Anda di halaman 1dari 13

REDOKS

A. Bilangan Oksidasi
1. Tentukan bilangan oksidasi:
a. H2
Bilangan oksidasi H = 0
b. H2SO4
Bilangan oksidasi H = +1
Bilangan oksidasi S = +6
Bilangan oksidasi O = -2
c. Fe
Bilangan oksidasi Fe = 0
d. FeSO4
Bilangan oksidasi Fe = +2
Bilangan oksidasi S = +6
Bilangan oksidasi O = -2
e. NO3
Bilangan oksidasi N = +5
Bilangan oksidasi O = -2
f. Cr2O7=
Bilangan oksidasi Cr = +6
Bilangan oksidasi O = -2
g. Fe3+.
Bilangan oksidasi Fe = +3
2. H dalam H2SO4: +1
3. S dalam H2SO4: -6
4. H dalam Aluminium hidrida: -1
5. H dalam NH3: +1
6. O dalam perhidrol: -1
7. Cl dalam ClF5: +5
8. Cr dalam ion bikhromat: +6
9. O dalam F2O: +2
10. Cl dalam asam perkhlorat: -7
B. Konsep reduksi oksidasi
1. Mengapa dalam konsep klasik reaksi Na + Cl2 NaCl tidak termasuk reaksi
redoks. Bagaimana definisi reaksi oksidasi dan reduksi dalam konsep klasik ?
Berikan 5 contoh reaksi oksidasi dan 5 contoh reaksi reduksi menurut konsep
klasik.
Jawab:
Karena Menurut konsep klasik, reaksi pembentukan NaCl tersebut
tidak terjadi penangkapan oksigen dan pelepasan oksigen atau
penangkapan hidrogen.
Menurut konsep klasik, oksidasi adalah reaksi penangkapan oksigen
sedang reduksi adalah proses pelepasan oksigen atau penangkapan
hidrogen.
1

Contoh reaksi oksidasi :


Al(s) + 4OH-(aq) Al(OH)4- (g)
Pb(s) + H2SO4(aq) PbSO4(s) + H2(g)
CH4 (g) + O2(g) CO2(g)+ H2O(l)
2Fe(s) + O2(g) 2FeO(s
H2(g) + O2(g) H2O(l)
Contoh reaksi reduksi :
ClO-(aq) + H2O(l) Cl-(aq) + 2OH-(aq)
CuO(s) + H2(g) Cu(s) + H2O(l)
CO(g) + H2(g) C(s) + H2O(l)
Cr2O3(s) + 2Al(g) Al2O3(s) + 2Cr(s)
Fe2O3(s) + 3CO(g) 2Fe (s) + 3CO2(s)
2. Dalam pandangan modern terdapat dua konsep redoks, yaitu redoks
berdasarkan perpindahan elektron dan redoks berdasarkan konsep bilangan
oksidasi. Jelaskan perbedaan di antara keduanya.
Jawab:
Konsep redoks berdasarkan perpindahan elektron :
Oksidasi adalah pelepasan elektron
Reduksi adalah penerimaan elektron
Konsep redoks berdasarkan bilangan oksidasi :
Oksidasi adalah reaksi yang disertai naiknya bilangan oksidasi
Reduksi adalah reaksi yang disertai dengan penurunan bilangan
oksidasi.
3. Dapatkah reaksi oksidasi berlangsung terpisah? Jelaskan berdasarkan tiga
konsep redoks yang anda kenal.
Jawab:
Tidak. Pada konsep klasik jika terjadi pengikatan oksigen (oksidasi)
maka akan terjadi pelepasan oksigen (reduksi) pula. Begitupun dengan
konsep perpindahan electron dan konsep biloks. Pada konsep
perpindahan electron jika terjadi penerimaan electron (reduksi) maka
akan terjadi pelepasan electron (oksidasi). Pada konsep biloks jika
terjadi peningkatan biloks (oksidasi)maka akan terjadi penurunan
biloks (reduksi).

4. Apakah yang dimaksud dengan oksidator menurut masing-masing konsep?


Jawab:
Dalam konsep klasik oksidator adalah zat melepas oksigen.
Dalam konsep bilangan oksidasi oksidator adalah zat biloknya turun.
Dalam konsep elektron oksidator adalah zat yang menerima electron.
5. Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari unsur dan reaksi reduksinya.
Jawab:
2

Cl2(g) + 2e 2 Cl-(aq)
Cu2+(aq)+2e Cu(s)
Fe3+(aq) + e Fe2+(aq)
O2(g) + 2e O2-(aq)
H2(g) + O2 berlebih H2O2
6. Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari oksida dan reaksi reduksinya.
Jawab:
CuO (s) + H2 (g) Cu (s) + H2O (l)
FeO (s) + H2 (g) Fe (s) + H2O (l)
PbO (s) + H2 (g) Pb (s) + H2O (l)
ZnO (s) + H2 (g) Zn (s) + H2O (l)
7. Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari asam dan reaksi reduksinya.
Jawab:
4HNO3 (aq) + Cu (s) Cu(NO3)2 (aq) + 2NO2 (g) + 2H2O (l)
2HCl (aq) + Zn (s) ZnCl2 (aq) + H2 (g)
3H2SO4 (aq) + 2Al (s) Al2(SO4)3 (aq) + 3H2 (g)
8. Berikan 4 contoh oksidator yang berasal dari unsur dan reaksi reduksinya.
Jawab:
3I2 (g) + 6KOH (aq) 5KI (aq) + KIO3 (aq) + 3H2O (l)
H2 (g) + 2Na (s) 2NaH (s)
Cl2 (g) + SO2 (g) + H2O (l) SO42- (aq) + Cl- (aq) + H+ (aq)
O2 (g) + H2 (g) H2O2 (l)
9. Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari garam dan reaksi oksidasinya.
Jawab:
3CuS + 2NO3- + 8H+ 3Cu2+ + 3S + 4H2O + 2NO
CrI3 + H2O2 + OH- CrO42- + IO4- + H2O
Fe2S3 FeS + S
2CuI2 2CuI + I2
10. Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari oksida dan reaksi oksidasinya.
Jawab:
Cu2O + 4HCl 2CuCl2 + 4H2O
Bi2O3 + NaOH + NaOCl NaBiO3 + NaCl + H2O
2SO2 + O2 2SO3
2NO2 + O2 2NO3
11. Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari asam dan reaksi oksidasinya.
Jawab:
2H2S + SO2 3S + 2H2O
H2C2O4 + MnO4- + H+ Mn2+ + H2O + CO2
K2Cr2O7 + HCl KCl + CrCl3 + Cl2 + H2O
K2Cr2O7 + HBr KCl + CrBr3 + Br2 + H2O
3

12. Berikan 4 contoh reduktor yang berasal dari garam dan reaksi oksidasinya.
Jawab:
3CuS + 2NO3- + 8H+ 3Cu2+ + 3S + 4H2O + 2NO
CrI3 + H2O2 + OH- CrO42- + IO4- + H2O
Fe2S3 FeS + S
2CuI2 2CuI + I2
13. Tulis perubahan oksidasi / reduksi dari reduktor/oksidator berikut
a. asam sulfat pekat
Jawab:
H2SO4 pekat SO2
+6 red
b. asam nitrat encer
c. asam nitrat pekat
Jawab:

+4

HNO3 pekat NO2


+5

red

+4

d. gas klor
e. ion klorida
Jawab:
2Cl- Cl2
-1 oks 0
f. batu kawi
g. KMnO4 suasana asam
Jawab:
2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2C2O4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 3 H2O + 10 CO2
+7
h. KMnO4 alkalis
Jawab:

Reduksi

+2

i. Kalium bikhromat
Jawab:
K2Cr2O7 H3CrO3
+6 red +3
j. Logam Zn
Jawab:
Zn ZnO
0 oks +2

k. Fero oksida
Jawab:
FeO + H2 Fe + H2O
+2

red

l. asam nitrit
Jawab:
HNO2 + O2 HNO3
+3

oks

+5

m. kupro sulfat
Jawab:
Cu2SO4 + Mg Cu + MgSO4
+1

red

n. kupri sulfit
Jawab:
CuSO3 + Pb Cu + PbSO3
+2

red

14. Redoks atau bukan redoks-kah reaksi berikut. Jika redoks tentukan okdator dan
reduktornya
a. Zn + O2 ZnO
Oksidator : O2
Reduktor

: Zn

b. CaO + H2SO4 CaSO4 + H2O (Bukan reaksi redoks)


c. Na + HCl NaCl + H2 (Bukan reaksi redoks)
d. Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2O + SO2
Oksidator : H2SO4
Reduktor

: Al

e. KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2


Oksidator : KMnO4
Reduktor : H2C2O4
f. Zn + HCl + HNO3 ZnCl2 + H2O + NO
Oksidator : HNO3
Reduktor

: Zn

g. MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2


Oksidator : MnO2
Reduktor

: HCl

C. Penyetaraan reaksi redoks


1. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara aljabar:
a. 2Zn + O2 2ZnO
b. 2Na + 2HCl 2NaCl + H2
c. 2Al + 6H2SO4 Al2(SO4)3 + 6H2O + 3SO2
d. 2KMnO4 + 3H2SO4 + 5H2C2O4 K2SO4 + 2MnSO4 + 3H2O + 10CO2
e. 3Zn + 6HCl + 2HNO3 3ZnCl2 + 4H2O + 2NO
f. MnO2 + 4HCl MnCl2 + 2H2O + Cl2
2. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara bilangan oksidasi:
a. Na + HCl NaCl + H2
Jawab:
+1.2 Red. 2x1 0.2
2 Na + 2 HCl 2 NaCl + H2
0

Oks 1x2

+1

Jadi reaksinya :
2 Na + 2 HCl 2 NaCl + H2
b. Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2O + SO2
Jawab:
Red. 2x3
2 Al + 6 H2SO4 Al2(SO4)3 + 6 H2O + 3 SO2
0.2 Oks. 6x1

+3.2

Jadi reaksinya :
2 Al + 6 H2SO4 Al2(SO4)3 + 6 H2O + 3 SO2
c. KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
Jawab:
+3.2
Oks. 2x5

+4.2

2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2C2O4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 3 H2O + 10 CO2


Red. 5x2
Jadi reaksinya :
2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2C2O4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 3 H2O + 10 CO2
d. Zn + HCl + HNO3 ZnCl2 + H2O + NO
Jawab:
Red. 3x2
3 Zn + 6 HCl + 2 HNO3 3 ZnCl2 + 4 H2O + 2 NO
Oks. 2x3
6

Jadi reaksinya :
3 Zn + 6 HCl + 2 HNO3 3 ZnCl2 + 4 H2O + 2 NO
e. MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2
Jawab:
-1.2 Oks. 2x1
0.2
MnO2 + 4 HCl MnCl2 + 2 H2O + Cl2
Red. 2x1
Jadi reaksinya :
MnO2 + 4 HCl MnCl2 + 2 H2O + Cl2
3. Setarakan reaksi redoks berikut dengan cara setengah reaksi/ion elektron:
a. Na + HCl NaCl + H2
Jawab:
+1 Reduksi
0
Na + HCl NaCl + H2
0

Oksidasi

Reduksi

+1

: 2 H+ + 2e H2 x1

Oksidasi : Na Na+ + e

x2

2 Na + 2 H+ 2 Na+ + H2
Jadi reaksinya :
2 Na + 2 HCl 2 NaCl + H2
b. Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2O + SO2
Jawab:
+6
Reduksi
+4
Al + H2SO4 Al2(SO4)3 + H2O + SO2
0

Oksidasi

Reduksi

+3

: 2 SO42- + 4 H+ + 2e SO2 + SO42- + 2 H2O x3

Oksidasi : 2 Al 2 Al3+ + 6e

x1

2 Al + 6 SO42- + 12 H+ 2 Al3+ + 3 SO42- + 3 SO2 + 6 H2O


Jadi reaksinya :
2 Al + 6 H2SO4 Al2(SO4)3 + 6 H2O + 3 SO2
c. KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2
Jawab:
+3
Oksidasi
+4
7

KMnO4 + H2SO4 + H2C2O4 K2SO4 + MnSO4 + H2O + CO2


+7

Reduksi

Reduksi

+2

: MnO4- + 8 H+ + 5e Mn2+ + 4 H2O x2

Oksidasi : C2O42- 2 CO2 + 2e

x5

2 MnO4- + 16 H+ + 5 C2O42- 2 Mn2+ + 8 H2O + 10 CO2


Jadi reaksinya :
2 KMnO4 + 3 H2SO4 + 5 H2C2O4 K2SO4 + 2 MnSO4 + 3 H2O + 10 CO2
d. Zn + HCl + HNO3 ZnCl2 + H2O + NO
Jawab:
+5
Reduksi
+2
Zn + HCl + HNO3 ZnCl2 + H2O + NO
0

Oksidasi

Reduksi

+2

: NO3- + 4 H+ + 3e NO + 2 H2O

x2

Oksidasi : Zn Zn2+ + 2e

x3

3 Zn + 8 H+ + 2 NO3- 3 Zn2+ + 4 H2O + 2 NO


Jadi reaksinya :
3 Zn + 6 HCl + 2 HNO3 3 ZnCl2 + 4 H2O + 2 NO
e. MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2
Jawab:
-1
Oksidasi
0
MnO2 + HCl MnCl2 + H2O + Cl2
+4 Reduksi
Reduksi

+2

: MnO2 + 4 H+ + 2e Mn2+ + 2 H2O

Oksidasi : 4 Cl- 2 Cl- + Cl2 + 2e


MnO2 + 4 H+ + 4 Cl- Mn2+ + 2 H2O + Cl2
Jadi reaksinya :
MnO2 + 4 HCl MnCl2 + 2 H2O + Cl2

D. Sel Volta
1. Gambarkan skema sel
volta lengkap dengan jembatan garamnya, jika suatu sel
Anoda 2+
volta elektrodanya terdiri atas logam L dalam larutan LKatoda
dan +logam M dalam
3+
larutan M .
M
L
Jawab:

M3+

Cl-

NH4+

8
L2+

2. Lanjutan soal nomor 1. Jika diketahui pula Eo L2+/L = 3,4 Volt sedang Eo
M3+/M = 5,6 Volt maka:
a. Anodanya adalah logam M
b. Katodanya adalah L
c. Elektroda negatifnya adalah M
d. Elektroda positifnya adalah L
e. Reaksi oksidasinya : L2+ + 2e L
f. Reaksi reduksinya : M M3+ + 3e
g. Reaksi selnya :
Katoda : L2+ + 2e L
E = - 3,2 Volt
Anoda : M M3+ + 3e

E = - 5,6 Volt

h. Elektron mengalir dari L ke M.


i. Jika jembatan garamnya terbuat dari salmiak, maka ion NH4+ akan masuk
keruang Katoda sedang ion Cl- akan masuk ke ruang Anoda
j. Potensial selnya = + 2,4 volt.
3. Sel volta tanpa jembatan garam hanya menghasilkan listrik sesaat, meskipun
logam elektroda masih tercelup dalam elektrolit. Mengapa ? Apakah fungsi
jembatan garam pada sel volta?
Jawab:
Sel volta tanpa jembatan garam hanya menghasilkan listrik sesaat,
meskipun logam elektroda masih tercelup dalam elektrolit. Karena
jembatan garam berfungsi untuk menjaga kenetralan listrik dari kedua
larutan.
4. Jika suatu sel volta, elektrodanya terdiri atas Zn dalam Zn 2+ dan Fe dalam Fe2+,
maka:
a. Anodanya adalah logam Zn
b. Katodanya adalah Fe
c. Elektroda negatifnya adalah Zn
d. Elektroda positifnya adalah Fe
e. Reaksi oksidasinya : Zn Zn2+ + 2e
f. Reaksi reduksinya : Fe2+ + 2e Fe
g. Reaksi selnya :
Katoda : Fe2+ + 2e Fe
Anoda : Zn Zn2+ + 2e
h. elektron mengalir dari Fe ke Zn
9

i. Jika jembatan garamnya terbuat dari garam dapur , maka ke ruang anoda
akan masuk ion Cl- sedang ke ruang katoda akan masuk ion Na+
j. Dengan melihat tabel potensial elektroda, berapakah potensial selnya?
E = - 1,507 volt
E. Elektrolisis
1. Apakah perbedaan sel volta dengan sel elektrolisis ?
Jawab:
Sel volta : mengubah energi kimia menjadi energi listrik, reaksinya
berlangsung secara spontan, katoda dan anoda terpisah dalam dua
wadah yang berbeda yang dihubungkan dengan jembatan garam.
Elektroda positif adalah katoda, elektroda negatifnya adalah anoda.
Sel eleltrolisis : mengubah energi listrik menjadi energi kimia,
reaksinya berlangsung secara tidak spontan, elektroda positif adalah
anoda dan elektroda negatifnya adalah katoda.
2. Pada elektrolisis larutan, di ruang katoda terjadi persaingan reduksi antara
kation elektrolit dan H2O.
a. Kapan H2O memenangkan persaingan. Bagaimana reaksi reduksi H2O yang
terjadi?
Reaksi reduksi : 4 H2O + 4e 2 H2 + 4 OHb. Kapan kation memenangkan persaingan, dan bagaimana rekasi reduksinya?
Kation memenangkan persaingan bila dalam bentuk lelehan atau leburan
tidak dalam bentuk larutan.
3. Pada elektrolisis leburan elektrolit, siapakah yang mengalami reduksi di ruang
katoda ?
Jawab:
Yang mengalami reduksi di ruang katoda adalah kationnya.
4. Pada ruang anoda, terjadi persaingan oksidasi antara batang anoda , H2O dan
anion.
a. Kapan anoda memenangkan persaingan, bagaimana reaksi oksidasinya ?
Jawab:
Bila anoda-nya bukan anoda inert (Karbon, Au, atau platina )
b. Jika anodanya pasif persaingan terjadi antara H2O dan ion negatif.
1. Kapan H2O memenangkan persaingan? Bagaimana reaksi oksidasi
H2O?
Bila
terjadi
elektrolisis
larutan
maka
H2O
yang
memenangkanpersaingan.
Reaksi Oksidasi : 2H2O 2 O2 + 4 H+ + 4e
2. Jika anionnya OH-, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah OHsedang reaksi adalah

10

3. Jika anionnya Cl-, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah H2O


sedang reaksi oksidanya adalah 2 H2O 2 O2 + 4 H+ + 4e
4. Jika anionnya ion it, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah it
sedang reaksi oksidanya adalah
5. Jika anionnya ion at, yang berpeluang mengalami oksidasi adalah H2O
sedang reaksi oksidanya adalah 2H2O 2 O2 + 4 H+ + 4e
5. Tulis reaksi elektrolisis larutan Na2SO4 dengan elektroda karbon.
Jawab:
Na2SO4 2Na+ + SO42Katode : 2H2O (l) + 2e H2 (g) + 2OH-(aq)
|x 1|
+
Anode : 2H2O (l)
4H (aq) + O2(g) + 4e
|x 2|
+
6H2O (l)
4H + O2 + 2H2 + 4OH
2H2O (l)
H2O + O2 + 2H2
6. Jika pada reaksi nomor 5, digunakan listrik 5 Amper selama 2 jam, berapa liter
gas yang terbentuk di ruang anoda, jika suhu ruang 27oC dan tekanan ruang 1
atm
Jawab:
Jumlah mol electron =
=
= 0,373 mol
Jumlah mol oksigen =
= 0,093 mol
Volume oksigen

=
=
= 2,29 liter

7. Jika leburan NaCl di elektrolisis, dapatkah terbentuk gas H2 di ruang katoda,


mengapa ?
Jawab:
Tidak dapat terbentuk gas H2 di ruang katoda karena reaksi yang terjadi
di ruang katoda adalah sebagai berikut:
Na+ (l) + e Na (s)
Bukan air yang tereduksi, jadi tidak menghasilkan gas H2.
8. Tulis reaksi elektrolisis CuSO4 dengan elektrode tembaga. Jika proses
dilakukan selama dua jam dan ternyata betang katoda beratnya bertambah
3,175 mgram, berapa amper arus yang dipergunakan?
Jawab:
11

CuSO4 (aq) Cu2+ (aq) + SO42- (aq)


Katoda : Cu2+ (aq) + 2e
Cu (s)
Anoda : Cu (s)
Cu2+ (aq) + 2e
Cu (s)
Cu (s)
Anode
Katode

i=
=
=
= 1,34 mA
9. Pada kasus nomor 5, dihasilkan O2 di ruang anoda. Apakah pada kasus nomor
8, juga dihasilkan O2 di ruang anoda? Mengapa?
Jawab:
Karena pada kasus no. 5 menggunakan electrode C yang merupakan
electrode inert, sedangkan pada kasus no. 8 menggunakan electrode Cu
yang bukan merupakan electrode inert. Elektrode inert tidak ikut
bereaksi. Pada kasus no. 8 menggunakan electrode Cu yang
elektrodenya ikut bereaksi sehingga yang bereaksi bukan air namun
tembaga dan hasilnya tidak menghasilkan gas O2.
10. Kapan elektrolisis disebut penyepuhan? Bagaimana skema melapis logam
perak dengan emas.
Jawab:
Penyepuhan dimaksudkan untuk melindungi logam terhadap atau
untuk memperbaiki penampilan. Pada penyepuhan, logam yang akan
disepuh dijadikan katode sedangkan logam penyepuhnya sebagai
anode. Kedua elektrode ini dicelupkan dalam larutan garam dalam
logam penyepuh.
Skema melapis logam perak dengan emas:

F. Korosi
1. Apakah korosi itu ? Dalam sudut pandang kimia, korosi adalah peristiwa
redoks. Dalam hal ini yang berfungsi sebagai oksidator adalah oksigen (udara)
dan reduktornya adalah logam.
2. Bagaimana prinsip mencegah terjadinya korosi ? Berikan contoh-contoh
pencegahan korosi.
Jawab:
12

Prinsip mencegah korosi adalah dengan mengubah besi menjadi baja


tahan karat (stainless steel). Contoh-contoh pencegahan korosi sebagai
berikut:
1. Mengecat.
2. Melumuri dengan oli atau gumuk.
3. Dibalut dengan plastik.
4. Tin plating (pelapisan dengan timah).
5. Galvanisasi (pelapisan dengan zink).
6. Chromium plating (pelapisan dengan kromium).
7. Sacrificial protection (pengorbanan anode).

13

Anda mungkin juga menyukai