Anda di halaman 1dari 13

Konvergensi

Kinerja
Mandat BPKP
1. Berdasarkan PP 60 Tahun 2008, pasal 49 (2):
BPKP melakukan pengawasan intern terhadap akuntabilitas keuangan negara atas kegiatan
tertentu yang meliputi:
a. kegiatan yang bersifat lintas sektoral;
b. kegiatan kebendaharaan umum negara berdasarkan penetapan oleh Menteri Keuangan
selaku Bendahara Umum Negara; dan
c. kegiatan lain berdasarkan penugasan dari Presiden

2. Berdasarkan Perpres 192 Tahun 2014 BPKP, pasal 3:


1. Pengawalan Pembangunan ,
2. Peningkatan ruang fiskal,
3. Pengamanan Aset,
4. Governance System

3. Berdasarkan Inpres 1 Tahun 2016


a. Pengawasan Akuntabilitas Proyek Strategis Nasional (diktum KELIMA)
b. Pelaporan Sewaktu-waktu (diktum KESEPULUH)
Arti Penting Pengawalan Pembangunan
 Intensitas Keterlibatan Kepala BPKP dalam Rapat Terbatas Kabinet
 Sinkronnya Platform Presiden (Nawacita) dengan RPJMN 2015-2019 dan 2020-2024
 Kebijakan Kepala BPKP untuk mengawal Pembangunan sebagai satu dari empat
fokus
 Tujuan SPIP: untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan
organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien
 Tujuan Internal Auditing: to add value to and improve an organization's operations.
It helps an organization accomplish its objectives by bringing a systematic,
disciplined approach to evaluate and improve the effectiveness of risk management,
control and governance processes
 Asumsi Kesinambungan administrasi Presiden Jokowi
 Asumsi Prioritas Pembangunan Manusia sebagai ganti Prioritas Infrastruktur (tema
RKP 2020: Peningkatan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk Pertumbuhan
Berkualitas)
 Indeks AP3N sebagai satu dari lima calon IKU yang digagas tim visioning
Pengawasan Pembangunan yang belum Konvergen
 Ketidaktepatan pengelompokan PKPT ke dalam fokus pengawasan
(Governance seharusnya masuk ke pengawalan pembangunan)
 Ketidakjelasan tujuan pengawasan pembangunan karena tidak ada field
tujuan dalam PKPT 2019 (SIMA)
 Nama program yang diawasi di Tahun 2020 berupa program yang melekat
pada direktorat yang belum pasti rujukannya ke RKP 2020
 Field tools pengawasan belum menunjukkan metode kerja audit lintas
sektor secara konvergen dan komprehensif (SIMA)
 Cakupan kegiatan prioritas dan program prioritas yang hendak diawasi
belum jelas
 Field tools pengawasan belum menunjukkan metode kerja yang
mengakomodasi 25 variabel perhitungan indeks AP3N
Pengawasan program dalam Renja 2020
 Jumlah pengawasan program sebelum konvergensi
 Tidak jelas acuannya ke dalam RKP 2020 (mengacu Tuska 128)
 Kemungkinan kompleksitas yang dihadapi jika mengacu ke
RKP 2020:
 Konfigurasi PN, PP, KP, Sasaran, Indikator, Sebaran, K/L/P/BU Pelaksana

 Tidak jelas metode audit lintas sektor yang akan dipakai


 Hipotesis:
 Jumlah pengawasan program yang masuk ke dalam Renja 2020 terlalu banyak tetapi
tidak mengacu ke RKP 2020 sehingga memerlukan konvergensi agar jelas program RKP
2020 mana yang akan diawasi dan metode audit lintas sektor yang bagaimana yang
harus dilakukan agar melibatkan direktorat/perwakilam BPKP yang sesuai dengan
K/L/P/BU Pelaksana programnya
Usulan konvergensi
 Penetapan deputi 1 sebagai koordinator pengawasan PN 2,3,4 dan deputi
2 koordinator PN 1 dan 5 dari RKP 2020
 Tahun 2020 deputi 1 dan 2 memutuskan masing-masing 5 program
prioritas untuk diawasi
 Dengan metode audit lintas sektor yang mengakomodasi 25 variabel
indeks AP3N, audit dikoordinasikan dalam konfigurasi koordinator audit
dan auditor pendukung serta auditor pelaksana sebagaimana tabel
Usulan Pengawasan Program Prioritas (Terpilih dari
RKP 2020)
PENGAWA PN1: Pembangunan Manusia dan PP1 Perlindungan Sosial dan Tata Kelola Kependudukan

SAN Pengentasan Kemiskinan PP2 Peningkatan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan

PENGAWA PP3 Pemerataan Layanan Pendidikan Berkualitas dan


Perkembangan Iptek-Inovasi
LAN
PROGRAM PN2: Infrastruktur dan Pemerataan PP3 Peningkatan Konektivitas Multimoda dan
Antarmoda Mendukung Pertumbuhan Ekonomi
PRIORITAS Wilayah
PP2 Peningkatan Nilai Tambah dan Investasi di Sektor
PN3: Nilai Tambah Sektor Riil, Riil dan Industrialisasi
Industrialisasi, dan Kesempatan Kerja
PP3 Peningkatan Produktivitas Tenaga Kerja dan
Penciptaan Lapangan Kerja

PP1 Peningkatan Ketersediaan, Akses, dan Kualitas


PN4: Ketahanan Pangan, Air, Energi Konsumsi Pangan
dan Lingkungan Hidup
PP3 Pemenuhan Kebutuhan Energi dengan
Mengutamakan Peningkatan Energi Baru dan
Terbarukan (EBT)
PP1 Penguatan Kemampuan Pertahanan
PN5: Stabilitas Pertahanan dan
Keamanan
PP3 Penguatan Sistem Peradilan dan Upaya Anti Korupsi

*) Jumlah dan nama PP berdasarkan Hasil Rapat PAEP dan MKOT tgl 13 Juni 2019
Konfigurasi audit lintas sektor 10 program prioritas
PN dan PP Koordinator Auditor Pendukung Auditor Perwakilan Jumlah Indikator
PN 1 PP 1 Dit 2.3 Dit 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 34 Provinsi 120
Dit 2.2, 2.3, 2.4, 2.5,
Dit 3.1, 3.3, 3.4,
Dit 4.4
PN 1 PP 2 Dit 2.3 Dit 1.2, 1.4, 34 Provinsi 35
Dit 2.3, 2.4,
Dit 3.2, 3.4
PN1 PP3 Dit 2.4 Dit 1.2, 1.3, 1.4, 34 Provinsi 49
Dit 2.3, 2.4, 2.5,
Dit 3.2,
Dit 4.4
PN 2 PP 3 Dit 1.3 Dit 1.3 Tersebar 17
PN 3 PP 2 Dit 1.4 Dit 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 34 Provinsi 60
D2, D3, D4,
PN 3 PP 3 Dit 2.4 Dit 1.2, 1.3, 1.4 34 Provinsi 13
D2, D3
PN 4 PP 1 Dit 1.2 Dit 1.1, 1.2, 1.3, 1.4, 34 Provinsi 36
D4
PN 4 PP 3 Dit 1.2 Dit 1.2 34 Provinsi 21
PN 5 PP 1 Dit 2.1 Dit 1.3, 34 Provinsi 14
Dit 2.1,
Dit 3.4
PN 5 PP 3 Dit 2.2 Dit 1.1, Tersebar 73
Dit 2.1, 2.2, 2.4, 2.5,
Dit 3.1

*) Jumlah dan nama PP berdasarkan Hasil Rapat PAEP dan MKOT tgl 13 Juni 2019
Keterlibatan Direktorat dalam audit lintas sektor 10 program prioritas
PN1 PN2 PN3 PN4 PN5
PENDU
PP1 PP2 PP3 PP3 PP2 PP3 PP1 PP3 PP1 PP3
DIREKTORAT KOORD KUNG
PN (PP)
Dit 1.1 1 - - - 1 1 - - - 1 3 (4)
Dit 1.2 - 1 1 - 1 1 1/1 1/1 - - 2 3 (6)
Dit 1.3 - - 1 1/1 1 1 - - 1 - 1 4 (5)
Dit 1.4 1 1 - - 1/1 1 1 - - - 1 3 (5)
Dit 1.5 - - - - - - - - - - -

Dit 2.1 - - - - 1 - - 1/1 1 1 1 (3)


Dit 2.2 1 - - - 1 - - - 1/1 1 3 (3)
Dit 2.3 1/1 1/1 1 - 1 1 - - - 2 3 (5)
Dit 2.4 1 1 1/1 - 1 1/1 - - - 1 2 3 (6)
Dit 2.5 1 - 1 - 1 - - - 1 3 (4)

Dit 3.1 1 - - - 1 - - - 1 - 3 (3)


Dit 3.2 - - 1 - - - - - - - 1 (1)
Dit 3.3 1 - - - - - - - - - 1 (1)
Dit 3.4 1 - - - 1 - - 1 - - 3 (3)

Dit 4.1 - - - - 1 - - - - 1 (1)


Dit 4.2 - - - - - - - - - -
Dit 4.3 - - - - - - - - - -
Dit 4.4 - - 1 - - - - - - 1 (1)
Dit 4.5 - - - - - - - - - -

Dit 5.1 - - - - - - - - - - -
Dit 5.2 - - - - - - - - - - -
Dit 5.3 - - - - - - - - - - -
Dit 5.4 - - - - - - - - - - -
TOTAL 9 4 7 1 6 11 3 1 3 6 10 36 (51)
Hasil analisis tanggapan
Pertanyaan Komentar
Usulan Konvergensi Pengawasan program dalam Renja
2020
 Hipotesis:
◦ Jumlah pengawasan program yang masuk ke dalam Renja 2020 menjadi tinggal xxx yang seluruhnya
mengacu ke RKP 2020 sehingga jelas konvergensinya dalam artian program RKP 2020 mana yang akan
diawasi dengan metode audit lintas sektor yang melibatkan sejumlah direktorat/perwakilan BPKP yang
sesuai dengan K/L/P/BU Pelaksana programnya.

 Terdapat pengurangan jumlah PP semula sebanyak 69 menjadi 43 yang betul-betul tertera di RKP.
Akan tetapi karena kegiatan BUMN memang tidak ada di RKP sedangkan pada logisnya tetap terkait
dengan prioritas maka dari selisih pengurangan PP BUMN sebanyak 15 PP, tetap 8 PP dianggap
dapat mendukung 10 program pilihan D1 dan D2 (karena sudah punya 2 PP) walaupun
spesifikasinya harus dipikirkan dari luar RKP. 7 sisanya dapat disumbangkan ke D1,D2 , atau D3
untuk menjadi PP berupa CM atas suatu indikator kinerja dari suatu kegiatan prioritas dari 15 PP.

 Terkait dengan 4 pengurangan PP investigasi dikembalikan menjadi 4 PP pengawasan program


untuk mendukung 4 dari 10 PP pilihan D1 dan D2 yang dianggap relevan dengan indikasi TPK/HKP
yang ada.

 Sisa PP dari D1 dan D2 masing-masing sebanyak 3 dan 4 PP seluruhnya, seperti halnya sisa dari AN
akan dijadikan PP berupa CM. Sehingga total PP CM= 3+4+7=14 PP, atas suatu indikator kinerja dari
suatu kegiatan prioritas dari 15 PP.
Kertas Kerja Pembahasan
Dipindahkan menjadi audit Dipindahkan menjadi CM atas suatu
lintas sektor atas 10 indikator kinerja dari suatu kegiatan
program pilihan deputi prioritas dari 15 PP lainnya.
koordinator
D1 D2 Untuk CM
Kelebihan PP Pengawasan 0 0 3
Program dari D1=3 PP
Kelebihan PP Pengawasan 4
Program dari D2=4 PP
Kelebihan PP Pengawasan 0
Program dari D3=0 PP
Kelebihan PP Pengawasan 8 7
Program dari D4=15 PP
Kelebihan PP Pengawasan 4 0
Program dari D5=4 PP
Oleh karena sisa PP adalah 15 sedangkan
calon CM ex pengawasan program hanya 14
maka akan dikonversi beberapa output
Deputi 2 (dari 248 output).
Alokasi Output BPKP atas Pengawasan Program
Prioritas
OUTPUT PROGRAM
OUTPUT PP PENDUK REAL OUTPUT
PENGAWASAN PRIORITAS/
TERPILIH UNG
CM
OKASI AKHIR
BIDANG
DEPUTI 1 20 17 0 3 20
DEPUTI 2 21 17 0 4 7 7 21 +7
DEPUTI 3 7 7 0 0 7
DEPUTI 4 17 2 8 7 -7 10
DEPUTI 5 4 0 4 0 4
     
SUBTOTAL 69 43 12 14 69
DEPUTI

TARGET 25 10 15 25
PENGAWASAN
PROGRAM
PRIORITAS

Anda mungkin juga menyukai