Anda di halaman 1dari 7

Lampiran : 4 / 1 - 7

PROGRAM AUDIT UNTUK PENGADAAN BARANG DAN


PEKERJAAN YANG DIBIAYAI DARI INVEST
A. Tujuan
Tujuan audit pengadaan barang dan pekerjaan yang dibiayai dari INVEST adalah
untuk menyakini bahwa:
a. Prosedur pelaksanaan barang dan pekerjaan telah sesuai dengan ketentuan
(guidelines) yang berlaku.
b. Jumlah, mutu dan waktu dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan.
c. Barang dan/atau pekerjaan diperoleh dengan harga yang wajar dan
menguntungkan negara.
B. Prosedur Audit
1. Pelelangan ICB
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur pengadaan barang
dengan metode ICB meliputi proses pra-kontrak, pelaksanaan kontrak dan
pemanfaatan barang/hasil pekerjaan dengan uraian sebagai berikut:
1) Dokumen yang diperlukan
Dapatkan dan lakukan pengujian atas dokumen yang umumnya digunakan
atas pengadaan barang dan pekerjaan terdiri atas:
Informasi umum seperti Loan Agreement, Project Appraisal Document,
Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran, Petunjuk Operasional dan
Procurement Planning.
Surat Keputusan Direktur INVEST atas pengangkatan Panitia Pelelangan
dan Panitia Pemeriksa/Penerimaan Barang/Pekerjaan.
Dokumen Tender
NOL atas Dokumen Tender
NOL atas Prakualifikasi (jika ada)
Pengumuman Prakualifikasi
Laporan Evaluasi Peserta Prakualifikasi
NOL atas Laporan Evaluasi Prakulifikasi
Undangan kepada yang lulus prakualifikasi untuk mengambil Bidding
Document
Minute Prebid Conference (Aanwijzing)
Dokumen Penawaran dari peserta Tender
Laporan Evaluasi Panitia Pelelangan dan persetujuan dari Pejabat yang
berwenang dan Pemberi pinjaman/hibah
NOL atas Draft kontrak
Kontrak Pengadaan Barang dan Pekerjaan
2) Proses Pra-Kontrak
Lakukan penilaian terhadap proses pelelangan yang dimulai dari pengumuman
sampai dengan penetapan pemenang, dengan melakukan pengujian atas
dokumen-dokumen sebagai berikut :
(a) Pembentukan Panitia Pengadaan

Lampiran : 4 / 2 - 7
Teliti apakah panitia pengadaan dibentuk oleh pejabat yang
bertanggungjawab atas pengadaan/kegiatan proyek.
Teliti apakah Ketua/anggota memenuhi kualifikasi yang ditentukan.
Teliti apakah uraian tugas panitia pelelangan telah sesuai dengan
ketentuan.
Teliti apakah terdapat pejabat yang dilarang duduk dalam keanggotaan
panitia pengadaan.
(b) Prakualifikasi.
Dalam hal pekerjaan yang bersifat kompleks, bernilai besar, atau
dalam keadan-keadaan tertentu dipandang perlu dilakukan
prakualifikasi calon peserta. Prakualifikasi dilakukan untuk
mengetahui pengalaman perusahaan pada kontrak/pekerjaan sejenis,
kemampuan perusahaan (personil, peralatan, fabrikasi), dan posisi
keuangan, sehingga didapat perusahaan yang dinilai mampu untuk
melaksanakan pekerjaan.
Yakinkan bahwa prakualifikasi telah dilakukan secara terbuka dan
transparan.
Periksa apakah Daftar Prakualifikasi telah disetujui oleh Pejabat yang
berwenang dan telah memperoleh NOL dari pemberi pinjaman/hibah.
Teliti apakah hasil prakualifikasi telah diinformasikan kepada seluruh
peserta.
(c) Dokumen Lelang (Bidding Documents)
Periksa apakah dokumen lelang telah dibuat sesuai dengan Dokumen
Lelang Standar (Standard Bidding Documents) yang dikeluarkan oleh
negara pemberi pinjaman/hibah.
Teliti kejelasan dokumen lelang, apakah telah menyebutkan secara
jelas dan tepat mengenai:
Pekerjaan yang harus dilaksanakan;
Lokasi/tempat pekerjaan;
Barang-barang yang harus disuplai;
Tempat pengiriman barang atau tempat pemasangan alat;
Cara pengiriman barang atau penyelesaian pekerjaan;
Jaminan dan persyaratan pemeliharaan dan;
Ketentuan-ketentuan serta persyaratan yang relevan.
Teliti apakah dalam dokumen lelang telah memuat cara penawaran
lelang yaitu:
Penawaran lelang dengan cara tetap/pasti;
Penawaran lelang dengan harga tidak tetap yang dapat
disesuaikan.
Teliti apakah dalam dokumen lelang dinyatakan dengan jelas tentang:
Mata uang yang dapat dipergunakan peserta lelang;
Prosedur konversi harga penawaran;
Mata uang yang dipergunakan dalam membayar kontrak.
(Dokumen lelang pada umumnya memuat undangan lelang, petujuk
untuk peserta lelang, format penawaran, format kontrak, persyaratan
kontrak (syarat umum dan syarat khusus), spesifikasi dan gambar,

Lampiran : 4 / 3 - 7
daftar barang yang diperlukan (bill of quantity), jadwal pengiriman dan
penyelesaian pekerjaan, dan lampiran-lampiran antara lain format
jaminan penawaran dan jaminan pelaksanaan).
Teliti apabila ada atau penyimpangan dari SBD dan apakah ada
persetujuan dari pemberi pinjaman/hibah.
Periksa apakah dokumen lelang telah disetujui oleh negara pemberi
pinjaman/hibah.
(d) Pengumuman Pelelangan
Untuk pelelangan ICB apakah telah diiklankan dalam ADB Bussiness
Opportunities terbitan Bank dan surat kabar yang berbahasa Inggris
yang beredar di negara peminjam.
Teliti apakah pengumuman pelelangan dilakukan secara secara
terbuka dan dilakukan pada waktu yang tepat sehingga memberikan
kesempatan yang cukup bagi calon peserta tender.
Jangka waktu minimal antara undangan/pengumuman lelang adalah
sekurang-kurangnya 60 hari untuk proyek biasa, dan 90 hari untuk
proyek besar/kompleks.
Teliti apakah pengumuman pelelangan telah dilaporkan ke pemberi
pinjaman/hibah.
(e) Penjelasan Pelaksanaan Pekerjaan/aanjwyzing
Pelajari Berita Acara Penjelasan Pelaksanaan Pekerjaan apakah diikuti
oleh cukup peserta, dan terjadi tanya jawab atas pekerjaan.
(f) Penilaian Penawaran
Periksa apakah tanggal dan tempat pembukaan lelang penawaran
sesuai dengan undangan.
Periksa pembukaan surat penawaran dilakukan dimuka umum
Periksa apakah terdapat jaminan penawaran.
Jika ada, periksa apakah nilai jaminan sesuai dengan yang diatur
dalam dokumen lelang.
Teliti apakah batas waktu jaminan penawaran sesuai dengan
ketentuan (empat minggu sebelum batas waktu penerimaan
penawaran lelang).
Prosedur penawaran ada tiga cara yaitu satu tahap satu sampul, satu
tahap dua sampul dan dua tahap. Untuk penawaran satu tahap satu
sampul, evaluasi teknis dan keuangan dilakukan bersamaan. Untuk
penawaran satu tahap dua sampul, dilakukan evaluasi teknis lebih
dahulu yang tidak memenuhi evaluasi teknis, sampul keuangan
dikembalikan tanpa dibuka. Untuk dua tahap, diajukan usulan teknis,
dievaluasi dan dibuat disepakati standarnya baru dilakukan
penawaran keuangan.
Periksa apakah hasil penilaian penawaran telah dilakukan secara
memadai terhadap usulan teknis maupun usulan biaya.
(Disesuaikan dengan jenis kontrak apakah lumpsum, unit price, cost
plus fee, atau kombinasi diantaranya. Untuk kontrak yang
memerlukan proses khusus, memerlukan keterpaduan yang ketat,
atau pekerjaan bersifat khusus dapat digunakan jenis kontrak turnkey
contract).

Lampiran : 4 / 4 - 7

Lakukan pengujian terhadap kriteria, perhitungan-perhitungan yang


digunakan panitia lelang dalam menilai penawaran.
Perpanjangan jangka waktu penawaran dapat dibenarkan hanya jika
diminta secara tertulis oleh semua peserta lelang sebelum batas akhir
jangka waktu penawaran lelang.
Periksa apakah nama setiap penawar, jumlah nilai penawarannya,
dan potongan/diskon (jika ada) telah dibaca dengan jelas dan dicatat
serta salinan catatan telah dikirimkan ke Bank.
(g) Penetapan Pemenang
Periksa apakah penetapan pemenang telah sesuai dengan proses
pelelangan dan telah mendapat NOL dari Pemberi pinjaman/hibah.
Periksa apakah penetapan pemenang lelang telah disetujui oleh
negara pemberi pinjaman/hibah.
(h) Pembuatan Kontrak
Periksa apakah pembuatan kontrak telah sesuai dengan proses pra
kontrak dan telah mendapat NOL atas Draft Kontrak dari Pemberi
pinjaman/hibah
Teliti materi-materi dalam kontrak apakah sudah memenuhi syaratsyarat kontrak yang lazim.
(i) Syarat-syarat Kontrak.
Pelajari apakah syarat-syarat perjanjian kontrak telah sesuai dengan
proses pelelangan, ketentuan-ketentuan yang ditetapkan pemberi
pinjaman/hibah, serta sesuai dengan praktek bisnis yang sehat.
Lakukan pengujian matematis atas Rencana Anggaran Biaya Kontrak
dan bandingkan dengan aturan yang berlaku dan atau praktek bisnis
yang sehat.
Uji kewajaran harga dengan kondisi pasar dan ketentuan yang
berlaku.
Periksa apakah telah terdapat persyaratan-persyaratan mengenai
hukum yang berlaku dan forum yang akan digunakan untuk
menyelesaikan perselisihan.
3) Pelaksanaan Kontrak
(a) Periksa tahapan-tahapan penyelesaian pekerjaan yang dituangkan dalam
Berita Acara Pemeriksaan Kemajuan Pekerjaan (atau sejenisnya) dan
bandingkan apakah telah sesuai dengan tahap-tahap (termin)
pembayarannya.
(b) Periksa penyelesaian pekerjaan oleh rekanan (pemeriksaan fisik) yang
dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan dan Berita Acara
Serah Terima Pekerjaan, dan lakukan pengujian apakah penyelesaian
pekerjaan telah sesuai dengan syarat-syarat dalam kontrak, antara lain
jenis barang/jasa, jumlah, merk, spesifikasi, kualitas, dan pelatihan
penggunaan.
(c) Teliti apakah terdapat keterlambatan penyelesaian pekerjaan, apakah telah
dikenakan denda, dan apakah telah disetorkan ke rekening kas negara.
(d) Bila terjadi keterlambatan, periksa kebenaran perhitungannya.
(e) Untuk pengadaan barang impor diperlukan pengujian:
Letter of Credit (L/C)

Lampiran : 4 / 5 - 7

Dokumen perjalanan barang (impor), asuransi, dan sertifikat


pemeriksaan barang
Sertifikasi rekanan/pabrikan (certificate of origin).
4) Pemanfaatan Barang/Pekerjaan
a. Teliti apakah barang-barang/pekerjaan yang telah selesai diadakan telah
digunakan/manfaatkan sesuai dengan tujuan pengadaan barang semula.
b. Teliti apakah barang-barang/pekerjaan tersebut telah diarahkan ke
instansi yang berwenang bila proyek telah selesai.
5) Buat simpulan hasil audit.
2. International Shopping
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur pengadaan barang
dengan metode International Shopping yaitu sebagai berikut:
1) Teliti apakah jumlah bentuk kontrak tidak cukup besar untuk menarik minat
para supplier dan kontrak asing.
2) Teliti apakah barang-barang dibeli adalah barang-barang khusus yang
diperlukan hanya bisa diperoleh dari beberapa supplier tertentu atau barangbarang yang memerlukan penyerahan dengan segera sangat penting untuk
melakukan beberapa pekerjaan tertentu di bawah proyek bersangkutan.
3) Teliti apakah undangan penawaran diberikan tidak kurang dari tiga calon
kontraktor/supplier dan berasal dari calon kontraktor/supplier dan berasal lebih
dari satu negara asal yang berhak atau dimuat dalam iklan di sebuah surat
kabar yang berbahasa Inggris yang beredar di Indonesia.
4) Teliti apakah proyek telah menyerahkan kepada Pemberi pinjaman/hibah
dalam tiga copy:
Ringkasan dan hasil penawaran yang telah diterima.
Suatu pernyataan yang singkat tentang alasan dari penyerahan kontrak
yang singkat tentang alasan dari penyerahan kontrak tersebut (bersama
dengan rekomendasi atau komentar, bila ada)
Kontrak yang telah ditandatangani
Pernyataan tentang kebenaran dari kontrak bila pemberi pinjaman/hibah
memerlukan.
Langkah kerja berikutnya seperti dalam penilaian penawaran dan sistemnya
sampai pemanfaatan barang/pekerjaan serta penyusunan simpulan hasil audit
dapat menggunakan langkah kerja untuk pengadaaan dengan metode ICB.
3. Local Competitive Bidding (LCB)
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur pengadaan barang
dengan metode Local Competitive Bidding (LCB) yaitu sebagai berikut:
1) Teliti apakah pengumuman dilakukan di surat kabar nasional.
2) Teliti adanya produksi domestik dan atau prasarana konstruksi/ pembangunan
yang memadai dan tersedia dengan harga yang memadai, efisien dan cukup
sehubungan dengan penyerahan barang yang cepat.
3) Teliti apakah ada keyakinan bahwa kontraktor/supplier asing tidak mungkin
berminat untuk penawaran tersebut.
4) Teliti apakah secara khusus meminta kepada pemberi pinjaman/hibah agar
pelelangan lokal dapat digunakan.

Lampiran : 4 / 6 - 7
5) Teliti apakah prosedur pengadaan yang akan diikuti mendapat persetujuan dari
negara/pemberi pinjaman/hibah.
6) Teliti apakah pelelangan lokal tidak boleh menutup partisipasi dari penawar dari
luar negeri.
Langkah kerja berikutnya seperti dalam penilaian penawaran dan sistemnya
sampai pemanfaatan barang/pekerjaan serta penyusunan simpulan hasil audit
dapat menggunakan langkah kerja untuk pengadaaan dengan metode ICB.
4. Direct Contracting (Penunjukan Langsung)
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur pengadaan barang
dengan metode Direct Contracting yaitu sebagai berikut:
1) Teliti barang-barang yang dibeli dalam jumlah kecil atau barang off the shelf
yang umumnya bernilai kurang dari USD 100.000.
2) Teliti apakah terhadap barang tersebut standarisasi merupakan hal yang
penting dan peralatan serta suku cadang yang diperlukan untuk perluasan atau
perbaikan peralatan yang ada harus diperoleh dari supplier semula atau dari
supplier yang menjual barang identik.
3) Dalam hal memenuhi syarat ad.1&2 diatas teliti apakah peralatan bersifat
khusus dan hanya dapat diperoleh dari satu supplier.
4) Dalam hal tidak memenuhi ad.1, ad.2 dan ad.3 teliti apakah barang tersebut
adalah barang yang sangat penting harus diperoleh dari supplier khusus.
5) Dalam hal pekerjaan sipil teliti apakah pekerjaan sipil yang dikerjakan
merupakan suatu pekerjaan lanjutan dari pekerjaan sebelumnya atau yang
sedang berjalan dan teliti apakah terdapat bukti bahwa penunjukan kontraktor
yang sama akan lebih ekonomis dan akan menjamin hasil yang baik dalam arti
kualitas pekerjaan.
Langkah kerja berikutnya seperti dalam penilaian penawaran dan sistemnya
sampai pemanfaatan barang/pekerjaan serta penyusunan simpulan hasil audit
dapat menggunakan langkah kerja untuk pengadaaan dengan metode ICB.
5. Pelelangan Terbatas atau Pengulangan Order
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur pengadaan barang
dengan metode ini yaitu sebagai berikut:
1) Teliti apakah barang-barang tersebut merupakan penambahan barang-barang
yang sama yang diperoleh melalui pelelangan international.
2) Teliti apakah barang-barang pada ad 1) diatas dibutuhkan dengan segera oleh
proyek dan dana itu tersedia.
3) Teliti apakah tidak menguntungkan apabila pengadaan barang tersebut ad 1)
dilakukan melalui pelelangan international.
4) Teliti apakah undangan penawaran hanya diberikan kepada mereka yang untuk
order sebelumnya telah menyerahkan penawaran responsif (undangan
diberikan kepada lima penawar responsif yang terendah)
5) Dalam hal repeat order teliti apakah:
Penawaran responsif jumlahnya kecil untuk order sebelumnya.
Penawaran yang memang jauh lebih kecil dari yang lain baik harga maupun
kemampuan teknis.

Lampiran : 4 / 7 - 7

Harga yang dibayar tidak boleh melebihi harga barang yang diadakan
sebelumnya.
Teliti apakah order ulang dilakukan dalam waktu 18 bulan dari order
sebelumnya.
Teliti apakah banyaknya barang tambahan tidak lebih dari 30% banyaknya
barang sebelumnya.

Langkah kerja berikutnya seperti dalam penilaian penawaran, dan sistemnya


sampai pemanfaatan barang/pekerjaan serta penyusunan simpulan hasil audit
dapat menggunakan langkah kerja untuk pengadaaan dengan metode ICB.
6. Force Account (Swakelola)
Langkah kerja audit untuk melakukan penilaian atas prosedur pengadaan barang
dengan metode Force Account yaitu sebagai berikut:
1) Teliti apakah pekerjaan sipil memang mampu dilaksanakan sendiri dengan
menggunakan peralatan dan sumber-sumber lainnya dan dengan hanya yang
memadai.
2) Yakinkan bahwa pekerjaan tersebut secara keseluruhan tidak sesuai bila
digunakan penawaran kompetitif misalnya pekerjaan tersebut terdiri dari
pekerjaan kecil-kecil dan lokasinya tersebar.
3) Yakinkan bahwa dalam pelaksanaan pekerjaan tanpa mengganggu kegiatankegiatan operasional yang sedang berjalan.
4) Teliti apakah kualitas pekerjaan yang dicakup tidak dapat ditentukan
sebelumnya.
5) Teliti apakah terhadap pekerjaan tersebut terdapat resiko kemungkinan adanya
interupsi atau gangguan yang tidak dapat dihindarkan yang lebih baik
ditanggung proyek dari pada ditanggung pemborong.
6) Dalam hal pekerjaan dilakukan untuk menanggulangi keadaan darurat yang
membutuhkan penanganan secepatnya yakinkan bahwa keadaan betul-betul
darurat dan membutuhkan penanganan secepatnya.
7) Teliti apakah pelaksanaan pekerjaan dengan swakelaola dilakukan secara
ekonomis dan efisien.
Langkah kerja berikutnya sampai dengan pemanfaatan barang/pekerjaan serta
penyusunan simpulan hasil audit dapat menggunakan langkah kerja untuk
pengadaaan dengan metode ICB.

Anda mungkin juga menyukai