitis, perlukaan di sudut mulut, dan pertumbuhan tubuh akan terganggu.

2. Vitamin B2
Vitamin B2 ditemukan pada makanan susu, keju, sayuran, telur, beras, gandum, hati,
ginjal, dan jantung.
Vitamin B2 berfungsi untuk merangsang kinerja saraf mata dan memperlancar
oksidasi zat makanan.

Kekurangan vitamin B2 bisa menyebabkan penglihatan mata kabur karena katarak


dan keratitis, perlukaan di sudut mulut, dan pertumbuhan tubuh akan terganggu.

Anda mungkin juga menyukai