NIM : 102011101084
Tugas Radiologi
SOAL
1. Untuk apa kita dihadirkan di dunia ?
Allah Taala sudah menjelaskan dengan sangat gamblangnya di dalam Al Quran apa
yang menjadi tujuan kita hidup di muka bumi ini. Cobalah kita membuka lembaranlembaran Al Quran. Di sana, Allah Taala berfirman,
Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah
kepada-Ku. (QS. Adz Dzariyat: 56)
Maka apakah kamu mengira, bahwa sesungguhnya Kami menciptakan kamu secara
main-main (saja), dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami? (QS. Al
Muminun: 115).
Apakah manusia mengira, bahwa ia akan dibiarkan begitu saja (tanpa
pertanggungjawaban)? (QS. Al Qiyamah: 36).
Jadi beribadah kepada Allah adalah tujuan diciptakannya jin, manusia dan seluruh
makhluk. Makhluk tidak mungkin diciptakan begitu saja tanpa diperintah dan tanpa
dilarang.
2. Urutan ibadah ?
Menurut saya, urutan ibadah dalam islam yang paling pertama adalah rukun islam.
Hal
ini
berdasarkan
Hadits
Mutafaqun
Alaih,
yang
artinya
:
Abdurrahman, Abdullah bin Umar bin Al-Khottob radiallahuanhuma dia berkata :
Saya mendengar Rasulullah Shallallahualaihi wasallam bersabda : Islam dibangun
diatas lima perkara; Bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah selain Allah
dan bahwa nabi Muhammad utusan Allah, menegakkan shalat, menunaikan zakat,
melaksanakan haji dan puasa Ramadhan." (Riwayat Turmuzi dan Muslim)
3. Penting mana lebih dulu belajar ilmu ibadah dengan ibadahnya ?
Menuntut ilmu adalah wajib atas setiap muslim. (HR. Bukhari). Demikianlah hadits
yang selalu kita dengar. Tanpa terkecuali, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam
mewajibkan kepada semua umatnya untuk belajar. Dan tentulah yang diinginkan
Rasulullah adalah ilmu yang berhubungan dengan agama Islam. Ilmu yang akan
membawa pemiliknya kepada kebahagiaan dunia dan akhirat. Seorang muslim yang
cerdas adalah yang bijak dalam menentukan prioritas amal kehidupannya. Jika ia
paham bahwa surga tidak gratis, harus dengan ibadah, dan itu pun ibadah yang Allah
terima, maka ia pun harus beribadah dengan sungguh-sungguh pada Allah. Namun
tidak lupa, pertama kali ia harus mencari tahu bagaimana caranya agar ibadahnya
Allah terima. Bukan asal ibadah. Sebagaimana ada orang yang beribadah, namun
tidak membekali dirinya dengan ilmu mengenai ibadahnya terlebih dahulu. Yang
penting Islam, berbuat baik tidak jahat, sudah, insya Allah masuk surga. Hal tersebut
tentu sangat memprihatinkan. Umat Islam sendiri tidak tahu ajaran ibadahnya.
Padahal syarat agar ibadah diterima Allah selain ikhlas, adalah yang sesuai dengan
ajaran dan sunnah Rasulullah. Sedangkan ibadah yang sesuai ajaran Rasulullah itu
sendiri dapat diketahui dari belajar.
4. Di urutan keberapa rukun iman berkaitan dengan mudgoh ?
Dari Abi Abdillah An Numan bin Basyir rhadiyallahu anhuma, dia berkata: Saya
telah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda, Sesungguhnya
perkara yang halal telah jelas, dan perkara yang haram pun telah jelas. Dan di
antara keduanya terdapat perkara-perkara yang meragukan, yang tidak diketahui
oleh kebanyakan manusia. Maka barangsiapa menjaga dirinya dari perkara yang
syubhat, maka ia telah menjaga keselamatan agamanya dan kehormatannya. Dan
barangsiapa yang terjatuh dalam syubhat, berarti ia telah terjerumus dalam perkara
yang haram, seperti penggembala yang menggembalakan ternaknya di dekat daerah
terlarang sehingga hewan-hewan itu nyaris merumput di dalamnya. Ketahuilah,
bahwa setiap raja memilliki daerah terlarang. Ketahuilah, bahwa daerah terlarang
Allah adalah hal-hal yang diharamkan. Ketahuilah, bahwa dalam tubuh terdapat
mudghah (segumpal daging), jika ia baik, maka baik pula seluruh tubuhnya. Jika ia
rusak, maka rusak pula seluruh tubuhnya. Ketahuilah bahwa segumpal daging itu
adalah hati. (HR. Bukhari dan Muslim).
Bila dikaitkan dengan rukun iman, maka akan berkaitan dengan rukun iman yang
keempat yaitu mempercayai rasul rasul Allah. Dimana, sebagai orang Islam
tauladan kita adalah nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam.
5. Apa maksud ilmu tasawuf/kerohanian dan dimana belajarnya?
Tassawuf adalah perilaku mendekatkan diri dari hamba kepada Tuhannya, dengan
cara mensucikan diri melalui ibadah ibadah, meninggalkan sifat tercela dan menghiasi
dengan sifat terpuji, sehingga mendapatkan kedudukan yang mulia disisi Allah. Pada
masa ini, mempelajari ilmu agama bisa dilakukan di berbagai tempat. Baik yang
melalui lembaga pendidikan seperti pelajaran agama di sekolah, atau kegiatan lain
seperti misalnya rutin mengikuti pengajian-pengajian yang banyak di adakan berbagai
organisasi, bahkan bisa juga belajar melalui internet.