Anda di halaman 1dari 1

ASAL USUL NAMA SAMARINDA

La Maddukelleng adalah seorang perantau yang merantau bersama para pengikutnya.


Mereka berlayar sampai ke Johor dan kemudian menetap diKerajaan Pasir, Kalimantan
Timur. Lalu, dia menikah dengan salah seorang putri Raja Pasir dan mempunyai tiga orang
putra. Namun tempat tersebut menjadi ramai karena banyak warga Wajo yang mengikuti jejak
La Maddukelleng, berlayar menuju Kerajaan Pasir dan menetap di Sungai Muara Kendilo.
Karena hal tersebut, La Maddukelleng berunding dengan para pengikutnya dan memutuskan
agar sebagian orang Wajo mencari permukiman baru di Kutai. Dengan dipimpin La Mohang
Daeng Mangkona, warga Wajo pergi ke Kutai dan menghadap Raja Kutai, Adji Pangeran
Dipati

Anom

Ing

Martadipura atauMarham

Pamarangan.

Raja Kutai mengatakan: Kalian boleh menempati sebagian tanah di Kutai, tapi syaratnya,
kalian harus patuh kepada Raja Kutai,. Baik carilah sebidang tanah di wilayah kerajaanku ini,
di sebuah daerah dataran rendah. Di antara dataran rendah itu, terdapat sungai yang arusnya
tidak langsung mengarah dari hulu ke hilir, tetapi mengalir dan berputar di antara dataran itu!,
kata

Raja

Kutai.

Lalu berlayarlah La Mohang Daeng Mangkona dan pengungsi Wajo di sepanjangSungai


Mahakam. Di tempat inilah mereka membangun rumah sakit yang berada di atas air. Rumah
sakit itu harus sama tinggi antara satu dengan lainnya. Hal ini melambangkan kesamaan
derajat. Lokasinya berada di sekitar muara sungai, dan di kiri-kanan sungai itu adalah daratan
Wilayah permukiman itu disebut Samarenda yang diambil dari kata sama dan rendah
yang kemudian berubah menjadi Samarinda.
Kini, Samarinda menjadi ibukota Provinsi Kalimantan Timur. Salah satu kota yang
perkembangannya cukup pesat di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai