Anda di halaman 1dari 14

Tugas makalah

PENGINDRAAN JAUH
PANJANG GELOMBANG BERDASARKAN WARNA

OLEH :
SAHRUL ASMI
21301060

PROGRAM STUDI PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
KENDARI
2015

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang
Warna adalah spektrum tertentu yang terdapat di dalam suatu cahaya

sempurna (berwarna putih). Identitas suatu warna ditentukan panjang gelombang


cahaya tersebut. Sebagai contoh warna biru memiliki panjang gelombang 460
nanometer.
Panjang gelombang warna yang masih bisa ditangkap mata manusia
berkisar antara 380-780 nanometer. Dalam peralatan optis, warna bisa pula berarti
interpretasi otak terhadap campuran tiga warna primer cahaya: merah, hijau, biru
yang digabungkan dalam komposisi tertentu. Misalnya pencampuran 100%
merah, 0% hijau, dan 100% biru akan menghasilkan interpretasi warna magenta.
Dalam seni rupa, warna bisa berarti pantulan tertentu dari cahaya yang
dipengaruhi oleh pigmen yang terdapat di permukaan benda. Misalnya
pencampuran pigmen magenta dan cyan dengan proporsi tepat dan disinari cahaya
putih sempurna akan menghasilkan sensasi mirip warna merah.
Setiap warna mampu memberikan kesan dan identitas tertentu sesuai
kondisi sosial pengamatnya. Misalnya warna putih akan memberi kesan suci dan
dingin di daerah Barat karena berasosiasi dengan salju. Sementara di kebanyakan
negara Timur warna putih memberi kesan kematian dan sangat menakutkan

karena berasosiasi dengan kain kafan (meskipun secara teoritis sebenarnya putih
bukanlah warna).
Di dalam ilmu warna, hitam dianggap sebagai ketidakhadiran seluruh jenis
gelombang warna. Sementara putih dianggap sebagai representasi kehadiran
seluruh gelombang warna dengan proporsi seimbang. Secara ilmiah, keduanya
bukanlah warna, meskipun bisa dihadirkan dalam bentuk pigmen.
Panjang gelombang berbeda berdasarkan warna, pada makalah kali ini
akan dibahas mengenai panjang gelombang berdasarkan warna
1.2.

Tujuan dan Manfaat


Tujuan dari penulisan makalah ini adalah selain sebagai salah satu tugas

pada mata kuliah pengindraan jauh juga sebagai salah satu sumber informasi dan
bahan bacaan sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan agar dapat
lebih mengetahui dan memahami tentang definisi gelombang, panjang gelombang,
warna, jenis gelombang, gelombang pada warna dan panjang gelombang
berdasarkan warna.
Manfaat yang didapat dari makalah ini adalah diharapkan dapat
bermanfaat bagi penulis dan pembaca untuk lebih memahami tentang gelombang.
1.3.

Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Definisi gelombang
2. Jenis gelombang
3. Gelombang pada warna
4. Panjang gelombang pada warna

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Gelombang
2.1.1. Definisi Gelombang
Gelombang adalah suatu getaran yang merambat, dalam perambatannya
gelombang membawa energi. Dengan kata lain, gelombang merupakan getaran
yang merambat dan getaran sendiri merupakan sumber gelombang. Jadi,
gelombang adalah getaran yang merambat dan gelombang yang bergerak akan
merambatkan energi (tenaga).
2.1.2. Jenis gelombang
Pada penjelasan di atas, telah disebutkan beberapa contoh gelombang yang
kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun terdapat banyak contoh
gelombang dalam kehidupan kita, secara umum hanya terdapat dua jenis
gelombang saja, yakni gelombang mekanik dan gelombang elektromagnetik.
Pembagian jenis gelombang ini didasarkan pada medium perambatan
gelombang, yaitu :
1. Gelombang mekanik , yaitu gelombang yang perantaranya butuh
medium. Misalnya: gelombang air, gelombang bunyi, gelombang
slinki, gelombang bunyi, gelombang permukaan air, dan gelombang
pada tali.
2. Gelombang elektromagnetik, yaitu gelombang yang perambatannya tidak
memerlukan medium. Misalnya gelombang cahaya, cahaya, sinar ultra

violet, infra merah, gelombang radar, gelombang radio, gelombang TV,


sinar X, dan sinar gamma ().
Sedangkan gelombang berdasarkan arah rambatan dan getarannya, dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Gelombang transversal, yaitu gelombang yang arah rambatannya tegak lurus
dengan arah getarannya. Contoh gelombang transversal adalah gelombang
tali. Ketika kita menggerakan tali naik turun, tampak bahwa tali bergerak
naik turun dalam arah tegak lurus dengan arah gerak gelombang.
Istilah-istilah pada gelombang transversal :
a. Panjang gelombang () adalah Jarak yang ditempuh getaran dalam satu
periode. Pada gelombang transversal, satu gelombang terdiri atas 3
simpul dan 2 perut. Jarak antara dua simpul atau dua perut yang
berurutan disebut setengah panjang gelombang atau .
b. Amplitude (A) adalah nilai mutlak simpangan terbesar yang dapat
c.

dicapai partikel.
Periode (T) adalah selang waktu yang diperlukan untuk menempuh

dua puncak berurutan atau jarak antara dua dasar berurutan.


2. Gelombang longitudinal yaitu gelombang yang arah rambatannya sejajar
dengan arah getarannya (misalnya gelombang slinki). Gelombang yang
terjadi pada slinki yang digetarkan, searah dengan membujurnya slinki
berupa rapatan dan regangan. Jarak dua rapatan yang berdekatan atau dua
regangan yang berdekatan disebut satu gelombang.
Sedangkan berdasarkan Sedangkan berdasarkan amplitudonya, dibagi
menjadi dua, yaitu gelombang berjalan dan gelombang stasioner.

1. Gelombang berjalan yaitu gelombang yang amplitudonya tetap pada titik


yang dilewatinya.
2. Gelombang stasioner yaitu gelombang yang amplitudonya tidak tetap
pada titik yang dilewatinya, yang terbentuk dari interferensi dua buah
gelombang datang dan pantul yang masing-masing memiliki frekuensi
dan amplitudo sama tetapi fasenya berlawanan.
2.2. Warna
2.2.1. Warna dalam Cahaya
Warna dapat didefinisikan sebagai bagian dari pengalamatan indera
pengelihatan, atau sebagai sifat cahaya yang dipancarkan. Proses terlihatnya
warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda
tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna.
Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna
merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen
benda tersebut menyerap semua warna. Sebaliknya suatu benda berwarna putih
karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna. Teori dan
pengenalan warna telah banyak dipaparkan oleh para ahli, diantaranya sebagai
berikut:

a.

Teori Newton (1642 - 1727)

Pembahasan mengenai keberadaan warna secara ilmiah dimulai dari hasil


temuan Sir Isaac Newton yang dimuat dalam bukunya Optics(1704). Ia
mengungkapkan bahwa warna itu ada dalam cahaya. Hanya cahaya satu satunya
sumber warna bagi setiap benda. Asumsi yang dikemukan oleh Newton
didasarkan pada penemuannya dalam sebuah eksperimen. Di dalam sebuah
ruangan gelap, seberkas cahaya putih matahari diloloskan lewat lubang kecil dan
menerpa sebuah prisma. Ternyata cahaya putih matahari yang bagi kita tidak
tampak berwarna, oleh prisma tersebut dipecahkan menjadi susunan cahaya
berwarna yang tampak di mata sebagai cahaya merah, jingga, kuning, hijau, biru,
nila, dan ungu, yang kemudian dikenal sebagai susunan spektrum dalam cahaya.
Jika spektrum cahaya tersebut

dikumpulkan dan diloloskan kembali melalui

sebuah prisma, cahaya tersebut kembali menjadi cahaya put ih. Jadi,cahaya putih
(seperti cahayamatahari\) sesungguhnya merupakan gabungan cahaya berwarna
dalam spectrum.
Newton kemudian menyimpulkan bahwa benda-benda sama sekali tidak
berwarna tanpa ada cahaya yang menyentuhnya. Sebuah benda tampak kuning
karena fotoreseptor (penangkap/penerima cahaya) pada mata manusia menangkap
cahaya kuning yang dipantulkan oleh benda tersebut. Sebuah apel tampak merah
bukan karena apel tersebut berwarna merah, tetapi karena apel tersebut hanya
memantulkan cahaya merah dan menyerap warna cahaya lainnya dalam spektrum.
Cahaya yang dipantulkan hanya merah, lainnya diserap. Maka warna yang
tampak pada pengamat adalah merah. Sebuah benda berwarna putih karena benda
tersebut memantulkan semua cahaya spektrum yang menimpanya dan tidak

satupun diserapnya. Dan sebuah benda tampak hitam jika benda tersebut
menyerap semua unsur warna cahaya dalam spektrum dan tidak satu pun
dipantulkan atau benda tersebut berada dalam gelap. Cahaya adalah satu-satunya
sumber warna dan benda-benda yang tampak berwarna semuanya hanyalah
pemantul, penyerap dan penerus warna-warna dalam cahaya.
b. Teori Young (1801) dan Helmholtz (1850)
Thomas Young seorang ilmuwan berkebangsaan Inggris adalah orang
pertama kali memberi dukungan yang masuk akal terhadap pernyataan Newton
tentang penglihatan warna. Asumsi Newton tentang penglihatan, cahaya dan
keberadaan warna-warna benda diuji kembali. Young membenarkan beberapa
asumsi-asumsi Newton, tapi Young menolak pernyataan Newton yang
menyatakan bahwa mata memiliki banyak reseptor untuk menerima bermacam
warna. Pada tahun 1801 Thomas Young mengemukakan hipotesa bahwa mata
manusia hanya memiliki 3 buah reseptor penerima cahaya, yaitu reseptor yang
peka terhadap cahaya biru, merah dan hijau. Seluruh penglihatan warna
didasarkan pada ketiga reseptor tersebut. Tetapi Young hampir tidak melakukan
eksperimen apapun untuk mendukung pernyataannya.
c. Eksperimen James Clerck Maxwell (1855-1861)
Eksperimen James Clerck Maxwell (1855-1861) Penemuan Young dan
Helmholtz membuktikan bahwa terdapat hubungan antara warna cahaya yang
datang ke mata dengan warna yang diterima di otak. Hal ini merupakan dukungan
awal terhadap asumsi Newton tentang cahaya dan warna-warna benda. Asumsi
Newton menyatakan bahwa benda yang tampak berwarna sebenarnya hanyalah

penerima, penyerap, dan penerus warna cahaya yang ada dalam spektrum. James
Clerck Maxwell membuat srangkaian percobaan dengan menggunakan proyektor
cahaya dan penapis (filter) berwarna. 3 buah proyektor yang telah diberi penapis
(filter) warna yang berbeda disorotkan ke layar putih di ruang gelap.
Penumpukkan dua atau tiga cahaya berwarna ternyata menghasilkan warna cahaya
yang lain (tidak dikenal) dalam pencampuran warna dengan menggunakan
tinta/cat/bahan pewarna. Penumpukkan (pencampuran) cahaya hijau dan cahaya
merah, misalnya menghasilkan warna kuning. Hasil experimen Maxwell
menyimpulkan bahwa warna hijau, merah dan biru merupakan warna-warna
primer (utama) dalam pencampuran warna cahaya. Warna primer adalah warnawarna yang tidak dapat dihasilkan lewat pencampuran warna apapun. Melalui
warna- warna primer cahaya ini (biru, hijau, dan merah) semua warna cahaya
dapat dibentuk dan diciptakan. Jika ketiga warna cahaya primer ini dalam
intensitas maksimum digabungkan, berdasarkan eksperimen 3 proyektor yang
didemonstrasikan Maxwell
2.2.2. Warna Dalam Gelombang
Gelombang pada dasarnya adalah suatu cara perpindahan energi dari satu
tempat ke tempat lainnya. Energi dipindahkan melalui pergerakan lokal yang
relatif kecil pada lingkungan sekitarnya. Energi pada sinar berjalan karena
perubahan local yang fluktuatif pada medan listrik dan medan magnet, oleh
karena itu disebut radiasi elektromagnetik.
2.2.3. Panjang gelombang, frekuensi, dan kecepatan cahaya

Setiap warna mempunyai panjang gelombang dan frekuensi yang berbeda.


Bentuknya dapat ditunjukkan dalam suatu bentuk gelombang sinusoida. Jika kita
menggambarkan suatu berkas sinar sebagai bentuk gelombang, jarak antara dua
puncak atau jarak antara dua lembah atau dua posisi lain yang identik dalam
gelombang dinamakan panjang gelombang.
Puncak-puncak gelombang ini bergerak dari kiri ke kanan. Jika dihitung
banyaknya puncak yang lewat tiap detiknya, maka akan didapatkan frekuensi.
Pakar fisika kebangsaan Jerman Heinrich Rudo lf Hertz yang menemukan
fenomena ini pertama kali, lalu hasil perhitungan ini dinyatakan dalam satuan
hertz (Hz). Frekuensi sebesar 1 Hz menyatakan peristiwa gelombang yang terjadi
satu kali perdetik. Sebagai alternatif, dapat diukur waktu antara dua buah
kejadian/ peristiwa (dan menyebutnya sebagai periode), lalu ditentukan frekuensi
(f) sebagai hasil kebalikan dari periode (T).
Sinar oranye, mempunyai frekuensi sekitar 5 x1014 Hz (dapat dinyatakan
dengan 5 x 108 MHz - megahertz). Artinya terdapat 5x1014 puncak gelombang
yang lewat tiap detiknya. Sinar mempunyai kecepatan tetap pada media apapun.
Sinar selalu melaju pada kecepatan sekitar 3 x108 meter per detik pada kondisi
hampa, dan dikenal dengan kecepatan cahaya. Terdapat hubungan yang sederhana
antara panjang gelombang dan frekuensi dari suatu warna dengan kecepatan
cahaya.
Hubungan ini artinya jika kita menaikkan frekuensi, maka panjang
gelombang akan berkurang. Sebagai contoh, jika kita mendapatkan sinar warna
merah mempunyai panjang gelombang 650 nm, dan hijau 540 nm, maka dapat

diketahui bahwa warna hijau memiliki frekuensi yang besar daripada warna
merah.
2.2.4. Spektrum Warna
Warna yang kita lihat diinterpretasikan dalam bentuk spektrum warna atau
spektrum sinar tampak. Adapun warna-warna utama dari spektrum sinar tampak
adalah :
WARNA
Ungu
Biru
Sian (biru pucat)
Hijau
Kuning
Oranye
Merah

PANJANG GELOMBANG (nm)


380-435
435-500
500-520
520-565
565-590
590-625
625-740

Pada kenyataannya,warna saling bercampur satu sama lain. Spektrum


warna tidak hanya terbatas pada warna-warna yang dapat kita lihat. Sangat
mungkin mendapatkan panjang gelombang yang lebih pendek dari sinar ungu atau
lebih panjang dari sinar merah. Pada spektrum yang lebih lengkap, akan
ditunjukan ultra - ungu dan infra - merah, tetapi dapat diperlebar lagi hingga sinar
- X dan gelombang radio, diantara sinar yang lain.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang
dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis merupakan bagian dari pengalaman
indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh
panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh
mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang
sempit dari gelombang elektromagnetik.
Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang
gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer
tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang
disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet,
biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat
gelombang-gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di
luar cahaya merah terdapat gelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz,
gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan
untuk pemancaran radio dan TV.
Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang
menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina)
kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda
tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda

berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna
pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda
tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagai bagian dari elemen tata rupa,
warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat
kesan atau tujuan dari sebuah karya desain.

Anda mungkin juga menyukai