Anda di halaman 1dari 12

OUTBOUND FUN GAME

Ada yang mengatakan bahwa hidup manusia itu seperti siklus. Pada suatu saat kita yang
sudah dewasa akan kembali seperti anak-anak, bermain, bercanda, tertawa dan paling penting
adalah mudah memaafkan. Yang terakhir ini sepertinya harus kita tumbuhkan sehingga tidak
ada sekat antar teman atau kolega. Semua melebur menjadi satu bersama dengan
kegembiraan dan keceriaan. Salah satu sarana untuk untuk meluapkan ceria kanak-kanak kita
adalah melalui kegiatan outbound (dari kata out berarti keluar, bound berarti kebon jadi
outbound adalah keluar di kebon hhe.). Berikut beberapa permainan yang bisa diterapkan
dalam outbound :
1. Pegang jari :
Cara permainan :

Trainner menginstruksikan peserta agar berdiri dan berbaris membentuk lingkaran


besar.

Jika trainner meginstruksikan satu maka tangan kanan peserta memegang jari
(sendiri) telunjuk tangan kiri.

Jika trainner menginstruksikan dua maka tangan kanan peserta memegang jari
telunjuk tangan kiri teman sebelah kanan.

Jika trainner menginstruksikan tiga maka tangan kanan peserta memegang jari
telunjuk tangan kiri teman sebelah kiri.

Peserta salah maka dihukum.

2. 7 Woow

Cara permainan :

Peserta masih pada posisi lingkaran besar, posisi trainner di pusatnya.

Trainer mengintruksikan peserta menghitung mulai dari angka satu seterusnya.

Yang dapat giliran angka tujuh, kelipatan tujuh dan yang mengandung unsur tujuh
(misal 7,14,17,21,27,28 dst) maka mereka harus teriak woow sambil koprol.

Peserta yang salah akan mendapat hukuman.

3. People to people
Cara permainan :

Peserta masih pada posisi lingkaran besar.

Trainner menginstruksikan agar peserta menghadap ke kanan, kemudian berjalan


memutar sambil bernyanyi.

Ketika trainer berteriak people to people ,maka peserta harus mencari satu
pasangan (berkelompok dua-dua).

Tidak sekedar berpasangan orang tetapi setiap pasangan harus saling memegang
telinga kanan pasangannya, lutut saling menempel dan tangan kiri bersalaman.

Setiap trainner teriak people to people maka pasangan harus mencari pasangan yang
baru dengan posisi yang sama.

Akan lebih seru jika posisi bervariasi, misalnya beradu punggung sambil memegang
kedua tangan pasangannya (seperti posisi Kate Winslet dalam film Titanic).

4. Samurai
Cara permainan :

Peserta berdiri melingkar dan bergaya seperti samurai yang memegang pedangnya.

Instruksi trainner jika musuh di depan maka peserta satu langkah kedepan sambil
menghujamkan pedangnya, musuh di belakang peserta balik badan sambil
menghujamkan pedangnya, musuh di kanan/kiri peserta menghadap ke kanan/kiri
sambil menhujamkan pedangnya.

Permainan seru karena pasti akan ada kesalahan karena perbedaan persepsi kanan/kiri
depan/belakang.

Lebih seru lagi jika mata peserta ditutup/ sambil memejamkan mata.

5. Bebek, gajah, tukang gading dan tukang daging


Cara permainan :

Peserta berjalan melingkar memutari pusat lingkaran sambil bernyanyi.

Kemudian trainner mengatakan tiga maka peserta harus berkelompok yang terdiri
dari tiga orang.

Dari tiga orang itu tentukan dua orang berdiri bergandengan untuk menjadi gajah dan
satu orang menjadi bebek dengan posisi jongkok di depan gajah.

Ketika trainner mengucapkan tukang daging maka bebek harus berlari mencari
gajah lain. Sementara gajah diam berdiri saja.

Ketika trainner mengucapkan tukang gading maka gajah (dua orang) secepatnya
mencari bebek yang lain. Sementara bebek diam jongkok saja.

Ketika trainner mengucapkan longsor maka semua harus berlari secepatnya


mencari pasangan lain sehingga formasi semula berubah, tidak boleh dengan
pasangan yang sama.

Ketika trainner mengucapkan nyosor maka gajah harus menggendong bebek. Ini
boleh dilakukan boleh tidak dan biasanya dilakukan pada akhir permainan agar
suasana lebih meriah, tergantung improvisasi trainner masing masing.

Agar lebih seru trainner ikut menjadi peserta sehingga jumlah peserta ganjil, sehingga
pasti ada peserta yang tidak mendapat pasangan. Yang tidak mendapat pasangan
dihukum.

6. Mesin Manusia

Cara permainan :

Peserta dikelompokkan menjadi 8-10 orang.

Setiap kelompok ditunjuk ketua kelompoknya.

Trainner mengintruksikan agar setiap kelompok melalui ketua kelompoknya membuat


satu buah mesin dan memperagakannya di depan kelompok lain. Misal pesewat,
kapal, kereta api dsb..

Trainner menilai siapa yang terbaik diantara semua kelompok.

7. Opposite
Cara permainan :

Peserta masih dikelompokkan menjadi 8-10 orang.

Kemudian diintruksikan untuk menyusun barisannya menjadi dua baris pada setiap
kelompok. Jadi misalnya ada 5 kelompok maka barisan menjadi 10 baris.

Kemudian peserta memegang pundak teman di depannya. Peserta yang paling depan
sendiri mengangkat kedua tangannya seperti vampire.

Ketika trainner mengintruksikan maju/mundur/kanan/kiri maka setiap baris harus


mengikuti perintahnya yaitu loncat kedepan/belakang/kanan /kiri.

Jika trainner menambah akhiran coy maka peserta harus bergerak mengikuti lawan
katanya. Misalnya mundur coy maka peserta harus maju, atau kiri coy maka
peserta harus loncat ke kanan.

Jika trainner menambah akhiran cing maka peserta harus diam/tidak bergerak.
Misalnya maju cing maka peserta diam saja tidak bergerak ke mana-mana.

8. Atom bomb
Alat :

Tali

Bola plastik kecil

Triplek yang sudah dibentuk menjadi lingkaran

Cara permainan :

eserta berkelompok menjadi 8-10 orang, kemudian setiap kelompok diberi alat
seperti pada gambar di bawah.

Setiap kelompok beradu cepat menuju garis finish dengan syarat bola tidak boleh
jatuh. Apabila jatuh, peserta harus mengulangi dari garis start.

9. Konseptor, mediator dan eksekutor


Alat :

Mainan lego

Tali ravia

Cara permainan :

Panitia/trainner menyiapkan tali ravia untuk dijadikan garis pembatas pada lapangan
dengan bentuk seperti gambar berikut :

Peserta berkelompok 8-10 orang. Dari setiap kelompok dibagi lagi menjadi 3 sub
kelompok. 1 menjadi konseptor, 2 mediator dan 3 eksekutor.

Konseptor tidak boleh berjalan menuju mediator, namun mediator yang boleh
menghampiri konseptor. Artinya, konseptor diam di tempat saja.

Eksekutor hanya boleh menghampiri mediator dan tidak boleh menuju konseptor.

Kemudian trainner membentuk sebuah bentuk dengan lego. Konseptor melihat


dengan seksama dan menghafal bentuk lego tersebut termasuk warna-warnanya yang
kemudian disampaikan ke mediator.Ingat hanya melalui komunikasi verbal saja
informasi tersebut disampaikan kepada mediator.

Kemudian mediator menyampaikan informasi yang didapat dari konseptor kepada


eksekutor.

Eksekutor imembentuk lego sesuai dengan informasi dari mediator.

Pemenangnya adalah kelompok yang bisa membentuk lego mirip dengan yang
disampaikan trainner tadi.

10. Estafet tepung


Alat dan bahan :

Mangkok plastik kecil

Ember

Tepung terigu

Cara permainan :

Peserta berkelompok 8-10 orang.

Setiap orang dibagikan satu mangkok kecil.

Kemudian berbaris memanjang ke belakang.

Setiap kelompok harus berkompetisi secara estafet memindahkan tepung yang sudah
disiapkan di depan menuju ember yang ada di belakang dengan syarat mangkok harus
melalui atas kepala dan peserta tidak boleh menoleh ke belakang.

Kompetisi dibatasi hanya dua menit.

Kelompok dengan tepung paling banyak yang menang.

11. Benang Kusut


Alat :

Tali sejumlah peserta

Cara permainan :

Setiap kelompok dibagikan tali


pada masing-masing anggotanya.

Kemudian trainner meminta


kembali tali tersebut dan
dikumpulkan menjadi satu.

Trainner memegang bagian tengah


tali-tali tadi.

Masing-masing peserta
diinstruksikan untuk memegang
bagian ujung atas dan bawah tali
yang digenggam instruktur tadi.

Setelah semuanya memegang tali


masing-masing, instruktur

melepaskan genggamannya.

Secara otomatis tali akan kusut. Maka setiap kelompok berkompetisi untuk mengurai
tali yang kusut tersebut tanpa harus melepaskan tali yang dipegang.

Yang paling cepat terurai, maka ia yang menang.

Catatan : Permainan ini juga bisa dilakukan tanpa tali.


Cara permainan :

Setiap kelompok melingkar kemudian bergandengan tangan dengan menyilangkan


keduatangannya.

Kemudian masing-masing kelompok berusaha mengurai posisi agar tangan tidak


saling bersilangan tanpa melepas jabatan.

Anda mungkin juga menyukai