Anda di halaman 1dari 11

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN MULTIMEDIA

INTERAKTIF PADA MATERI SEL UNTUK SISWA KELAS XI


SMAN 7 MALANG
Ayuni Adinda
Universitas Negeri Malang, Jalan Semarang No. 5 Malang
E-mail: nee357@yahoo.co.id
Abstrak: Penelitian ini bertujuan mengembangkan media pembelajaran multimedia interaktif pada materi sel untuk siswa kelas XI
SMAN 7 Malang. Pengembangan produk berdasarkan prosedur
pengembangan Borg dan Gall (1983) yang dibatasi hingga 5 tahap.
Validasi produk dilakukan oleh ahli media, materi, dan praktisi lapangan, sedangkan uji keterbacaan oleh 15 siswa kelas XI. Ratarata persentase skor akhir yang diberikan oleh ahli media sebesar
89,17%, ahli materi sebesar 100%, ahli praktisi lapangan sebesar
98,88%, dan siswa sebesar 89,75%. Hasil validasi dari para subjek
ahli dan siswa ini menunjukkan bahwa produk media yang telah
dikembangkan telah valid dan layak digunakan sebagai alternatif
pembelajaran di kelas.
Kata Kunci: media pembelajaran, multimedia interaktif, materi
sel
Abstract: This research is aimed to developing interactive
multimedia-based teaching-learning media on the material of cell
for XI graders. Developing product by using procedure of
development proposed by Borg ang Gall (1983) which only used
up to the 5 level. The products validation was done by experts of
media, material, and field practitioner, whereas the readability test
was carried out to 15 eleventh graders. The mean of the percentage
given by media expert was 89.17%, by material expert was 100%,
by field practitioner was 98.88%, and by students 89.75%. Based
on validation showed that the developed product appropriate to
used as an alternative teaching and learning in the classroom.
Keywords: teaching-learning media, interactive multimedia, material of cell
Belajar merupakan suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri
setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkunganya. Salah satu pertanda bahwa seseorang itu
telah belajar adalah adanya perubahan tingkah laku pada diri orang itu yang
mungkin disebabkan oleh terjadinya perubahan pada tingkat pengetahuan,
keterampilan, atau sikapnya (Arsyad, 2009:1). Pelaksanaan pembelajaran yang
baik hendaknya dikembangkan berdasarkan prinsip pengembangan dan
pelaksanaan kurikulum. Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
1

(KTSP) diharapkan sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan masyarakat,


beragam, terpadu, serta tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni (Mulyasa, 2007:152). Sedangkan, prinsip pelaksanaan KTSP
dengan menggunakan multistrategi dan multimedia, sumber belajar, dan teknologi
yang memadai serta memanfaatkan lingkungan sekitar sebagai sumber belajar
(Mulyasa, 2007:248).
Pembelajaran Biologi diharapkan dikembangkan sesuai dengan
karakteristik siswa, karakteristik sekolah, dan karakteristik materi pelajaran agar
semua siswa tuntas dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan kompetensi yang
harus dicapai.Materi pelajaran sel sebagai salah satu materi pelajaran Biologi
merupakan materi yang cukup sulit untuk dipelajari karena sel yang merupakan
unit terkecil kehidupan sulit untuk diamati secara langsung. Sel dapat diamati
dengan bantuan mikroskop cahaya, namun organel-organel yang terdapat di dalam
sel hanya bisa dilihat dengan menggunakan mikroskop elektron yang sebagian
besar sekolah masih belum memilikinya. Hal inilah yang menjadi kendala bagi
siswa untuk memahami materi tentang sel.
Hasil wawancara dengan guru Biologi SMAN 7 Malang didapatkan
informasi bahwa proses pembelajaran mengenai materi sel pernah dilakukan
dengan metode praktikum, ceramah, dan tanya jawab. Media yang pernah
digunakan guru untuk mempelajari ini antara lain gambar dan video/animasi.
Namun, skor hasil belajar secara klasikal masih rendah dengan persentase
ketuntasan sebesar 27,49%. Hal ini dikarenakan kemungkinan karena proses
penafsiran atau decoding materi pelajaran sel yang dilakukan secara verbal kurang
berhasil sehingga siswa masih kurang paham. Selain itu, gambar dan video yang
digunakan hanya ditampilkan pada layar di depan kelas dengan bantuan alat LCD
sehingga sebagian siswa kurang dapat menyimak dengan baik terutama bagi siswa
yang duduk di bangku belakang.
Hasil wawancara dengan siswa SMAN 7 Malang didapatkan informasi
bahwa materi tentang sel sulit diingat. Salah satu materi sel yang sulit diingat
mengenai fungsi organel sel hewan dan sel tumbuhan. Siswa menjelaskan bahwa
kesulitan yang dialami dalam mempelajari fungsi organel sel yaitu organel di
dalam sel memiliki nama yang hampir sama namun fungsinya berbeda-beda,
misalnya organel ribosom, peroksisom, dan lisosom yang namanya hampir sama
namun fungsinya berbeda. Cara belajar yang dilakukan oleh sebagian besar siswa
yaitu dengan menghafal masing-masing fungsi organel sel, namun karena
memiliki nama organel yang hampir sama maka siswa sering terbalik dalam
menjawab fungsi organel sel.
Salah satu alternatif yang dapat dilaksanakan untuk mengatasi masalah
yang ditemui dalam pembelajaran mengenai sel yakni dengan penggunaan media
pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Media pembelajaran
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (bahan
pembelajaran) sehingga dapat merangsang perhatian, minat, pikiran, dan perasaan
siswa dalam kegiatan belajar untuk mencapai tujuan belajar. Waryanto (2008:1)
menyatakan bahwa penggunaan teknologi multimedia mampu memberi kesan
yang besar dalam bidang komunikasi dan pendidikan karena bisa
mengintegrasikan teks, grafik, animasi, dan video. Multimedia yang baik adalah
multimedia yang mengajak siswa untuk berinteraksi atau yang disebut dengan
multimedia interaktif.

Penelitian yang dilakukan oleh Faizin (2009:47) pada siswi kelas IX SMP
Negeri 2 Kudus tahun pelajaran 2008/2009 diperoleh informasi bahwa
penggunaan model pembelajaran multimedia interaktif dapat meningkatkan
penguasaan konsep dan memperbaiki sikap belajar siswa serta juga dapat
membantu siswa dalam memahami materi (konsep) yang diajarkan dengan cara
konsep-konsep yang bersifat abstrak dengan multimedia interaktif
divisualisasikan menjadi lebih konkret. Selain itu, ternyata nilai rata-rata dan
ketuntasan belajar siswa juga meningkat sebesar 12,5%.
Pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif ini
membutuhkan komputer untuk pengoperasian multimedia interaktif tersebut.
Salah satu sekolah yang memiliki sarana dan prasarana komputer yang memadai
adalah SMAN 7 Malang. Berdasarkan hasil observasi SMAN 7 Malang tersedia
laboratorium komputer yang memiliki 40 unit komputer pentium 4. Jumlah unit
komputer ini sangat mendukung kegiatan pembelajaran yang memungkinkan
masing-masing siswa dapat belajar dengan menghadapi 1 komputer. Selain itu,
selama ini laboratorium komputer yang ada kurang dimanfaatkan untuk pelajaran
lain selain untuk mata pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK).
Berdasarkan kendala yang dialami dalam materi sel dan tersedianya
komputer di SMAN 7 Malang beserta keunggulan yang dimiliki oleh media
pembelajaran multimedia interaktif maka perlu dikembangkan media
pembelajaran multimedia interaktif pada materi sel untuk siswa kelas XI SMAN 7
Malang. Pembelajaran dengan multimedia interaktif inilah yang diharapkan akan
dapat menyelesaikan permasalahan yang selama ini dialami dalam pembelajaran
mengenai sel.
METODE
Penelitian ini tergolong penelitian pengembangan (Research and
Development). Penelitian pengembangan adalah penelitian yang mencatat,
menulis, dan mengadakan penyempurnaan seperlunya terhadap semua kejadian
yang berhubungan dengan proses belajar dan mengajar, sehingga akhirnya
ditemukan prototipe metode penyampaian dengan menggunakan Software
Autoplay (Arikunto, 2006:13). Sedangkan menurut Sugiyono (2011:2) metode
penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut.
Prosedur pengembangan mengikuti prosedur pengembangan Borg dan Gall
(1983) yang meliputi 10 tahap pengembangan. Namun, dalam penelitian ini hanya
dilakukan pada 5 tahapan saja.
Tahap pertama merupakan tahap pengumpulan informasi dan penelitian.
Tahapan ini meliputi kegiatan pengamatan kelas, kajian pustaka, identifikasi
permasalahan, dan merangkum permasalahan yang terjadi selama pembelajaran di
kelas. Tahapan ini dilakukan melalui wawancara dengan guru biologi dan
observasi.
Tahap kedua yaitu tahapan yang meliputi kegiatan melakukan identifikasi
dan definisi keterampilan, perumusan tujuan, penentuan urutan pembelajaran,
menentukan uji ahli dan uji skala kecil.Tahapan ini dilakukan melalui observasi
ketrampilan siswa, analisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar,
perencanaan lama pembuatan media, perencanaan uji coba.

Tahap ketiga dari prosedur pengembangan ini adalah tahap pengembangan


jenis/bentuk produk awal.Kegiatan dalam tahapan ini meliputi penyiapan materi
pelajaran dan perangkat evaluasi.Tahapan ini dilakukan melalui penyusunan
materi berdasarkan indikator kompetensi, membuat Flowchart, mengembangkan
naskah isi media dan evaluasi, serta menyusun storyboard.
Tahapan keempat merupakan tahapan pelaksanaan uji coba lapangan tahap
awal.Kegiatan dalam tahapan ini meliputi validasi media oleh subjek ahli dan uji
keterbacaan oleh siswa.Tahapan ini dilakukan melalui validasi pada 4 subjek ahli
dan uji keterbacaan oleh 15 siswa.
Tahapan kelima adalah revisi terhadap produk utama.tahap ini meliputi
kegiatan revisi terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil
uji lapangan tahap awal. Pada penelitian ini tahap kelima merupakan tahapan
terakhir prosedur pengembangan.
Subjek uji coba produk multimedia interaktif adalah subjek ahli yang meliputi subjek ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan, dan siswa. Subjek uji
coba sebagai ahli media yaitu Bapak Dr. Munzil, S.Pd, M.Si.Subjek uji coba selaku ahli materi yaitu Dr. Umie Lestari, M.Si.Subjek uji coba selaku ahli praktisi
lapangan yaitu guru Biologi SMAN 7 Malang ibu Dra. Sarwi Muliastuti dan guru
Biologi SMA Panjura ibu Tin Nur Usamah, S.P. Siswa yang menjadi subjek uji
coba adalah 15 siswa SMAN 7 Malang kelas XI tahun ajaran 2011/2012.
Jenis data dalam pengembangan media pembelajaran berbasis multimedia
interaktif ini adalah data kualitatif dan kuantitatif.Instrumen pengumpulan data
yang digunakan adalahlembar validasi untuk para subjek ahli. Lembar validasi ini
terdiri dari 2 bagian yaitu berupa lembar penilaian dan lembar tanggapan.
Data yang diperolehdiolah dengan teknik deskriptif persentase, yaitu
mengubah data kuantitatif menjadi bentuk persentase dan kemudian
dinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif. Persamaan
yangdigunakan untuk mengolah data lembar validasi yang telah diisi oleh
validator dan siswa adalah sebagai berikut.
TSEV
V=
100
Smax
Keterangan:
V
: Validitas
TSEV : Total Skor Empirik Validator
S-max : Skor Maksimal yang diharapkan
100
: konstanta
(Sumber: Akbar dan Sriwiyana, 2010:213)
Tabel 1Kriteria Kevalidan Data Angket Penilaian Validator Media, Materi, Praktisi
Lapangan, dan Siswa
No
Kriteria
Tingkat Validitas
1
75,01% - 100%
Sangat valid (dapat digunakan tanpa revisi)
2
50,01% - 75%
Cukup valid (dapat digunakan dengan revisi kecil)
3
25,01% - 50,00%
Tidak valid (tidak dapat digunakan)
4
00,00% - 25,00%
Sangat tidak valid (terlarang digunakan)
(Sumber: Akbar dan Sriwiyana, 2010:212)

HASIL
Data kuantitatif berupa rata-rata nilai persentase skor yang diberikan oleh
subjek ahli dan siswa selama validasi.Data kuantitatif yang telah diperoleh, yaitu:
Terdapat dua data yang diperoleh dari hasil validasi oleh ahli media antara
lain data sebelum revisi dan data setelah revisi. Berikut ini data hasil validasi ahli
media sebelum revisi yang disajikan pada Tabel 2 dan data hasil validasi setelah
revisi padaTabel 3.
Tabel 2. Data Hasil Validasi oleh Ahli Media sebelum Revisi
No.
Aspek Penilaian
1.
Tampilan bagian pembuka
2.
Kompetensi
3.
Petunjuk Penggunaan
4.
Pilihan materi
5.
Latihan soal
6.
Secara keseluruhan
Rata-rata total

%
91,67
75
87,5
81,67
95
75
84,3

Keterangan
Sangat valid
Cukup valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Cukup valid
Sangat valid

%
91,67
87,5
87,5
93,3
100
75
84,3

Keterangan
Sangat valid
Cukup valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Cukup valid
Sangat valid

Tabel 3. Data Hasil Validasi oleh Ahli Media setelah Revisi


No.
Aspek Penilaian
1.
Tampilan bagian pembuka
2.
Kompetensi
3.
Petunjuk Penggunaan
4.
Pilihan materi
5.
Latihan soal
6.
Secara keseluruhan
Rata-rata total

Data yang diperoleh setelah melakukan validasi media (sebelum revisi)


yaitu pada bagian tampilan pembuka diperoleh rata-rata skor sebesar 91,67%
dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian kompetensi mendapatkan ratarata skor sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Pada bagian petunjuk
penggunaan program rata-rata skor yang diperoleh sebesar 87,5% dengan tingkat
validitas sangat valid. Pada bagian pilihan materi diperoleh skor rata-rata 81,67%
dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh skor ratarata sebesar 95% dengan tingkat validitas sangat valid.Pada bagian secara
keseluruhan diperoleh skor rata-rata sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup
valid. Kesimpulan dari rata-rata skor total yang diberikan oleh validator sebesar
84,3% yang menunjukkan bahwa produk media yang telah dikembangkan memiliki tingkat validitas sangat valid dan tidak perlu dilakukan revisi. Namun, peneliti
tetap melakukan revisi berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh validator.
Setelah dilakukan revisi, rata-rata skor yang diperoleh pada bagian
tampilan pembuka sebesar 91,67% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada
bagian kompetensi didapatkan rata-rata skor sebesar 87,5% dengan tingkat
validitas sangat valid. Pada bagian petunjuk penggunaan rata-rata skor yang
diperoleh sebesar 87,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian
pilihan materi diperoleh rata-rata skor 93,33% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat
validitas sangat valid.Pada bagian secara keseluruhan diperoleh rata-rata skor sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Kesimpulan rata-rata skor total

yang diberikan oleh validator sebesar 89,17% yang menunjukkan bahwa produk
media yang telah direvisi memiliki tingkat validitas sangat valid.
Berdasarkan hasil validasi ahli materi terdapat dua data yang diperoleh
antara lain data sebelum revisi dan data setelah revisi. Berikut ini data hasil validasi ahli materi sebelum revisi yang disajikan pada Tabel 4 dan data hasil validasi
setelah revisi pada Tabel 5.
Tabel 4. Data Hasil Validasi oleh Ahli Materisebelum Revisi
No.
Aspek Penilaian
1.
Kompetensi
2.
Materi struktur umum sel
3.
Materi organel sel hewan
4.
Materi organel sel tumbuhan
5.
Latihan soal
6.
Secara keseluruhan
Rata-rata total

%
100
75
81.67
92,3
80
100
88,16

Keterangan
Sangat valid
Cukup valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

%
100
100
100
100
100
100
100

Keterangan
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

Tabel 5. Data Hasil Validasi oleh Ahli Materi setelah Revisi


No.
Aspek Penilaian
1.
Kompetensi
2.
Materi struktur umum sel
3.
Materi organel sel hewan
4.
Materi organel sel tumbuhan
5.
Latihan soal
6.
Secara keseluruhan
Rata-rata total

Data hasil yang diperoleh setelah melakukan validasi materi yaitu pada
bagian kompetensi diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas
sangat valid.Pada bagian materi struktur umum sel mendapatkan rata-rata skor
sebesar 75% dengan tingkat validitas cukup valid. Pada bagian materi organel sel
hewan rata-rata skor yang diperoleh sebesar 81,67% yang dengan tingkat
validitas sangat valid. Pada bagian materi organel sel tumbuhan diperoleh rata-rata
92,3% yang bermakna sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh skor ratarata skor sebesar 80% dengan tingkat validitas sangat valid.Pada bagian secara
keseluruhan diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat
valid. Kesimpulan rata-rata dari skor total yang diberikan oleh validator sebesar
88,16% yang menunjukkan bahwa materi dalam media pembelajaran yang telah
dikembangkan memiliki tingkat validitas sangat valid. Namun, peneliti tetap
melakukan revisi terhadap materi dalam media.Setelah dilakukan revisi, diperoleh
rata-rata skor pada setiap bagian materi dalam media sebesar 100% yang
menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam media memiliki tingkat
validitas sangat valid.
Validasi oleh ahli praktisi lapangan dilakukan oleh 2 guru Biologi yang
berpengalaman mengajar minimal 5 tahun.Data hasil validasi oleh ahli praktisi
lapangan disajikan pada Tabel 6.

7
Tabel 6. Data Hasil Validasi oleh Ahli Praktisi Lapangan
No.
Aspek Penilaian
1.
Kompetensi
2.
Materi struktur umum sel
3.
Materi organel sel hewan
4.
Materi organel sel tumbuhan
5.
Latihan soal
6.
Secara keseluruhan
Rata-rata total

%
100
97,5
98,3
100
100
100
98,88

Keterangan
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

Data hasil validasi materi oleh 2 ahli praktisi lapangan dianalisis berdasarkan rata-rata skor dari tiap bagian materi dalam media.Pada bagian kompetensi
diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada
bagian materi struktur umum sel mendapatkan rata-rata skor sebesar 97,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian materi organel sel hewan rata-rata
skor yang diperoleh sebesar 98,3% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian materi organel sel tumbuhan diperoleh rata-rata skor 100% dengan tingkat
validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal diperoleh rata-rata skor sebesar
97,5% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian secara keseluruhan diperoleh rata-rata skor sebesar 100% dengan tingkat validitas sangat valid. Kesimpulan dari rata-rata skor total yang diberikan oleh validator ahli praktisi lapangan
sebesar 98,88% yang menunjukkan bahwa materi yang disajikan dalam media
memiliki tingkat validitas sangat valid sehingga tidak perlu direvisi.
Validasi oleh siswa dilakukan oleh 15 siswa kelas XI SMAN 7 Malang
yang telah dibelajarkan materi sel. Data hasil validasi oleh siswa disajikan pada
Tabel 7.
Tabel 7. Data Hasil Validasi oleh Siswa
No.
Aspek Penilaian
1.
Kompetensi dan Petunjuk penggunaan
2.
Penyajian materi dan kuis
3.
Latihan soal
4.
Secara keseluruhan
Rata-rata total

%
85,23
85,64
88,7
90
89,75

Keterangan
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid
Sangat valid

Berdasarkan analisis data hasil validasi oleh 15 siswa diperoleh hasil


bahwa pada bagian kompetensi dan petunjuk penggunaan program memperoleh
rata-rata skor sebesar 85,23% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian
penyajian materi dan kuis diperoleh rata-rata skor sebesar 85,64% dengan tingkat
validitas sangat valid. Pada bagian latihan soal mendapatkan rata-rata skor sebesar
88,7% dengan tingkat validitas sangat valid. Pada bagian secara keseluruhan ratarata skor yang diperoleh sebesar 90% dengan tingkat validitas sangat valid. Kesimpulan rata-rata dari keseluruhan rata-rata skor total hasil validasi oleh siswa
sebesar 89,75% yang menunjukkan bahwa media memiliki tingkat validitas sangat
valid dan sesuai untuk digunakan dalam kegiatan pembelajaran pada materi sel.
PEMBAHASAN
Produk yang dihasilkan dalam pengembangan ini berupa media pembelajaran yang berbantuan komputer (Computer Assisted Instruction) pada mata pelaja-

ran Biologi. Komputer dipilih karena dapat mengintegrasikan antara teks, gambar,
audio, dan video secara bersama-sama sehingga dapat menyampaikan pesan dengan lebih interaktif dan lebih baku. Menurut Idris (2008:52) terintegrasinya berbagai media dalam satu tampilan penyajian dapat merangsang satu atau lebih indra manusia. Teori Koehnert mengatakan bahwa semakin banyak indra yang terlibat dalam proses belajar, maka proses belajar tersebut akan menjadi lebih efektif.
Semakin efektif proses belajar maka diharapkan hasil belajar semakin meningkat
Materi yang dikembangkan dalam media ini mengacu pada Standar Kompetensi 1 yaitu memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
dan Kompetensi Dasar 1.2 mengidentifikasi organel sel tumbuhan dan sel hewan.
Kemudian, materi yang akan disajikan dalam media pembelajaran berbasis
multimedia interaktif ini mengacu beberapa indikator kompetensi antara lain sebagai berikut: (1) menyebutkan struktur umum sel; (2) mengidentifikasi macam-macam organel pada sel hewan; (3) menjelaskan struktur macam-macam organel
pada sel hewan; (4) menjelaskan fungsi macam-macam organel pada sel hewan;
(5) membandingkan macam-macam organel sel hewan dan sel tumbuhan; (6)
mengidentifikasi macam-macam organel pada sel tumbuhan; (7) menjelaskan
struktur maam-macam organel pada sel tumbuhan; dan (8) menjelaskan fungsi
macam-macam organel pada sel tumbuhan
Peneliti mengembangkan produk dengan mengacu pada prosedur pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall (1983:775) yang dibatasi hanya pada 5
tahap pengembangan. Media berbasis komputer ini diawali dengan melakukan
penelitian pendahuluan dengan cara mengidentifikasi permasalahan yang dijumpai
dalam pembelajaran berupa keterbatasan materi pelajaran jika hanya dijelaskan
secara verbal serta identifikasi ketersediaan biaya, alat, dan ruang untuk penggunaan media berbasis komputer. Media kemudian dikembangkan sendiri oleh peneliti dengan cakupan materi yang menyesuaikan pada kompetensi dasar ingin
dikembangkan.
Media pembelajaran ini dibuat dengan menggunakan software Autoplay
Media Studio 7 dengan menggabungkan teks, gambar, dan video dalam penyajian
materinya. Menurut Masruri (2011:5) Autoplay Media Studio merupakan sebuah
software yang dapat digunakan untuk membuat suatu presentasi secara professional. Software ini didukung dengan tampilan yang sederhana tetapi mampu
mengintegrasikan teks, gambar, video dengan baik.Pengembangan media ini juga
ditunjang oleh beberapa software lainnya seperti Camtasia Studio 7 yang digunakanuntuk membuat tampilan video, Aleo Sofware yang digunakanuntuk membuat
animasi pada teks, dan Quiz Creatoryang digunakan untuk membuat kuis dan
latihan soal pada media.Sebelum menjalankan media pembelajaran ini pengguna
hendaknya perlu menginstal software Flash Player atau Macromedia Flash dan
software pemutar video seperti Media Player Classic yang sudah dijadikan satu
paket CD interaktif bersama media pembelajaran. Pengembang mengembangkan
materi dalam bentuk teks maupun video dalam media ini menggunakan sumber
rujukan yang baik.Gambar yang ditampilkan juga dari sumber rujukan yang baik
bahkan beberapa gambar yang ditampilkan merupakan hasil pengamatan pengembang dengan menggunakan mikroskop.
Media yang telah dikembangkan selanjutnya divalidasi oleh validator untuk dinilai kelayakannya. Validator yang memvalidasi media ini terdiri validator
ahli media, validator ahli materi, validator ahli praktisi lapangan, dan validasi oleh

siswa SMAN 7 Malang kelas XI tahun ajaran 2012/2013 kelas XI IPA 5 yang
berjumlah 15 orang.Setelah dilakukan validasi dilanjutkan dengan pelaksanaan
revisi.Menurut Borg dan Gall (1983:775) tahap ini meliputi kegiatan revisi
terhadap produk berdasarkan masukan dan saran-saran dari hasil uji lapangan
tahap awal (hasil validasi).Berdasarkan kritik dan saran yang diberikan oleh
beberapa validator dan siswa media direvisi agar semakin layak digunakan dalam
pembelajaran.Salah satu revisi yang dilakukan yaitu mengganti gambar pada
materi struktur umum sel dengan gambar yang original hasil pengamatan
mikroskop yang dilakukan pengembang.Revisi media yang telah dilakukan dapat
dilihat pada Tabel 8.Revisi dilakukan berulang kali (lebih dari 3kali) hingga
didapatkan media yang valid dan layak.Hal baru yang disajikan dalam media
dibandingkan dengan penelitian sebelumnya yaitu media ini tidak hanya
menampilkan gambar dan teks saja melainkan juga menampilkan audio dan video
sehingga dapat mengakomodasi siswa yang memiliki kebiasaan belajar secara
visual dan audio.Selain itu, untuk menggunakan media tidak perlu jaringan
internet sehingga siswa dapat menggunakannya dimanapun dan kapanpun.
Tabel 8. Penyajian Produk Sebelum Revisi dan Setelah Revisi
Produk sebelum direvisi
Gambar sel pada struktur umum sel lebih baik
yang original (hasil pengamatan sendiri) untuk
menghindari terlalu banyak sumber yang
diambil dari internet/buku.

Produk setelah direvisi


Gambar sel pada bagian struktur umum sel
sudah diganti dengan gambar original hasil
pengamatan mikroskop yang dilakukan oleh
peneliti.

Media pembelajaran yang telah dikembangkan inimemiliki beberapa kelebihan dan kelemahan. Kelebihan yang dimiliki oleh media pembelajaran ini
adalah sebagai berikut, antara lain: (1) materi yang disajikan dalam media
pembelajaran ini telah disusun ini sesuai dengan Standar Kompetensi 1 dan
Kompetensi Dasar 1.2; (2) media yang disusun maupun materi yang telah
disajikan dalam media pembelajaran ini telah dinilai kelayakannya oleh validator
ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan, dan siswa dengan tingkat validitas
sangat valid; (3) media pembelajaran yang telah dikembangkan ini merupakan
media pembelajaran yang interaktif karena pada media interaktif ini terdapat
interaksi dengan siswa. Jenis interaksi yang terjadi mengklik mouse, men-drag

10

mouse, serta penyajian feed back dan penguatan bagi siswa; (4) media
pembelajaran yang disusun mengintegrasikan komponen teks, gambar, audio, dan
video yang dapat memfasilitasi siswa yang memiliki kemampuan menyerap
pelajaran dengan cara yang berbeda; (5) media pembelajaran yang telah
dikembangkan ini dapat digunakan dalam pembelajaran di kelas bersama guru
maupun dipelajari secara individual di rumah.
Media pembelajaran yang telah dikembangkan ini juga memiliki beberapa
kekurangan. Kekurangan dalam media pembelajaran ini adalah sebagai berikut,
antara lain: (1) media pembelajaran ini memiliki spesifikasi minimal komputer
dan mengharuskan pengguna untuk menginstal software tertentu agar dapat
menjalankan program; (2) media pembelajaran ini merupakan media
pembelajaran audio-visual sehingga membutuhkan alat bantu seperti headset
untuk dapat mendengarkan suara pada media jika media ditampilkan pada
komputer sekolah; (3) media pembelajaran ini membutuhkan siswa dengan
kemampuan mengoperasikan komputer dengan baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Prosedur pengembangan media pembelajaran yang akan dikembangkan
mengikuti prosedur pengembangan yang dilakukan oleh Borg dan Gall (1983)
yang dibatasi pada 5 tahap.Media pembelajaran multimedia interaktif ini dibuat
dengan menggunakan programsoftwareAutoplay yang ditunjang dengan
menggunakan beberapa software lainnya seperti Camtasia Studio 7, Aleo Sofware,
dan Quiz Creator. Materi yang disajikan dalam multimedia interaktif ini yakni
materi sel mengenai struktur dan fungsi masing-masing organel sel pada sel
hewan dan sel tumbuhan yang disusun berdasarkan Kompetensi Dasar 1.2 kelas
XI SMA.
Subjek uji coba produk multimedia interaktif adalah subjek ahli yang meliputi subjek ahli media, ahli materi, ahli praktisi lapangan, dan siswa. Instrumen
pengumpulan data berupa lembar validasi yang terdiri 2 bagian berupa lembar
penilaian dan saran sehingga didapatkan data kuantitatif dan data kualitatif.Data
kuantitatif yang diperoleh diubah menjadi bentuk persentase dan kemudian
dinterpretasikan dengan kalimat yang bersifat kualitatif.Data kualitatif yang
berupa saran digunakan sebagai perbaikan pada media yang dikembangkan.
Berdasarkan hasil validasi diperoleh data kuantitatif berupa rata-rata
persentase dari skor akhir yang diberikan oleh ahli media sebesar 89,17%, ahli
materi sebesar 100%, ahli praktisi lapangan sebesar 98,88%, dan siswa sebesar
89,75%. Hasil validasi yang telah diperoleh dari para ahli dan siswa menunjukkan
bahwa produk yang telah dikembangkan valid dan layak digunakan sebagai
alternatif pembelajaran di kelas.
Saran
Pemanfaatan produk sebagai salah satu alternatif pembelajaran hendaknya
tidak menggantikan posisi guru sebagai fasilitator pembelajaran.Guru juga perlu
mengatur kegiatan pembelajaran kontekstual seperti kegiatan praktikum yang
mengakomodasi
siswa
untuk
memiliki
keterampilan
bekerja
di
laboratorium.Walaupun, media pembelajaran ini memiliki cakupan materi yang
lengkap tetapi perlu didampingi oleh buku teks agar semakin menambah wawasan

11

siswa.Penggunaan media pembelajaran dalam skala yang lebih luas sebaiknya


perlu memperhatikan terlebih dahulu karakteristik sekolah dan permasalahan yang
terjadi di sekolah.Penelitian pengembangan ini hendaknya dilanjutkan pada uji
penerapan dari produk yang telah dikembangkan pada pembelajaran di
kelas.Selain itu, media pembelajaran ini juga perlu diuji pengaruhnya dalam
meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa.
DAFTAR RUJUKAN
Akbar, Sadun dan Sriwiyana, Hadi.2010. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Yogyakarta: Cipta Media.
Ali, Muhammad. 2009. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Medan Elektromagnetik.Jurnal Edukasi Elektro. (Online), Volume 1,
No. 5, (http://journal.uny.ac.id/index.php/jee/article/download/348/250,
diakses tanggal 26 Desember 2012).
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian:Suatu Pendekatan Praktik.Edisi
Revisi VI. Jakarta: PT. RinekaCipta.
Arsyad, Azhar. 2009. Media Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Borg , Walter R. dan Gall, Meredith Damien. 1983. Educational Research. New
York: Longman Inc.
Faizin, Mohammad Noor. 2009. Penggunaan Model Pembelajaran Multimedia
Interaktif (MMI) pada Konsep Listrik Dinamis untuk Meningkatkan Penguasaan Konsep dan Memperbaiki Sikap Belajar Siswa, (Online),
(http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_SEKOLAH/19470
4171973032MOHAMMAD_NOOR_FAIZIN/35_PENGGUNAAN_MOD
EL_PEMBELAJARAN_MULTIMEDIA_INTERAKTIF_(MMI).pdf, diakses tanggal 26 November 2012).
Idris, Husni. 2008. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Berbantuan Komputer.Jurnal Iqra. (Online), Volume 1, No. 5, (Pengembangan multimedia
pembelajaran
berbantuan
komputer
jurnaliqro.files.wordpress.com/2008/08/05-husni-48-57-final.pdf, diakses
tanggal 26 November 2012).
Masruri, Hilmi. 2011. Presentasi Interaktif dengan Autoplay Media Studio.Jakarta: PT. Elex Media Komputindo
Mulyasa, Enco. 2007. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sebuah Panduan
Praktis. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Rubiman dan Kamali, Siti Raudhatul. 2012. Pengaruh Media Pembelajaran Terhadap Hasil Belajar Ikatan Ion. Jurnal Teknodik, XVI (1): 1-8.
Sadiman, Arief, Rahardjo, Haryono, Anung, dan Rahardjito. 2011. Media
Pembelajaran. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Waryanto, Nur Hadi. 2008. Multimedia Interaktif dalam Pembelajaran. Makalah
disajikan dalam Diklat Guru SMK Muhammadiyah 3 Klaten, SMK Muhammadiyah 3 Klaten, Klaten, 15 dan 21 Mei 2008, (Online),
(staff.uny.ac.id/sites/default/files/tmp/Multimedia%20Interaktif%20Dalam
%20Pembelajaran.pdf multimedia Pengajaran.pdf, diakses tanggal 26 Desember 2012).

Anda mungkin juga menyukai