PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Jembatan adalah infrastruktur yang menghubungkan suatu daerah yang
terpisah karena adanya sungai, rawa, selat, jurang, dan rintangan lainnya. Adanya
jembatan waktu tempuh serta biaya transportasi untuk menjangkau daerah yang
terpisah tersebut dapat diminimalisir. Oleh sebab itu jembatan memiliki
multifungsi yang sangat penting dalam suatu lingkup masyarakat. Jika jembatan
tersebut runtuh maka akan menghambat aktivitas masyarakat dan bahkan dapat
melumpuhkan perekonomian di wilayah tersebut.
Jembatan gantung pejalan kaki merupakan salah satu jenis jembatan yang
banyak digunakan sebagai penghubung antar desa. Jembatan gantung pejalan kaki
memiliki keistimewaan strukturnya yang ringan dan fleksibel serta memiliki
kekuatan yang cukup baik. Keistimewaan yang lain dari jembatan gantung pejalan
kaki adalah dapat dibuat dengan bentangan yang lebih panjang tanpa harus
membangun pilar ditengah bentangnya sehingga menghasilkan biaya yang lebih
murah jika dibandingkan dengan jenis jembatan konvensional baja atau beton.
Namun, pada hakikatnya segala sesuatu tidak ada yang kekal abadi, suatu
struktur apabila dibebani terus menerus akan mengalami kelelahan (fatigue) tidak
terkecuali pada struktur jembatan gantung pejalan kaki. Ditambah dengan
meningkatnya perekonomian suatu daerah maka beban lalu lintas yang diterima
jembatan akan semakin meningkat. Maka dari itu berdasarkan peraturan dari
Bridge Management System (BMS) (1993) pemeriksaan jembatan harus dilakukan
secara berkala untuk meyakinkan jembatan masih berfungsi secara aman.
Pemeriksaan rutin
dilakukan
setahun sekali
untuk mengetahui
apakah
Jembatan gantung pejalan kaki yang menghubungkan Desa KendalsariDompol, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten yang telah berdiri dari tahun
1993. Jembatan tersebut telah berdiri selama 20 tahun, namun jembatan tersebut
belum
pernah
menerapkan
strategi
BMS.
Sehingga
prosedur-prosedur
Gambar 1.3 Kayu lantai jembatan yang sudah lapuk dan terlepas.
Melihat keadaan jembatan yang demikian maka perlu dilakukan evaluasi
pada struktur jembatan gantung pejalan kaki tersebut secara teoritis dengan
pendekatan menggunakan pemodelan dibantu perangkat lunak yang ada. Apabila
nilai-nilai yang didapatkan dari hasil evaluasi ternyata sudah tidak memenuhi
persyaratan keamanan atau kenyamanan sebagai syarat layak fungsi jembatan,
maka perlu diberikan rekomendasi perbaikan struktur jembatannya.
B. Tujuan Penelitian
1. Membuat model penilaian dan mengukur kondisi eksisting jembatan
gantung pejalan kaki yang menghubungkan Desa Kendalsari-Dompol,
Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten berdasarkan pengamatan di
lapangan.
apakah
jembatan
gantung
pejalan
kaki
yang
kenyamanan
jembatan
yang
digunakan
untuk