penelit
ian yang dilakukan dengan tujuan
utama untuk membuat gambaran / deskripsi
tentang suatu keadaan secara objektif.
(Notoatmodjo, 2002 138). Penelitian ini
menggunakan pendekatan dengan
sectional,
artinya tiap subjek penelitian
hanya diobservasi sekali
saja dan
pengukuran dilakukan terhadap status
karakter / variabel subjek pada saat
pemeriksaan (Notoatmodjo, 2002 : 146).
Data di kumpulkan denngan lembar
observasi , pengumpulan data dilakukan
dilaksanakan pada februari 2008, sampel
yang di gunakan sejuml
ah 88 orang dan di
pilih menggunakan teknik
Purposive
Sampling.
Hasil penelitian
Data Umum (Demografi)
1. Karakteristik Responden Berdasarkan
Jenis Kelamin
Berdasarkan gambar 5.1 menunjukkan
bahwa sebagian jenis kelamin responden
17,1%
82,9%
laki-laki
perempuan
100,0%
DIII Kep
ak 29 orang (82,9%)
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur
Berdasarkan gambar 5.2 menunjukkan bahwa
responden yang berusia <20 tahun tidak ada
(0,0%), sedangkan umur responden 20
-30 tahun
40 tahun
sebanyak 15 orang (42,9%), dan umur >40
tahun
kteristik Responden Berdasarkan
Berdasarkan gambar 5.3 menunujukkan bahwa
sebagian besar tingkat pendidikan responden
n sebanyak 35
<20 tahun
30 tahun
40 tahun
>40 tahun
DIII Kep
4.
Karakteristik
Responden Berdasarkan
Pengalaman Kerja
Berdasarkan gambar 5.4
menunujukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki lama kerja lebih dari 6
tahun sebanyak 23 orang (65,7%), lama
kerja 1-3 tahun sebanyak 9 ora
ng (25,7%),
lama kerja 46 tahun sebanyak 3 orang
(8,6%).
Data Khusus
Pada data khusus ini akan diuraikan
mengenai penilaian kepatuhan perawat
dalam pemberian oksigen melalui nasal
kanul sesuai Standar Operasional Prosedur
(SOP) oksigenasi di Ruang Rawat
Inap
Rumkital Dr. Ramelan Surabaya.
Berdasarkan tabel 5.1 bahwa responden
sebagian besar adalah tidak
patuh sebanyak
35 responden (100,0%).
Pembahasan, Simpulan Dan Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan
di Ruang Rawat Inap Rumkital Dr. Ramelan
25,7%
8,6%
65,7%
Responden Berdasarkan
menunujukkan bahwa sebagian besar
responden memiliki lama kerja lebih dari 6
tahun sebanyak 23 orang (65,7%), lama
ng (25,7%),
6 tahun sebanyak 3 orang
Pada data khusus ini akan diuraikan
mengenai penilaian kepatuhan perawat
dalam pemberian oksigen melalui nasal
kanul sesuai Standar Operasional Prosedur
Inap
Berdasarkan tabel 5.1 bahwa responden
patuh sebanyak
Pembahasan, Simpulan Dan Saran
Dari hasil penelitian yang dilakukan
di Ruang Rawat Inap Rumkital Dr. Ramelan
Surabaya pada bulan Februari 2008 bahwa
tingkat kepatuhan perawat dalam pemberian
oksigen melalui nasal kanul sesuai Standar
Operasional Pro
sedur (SOP) Oksigenasi
tergolong tidak
patuh. Dimana dari 35 responden
tersebut didapatkan semua responden dinyatakan
tidak pa
tuh sebanyak 35 responden (100
Kepatuhan merupakan suatu
permasalahan bagi semua disiplin perawat
kesehatan (Bastable,2002:1
40). Menurut Eraker
dkk (1984) dan Levathal dan Cameron (1987)
yang dikutip oleh Bastable (2002:140)
menjelaskan bahwa kepatuhan dapat digunakan
untuk menjelaskan atau menggambarkan
kepatuhan dari pendekatan yang multi
termasuk psikologi dan pend
idikan. Sepe
diungkapkan Koencoroningrat yang dikutip oleh
Nursalam dan Siti Pariani (2001:133), bahwa
pendidikan diperlukan untuk mendapatkan
N
O
TINGKAT
KEPATUHAN
JUMLAH
( orang )
PROSENTA
1. Patuh 0
0,0 %
2. Tidak Patuh 35
100,0 %
Total 35
100,0 %
rti yang
diungkapkan Koencoroningrat yang dikutip oleh
Nursalam dan Siti Pariani (2001:133), bahwa
pendidikan diperlukan untuk mendapatkan
informasi. Makin tinggi tingkat pendidikan
seseorang maka makin mudah individu ter
sebut
Dari hal ini ketidakpatuhan juga
dipengaruhi oleh banyak faktor yaitu tingkat
pendidikan mayoritas responden DIII
tan sebanyak 35 responden (100
%).
Hal ini dikarenakan oleh adanya perbedaan
kemampuan seseorang dalam menerima
PROSENTA
SE
(%)
0,0 %
100,0 %
100,0 %
kesehatan
tanaman obat
Beranda
gallery
A. Definisi
Nasal kanul adalah selang bantu pernafasan yang di letakan pada
lubang hidung. Nasal kanul memiliki keuntungan yaitu pemberian oksigen
stabil dengan volume tidal dan laju, pernafasan teratur, Pemasangannya
mudah, Klien bebas makan, Pasient bebas berbicara dengan nyaman. Selain
itu nasal kanul juga memiliki kerugian di antaranya adalah tidak dapat
memberi konsentrasi oksigen lebih dari 44% , suplai oksigen berkurang bila
klien bernafas melalui mulut, dapat mengiritasi selaput lendir.
Tujuan dari nasal kanul itu sendiri adalah untuk memenui kebutuhan
oksigen dalam tubuh karena mengalami kesulitan dalam pemenuhan
kebutuhan oksigen. Sebelum kita melakukan nasal kanul ada beberapa
persiapan yang harus di lakukan yaitu cek perencanaan keperawatan klien
dan klien di beri penjelasan tentang prosedur yang akan di lakukan. Selain
itu kita juga harus mempersiapkan alat-alat di antaranya adalah tabung
oksigen yang sudah dilengkapi dengan socket dan manometer, humedifier
c)
d)
e)
f)
yang di isi aquadest sampai pembatas yang sudah di lakukan, nasal kanul.
FiO2 estimation :Flows FiO2
a) 1 Liter /min : 24 %
b) 2 Liter /min : 28 %
3Liter /min : 32 %
4 Liter /min : 36 %
5 Liter /min : 40
6 Liter /min : 44 %
Keuntungan
Pemberian oksigen stabil dengan volume tidal dan laju pernafasan
teratur,
pemasangannya
mudah
dibandingkan
kateter
nasal,
murah,
kering
dan
mengiritasi
selaput
lendir.
Dapat
menyebabkan
kerusakan kulit diatas telinga dan di hidung akibat pemasangan yang terlalu
ketat.
Simple mask(sungkup muka sederhana)Digunakan untuk konsentrasi
oksigen rendah sampai sedang.Merupakan alat pemberian oksigen jangka
kurang
dari
liter/menit
untuk
mendorong
CO2
keluar
dari
Keuntungan
Konsentrasi oksigen yang diberikan lebih tinggi dari kateter atau
kanula nasal, sistem humidifikasi dapat ditingkatkan melalui pemilihan
sungkup berlubang besar,dapat digunakan dalam pemberian terapi aerosol.
Kerugian
Tidak dapat memberikan konsentrasi oksigen kurang dari 40%, dapat
menyebabkan
penumpukan
CO2
jika
aliran
rendah.Menyekap,
tidak
transport
oksigen
akibat
penurunan
fungsi
jantung
untuk
Konsentrasi oksigen tergantung dari jenis alat dan flowrate (liter permenit)
yang diberikan. Kondisi pasien menentukan keperluan alat dan konsentrasi
oksigen yang diperlukan.
Tabel 1. Jenis Peralatan dan Konsentrasi Oksigen
JENIS ALAT
KONSENTRASI OKSIGEN
ALIRAN OKSIGEN
Nasal kanula
24-32%
2-4 LPM
35-60%
6-8 LPM
Partial Rebreather
35-80%
8-12 LPM
Non Rebrether
50-95/100%
8-12 LPM
Venturi
24-50%
4-10 LPM
Bag-Valve-Mask
(Ambubag)
Tanpa oksigen
21% (udara)
Dengan oksigen
40-60%
8-10 LPM
Dengan reservoir
100%
8-10 LPM
Perhatian :
- pemberian oksigen atas indikasi yang tepat
- Awas pasien muntah, siapkan penghisap
- Pantau pernafasan dan aliran oksigen (LPM)
Catatan :
- Oksigen dapat menyebabkan mukosa kering
- Pergunakan hummidifier pada pemberian oksigen > 30 menit
- Terangkan pada pasien tindakan apa yang akan dilakukan.
Tabel 2. Tabung oksigen dengan 2000 PSI
Ukuran
Vol (Liter)
Durasi/Kecepatan Aliran
Kecil
300
29 menit
Sedang
650
50 menit
Besar
3000
4 jam 41 menit
Untuk keselamatan
Jangan menggunakan minyak/pelumas pada alat-alat oksigen (tabung,
E. Prosedurnya/cara kerjanya
Peralatan :
Oksigen medis (oksigen tabung)
Flowmeter/regulator
Humidifier
Nasal kanul
Face mask
Partial rebreather mask
Non rebreather mask
Venture mask
Bag valve mask (ambu bag)
Prosedur pelaksanaannya adalah:
a) Anamnesa
b) Langkah-Langkah Pertolongan
c) Pemeriksaan Fisik
d) Penatalaksanaan
e) Penyuluhan
f) Follow Up
Cara kerjanya:
1. perawat cuci tangan dulu,
2. atur posisi yang nyaman,
3. periksa manometer sentral O2 atau tabung O2 humedifier dan flowmeter,
4. hubungkan kanul dengan O 2 atau alirkan O2 yang rendah,
5. masukan ke dua ujung kanul ke lubang hidung, membersihkan nasal kanul
6.
7.
DAFTAR PUSTAKA
http://yankesdinkesmagetan.blogspot.com/2011/09/sop-pelayanan-luka-irisdi-puskesmas.html
http://medsur.blogspot.com/
http://psik9.blogspot.com/2010/04/1hiperventilas-2wheezing3oksigenasi.html
http://dokter-medis.blogspot.com/2009/06/terapi-oksigen.html