Anda di halaman 1dari 8

I.

NAMA
LAIN1. Plague
2. Sampar

II.B XENOPSYLLA
CHEOPSIS
Nama Lain Pinjal / Kutu
Tikus

3. La peste

II. ETIOLOGI

Agent Yersinia pestis


Vektor Xenopsylla cheopsis
Host Reservoir Rodensia

II.A YERSINIA
PESTIS
Basil Gram Negatif

II.C
RODENSIA
Tikus, Kelinci, (Amerika:
Bajing)

Tikus Rumah
Rattus rattus

Tikus Got
R. Novergicus

Tikus Pasifik
R. Exculans

Tikus Hutan Malaya


R. Tiomanicus

Tikus Sawah
R. Argentiventer

Tidak bergerak
Tidak membentuk spora

Tikus Wirok
Bandicota Bengalensis

III. MASA
INKUBASI
Tipe Bubo

2 -6
hari
Tipe Paru 1-72 hari

V. GEJALA DAN
TANDA
1. Demam tanpa sebab yang jelas
2. Bubo pada Inguinal, femoral, Ketiak
3. Sesak nafas dan Batuk
mendominasi

Tipe Sepsis

IV.
PENULARAN

VI.

PENGOBATAN

1. Streptomisin 3g/hari selama 1minggu, kemudian


dosis diubah 2g/hari selama 5 hari
2. Setelah panas menghilang, penderita dapat diberikan
tetrasiklin atau kloramfenikol 4 8 g/hari selama 2 hari,
kemudian dosis diturunkan menjadi 2g/hari selama 5 hari

Drop

le t

VII. PENCEGAHAN
1. Menempatkan kandang ternak di luar rumah
2. Merekonstruksi Rumah
3. Membuat Ventilasi
4. Melapisi lantai dengan semen
5. Melapor ke puskesmas jika banyak tikus yang mati (rat fall)
6. Mengatur ketinggian tempat tidur, setidaknya > 20 cm dari
lantai

VIII
EPIDEMIOLOGI

Penyakit ini tersebar di seluruh Dunia

Mortalitas Tertinggi 23.275 orang


KLB Pasuruan 1987 24 Penderita Korban
tewas 20 Orang

Kasus endemik terjadi di Eropa dan Asia


Amerika Sudah jarang dilaporkan
Masuk ke Indonesia
1910 Pelabuhan Tj. Perak (Surabaya) , melalui
pelabuhan Rangoon
1916 Tj. Emas, Semarang
1923 Cirebon

Wabah pes terakhir kali dilaporkan pada 21 November


2014 di Madagascar .
Kasus
pertama,
seorang
laki-laki
dari
desa
Soamahatamana di distrik Tsiroanomandidy, diidentifikasi
pada tanggal 31 Agustus. Pasien meninggal pada 3
September.
Pada 16 November, total 119 kasus wabah telah
dikonfirmasi, termasuk 40 kematian. Hanya 2% dari kasus
yang
dilaporkan
adalah
bentuk
pneumonia.

1927 Tegal
Morbiditas 1910 1960 245.375
51.5%

30.9 %

17.6 %

IX WABAH PES

Kasus telah dilaporkan di 16 kabupaten dari tujuh daerah.


Antananarivo, ibu kota dan kota terbesar di Madagaskar,
juga telah terpengaruh dengan 2 kasus yang tercatat
wabah pes, termasuk 1 kematian.
Sekarang ada risiko penyebaran penyakit secara cepat
karena kepadatan penduduk yang tinggi di kota dan
lemahnya sistem kesehatan. Situasi ini semakin rumit oleh
tingginya
tingkat
resistensi
terhadap
deltametrin
(insektisida yang digunakan untuk mengendalikan kutu)
yang telah diamati di negara ini.

VII
EPIDEMIOLOGI
Tipe Bubo
2 -6
hari
Tipe Paru 1-72

hari

X PROGRAM
PEMBERANTASAN
I.
Kebijaksanaan dan tujuan
II.

Sasaran

III.

Kegiatan

IV.

Laporan

X. I KEBIJAKSANAAN
DAN
TUJUAN
Kebijaksanaan

1.

Pengamatan terhadap manusia, hewan pengerat (tikus), dan


pinjal

2.

Pengobatan terhadap penderita

3.

Pemberantasan Vektor melalui penilaian sasaran setiap


10tahun sekali

4.

Perbaikan lingkungan

Tujuan
1.

Mempertahankan kasus kematian tetap nol

2.

Mencegah penularan pes antar daerah

3.

Mencegah dan menagkal masuknya pes dari Negara lain KKP

4.

Memantau bekas lokasi pes (Kekambuhan)

X.II SASARAN
1. Daerah fokus yang ditemukan Y.pestis
pada
pinjal, tikus, tanah, bahan organic dan
manusia dengan titer laboratorium > 1:
128
2. Daerah terancam, yaitu perbatasan
atau
daerah yang berhubungan dengan
daerah
focus (darat, laut, dan udara) dan
serologi
(+) pada tikus dengan titer < 1 : 128
3. Daerah focus yang pernah ada riwayat
X.
KEGIATAN
pes III

1.

Pengamatan (Surveilans) Tikus dan pinjal

a. Daerah fokus : 1x/bulan selama 5hari berurutan


b. Daerah terancam : 1x/3bulan selama 5hari
berurutan
c. Daerah bekas focus
selama 5hari berurutan

2.

:1x/tahun

(1x/2tahun)

Survei Kewaspadaan DIni

a. Variabel Umum
Daerah paceklik atau panen raya
Daerah yg habitat tikusnya terganggu Bencana alam,
Ratfall tanpa sebab jelas
Daerah dengan tangkapan tikus rumah > Tikus lading

atau merupakan
wilayah
potensial
1. Pengamatan
(Surveilans)
Tikus dan
pinjal
2. Survei Kewaspadaan Dini ( SKD)
3. Pengendalian Pinjal Dusting Insektisida
,Flea Catching
4. Tindakan dalam menghadapi KLB

b. Variabel Teknis
Flea Indeks umum > 2
Flea Indeks khusus Xenopsylla Cheopsis > 1
Serologi (+) pada tikus dan manusia

DISEBUT KLB BILA


a. Pemeriksaan serokonversi meningkat
2xlipat pada 2xpengambilan sampel

LAPORAN

1. Jumlah tersangka / Penderita


2. Jumlah kematian penderita

b. F1umum >2F1 ; F1 Khusus >1


c. Ditemukan Yersinia pestis pada pinjal,
tikus tanah, bahan organic, manusia

3. Data Rat Fall


4. Macam dan jumlah rodensia dan pinjal
5. Dlea Indeks

TINDAKAN DALAM
MENGHADAPI KLB
1. Penemuan aktif penderita Door to
door Setiap tersangka diambil
spesimennya periksa di lab
2. Setiap
ditemukan
tikus
mati
dimasukan plastic bawa ke Lab

3. Pengelolaan manusia semua penduduk


dalam area isolasi diobatai dengan
tetrasiklin 500mg/hari selama 10 hari
4. Pengendalian pinjal

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai