Anda di halaman 1dari 128

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN/

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS

Halaman/
Page
Surat Pernyataan Direksi/Directors Statement
Laporan Auditor Independen/Independent Auditors Report

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta
untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal tersebut/
CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS - As of December 31, 2010 and 2009 and
for the years then ended
Neraca Konsolidasi/Consolidated Balance Sheets

Laporan Laba Rugi Konsolidasi/Consolidated Statements of Income

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi/Consolidated Statements of Changes in Equity

Laporan Arus Kas Konsolidasi/Consolidated Statements of Cash Flows

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi/Notes to Consolidated Financial Statements

Lampiran/Attachment
INFORMASI TAMBAHAN KONSOLIDASI Laporan Keuangan Tersendiri Induk Perusahaan
Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk tahun-tahun yang berakhir pada
tanggal tersebut/
CONSOLIDATING SUPPLEMENTARY INFORMATION Parent Company Financial
Statements As of December 31, 2010 and 2009 and for the years then ended
Neraca Induk Perusahaan/Parent Company Balance Sheets

I.1

Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan/Parent Company Statements of Income

I.3

Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan/Parent Company Statements of Changes in


Equity

I.4

Laporan Arus Kas Induk Perusahaan/Parent Company Statements of Cash Flows

I.5

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Consolidated Balance Sheets
December 31, 2010 and 2009

2010
Rp '000.000

Catatan/
Notes

2009
Rp '000.000

ASET

ASSETS

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha dari pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 2.302 juta tahun 2010 dan
Rp 49.390 juta tahun 2009
Piutang lain-lain
Persediaan - setelah dikurangi penyisihan
penurunan nilai persediaan sebesar
Rp 2.127 juta tahun 2010 dan
Rp 2.102 juta tahun 2009
Ayam pembibit turunan
Uang muka
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka

2.185.129
323.246
192.382
42.871
36.312

Jumlah Aset Lancar

4.435.214

762.187
52.366

803.358
37.363

ASET TIDAK LANCAR


Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
Aset pajak tangguhan
Tanaman - bersih
Sapi pembibit turunan
Properti investasi - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 39.780 juta tahun 2010 dan
Rp 37.326 juta tahun 2009
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 1.625.275 juta tahun 2010 dan
Rp 1.479.945 juta tahun 2009
Aset tetap yang tidak digunakan - bersih
Aset real estat
Aset tidak berwujud - bersih
Instrumen keuangan derivatif
Aset lain-lain

2.224.592
3.371
19.318
3.780
24.848

Jumlah Aset Tidak Lancar


JUMLAH ASET

2d,2g,2i,4,22,37
2d,2h,2i,5,22,37
2d,2i,6,12,14,17,22,37

2i,22,37

2k,2t,7,12,17,19
2l,8,17
2x,9
2m

2.112.078
280.945
111.335
91.981
34.807

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade accounts receivable from third parties net of allowance for doubtful accounts of
Rp 2,302 million in 2010 and
Rp 49,390 million in 2009
Other accounts receivable
Inventories - net of allowances for
decline in value of
Rp 2,127 million in 2010 and
Rp 2,102 million in 2009
Breeding chickens
Advances
Prepaid taxes
Prepaid expenses

3.968.640

Total Current Assets

523.812
13.654

756.051
43.977

1.804.730
4.777
18.231
3.568
3.502
25.625

NONCURRENT ASSETS
Restricted cash in banks
Deferred tax assets
Plantations - net
Breeding cattles
Investment properties - net of
accumulated depreciation of
Rp 39,780 million in 2010 and
Rp 37,326 million in 2009
Property, plant and equipment - net of
accumulated depreciation of
Rp 1,625,275 million in 2010 and
Rp 1,479,945 million in 2009
Unused assets - net
Real estate assets
Intangible assets - net
Derivative financial instruments
Other assets

2.544.548

2.101.497

Total Noncurrent Assets

6.979.762

6.070.137

TOTAL ASSETS

2.287
70.864
2.371
117.349

2d,2h,2i,22,37
2x,31
2n,2t
2l,8,17

8.338
79.198
2.591
70.272

75.768

2o,2t,10,28

80.665

2p,2q,2t,11,12,17,18,20,28
2p,2t,11
2r,2t
2s
2i,33

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

See accompanying notes to consolidated financial statements which are


an integral part of the consolidated financial statements.

-4-

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Neraca Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Consolidated Balance Sheets
December 31, 2010 and 2009 (Continued)

2010
Rp '000.000

Catatan/
Notes

2009
Rp '000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha kepada pihak ketiga
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka yang diterima
Bagian kewajiban jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Pembelian aset tetap
Sewa pembiayaan
Hutang yang direstrukturisasi
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban imbalan pasti pasca kerja
Goodwill negatif - bersih
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Pembelian aset tetap
Sewa pembiayaan
Hutang yang direstrukturisasi
Hutang obligasi

LIABILITIES AND EQUITY

700.403
412.127
41.882
133.027
150.733
51.648

2d,2i,6,7,11,12,22,37
2d,2i,13,22,37
2i,14,22,37
2x,15
2i,16,22,37

772.662
424.556
40.974
131.607
195.386
53.441

195.411

2d,2i,6,7,11,17,22,37

24.933

2i,22,37
2q,18,22,37
2b,2d,2i,10,11,20,22,37

2.381
289
152.750

1.343
140
1.686.714

1.798.979

9.970
365.245
70.536

2x,31
2w,30
2c,21

3.166
299.503
72.736

861.876

2d,2i,6,7,11,17,22,37

69.760

2i,22,37
2q,18,22,37
2b,2d,2i,10,11,20,22,37
2i,7,19,22,37

1.676
272
957.820
496.247

638
160
497.756

CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade accounts payable to third parties
Other accounts payable to third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Advances received
Current portion of long-term liabilities
Long-term loans
Liability for the purchase of property,
plant and equipment
Lease liabilities
Restructured debts
Total Current Liabilities
NONCURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities
Defined-benefit post-employment reserve
Negative goodwill - net
Long-term liabilities - net of current portion
Long-term loans
Liability for the purchase of property,
plant and equipment
Lease liabilities
Restructured debts
Bonds payable

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

1.806.181

1.901.180

Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Kewajiban

3.492.895

3.700.159

Total Liabilities

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK


PERUSAHAAN
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 2.000.000.000 saham Seri A dengan
nominal Rp 1.000 dan 5.000.000.000 saham Seri B
dengan nilai nominal Rp 200
Modal ditempatkan dan disetor - 1.489.414.660 saham
Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 dan 582.318.000
saham Seri B dengan nilai nominal Rp 200
Agio saham
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba

412.586

2c,23

1.605.878
426.227
21.211
1.381

24
25
2d
2j

(15.971)
1.035.555

2c

268.438

1.605.878
426.227
32.020
1.381
(15.971)
52.005

MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF THE


SUBSIDIARIES
EQUITY
Capital stock
Authorized - 2,000,000,000 Series A shares with
Rp 1,000 par value per share and 5,000,000,000
Series B shares with Rp 200 par value per share
Issued and paid-up - 1,489,414,660 Series A shares
with Rp 1,000 par value per share and 582,318,000
Series B shares with Rp 200 par value per share
Additional paid-in capital
Translation adjustment
Difference due to changes in equity of a subsidiary
Difference in value arising from restructuring
transactions among entities under common control
Retained earnings

Jumlah Ekuitas

3.074.281

2.101.540

Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

6.979.762

6.070.137

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

See accompanying notes to consolidated financial statements which are


an integral part of the consolidated financial statements.

-5-

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Laba Rugi Konsolidasi
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Consolidated Statements of Income
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

2010
Rp '000.000

Catatan/
Notes

2009
Rp '000.000

PENJUALAN BERSIH

13.955.792

2u,26

14.340.277

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

10.906.624

2u,27

11.667.465

COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR
BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

3.049.168

2.672.812
2e,2u,6,10,11,28,30,34

GROSS PROFIT
OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative

589.036
884.331

469.962
827.041

Jumlah Beban Usaha

1.473.367

1.297.003

Total Operating Expenses

LABA USAHA

1.575.801

1.375.809

INCOME FROM OPERATIONS

2d
4,5

194.981
19.101

OTHER INCOME (EXPENSES)


Gain on foreign exchange - net
Interest income

1d
2p,11
2i,33
2v,12,14,17,18,19,20,29

4.636
3.224
(160.743)
(230.356)
43.266

Gain on sale of investment in a subsidiary


Gain on sale of property, plant and equipment
Loss on derivative transactions - net
Interest expense
Others - net

(125.891)

Other Expenses - Net

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Penghasilan bunga
Keuntungan penjualan investasi saham pada
anak perusahaan
Keuntungan penjualan aset tetap
Kerugian transaksi derivatif - bersih
Beban bunga
Lain-lain - Bersih

3.559
(58.156)
(211.327)
52.050

Beban Lain-lain - Bersih

(138.946)

LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS ATAS


LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

57.950
16.978
-

1.436.855

1.249.918

BEBAN PAJAK
Pajak kini
Pajak tangguhan

340.705
4.871

332.391
18.721

TAX EXPENSE
Current tax
Deferred tax

Beban Pajak

345.576

351.112

Tax expense

1.091.279

898.806

INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS IN


NET INCOME OF THE SUBSIDIARIES

(84.355)

MINORITY INTERESTS IN NET INCOME


OF THE SUBSIDIARIES

814.451

NET INCOME

LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS


LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH
ANAK PERUSAHAAN
LABA BERSIH
LABA PER SAHAM DASAR
(dalam Rupiah penuh)

2x,31

INCOME BEFORE TAX AND MINORITY INTERESTS


IN NET INCOME OF THE SUBSIDIARIES

(132.118)

2c,23

959.161

463

2y

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

393

BASIC EARNINGS PER SHARE


(in full amounts of Rupiah)

See accompanying notes to consolidated financial statements which are


an integral part of the consolidated financial statements.

-6-

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

Catatan/
Notes

Saldo per 1 Januari 2009


Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan

Bagian Laba Bersih yang dibukukan


ke dalam selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
Penambahan saham baru
Penjualan anak perusahaan
antara entitas sepengendali
Laba bersih tahun berjalan

Modal
Ditempatkan
dan Disetor/
Capital Stock
Rp '000.000

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Consolidated Statements of Changes in Equity
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Agio Saham/
Additional
Paid-in Capital
Rp '000.000

1.489.414
2d

2c
24,25

Selisih Kurs karena


Penjabaran
Laporan Keuangan/
Translation
Adjustment
Rp '000.000

172.919

116.464

Difference
Due to Changes
in Equity of a Subsidiary
Rp '000.000

52.762
(20.742)

253.308

Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan/

Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali/

Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Periode Komparatif/

Difference in Value
Arising from

Comparative Period
of Difference

Restructuring
Transactions Among
Entities Under
Common Control
Rp '000.000

in Restructuring Value
of Transactions
of Entities Under
Common Control
Rp '000.000

1.381

5.798

266.422
-

Retained
Earnings
(Deficit)
Rp '000.000

(679.562)

(82.884)
-

(1.303)

814.451

Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Rp '000.000

1.309.134

82.884
(349.306)

(20.466)

Saldo
Laba
(Defisit)/

(20.742)

(1.303)
814.451

Balance as of January 1, 2009


Translation adjustment
Portion of net income which is
booked as difference in
restructuring value transactions
of entities under common
control
Issuance of new shares
Sale of a subsidiary under
common control
Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2009

1.605.878

426.227

32.020

1.381

(15.971)

52.005

2.101.540

Balance as of December 31, 2009

Saldo per 1 Januari 2010


sebelum penyesuaian

1.605.878

426.227

32.020

1.381

(15.971)

52.005

2.101.540

Balance as of January 1, 2010,


before adjustment

34.748

34.748

86.753

2.136.288

(10.359)
959.161

Penyesuaian
Saldo per 1 Januari 2010 setelah
penyesuaian
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Dividen
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2010

2b

1.605.878
2d
32

1.605.878

426.227
-

32.020
(10.809)
-

426.227

21.211

1.381

(15.971)

1.381

(15.971)

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasi.

1.035.555

(10.809)
(10.359)
959.161
3.074.281

Adjustments
Balance as of January 1, 2010,
after adjustment
Translation adjustment
Dividends
Net income for the year
Balance as of December 31, 2010

See accompanying notes to consolidated financial statements which are an integral part of
the consolidated financial statements.

-7-

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk DAN ANAK PERUSAHAAN


Laporan Arus Kas Konsolidasi
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk AND ITS SUBSIDIARIES


Consolidated Statements of Cash Flows
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

2010
Rp '000.000
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain
Pembayaran kepada karyawan
Kas dihasilkan dari operasi
Penerimaan restitusi pajak
Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran bunga

13.954.905
(11.802.308)
(556.363)
1.596.234
6.227
(296.396)
(207.903)

Kas Bersih Diperoleh Dari Aktivitas Operasi

1.098.162

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penerimaan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Penjualan anak perusahaan
Perolehan properti investasi
Penambahan jaminan
Penambahan investasi jangka pendek
Perolehan aset tetap
Kas Bersih Digunakan Untuk Aktivitas Investasi
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penerimaan pinjaman jangka panjang
Penambahan modal disetor oleh pemegang saham
minoritas
Pembayaran dari fasilitas pinjaman
Pembayaran hutang sewa pembiayaan

2009
Rp '000.000

14.245.826
(12.603.094)
(481.641)
1.161.091
(240.739)
(236.095)
684.257

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash receipts from customers
Cash paid to suppliers and others
Cash paid to employees
Net cash generated from operations
Cash receipts from income tax refund
Income tax paid
Interest paid
Net Cash Provided by Operating Activities

(13)
(997)
(38.611)
(612.229)

19.101
15.121
10.494
(2.297)
(1.227)
(2.922)
(316.586)

CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES


Interest received
Proceeds from sale of property, plant and equipment
Proceeds from sale of a subsidiary
Acquisitions of invesment properties
Increase in security deposits
Placements in temporary investments
Acquisitions of property, plant and equipment

(625.892)

(278.316)

Net Cash Used in Investing Activities

16.978
8.980
-

(261)

13.696
(35.000)
(632)

(2.076)
(72.259)
(10.359)
(167.908)
(1.062.316)

(1.839)
(133.103)
(34.390)
(145.874)

CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES


Proceeds from long-term bank loans
Proceeds from issuance of shares to minority stockholders of
subsidiaries
Payment of loans
Payments of lease liabilities
Payment of liability for purchase of property, plant
and equipment
Payment of short term bank loans
Payment of dividends
Payment of long term bank loans
Payments of restructured debts

(232.566)

(307.563)

Net Cash Used in Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

239.704

98.378

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

523.812
(1.329)

427.812
(2.378)

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE BEGINNING OF THE YEAR


Effect of foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

762.187

523.812

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT THE END OF THE YEAR

Pembayaran hutang pembelian aset tetap


Pembayaran hutang bank jangka pendek
Pembayaran dividen
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran hutang yang direstrukturisasi

1.067.613

29.579

15.000
-

Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas:
Reklasifikasi properti investasi ke aset tetap
Penambahan aset tetap melalui hutang
pembelian aset tetap
Penambahan aset tetap
melalui hutang sewa pembiayaan
Reklasifikasi aset tetap, aset tidak digunakan dan
aset lain-lain ke properti investasi
Reklasifikasi aset tetap ke aset tetap tidak
digunakan

NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

SUPPLEMENTAL DISCLOSURES

2.296

1.416

199

20.292

14.094

Lihat catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasi.

Noncash investing and financing activities:


Reclassification from invesment property to property, plant and equipment
Acquisition of property, plant and equipment through
liabilities for purchase of property, plant and equipment
Acquisition of property, plant and equipment through
capital lease
Reclassification from property, plant and equipment, unused
assets and other assets to investment properties
Reclassification from property, plant and equipment to
unused assets

See accompanying notes to consolidated financial statements which are


an integral part of the consolidated financial statements.

-8-

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum
a.

1.

Pendirian dan Informasi Umum

General
a.

Establishment and General Information

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk


(Perusahaan) didirikan dalam rangka
UU Penanaman Modal Asing No. 1 tahun
1967 berdasarkan akta notaris Djojo
Muljadi, S.H. No. 59 tanggal 18 Januari
1971 dan diubah dengan akta No. 60 dari
notaris yang sama tanggal 15 Pebruari
1972.
Akta
pendirian
ini
beserta
perubahannya
telah
disahkan
oleh
Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan
Surat
Keputusan
No. Y.A.5/39/8 tanggal 4 Oktober 1972
dan diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 86 Tambahan
No. 641 tanggal 25 Oktober 1974. Status
Perusahaan berubah dari Penanaman
Modal Asing menjadi Penanaman Modal
Dalam
Negeri
berdasarkan
Surat
Keputusan dari BKPM No.10/V/1982
tanggal 25 Juni 1982 yang dinyatakan
dalam akta notaris Sastra Kosasih, S.H.
No. 29 tanggal 27 Oktober 1982. Anggaran
dasar
Perusahaan
telah
mengalami
beberapa kali perubahan, yang terakhir
dengan akta notaris No. 16 tanggal
23 November 2010 dari Fransiskus
Yanto Widjaja, S.H., notaris di Jakarta,
sehubungan
dengan
penggabungan
PT Multiphala Agrinusa dan PT Bintang
Terang Gemilang ke dalam Perusahaan.
Perubahan anggaran dasar tersebut telah
mendapat
persetujuan
dari
Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia dengan Surat Keputusannya
No.
AHU-AH.01.10-31353
tanggal
8 Desember 2010.

PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk


(the Company) was established within
the framework of the Foreign Capital
Investment Law No. 1 year 1967 based on
Notarial Deed No. 59 dated January 18,
1971 of Djojo Muljadi, S.H., public notary,
as amended by Notarial Deed No. 60 dated
February 15, 1972, of the same notary.
The Deed of Establishment was approved
by the Minister of Justice of the Republic of
Indonesia
in
his
Decision
Letter
No. Y.A.5/39/8 dated October 4, 1972, and
was published in the State Gazette of the
Republic of Indonesia No. 86 dated
October 25, 1974, Supplement No. 641.
The Companys status was changed from a
Foreign Capital Investment (PMA) company
to a Domestic Capital Investment company
based on Decision Letter No. 10/V/1982
dated June 25, 1982 of the Capital
Investment Coordinating Board (BKPM) as
stated in Notarial Deed No. 29 dated
October 27, 1982 of Sastra Kosasih, S.H.
The Companys Articles of Association
have been amended several times, most
recently by Notarial Deed No. 16 dated
November 23, 2010 of Fransiskus Yanto
Widjaja, S.H., a notary in Jakarta,
concerning the merger of PT Multiphala
Agrinusa and PT Bintang Terang Gemilang
to the Company. The amendment was
approved by the Ministry of Law and
Human Rights of the Republic of Indonesia
in its Decision Letter AHU-AH.01.10-31353
dated December 8, 2010.

Perusahaan mulai beroperasi secara


komersial pada bulan Januari 1971. Kantor
pusat Perusahaan beralamat di Wisma
Milenia Lt. 7 Jl. MT. Haryono Kav. 16
Jakarta 12810, dengan pabrik berlokasi di
Sidoarjo - Jawa Timur, Tangerang - Banten,
Cirebon - Jawa Barat, Makasar - Sulawesi
Selatan, Lampung, Padang Sumatera
Barat dan Bati-bati Kalimantan Selatan.

The
Company
started
commercial
operations in January 1971. The Company
is domiciled in Jakarta and its head
th
office is located in Wisma Millenia 7 Floor
Jl. MT Haryono Kav. 16, Jakarta 12810.
The Companys manufacturing plants are
located in Sidoarjo - East Java, Tangerang
- Banten, Cirebon - West Java, Makasar South Sulawesi, Lampung, Padang
West Sumatera and Bati-bati South
Kalimantan.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar


Perusahaan, ruang lingkup kegiatan
Perusahaan meliputi bidang:

In accordance with article 3 of the


Company's Articles of Association, the
scope of its activities comprises of the
following:

Pengolahan segala macam


untuk pembuatan/produksi
makanan hewan, kopra dan
lain yang mengandung minyak
gaplek dan lain-lain;

bahan
bahan
bahan
nabati,

-9-

To engage in processing of all kinds


of materials for the manufacture/
production of animal feeds, including
but not limited to copra and other
materials containing vegetable oils,
cassava and others;

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
a.

Pendirian
(Lanjutan)

1.
dan

Informasi

Umum

General (Continued)
a.

Mengusahakan
pembibitan,
peternakan
ayam
dan
usaha
peternakan lainnya, meliputi budi daya
seluruh
jenis
peternakan,
perunggasan, perikanan dan usaha
lain yang terkait, dan
Menjalankan perdagangan dalam
negeri dan internasional dari bahan
tersebut serta hasil produksi tersebut
di atas.

To engage in breeding, poultry and


other farms such as fisheries and
others including but not limited to
cultivation of all types of livestock,
poultry,
fishery
and
related
businesses, and
To
engage
in
domestic
and
international trading of the abovementioned materials and products.

The Companys products are marketed


both locally and internationally, including
Asia, Europe and USA.

Hasil produksi Perusahaan dipasarkan di


dalam dan di luar negeri, termasuk ke Asia,
Eropa dan Amerika Serikat.
b.

Establishment and General Information


(Continued)

Penggabungan Usaha

b.

Merger

Penggabungan
Usaha
Dengan
PT Multiphala Agrinusa dan PT Bintang
Terang Gemilang

Merger With PT Multiphala Agrinusa and


PT Bintang Terang Gemilang

Berdasarkan Rancangan Penggabungan


Usaha PT Multiphala Agrinusa (MAG) dan
PT Bintang Terang Gemilang (BTG) ke
dalam PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
(JCI), JCI bermaksud menggabungkan
MAG dan BTG ke dalam JCI untuk
merampingkan struktur perusahaan JCI
dengan
menggabungkan
anak-anak
perusahaan yang bergerak di bidang
usaha yang sama dengan JCI. Dalam
penggabungan ini JCI bertindak selaku
Perusahaan
Yang
Menerima
Penggabungan sedangkan MAG dan BTG
sebagai Perusahaan-perusahaan Yang
Akan Bergabung.

Based on Merger Plan of PT Multiphala


Agrinusa (MAG) and PT Bintang Terang
Gemilang (BTG) into PT Japfa Comfeed
Indonesia Tbk (JCI), JCI intents to merge
MAG and BTG into JCI in order to simplify
JCIs group structure by merging the
subsidiaries which engage in the same
activities with JCI. JCI will be the Surviving
Company and MAG and BTG as the
Merged Companies.

Sehubungan
dengan
diperolehnya
persetujuan
dari
Badan
Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) atas rencana
penggabungan MAG dan BTG ke dalam
JCI
melalui
Surat
Keputusan
No.
5/1/IU/IV/PMDN/INDUSTRI/2010
tanggal 31 Desember 2010 dan telah
diterimanya Surat Menteri Hukum dan Hak
Asasi
Manusia
Republik
Indonesia
No.
AHU-AH.01.10-31353
tanggal
8 Desember 2010, penggabungan usaha
menjadi efektif pada tanggal 1 Januari 2011
seperti yang dinyatakan dalam Akta No. 16
tanggal 23 November 2010 dari Fransiskus
Yanto Widjaja, S.H., notaris di Jakarta.
Penggabungan usaha ini telah disetujui
oleh Bapepam-LK melalui surat No. S10511/BL/2010 tanggal 19 November 2010.

Based on the approval from the


Capital Investment Coordinating Board
(BKPM)
through
Decision
Letter
No. 5/1/IU/IV/PMDN/INDUSTRI/2010 dated
December 31, 2010 and Letter of the
Minister of Law and Human Rights of
Republic of Indonesia No. AHU-AH.01.1031353 dated December 8, 2010, the
aforementioned merger is effective on
January 1, 2011 as documented in Notarial
Deed No. 16 dated November 23, 2010 of
Fransiskus Yanto Widjaja, S.H., a notary in
Jakarta. This merger has been approved by
Bapepam-LK through its letter No. S10511/BL/2010 dated November 19, 2010.

- 10 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
b.

1.

Penggabungan Usaha (Lanjutan)

General (Continued)
b.

Merger (Continued)

Penggabungan
Usaha
Dengan
PT Multiphala Agrinusa dan PT Bintang
Terang Gemilang (Lanjutan)

Merger With PT Multiphala Agrinusa


and PT Bintang Terang Gemilang
(Continued)

Setelah tanggal penggabungan usaha,


seluruh
hubungan
hukum
antara
pelanggan/relasi bisnis eks MAG dan BTG
dengan eks MAG dan BTG telah beralih
dan diteruskan oleh JCI.

Since the merger date, all legal


relationships with ex MAG and BTG have
been transferred and are assumed by JCI.

Penggabungan Usaha Dengan PT Multi


Agro Persada Tbk

Merger With PT Multi Agro Persada Tbk

Berdasarkan Rancangan Penggabungan


Usaha PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
(JCI) dan PT Multi Agro Persada Tbk
(MAP), pada tanggal 25 Juni 2009 telah
ditandatangani Kesepakatan Awal (Letter of
Intent) untuk mengintegrasikan kegiatan
usaha
kedua
perusahaan
tersebut
dengan
cara
penggabungan
usaha.
Dalam penggabungan ini JCI bertindak
selaku Perusahaan Yang Menerima
Penggabungan
dan
MAP
sebagai
Perusahaan Yang Akan Bergabung

Based on the Merger Plan of PT Japfa


Comfeed Indonesia Tbk (JCI) and PT Multi
Agro Persada Tbk (MAP), both companies
have signed the Letter of Intent on June 25,
2009 in order to integrate their businesses
through merger. JCI will be the Surviving
Company and MAP as the Merged
Company.

Sehubungan dengan telah diperolehnya


persetujuan
dari
Badan
Koordinasi
Penanaman Modal (BKPM) atas rencana
penggabungan MAP ke dalam JCI melalui
Surat
Persetujuan
Penggabungan
Perusahaan
No.
124/III/PMDN/2009
tanggal 9 November 2009, serta dengan
telah diterimanya Surat Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
No. AHU-56557.AH.01.02.Tahun 2009
tanggal 19 November 2009, penggabungan
usaha menjadi efektif pada tanggal
1 Desember 2009 yang dinyatakan dalam
Akta No. 8 tanggal 12 Oktober 2009 dari
Fathiah Helmi, S.H., notaris di Jakarta.
Penggabungan usaha ini telah disetujui
oleh Bapepam-LK melalui surat No. S8714/BL/2009 tanggal 30 September 2009.

Based on the approval from the


Capital Investment Coordinating Board
(BKPM)
through
Decision
Letter
No. 124/III/PMDN/2009 dated November 9,
2009, and the Letter of the Minister of Law
and Human Rights of Republic of Indonesia
No. AHU-56557.AH.01.02.Tahun 2009
dated November 19, 2009 regarding the
merger plan of MAP into JCI, the merger
was effective on December 1, 2009 as
documented in Notarial Deed No. 8 dated
October 12, 2009 of Fathiah Helmi, S.H., a
notary in Jakarta. This merger has been
approved by Bapepam-LK through its letter
No. S-8714/BL/2009 dated September 30,
2009.

Sejak tanggal penggabungan usaha,


seluruh
hubungan
hukum
antara
pelanggan/relasi bisnis eks MAP dengan
eks MAP telah beralih dan diteruskan oleh
JCI.

Since the merger date, all legal


relationships between ex MAP customers/
business relationships with ex MAP have
been transferred and are assumed by JCI.

- 11 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
b.

1.

Penggabungan Usaha (Lanjutan)

General (Continued)
b.

Merger (Continued)

Penggabungan Usaha Dengan PT Multi


Agro Persada Tbk (Lanjutan)

Merger With PT Multi Agro Persada Tbk


(Continued)

Susunan pemegang saham sebelum dan


pada tanggal penggabungan usaha adalah
sebagai berikut:

The shareholders composition before


and at the effective date of merger date
was effective is as follow:
Pemegang saham JCI
pada tanggal

Pemegang saham JCI


sebelum penggabungan
usaha//

Pemegang saham MAP sebelum

JCI's shareholders
before the merger

penggabungan usaha/
MAP's shareholders before the merger

Jumlah saham/
Number of
shares

penggabungan usaha/
JCI's shareholders
at the effective date
of merger

Jumlah saham
sebelum

Jumlah saham
setelah

konversi/
Number of

konversi/
Number of

Jumlah saham/
Number of
shares

shares before
conversion

shares after
conversion

Saham Seri A
Malvolia Pte.Ltd
BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch
UOB Kay Hian Private Limited
PT Bank Danamon Indonesia Tbk S/A Kreditur JCI
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
Saham Seri B
Malvolia Pte.Ltd
Masyarakat (masing-masing dibawah 5%)
Jumlah

Series A shares
619.380.751
102.026.057

41,59
6,85

619.380.751
102.026.057

29,90
4,92

Malvolia Pte.Ltd
BNP Paribas Wealth Management Singapore Branch

77.744.177
76.665.362

5,21
5,15

77.744.177
76.665.362

3,75
3,70

UOB Kay Hian Private Limited


PT Bank Danamon Indonesia Tbk S/A JCI Creditors

613.598.313

41,20

613.598.313

29,62

55.301.235

98,58

574.026.819

574.026.819

27,71

798.765

1,42

8.291.181

8.291.181

0,40

56.100.000

100,00

582.318.000

2.071.732.660

100,00

1.489.414.660

100,00

Public (below 5% each)


Series B shares
Malvolia Pte.Ltd
Public (below 5% each)
Total

Berdasarkan laporan No. TC/CF/R-0609/09


tanggal
16
September
2009
dan
No.
TC/CF/R-0706/09
tanggal
16 September 2009 yang dikeluarkan oleh
KJPP Ruky, Safrudin & Rekan, penilai
independen, untuk keperluan konversi
saham, manajemen menetapkan nilai
pasar wajar per saham JCI dan MAP
masing-masing adalah sebesar Rp 635
(nilai penuh) dan Rp 6.596 (nilai penuh) per
saham.

Based on report No. TC/CF/R-0609/09


dated
September
16,
2009
and
No. TC/CF/R-0706/09 dated September 16,
2009 issued by KJPP Ruky, Safrudin &
Rekan, an independent appraiser, for
share conversion purposes, management
decided that the fair value per share of
JCI and MAP are Rp 635 (full amount) and
Rp 6,596 (full amount) per share,
respectively.

Berdasarkan penilaian tersebut, maka


setiap 1 pemegang saham MAP akan
mendapatkan 10,38 (dibulatkan) saham
Seri B yang diterbitkan oleh JCI dengan
nilai nominal Rp 200 (nilai penuh)
per saham. Penilaian tersebut merupakan
nilai intrinsik wajar dari masing-masing
perusahaan dan juga memberikan premium
di atas harga perdagangan historis.

Based on this valuation, each holder of


1 share of MAP received 10.38 (rounded)
of Series B shares of JCI which are issued
with Rp 200 (full amount) par value
per share. This valuation represents the
fair value of each company and also gives
a premium above the historical traded
prices.

Untuk perhitungan penambahan nilai modal


saham biasa dan tambahan modal disetor
JCI, manajemen menggunakan harga
pasar saham JCI pada saat penggabungan
usaha terjadi. Dengan demikian terdapat
penambahan nilai modal saham biasa
dan tambahan modal disetor JCI masingmasing sebesar Rp 116.464 juta dan
Rp 253.308 juta.

For the calculation of capital stock


and additional paid-in capital, JCIs
management used the market price of JCIs
shares on the date of merger. As a result,
JCIs capital stock and additional paid-in
capital increased by Rp 116,464 million and
Rp 253,308 million, respectively.

- 12 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
b.

c.

1.

Penggabungan Usaha (Lanjutan)

General (Continued)
b.

Merger (Continued)

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi


Entitas Sepengendali

Difference in Value Arising from


Restructuring Value Transactions of
Entities Under Common Control

Pada tanggal efektif penggabungan usaha,


JCI dan MAP berada dalam pengendalian
entitas yang sama, yaitu Malvolia Pte. Ltd.
Oleh karena itu penggabungan usaha
kedua perusahaan dilakukan dengan
menggunakan
metode
penyatuan
kepemilikan. Berdasarkan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, selisih
antara harga pengalihan dengan nilai buku
pada transaksi restrukturisasi antar entitas
sepengendali dibukukan ke dalam akun
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali pada unsur ekuitas di neraca
konsolidasi.

At the effective date of the merger, JCI and


MAP are under common control of Malvolia
Pte. Ltd. Accordingly, the merger of both
companies was accounted for using the
pooling of interest method. Based on the
accounting principles generally accepted in
Indonesia, the difference between the
transfer price and the book value in a
restructuring transaction of entities under
common control is booked in account
Difference
in
value
arising
from
restructuring transactions among entities
under common control in the equity
section of the consolidated balance sheet.

Penawaran Umum Efek

c.

Public Offering of Shares

Pada
tanggal
31
Agustus
1989,
Perusahaan
memperoleh
pernyataan
efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal
(Bapepam)
[sekarang
Badan
Pengawas Pasar Modal dan Lembaga
Keuangan (Bapepam dan LK)] dengan
suratnya
No. SI-046/SHM/MK.10/1989
untuk melakukan penawaran umum atas
4.000.000 saham Perusahaan kepada
masyarakat. Pada tanggal 23 Oktober 1989
saham tersebut dicatatkan pada Bursa
Efek Indonesia.

On August 31, 1989, the Company


obtained the Notice of Effectivity of Share
Registration No. SI-046/SHM/MK.10/1989
from the Chairman of the Capital Market
Supervisory Agency (Bapepam) (currently
Bapepam - LK) for its public offering of
4,000,000 shares. On October 23, 1989,
these shares were listed in the Indonesia
Stock Exchange.

Pada tanggal 8 Pebruari 1990, Perusahaan


memperoleh persetujuan pencatatan dari
Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan
LK) dengan suratnya No. S-139/PM/1990
untuk melakukan pencatatan saham
sebesar 24.000.000 saham yang berasal
dari penawaran umum terbatas dengan
perbandingan 2 : 3. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 12 Pebruari 1990.

On February 8, 1990, the Company


obtained the Notice of Effectivity of Share
Registration No. S-139/PM/1990 from the
Chairman of Bapepam (Currently Bapepam
- LK) for its limited offering of 24,000,000
shares on a 2:3 basis. These shares were
listed in the Indonesia Stock Exchange on
February 12, 1990.

Pada tanggal 26 Juli 1991, Perusahaan


memperoleh persetujuan pencatatan dari
Ketua Bapepam (sekarang Bapepam dan
LK) dengan suratnya No. S-1149/PM/1991
untuk melakukan pencatatan saham bonus
sejumlah 80.000.000 saham dengan
perbandingan 1 : 2. Saham-saham tersebut
dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada
tanggal 29 Juli 1991.

On July 26, 1991, the Company obtained


the Notice of Effectivity of Share
Registration No. S-1149/PM/1991 from the
Chairman of Bapepam (currently Bapepam
- LK) for its limited offering of 80,000,000
shares on a 1:2 basis. These shares were
listed in the Indonesia Stock Exchange on
July 29, 1991.

- 13 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
c.

d.

1.

Penawaran Umum Efek (Lanjutan)

General (Continued)
c.

Public Offering of Shares (Continued)

Pada tanggal 20 Maret 1992, Perusahaan


memperoleh
persetujuan
pencatatan
tambahan saham atas penerbitan Obligasi
Konversi di luar negeri dari Ketua Bapepam
(sekarang Bapepam dan LK) dengan
suratnya No. S-599/PM/1992 sebanyak
28.941.466 saham.

On March 20, 1992, the Company obtained


the Notice of Effectivity of Registration
No. S-599/PM/1992 from the Chairman of
Bapepam (currently Bapepam - LK) for the
issuance of additional 28,941,466 shares in
connection with the offering of convertible
bonds abroad.

Pada
tanggal
1
November
2002,
Perusahaan
memperoleh
persetujuan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa
untuk
meningkatkan
modal
ditempatkan
dan
disetor
dengan
mengeluarkan
1.340.473.194
lembar
saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per
saham kepada kreditur tak terafiliasi tanpa
melalui Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu sesuai dengan peraturan Bapepam
No. IX.D.4, lampiran Keputusan Ketua
Bapepam (sekarang Bapepam dan LK)
No. Kep-44/PM/1998 tanggal 14 Agustus
1998.

On November 1, 2002, the Company


obtained the approval at the Extraordinary
Stockholders Meeting for the increase in
issued and paid-up capital through
issuance of 1,340,473,194 shares with
Rp 1,000 par value per share to nonaffiliated creditors without pre-emptive
rights according to Bapepam regulation
No. IX.D.4 as attachment to the decision of
the Chairman of Bapepam (currently
Bapepam - LK) No. Kep-44/PM/1998 on
August 14, 1998.

Pada tanggal 16 Mei 2007, Perusahaan


menerima Surat Persetujuan Penerbitan
Obligasi No. 021/JAPFA-BPM/LD-CS/V/07
dari Ketua Bapepam-LK sehubungan
dengan penerbitan Obligasi Japfa I Tahun
2007 sebesar Rp 500 miliar (Catatan 19).

On May 16, 2007, the Company obtained


the Notice of Effectivity from Chairman of
Bapepam-LK in his letter No. 021/JAPFABPM/LD-CS/V/07 for its public offering of
Japfa I Bonds year 2007 totaling to Rp 500
billion (Note 19).

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


seluruh saham Perusahaan sejumlah
2.071.732.660 saham telah dicatatkan
pada Bursa Efek Indonesia.

As of December 31, 2010 and 2009,


all of the Company's outstanding shares
totaling to 2,071,732,660 shares, have
been listed in the Indonesia Stock
Exchange.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan

d.

The Companys subsidiaries owned directly


or indirectly, are as follows:

Anak perusahaan yang dimiliki oleh


Perusahaan baik langsung maupun tidak
langsung adalah sebagai berikut:

Anak Perusaha an/Subsidiary

Domisili/
Domicile

PT S uri Tani P emuka (S TP )

Sidoarjo

- PT Kraksaan Windu ( KW)


- PT Artha Lautan Mulya (ALM)
- PT Bumiasri Lesta ri (B L)
PT Multibreeder A dirama
Indonesia Tbk (MB AI)
- PT Mu ltip hala Adiputra (MA)
- PT Hidon (Hidon)
PT Ciomas Adisatwa (CA)

Probolinggo
Situbondo
Situbondo
Jakarta
Purwa ka rta
Sukabumi
Jakarta

- PT Japfa Intitrada

Jakarta

- PT Japfa Indoland
- PT Trete s Indah P ermai (TIP)
- PT Ja ka mitra Indonesia
(dh/formerly PT Ja pfa Sentra Distribusi)
- PT Ind onesia Pelleting (IP )
- PT Japfa foo d Nusantara (JFN)

Consolidated Subsidiaries

Jumlah Aset
(Sebelum E liminasi)/
Tota l Assets (Before Elimination)
2010
2009
Rp' 000.000
Rp' 00 0.00 0

Jen is Usa ha/


Nature of Bu sin ess

Tahun Operasi
Komersial/
Start of Commercial
Ope rations

Prod uksi pakan udan g, tambak udang,


kamar pendingi n dan penetasa n be nur udang/
Prod uction of shrimp fee d, shrimp farming,
cold storage and shrimp hatchery
Tambak udang/Shrimp farming
Tambak udang/Shrimp farming
Tambak udang/Shrimp farming

1987
1991
1992
1989

100,00%
100,00%
99,55%
60,00%

100,00%
100,00%
99,55%
60,00%

4 81.398
2.114
12.468
4.322

409.794
2.107
13.291
3.302

1985
1995
1975

73,39%
100,00%
99,99%

73,06%
100,00%
99,99%

1.1 34.007
8.963
5.191

924.921
8.488
8.155

1998

100,00%

100,00%

8 67.317

669.740

1992
1992
1995

99,97%
100,00%
100,00%

99,97%
100,00%
100,00%

180
70.245
13.845

192
21.866
10.004

2010
1967
1997

70,00%
99,00%
100,00%

100,00%
99,00%
100,00%

60.971
12.939
24.695

1
12.822
25.552

Jakarta
Tretes

Pembibitan ayam/Chicken breeding


Pembibitan ayam/Chicken breeding
Pembibitan ayam/Chicken breeding
Perd agangan, pembibitan ayam dan
rumah potong ayam/
Trading, chicken breedin g a nd chicken
slaugh ter house
Perd agangan (tidak berope rasi)/
Trading (dormant)
Real estat/Rea l estate
Real estat/Rea l estate

Surabaya
Jakarta
Jakarta

Real estat/Rea l estate


In dustri pellet/Pellets manufacturing
Makanan/Foods

- 14 -

Persentase Pemilikan Efektif/


Effective Percentage of Owne rship
2010
2009

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
d.

1.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan


(Lanjutan)

Domisili/
Domicile

Anak Perusaha an/Subsidiary

- PT Wabin Jayatama

Serang

- PT Java Citra Indonusa

Jakarta

- PT So Good Food
- PT Supra A nekaboga (SAB)
- PT Septatrada Hardagun a (STH)
- PT Ja pfa Sa ntori Indonesia (JSI)
- Japfa Comfeed
International Pte., Ltd. (JCIP)
- Japfa Co mfeed India Private Ltd. (JCIL)
- PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN)
- Apach e P te., Ltd
PT E MKL Bintan g La ut Timur (EMK L)
PT Multiphala Ag rinusa (MAG )

Jakarta
Bogor
Bogor
Tangerang
Singapura/
Singapore
India
Jakarta
Singapura/
Singapore
Surabaya
Jakarta

- PT Ind ojaya Ag rinusa (IAG)

Medan

PT S antosa Agrindo (SA)

Jakarta

- PT Austasia Stockfeed (A SF)

Jakarta

PT B intang Terang G emilang (BTG)

Serang

General (Continued)
d.

Consolidated Subsidiaries (Continued)

Tahun Operasi
Komersial/
Start of Commercial
Ope rations

Jen is Usa ha/


Nature of Bu sin ess

Persentase Pemilikan Efektif/


Effective Percentage of Owne rship
2010
2009

Jumlah Aset
(Sebelum E liminasi)/
Tota l Assets (Before Elimination)
2010
2009
Rp' 000.000
Rp' 00 0.00 0

Perkebunan dan peternakan/


Pla nta tion s and farming
Jasa Pe layara n (tidak beroperasi)/
Marine transportatio n services (dor mant)
Perd agangan/Tradin g
Makanan/Foods
Makanan/Foods
Perd agangan/Tradin g

1988

100,00%

100,00%

21.862

22.134

1992
1996
1997
1997
1997

100,00%
100,00%
99,00%
97,50%
85,01%

100,00%
100,00%
99,00%
97,50%
85,01%

334
5 84.134
5
569
3 90.882

334
447.115
22
568
246.311

Perd agangan, investasi dan perunggasan/


Trading, investing and pou ltry
Peru nggasan/Poultry
Prod uksi vaksin/Production of vaccine

1994
1995
1981

100,00%
65,00%
100,00%

100,00%
65,00%
100,00%

1 23.141
2 82.668
38.480

86.159
281.689
30.361

2010

100,00%

1974

100,00%

100,00%

2.391

941

1995

100,00%

100,00%

7 55.654

614.898

1997

50,00%

50,00%

4 89.863

347.797

1991

100,00%

100,00%

5 48.424

559.044

1973

100,00%

100,00%

1 68.403

215.610

2000

100,00%

100,00%

5 84.541

527.989

Jasa Transportasi/Transpo rtation service


Jasa ekspedisi muatan kap al l aut/
Marine transporta tion services
Prod uksi pakan ternak/Animal feeds
manufacturin g
Prod uksi pakan ternak dan pembibitan ayam/
Animal feeds manufacturing a nd
chicken breeding
Perd agangan, pembibitan sapi dan
rumah potong sapi/
Trading, cattle breeding and cattle
slaugh ter house
Perd agangan, pembibitan sapi dan
produksi pakan ternak/
Trading, cattle breeding and
production of animal feeds
Prod uksi pakan ternak/Animal feeds
manufacturin g

20.370

Akuisisi Anak Perusahaan

Acquisition of Subsidiaries

Apachee Pte., Ltd. (APC)

Apachee Pte., Ltd. (APC)

Berdasarkan Surat Perjanjian tanggal


11 Juni 2010 dari Goldriver Finance
Limited., PT Ciomas Adisatwa (CA), anak
perusahan, mengakuisisi 100% atau
1 lembar saham APC dari pihak ketiga
dengan biaya perolehan sebesar USD 1,
telah dibayar secara tunai. Pada saat
akuisisi nilai ekuitas APC adalah sebesar
USD 1, tidak terdapat saldo aset dan
kewajiban.

Based on Declaration of Trust, dated


June 11, 2010, of Goldriver Finance
Limited., PT Ciomas Adisatwa (CA), a
subsidiary, acquired 1 share or equivalent
to 100% ownership interest in APC from a
third party for acquisition cost of US$ 1,
paid in cash. The balance of APCs equity
at the time of acquisition amounted to
US$ 1, there is no asset and liabilities at
the time of acquisition.

PT Bintang Terang Gemilang (BTG)

PT Bintang Terang Gemilang (BTG)

Pada tanggal 1 Desember 2009, PT Multi


Agro Persada Tbk, pemegang saham
mayoritas BTG, telah efektif melakukan
penggabungan usaha dengan Perusahaan
sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1b.
Sehingga sejak tanggal tersebut, BTG
adalah anak perusahaan dari Perusahaan.
Jumlah aset dan kewajiban BTG pada saat
penggabungan adalah sebagai berikut:

On December 1, 2009, PT Multi Agro


Persada Tbk, BTGs majority stockholder,
was effectively merged with the Company
as disclosed in Note 1b. Since the merger
date, BTG is a subsidiary of the Company.
The total assets and liabilities at merger
date is as follows:

Rp '000.000
Aset lancar
Aset tidak lancar
Jumlah kewajiban

357.935
102.734
147.396

- 15 -

Current assets
Noncurrent assets
Total liabilities

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Umum (Lanjutan)
d.

1.

Anak Perusahaan yang Dikonsolidasikan


(Lanjutan)

General (Continued)
d.

Penjualan Anak Perusahaan

Disposal of a Subsidiary
(d/h

PT Jakamitra Indonesia (JMI) (formerly


PT Japfa Sentra Distribusi)

Berdasarkan Akta No. 104 tanggal


6 November 2009, dari Buntario Tigris
Darmawa Ng, S.H., M.H., notaris di Jakarta,
PT So Good Food, anak perusahaan
menyetujui untuk menjual 99% sahamnya
di JMI dengan harga jual sebesar
Rp 123,75 juta kepada PT Japfa Indoland,
anak perusahaan. Transaksi jual beli ini
dilakukan pada tanggal 6 November 2009.

Based on Notarial Deed No. 104 dated


November 6, 2009 of Buntario Tigris
Darmawa Ng, S.H., M.H., a public notary in
Jakarta, PT So Good Food, a subsidiary,
agreed to sell to PT Japfa Indoland, a
subsidiary, its 99% ownership interest in
JMI for Rp 123.75 million. The sale was
consumated on November 6, 2009.

PT Karya Ciptanyata Wisesa (KCW)

PT Karya Ciptanyata Wisesa (KCW)

Berdasarkan perjanjian jual beli saham


tanggal 2 Februari 2009, PT So Good
Food (SGF), anak perusahaan, menyetujui
untuk menjual 99 % sahamnya di KCW
dengan harga jual sebesar Rp 10.494 juta
kepada pihak ketiga. Transaksi jual beli ini
dilakukan pada tanggal 2 Februari 2009.

Based on purchase of shares agreement


dated February 2, 2009, PT So Good Food
(SGF), a subsidiary, agreed to sell to a third
party its 99% ownership interest in KCW for
a purchase price of Rp 10,494 million. The
sale was consumated on February 2, 2009.

Total aset anak perusahaan yang dijual ini


pada saat dijual adalah sebesar Rp 11.310
juta.

The total assets of the disposed subsidiary


at the time of sale amounted to Rp 11,310
million.

PT Jakamitra Indonesia
PT Japfa Sentra Distribusi)

e.

Consolidated Subsidiaries (Continued)

Dewan
Komisaris,
Karyawan

(JMI)

Direktur

dan

e.

Board of Commissioners, Directors and


Employees
At December 31, 2010, based on Notarial
Deed No. 16 dated November 23, 2010 of
Fransiskus Yanto Widjaja, S.H., a public
notary in Jakarta, the Companys
management consists of the following:

Pada tanggal 31 Desember 2010,


berdasarkan
Akta
No. 16
tanggal
23 November 2010 dari Fransiskus Yanto
Widjaja, S.H., notaris di Jakarta, susunan
manajemen Perusahaan adalah sebagai
berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
Wakil Komisaris Utama
Komisaris Independen
Komisaris

:
:
:
:

Syamsir Siregar
Osa Masong
Radityo Hatari
Hariono Soemarsono

Direksi
Direktur Utama
Wakil Direktur Utama
Direktur

:
:
:

Handojo Santosa
Bambang Budi Hendarto
Ignatius Herry Wibowo
Tan Yong Nang

- 16 -

:
:
:

Board of Commissioners
President Commissioner
Vice President Commissioner
Independent Commissioner
Commissioner

:
:
:

Directors
President Director
Vice President Director
Directors

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
1.

Umum (Lanjutan)
e.

2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Karyawan,
(Lanjutan)

1.
Direktur

dan

Komisaris

e.

Employees,
Directors
Commissioners (Continued)

and

Sebagai perusahaan publik, Perusahaan


telah memiliki Komisaris Independen dan
Komite Audit yang diwajibkan oleh
Bapepam
dan
LK.
Komite
Audit
Perusahaan terdiri dari dua orang anggota,
dimana Radityo Hatari yang menjabat
sebagai Komisaris Independen juga
menjadi Ketua Komite Audit.

As a public company, the Company


has an Independent Commissioner and
an Audit Committee as required by
Bapepam-LK. The Companys Audit
Committee consists of two members,
wherein Radityo Hatari, who acts as the
Independent Commissioner is also the
Chairman of the Audit Committee.

Jumlah karyawan Perusahaan rata-rata


(tidak diaudit) adalah sebesar 13.409 orang
tahun 2010 dan 13.193 orang tahun 2009.

The Company had an average total number


of employees of (unaudited) 13,409 in 2010
and 13,193 in 2009.

Jumlah
kompensasi
komisaris
dan
direksi
Perusahaan
masing-masing
sebesar Rp 14.763 juta pada tahun 2010
dan Rp 13.928 juta pada tahun 2009.

Total
remuneration
given
to
the
Companys commissioners and directors
amounted to Rp 14,763 million in 2010 and
Rp 13,928 million in 2009.

Direksi telah menyelesaikan laporan


keuangan konsolidasi PT Japfa Comfeed
Indonesia Tbk dan anak perusahaan pada
tanggal 25 Maret 2011 dan bertanggung
jawab atas laporan keuangan konsolidasi
tersebut.

The
Directors
had
completed
the consolidated financial statements of
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk and
its subsidiaries on March 25, 2011, and are
responsible for the consolidated financial
statements.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting
a.

General (Continued)

2.

Dasar Penyusunan dan Pengukuran


Laporan Keuangan Konsolidasi

Summary of Significant Accounting


Financial Reporting Policies
a.

Laporan keuangan konsolidasi disusun


dengan menggunakan prinsip dan praktek
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia,
yakni Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan dan Peraturan No. VIII.G.7
tentang Pedoman Penyajian Laporan
Keuangan, Lampiran Keputusan Ketua
Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK)
No. Kep-06/PM/2000 tanggal 13 Maret
2000 dan Surat Edaran No. SE-02/PM/2002
tentang
Pedoman
Penyusunan
dan
Penyajian Laporan Keuangan Emiten atau
Perusahaan
Publik
dalam
Industri
Manufaktur.

and

Basis
of
Consolidated
Financial
Statements
Preparation
and
Measurement
The consolidated financial statements have
been
prepared
using
accounting
principles and reporting practices generally
accepted in Indonesia such as the
Statements
of
Financial
Accounting
Standards
(PSAK)
and
Regulation
No.
VIII.G.7
regarding
Financial
Statements
Presentation
Guidelines
included in the Appendix of the Decree of
the Chairman of the Capital Market and
Financial Institutions Supervisory Agency
(Bapepam-LK) No.KEP-06/PM/2000 dated
March 13, 2000 and Circular Letter No. SE02/PM/2002 regarding Guidelines on
Preparation and Presentation of Financial
Statements of Issuers or Publicly Listed
Companies in Manufacturing industry. Such
consolidated financial statements are an
English translation of the Company and its
subsidiaries statutory report in Indonesia,
and are not intended to present the
financial position, results of operations,
changes in equity and cashflows in
accordance with accounting principles and
reporting practices generally accepted in
other countries and jurisdictions.

- 17 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
a.

Dasar Penyusunan dan


Laporan
Keuangan
(Lanjutan)

2.

Pengukuran
Konsolidasi

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
a.

Basis
of
Consolidated
Financial
Statements
Preparation
and
Measurement (Continued)

Dasar pengukuran laporan keuangan


konsolidasi ini adalah konsep biaya
perolehan
(historical
cost),
kecuali
beberapa
akun
tertentu
disusun
berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana
diuraikan dalam kebijakan akuntansi
masing-masing akun tersebut. Laporan
keuangan konsolidasi ini disusun dengan
metode akrual, kecuali laporan arus kas
konsolidasi.

The measurement basis used is the


historical cost, except for certain accounts
which are measured on the bases
described in the related accounting policies.
The consolidated financial statements,
except for the consolidated statements of
cash flows, are prepared under the accrual
basis of accounting.

Laporan arus kas konsolidasi disusun


dengan menggunakan metode langsung
dengan mengelompokkan arus kas dalam
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.

The consolidated statements of cash flows


are prepared using the direct method with
classifications of cash flows into operating,
investing and financing activities.

Mata uang pelaporan yang digunakan


dalam penyusunan laporan keuangan
konsolidasi adalah mata uang Rupiah (Rp),
kecuali untuk JCIP, JCIL, JCH dan anak
perusahaan. Kecuali dinyatakan secara
khusus, angka-angka adalah dalam jutaan
Rupiah.

The reporting currency used in the


preparation of the consolidated financial
statements is the Indonesian Rupiah
(Rupiah), except for JCIP, JCIL, JCH, and
subsidiary. Unless otherwise stated, all
figures presented in the consolidated
financial statements are rounded off and
stated in millions of Rupiah.

Pembukuan JCIP diselenggarakan dalam


Dolar Singapura, JCIL dalam Rupee India
dan APC dalam Dolar Amerika. Untuk
tujuan
penyajian
laporan
keuangan
konsolidasi, aset dan kewajiban anak
perusahaan
pada
tanggal
neraca
dijabarkan
masing-masing
dengan
menggunakan kurs yang berlaku pada
tanggal tersebut, sedangkan pendapatan
dan
beban
dijabarkan
dengan
menggunakan kurs rata-rata. Selisih kurs
yang terjadi disajikan sebagai bagian dari
ekuitas pada akun Selisih kurs karena
penjabaran laporan keungan.

The reporting currency used for JCIP is


Singapore Dollar, Indian Rupee for JCIL
and US Dollar for APC. For consolidation
purposes, the subsidiaries assets and
liabilities were translated using the
prevailing exchange rates as at the balance
sheet date, while income and expenses
were translated using average rates during
the year. The difference arising from
translation is presented as Translation
adjustment in the equity section of the
consolidated balance sheets.

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009


kurs mata uang Dolar Singapura yang
digunakan adalah sebagai berikut:

As of December 31, 2010 and 2009, the


exchange rates used for Singapore Dollar
are as follows:

2010
Akun-akun Neraca
Akun-akun Laba-rugi

6.981
6.676

- 18 -

2009
6.699
7.118

Balance sheet accounts


Profit and loss accounts

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
b.

2.

Penerapan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
b.

Adoption of Revised Statements of


Financial Accounting Standards (PSAK)

Efektif tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan


dan anak perusahaan menerapkan secara
prospektif PSAK revisi berikut:

The Company and its subsidiaries have


adopted the following revised PSAKs
effective
January 1, 2010 and have
applied these standards prospectively:

(1) PSAK 50 (Revisi 2006), Instrumen


Keuangan:
Penyajian
dan
Pengungkapan,
yang
berisi
persyaratan pengungkapan instrumen
keuangan dan kriteria informasi yang
harus diungkapkan.
Persyaratan
pengungkapan diterapkan berdasarkan
klasifikasi instrumen keuangan, dari
perspektif
penerbit,
yakni
aset
keuangan, kewajiban keuangan dan
instrumen ekuitas; pengklasifikasian
bunga, dividen, keuntungan dan
kerugian yang terkait; dan situasi
tertentu dimana saling hapus aset dan
kewajiban keuangan diizinkan. PSAK
ini juga mewajibkan pengungkapan
atas, antara lain, informasi mengenai
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pemilihan kebijakan akuntansi atas
instrumen keuangan.

(1) PSAK 50 (Revised 2006), Financial


Instruments:
Presentation
and
Disclosures, which contains the
requirements for the presentation of
financial instruments and identifies the
information that should be disclosed.
The presentation requirements apply to
the
classification
of
financial
instruments, from the perspective of
the issuer, into financial assets,
financial
liabilities
and
equity
instruments; the classification of
related interest, dividends, losses and
gains; and the circumstances in which
financial assets and financial liabilities
should be offset. This PSAK also
requires the disclosure of, among
others, information about factors that
affect the accounting policies applied
to those instruments.

Standar ini menggantikan PSAK 50


Akuntansi Investasi Efek Tertentu.

This standard superseded PSAK 50,


Accounting for Certain Investments in
Securities.

(2) PSAK 55 (Revisi 2006), Instrumen


Keuangan:
Pengakuan
dan
Pengukuran, yang menetapkan dasardasar pengakuan dan pengukuran aset
keuangan, kewajiban keuangan dan
kontrak-kontrak
pembelian
atau
penjualan instrumen non-keuangan.
PSAK ini menjelaskan di antaranya
definisi derivatif, kategori instrumen
keuangan,
pengakuan
dan
pengukuran, akuntansi lindung nilai
dan penentuan kriteria lindung nilai.

(2) PSAK 55 (Revised 2006), Financial


Instruments:
Recognition
and
Measurement, which establishes the
principles
for
recognizing
and
measuring financial assets, financial
liabilities and some contracts to buy or
sell non-financial items. This PSAK
provides
the
definitions
and
characteristics of derivatives, the
categories of financial instruments,
recognition and measurement, hedge
accounting and determination of
hedging relationships, among others.

Standar ini menggantikan PSAK 55


(Revisi 1999) Akuntansi Instrumen
Derivatif dan Lindung Nilai.

This standard superseded PSAK 55


(Revised 1999), Accounting for
Derivative Instruments and Hedging
Activities.

Dalam penerapan standar baru diatas,


Perusahaan dan anak perusahaan telah
mengidentifikasi sejumlah penyesuaian
transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4
mengenai Ketentuan Transisi Penerapan
Awal PSAK 50 (Revisi 2006) dan PSAK 55
(Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan
Akuntan Indonesia.

In adopting the above new standards,


the Company and its subsidiaries have
identified
the
following
transition
adjustments in accordance with the
Technical Bulletin No. 4 concerning the
Transition Provisions for the First Adoption
of PSAK 50 (Revised 2006) and PSAK 55
(Revised 2006) as issued by the
Indonesian Association of Accountants.

- 19 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
b.

2.

Penerapan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
(Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
b.

Dampak transisi PSAK 50 (Revisi 2006)


dan PSAK 55 (Revisi 2006) terhadap
neraca konsolidasi Perusahaan dan anak
perusahaan pada tanggal 1 Januari 2010
dijelaskan pada tabel berikut:

Adoption of Revised Statements of


Financial Accounting Standards (PSAK)
(Continued)
The effect of the transition to PSAK 50
(Revised 2006) and PSAK 55 (Revised
2006) to the Company and its subsidiaries
consolidated balance sheet as of
January 1, 2010 is set out in the following
table:

Sebagaimana
dilaporkan
1 Januari 2010/
As reported
January 1, 2010
Rp
Aset/Assets
Aset Lancar/ Current Assets
Piutang usaha/Trade accounts receivable

756.051

Aset Tidak Lancar/Noncurrent Assets


Aset pajak tangguhan/Deferred tax assets
Jumlah Aset/ Total Assets

Penyesuaian
Transisi/
Transition
Adjustments
Rp

40.923

Setelah
disesuaikan
1 Januari 2010/
As adjusted
January 1, 2010
Rp

796.974

79.198

(9.284)

69.914

835.249

31.639

866.888

Penyesuaian transisi di atas berasal dari


dampak
penilaian
kembali
kerugian
penurunan
nilai
aset
keuangan
menggunakan suku bunga pasar dan efek
pajak penghasilan.

The above transition adjustments were


derived from the reassessment of
impairment losses for financial assets using
the market interest rate and the related
deferred tax effect.

Selanjutnya, Perusahaan telah menerapkan


penyesuaian transisi dari PPSAK 3
Pencabutan
PSAK
54:
Akuntansi
Restrukturisasi Utang-Piutang bermasalah,
yang mengatur standar akutansi keuangan
dan pelaporan restrukturisasi utang-piutang
bermasalah, baik bagi debitor maupun
kreditor. Sehubungan dengan penerapan
ini, anak perusahaan telah menghitung
kembali nilai kini dari arus kas masa depan
dan utang terkait dengan menggunakan
tingkat bunga inkremental pada tanggal
efektif Pernyataan ini. Selisih antara nilai
kini yang dihitung kembali dengan nilai
tercatat sebesar Rp 4.092 juta, disesuaikan
ke saldo laba per 1 Januari 2010.

Further, the Company has adopted the


transition provision of PPSAK 3, Deletion
PSAK 54: Accounting for Restructuring of
Troubled Debt, which regulated the
accounting
principles
and
reporting
practices of troubles debt restructuring,
both for debtor and creditor. In connection
with this adoption, the subsidiary has
recalculated the present value of future
cash flows and related debt using
incremental interest rate at effective date of
this Statement. The excess between
present value and the carrying amount
amounting Rp 4,092 million is adjusted to
retained earnings as of January 1, 2010.
Sebagaimana
dilaporkan
1 Januari 2010/
As reported
January 1, 2010
Rp

Penyesuaian
Transisi/
Transition
Adjustments
Rp

Setelah
disesuaikan
1 Januari 2010/
As adjusted
January 1, 2010
Rp

Kewajiban/Liabilities
Kewajiban Tidak Lancar/Noncurrent liabilities
Kewajiban pajak tangguhan/Deferred tax liabilities
Hutang yang direstrukturisasi/Restructured debts

3.166
1.110.570

983
(4.092)

4.149
1.106.478

Jumlah Kewajiban/Total Liabilities

1.113.736

(3.109)

1.110.627

- 20 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
b.

c.

2.

Penerapan
Pernyataan
Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) Revisi
(Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
b.

Adoption of Revised Statements of


Financial Accounting Standards (PSAK)
(Continued)

Dampak bersih transisi PSAK 50 (revisi


2006) dan PSAK 55 (revisi 2006) serta
PPSAK 3 Pencabutan PSAK 54: Akuntansi
Restrukturisasi Utang Piutang bermasalah
terhadap ekuitas konsolidasi adalah
sebesar Rp 34.748 juta.

The net effect of transition provision of


PSAK 50 (Revised 2006), PSAK 55
(Revised 2006) and PPSAK 3, Deletion
PSAK 54: Accounting for Restructuring of
Troubled Debt, to consolidated equity
amounted to Rp 34,748 million.

(4) PSAK 26 (Revisi 2008), Biaya


Pinjaman, yang berisi perlakuan
akuntansi untuk biaya pinjaman
dan mengharuskan entitas untuk
mengkapitalisasi biaya pinjaman yang
dapat diatribusikan secara langsung
terhadap
perolehan,
konstruksi
atau pembuatan aset kualifikasian
sebagai bagian dari biaya perolehan
aset tersebut.
Standar ini juga
mengharuskan entitas untuk mengakui
biaya pinjaman lainnya sebagai beban.
Standar ini menggantikan PSAK 26
(1997) Biaya Pinjaman.

(4) PSAK 26 (Revised 2008), Borrowing


Costs, which contains the accounting
treatment for borrowing costs and
requires an entity to capitalize
borrowing costs that are directly
attributable
to
the
acquisition,
construction or production of a
qualifying asset as part of the cost of
that asset. This standard also requires
an entity to recognize other borrowing
costs as expense. This standard
superseded
PSAK
26
(1997),
Borrowing Costs.

Penerapan standar ini tidak memiliki


dampak material terhadap laporan
keuangan konsolidasi Perusahaan dan
anak perusahaan.

The adoption of this standard has no


material impact on the Company and
its subsidiaries consolidated financial
statements.

Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi untuk


Penggabungan Usaha

c.

Principles
of
Consolidation
and
Accounting for Business Combination

Prinsip Konsolidasi

Principles of Consolidation

Laporan keuangan konsolidasi meliputi


laporan keuangan Perusahaan dan anak
perusahaan yang dikendalikannya, dimana
Perusahaan memiliki lebih dari 50%, baik
langsung maupun tidak langsung, hak
suara di anak perusahaan dan dapat
menentukan kebijakan keuangan dan
operasi dari anak perusahaan
untuk
memperoleh keuntungan dari aktivitas anak
perusahaan tersebut. Anak perusahaan
tidak
dikonsolidasikan
apabila
sifat
pengendaliannya adalah sementara karena
anak perusahaan tersebut diperoleh
dengan tujuan akan dijual kembali dalam
waktu dekat; atau jika ada pembatasan
jangka panjang yang mempengaruhi
kemampuan anak perusahaan untuk
memindahkan dananya ke Perusahaan.

The consolidated financial statements


include the financial statements of the
Company and its subsidiaries, wherein the
Company has direct or indirect ownership
interest of more than 50% of the voting
rights of the subsidiarys capital stock or is
able to govern the financial and operating
policies of an enterprise so as to benefit
from its activities. A subsidiary is excluded
from consolidation when the control in such
subsidiary is intended to be temporary
because the subsidiary is acquired and
held exclusively with a view to its
subsequent disposal in the near future; or
when the subsidiary operates under longterm restrictions which significantly impair
its ability to transfer funds to the Parent
Company.

- 21 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
c.

2.

Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi untuk


Penggabungan Usaha (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
c.

Principles
of
Consolidation
and
Accounting for Business Combination
(Continued)

Prinsip Penggabungan Usaha

Principles of Business Combination

Dalam hal pengendalian terhadap anak


perusahaan dimulai atau diakhiri pada
suatu periode tertentu, maka hasil usaha
yang diperhitungkan ke dalam laporan
keuangan konsolidasi hanya sebatas hasil
pada saat pengendalian tersebut mulai
diperoleh hingga saat pengendalian atas
anak perusahaan itu berakhir.

When an entity either began or ceased to


be controlled during the year, the results of
operations of that entity are included in the
consolidated financial statements only from
the date that the control commenced up to
the date that the control ceased.

Saldo dan transaksi termasuk keuntungan


atau kerugian yang belum direalisasi atas
transaksi antar perusahaan dieliminasi
untuk mencerminkan posisi keuangan dan
hasil usaha Perusahaan dan anak
perusahaan sebagai satu kesatuan usaha.

Intercompany balances and transactions,


including unrealized gains or losses on
intercompany transactions, are eliminated
to reflect the financial position and the
results of operations of the Company and
its subsidiaries as one business entity.

Laporan keuangan konsolidasi disusun


dengan menggunakan kebijakan akuntansi
yang sama untuk peristiwa dan transaksi
sejenis dalam kondisi yang sama. Apabila
anak perusahaan menggunakan kebijakan
akuntansi yang berbeda dari kebijakan
akuntansi yang digunakan dalam laporan
keuangan konsolidasi, maka dilakukan
penyesuaian yang diperlukan terhadap
laporan keuangan anak perusahaan
tersebut.

The consolidated financial statements are


prepared using uniform accounting policies
for like transactions and events in similar
circumstances. If a subsidiarys financial
statements are prepared using accounting
policies other than those adopted in
the consolidated financial statements,
appropriate adjustments are made to its
financial statements.

Hak minoritas atas laba bersih dan ekuitas


anak perusahaan dinyatakan sebesar
proporsi pemegang saham minoritas atas
laba bersih dan ekuitas anak perusahaan
tersebut
sesuai
dengan
persentase
kepemilikan pemegang saham minoritas
pada anak perusahaan tersebut.

Minority interest represents the minority


stockholders proportionate share in the
net income and equity of the subsidiaries
which are not wholly owned, which is
presented based on the percentage of
ownership of the minority stockholders in
the subsidiaries.

Akuntansi untuk Penggabungan Usaha

Accounting for Business Combination

Perolehan
anak
perusahaan
dari
pihak
ketiga
dipertanggungjawabkan
menggunakan metode pembelian sesuai
dengan
PSAK
No.
22
Akuntansi
Penggabungan
Usaha.
Dalam
menerapkan metode pembelian, selisih
lebih yang dapat diidentifikasi antara biaya
perolehan dengan nilai wajar aset bersih
anak perusahaan yang diakuisisi pada
tanggal transaksi dibukukan sebagai
goodwill dan diamortisasi dengan metode
garis lurus selama lima (5) tahun. Aset dan
kewajiban yang diperoleh diakui secara
terpisah pada tanggal akuisisi apabila
besar kemungkinan bahwa manfaat
ekonomis masa depan akan mengalir ke
atau dari pengakuisisi; dan tersedia dasar
pengukuran atas biaya perolehan atau nilai
wajar yang dapat diandalkan.

Acquisition of subsidiaries from third parties


is accounted for using the purchase
method of accounting in accordance with
PSAK No. 22 Accounting for Business
Combinations. Under the purchase
method, the excess of the acquisition cost
over the fair values of the identifiable net
assets acquired at the date of acquisition is
recognized as goodwill and is amortized
using the straight-line method over five (5)
years. Assets and liabilities acquired are
recognized separately as at date of
acquisition when it is probable that any
associated future economic benefits will
flow to or from the acquirer; and a reliable
measure is available of their cost or fair
value.

- 22 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
2.

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
c.

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
c.

Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi untuk


Penggabungan Usaha (Lanjutan)

Principles
of
Consolidation
and
Accounting for Business Combination
(Continued)

Akuntansi untuk Penggabungan Usaha


(Lanjutan)

Accounting for Business Combination


(Continued)

Jika biaya perolehan lebih rendah dari


bagian pengakuisisi atas nilai wajar aset
bersih yang dapat diidentifikasi
pada
tanggal akuisisi, maka nilai wajar aset nonmoneter yang diperoleh diturunkan nilainya
secara proporsional sampai seluruh selisih
tersebut dieliminasi. Sisa selisih tersebut
diakui sebagai goodwill negatif dan
diamortisasi menggunakan metode garis
lurus selama periode dua-puluh (20) tahun.

When the cost of acquisition is less than


the acquirers interest in the fair values of
the net identifiable assets acquired as at
the date of the acquisition, the fair values of
acquired nonmonetary assets are reduced
proportionately until all the excess are
eliminated. The remaining excess is
recognized as Negative Goodwill and
amortized on a straight line method over
twenty (20) years.

Akuisisi anak perusahaan dari entitas


yang merupakan entitas sepengendali
yang merupakan reorganisasi perusahaanperusahaan
di
bawah
pengendali
yang
sama
(pooling
of
interest),
dipertanggungjawabkan sesuai dengan
PSAK No. 38 (Revisi 2004) Akuntansi
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas
Sepengendali. Berdasarkan PSAK No. 38
tersebut, transfer aset, kewajiban, saham
dan instrumen kepemilikan lainnya di
antara
entitas
sepengendali
tidak
menghasilkan laba atau rugi bagi grup
atau bagi perusahaan individu berada di
bawah grup yang sama. Karena transaksi
restrukturisasi
entitas
sepengendali
tidak menimbulkan perubahan substansi
ekonomi atas kepemilikan aset, kewajiban,
saham dan instrumen kepemilikan lainnya
yang dipertukarkan, maka aset dan
kewajiban yang ditransfer dicatat pada
nilai bukunya seperti penggabungan usaha
yang menggunakan metode penyatuan
kepemilikan.

Acquisition of a subsidiary from entities


under common control which is a
reorganization
of
companies
under
common control (pooling of interest), is
accounted for in accordance with PSAK
No. 38 (Revised 2004) Accounting for
Restructuring Transactions among Entities
Under Common Control. Based on PSAK
No.38, transfer of assets, liabilities, shares
and other instruments of ownership among
entities under common control do not result
in a gain or loss to the group or to the
individual company within the same group.
Since a restructuring transaction among
entities under common control does not
result in a change of the economic
substance of the ownership of assets,
liabilities, shares and other instruments of
ownership which are exchanged, assets or
liabilities transferred are recorded at book
values as business combination using the
pooling of interest method.

Selisih antara harga pengalihan dengan


nilai buku setiap transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali dibukukan pada akun
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali pada bagian ekuitas dalam
neraca konsolidasi.

Any difference between the transfer price


and book value of each restructuring
transaction between entities under common
control are recorded in the account
Difference in value of restructuring
transactions among entities under common
control, presented as a component of
equity.

- 23 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
c.

d.

2.

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
c.

Prinsip Konsolidasi dan Akuntansi untuk


Penggabungan Usaha (Lanjutan)

Principles
of
Consolidation
and
Accounting for Business Combination
(Continued)

Akuntansi untuk Penggabungan Usaha


(Lanjutan)

Accounting for Business Combination


(Continued)

Saldo selisih nilai transaksi restrukturisasi


entitas sepengendali dibukukan dalam
laporan laba rugi konsolidasi sebagai laba
atau rugi yang direalisasi pada saat (1)
hilangnya status substansi sepengendalian
antara entitas yang pernah bertransaksi, (2)
pelepasan aset, kewajiban, saham atau
instrumen kepemilikan lainnya yang
mendasari terjadinya selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali ke
pihak lain yang tidak sepengendali.
Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal
antara entitas sepengendali yang sama
maka saling hapus dilakukan antara saldo
yang ada dengan yang baru, sehingga
menimbulkan saldo baru atas akun ini

The balance of Difference in value arising


from restructuring transactions among
entities on control account is taken to the
consolidated statements of income as
realized gain or loss as a result of (1) lost of
under common control substance, and (2)
transfer of the assets, liabilities, equity or
other ownerhip instruments to another party
who is not under common control. On the
other hand, when there are reciprocal
transactions
between
entities under
common control, the existing balance is set
off with the new transaction, hence
creating a new balance of this account.

Transaksi dan Penjabaran Laporan


Keuangan Dalam Mata Uang Asing

d.

Foreign Currency
Translation

Transactions

and

Pembukuan
Perusahaan
dan
anak
perusahaan,
kecuali
JCIP,
JCIL
dan APC, diselenggarakan dalam mata
uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama
tahun berjalan dalam mata uang asing
dicatat dengan kurs yang berlaku pada
saat terjadinya transaksi. Pada tanggal
neraca, aset dan kewajiban moneter
dalam mata uang asing disesuaikan
untuk mencerminkan kurs yang berlaku
pada tanggal tersebut. Keuntungan atau
kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau
dibebankan dalam laporan laba rugi
konsolidasi tahun yang bersangkutan.

The books of accounts of the Company


and its subsidiaries, except for JCIP, JCIL
and APC, are maintained in Rupiah.
Transactions during the year involving
foreign currencies are recorded at the rates
of exchange prevailing at the time the
transactions are made. At balance sheet
date, monetary assets and liabilities
denominated in foreign currencies are
adjusted to reflect the rates of exchange
prevailing at that date. The resulting gains
or losses are credited or charged to current
operations.

Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas


aset dan kewajiban moneter merupakan
selisih antara biaya perolehan diamortisasi
dalam Rupiah pada awal tahun yang
disesuaikan dengan bunga efektif dan
pembayaran selama tahun berjalan,
dengan biaya perolehan diamortisasi dalam
mata uang asing yang dijabarkan kedalam
Rupiah menggunakan kurs yang berlaku
pada akhir tahun.

The foreign exchange gains or losses on


monetary items is the difference between
amortized cost in Rupiah at the beginning
of the year, adjusted for effective interest
and payments during the year, and the
amortized cost in foreign currency
translated into Rupiah at the exchange rate
at the end of the year.

- 24 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
d.

Transaksi
Keuangan
(Lanjutan)

2.

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
d.

dan Penjabaran Laporan


Dalam Mata Uang Asing

Foreign Currency Transactions


Translation (Continued)

As of December 31, 2010 and 2009, the


exchange rates used were as follows:

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


kurs mata uang asing yang digunakan
adalah sebagai berikut:

2010
Dolar Amerika Serikat /U.S. Dollar
Dolar Singapura /Singapore Dollar
Dolar Australia /Australian Dollar
Euro /Euro
e.

and

2009

8.991
6.981
9.143
11.956

Transaksi Hubungan Istimewa

e.

9.400
6.699
8.432
13.510

Transactions with Related Parties

Pihak-pihak yang mempunyai hubungan


istimewa adalah:

Related parties consist of the following:

1.

Perusahaan, yang melalui satu atau


lebih perantara, mengendalikan, atau
dikendalikan oleh, atau berada di
bawah
pengendalian
bersama,
dengan
Perusahaan
(termasuk
holding companies, subsidiaries dan
fellow subsidiaries);

1.

Companies that, through one or


more intermediaries, control or are
controlled by, or are under common
control with, the Company (including
holding companies, subsidiaries, and
fellow subsidiaries);

2.

Perusahaan asosiasi;

2.

Associated companies;

3.

Perorangan yang memiliki, baik


secara langsung maupun tidak
langsung, suatu kepentingan hak
suara
di
Perusahaan
yang
berpengaruh secara signifikan, dan
anggota
keluarga
dekat
dari
perorangan
tersebut
(yang
dimaksudkan
dengan
anggota
keluarga dekat adalah mereka yang
dapat diharapkan mempengaruhi atau
dipengaruhi
perorangan
tersebut
dalam
transaksinya
dengan
Perusahaan);

3.

Individuals
owning,
directly
or
indirectly, an interest in the voting
power of the Company that gives
them significant influence over the
Company, and close family members
of such individuals (close family
members are those who can influence
or can be influenced by such
individuals in their transactions with
the Company);

4.

Karyawan kunci, yaitu orang-orang


yang mempunyai wewenang dan
tanggung jawab untuk merencanakan,
memimpin
dan
mengendalikan
kegiatan Perusahaan yang meliputi
anggota dewan komisaris, direksi dan
manajer dari Perusahaan serta
anggota keluarga dekat orang-orang
tersebut; dan

4.

Key management personnel, that is,


those persons having authority and
responsibility for planning, directing
and controlling the activities of the
Company, including commissioners,
directors and managers of the
Company and close family members
of such individuals; and

- 25 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
e.

Transaksi
(Lanjutan)

Hubungan

2.

Istimewa

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
e.

g.

with

Related

Parties

All transactions with related parties,


whether or not done under similar terms
and conditions as those done with third
parties, are disclosed in the consolidated
financial statements.

Semua transaksi dengan pihak yang


mempunyai hubungan istimewa, baik yang
dilakukan dengan atau tidak dengan,
persyaratan dan kondisi yang sama dengan
pihak ketiga diungkapkan dalam laporan
keuangan konsolidasi.
f.

Transactions
(Continued)

Penggunaan Estimasi

f.

Use of Estimates

Penyusunan laporan keuangan konsolidasi


sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum mengharuskan manajemen
membuat estimasi dan asumsi yang
mempengaruhi jumlah aset dan kewajiban
yang dilaporkan dan pengungkapan aset
dan kewajiban kontinjensi pada tanggal
laporan keuangan serta jumlah pendapatan
dan beban selama periode pelaporan.
Realisasi dapat berbeda dengan jumlah
yang diestimasi.

The preparation of consolidated financial


statements in conformity with accounting
principles generally accepted in Indonesia
requires management to make estimates
and assumptions that affect the reported
amounts of assets and liabilities and
disclosure of contingent assets and
liabilities at the date of the consolidated
financial statements and the reported
amounts of revenues and expenses during
the reporting period. Actual results could
differ from those estimates.

Estimasi dan asumsi yang digunakan


tersebut ditelaah kembali secara terusmenerus. Revisi atas estimasi akuntansi
diakui dalam periode yang sama pada saat
terjadinya revisi estimasi atau pada periode
masa depan yang terkena dampak.

Estimates and underlying assumptions are


reviewed on an ongoing basis. Revisions to
accounting estimates are recognized in the
period in which the estimate is revised and
in any future periods affected.

Informasi mengenai ketidakpastian yang


melekat pada estimasi dan pertimbangan
yang
mendasari
dalam
penerapan
kebijakan akuntansi yang memiliki dampak
signifikan terhadap jumlah-jumlah laporan
keuangan yang diakui dalam laporan
keuangan konsolidasi, dijelaskan pada
Catatan 3 atas laporan keuangan
konsolidasi.

Information about significant areas of


estimation
uncertainty
and
critical
judgments in applying accounting policies
that have significant effect on the amounts
of financial instruments recognized in the
consolidated financial statements are
described in Note 3 to the consolidated
financial statements.

Kas dan Setara Kas

g.

Cash and Cash Equivalents


Cash consists of cash on hand and in
banks. Cash equivalents are short-term,
highly liquid investments that are readily
convertible to known amounts of cash with
original maturities of three months or
less from the date of placements, and
which are not used as collateral and are not
restricted.

Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas


adalah semua investasi yang bersifat
jangka pendek dan sangat likuid yang
dapat segera dikonversikan menjadi kas
dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan
atau kurang sejak tanggal penempatannya
dan yang tidak dijaminkan serta tidak
dibatasi pencairannya.

- 26 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
h.

2.

Deposito Berjangka dan Rekening Koran


Bank yang Dibatasi Penggunaannya

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
h.

Deposito berjangka yang jatuh temponya


kurang dari tiga bulan pada saat
penempatan namun dijaminkan, atau
dibatasi penggunaannya, dan deposito
berjangka yang jatuh temponya lebih dari
tiga bulan pada saat penempatannya serta
rekening Bank yang dijaminkan atau
dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai
investasi. Deposito berjangka disajikan
sebesar nilai nominal.
i.

Time Deposits and Restricted Cash in


Banks
Time deposits with maturities of three
months or less from the date of placement
which are used as collateral or are
restricted, and time deposits with maturities
of more than three months from the dates
of placement and current bank accounts
which are used as collateral or are
restricted, are presented as investments.
Time deposits are stated at nominal values.

Instrumen Keuangan

i.

Financial Instruments

Tanggal

Accounting Policies Effective January 1,


2010

Sebagaimana
dijelaskan
pada
Catatan 2b, Perusahaan dan anak
perusahaan telah menerapkan kebijakan
akuntansi berikut berdasarkan PSAK 50
dan 55 yang berlaku efektif 1 Januari 2010:

As discussed in Note 2b, the Company and


its subsidiaries have adopted the following
accounting policies in accordance with
PSAK 50 & 55 effective January 1, 2010:

Perusahaan
dan
anak
perusahaan
mengakui aset keuangan atau kewajiban
keuangan pada neraca konsolidasi, jika
dan hanya jika, Perusahaan dan anak
perusahaan menjadi salah satu pihak
dalam ketentuan pada kontrak instrumen
tersebut. Pembelian atau penjualan yang
lazim atas instrumen keuangan diakui pada
tanggal penyelesaian.

The Company and its subsidiaries


recognize a financial asset or a financial
liability in the consolidated balance sheet
when it becomes a party to the contractual
provisions of the instrument. All regular
way purchases and sales of financial
instruments are recognized on the
settlement date.

Instrumen keuangan pada pengakuan


awal diukur pada nilai wajarnya, yang
merupakan nilai wajar kas yang diserahkan
(dalam hal aset keuangan) atau yang
diterima (dalam hal kewajiban keuangan).
Nilai wajar kas yang diserahkan atau
diterima ditentukan dengan mengacu pada
harga transaksi atau harga pasar yang
berlaku. Jika harga pasar tidak dapat
ditentukan dengan andal, maka nilai wajar
kas yang diserahkan atau diterima dihitung
berdasarkan estimasi jumlah seluruh
pembayaran atau penerimaan kas masa
depan, yang didiskontokan menggunakan
suku bunga pasar yang berlaku untuk
instrumen sejenis dengan jatuh tempo
yang sama atau hampir sama. Pengukuran
awal instrumen keuangan, kecuali untuk
instrumen keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi, termasuk
biaya transaksi.

Financial instruments are recognized


initially at fair value, which is the fair value
of the consideration given (in case of an
asset) or received (in case of a liability).
The fair value of the consideration given or
received is determined by reference to
the transaction price or other market prices.
If such market prices are not reliably
determinable, the fair value of the
consideration is estimated as the sum of
all future cash payments or receipts,
discounted using the prevailing market
rates of interest for similar instruments with
similar maturities. The initial measurement
of financial instruments, except for
financial instruments at fair value through
profit and loss (FVPL), includes transaction
costs.

Kebijakan Akuntansi Efektif


1 Januari 2010

- 27 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Financial Instruments (Continued)

Tanggal

Accounting Policies Effective January 1,


2010 (Continued)

Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang


dapat diatribusikan secara langsung pada
perolehan atau penerbitan aset keuangan
atau kewajiban keuangan, dimana biaya
tersebut adalah biaya yang tidak akan
terjadi apabila entitas tidak memperoleh
atau menerbitkan instrumen keuangan.
Biaya transaksi tersebut diamortisasi
sepanjang umur instrumen menggunakan
metode suku bunga efektif.

Transaction costs include only those costs


that are directly attributable to the
acquisition of a financial asset or issue of
financial liability and they are incremental
costs that would not have been incurred if
the instrument had not been acquired or
issued. Such transaction costs are
amortized over the terms of the instruments
based on the effective interest rate method.

Metode suku bunga efektif adalah metode


yang digunakan untuk menghitung biaya
perolehan diamortisasi dari aset keuangan
atau kewajiban keuangan dan metode
untuk mengalokasikan pendapatan bunga
atau beban bunga selama periode selama
periode yang relevan, menggunakan suku
bunga yang secara tepat mendiskontokan
estimasi pembayaran atau penerimaan
kas di masa depan selama perkiraan
umur instrumen keuangan, atau jika lebih
tepat, digunakan periode yang lebih
singkat untuk memperoleh nilai tercatat
bersih dari instrumen keuangan. Pada
saat menghitung suku bunga efektif,
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
mengestimasi
arus
kas
dengan
mempertimbangkan seluruh persyaratan
kontraktual dalam instrumen keuangan
tersebut,
tanpa
mempertimbangkan
kerugian kredit di masa depan, namun
termasuk seluruh komisi dan bentuk lain
yang dibayarkan atau diterima, yang
merupakan bagian tidak terpisahkan dari
suku bunga efektif.

Effective interest rate method is a method


of calculating the amortized cost of a
financial asset or a financial liability and
allocating the interest income or expense
over the relevant period by using an
interest rate that exactly discounts
estimated future cash payments or receipts
through the expected life of the instruments
or, when appropriate, a shorter period to
the net carrying amount of the financial
instruments. When calculating the effective
interest, the Company and its subsidiaries
estimate future cash flows considering
all contractual terms of the financial
instruments excluding future credit losses
and includes all fees and points paid or
received that are an integral part of the
effective interest rate.

Biaya perolehan diamortisasi dari aset


keuangan atau kewajiban keuangan adalah
jumlah aset keuangan atau kewajiban
keuangan
yang
diukur
pada
saat
pengakuan awal dikurangi pembayaran
pokok, ditambah atau dikurangi dengan
amortisasi kumulatif menggunakan metode
suku bunga efektif yang dihitung dari selisih
antara nilai awal dan nilai jatuh temponya,
dan dikurangi penurunan untuk penurunan
nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.

Amortized cost is the amount at which the


financial asset or financial liability is
measured at initial recognition, minus
principal repayments, plus or minus the
cumulative amortization using the effective
interest rate method of any difference
between the initial amount recognized and
the maturity amount, minus any reduction
for impairment.

- 28 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Financial Instruments (Continued)

Tanggal

Accounting Policies Effective January 1,


2010 (Continued)

Pengklasifikasian instrumen keuangan


dilakukan berdasarkan tujuan perolehan
instrumen tersebut dan mempertimbangkan
apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi
harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, Perusahaan dan anak perusahaan
mengklasifikasikan instrumen keuangan
dalam kategori berikut: aset keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba
rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang,
investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset
keuangan tersedia untuk dijual, kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi dan kewajiban
lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali
atas kategori-kategori tersebut pada setiap
tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan
tidak
melanggar
ketentuan
yang
disyaratkan.

The
classification
of
the
financial
instruments depends on the purpose for
which the instruments were acquired and
whether they are quoted in an active
market. At initial recognition, the Company
and its subsidiaries classify their financial
instruments
in
following
categories:
financial assets at FVPL, loans and
receivables,
held-to-maturity
(HTM)
investments, Available for sale (AFS)
financial assets, financial liabilities at FVPL
and other financial liabilities; and, where
allowed and appropriate, re-evaluates such
classification at every reporting date.

Penentuan Nilai Wajar

Determination of Fair Value

Nilai wajar instrumen keuangan yang


diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal
neraca konsolidasi adalah berdasarkan
kuotasi harga pasar atau harga kuotasi
penjual/dealer (bid price untuk posisi beli
dan ask price untuk posisi jual), tanpa
memperhitungkan biaya transaksi. Apabila
bid price dan ask price yang terkini tidak
tersedia, maka harga transaksi terakhir
yang digunakan untuk mencerminkan bukti
nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat
perubahan signifikan dalam perekonomian
sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh
instrumen keuangan yang tidak terdaftar
pada suatu pasar aktif, kecuali investasi
pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki
kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan
menggunakan teknik penilaian. Teknik
penilaian meliputi teknik nilai kini (net
present value), perbandingan terhadap
instrumen sejenis yang memiliki harga
pasar yang dapat diobservasi, model harga
opsi (options pricing models), dan model
penilaian lainnya. Dalam hal nilai wajar
tidak dapat ditentukan dengan andal
menggunakan teknik penilaian, maka
investasi pada instrumen ekuitas yang
tidak memiliki kuotasi harga dinyatakan
pada biaya perolehan setelah dikurangi
penurunan nilai.

The fair value of financial instruments


traded in active markets at the balance
sheet date is based on their quoted market
price or dealer price quotations (bid price
for long positions and ask price for short
positions), without any deduction for
transaction costs. When current bid and
asking prices are not available, the price of
the most recent transaction is used since it
provides evidence of the current fair value
as long as there has not been a significant
change in economic circumstances since
the time of the transaction. For all other
financial instruments not listed in an active
market, except investment in unquoted
equity securities, the fair value is
determined by using appropriate valuation
techniques. Valuation techniques include
net present value techniques, comparison
to similar instruments for which market
observable prices exist, options pricing
models, and other relevant valuation
models. In the absence of a reliable basis
for determining fair value, investments in
unquoted equity securities are carried at
cost net of impairment.

- 29 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Laba/Rugi Hari ke-1

Day 1 Profit/Loss

Apabila harga transaksi dalam suatu


pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai
wajar instrumen sejenis pada transaksi
pasar terkini yang dapat diobservasi atau
berbeda dengan nilai wajar yang dihitung
menggunakan teknik penilaian dimana
variabelnya merupakan data yang diperoleh
dari pasar yang dapat diobservasi, maka
Perusahaan
dan
anak
perusahaan
mengakui selisih antara harga transaksi
dengan nilai wajar tersebut (yakni
Laba/Rugi hari ke-1) dalam laporan laba
rugi konsolidasi, kecuali jika selisih tersebut
memenuhi kriteria pengakuan sebagai
aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat
data yang dapat diobservasi, maka selisih
antara harga transaksi dan nilai yang
ditentukan berdasarkan teknik penilaian
hanya diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi apabila data tersebut menjadi
dapat diobservasi atau pada saat instrumen
tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk
masing-masing transaksi, Perusahaan dan
anak perusahaan menerapkan metode
pengakuan Laba/Rugi Hari ke-1 yang
sesuai.

Where the transaction price in a non-active


market is different from the fair value of
other
observable
current
market
transactions in the same instrument or
based on a valuation technique whose
variables include only data from observable
market, the Company and its subsidiaries
recognize the difference between the
transaction price and fair value (a Day 1
profit/loss) in the consolidated statement of
income unless it qualifies for recognition as
some other type of asset. In cases where
the data is not observable, the difference
between the transaction price and model
value is only recognized in the consolidated
statement of income when the inputs
become observable or when the instrument
is derecognized. For each transaction,
the Company and its subsidiaries
determine the appropriate method of
recognizing the Day 1 profit/loss amount.

Aset Keuangan

Financial Assets

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi

(1) Financial Assets at FVPL


Financial assets at FVPL include
financial assets held for trading and
financial assets designated upon initial
recognition at FVPL. Financial assets
are classified as held for trading if they
are acquired for the purpose of selling
in the near term. Derivatives are also
classified as held for trading unless
they are designated as effective
hedging instruments.

Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi meliputi
aset keuangan dalam kelompok
diperdagangkan dan aset keuangan
yang pada saat pengakuan awal
ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.
Aset
keuangan
diklasifikasikan
dalam
kelompok
dimiliki
untuk
diperdagangkan
apabila
aset
keuangan
tersebut
diperoleh
terutama untuk tujuan dijual kembali
dalam waktu dekat. Derivatif juga
diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
diperdagangkan kecuali derivatif yang
ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai yang efektif.

- 30 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan)

Financial Assets (Continued)

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi
(Lanjutan)

(1) Financial Assets at FVPL (Continued)

Aset keuangan ditetapkan sebagai


diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi pada saat pengakuan awal
jika memenuhi kriteria sebagai berikut:

Financial assets may be designated at


initial recognition at FVPL if the
following criteria are met:

a.

Penetapan tersebut mengeliminasi


atau mengurangi secara signifikan
ketidakkonsistenan
pengukuran
dan pengakuan yang dapat timbul
dari
pengukuran
aset
atau
pengakuan
keuntungan
dan
kerugian
karena
penggunaan
dasar-dasar yang berbeda; atau

a.

the designation eliminates or


significantly
reduces
the
inconsistent treatment that would
otherwise arise from measuring
the financial assets or recognizing
gains or losses on them on a
different basis; or

b.

Aset tersebut merupakan bagian


dari kelompok aset keuangan,
kewajiban
keuangan,
atau
keduanya, yang dikelola dan
kinerjanya dievaluasi berdasarkan
nilai
wajar,
sesuai
dengan
manajemen risiko atau strategi
investasi yang didokumentasikan;
atau

b.

the assets are part of a group of


financial assets, financial liabilities
or both which are managed and
their performance evaluated on a
fair value basis, in accordance
with
a
documented
risk
management
or
investment
strategy; or

c.

Instrumen
keuangan
tersebut
memiliki derivatif melekat, kecuali
jika derivatif melekat tersebut tidak
memodifikasi secara signifikan
arus kas, atau terlihat jelas
dengan sedikit atau tanpa analisis,
bahwa
pemisahan
derivatif
melekat tidak dapat dilakukan.

c.

the financial instruments contains


an embedded derivative, unless
the embedded derivative does not
significantly modify the cash flows
or it is clear, with little or no
analysis, that it would not be
separately recorded.

Financial assets at FVPL are recorded


in the consolidated balance sheet at
fair value. Changes in fair value are
recognized directly in the consolidated
statement of income. Interest earned is
recorded as interest income, while
dividend income is recorded as part of
other income according to the terms of
the contract, or when the right of
payment has been established.

Aset keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laporan laba rugi
dicatat pada neraca konsolidasi pada
nilai wajarnya. Perubahan nilai wajar
langsung diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasi. Bunga yang diperoleh
dicatat sebagai pendapatan bunga,
sedangkan pendapatan dividen dicatat
sebagai bagian dari pendapatan lainlain sesuai dengan persyaratan dalam
kontrak, atau pada saat hak untuk
memperoleh pembayaran atas dividen
tersebut telah ditetapkan.

- 31 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan)

Financial Assets (Continued)

(1) Aset keuangan yang diukur pada nilai


wajar melalui laporan laba rugi
(Lanjutan)

(1) Financial Assets at FVPL (Continued)

Pada tanggal 31 Desember 2010,


kategori
ini
meliputi
investasi
Perusahaan dan anak perusahaan
pada surat berharga seperti yang
diungkapkan di Catatan 5 pada laporan
keuangan konsolidasi.

As of December 31, 2010, this


category includes the Company
and its subsidiaries investments in
marketable securities as disclosed in
Note 5 to the consolidated financial
statement.

(2) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

(2) Loans and Receivables.

Pinjaman yang diberikan dan piutang


adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah
ditentukan dan tidak mempunyai
kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan
tersebut tidak dimaksudkan untuk
dijual dalam waktu dekat dan tidak
diklasifikasikan sebagai aset keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, investasi dimiliki
hingga jatuh tempo atau aset tersedia
untuk dijual.

Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or


determinable payments that are not
quoted in an active market. They are
not entered into with the intention of
immediate or short-term resale and are
not classified as financial assets at
FVPL, HTM investments or AFS
financial assets.

Setelah pengukuran awal, pinjaman


yang diberikan dan piutang diukur
pada biaya perolehan diamortisasi
menggunakan metode bunga efektif,
dikurangi penyisihan penurunan nilai
Biaya perolehan diamortisasi tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto
yang timbul pada saat perolehan serta
imbalan dan biaya yang merupakan
bagian integral dari suku bunga efektif.
Amortisasi dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Kerugian yang
timbul akibat penurunan nilai diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Pinjaman yang diberikan dan piutang
disajikan sebagai aset lancar jika akan
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal neraca, jika tidak,
maka disajikan sebagai aset tidak
lancar.

After initial measurement, loans and


receivables
are
subsequently
measured at amortized cost using the
effective
interest
method,
less
allowance for impairment. Amortized
cost is calculated by taking into
account any discount or premium on
acquisition and fees and costs that are
an integral part of the effective interest
rate. The amortization is included as
part of interest income in the
consolidated statement of income. The
losses arising from impairment are
recognized
in
the
consolidated
statement of income. Loans and
receivables are included in current
assets if maturity is within 12 months
after the balance sheet date, otherwise
these are classified as noncurrent
assets.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


kategori ini meliputi kas dan setara
kas, deposito berjangka, piutang usaha
dari pihak ketiga, piutang lain-lain
dan rekening bank yang dibatasi
penggunaannya yang dimiliki oleh
Perusahaan dan anak perusahaan.

As of December 31, 2010, the


Company and its subsidiaries cash
and cash equivalents, time deposits,
trade accounts receivable from third
parties, other accounts receivable and
restricted cash in banks are included in
this category.

- 32 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan)

Financial Assets (Continued)

(3) Investasi Dimiliki Hingga Jatuh Tempo

(3) HTM Investments

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo


adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau
telah ditentukan dan jatuh temponya
telah ditetapkan, dan manajemen
Perusahaan dan anak perusahaan
memiliki intensi positif dan kemampuan
untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga
jatuh
tempo.
Apabila
Perusahaan atau anak perusahaan
menjual atau mereklasifikasi investasi
dimiliki hingga jatuh tempo dalam
jumlah yang lebih dari jumlah yang
tidak signifikan sebelum jatuh tempo,
maka seluruh aset keuangan dalam
kategori tersebut terkena aturan
pembatasan (tainting rule) dan harus
direklasifikasi ke kelompok tersedia
untuk dijual.

HTM investments are quoted nonderivative financial assets with fixed or


determinable payments and fixed
maturities for which the Company and
its subsidiaries management has the
positive intention and ability to hold to
maturity. When the Company or its
subsidiaries sell or reclassify other
than an insignificant amount of HTM
investments before maturity, the entire
category would be tainted and
reclassified as AFS financial assets.

Setelah
pengukuran
awal,
investasi ini diukur pada biaya
perolehan diamortisasi menggunakan
metode
bunga
efektif,
setelah
dikurangi penurunan nilai. Biaya
perolehan
diamortisasi
tersebut
memperhitungkan premi atau diskonto
yang timbul pada saat perolehan serta
imbalan dan biaya yang merupakan
bagian integral dari suku bunga efektif.
Amortisasi dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Keuntungan dan
kerugian yang timbul diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi pada
saat penghentian pengakuan dan
penurunan nilai dan melalui proses
amortisasi
menggunakan
metode
bunga efektif.

After initial measurement, these


investments
are
subsequently
measured at amortized cost using
the effective interest method, less
impairment in value. Amortized cost is
calculated by taking into account any
discount or premium on acquisition
and fees that are an integral part of the
effective interest rate. The amortization
is included as part of interest income in
the consolidated statement of income.
Gains and losses are recognized in the
consolidated statement of income
when the HTM investments are
derecognized and impaired, as well as
through the amortization process using
effective interest rate method.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


Perusahaan dan anak perusahaan
tidak memiliki aset keuangan dalam
kategori ini.

As of December 31, 2010, the


Company and its subsidiaries have
not classified any financial assets
under this category.

- 33 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Aset Keuangan (Lanjutan)

Financial Assets (Continued)

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual

(4) AFS Financial Assets

Aset keuangan tersedia untuk dijual


merupakan aset yang ditetapkan
sebagai tersedia untuk dijual atau
tidak diklasifikasikan dalam kategori
instrumen keuangan yang lain. Aset
keuangan ini diperoleh dan dimiliki
untuk jangka waktu yang tidak
ditentukan dan dapat dijual sewaktuwaktu untuk memenuhi kebutuhan
likuiditas atau karena perubahan
kondisi ekonomi.

AFS financial assets are those which


are designated as such or not
classified in any of the other
categories. They are purchased and
held indefinitely and may be sold in
response to liquidity requirements or
changes in market conditions.

Setelah
pengukuran
awal,
aset
keuangan tersedia untuk dijual diukur
pada nilai wajar.
Komponen hasil
(yield) efektif dari surat berharga
hutang tersedia untuk dijual serta
dampak penjabaran mata uang asing
(untuk surat berharga hutang dalam
mata uang asing) diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Laba atau rugi
yang belum direalisasi yang timbul dari
penilaian pada nilai wajar atas aset
keuangan tersedia untuk dijual tidak
diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi,
melainkan
dilaporkan
sebagai laba atau rugi bersih yang
belum direalisasi pada bagian ekuitas
dalam neraca konsolidasi dan laporan
perubahan ekuitas konsolidasi. Aset
keuangan
tersedia
untuk
dijual
disajikan sebagai aset lancar jika akan
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setelah tanggal neraca konsolidasi, jika
tidak, maka disajikan sebagai aset
tidak lancar.

After
initial
measurement,
AFS
financial assets are subsequently
measured at fair value. The effective
yield component of AFS debt
securities, as well as the impact of
translation on foreign currencydenominated AFS debt securities, is
reported in the consolidated statement
of income. The unrealized gains and
losses arising from the fair valuation of
AFS financial assets are excluded from
the consolidated statement of income
and are reported as net unrealized
gains and losses on AFS financial
assets in the equity section of the
consolidated balance sheet and in the
consolidated statement of changes in
equity. AFS financial assets are
included in current assets if to be
realized within 12 months after the
balance sheet date, otherwise these
are classified as noncurrent assets.

- 34 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)
(4) AFS Financial Assets (Continued)

(4) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual


(Lanjutan)
Apabila aset keuangan dilepaskan,
atau dihentikan pengakuannya, maka
laba atau rugi kumulatif yang
sebelumnya diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasi langsung diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi. Jika
Perusahaan dan anak perusahaan
memiliki lebih dari satu jenis surat
berharga yang sama, maka diterapkan
dasar masuk pertama keluar pertama
(first-in, first out basis). Bunga yang
diperoleh dari aset keuangan tersedia
untuk dijual diakui sebagai pendapatan
bunga yang dihitung berdasarkan suku
bunga efektif. Kerugian yang timbul
akibat penurunan nilai aset keuangan
juga diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi.

When the financial asset is disposed


of, the cumulative gains or loss
previously recognized in equity is
recognized
in
the
consolidated
statement of income. When the
Company and its subsidiaries hold
more than one investment in the same
security, these are deemed to be
disposed of on a first-in, first-out basis.
Interest earned on holding AFS
financial assets are reported as
interest income using the effective
interest rate. The losses arising from
impairment of such financial assets are
also recognized in the consolidated
statement of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


Perusahaan dan anak perusahaan
tidak memiliki aset keuangan dalam
kategori ini.

As of December 31, 2010, the


Company and its subsidiaries have not
classified any financial assets under
this category.

Kewajiban Keuangan

Financial Liabilities

(1) Kewajiban keuangan yang diukur pada


nilai wajar melalui laporan laba rugi

(1) Financial Liabilities at FVPL

Kewajiban keuangan diklasifikasikan


dalam kategori ini apabila kewajiban
tersebut merupakan hasil dari aktivitas
perdagangan atau transaksi derivatif
yang tidak dimaksudkan sebagai
lindung nilai, atau jika Perusahaan dan
anak perusahaan memilih untuk
menetapkan
kewajiban
keuangan
tersebut dalam kategori ini.

Financial liabilities are classified in this


category if these result from trading
activities or derivative transactions that
are not accounted for as accounting
hedges, or when the Company and
its subsidiaries elect to designate a
financial liability under this category.

Perubahan dalam nilai wajar langsung


diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi.

Changes in fair value are recognized


directly in the consolidated statements
of income.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


Perusahaan dan anak perusahaan
tidak memiliki kewajiban keuangan
yang ditetapkan untuk diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi.

As of December 31, 2010, the


Company and its subsidiaries have not
classified any financial liability under
this category.

- 35 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Kewajiban Keuangan

Financial Liabilities

(2) Kewajiban Keuangan Lain-lain

(2) Other Financial Liabilities

Kategori ini merupakan kewajiban


keuangan yang tidak dimiliki untuk
diperdagangkan atau pada saat
pengakuan awal tidak ditetapkan untuk
diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi.

This category pertains to financial


liabilities that are not held for trading or
not designated at FVPL upon the
inception of the liability.

Instrumen keuangan yang diterbitkan


atau
komponen
dari
instrumen
keuangan
tersebut,
yang
tidak
diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi,
diklasifikasikan sebagai kewajiban
keuangan lain-lain, jika subtansi
perjanjian kontraktual mengharuskan
Perusahaan untuk menyerahkan kas
atau aset keuangan lain kepada
pemegang instrumen keuangan, atau
jika kewajiban tersebut diselesaikan
tidak melalui penukaran kas atau aset
keuangan lain atau saham sendiri yang
jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.

Issued financial instruments or their


components, which are not classified
as financial liabilities at FVPL are
classified as other financial liabilities,
where the substance of the contractual
arrangement results in the Company
having an obligation either to deliver
cash or another financial asset to the
holder, or to satisfy the obligation other
than by the exchange of a fixed
amount of cash or another financial
asset for a fixed number of own equity
shares.

Kewajiban keuangan lain-lain pada


pengakuan
awal
diukur
pada
nilai wajar dan sesudah pengakuan
awal
diukur
pada
biaya
perolehan
diamortisasi,
dengan
memperhitungkan dampak amortisasi
(atau akresi) berdasarkan suku bunga
bunga efektif atas premi, diskonto
dan biaya transaksi yang dapat
diatribusikan
secara
langsung.
Kewajiban keuangan lain-lain disajikan
sebagai kewajiban lancar jika akan
jatuh tempo dalam waktu 12 bulan
setalah tanggal neraca, jika tidak,
maka disajikan sebagai kewajiban
tidak lancar.

Other
financial
liabilities
are
recognized initially at fair value and are
subsequently carried at amortized
cost, taking into account the impact of
applying the effective interest method
of amortization (or accretion) for any
related premium, discount and any
directly attributable transaction costs.
Other financial liabilities are included in
current liabilities if to be settled within
12 months after the balance sheet
date, otherwise these are classified as
noncurrent liabilities.

Pada tanggal 31 Desember 2010,


kategori ini meliputi hutang bank,
hutang usaha kepada pihak ketiga,
hutang lain-lain kepada pihak ketiga,
biaya masih harus dibayar, hutang
obligasi dan hutang pembelian aset
tetap yang dimiliki oleh Perusahaan
dan anak perusahaan.

As of December 31, 2010, the


Company and its subsidiaries bank
loans, trade accounts payable to third
parties, other accounts payable to third
parties, accrued expenses, bonds
payable, and liability for the purchase
of property, plant and equipment are
included in this category.

- 36 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Instrumen Keuangan Derivatif

Derivative Financial Instruments

Derivatif melekat dipisahkan dari kontrak


utama dan dicatat sebagai derivatif jika
seluruh kondisi berikut terpenuhi:

An embedded derivative is separated from


the host contract and accounted for as
derivative if all the following conditions are
met:

a.

karakteristik ekonomi dan risiko dari


derivatif melekat tidak berkaitan erat
dengan karakteristik ekonomi dan
risiko dari kontrak utama.

a.

the economic characteristics and risks


of the embedded derivative are not
closely
related
to
economic
characteristics of the host contract.

b.

Instrumen terpisah yang memiliki


persyaratan yang sama dengan
derivatif melekat memenuhi definisi
sebagai derivatif;

b.

separate instrument with the same


terms as the embedded derivative
would meet the definition of the
derivative; and

c.

Instrumen campuran atau instrumen


yang digabungkan tidak diukur pada
nilai wajar melalui laporan laba rugi.

c.

hybrid or combined instrument is not


recognized at fair value through profit
or loss.

Derivatif yang berdiri sendiri dan derivatif


melekat yang dipisahkan diklasifikasikan
sebagai aset atau kewajiban keuangan
yang diukur pada nilai wajar melalui
laporan laba rugi, kecuali derivatif tersebut
ditetapkan sebagai instrumen lindung
nilai yang efektif. Pada pengakuan awal,
instrumen derivatif diukur pada nilai wajar
pada tanggal transaksi derivatif terjadi atau
dipisahkan, dan selanjutnya diukur pada
nilai wajar.

Freestanding and separated embedded


derivatives are classified as financial assets
or financial liabilities at FVPL unless they
are designated as effective hedging
instruments. Derivative instruments are
initially recognized at fair value on the date
in which a derivative transaction is entered
into or bifurcated, and are subsequently remeasured at fair value.

Derivatif disajikan sebagai aset apabila nilai


wajarnya positif, dan disajikan sebagai
kewajiban apabila nilai wajarnya negatif.
Laba atau rugi dari perubahan nilai wajar
derivatif langsung diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi.

Derivatives are carried as assets when the


fair value is positive and as liabilities when
the fair value is negative. Consequently,
gains and losses from changes in fair value
of these derivatives are recognized
immediately in the consolidated statement
of income.

Manajemen menelaah apakah derivatif


melekat harus dipisahkan dari kontrak
utamanya pada saat pertama kali
Perusahaan menjadi salah satu pihak
dari kontrak tersebut. Penelaahan kembali
dilakukan apabila terdapat perubahan
syarat-syarat kontrak yang mengakibatkan
modifikasi arus kas secara signifikan.

The management assesses whether


embedded derivatives are required to be
separated from host contracts when the
Company first becomes party to the
contract. Reassessment only occurs if
there is a change in the terms of the
contract that significantly modifies the cash
flows that would otherwise be required.

- 37 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Saling Hapus Instrumen Keuangan

Offsetting of Financial Instruments

Aset keuangan dan kewajiban keuangan


saling hapus dan nilai bersihnya disajikan
dalam neraca konsolidasi jika, dan hanya
jika, Perusahaan dan anak perusahaan
saat ini memiliki hak yang berkekuatan
hukum untuk melakukan saling hapus atas
jumlah yang telah diakui tersebut; dan
berniat untuk menyelesaikan secara neto
atau untuk merealisasikan aset dan
menyelesaikan
kewajibannya
secara
simultan.

Financial assets and liabilities are offset


and the net amount reported in the
consolidated balance sheet if, and only if,
there is a currently enforceable right to
offset the recognized amounts and there is
intention to settle on a net basis, or to
realize the asset and settle the liability
simultaneously.

Penurunan Nilai Aset Keuangan

Impairment of Financial Assets

Pada setiap tanggal neraca, manajemen


Perusahaan
dan
anak
perusahaan
menelaah apakah suatu aset keuangan
atau kelompok aset keuangan telah
mengalami penurunan nilai.

The Company and its subsidiaries


management assesses at each balance
sheet date whether a financial asset or
group of financial assets is impaired.

(1) Aset keuangan pada biaya perolehan


diamortisasi

(1) Assets Carried at Amortized Cost

The management first assesses


whether
objective
evidence
of
impairment exists individually for
financial assets that are individually
significant, or collectively for financial
assets that are not individually
significant.
If
the
management
determines that no objective evidence
of impairment exists for an individually
assessed financial asset, whether
significant or not, the asset is included
in a group of financial assets with
similar credit risk characteristics and
that group of financial assets is
collectively assessed for impairment.
Assets that are individually assessed
for impairment and for which an
impairment loss, is or continues to be
recognized are not included in a
collective assessment of impairment.

Manajemen
pertama-tama
menentukan apakah terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai
secara individual atas aset keuangan
yang signifikan secara individual, atau
secara kolektif untuk aset keuangan
yang jumlahnya tidak signifikan
secara individual.
Jika manajemen
menentukan tidak terdapat bukti
obyektif mengenai penurunan nilai atas
aset keuangan yang dinilai secara
individual, baik aset keuangan tersebut
signifikan atau tidak signifikan, maka
aset tersebut dimasukkan ke dalam
kelompok
aset
keuangan
yang
memiliki karakteristik risiko kredit yang
sejenis dan menilai penurunan nilai
kelompok tersebut secara kolektif.
Aset yang penurunan nilainya dinilai
secara individual, dan untuk itu
kerugian penurunan nilai diakui atau
tetap diakui, tidak termasuk dalam
penilaian penurunan nilai secara
kolektif.

- 38 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)
Penurunan
(Lanjutan)

Nilai

Aset

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Keuangan

Impairment
(Continued)

of

Financial

Assets

(1) Aset keuangan pada biaya perolehan


diamortisasi (Lanjutan)

(1) Assets Carried at Amortized Cost


(Continued)

Jika terdapat bukti obyektif bahwa


penurunan nilai telah terjadi atas aset
dalam
kategori
pinjaman
yang
diberikan dan piutang atau investasi
dimiliki hingga jatuh tempo, maka
jumlah kerugian tersebut diukur
sebagai selisih antara nilai tercatat
aset dengan nilai kini estimasi arus kas
masa depan (tidak termasuk kerugian
kredit di masa depan yang belum
terjadi) yang didiskonto menggunakan
suku bunga efektif awal dari aset
tersebut (yang merupakan suku bunga
efektif yang dihitung pada saat
pengakuan awal). Nilai tercatat aset
tersebut langsung dikurangi dengan
penurunan nilai yang terjadi atau
menggunakan akun penyisihan dan
jumlah kerugian yang terjadi diakui di
laporan laba rugi konsolidasi.

If there is objective evidence that an


impairment loss on loans and
receivables or held to maturity
investments carried at amortized cost
has been incurred, the amount of the
loss is measured as the difference
between the assets carrying amount
and the present value of estimated
future cash flows (excluding future
credit losses that have not been
incurred) discounted at the financial
assets original effective interest rate
(i.e., the effective interest rate
computed at initial recognition). The
carrying amount of the asset shall be
reduced either directly or through the
use of an allowance account. The
amount of loss is charged to the
consolidated statement of income.

Jika, pada tahun berikutnya, jumlah


kerugian penurunan nilai bertambah
atau berkurang karena suatu peristiwa
yang terjadi setelah penurunan nilai
tersebut diakui, maka dilakukan
penyesuaian atas penyisihan kerugian
penurunan nilai yang sebelumnya
diakui.
Pemulihan penurunan nilai
selanjutnya diakui dalam laporan laba
rugi konsolidasi, dengan ketentuan
nilai tercatat aset setelah pemulihan
penurunan nilai tidak melampaui biaya
perolehan diamortisasi pada tanggal
pemulihan tersebut.

If, in a subsequent year, the amount of


the
impairment
loss
decreases
because of an event occurring after
the impairment was recognized, the
previously recognized impairment loss
is reversed. Any subsequent reversal
of an impairment loss is recognized in
the consolidated statement of income,
to the extent that the carrying value of
the asset does not exceed its
amortized cost at the reversal date.

- 39 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)
Penurunan
(Lanjutan)

Nilai

Aset

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

Keuangan

Impairment
(Continued)

(2) Aset keuangan yang dicatat pada


biaya perolehan

of

Financial

Assets

(2) Assets Carried at Cost

If there is objective evidence that an


impairment loss has been incurred on
an unquoted equity instrument that is
not carried at fair value because its
fair value cannot be reliably measured,
the amount of the loss is measured as
the difference between the assets
carrying amount and the present value
of estimated future cash flows
discounted at the current market rate
of return for a similar financial asset.

Jika terdapat bukti obyektif bahwa


kerugian penurunan nilai telah terjadi
atas instrumen ekuitas yang tidak
memiliki kuotasi harga di pasar aktif
dan tidak diukur pada nilai wajar
karena nilai wajarnya tidak dapat
diukur secara andal, maka jumlah
kerugian penurunan nilai diukur
berdasarkan selisih antara nilai tercatat
aset keuangan dengan nilai kini dari
estimasi arus kas masa depan
yang didiskontokan pada tingkat
pengembalian yang berlaku di pasar
untuk aset keuangan serupa.
(3) Aset keuangan tersedia untuk dijual

(3) AFS Financial Assets


In case of equity investments classified
as
AFS,
assessment
of
any
impairment would include a significant
or prolonged decline in the fair value of
the investments below its cost. Where
there is evidence of impairment, the
cumulative loss measured as the
difference between the acquisition cost
and the current fair value, less any
impairment loss on that financial
asset previously recognized in the
consolidated statement of income is
removed from equity and recognized in
the
consolidated
statement
of
income. Impairment losses on equity
investments are not reversed through
the consolidated statement of income.
Increases in fair value after impairment
are recognized directly in equity.

Dalam hal instrumen ekuitas dalam


kelompok
tersedia
untuk
dijual,
penelaahan penurunan nilai ditandai
dengan penurunan nilai wajar dibawah
biaya perolehannya yang signifikan
dan berkelanjutan. Jika terdapat
bukti obyektif penurunan nilai, maka
kerugian penurunan nilai kumulatif
yang dihitung dari selisih antara
biaya perolehan dengan nilai wajar
kini, dikurangi kerugian penurunan
nilai yang sebelumnya telah diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi,
dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui
dalam laporan laba rugi konsolidasi.
Kerugian penurunan nilai yang diakui
pada laporan laba rugi konsolidasi
tidak boleh dipulihkan melalui laporan
laba rugi (harus diakui melalui ekuitas).
Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya
penurunan nilai diakui di ekuitas.

- 40 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)
Penurunan
(Lanjutan)

Nilai

Aset

i.
Tanggal

Keuangan

Impairment
(Continued)

of

Financial

Assets

(3) AFS Financial Assets (Continued)

In the case of debt instruments


classified as AFS, impairment is
assessed based on the same criteria
as financial assets carried at amortized
cost. Interest continues to be accrued
at the original effective interest rate on
the reduced carrying amount of the
asset and is recorded as part of
interest income in the consolidated
statement of income. If, in subsequent
year, the fair value of a debt instrument
increased and the increase can be
objectively related to an event
occurring after the impairment loss
was recognized in the consolidated
statement of income, the impairment
loss
is
reversed
through
the
consolidated statement of income.

Dalam hal instrumen hutang dalam


kelompok
tersedia
untuk
dijual,
penurunan nilai ditelaah berdasarkan
kriteria yang sama dengan aset
keuangan yang dicatat pada biaya
perolehan diamortisasi. Bunga tetap
diakru berdasarkan suku bunga efektif
asal yang diterapkan pada nilai tercatat
aset yang telah diturunkan nilainya,
dan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan bunga dalam laporan
laba rugi konsolidasi. Jika, pada tahun
berikutnya, nilai wajar instrumen
hutang meningkat dan peningkatan
nilai wajar tersebut karena suatu
peristiwa
yang
terjadi
setelah
penurunan nilai tersebut diakui, maka
penurunan nilai yang sebelumnya
diakui harus dipulihkan melalui laporan
laba rugi konsolidasi.
Aset

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

(3) Aset keuangan tersedia untuk dijual


(Lanjutan)

Penghentian Pengakuan
Kewajiban Keuangan

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)

dan

Derecognition of Financial Assets and


Liabilities

(1) Aset Keuangan

(1) Financial Assets

Aset keuangan (atau bagian dari


kelompok aset keuangan serupa)
dihentikan pengakuannya jika:

Financial asset (or, where applicable, a


part of a financial asset or part of a
group of similar financial assets) is
derecognized when:

a. Hak kontraktual atas arus kas yang


berasal
dari
aset
keuangan
tersebut berakhir;

a. the rights to receive cash flows


from the asset have expired;

b. Perusahaan dan anak perusahaan


tetap memiliki hak untuk menerima
arus kas dari aset keuangan
tersebut, namun juga menanggung
kewajiban
kontraktual
untuk
membayar kepada pihak ketiga
atas arus kas yang diterima
tersebut secara penuh tanpa
adanya penundaan yang signifikan
berdasarkan suatu kesepakatan;
atau

b. the
Company
and/or
its
subsidiaries retains the right to
receive cash flows from the asset,
but has assumed an obligation to
pay them in full without material
delay to a third party under a passthrough arrangement; or

- 41 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Penghentian Pengakuan Aset


Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

dan

Derecognition of Financial Assets and


Liabilities (Continued)

(1) Aset Keuangan (Lanjutan)

(1) Financial Assets (Continued)

c. Perusahaan
dan/atau
anak
perusahaan
telah
mentransfer
haknya untuk menerima arus kas
dari aset keuangan dan (i) telah
mentransfer secara substansial
seluruh risiko dan manfaat atas
aset keuangan, atau (ii) secara
substansial tidak mentransfer atau
tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas aset keuangan,
namun
telah
mentransfer
pengendalian atas aset keuangan
tersebut.

c. the
Company
and/or
its
subsidiaries has transferred its
rights to receive cash flows from
the asset and either
(i) has
transferred substantially all the
risks and rewards of the asset, or
(ii) has neither transferred nor
retained substantially all the risks
and rewards of the asset, but has
transferred control of the asset.

Ketika Perusahaan dan/atau anak


perusahaan telah mentransfer hak
untuk menerima arus kas dari suatu
aset keuangan atau telah menjadi
pihak dalam suatu kesepakatan, dan
secara substansial tidak mentransfer
dan tidak memiliki seluruh risiko dan
manfaat atas aset keuangan dan
masih memiliki pengendalian atas aset
tersebut, maka aset keuangan diakui
sebesar keterlibatan berkelanjutan
dengan aset keuangan tersebut.
Keterlibatan
berkelanjutan
dalam
bentuk pemberian jaminan atas aset
yang ditransfer diukur berdasarkan
jumlah terendah antara nilai aset yang
ditransfer dengan nilai maksimal
dari
pembayaran
yang
diterima
yang mungkin harus dibayar kembali
oleh Perusahaan dan/atau anak
perusahaan.

Where the Company and/or its


subsidiaries has transferred its rights
to receive cash flows from an asset or
has entered into a pass-through
arrangement,
and
has
neither
transferred nor retained substantially
all the risks and rewards of the asset
nor transferred control of the asset,
the asset is recognized to the extent of
the Company and/or its subsidiaries
continuing involvement in the asset.
Continuing involvement that takes
the form of a guarantee over the
transferred asset is measured at the
lower of the original carrying amount of
the asset and the maximum amount of
consideration that the Company and/or
its subsidiaries could be required to
repay.

- 42 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)


Kebijakan Akuntansi Efektif
1 Januari 2010 (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Tanggal

Penghentian Pengakuan Aset


Kewajiban Keuangan (Lanjutan)

Financial Instruments (Continued)


Accounting Policies Effective January 1,
2010 (Continued)

dan

Derecognition of Financial Assets and


Liabilities (Continued)

(2) Kewajiban Keuangan

(2) Financial Liabilities

Kewajiban
keuangan
dihentikan
pengakuannya
jika
kewajiban
keuangan tersebut berakhir, dibatalkan
atau telah kadaluarsa. Jika kewajiban
keuangan tertentu digantikan dengan
kewajiban keuangan lain dari pemberi
pinjaman yang sama namun dengan
persyaratan yang berbeda secara
substansial, atau terdapat modifikasi
secara substansial atas ketentuan
kewajiban keuangan yang ada saat ini,
maka pertukaran atau modifikasi
tersebut
dianggap
sebagai
penghentian pengakuan kewajiban
keuangan awal. Pengakuan timbulnya
kewajiban keuangan baru serta selisih
antara
nilai
tercatat
kewajiban
keuangan awal dengan yang baru
diakui dalam laporan laba rugi
konsolidasi.

A financial liability is derecognized


when the obligation under the liability
is discharged, cancelled or has
expired. Where an existing financial
liability is replaced by another from the
same lender on substantially different
terms, or the terms of an existing
liability are substantially modified, such
an exchange or modification is treated
as a derecognition of the original
liability. The recognition of a new
liability and the difference in the
respective
carrying
amounts
is
recognized
in
the
consolidated
statement of income.

Kebijakan
Akuntansi
Instrumen
Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari
2010

Accounting
Policies
on
Financial
Instruments Prior to January 1, 2010

Piutang Usaha

Accounts Receivable

Piutang dinyatakan sebesar nilai bersih yang


dapat direalisasikan setelah dikurangi
dengan penyisihan piutang ragu-ragu.
Piutang
yang
tidak
dapat
ditagih
dihapuskan.

Accounts receivable are stated at net


realizable value, after providing an
allowance for doubtful accounts. Accounts
receivable deemed uncollectible are written
off.

Penyisihan piutang ragu-ragu dibentuk


berdasarkan
penelaahan
manajemen
terhadap masing-masing akun piutang akhir
tahun.

An allowance for doubtful accounts is


provided
based
on
managements
evaluation of the collectability of the
individual receivable accounts at the end of
the year.

- 43 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Financial Instruments (Continued)

Kebijakan
Akuntansi
Instrumen
Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari
2010 (Lanjutan)

Accounting
Policies
on
Financial
Instruments Prior to January 1, 2010
(Continued)

Investasi

Investments

(1)

(1)

(2)

Penempatan pada efek yang nilai


wajarnya tersedia

Investments in securities for which fair


value is readily available

Diperdagangkan (trading)

Trading

Termasuk dalam kelompok ini adalah


efek yang dibeli dan dimiliki untuk
dijual kembali dalam waktu dekat, yang
biasanya ditunjukkan dengan frekuensi
pembelian dan penjualan yang sering.
Efek ini dimiliki dengan tujuan untuk
menghasilkan laba dari perbedaan
harga jangka pendek. Investasi dalam
efek yang termasuk dalam kelompok
ini diukur sebesar nilai wajarnya.
Laba/rugi yang timbul dari kenaikan
atau penurunan tersebut diakui pada
laba rugi konsolidasi tahun yang
bersangkutan.

Investments in securities for trading


consist of securities purchased and
owned for resale in the near future.
Securities for trading usually show a
very high frequency of purchases and
sales. These securities are owned
with the objective of obtaining profit
from short- term price differences.
Investments in securities for trading
are stated at fair values. Unrealized
gains or losses from the increase or
decrease in fair values are recognized
in the current operations.
(2)

Investasi jangka panjang dalam bentuk


penyertaan saham yang nilai wajarnya
tidak tersedia.

Long-term investments in shares of


stock for which fair value is not readily
available
Investments in shares of stock with
ownership interest of less than 20%
are accounted for using the cost
method. Under the cost method,
an investor records its investment in
the investee at cost. The investor
recognizes income only to the extent
that it receives profit distribution
(dividends, except stock dividends)
from the accumulated net profits of
the investee arising subsequent to the
date of acquisition by the investor.
Dividends received in excess of such
profits are considered as a recovery of
investment and are recorded as a
reduction of the cost of the investment.

Investasi dalam bentuk penyertaan


saham dengan persentase kepemilikan
kurang dari 20% dicatat dengan
menggunakan metode biaya. Menurut
metode
biaya,
investasi
dicatat
sebesar biaya perolehan.
Investor
mengakui penghasilan hanya sebatas
distribusi laba (dividen, kecuali dividen
saham) yang diterima yang berasal
dari laba bersih yang diakumulasikan
oleh perusahaan asosiasi setelah
tanggal perolehan.
Penerimaan
dividen yang melebihi laba tersebut
dipandang
sebagai
pemulihan
investasi
dan
dicatat
sebagai
pengurangan terhadap biaya investasi.

- 44 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Financial Instruments (Continued)

Kebijakan
Akuntansi
Instrumen
Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari
2010 (Lanjutan)

Accounting
Policies
on
Financial
Instruments Prior to January 1, 2010
(Continued)

Biaya Emisi Obligasi

Bonds Issuance Costs

Biaya emisi obligasi langsung dikurangkan


dari hasil emisi dalam rangka menentukan
hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih
antara hasil emisi neto dengan nilai nominal
merupakan diskonto atau premium yang
diamortisasi selama jangka waktu obligasi
tersebut dengan metode garis lurus.

Bonds issuance cost are deducted directly


from the proceeds of the related bonds to
determine the net proceeds from the bonds.
Differences between the net proceeds and
nominal values represent discounts or
premiums which are amortized using the
staright line method over the term of the
bonds.

Restrukturisasi Pinjaman Bermasalah

Troubled Debt Restructuring

Selisih lebih nilai tercatat pinjaman


(termasuk bunga, denda yang berhubungan)
di atas jumlah pembayaran kas masa
depan yang ditetapkan dalam persyaratan
baru hutang dalam restrukturisasi hutang
bermasalah langsung diakui sebagai
keuntungan hasil restrukturisasi.

The excess of the carrying amount of the


loan and related accounts over the total
future cash payments specified by the new
terms of the loan in a troubled debt
restructuring is recognized immediately as
restructuring gain.

Setelah restrukturisasi, jumlah pembayaran


kas masa depan yang ditetapkan dalam
persyaratan baru dikurangkan dari nilai
tercatat hutang dan tidak ada beban bunga
yang diakui hingga jatuh tempo hutang
tersebut.

After the restructuring, all cash payments


under the terms of the loan are deducted
from the carrying amount of the loan and
related accounts and no interest expense is
recognized on such loan until maturity.

Jika nilai tercatat pinjaman kurang dari


jumlah pembayaran kas masa depan yang
ditetapkan dalam persyaratan baru hutang
dalam restrukturisasi hutang bermasalah,
maka tidak ada keuntungan ataupun
kerugian hasil restrukturisasi yang diakui.
Setelah restrukturisasi, beban bunga
dihitung dengan menggunakan tingkat
bunga efektif konstan dikalikan dengan nilai
tercatat hutang pada awal setiap periode
sampai dengan jatuh temponya.

If the carrying amount of the loan and


related accounts is less than the total future
cash payments specified by the new terms
of the loan in a troubled debt restructuring,
no restructuring gain or loss is recognized.
After the restructuring, interest expense is
computed by applying a constant effective
interest rate to the carrying amount of the
loan and related accounts at the beginning
of each period until maturity.

Pelunasan hutang melalui penerbitan saham


baru atau penyerahan saham Perusahaan
(sebagai debitur) dicatat sebesar nilai wajar
saham. Perbedaan antara nilai wajar saham
yang diterbitkan dengan nilai tercatat
hutang yang diselesaikan diakui sebagai
keuntungan yang timbul sebagai akibat
restrukturisasi hutang, sedangkan selisih
antara nilai nominal dengan nilai wajar
saham diakui sebagai agio saham.

Payments of debts through the issuance of


new shares or the transfer of debtors
shares is recorded at fair value. The excess
of recorded amount of restructured debt
over the fair value of issued shares is
recognized
immediately
as
debt
restructuring gain, while the excess of fair
value over nominal value is recognized
immediately as additional paid-in capital.

- 45 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
i.

j.

2.

Instrumen Keuangan (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
i.

Financial Instruments (Continued)

Kebijakan
Akuntansi
Instrumen
Keuangan Sebelum Tanggal 1 Januari
2010 (Lanjutan)

Accounting
Policies
on
Financial
Instruments Prior to January 1, 2010
(Continued)

Restrukturisasi
(Lanjutan)

Troubled
(Continued)

Pinjaman

Bermasalah

Debt

Restructuring

Keuntungan atas restrukturisasi hutang


setelah
memperhitungkan
beban
restrukturisasi dan pajak penghasilan
terkait, diakui pada periode terjadinya
restrukturisasi dan disajikan sebagai pos
luar biasa.

Gain on debt restructuring net of the related


restructuring costs and related income tax,
is recognized in the period in which the
restructuring is completed and presented
as extraordinary item.

Instrumen Keuangan Derivatif

Derivative Financial Instruments

Instrumen
keuangan
derivatif
pada
pengakuan awal diukur pada nilai wajar
pada tanggal kontrak, dan nilai wajarnya
disesuaikan kembali pada setiap tanggal
pelaporan berikutnya.

Derivative financial instruments are initially


measured at fair value on the contract date,
and are re-measured to fair value at
subsequent reporting dates.

Perubahan nilai wajar dari instrumen


keuangan derivatif diakui dalam laporan
laba rugi konsolidasi apabila derivatif
tersebut tidak ditetapkan dan tidak
memenuhi persyaratan akuntansi lindung
nilai.

Changes in the fair value of derivative


financial instruments are recognized in
consolidated profit and loss as they are not
designated and do not qualify for hedge
accounting.

Derivatif melekat pada instrumen keuangan


lain atau kontrak utama non-keuangan lain
diperlakukan sebagai derivatif terpisah
apabila risiko dan karakteristiknya tidak
terkait secara material terhadap kontrak
utama, dan kontrak utamanya tidak diukur
pada nilai wajar dimana laba atau rugi yang
belum direalisasi langsung diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi.

Derivatives embedded in other financial


instruments or other non- financial host
contracts are treated as separate
derivatives
when
their
risks
and
characteristics are not closely related to
those of the host contract and the host
contract is not carried at fair value with
unrealized gains or or losses reported in
profit or loss.

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas


Anak Perusahaan

j.

Difference Due to Changes in Equity of


the Subsidiaries
The changes in value of investments
(under the equity method) due to changes
in equity of the subsidiaries which do not
arise from capital transactions between the
investor company and such subsidiaries
are recognized as Difference due to
changes in equity of the subsidiaries, as a
component of equity. At the time the
investment is disposed of, the difference
resulting from changes in equity of the
subsidiaries is recognized as income or
expense in the same period in which the
related gain or loss on disposal is
recognized.

Perubahan nilai investasi yang disebabkan


oleh terjadinya perubahan nilai ekuitas
anak perusahaan yang bukan merupakan
transaksi antara Perusahaan dengan anak
perusahaan diakui sebagai bagian dari
ekuitas dalam akun Selisih Transaksi
Perubahan Anak Perusahaan. Pada saat
pelepasan investasi yang bersangkutan,
selisih perubahan ekuitas anak perusahaan
tersebut diakui sebagai pendapatan atau
beban pada periode yang sama dengan
pengakuan keuntungan atau kerugian
pelepasan investasi.

- 46 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
k.

l.

2.

Persediaan

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
k.

Inventories

Persediaan dinyatakan berdasarkan biaya


perolehan atau nilai realisasi bersih, yang
mana yang lebih rendah. Biaya perolehan
ditentukan dengan metode rata-rata
tertimbang.

Inventories are stated at cost or net


realizable value, whichever is lower. Cost is
determined using the weighted average
method.

Penyisihan
persediaan
usang
dan
penyisihan penurunan nilai persediaan
dibentuk
untuk
menyesuaikan
nilai
persediaan ke nilai realisasi bersih. Nilai
realisasi bersih adalah estimasi harga jual
dalam kegiatan usaha biasa dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya yang diperlukan untuk membuat
penjualan.

Allowance for inventory obsolescence and


decline in value of the inventories are
provided to reduce the carrying value of
inventories to their net realizable values.
Net realizable value is an estimated selling
price in the ordinary course of business
less the estimated costs of completion and
the estimated costs necessary to make the
sale.

Hewan Pembibit Turunan

l.

Breeding Livestock

Ayam Pembibit Turunan

Breeding Chickens

Ayam pembibit turunan terdiri dari


grandparent stock (ayam nenek), yaitu
ayam yang menghasilkan telur tetas untuk
parent stock (ayam induk), dan parent
stock, yaitu ayam yang menghasilkan telur
tetas untuk ayam niaga (final stock). Ayam
pembibit turunan dapat diklasifikasikan
sebagai ayam yang telah menghasilkan
dan ayam yang belum menghasilkan.

Breeding livestock (chickens) include


grandparent stocks that produce hatchable
eggs for parent stocks, and parent stocks
that produce hatchable eggs for trade
livestock inventories. Breeding livestock
can be classified as productive breeding
livestock and unproductive breeding
livestock.

Ayam yang belum menghasilkan dinilai


berdasarkan biaya perolehan ditambah
dengan biaya yang terjadi selama masa
pertumbuhan. Biaya perolehan ditambah
dengan akumulasi biaya yang terjadi
selama masa pertumbuhan tersebut akan
direklasifikasi ke masa produksi pada saat
mencapai usia produksi. Pada umumnya
ayam pedaging mencapai masa produksi
setelah berumur 25 minggu dan ayam
petelur mencapai masa produksi setelah
berumur 20 minggu. Ayam yang telah
menghasilkan dinilai berdasarkan biaya
perolehan pada saat direklasifikasi dari
ayam yang belum menghasilkan dan
dikurangi dengan biaya amortisasi ayam
yang ditentukan berdasarkan standar
produksi telur tetas selama masa produktif
ayam
yang
bersangkutan
dengan
memperhitungkan nilai sisa.

Unproductive breeding livestock are stated


at acquisition cost plus accumulated
growing costs. The accumulated costs of
unproductive
breeding
livestock are
reclassified to productive breeding livestock
at optimal production age. In general,
unproductive broiler breeding livestock
reach optimal production age after 25
weeks and unproductive layer breeding
livestock reach optimal production age after
20 weeks. Productive breeding livestock
are stated at cost at the time of
reclassification from unproductive breeding
livestock and are amortized over the
economic egg-laying lives of the breeding
livestock considering residual value.

- 47 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
l.

m.

2.

Hewan Pembibit Turunan (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
l.

Sapi Pembibit Turunan

Breeding Cattles

Sapi pembibit turunan adalah sapi yang


dipelihara untuk melahirkan anak. Sapi
pembibit turunan dapat diklasifikasikan
sebagai sapi yang telah menghasilkan dan
sapi yang belum menghasilkan.

Breeding cattles are cattles that are being


nurtured for production of calves. Breeding
cattles can be classified as productive
breeding cattles and unproductive breeding
cattles.

Sapi yang belum menghasilkan dinilai


berdasarkan biaya perolehan ditambah
dengan akumulasi biaya yang terjadi
selama masa pertumbuhan tersebut akan
diklasifikasi ke masa produksi pada saat
mencapai usia melahirkan. Pada umumnya
sapi mencapai masa produksi setelah
berumur rata-rata 15 bulan. Sapi yang telah
menghasilkan dinilai berdasarkan biaya
perolehan pada saat direklasifikasi dari sapi
yang belum menghasilkan.

Unproductive cattles are stated at


acquisition cost plus accumulated growing
costs.
The
accumulated
costs
of
unproductive cattles are reclassified to
productive catles at optimal production age.
In general, unproductive cattle livestocks
reach average optimal production age
after 15 months. Productive cattles are
stated at cost at the time of reclassification
from unproductive cattle livestocks and
amortized over the economic lives of the
cattle livestock considering their residual
value.

Biaya Dibayar Dimuka

m.

Prepaid Expenses
Prepaid expenses are amortized over their
beneficial periods using the straight-line
method.

Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama


masa manfaat masing-masing biaya
dengan menggunakan metode garis lurus.
n.

Breeding Livestock (Continued)

Tanaman

n.

Plantations

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan


berdasarkan biaya perolehan meliputi
biaya pengadaan bibit, penanaman dan
pemeliharaan tanaman. Tanaman belum
menghasilkan dipindahkan ke tanaman
menghasilkan pada saat tanaman mulai
berproduksi.

Immature plantations are stated at cost,


which includes cost of seeds, planting
and cultivation. Immature plantations are
transferred to the mature plantations at the
time the plantations become productive.

Tanaman
menghasilkan
dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan setelah
dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai jika ada. Penyusutan
dihitung dengan menggunakan metode
garis lurus selama 20 tahun yang dimulai
sejak tanaman mulai berproduksi.

Mature plantations are stated at cost less


accumulated
depreciation
and
any
impairment in value. Depreciation is
computed using the straight-line method
over a period of 20 years starting from the
time the plantation becomes productive.

- 48 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
o.

p.

2.

Properti Investasi

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
o.

Investment Properties

Properti investasi, kecuali tanah, diukur


sebesar biaya perolehan, termasuk biaya
transaksi,
setelah
dikurangi
dengan
akumulasi penyusutan dan kerugian
penurunan nilai. Jumlah tercatat termasuk
biaya penggantian untuk bagian tertentu
dari properti investasi yang telah ada pada
saat beban terjadi, jika kriteria pengakuan
terpenuhi, dan tidak termasuk biaya
perawatan sehari-hari properti investasi.
Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dikurangi
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

Investment properties, except land, are


measured at cost, including transaction
costs, less accumulated depreciation and
any impairment loss. The carrying amount
includes the cost of replacing part of an
existing investment property at the time that
cost is incurred if the recognition criteria are
met; and excludes the costs of day-to-day
servicing of an investment property. Land is
not depreciated and is carried at cost less
any impairment in value.

Penyusutan dihitung berdasarkan metode


garis lurus selama masa manfaat properti
investasi yaitu 4 20 tahun.

Depreciation is computed on a straight-line


basis over the investment properties useful
lives of 4 20 years.

Properti investasi dihentikan pengakuannya


(dikeluarkan dari neraca) pada saat
pelepasan atau ketika properti investasi
tersebut tidak digunakan lagi secara
permanen dan tidak memiliki manfaat
ekonomis di masa depan yang dapat
diharapkan pada saat pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian atau
pelepasan properti investasi diakui dalam
laporan laba rugi dalam tahun terjadinya
penghentian atau pelepasan tersebut.

Investment properties are derecognized


when either they have been disposed of
or when the investment property is
permanently withdrawn from use and no
future economic benefit is expected from
its disposal. Any gains or losses on the
retirement or disposal of an investment
property are recognized in the consolidated
statements of income in the year of
retirement or disposal.

Transfer ke properti investasi dilakukan


jika, dan hanya jika, terdapat perubahan
penggunaan, yang ditunjukkan dengan
berakhirnya pemakaian oleh pemilik,
dimulainya sewa operasi ke pihak lain
atau
berakhirnya
konstruksi
atau
pengembangan. Transfer dari properti
investasi dilakukan jika, dan hanya jika,
terdapat
perubahan
penggunaan,
yang ditunjukkan dengan dimulainya
penggunaan oleh pemilik atau dimulainya
pengembangan untuk dijual.

Transfers are made to investment


properties when, and only when, there is
a change in use, evidenced by ending of
owner-occupation,
commencement
of
an operating lease to another party or
ending of construction or development.
Transfers are made from investment
properties when, and only when, there is
a change in use, evidenced by
commencement of owner-occupation or
commencement of development with a view
to sale.

Aset Tetap

p.

Property, Plant and Equipment


Property, plant and equipment, except land,
are carried at cost, excluding day-to day
servicing, less accumulated depreciation
and any impairment in value. Land is not
depreciated and is carried at cost less any
impairment in value.

Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan


berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak
termasuk biaya perawatan sehari-hari,
dikurangi akumulasi penyusutan dan
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan dikurangi
akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.

- 49 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
p.

2.

Aset Tetap (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
p.

Property,
Plant
(Continued)

and

Equipment

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi


harga perolehan, termasuk bea impor
dan pajak pembelian yang tidak boleh
dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung untuk
membawa aset ke lokasi dan kondisi
yang diinginkan sesuai dengan tujuan
penggunaan yang ditetapkan.

The initial cost of property, plant and


equipment consists of its purchase price,
including import duties and taxes and
any directly attributable costs in bringing
the property, plant and equipment to
its working condition and location for its
intended use.

Beban-beban yang timbul setelah aset


tetap digunakan, seperti beban perbaikan
dan pemeliharaan, dibebankan ke laba rugi
konsolidasi pada saat terjadinya. Apabila
beban-beban
tersebut
menimbulkan
peningkatan manfaat ekonomis di masa
datang dari penggunaan aset tetap tersebut
yang dapat melebihi kinerja normalnya,
maka beban-beban tersebut dikapitalisasi
sebagai tambahan biaya perolehan aset
tetap. Penyusutan dihitung berdasarkan
metode garis lurus (straight-line method)
selama masa manfaat aset tetap sebagai
berikut:

Expenditures incurred after the property,


plant and equipment have been put
into operations, such as repairs and
maintenance costs, are normally charged
to operations in the year such costs are
incurred. In situations where it can be
clearly demonstrated that the expenditures
have resulted in an increase in the future
economic benefits expected to be obtained
from the use of the property, plant and
equipment beyond its originally assessed
standard of performance, the expenditures
are capitalized as additional costs of
property,
plant
and
equipment.
Depreciation is computed on a straight-line
basis over the property, plant and
equipments useful lives as follows:
Tahun/Years

Bangunan dan prasarana


Mesin dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan

:
:
:
:

4 - 20
5 - 10
2-5
3-5

:
:
:
:

Buildings and site facilities


Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Transportation equipment

Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali


dan dilakukan penurunan nilai apabila
terdapat peristiwa atau perubahan kondisi
tertentu
yang
mengindikasikan
nilai
tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan
sepenuhnya.

The carrying values of property, plant and


equipment are reviewed for impairment
when events or changes in circumstances
indicate that the carrying values may not be
recoverable.

Dalam setiap inspeksi yang signifikan,


biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat
aset tetap sebagai suatu penggantian
apabila memenuhi kriteria pengakuan.
Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi
tersebut diamortisasi selama periode
sampai dengan saat inspeksi signifikan
berikutnya.

When each major inspection is performed,


its cost is recognized in the carrying
amount of the item of property, plant and
equipment as a replacement if the
recognition criteria are satisfied.
Such
major inspection is capitalized and
amortized over the next major inspection
activity.

- 50 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
p.

q.

2.

Aset Tetap (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
p.

Property,
Plant
(Continued)

and

Equipment

Jumlah tercatat aset tetap dihentikan


pengakuannya (derecognized) pada saat
dilepaskan atau tidak ada manfaat
ekonomis masa depan yang diharapkan
dari penggunaan atau pelepasannya. Laba
atau rugi yang timbul dari penghentian
pengakuan aset tetap ditentukan sebesar
perbedaan antara jumlah neto hasil
pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat
dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi pada tahun
terjadinya penghentian pengakuan.

An item of property, plant and equipment is


derecognized upon disposal or when no
future economic benefits are expected
from its use or disposal. Any gains or loss
arising from derecognition of property,
plant and equipment (calculated as the
difference between the net disposal
proceeds, if any, and the carrying amount
of the item) is included in the consolidated
statement of income in the year the item is
derecognized.

Nilai residu, umur manfaat, serta metode


penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan
dilakukan penyesuaian apabila hasil telaah
berbeda dengan estimasi sebelumnya.

The assets residual values, useful lives


and depreciation method are reviewed and
adjusted if appropriate, at each financial
year end.

Aset dalam penyelesaian dinyatakan


sebesar biaya perolehan dan tidak
disusutkan. Akumulasi biaya perolehan
akan dipindahkan ke masing-masing aset
tetap yang bersangkutan pada saat selesai
dan siap digunakan dan disusutkan.

Construction in progress is stated at cost


and is not depreciated. The accumulated
cost will be transferred to the respective
property, plant and equipment accounts
and will be depreciated when completed
and ready for its intended use.

Sewa

q.

Leases

Penentuan
apakah
suatu
kontrak
merupakan, atau mengandung unsur sewa
adalah berdasarkan substansi kontrak
pada tanggal awal sewa, yakni apakah
pemenuhan syarat kontrak tergantung pada
penggunaan aset tertentu dan kontrak
tersebut berisi hak untuk menggunakan
aset tersebut.

The
determination
of
whether
an
arrangement is, or contains a lease is
based on the substance of the arrangement
at inception date of whether the fulfillment
of the arrangement is dependent on the
use of a specific asset or assets and the
arrangement conveys a right to use the
asset.

Evaluasi ulang atas perjanjian sewa


dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya
jika salah satu kondisi berikut terpenuhi:

A reassessment is made after inception of


the lease only if one of the following
applies:

a.

Terdapat
perubahan
dalam
persyaratan perjanjian kontraktual,
kecuali jika perubahan tersebut hanya
memperbarui atau memperpanjang
perjanjian yang ada;

a.

there is a change in contractual terms,


other than a renewal or extension of
the agreement;

b.

Opsi pembaruan dilakukan atau


perpanjangan disetujui oleh pihakpihak yang terkait dalam perjanjian,
kecuali ketentuan pembaruan atau
perpanjangan pada awalnya telah
termasuk dalam masa sewa;

b.

a renewal option is exercised or


extension granted, unless the term of
the renewal or extension was initially
included in the lease term;

- 51 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
q.

2.

Sewa (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
q.

Leases (Continued)

c.

Terdapat perubahan dalam penentuan


apakah
pemenuhan
perjanjian
tergantung pada suatu aset tertentu;
atau

c.

there is a change in the determination


of whether the fulfillment is dependent
on a specified asset; or

d.

Terdapat perubahan subtansial atas


aset yang disewa.

d.

there is a substantial change to the


asset.

Apabila evaluasi ulang telah dilakukan,


maka akuntansi sewa harus diterapkan
atau dihentikan penerapannya pada
tanggal dimana terjadi perubahan kondisi
pada skenario a, c atau d dan pada tanggal
pembaharuan atau perpanjangan sewa
pada skenario b.

Where a reassessment is made, lease


accounting shall commence or cease from
the date when the change in circumstances
gave rise to the reassessment for scenarios
a, c or d and the date of renewal or
extension period for scenario b.

Perusahaan atau anak perusahaan sebagai


Lessee

Company or its Subsidiaries as Lessee

Sewa pembiayaan yang mengalihkan


secara substansial seluruh risiko dan
manfaat yang terkait dengan kepemilikan
suatu aset kepada Perusahaan dan anak
perusahaan, dikapitalisasi pada awal sewa
sebesar nilai wajar aset sewaan atau
sebesar nilai kini dari pembayaran sewa
minimum, jika nilai kini lebih rendah dari
nilai wajar. Pembayaran sewa dipisahkan
antara bagian yang merupakan beban
keuangan dan bagian yang merupakan
pelunasan
kewajiban
sehingga
menghasilkan suatu tingkat suku bunga
periodik
yang
konstan
atas
saldo
kewajiban. Beban keuangan dibebankan ke
laba rugi konsolidasi tahun berjalan.

Leases which transfer to the Company or


its subsidiaries substantially all the risks
and benefits incidental to ownership of the
leased item, are capitalized at the inception
of the lease at the fair value of the leased
property or, if lower, at the present value of
the minimum lease payments. Lease
payments are apportioned between the
finance charges and reduction of the lease
liability so as to achieve a constant rate of
interest on the remaining balance of the
liability. Finance charges are charged
directly against income.

Aset sewaan disusutkan secara penuh


selama estimasi masa manfaat aset
sewaan, jika tidak ada kepastian yang
memadai bahwa Perusahaan dan anak
perusahaan akan mendapatkan hak
kepemilikan pada akhir masa sewa.
Sebaliknya, aset sewaan disusutkan
selama jangka waktu yang lebih pendek
antara periode masa sewa dan umur
manfaatnya.

Capitalized leased assets are depreciated


over the estimated useful life of the leased
asset, if there is reasonable certainty that
the Company or its subsidiaries will obtain
ownership by the end of the lease term.
Otherwise, it is depreciated over the shorter
of the lease term and its useful life.

Pembayaran sewa dalam sewa operasi


diakui sebagai beban dalam laporan laba
rugi konsolidasi dengan dasar garis lurus
(straight-line basis) selama masa sewa.

Operating lease payments are recognized


as an expense in the consolidated
statements of income on a straight-line
basis over the lease term.

- 52 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
q.

r.

2.

Sewa (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
q.

Leases (Continued)

Perusahaan atau anak perusahaan sebagai


Lessor

Company or its Subsidiaries as Lessors

Sewa dimana Perusahaan dan anak


perusahaan tetap mempertahankan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat
yang terkait dengan kepemilikan suatu
aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Biaya
langsung
awal
yang
dapat
diatribusikan secara langsung dengan
negosiasi dan pengaturan sewa operasi
ditambahkan ke nilai tercatat aset sewaan
dan diakui ke laba rugi tahun berjalan
selama masa sewa sesuai dengan dasar
pengakuan pendapatan sewa.

Leases where the Company or its


subsidiaries retain substantially all the risks
and benefits of ownership of the asset are
classified as operating leases. Initial direct
costs incurred in negotiating an operating
lease are added to the carrying amount of
the leased assets and recognized over the
lease term on the same rental income.

Aset Real Estat

r.

Real Estate Assets

Aset real estat terdiri dari tanah dan


bangunan rumah tinggal yang sedang
dikonstruksi dan tanah yang sedang
dikembangkan dinyatakan sebesar nilai
yang lebih rendah antara biaya perolehan
dan nilai realisasi bersih (the lower cost or
net realizable value).

Real estate inventories consist of land and


houses under construction and land under
development which are stated at the lower
of cost and net realizable value.

Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga


jual dalam kondisi normal usaha dikurangi
estimasi biaya penyelesaian dan estimasi
biaya-biaya
yang
diperlukan
dalam
melakukan penjualan.

Net realizable value is the estimated selling


price in the ordinary course of business
less the estimated costs of completion and
the estimated costs necessary to make the
sale.

Biaya perolehan tanah yang sedang


dikembangkan meliputi biaya perolehan
tanah yang belum dikembangkan ditambah
dengan biaya pengembangan langsung
dan tidak langsung. Tanah yang sedang
dikembangkan akan dipindahkan ke tanah
dan bangunan rumah tinggal yang siap
dijual pada saat tanah tersebut selesai
dikembangkan
dengan
menggunakan
metode luas areal.

The cost of land under development


consists of the acquisition cost of the land
for development, and direct and indirect
development costs. The total costs of land
under development is transferred to land
and houses ready for sale when the land
development is completed, based on the
area of saleable lots.

Biaya perolehan bangunan rumah tinggal


yang sedang dikonstruksi meliputi biaya
konstruksi dipindahkan ke tanah dan
bangunan rumah tinggal pada saat
selesai dibangun dan siap dijual dengan
menggunakan metode identifikasi khusus.

The cost of houses under construction


consists of construction and borrowing
costs, and is transferred to land and
houses ready for sale when the
development of land and construction of
houses are completed. Cost is determined
using the specific identification method.

Beban yang tidak berhubungan dengan


proyek real estat dibebankan ke laporan
laba rugi pada saat terjadinya.

Costs which are not related to real estate


development are charged as an expense
when incurred.

- 53 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
s.

2.

Aset Tidak Berwujud

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
s.

Intangible Assets
Intangible assets are stated at cost
less accumulated amortization. Intangible
assets are amortized using the straight-line
method based on the estimated useful lives
as follows:

Aset
tidak
berwujud
dinyatakan
berdasarkan biaya perolehan setelah
dikurangi akumulasi amortisasi. Aset
tidak
berwujud
diamortisasi
dengan
menggunakan
metode
garis
lurus
berdasarkan taksiran masa manfaat
sebagai berikut:
Tahun/Years
Merek dagang
Formula dan teknologi
Non-compete fee
t.

u.

20
20
5

Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan

Trademark
Formula and technology
Non-compete fee
t.

Impairment of Non-Financial Assets

Manajemen menelaah ada atau tidaknya


indikasi penurunan nilai aset pada tanggal
neraca dan kemungkinan penyesuaian
ke nilai yang dapat diperoleh kembali
(recoverable amount) apabila terdapat
keadaan yang mengindikasikan penurunan
nilai aset tersebut.

An assessment by management of the


asset value is made at each balance sheet
date to determine whether there is any
indication of impairment of any asset and
possible write-down to its recoverable
amount whenever events or changes in
circumstances indicate that the asset value
may not be recoverable.

Kerugian penurunan nilai diakui jika nilai


tercatat aset melebihi nilai yang dapat
diperoleh kembali. Di lain pihak, pemulihan
penurunan nilai diakui apabila terdapat
indikasi bahwa penurunan nilai tersebut
tidak lagi terjadi.

An impairment loss is recognized only if


the carrying amount of an asset exceeds
the recoverable amount. On the other
hand, a reversal of an impairment loss is
recognized whenever there is an indication
that the asset is not impaired anymore.

Penurunan (pemulihan) nilai aset diakui


sebagai beban (pendapatan) pada laba rugi
konsolidasi tahun berjalan.

The amount of impairment loss (reversal of


impairment loss) is charged to (credited in)
current years operations.

Pengakuan Pendapatan dan Beban

u.

Revenue and Expense Recognition

Pendapatan atas penjualan dalam negeri


diakui pada saat barang diserahkan kepada
pelanggan. Pendapatan atas penjualan
ekspor diakui sesuai dengan syarat
penjualan (f.o.b. shipping point).

Revenue from domestic sales is recognized


when the goods are delivered to the
customers. Revenue from export sales is
recognized when the goods are shipped
(f.o.b. shipping point), in accordance with
the terms of sale.

Pendapatan sewa diakui berdasarkan


berlalunya waktu dengan metode garis
lurus dan pendapatan jasa pelayanan
diakui pada saat jasa diserahkan.

Rental revenue is recognized on a straight


line basis over the term of the lease
contract, while service revenue is
recognized when services are rendered to
the lessees.

- 54 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
u.

v.

Pengakuan
(Lanjutan)

Pendapatan

dan

2.

Beban

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
u.

Revenue and
(Continued)

Expense

Recognition

Beban diakui pada saat terjadinya (accrual


basis) kecuali biaya pinjaman yang
memenuhi persyaratan kapitalisasi sebagai
bagian
dari
biaya
perolehan
aset
kualifikasian.

Expenses are recognized when incurred


(accrual basis), except for certain borrowing
cost that qualify for capitalization as part of
a qualifying asset.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, biaya


transaksi
yang
terjadi
dan
dapat
diatribusikan secara langsung terhadap
perolehan atau penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar
melalui laporan laba rugi diamortisasi
sepanjang umur instrumen keuangan
menggunakan metode suku bunga efektif
dan
dicatat
sebagai
bagian
dari
pendapatan bunga untuk biaya transaksi
terkait aset keuangan, dan sebagai bagian
dari beban bunga untuk biaya transaksi
terkait kewajiban keuangan.

Effective January 1, 2010, transaction costs


incurred that are directly attributable to
acquisition or issuance of a financial
instrument that is not classified at FVPL are
amortized over the term of the financial
instruments using the effective interest rate
method and recorded as part of interest
income for transaction costs related to
financial asset or interest expense for
transaction costs related to financial
liabilities.

Efektif tanggal 1 Januari 2010, pendapatan


bunga dan beban bunga diakui dalam
laporan laba rugi konsolidasi menggunakan
metode suku bunga efektif.
Sebelum
1 Januari 2010, pendapatan bunga dan
beban bunga diakui berdasarkan metode
akrual
berdasarkan
suku
bunga
kontraktual.

Effective January 1, 2010, interest income


and interest expense are recognized in
the consolidated financial statements using
the effective interest rate method. Prior to
January 1, 2010, interest income and
interest expense are recognized using
accrual method based on contractual
interest rates.

Biaya Pinjaman

v.

Borrowing Costs

Biaya pinjaman merupakan bunga dan


selisih kurs pinjaman yang diterima dalam
mata uang asing dan biaya lainnya
(amortisasi diskon/premium dari pinjaman
diterima) yang terjadi sehubungan dengan
peminjaman dana.

Borrowing costs are interest and exchange


difference on foreign currency denominated
borrowings and other costs (amortization of
discounts/premiums on borrowings, etc.)
incurred in connection with the borrowing of
funds.

Biaya pinjaman yang dapat diatribusikan


secara langsung dengan perolehan,
konstruksi,
atau
pembuatan
aset
kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian
dari biaya perolehan aset tersebut. Biaya
pinjaman lainnya diakui sebagai beban
pada saat terjadinya.

Borrowing costs which are directly


attributable to the acquisition, construction,
or production of qualifying assets which are
capitalized as part of the acquisition cost of
the qualifying assets. Other borrowing
costs are recognized as an expense in the
period in which they are incurred.

Jika
Perusahaan
meminjam
dana
secara khusus untuk tujuan memperoleh
aset kualifikasian, maka Perusahaan
menentukan jumlah biaya pinjaman yang
layak dikapitalisasikan sebesar biaya
pinjaman aktual yang terjadi selama tahun
berjalan dikurangi penghasilan investasi
atas investasi sementara dari pinjaman
tersebut.

To the extent that the Company borrows


funds specifically for the purpose of
obtaining a qualifying asset, the entity
determines the amount of borrowing costs
eligible for capitalization as the actual
borrowing costs incurred on that borrowing
during the year less any investment income
on the temporary investment of those
borrowings.

- 55 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
v.

w.

x.

2.

Biaya Pinjaman (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
v.

Borrowing Costs (Continued)

Jika pengembangan aktif atas aset


kualifikasian
dihentikan,
Perusahaan
dan anak perusahaan menghentikan
kapitalisasi biaya pinjaman selama periode
yang diperpanjang tersebut.

The Company and its subsidiaries suspend


capitalization of borrowing costs during
extended periods in which they suspend
active development of a qualifying asset.

Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan


saat selesainya secara subtansi seluruh
aktivitas
yang
diperlukan
untuk
mempersiapkan aset kualifikasian agar
dapat digunakan atau dijual sesuai dengan
maksudnya.

The Company and its subsidiaries cease


capitalizing
borrowing
costs
when
substantially all the activities necessary to
prepare the qualifying asset for its intended
use or sale are complete.

Imbalan Kerja

w.

Employee Benefits

Imbalan kerja jangka pendek

Short-term employee benefits

Imbalan kerja jangka pendek merupakan


upah, gaji, dan iuran jaminan sosial.
Imbalan kerja jangka pendek diakui
sebesar jumlah yang tak-terdiskonto
sebagai kewajiban pada neraca konsolidasi
setelah dikurangi dengan jumlah yang telah
dibayar dan sebagai beban pada laba rugi
konsolidasi tahun berjalan.

Short-term employee benefits are in the


form of wages, salaries, and social security
(Jamsostek)
contribution.
Short-term
employee benefits are recognized at its
undiscounted amount as a liability after
deducting any amount already paid in the
consolidated balance sheets and as an
expense in the consolidated statements of
income.

Imbalan pasca-kerja

Post-employment benefits

Imbalan pasca-kerja merupakan manfaat


pasti yang dibentuk tanpa pendanaan
khusus dan didasarkan pada masa kerja
dan jumlah penghasilan karyawan saat
pensiun. Metode penilaian aktuarial yang
digunakan untuk menentukan nilai kini
cadangan imbalan pasti, beban jasa kini
yang terkait dan beban jasa lalu adalah
metode Projected Unit Credit. Beban jasa
kini, beban bunga, beban jasa lalu yang
telah menjadi hak karyawan dan dampak
kurtailmen atau penyelesaian (jika ada)
diakui pada laba rugi konsolidasi tahun
berjalan. Beban jasa lalu dan keuntungan
atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang
masih aktif bekerja diamortisasi selama
jangka waktu rata-rata sisa masa kerja
karyawan.

Post-employment benefits are an unfunded


defined-benefit plans which amounts are
determined based on years of service and
salaries of the employees at the time of
pension. The actuarial valuation method
used to determine the present value of
defined-benefit reserve, related current
service costs and past service costs is the
Projected Unit Credit. Current service
costs, interest costs, vested past service
costs, and effects of curtailments and
settlements (if any) are charged directly to
current operations.
Past service costs
which are not yet vested and actuarial
gains or losses for working (active)
employees are amortized during the
employees average remaining years of
service, until the benefits become vested.

Pajak Penghasilan

x.

Income Tax
Current tax expense is determined based
on the taxable income for the year
computed using prevailing tax rates.

Beban pajak kini ditentukan berdasarkan


laba kena pajak dalam periode yang
bersangkutan yang dihitung berdasarkan
tarif pajak yang berlaku.

- 56 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
x.

y.

2.

Pajak Penghasilan (Lanjutan)

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)
x.

Income Tax (Continued)

Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui


atas konsekuensi pajak periode mendatang
yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat
aset dan kewajiban menurut laporan
keuangan dengan dasar pengenaan pajak
aset dan kewajiban serta akumulasi rugi
fiskal. Kewajiban pajak tangguhan diakui
untuk semua perbedaan temporer kena
pajak dan aset pajak tangguhan diakui
untuk perbedaan temporer yang boleh
dikurangkan serta akumulasi rugi fiskal
yang dapat dikompensasikan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan
untuk mengurangi laba kena pajak pada
masa datang.

Deferred tax assets and liabilities are


recognized for the future tax consequences
attributable to the differences between the
financial statement carrying amounts of
existing assets and liabilities and their
respective tax bases. Deferred tax liabilities
are recognized for all taxable temporary
differences and deferred tax assets are
recognized for deductible temporary
differences to the extent that it is probable
that taxable income will be available in
future periods against which the deductible
temporary differences can be utilized.

Pajak
tangguhan
diukur
dengan
menggunakan tarif pajak yang berlaku
atau secara substansial telah berlaku
pada tanggal neraca. Pajak tangguhan
dibebankan
atau
dikreditkan
dalam
laporan laba rugi konsolidasi, kecuali
pajak tangguhan yang dibebankan atau
dikreditkan langsung ke ekuitas.

Deferred tax is calculated at the tax rates


that have been enacted or substantively
enacted at balance sheet date. Deferred
tax is charged to or credited in the
consolidated statements of income, except
when it relates to items charged to or
credited directly in equity, in which case the
deferred tax is also charged to or credited
directly in equity.

Aset dan kewajiban pajak tangguhan


disajikan di neraca, kecuali aset dan
kewajiban pajak tangguhan untuk entitas
yang berbeda, atas dasar kompensasi
sesuai dengan penyajian aset dan
kewajiban pajak kini.

Deferred tax assets and liabilities are offset


in the balance sheets, except if these are
for different legal entities, in the same
manner the current tax assets and liabilities
are presented.

Perubahan atas kewajiban pajak dicatat


ketika hasil pemeriksaan diterima atau, jika
banding diajukan oleh Perusahaan atau
anak perusahaan, ketika hasil banding
ditentukan.

Amendments to tax obligations are


recorded when an assessment is received
or, if appealed against by the Company or
its subsidiaries, when the result of the
appeal is determined.

Laba Per Saham

y.

Earnings per Share

Laba per saham dasar dihitung dengan


membagi laba bersih residual dengan
jumlah rata-rata tertimbang saham yang
beredar pada tahun yang bersangkutan.

Basic earnings per share are computed by


dividing net income by the weighted
average number of shares outstanding
during the year.

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang


digunakan untuk menghitung laba per
saham dasar adalah 2.071.732.660 saham
pada tahun 2010 dan 2009.

The weighted average number of shares


used in the computation of basic earnings
per share is 2,071,732,660 shares in 2010
and 2009.

Jumlah rata-rata tertimbang saham yang


digunakan
termasuk
saham
yang
dikeluarkan pada tanggal 1 Desember 2009
akibat dari penggabungan usaha dengan
MAP, seakan-akan penggabungan usaha
tersebut telah terjadi sejak awal tahun yang
disajikan (Catatan 1b).

The weighted average number of share


used includes the shares issued on
December 1, 2009 as a result of the merger
with MAP, as if the merger occurred from
the earliest period presented (Note 1b).

- 57 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
2.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Ikhtisar Kebijakan Akuntansi dan Pelaporan


Keuangan Penting (Lanjutan)
z.

aa.

2.

Informasi Segmen

z.

Segment Information

Informasi segmen disusun sesuai dengan


kebijakan akuntansi yang dianut dalam
penyusunan
dan
penyajian
laporan
keuangan konsolidasi. Bentuk primer
pelaporan segmen adalah segmen usaha
sedangkan segmen sekunder adalah
segmen geografis.

Segment information is prepared using


the accounting policies adopted for
preparing and presenting the consolidated
financial statements. The primary format
in reporting segment information is
based on business segment, while
secondary segment information is based on
geographical segment.

Segmen
usaha
adalah
komponen
Perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa (baik
produk atau jasa individual maupun
kelompok produk atau jasa terkait) dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dengan risiko dan imbalan
segmen lain.

A business segment is a distinguishable


component of an enterprise that is engaged
in providing individual product or service or
a group of related products or services and
that is subject to risks and returns that are
different from those of other business
segments.

Segmen geografis adalah komponen


Perusahaan yang dapat dibedakan dalam
menghasilkan produk atau jasa pada
lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dan
komponen itu memiliki risiko dan imbalan
yang berbeda dengan risiko dan imbalan
pada komponen yang beroperasi pada
lingkungan (wilayah) ekonomi lain.

A
geographical
segment
is
a
distinguishable component of an enterprise
that is engaged in providing products or
services within a particular economic
environment and that is subject to risks and
returns that are different from those
components operating in other economic
environments.

Kejadian Setelah Tanggal Neraca

aa.

Events after the Balance Sheet Date


Post year-end events that provide
additional information about the Company
and its subsidiaries financial position at the
date of the balance sheet (adjusting
events), if any, are reflected in the
consolidated financial statements. Post
year-end events that are not adjusting
events are disclosed in the notes to
consolidated financial statements when
material.

Kejadian-kejadian yang terjadi setelah


tanggal
neraca
yang
menyediakan
informasi mengenai posisi keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan pada
tanggal neraca sehingga perlu dilakukan
penyesuaian, jika ada, telah tercermin
dalam laporan keuangan konsolidasi.
Kejadian-kejadian setelah tanggal neraca
yang tidak memerlukan penyesuaian,
apabila
jumlahnya
material,
telah
diungkapkan dalam laporan keuangan
konsolidasi.

3.

Summary of Significant Accounting and


Financial Reporting Policies (Continued)

Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan


Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan

3.

Management Use of Estimates, Judgments


and Assumptions on Financial Instruments
Management believes that the following
represent a summary of the significant
estimates, judgment and assumptions made that
affected certain reported amounts and
disclosures in the consolidated financial
statements.

Manajemen berkeyakinan bahwa pengungkapan


berikut telah mencakup ikhtisar estimasi,
pertimbangan dan asumsi signifikan yang dibuat
oleh manajemen, yang berdampak terhadap
jumlah-jumlah
yang
dilaporkan
serta
pengungkapan
dalam
laporan
keuangan
konsolidasi.

- 58 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
3.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Penggunaan Estimasi, Pertimbangan dan


Asumsi Manajemen atas Instrumen Keuangan
(Lanjutan)

3.

Management Use of Estimates, Judgments


and Assumptions on Financial Instruments
(Continued)

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban


Keuangan

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities

Efektif tanggal 1 Januari 2010, prinsip akuntansi


yang berlaku umum di Indonesia mensyaratkan
pengukuran aset keuangan dan kewajiban
keuangan tertentu pada nilai wajarnya, dan
penyajian ini mengharuskan penggunaan
estimasi
dan
pertimbangan
akuntansi.
Komponen pengukuran nilai wajar yang
signifikan ditentukan berdasarkan bukti obyektif
yang dapat diverifikasi (seperti nilai tukar, suku
bunga), sedangkan saat dan besaran perubahan
nilai wajar dapat menjadi berbeda karena
penggunaan metode penilaian yang berbeda.

Effective January 1, 2010, generally accepted


accounting principles in Indonesia require that
certain financial assets and financial liabilities be
carried at fair value, which requires the use of
accounting estimates and judgment.
While
significant
components
of
fair
value
measurement are determined using verifiable
objective evidence (i.e. foreign exchange rates,
interest rates), the timing and amount of
changes in fair value, would differ using a
different valuation methodology.

Nilai wajar aset keuangan dan kewajiban


keuangan diungkapkan pada Catatan 22.

The fair value of financial assets and financial


liabilities are set out in Note 22.

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang

Allowance for Impairment of Receivables

Penyisihan piutang ragu-ragu dipelihara pada


jumlah yang menurut manajemen adalah
memadai untuk menutup kemungkinan tidak
tertagihnya piutang. Efektif tanggal 1 Januari
2010, pada setiap tanggal neraca Perusahaan
dan anak perusahaan secara spesifik menelaah
apakah telah terdapat bukti obyektif bahwa suatu
aset keuangan telah mengalami penurunan nilai
(tidak tertagih). Jumlah cadangan yang dibentuk
adalah berdasarkan pengalaman penagihan
masa lalu dan faktor-faktor lainnya yang
mungkin mempengaruhi kolektibilitas, antara lain
kemungkinan kesulitan likuiditas atau kesulitan
keuangan yang signifikan yang dialami oleh
debitur atau penundaan pembayaran yang
signifikan.

Allowance for doubtful accounts is maintained at


a level considered adequate to provide for
potentially uncollectible receivables. Effective
January 1, 2010, the Company and its
subsidiaries assess specifically at each balance
sheet date whether there is objective evidence
that a financial asset is impaired (uncollectible).
The level of allowance is based on past
collection experience and other factors that may
affect collectability such as the probability of
insolvency or significant financial difficulties of
the debtor or significant delay in payments.

Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai,


maka saat dan besaran jumlah yang dapat
ditagih diestimasi berdasarkan pengalaman
kerugian masa lalu. Cadangan kerugian
penurunan nilai dibentuk atas akun-akun yang
diidentifikasi secara spesifik telah mengalami
penurunan nilai. Akun piutang dihapusbukukan
berdasarkan keputusan manajemen bahwa aset
keuangan tersebut tidak dapat ditagih atau
direalisasi meskipun segala cara dan tindakan
telah dilaksanakan. Suatu evaluasi atas piutang,
yang bertujuan untuk mengidentifikasi jumlah
penyisihan yang harus dibentuk, dilakukan
secara berkala sepanjang tahun. Oleh karena
itu, saat dan besaran jumlah cadangan kerugian
penurunan nilai (penyisihan piutang ragu-ragu)
yang tercatat pada setiap periode dapat berbeda
tergantung pada pertimbangan dan estimasi
yang digunakan.

When there is objective evidence of impairment,


the amount and timing of collection is estimated
based on historical loss experience. Provisions
are made for accounts specifically identified to
be impaired. Accounts are written off when
management believes that the financial asset
cannot be collected or realized after exhausting
all efforts and courses of action. An evaluation
of the receivables, designed to identify potential
charges to the allowance, is performed on a
continuous basis throughout the year. The
amount and timing of recorded allowance for
impairment (provision for doubtful accounts) for
any period would therefore differ based on the
judgments or estimates made.

- 59 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
4.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Kas dan Setara Kas

4.
2010
Rp '000.000

Kas
Bank
Rupiah
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Bukopin Tbk
Lain-lain*)
Mata uang asing (Catatan 37)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
Bank of America, Singapura
Lain-lain*)
Dolar Singapura
Bank of America, Singapura
Lain-lain*)
Dolar Australia
Lain-lain*)
Rupee, India
The ICICI Bank, Ltd., India
The Axis Bank Ltd., India
Lain-lain*)
LKR, Sri Lanka
Lain-lain*)
Jumlah - Kas di bank
Deposito berjangka
Rupiah
PT Bank Artha Graha Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Perkreditan Rakyat
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Mata uang asing (Catatan 37)
Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk
PT ANZ Panin Bank
Lain-lain*)
Jumlah - Deposito berjangka
Jumlah

11.224

128.738
60.662
59.864
50.373
31.416
16.933
10.384
1.687
1.482
1.479
1.264
212
123
985

102.185
71.836
34.476
16.884
16.277
1.493
164
77
985

Cash and Cash Equivalents

2009
Rp '000.000
12.190

84.613
68.703
104.853
51.374
4.105
22.094
19.481
1.503
305
2.032
663
1.975
13.274
845

1.195
6.164
8.214
664
7.274
1.429
1.593

5.325
343

3.261
847

301

1.010

11.648
3.188
457

823
3.611
590

18

631.259

412.496

82.600
13.190
12.259
6.607
273
176
-

10.350
32.783
1.541
31.010
3.466
5.694
118

3.559
489

14.164

551
119.704

99.126

762.187

523.812

*) Masin g-masing dibawah Rp 1 milyar

Tingkat bunga per tahun deposito berjangka


Rupiah
Dolar Amerika Serikat

Cash on hand
Cash in banks
Rupiah
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank UOB Buana Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank OCBC NISP Tbk
PT Bank Kesawan Tbk
PT ANZ Panin Bank
PT Bank Bukopin Tbk
Others*)
Foreign currencies (Note 37)
U.S. Dollar
PT Bank Danamon Indonesia Tbk
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank DBS Indonesia
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT ANZ Panin Bank
Bank of America, Singapore
Others*)
Singapore Dollar
Bank of America, Singapore
Others*)
Australian Dollar
Others*)
Indian Rupee
The ICICI Bank, Ltd., India
The Axis Bank Ltd., India
Others*)
LKR, Sri Lanka
Others*)
Total - Cash in banks
Time deposits
Rupiah
PT Bank Artha Graha Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT Bank Perkreditan Rakyat
PT Bank Pan Indonesia Tbk
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
Foreign currency (Note 37)
U.S. Dollar
PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk
PT ANZ Panin Bank
Others*)
Total - Time deposits
Total
*) B elow Rp 1 billion each

5,25% - 10,25%
0,05% - 2,00%

- 60 -

5,5% - 8%
0,25% - 0,40%

Interest rates per annum on time deposits


Rupiah
U.S. Dollar

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
5.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Investasi Jangka Pendek

5.
2010
Rp '000.000

Deposito berjangka
Mata uang asing
Rupee, India
United Bank of India, India
T he Axis Bank Ltd., India
T he ICCI Bank, Ltd., India
Sub-jumlah
Surat berharga
Untuk diperdagangkan
Ceylon Grains - Elevator Ltd., Sri Lanka
( SGD 5.268.116 tahun 2010 dan
( SGD 1.060.442 tahun 2009)
Three Acre Farms Ltd., Sri Lanka
( SGD 1.043.722 tahun 2010 dan
S GD 112.943 tahun 2009)
Prigo - Agro Industries Ltd., Sri Lanka
( SGD 738.882 tahun 2010 dan 2009)
Sub-jumlah
Jumlah
Tingkat bunga per tahun depos ito berjangk a
Rupee, India

2009
Rp '000.000

2.468
642
37

56
454
335

3.147

845

36.775

7.103

7.286

757

5.158

4.949

49.219

12.809

52.366

13.654

6% - 6,25%

6,25%

Time deposits
F oreign currency
Rupee
United Bank of India, India
The Axis Bank Ltd., India
The ICCI Bank, Ltd., India
Subtotal
Marketable securities
T rading
Ceylon Grains - Elevator Ltd., S ri Lanka
(S$ 5,268,116 in 2010 and
S$ 1,060,442 in 2009)
Three Acre F arm s Ltd., Sri Lanka
(S$ 1,043,722 in 2010 and
S$ 112,943 in 2009)
Prigo - Agro Industries Ltd., Sri Lanka
(S$ 738,882 in 2010 and in 2009)
Subtotal
Total
Interest rates per annum on time depos its
Rupee

Unrealized gain on increase in fair value of


marketable securities held for trading amounted
to Rp 34,303 million and Rp 4,305 million in
2010 and 2009, respectively, which were
recorded under Other Income (Expenses) - net
in the consolidated statements of income.

Keuntungan yang belum direalisasi akibat


kenaikan harga saham surat berharga untuk
diperdagangkan
masing-masing
sebesar
Rp 34.303 juta dan Rp 4.305 juta pada tahun
2010 dan 2009 yang dicatat pada akun
Penghasilan (Beban) Lain-lain - bersih pada
laporan laba rugi konsolidasi.

6.

Short-term Investments

Piutang Usaha dari Pihak Ketiga

6.

2010
Rp '000.000

Trade Accounts
Parties

Receivable

2009
Rp '000.000

a. Berdasarkan Pelanggan

a. By Debtor

Pelanggan dalam negeri


Pelanggan luar negeri

790.292
15.368

786.423
19.018

Local debtors
Foreign debtors

Jum lah
Penyisihan piutang ragu-ragu

805.660
(2.302)

805.441
(49.390)

Total
Allowance for doubtful accounts

Bers ih

803.358

756.051

Net

b. Berdasarkan Umur (Hari)

b. By Age (Days)

Belum jatuh tempo


Sudah jatuh tempo
1 s/d 30 hari
31 s/d 60 hari
61 s/d 90 hari
91 s/d 120 hari
> 120 hari
Jum lah
Penyisihan piutang ragu-ragu

631.825

635.874

87.688
24.116
6.818
1.126
54.087
805.660
(2.302)

93.387
22.578
12.901
12.009
28.692
805.441
(49.390)

Not yet due


Past due
1 - 30 days
31 - 60 days
61 - 90 days
91 - 120 days
More than 120 days
Total
Allowance for doubtful accounts

Bers ih

803.358

756.051

Net

- 61 -

from

Third

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
6.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Piutang Usaha dari Pihak Ketiga (Lanjutan)

6.

2010
Rp '000.000

Trade Accounts Receivable


Parties (Continued)

7.

c. By Currency

Rupiah
Mata uang asing (Catatan 37)
Dolar Singapura
Dolar Am erika S erikat
Jum lah
Penyisihan piutang ragu-ragu

790.292

786.423

14.789
579
805.660
(2.302)

18.011
1.007
805.441
(49.390)

Rupiah
Foreign currencies (Note 37)
Singapore Dollar
U.S. Dollar
Total
Allowance for doubtful accounts

Bers ih

803.358

756.051

Net

Saldo akhir

Third

2009
Rp '000.000

c. Berdasarkan mata uang

Mutasi penyisihan piutang ragu-ragu


Saldo awal
Pencadangan (Catatan 28)
Penurunan nilai
Penghapusan

from

49.390
5.146
(42.696)
(9.538)

43.187
7.722
(1.519)

2.302

49.390

Changes in allowance for doubtful acc ounts


Beginning balance
Provisions (Note 28)
Unwinding of dis count
Write-off
Ending balance

Berdasarkan evaluasi manajemen terhadap


kolektibilitas saldo masing-masing piutang
pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,
manajemen berpendapat bahwa penyisihan
piutang ragu-ragu memadai untuk menutup
kemungkinan kerugian dari tidak tertagihnya
piutang usaha tersebut.

Based on managements evaluation of the


collectibility of the individual receivable account
at December 31, 2010 and 2009, they believe
that the allowance for doubtful accounts is
adequate to cover possible losses from
uncollectible accounts.

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat


risiko terkonsentrasi secara signifikan atas
piutang kepada pihak ketiga.

Management believes that there are no


significant concentrations of credit risk in trade
accounts receivable from third parties.

Piutang usaha digunakan sebagai jaminan atas


hutang bank jangka pendek, hutang lain-lain
kepada pihak ketiga dan pinjaman jangka
panjang (Catatan 12, 14 dan 17).

Trade accounts receivable are used as collateral


on short-term bank loans, other accounts
payable to third parties and long-term loans
(Notes 12, 14 and 17).

Persediaan

7.
2010
Rp '000.000

Inventories

2009
Rp '000.000

Hewan ternak yang tersedia untuk dijual


Bahan baku dalam perjalanan
Barang jadi dalam perjalanan
Bahan baku
Barang jadi
Persediaan dalam proses
Telur tetas
Bahan pembantu
Suku cadang
Bahan pembungkus
Bahan bakar dan pelumas
Lain-lain

237.968
93.669
2.334
1.218.521
255.504
107.215
54.139
51.129
69.153
62.620
10.928
24.076

338.881
42.864
225
1.121.989
270.137
108.087
58.223
47.420
57.794
46.186
10.657
11.717

Available for sale livestock


Raw materials in transit
Finished goods in transit
Raw materials
Finished goods
Inventory in process
Hatchable eggs
Indirect materials
Spareparts
Packaging materials
Fuel and oil
Others

Jumlah
Penyisihan penurunan nilai dan
keusangan persediaan

2.187.256

2.114.180

Total
Allowances for decline in value of inventories
and obsolence

Bersih

2.185.129

(2.127)

- 62 -

(2.102)
2.112.078

Net

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
7.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Persediaan (Lanjutan)

7.
2010
Rp '000.000

Mutasi penyisihan penurunan nilai dan


keusangan persediaan
Saldo awal
Pencadangan
Penghapusan
Saldo akhir

8.

Inventories (Continued)

2009
Rp '000.000

2.102
25

3.238
9.134
(10.270)

2.127

2.102

Changes in allowances for decline in value of


inventories and obsolence
Beginning balance
Provisions
Write-off
Ending balance

Manajemen berpendapat bahwa penyisihan


penurunan nilai persediaan tersebut adalah
cukup untuk menutup kerugian penurunan nilai
dan keusangan persediaan.

Managements believes that the allowance


for decline in value of inventories and
obsolescence is adequate to cover possible
losses on decline in value of inventories and
obsolescence.

Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko


kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan
PT Asuransi Ramayana Tbk., pihak ketiga,
dengan jumlah pertanggungan masing-masing
sebesar Rp 2.273.075 juta dan US$ 1.450.000
pada tanggal 31 Desember 2010 dan
Rp 2.145.471 juta dan US$ 1.450.000 pada
tanggal 31 Desember 2009. Manajemen
berpendapat bahwa jumlah pertanggungan
tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan
kerugian yang dialami.

Inventories are insured with PT Asuransi AIU


Indonesia and PT Asuransi Ramayana Tbk.,
third parties, against fire, theft, and other
possible risks for Rp 2,273,075 million and
US$ 1,450,000 at December 31, 2010 and
Rp 2,145,471 million and US$ 1,450,000 at
December 31, 2009. Management believes that
the insurance coverages are adequate to cover
possible losses arising from such risks.

Persediaan digunakan sebagai jaminan atas


hutang bank jangka pendek, pinjaman jangka
panjang dan hutang obligasi (Catatan 12, 17 dan
19).

Inventories are used as collateral on short-term


bank loans, long-term loans and bonds payable
(Notes 12, 17 and 19).

Hewan Pembibit Turunan

8.

Ayam Pembibit Turunan

Breeding Chickens
2010
Rp '000.000

Telah menghasilkan (masa produksi)


Saldo awal
Reklasifikasi dari ayam belum
menghasilkan
Pembelian ayam
Amortisasi ayam telah menghasilkan
Saldo akhir
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan)
Saldo awal
Biaya pertumbuhan selama tahun berjalan
Reklasifikasi ke ayam telah menghasilkan
Saldo akhir
Jumlah

Breeding Livestock

2009
Rp '000.000

184.994

101.899

336.736
(346.466)

350.633
4.122
(271.660)

175.264

184.994

95.951
388.767
(336.736)

77.027
369.557
(350.633)

147.982

95.951

323.246

280.945

- 63 -

Productive (production age)


Balance at the beginning of the year
Reclassifications from unproductive
breeding chickens
Purchase of chickens
Amortization of productive breeding chickens
Balance at the end of the year
Unproductive (growth age)
Balance at the beginning of the year
Growing costs during the year
Reclassifications to productive breeding chickens
Balance at the end of the year
Total

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
8.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hewan Pembibit Turunan (Lanjutan)

8.

Sapi Pembibit Turunan

Breeding Cattles
2010
Rp '000.000

Telah menghasilkan (masa produksi)


Saldo awal
Biaya selama masa produksi tahun berjalan
Pembelian sapi
Reklasifikasi dari sapi belum
menghasilkan
Amortisasi sapi telah menghasilkan
Reklasifikasi biaya dari induk ke anak
Sapi dijual/mati
Saldo akhir
Belum menghasilkan (masa pertumbuhan)
Saldo awal
Biaya pertumbuhan selama tahun berjalan
Pembelian sapi
Reklasifikasi ke sapi telah menghasilkan
Reklasifikasi biaya dari induk ke anak
Sapi dijual/mati
Saldo akhir
Jumlah

9.

Breeding Livestock (Continued)

2009
Rp '000.000

63.721
68.853
27.284

44.816
22.386
20.256

12.870
(17.231)
(23.272)
(36.619)

22.645
(6.684)
(18.459)
(21.239)

95.606

63.721

6.551
16.358
11
(12.870)
23.272
(11.579)

13.010
12.463
3.999
(22.645)
18.459
(18.735)

21.743

6.551

117.349

70.272

Productive (production age)


Balance at the beginning of the year
Costs in production age during the year
Purchase of cattles
Reclassifications from unproductive
breeding cattles
Amortization of productive breeding cattles
Reclassifications costs from parents to calves
Sale/mortality of cattles
Balance at the end of the year
Unproductive (growth age)
Balance at the beginning of the year
Growing costs during the year
Purchase of cattles
Reclassifications to productive breeding cattles
Reclassifications costs from parents to calves
Sale/mortality of cattles
Balance at the end of the year
Total

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


hewan pembibit turunan telah diasuransikan
kepada PT Asuransi AIU Indonesia dan
PT Asuransi Ramayana Tbk, pihak-pihak ketiga,
terhadap risiko gempa bumi, kebakaran,
kerusuhan
dan
risiko
lainnya
dengan
jumlah pertanggungan masing-masing sebesar
Rp 444.367
juta
dan
Rp 498.816
juta.
Manajemen
berpendapat
bahwa
nilai
pertanggungan tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian yang timbul dari risikorisiko
diatas
terhadap
aset
yang
dipertanggungkan.

As of December 31, 2010 and 2009, all breeding


livestock are insured with PT Asuransi AIU
Indonesia and PT Asuransi Ramayana Tbk,
third parties, against earthquake, fire, riot
and other possible risks for Rp 444,367 million
and
Rp 498,816
million,
respectively.
Management believes that the insurance
coverage is adequate to cover possible losses to
the Company and its subsidiaries arising from
such risks.

Pada tanggal 31 Desember 2010, hewan


pembibit turunan digunakan sebagai jaminan
atas pinjaman jangka panjang (Catatan 17).

As of December 31, 2010, breeding livestock is


used as security for long-term loans (Note 17).

Pajak Dibayar Dimuka

9.
2010
Rp '000.000

Prepaid Taxes

2009
Rp '000.000

Pajak Penghasilan Pasal 28a (Catatan 31)


Tahun 2010
Tahun 2009
Tahun 2008
Tahun 2007
Pajak Pertambahan Nilai

6.859
9.763
18.583
4.501
3.165

9.763
72.631
4.501
5.086

Inc ome tax Article 28a (Note 31)


2010
2009
2008
2007
Value Added Tax

Jumlah

42.871

91.981

Total

- 64 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
9.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pajak Dibayar Dimuka (Lanjutan)

9.

Berikut ini restitusi pajak yang diterima


berdasarkan Surat Ketetapan Pajak Lebih
Bayar dari Kantor Pajak:

Prepaid Taxes (Continued)


During 2010, the following tax refunds were
received based on Assessment Letters of Tax
Overpayment from the Tax Service Office:

Nama Perusahaan/
Name of Company

Tahun/
Year Covered

a. PT Santosa Agrindo
b. PT Bintang Terang Gemilang

Jumlah Restitusi Pajak/


Amount of Tax Refund
Rp '000.000

2008
2008
2006
2006

c. PT Japfafood Nusantara

3.949
406
1.712
160

Jumlah / Total
10.

6.227

Properti Investasi

10.

Per 31 Desember 2010 dan 2009, mutasi


properti investasi yang disewakan kepada pihak
ketiga adalah sebagai berikut:
1 Januari
2010/
January 1,
2010
Rp '000,000
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana
Jum lah

58.661
59.330

As of December 31, 2010 and 2009, the


movement in investment properties which are
being leased out to third parties to earn rentals
are as follows:

Perubahan selam a tahun 2010/


Changes during 2010
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions
Reclassifications
Rp '000.000
Rp '000,000

Penam bahan/
Additions
Rp '000.000

13

(76)
(84)

117.991

13

(160)

Akum ulasi penyusutan Bangunan dan prasarana

37.326

2.537

(83)

Nilai Buku

80.665

1 Januari
2009/
January 1,
2009
Rp '000,000
Biaya perolehan:
Tanah
Bangunan dan prasarana

31 Desem ber
2010/
December 31,
2010
Rp '000.000

(2.296)

56.302
59.246

(2.296)

115.548

Perubahan selama tahun 2009/


Changes during 2009
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000,000

Cost:
Land
Buildings and site facilities
Total

39.780

Accumulated depreciation Buildings and site facilities

75.768

Net Book Value

31 Desember
2009/
December 31,
2009
Rp '000.000
Cost:
Land
Buildings and site facilities

2.297

(3.515)
(2.169)

10.285
10.007

58.661
59.330

101.086

2.297

(5.684)

20.292

117.991

Akumulasi penyusutan Bangunan dan prasarana

28.708

2.454

(219)

6.383

37.326

Accumulated depreciation Buildings and site facilities

Nilai Buku

72.378

80.665

Net Book Value

Jumlah

49.594
51.492

Investment Properties

Pendapatan sewa properti investasi yang diakui


di laporan laba rugi pada tahun 2010 dan 2009
adalah masing-masing sebesar Rp 719 juta dan
Rp 662 juta yang dilaporkan sebagai bagian dari
Penghasilan (beban) lain-lain lain-lain
bersih pada laporan laba rugi konsolidasi.
Beban penyusutan properti investasi selama
tahun 2010 dan 2009 masing-masing adalah
sebesar Rp 2.537 juta dan Rp 2.454 juta
disajikan sebagai bagian dari Beban Usaha
(Catatan 28).

Total

Rental income from the investment properties


recognized in 2010 and 2009 amounted to
Rp 719 million and Rp 662 million, respectively,
which was reported as part of Other income
(expense) others - net in the consolidated
statements of income. Depreciation of these
investment properties, excluding land, in 2010
and 2009 amounted to Rp 2,537 million and
Rp 2,454 million, respectively, which was
recorded as part of Operating Expenses
(Note 28).

- 65 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
10.

11.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Properti Investasi (Lanjutan)

10.

Investment Properties (Continued)

Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat


penurunan nilai tercatat properti investasi pada
tanggal 31 Desember 2010 dan 2009.

As of December 31, 2010 and 2009, based on


the Company and its subsidiaries management,
there is no impairment in value of the
aforementioned investment properties.

Bangunan
telah
diasuransikan
kepada
PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta,
PT Asuransi Raksa Pratikara, Incombank - Asia
Insurance Co. Ltd., American Home Assurance
Co., AXA Insurance Singapore Pte., Ltd, dan
United India Insurance Co. Ltd., pihak-pihak
ketiga, terhadap risiko kebakaran, pencurian dan
risiko lainnya dengan jumlah pertanggungan
masing-masing sebesar Rp 54.051 juta pada
tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 52.843 juta
pada tanggal 31 Desember 2009. Manajemen
berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut
cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian
atas aset yang dipertanggungkan.

Building and site facilities, are insured with


PT Asuransi AIU Indonesia, PT Asuransi Allianz
Utama Indonesia, PT Asuransi Tri Pakarta,
PT Asuransi Raksa Pratikara, Incombank - Asia
Insurance Co. Ltd., American Home Assurance
Co., AXA Insurance Singapore Pte., Ltd, and
United India Insurance Co. Ltd., third parties,
against fire, theft and other possible risks for
Rp 54,051 million as of December 31, 2010 and
Rp 52,843 million as of December 31, 2009.
Management believes that the insurance
coverages are adequate to cover possible losses
on the assets insured.

Aset Tetap

11.
1 Januari
2010/
January 1,
2010
Rp '000,000

Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan
Aset sewaan
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan

Selisih kurs
penjabaran/
Translation
adjustment
Rp '000,000

Perubahan selama tahun 2010/


Changes during 2010
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Deductions
Reclassifications
Rp '000.000
Rp '000.000

Penambahan/
Additions
Rp '000.000

513.378
917.576
1.336.457
244.476
178.471

(31)
(496)
(741)
412
(17)

37.340
8.520
26.754
63.388
62.471

40.725
50.979
745

(2)
(16)

181.289
230.537
1.930

3.284.675

(195)
(67)

550.354
1.032.632
1.446.844
304.426
238.432

(110.719)
(116.583)
(2.672)

111.293
164.722
3

(855)

612.229

(47.044)

349.889
845.433
167.969
115.685

3
(201)
132
(6)

45.891
82.211
30.926
23.535

(3.042)
(26.267)
(3.366)
(4.721)

64
905

3
26

(67)

Jumlah

1.479.945

(43)

Nilai Buku

1.804.730

273
182.836

- 66 -

31 Desember
2010/
December 31,
2010
Rp '000.000

2.244
112.082
114.198
(92)
3.080

Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Aset sewaan
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan

2
34

(2.577)
(5.050)
(29.824)
(3.758)
(5.573)

Jumlah

65
1.803

Property, Plant and Equipment

(676)

(37.463)

3.849.867

409

392.741
901.176
195.661
134.902
-

(409)
-

1.161

862

795

Cost:
Direct acquisitions
Land
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Transportation equipment
Constructions in progress
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Transportation equipment
Leased assets
Machinery and equipment
Transportation equipment
Total
Accumulated depreciation:
Direct acquisitions
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Transportation equipment
Leased assets
Machinery and equipment
Transportation equipment

1.625.275

Total

2.224.592

Net Book Value

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Aset Tetap (Lanjutan)

11.
1 Januari
2009/
January 1,
2009
Rp '000,000

Biaya perolehan:
Pemilikan langsung
Tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Aset dalam penyelesaian
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan
Aset sewaan
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan
Jumlah
Akumulasi penyusutan:
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengkapan
Peralatan kantor
Kendaraan
Aset sewaan
Mesin dan perlengkapan
Kendaraan

502.667
802.263
1.155.493
209.223
152.802
96.620
127.153
1.591

Selisih kurs
penjabaran/
Translation
adjustment
Rp '000,000

Perubahan selama tahun 2009/


Changes during 2009
Penambahan/
Pengurangan/
Reklasifikasi/
Additions
Deductions
Reclassifications
Rp '000.000
Rp '000.000
Rp '000.000

24.028
10.243
30.947
43.829
31.336

(832)
(4.404)
(10.108)
(2.935)
(9.054)

(11.860)
117.163
164.361
(538)
3.747

513.378
917.576
1.336.457
244.476
178.471

(2.557)
(378)

80.981
95.031
1.558

(2.323)
(402)
-

(131.996)
(170.425)
(2.404)

40.725
50.979
745

248

74
2.706

(9)
(105)

3.050.592

(21.062)

(1.461)
(4.664)
(662)
(163)

73
823

(9)
(50)

Jumlah

1.367.442

(7.009)

Nilai Buku

1.683.150

318.201

332
155.410

(30.058)

42.133
68.439
24.067
20.439

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut:

(2.177)
(5.991)
(1.985)
(7.610)
-

(1.046)

65
1.803

(32.998)

3.284.675

Total
Accumulated depreciation:
Direct acquisitions
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Transportation equipment
Leased assets
Machinery and equipment
Transportation equipment

(5.015)
(11.491)
(1.421)
(8)

349.889
845.433
167.969
115.685

(200)

64
905

(18.135)

1.479.945

Total

1.804.730

Net Book Value

(17.763)

Cost:
Direct acquisitions
Land
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Transportation equipment
Constructions in progress
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Transportation equipment
Leased assets
Machinery and equipment
Transportation equipment

Depreciation expense was allocated to the


following:

2010
Rp '000.000

Jumlah

31 Desember
2009/
December 31,
2009
Rp '000.000

(625)
(7.689)
(4.236)
(5.103)
(360)

316.409
799.140
147.970
103.027

Pemilikan langsung
Harga pokok penjualan
Beban usaha (Catatan 28)
Aset sewaan
Beban usaha (Catatan 28)

Property, Plant and Equipment (Continued)

2009
Rp '000.000

140.553
42.010

117.068
38.010

273

332

182.836

155.410

Direct acquisitions
Cost of goods sold
Operating expenses (Note 28)
Leased assets
Operating expenses (Note 28)
Total

Constructions in progress include buildings


and improvements as well as machinery and
equipment being constructed by the Company
and its subsidiaries, which are estimated to be
completed in 2011. As of December 31, 2010,
the percentage of completion of constructions in
progress range from 5% to 95%.

Aset dalam penyelesaian merupakan bangunan


dan prasarana serta mesin dan perlengkapan
yang sedang dibangun oleh Perusahaan dan
anak perusahaan, yang diperkirakan akan
selesai tahun 2011. Pada tanggal 31 Desember
2010, tingkat penyelesaian aset dalam
penyelesaian tersebut rata-rata sekitar 5% 95%.

- 67 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Aset Tetap (Lanjutan)

11.

Deductions in 2010 and 2009 pertain to the sale


and disposal of certain property, plant and
equipment. The property, plant and equipment
with net book value amounting to Rp 4,160
million and Rp 398 million in 2010 and 2009,
respectively, have been disposed and charged to
other expenses. The details of sale of property,
plant and equipment are as follows:

Pengurangan aset tetap merupakan penjualan


dan penghapusan aset tetap di tahun 2010 dan
2009. Nilai buku aset tetap yang dihapus
masing-masing di tahun 2010 dan 2009 adalah
sebesar Rp 4.160 juta dan Rp 398 juta yang
dicatat sebagai beban lain-lain. Adapun
perincian penjualan aset tetap adalah sebagai
berikut:
2010
Rp '000.000
Harga jual
Nilai buku
Keuntungan atas penjualan

Property, Plant and Equipment (Continued)

2009
Rp '000.000

8.980
(5.421)

15.121
(11.897)

3.559

3.224

Selling price
Net book value
Gain on sale

Perusahaan dan anak perusahaan memiliki


beberapa bidang tanah yang terletak di Jakarta,
Bogor, Tangerang, Serang, Lampung, Surabaya,
Sidoarjo, Cirebon, Karo (Sumatera Utara),
Tanah Laut (Kalimantan Selatan), Banyuwangi,
Singaraja, Probolinggo, Situbondo, Semarang,
Malang,
Purwakarta,
Subang,
Pasuruan,
Mojokerto, Tabanan (Bali), Maros (Ujung
Pandang), Kampar (Riau), Palembang, Manado,
Samarinda dan Kalimantan dengan hak legal
berupa Hak Guna Bangunan dan Hak Guna
Usaha yang berjangka waktu 20 tahun sampai
35 tahun yang akan jatuh tempo antara tahun
2011 dan 2040. Manajemen berpendapat tidak
terdapat masalah dengan perpanjangan hak atas
tanah karena seluruh tanah diperoleh secara sah
dan didukung dengan bukti pemilikan yang
memadai.

The Company and its subsidiaries own several


parcels of land located in Jakarta, Bogor,
Tangerang, Serang, Lampung, Surabaya,
Sidoarjo, Cirebon, Karo (North Sumatra),
Tanah Laut (South Kalimantan), Banyuwangi,
Singaraja, Probolinggo, Situbondo, Semarang,
Malang,
Purwakarta,
Subang,
Pasuruan,
Mojokerto, Tabanan (Bali), Maros (Ujung
Pandang), Kampar (Riau), Palembang, Manado,
Samarinda and Kalimantan with Building Use
Rights (Hak Guna Bangunan or HGB) for
periods of 20 to 35 years until 2011 to 2040.
Management believes that it is probable to
extend the term of the landrights on its expiration
since all the land were acquired legally and
supported by sufficient evidence of ownership.

3,68% dan 3,69% dari tanah yang dimiliki


Perusahaan dan anak perusahaan masingmasing pada tahun 2010 dan 2009 masih atas
nama pihak ketiga.

The certificates representing 3.68% and 3.69%


of the total land area owned by the Company
and its subsidiaries in 2010 and 2009,
respectively, are still under the names of third
parties.

Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan


senilai Rp 2.262.708 juta dan Rupee 691 juta
pada tahun 2010 dan Rp 737.576 juta, USD 380
juta dan Rupee 674 juta pada tahun 2009
masing-masing digunakan sebagai jaminan atas
hutang bank jangka pendek, pinjaman jangka
panjang, hutang sewa pembiayaan dan hutang
yang direstrukturisasi (Catatan 12, 17, 18 dan
20).

Certain property, plant and equipment of the


Company and its subsidiaries amounting to
Rp 2,262,708 million, and Rupee 691 million in
2010 and Rp 737,576 million, US$ 380 million
and Rupee 674 million in 2009, are used as
collateral on short-term bank loans, long-term
loans, lease liabilities and restructured debts
(Notes 12, 17, 18 and 20).

- 68 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
11.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Aset Tetap (Lanjutan)

11.

Property, Plant and Equipment (Continued)

Seluruh aset tetap kecuali tanah telah


diasuransikan kepada PT Asuransi AIU
Indonesia, PT Asuransi Allianz Utama Indonesia,
PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Raksa
Pratikara, Incombank - Asia Insurance Co. Ltd.,
American Home Assurance Co., AXA Insurance
Singapore Pte., Ltd, dan United India Insurance
Co. Ltd., pihak-pihak ketiga, terhadap risiko
kebakaran, pencurian dan risiko lainnya
dengan jumlah pertanggungan masing-masing
sebesar Rp 2.710 milyar dan US$ 8.776.550
pada tanggal 31 Desember 2010 dan Rp 2.528
milyar dan US$ 8.776.550 pada tanggal
31 Desember 2009. Manajemen berpendapat
bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk
menutupi kemungkinan kerugian atas aset yang
dipertanggungkan.

Property, plant and equipment, except for land,


are insured with PT Asuransi AIU Indonesia,
PT Asuransi
Allianz
Utama
Indonesia,
PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi Raksa
Pratikara, Incombank - Asia Insurance Co. Ltd.,
American Home Assurance Co., AXA Insurance
Singapore Pte., Ltd, and United India Insurance
Co. Ltd., third parties, against fire, theft and
other possible risks for Rp 2,710 billion and
US$ 8,776,550 as of December 31, 2010 and
Rp 2,528 billion and US$ 8,776,550 as of
December 31, 2009. Management believes that
the insurance coverages are adequate to cover
possible losses on the assets insured.

Aset tetap Perusahaan dan anak perusahaan


yang diklasifikasikan sebagai aset yang tidak
digunakan yaitu:

Unused property, plant and equipment of


the Company and its subsidiaries which were
reclassified to unused assets are as follows:

2010
Rp '000.000
Biaya perolehan
Bangunan dan prasarana
Mesin dan perlengk apan
Peralatan kantor
Kendaraan
Jum lah
Dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai
Nilai Buku

2009
Rp '000.000

5.057
36.678
1.481
112

5.057
37.022
1.523
112

43.328

43.714

(39.957)

(38.937)

3.371

4.777

Cos t
Buildings and site facilities
Machinery and equipment
Office furniture and fixtures
Transportation equipment
Total
Less accumulated depreciation and
impairment in value
Net Book Value

As of December 31, 2010 and 2009, based on


the Company and its subsidiaries management,
there is no further impairment in value needs to
be recognized on the aforementioned property,
plant and equipment.

Manajemen Perusahaan dan anak perusahaan


berpendapat bahwa tidak terdapat penurunan
nilai tercatat aset tetap pada tanggal
31 Desember 2010 dan 2009.

- 69 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Bank Jangka Pendek

Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Syariah Bukopin
PT Bank Mega Tbk
Mata uang asing
Dolar Amerika Serikat (Catatan 37)
PT Bank Rabobank International Indonesia
(US$ 12.451.821 tahun 2010)
PT Bank DBS Indonesia
(US$ 11.385.989 tahun 2010)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(US$ 1.203.000 tahun 2010 dan
US$ 1.200.000 tahun 2009)
PT ANZ Panin Bank
(US$ 1.979.199 tahun 2009)
Rupee, India
The ICICI Bank, Ltd., India
(Rs 217.769.527 tahun 2010 dan
Rs 200.412.566 tahun 2009)
The Axis Bank Ltd., India
(Rs 71.689.694 tahun 2010 dan
Rs 80.458.601 tahun 2009)
Jumlah
Tingkat bunga per tahun
Rupiah
Dolar Amerika Serikat
Rupee

12.

Short-term Bank Loans

2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

155.576
142.020
119.586
-

218.499
337.389
100.000
18.500
11.700

111.954

102.372

10.816

11.280

18.605

43.695

40.450

14.384

16.239

700.403

772.662

9,25% - 14%
6,50% - 10,15%
10,40% - 13%

9,25% - 14%
7% - 7,5%
10% - 14%

Rupiah
PT Bank Mandiri Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank Bukopin Tbk
PT Bank Syariah Bukopin
PT Bank Mega Tbk
Foreign currencies
U.S.Dollar (Note 37)
PT Bank Rabobank International Indonesia
(US$ 12,451,821 in 2010)
PT Bank DBS Indonesia
(US$ 11,385,989 in 2010)
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
(US$ 1,203,000 in 2010 and
US$ 1,200,000 in 2009)
PT ANZ Panin Bank
(US$ 1,979,199 in 2009)
Rupee, India
The ICICI Bank, Ltd., India
(Rs 217,769,527 in 2010 and
Rs 200,412,566 in 2009)
The Axis Bank Ltd., India
(Rs 71,689,694 in 2010 and
Rs 80,458,601 in 2009)
Total
Interest rates per annum
Rupiah
U.S. Dollar
Rupee

PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri Tbk (Bank Mandiri)

Pada bulan Juni 2010, PT Multiphala Agrinusa,


(MAG), anak perusahaan, memperoleh fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) Fixed Loan dan
Revolving Loan dari Bank Mandiri dengan jumlah
maksimum masing-masing sebesar Rp 100
milyar dan Rp 50 milyar dengan jangka waktu
satu tahun. Fasilitas ini digunakan untuk
melunasi fasilitas dari PT Bank Bukopin Tbk dan
PT Bank Syariah Bukopin.

In June 2010, PT Multiphala Agrinusa, (MAG),


a subsiadiary, obtained a working capital loan
(KMK) consisting of Fixed loan and Revolving
Loan facilities from Bank Mandiri, with maximum
loanable amount of Rp 100 billion and Rp 50
billion, respectively, with term of 12 months. The
working capital loan obtained will be used to
refinance facility from PT Bank Bukopin Tbk and
PT Bank Syariah Bukopin.

Pada bulan Mei 2009, PT Austasia Stockfeed


(ASF), anak perusahaan, memperoleh fasilitas
pinjaman investasi dari Bank Mandiri, maksimum
Rp 11 milyar, yang dijamin dengan mesin, tanah
dan bangunan (Catatan 11) dengan jangka
waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah dilunasi pada
tanggal 30 September 2010.

In May 2009, PT Austasia Stockfeed (ASF), a


subsidiary, obtained an investment loan facility
from Bank Mandiri, with maximum loanable
amount of Rp 11 billion, with term of 12 months
and collateralized with machinery, land and
building (Note 11). This loan is been fully paid on
September 30, 2010.

Pada bulan Mei 2009, ASF memperoleh fasilitas


pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri,
maksimum Rp 99 milyar, yang dijamin dengan
piutang usaha, persediaan, tanah dan bangunan
(Catatan 6, 7 dan 11) dengan jangka waktu 12
bulan. Pada bulan September 2009, kredit
maksimum meningkat menjadi sebesar Rp 122,5
milyar. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada
tanggal 11 Mei 2011.

In May 2009, ASF obtained a working capital


loan facility from Bank Mandiri, with maximum
loanable amount of Rp 99 billion, with term of
12 months and collateralized with trade accounts
receivable, inventories, land and building
(Notes 6, 7 and 11). In September 2009,
the maximum credit facility was increased to
Rp 122.5 billion. This loan is due on May 11,
2011.

- 70 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)


PT Bank
(Lanjutan)

Mandiri

Tbk

(Bank

12.

Mandiri)

Short-term Bank Loans (Continued)


PT Bank Mandiri
(Continued)

Tbk

(Bank

Mandiri)

Pada bulan Juli 2004, PT Bintang Terang


Gemilang (BTG), anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman modal kerja dari Bank Mandiri
dengan jumlah maksimum sebesar Rp 70 milyar.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,
persediaan dan tanah dan bangunan (Catatan 6,
7 dan 11) dengan jangka waktu 12 bulan. Pada
tahun 2009, kredit maksimum meningkat menjadi
Rp 111 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang
beberapa kali, yang terakhir sampai dengan
tanggal 15 Juli 2011.

In July 2004, PT Bintang Terang Gemilang


(BTG), a subsidiary, obtained a working capital
loan facility from Bank Mandiri, with maximum
loanable amount of Rp 70 billion and with term of
12 months. This facility is collateralized with
trade accounts receivable, inventories, land and
building (Notes 6, 7 and 11). In 2009 the
maximum credit facility has been increased to
Rp 111 billion. The term of this loan has been
extended several times, the latest is until
July 15, 2011.

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


(BRI)

Pada bulan Mei 2008, Perusahaan memperoleh


fasilitas pinjaman kredit modal kerja dari BRI
dengan jumlah maksimum Rp 110 milyar yang
telah jatuh tempo pada bulan Mei 2009 dan telah
diperpanjang sampai dengan 7 Mei 2011. Pada
bulan Agustus 2010 jumlah maksimum
meningkat menjadi Rp 270 milyar. Pinjaman ini
Pinjaman ini dijamin dengan tanah, bangunan,
persediaan, mesin, utilitas, dan peralatan milik
Perusahaan, serta tanah, bangunan, mesin,
peralatan, kandang dan tanaman milik PT Wabin
Jayatama, anak perusahaan (Catatan 7 dan 11).

In May 2008, the Company obtained a working


capital loan facility from BRI, with maximum
loanable amount of Rp 110 billion which already
matured in May 2009 but has been extended
until May 7, 2011. In August 2010, the maximum
loanable amount increased to Rp 270 billion.
These loan are collateralized with land, building,
inventory, machinery, site facilities, utility and
equipment owned by the Company and land,
building, machinery, equipment, stable, and
plant owned by PT Wabin Jayatama, a
subsidiary (Notes 7 and 11).

Pada bulan Juni 2007, PT Santosa Agrindo (SA),


anak perusahaan, memperoleh pinjaman modal
kerja dari BRI, maksimum Rp 108 milyar dengan
jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini dijamin
dengan piutang usaha, persediaan dan tanah
dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 11). Pada tahun
2008, kredit maksimum meningkat menjadi
Rp 198 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang
beberapa kali, yang terakhir sampai dengan
tanggal 21 Juni 2011.

In June 2007, PT Santosa Agrindo (SA),


a subsidiary, obtained a working capital loan
facility from BRI, with maximum loanable amount
of Rp 108 billion and with a term of 12 months.
This facility is collateralized with trade accounts
receivable, inventories and land and building
(Notes 6, 7 and 11). In 2008, the maximum credit
facility was increased to Rp 198 billion. The term
of this loan has been extended several times, the
latest is until June 21, 2011.

Pada bulan Juni 2007, SA memperoleh pinjaman


modal kerja dari BRI, maksimum Rp 30 milyar
dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini
dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan
tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 11). Pada
tahun 2008, kredit maksimum meningkat menjadi
Rp 44 milyar. Pinjaman ini telah diperpanjang
beberapa kali, yang terakhir sampai dengan
tanggal 21 Juni 2011.

In June 2007, SA obtained a working capital loan


facility from BRI, with maximum loanable amount
of Rp 30 billion and with a term of 12 months.
This facility is collateralized with trade accounts
receivable, inventories, land and building
(Notes 6, 7 and 11). In 2008, the maximum credit
facility was increased to Rp 44 billion. The term
of this loan has been extended several times,
the latest is until June 21, 2011.

- 71 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)

12.

Short-term Bank Loans (Continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)


(Lanjutan)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


(BRI) (Continued)

Pada bulan Juni 2007, SA memperoleh pinjaman


modal kerja dari BRI, maksimum USD 1.263 ribu
dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini
dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan
tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 11).
Pinjaman ini telah diperpanjang beberapa kali,
yang terakhir sampai dengan tanggal 21 Juni
2011.

In June 2007, SA obtained a working capital loan


facility from BRI, with maximum loanable amount
of US$ 1,263 thousand and with a term of 12
months. This facility is collateralized with trade
accounts receivable, inventories, land and
building (Notes 6, 7 and 11). The term of this
loan has been extended several times, the latest
is until June 21, 2011.

Pada bulan Juli 2003, PT Indojaya Agrinusa


(IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman
modal kerja dari BRI, maksimum Rp 15 milyar,
dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini
dijamin dengan piutang usaha, persediaan dan
tanah dan bangunan (Catatan 6, 7 dan 11).
Kredit maksimum meningkat beberapa kali, yang
terakhir meningkat menjadi Rp 90 milyar pada
tahun 2009. Pinjaman ini telah diperpanjang
beberapa kali, yang terakhir sampai dengan
tanggal 2 Agustus 2011.

In July 2003, PT Indojaya Agrinusa (IAG),


a subsidiary, obtained a working capital loan
from BRI, with maximum loanable amount of
Rp 15 billion and with a term of 12 months. This
facility is collateralized with trade accounts
receivable, inventories, land and building (Notes
6, 7 and 11). The maximum credit facility has
been increased several times, the latest was
increased to Rp 90 billion in 2009. The term of
this loan has been extended several times, the
latest is until August 2, 2011.

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Pada tanggal 8 Oktober 2010, Perusahaan


memperoleh pinjaman dari BCA berupa fasilitas
Kredit Modal Kerja (KMK) dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 250 milyar dan dengan
jangka waktu 12 bulan, pada bulan Desember
2010 jumlah maksimum meningkat menjadi
Rp 291 milyar. Pinjaman ini dijaminkan dengan
piutang usaha dan tanah, bangunan, mesin milik
Perusahaan (Catatan 6 dan 11). Fasilitas ini
akan jatuh tempo pada bulan Oktober 2011.

On October 8, 2010, the Company obtained


a working capital loan (KMK) facility from BCA,
with maximum loanable amount of Rp 250 billion
and with a term of 12 months. In December
2010, the maximum loanable amount was
increased to Rp 291 billon. This loan is
collateralized with the Companys trade accounts
receivable and land, building and machinery
(Notes 6 and 11). This facilitiy will be due in
October 2011.

PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)

PT Bank Bukopin Tbk (Bank Bukopin)

Pada tanggal 9 Juli 2008, PT Multiphala


Agrinusa (MAG), anak perusahaan, memperoleh
pinjaman berupa Club Deal Facility dari Bank
Bukopin dan PT Bank Syariah Bukopin dengan
jumlah Rp 60 milyar untuk modal kerja pabrik
pakan ternak di Sragen. Fasilitas pinjaman dari
Bank Bukopin dengan jumlah Rp 40 milyar
dengan jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini
telah diperpanjang sampai dengan tanggal
9 Juli 2010. Pinjaman ini telah dilunasi pada
bulan Juli 2010.

On July 9, 2008, PT Multiphala Agrinusa (MAG),


a subsidiary, obtained a Club Deal Loan Facility
from Bank Bukopin and PT Bank Syariah
Bukopin totaling to Rp 60 billion which was used
as working capital on feedmill in Sragen. The
loan facility from Bank Bukopin amounting to
Rp 40 billion has a term of 12 months. This loan
has been extended and will mature on July 9,
2010. This loan has been fully paid in July 2010.

Pada tanggal 7 April 2008, MAG memperoleh


pinjaman dari Bank Bukopin dengan jumlah
Rp 60 milyar untuk modal kerja pabrik pakan
ternak di Padang dan Bati-bati dengan
jangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini
telah diperpanjang sampai dengan tanggal
9 Juli 2010. Pinjaman ini telah dilunasi pada
bulan Juli 2010.

On April 7, 2008, MAG obtained loan from Bank


Bukopin totaling to Rp 60 billion which was used
as working capital on feedmill in Padang and
Bati-bati and has a term of 12 months. This loan
has been extended and will mature on July 9,
2010. This loan has been fully paid in July 2010.

- 72 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)

12.

Short-term Bank Loans (Continued)

PT Bank Syariah Bukopin

PT Bank Syariah Bukopin

Pinjaman ini merupakan bagian dari Club Deal


Facility antara PT Multiphala Agrinusa (MAG),
anak perusahaan, dengan Bank Syariah Bukopin
dan Bank Bukopin sebesar Rp 60 milyar pada
tanggal 9 Juli 2008. Pinjaman dari Bank Syariah
Bukopin dengan jumlah Rp 20 milyar dan
berjangka waktu 12 bulan. Pinjaman ini telah
diperpanjang sampai dengan tanggal 9 Juli 2010.
Pinjaman ini telah dilunasi pada bulan Juni 2010.

On July 9, 2008, PT Multiphala Agrinusa (MAG),


a subsidiary, obtained a Club Deal Loan Facility
from Bank Syariah Bukopin and Bank Bukopin
totaling to Rp 60 billion. The loan from
Bank Syariah Bukopin amounted to Rp 20 billion
and has a term of 12 months. The term of this
loan has been extended until July 9, 2010. This
loan has been fully paid on June 2010.

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)

Pada tanggal 5 Juni 2008, PT Supra Sumber


Cipta (SSC), anak perusahaan, memperoleh
pinjaman dari Bank Mega berupa fasilitas
Demand Loan dengan jumlah maksimum
Rp 15 milyar dan Pinjaman Rekening Koran
dengan jumlah maksimum Rp 5 milyar. Pinjaman
ini akan jatuh tempo pada 5 Juni 2009 dan
dikenakan bunga sebesar 16% per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang dan
persediaan milik SSC, tanah dan bangunan
SHGB No. 3/Semambung milik Perusahaan,
mesin-mesin dan peralatan milik Perusahaan di
Way Lunik, Lampung, dan garansi perusahaan
dari Perusahaan (Catatan 6, 7 dan 11). Pinjaman
ini telah dilunasi pada tanggal 7 April 2010.

On June 5, 2008, PT Supra Sumber Cipta (SSC),


a subsidiary, obtained loans from Bank Mega
consisting of Demand Loan with maximum
amount of Rp 15 billion and overdraft facility with
maximum amount of Rp 5 billion. These loans
are due on June 5, 2009 and bear interest rate at
16% per annum. These loans are secured with
SSCs receivables and inventories, land and
building with Building Use Rights (SHGB)
No. 3/Semambung owned by the Company, the
Companys machineries and equipment at Way
Lunik, Lampung, and corporate guarantee from
the Company (Notes 6, 7 and 11). The loan has
been fully paid on April 7, 2010.

PT Bank Rabobank International Indonesia


(Rabobank)

PT Bank Rabobank International Indonesia


(Rabobank)

Pada tanggal 16 April 2010, Perusahaan


memperoleh fasilitas kredit dari Rabobank
berupa fasilitas Letter of Credit (LC), Trust
Receipt (TR) dan Post Import Financing (PIF)
untuk pembelian bahan baku dengan jumlah
maksimum US$ 25 juta dengan jangka waktu 90
hari. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga
sebesar Cost of Fund (COF) + 3,50%. Fasilitas
ini berlaku sampai dengan 31 Maret 2011.

On April 16, 2010, the Company obtained Letter


of Credit (LC), Trust Receipt, and Post Impact
Financing (IPF) facilities, for raw materials
purchases with maximum loanable amount of
US$ 25 million and has a term of 90 days. This
facility bears interest at Cost of Funds (COF) +
3.50%. These facilities are available until March
31, 2011.

PT Bank DBS Indonesia (DBS)

PT Bank DBS Indonesia (DBS)

Pada tanggal 19 Juli 2010, Perusahaan


memperoleh fasilitas kredit dari DBS berupa
fasilitas KMK Letter of Credit (LC), Trust Receipt
(TR) dan Post Import Financing (PIF) untuk
pembelian
bahan
baku
dengan
jumlah
maksimum US$ 20 juta dengan jangka waktu
120 hari. Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga
sebesar Cost of Fund (COF) + 2%. Fasilitas ini
berlaku sampai dengan 12 Agustus 2011.

On July 19, 2010, the Company obtained Letter


of Credit (LC), Trust Receipt, and Post Import
Financing (IPF) facilities, for raw materials
purchases with maximum amount of US$ 20
million and has a term of 120 days. This facility
bears interest at Cost of Funds (COF) + 2%. This
facility is available until August 12, 2011.

- 73 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)

12.

Short-term Bank Loans (Continued)

PT ANZ Panin Bank (ANZ)

PT ANZ Panin Bank (ANZ)

Berdasarkan
Loan
Agreement
No. 098988/III/2008 tanggal 5 Maret 2008 dan
adendum Loan Agreement No. 098988/AMN1/08 tanggal 6 Mei 2008, Perusahaan,
PT Multiphala Agrinusa (MAG), PT Indojaya
Agrinusa (IAG), PT Suri Tani Pemuka (STP),
PT Ciomas Adisatwa (CA) dan PT Japfa Santori
Indonesia (JSI), anak perusahaan, memperoleh
fasilitas kredit dari ANZ berupa fasilitas Trust
Receipt untuk pembelian bahan baku dari luar
negeri dengan masing-masing jumlah maksimum
US$ 20.000.000 dengan jangka waktu 45 hari.
Fasilitas ini dikenakan tingkat bunga sebesar
Cost of Fund (COF) + 3%. Pinjaman ini telah
dilunasi pada tanggal 20 Januari 2010.

Based on Loan Agreement No. 098988/III/2008


dated March 5, 2008 and Amendment to
Loan Agreement No. 098988/AMN-1/08 dated
May 6, 2008, the Company, PT Multiphala
Agrinusa (MAG), PT Indojaya Agrinusa (IAG),
PT Suri Tani Pemuka (STP), PT Ciomas
Adisatwa (CA) and PT Japfa Santori Indonesia
(JSI), subsidiaries, obtained Trust Receipt credit
facility from ANZ for raw materials purchases
from abroad with maximum amount of
US$ 20,000,000, and has a term of 45 days.
This facility bears interest rate at Cost of Fund
(COF) + 3%. This facility has been fully paid on
January 20, 2010.

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)

PT Bank Pan Indonesia Tbk (Bank Panin)

Pada tanggal 11 Desember 2008, PT Ciomas


Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman dari Bank Panin dengan
jumlah maksimum Rp 50 milyar yang jatuh
tempo pada tanggal 11 Desember 2009 dan
telah diperpanjang sampai dengan 11 Desember
2010. Pinjaman ini dijamin dengan piutang
usaha milik CA (Catatan 6). Fasilitas ini telah
dilunasi seluruhnya pada tanggal 27 Juli 2010.

On December 11, 2008, PT Ciomas Adisatwa


(CA), a subsidiary, obtained a loan facility from
Bank Panin with maximum loanable amount of
Rp 50 billion and due on December 11, 2009.
This loan has been extended until and will
mature on December 11, 2010. This loan is
secured with CAs trade accounts receivable
(Note 6). This facility has been fully paid on July
27, 2010.

PT Bank Victoria International Tbk (Bank


Victoria)

PT Bank Victoria International Tbk (Bank


Victoria)

Pada tanggal 26 November 2008, PT Ciomas


Adisatwa (CA), anak perusahaan, memperoleh
fasilitas pinjaman dari Bank Victoria dengan
jumlah maksimum Rp 40 milyar dan dengan
jangka waktu 12 bulan dan telah di perpanjang
sampai dengan 27 November 2010. Pinjaman ini
dijamin dengan piutang usaha milik CA (Catatan
6). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya pada
tanggal 11 Agustus 2010.

On November 26, 2008, PT Ciomas Adisatwa


(CA), a subsidiary, obtained a loan facility from
Bank Victoria with maximum loanable amount of
Rp 40 billion and with term of 12 months. This
loan has been extended until and will mature on
November 27, 2010. This loan is secured with
CAs trade accounts receivable (Note 6). This
loan has been fully paid on August 11, 2010.

Pada tanggal 11 September 2009, CA, anak


perusahaan, memperoleh fasilitas pinjaman
dari Bank Victoria dengan jumlah maksimum
Rp 35 milyar dan dengan jangka waktu 12 bulan
dan telah di perpanjang sampai dengan
27 November 2010. Pinjaman ini dijamin dengan
piutang usaha milik CA (Catatan 6). Pinjaman ini
telah dilunasi seluruhnya pada tanggal 8 Juni
2010.

On September 11, 2009, CA, a subsidiary,


obtained a loan facility from Bank Victoria with
maximum loanable amount of Rp 35 billion and
with term of 12 months. This loan has been
extended until and will mature on November 27,
2010. This loan is secured with CAs trade
accounts receivable (Note 6). This loan has been
fully paid on June 8, 2010.

- 74 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
12.

13.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Bank Jangka Pendek (Lanjutan)

12.

Short-term Bank Loans (Continued)

The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI)

The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI)

Japfa Comfeed India Private Ltd, anak


perusahaan, memperoleh pinjaman rekening
koran dari ICICI dengan maksimum pinjaman
Rs 206 juta (ekuivalen Rp 41,33 milyar).
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,
persediaan dan aset tetap (Catatan 6, 7 dan 11).
Pinjaman ini jatuh tempo pada bulan April 2011.

Japfa Comfeed India Private Ltd., a subsidiary,


obtained an overdraft facility from ICICI with
maximum amount of Rs 206 million (equivalent
to Rp 41.33 billion). This loan bears floating
interest rate and collateralized with trade
receivable, inventories and fixed asset (Note 6, 7
and 11). This facility will be due in April 2011.

The Axis Bank Ltd., India (Axis)

The Axis Bank Ltd., India (Axis)

Japfa Comfeed India Private Ltd, anak


perusahaan, memperoleh pinjaman rekening
koran dari Axis dengan maksimum pinjaman
Rs 90 juta (ekuivalen Rp 18,06 milyar). Pinjaman
ini dijamin dengan persediaan dan aset tetap
(Catatan 7 dan 11). Pinjaman ini jatuh tempo
pada bulan April 2011.

Japfa Comfeed India Private Ltd., a subsidiary,


obtained an overdraft facility from Axis with
maximum amount of Rs 90 million (equivalent to
Rp 33.94 billion). This loan bears floating interest
rate and collateralized with inventories and fixed
assets (Notes 7 and 11). This facility will be due
in April 2011.

Beban bunga atas pinjaman-pinjaman di atas


sebesar Rp 108,59 milyar pada tahun 2010 dan
Rp 117,97 milyar pada tahun 2009 (Catatan 29).

Interest expense on the above mentioned


loans amounted to Rp 108.59 billion in 2010 and
Rp 117.97 billion in 2009 (Note 29).

Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga

13.
2010
Rp '000.000

a. Berdasarkan Pemasok
Pemasok dalam negeri
Pemasok luar negeri
Jumlah
b. Berdasarkan Umur
Kurang dari atau sama dengan 1 bulan
Lebih dari 1 bulan tapi kurang dari 3 bulan
Lebih dari 3 bulan tapi kurang dari 6 bulan
Lebih dari 6 bulan
Jumlah
c. Berdasarkan Mata Uang
Rupiah
Mata uang asing
Dolar Singapura
Dolar Amerika Serikat (Catatan 37)
Euro (Catatan 37)
Jumlah

Trade Accounts Payable to Third Parties

2009
Rp '000.000

342.783
69.344

326.597
97.959

412.127

424.556

326.314
29.962
54.974
877

254.807
97.650
61.874
10.225

412.127

424.556

342.783

326.597

55.506
12.149
1.689

55.782
42.114
63

412.127

424.556

- 75 -

a. By Supplier
Local suppliers
Foreign suppliers
Total
b. By Age (Days)
Less than or equal to 1 month
More than 1 month but less than 3 months
More than 3 months but less than 6 months
More than 6 months
Total
c. By Currency
Rupiah
Foreign currencies
Singapore Dollar
U.S. Dollar (Note 37)
Euro (Note 37)
Total

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
13.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga (Lanjutan)

13.

Purchases of raw and indirect materials, both


from local and foreign suppliers, have credit
terms of 14 to 120 days.

Jangka waktu kredit yang timbul dari pembelian


bahan baku utama dan pembantu, baik dari
pemasok dalam maupun luar negeri berkisar
antara 14 sampai 120 hari.

14.

Hutang Lain-lain kepada Pihak Ketiga

14.
2010
Rp '000.000

15.

Trade Accounts Payable to Third Parties


(Continued)

Other Accounts Payable to Third Parties

2009
Rp '000.000

Barang teknik dan suku cadang


Pengiriman
Proyek
Pembelian aset tetap
Lain-lain

12.821
7.250
3.231
296
18.284

12.160
7.446
1.407
3.787
16.174

Technical goods and spare parts


Freight
Project
Purchase of property, plant and equipment
Others

Jumlah

41.882

40.974

Total

Hutang Pajak

15.
2010
Rp '000.000

Pajak Penghasilan
Pasal 21
Pasal 23
Pasal 25
Pasal 26
Pasal 29 (Catatan 31)
Pajak Pertambahan Nilai
Pajak penghasilan final
Pajak penghasilan badan anak perusahaan
di luar negeri
Jumlah

Taxes Payable

2009
Rp '000.000

10.092
1.184
8.446
7
105.525
7.159
280

10.033
884
30.082
763
77.613
11.145
741

334

346

133.027

131.607

Income taxes
Article 21
Article 23
Article 25
Article 26
Article 29 (Note 31)
Value Added Tax
Final income tax
Corporate income tax of foreign
subsidiaries
Total

The filing of tax returns is based on the Company


and its subsidiaries own calculation of tax liabilities
(self-assessment). Based on the third amendment
of the General Taxation Provisions and
Procedures No. 28 Year 2007, the time limit for the
tax authorities to assess or amend taxes was
reduced from 10 to 5 years, subject to certain
exceptions, since the tax became payable and for
year 2007 and prior years, the time limit will end at
the latest on fiscal year 2013.

Besarnya pajak yang terhutang ditetapkan


berdasarkan perhitungan pajak yang dilakukan
sendiri oleh wajib pajak (self assessment).
Berdasarkan Undang-undang No. 28 Tahun 2007
mengenai Perubahan Ketiga atas Ketentuan
Umum dan Tata Cara Perpajakan, Kantor Pajak
dapat melakukan pemeriksaan atas perhitungan
pajak dalam jangka waktu 5 tahun (dari
sebelumnya 10 tahun) setelah terhutangnya pajak,
dengan beberapa pengecualian, sedangkan untuk
tahun pajak 2007 dan sebelumnya ketetapan
tersebut berakhir paling lama pada akhir tahun
pajak 2013.

- 76 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
16.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Biaya Masih Harus Dibayar

16.
2010
Rp '000.000

Pemasaran
Umum
Bunga
Pemeliharaan
Telepon dan listrik
Pengangkutan
Gaji dan tunjangan karyawan
Produksi
Jasa konsultan
Impor
Lain-lain
Jumlah

17.

87.371
32.626
18.541
3.954
3.798
6.130
26.852
5.928
397
1.575
8.214

150.733

195.386

17.
2010
Rp '000.000

Dikurangi bagian yang jatuh tempo


dalam waktu satu tahun

2009
Rp '000.000

75.518
26.093
21.965
6.627
4.451
3.857
2.108
1.712
450
288
7.664

Pinjaman Jangka Panjang

Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT BNI Multi Finance
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Mata uang asing
Rupee, India
The Axis Bank Ltd., India
(d/h The UTI Bank, Ltd. India)
(Rs 93.694.536 tahun 2010 dan
Rs 45.589.000 tahun 2009)
The ICICI Bank, Ltd., India
(Rs 43.007.807 tahun 2010 dan
Rs 83.606.684 tahun 2009)
Jumlah

Accrued Expenses

2009
Rp '000.000

25.829
7.708
13.422
20.453
1.205

18.800

9.201

8.629
1.064.623

16.875
94.693

(195.411)

(24.933)

Jumlah
Biaya provisi dan biaya transaksi yang
belum diamortisasi

869.212

69.760

Pinjaman Jangka Panjang - Bersih

861.876

Tingkat bunga per tahun


Rupiah
Rupee

5% - 14%
11% - 12%

- 77 -

Total

Long-term Loans

697.439
238.709
73.218
14.683
6.645
6.500
-

(7.336)

Marketing
General
Interest
Maintenance
Telephone's and electricity
Transportation
Salaries and employees' benefits
Production
Consultant fees
Importation
Others

Rupiah
PT Bank Central Asia Tbk
PT Bank CIMB Niaga Tbk
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT Bank Permata Tbk
PT BNI Multi Finance
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Victoria International Tbk
Foreign currencies
Rupee, India
The Axis Bank Ltd., India
(formerly The UTI Bank, Ltd., India)
(Rs 93,694,536 in 2010 and
Rs 45,589,000 in 2009)
The ICICI Bank, Ltd., India
(Rs 43,007,807 in 2010 and
Rs 83,606,684 in 2009)
Total

Less current portion

Total
Unamortized provision fee and
transaction costs

69.760

Long-term portion - Net

12% - 14%
11% - 12%

Interest rates per annum


Rupiah
Rupee

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)

17.

Long-Term Loans (Continued)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

PT Bank Central Asia Tbk (BCA)

Pada tanggal 8 Oktober 2010, Perusahaan


menerima fasilitas pinjaman kredit investasi dari
BCA dengan jumlah maksimum Rp 750 milyar
yang digunakan untuk pelunasan hutang yang
direstrukturisasi kepada BNP Paribas, Singapura
(Catatan 20). Pinjaman ini akan jatuh tempo
pada tanggal 8 Oktober 2015 dan dikenakan
bunga sebesar JIBOR + 3,6% per tahun.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang usaha,
mesin-mesin, tanah dan bangunan (Catatan 6
dan 11).

On October 8, 2010, the Company obtained a


loan investment credit facility from BCA with
maximum loanable amount of Rp 750 billion
which will be used to fully pay the restructured
debt to BNP Paribas, Singapore (Note 20). This
loan will mature on October 8, 2015 and bears
interest rate of JIBOR + 3.6% per annum. This
loan is collateralized with trade accounts
receivable, machinery, land and building (Notes
6 and 11).

Pada tanggal 14 April 2010, PT So Good Food


(SGF), anak perusahaan, menerima fasilitas
pinjaman installment loan dari BCA dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 20 milyar untuk
modal kerja. Pinjaman ini berjangka waktu 3
tahun yang akan jatuh tempo pada tanggal
14 April 2013 dan dikenakan bunga sebesar
11,25% per tahun. Pinjaman ini dijamin dengan
piutang usaha, persediaan, mesin-mesin dan
tanah atas nama Perusahaan (Catatan 6, 7 dan
11).

On April 14, 2010, PT So Good Food (SGF), a


subsidiary, obtained an installment loan facility
from BCA, with maximum loanable amount of
Rp 20 billion for working capital. This facility will
be due within 3 years, dated April 14, 2013, and
bears interest rate of 11.25% per annum. This
loan is collateralized with trade accounts
receivable, inventories, machinery and land,
owned by the Company (Notes 6, 7, and 11)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)

PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga)

Pada tanggal 8 Juli 2010, PT Multibreeder


Adirama Tbk (MBAI), anak perusahaan,
memperoleh pinjaman dari CIMB Niaga dengan
jumlah maksimum sebesar Rp 500 milyar yang
terdiri dari Pinjaman Transaksi Khusus (PTK),
Pinjaman Rekening Koran (PRK) dan Pinjaman
Tetap (PT). PTK dengan jumlah maksimum
sebesar Rp 300 milyar yang digunakan untuk
pelunasan hutang yang direstrukturisasi, kepada
BNP Paribas, Singapura (Catatan 20). PTK ini
dikenakan bunga mengambang sebesar 11%
dan akan jatuh tempo pada bulan September
2014. Untuk PRK dan PT dengan jumlah
maksimum masing-masing sebesar Rp 20 milyar
dan Rp 180 milyar digunakan sebagai modal
kerja dalam rangka pengembangan usaha dan
dikenakan bunga mengambang sebesar 10,75%
per tahun serta akan jatuh tempo pada bulan Juli
2011. Sampai dengan tanggal 31 Desember
2010, Perusahaan belum menggunakan fasilitas
PRK dan PT.

On July 8, 2010, PT Multibreeder Adirama


Indonesia Tbk (MBAI), a subsidiary, obtained
credit facilities from CIMB Niaga with a maximum
amount of Rp 500 billion which consist of a
Special Loan Transaction (PTK), Overdraft Loan
(PRK) and Fixed Loan (PT). PTK with a
maximum amount of Rp 300 billion and will be
used to fully pay the restructured debt to BNP
Paribas, Singapore (Note 20). PTK loan bears
floating interest rate of 11% per annum and will
mature in September 2014. PRK and PT with the
maximum amount of Rp 20 billion and Rp 180
billion, respectively, will be used as working
capital for the development of business. These
loans bear a floating interest rate of 10.75% per
annum and will mature in July 2011. As of
December 31, 2010, the Company has not
withdrawn from PRK and PT facilities.

- 78 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)

17.

Long-Term Loans (Continued)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BRI)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk


(BRI)

Pada tanggal 11 Maret 2010, PT Santosa


Agrindo (SA), anak perusahaan, memperoleh
fasilitas Kredit Usaha Pembibitan Sapi (KUPS)
dari BRI dengan jumlah maksimum Rp 66,32
milyar untuk pembelian induk sapi. Pinjaman ini
akan jatuh tempo pada tanggal 11 Maret 2015
dan dikenakan tingkat bunga sebesar 5% per
tahun. Pinjaman ini dijamin dengan piutang
usaha, persediaan dan aset tetap tertentu milik
SA (Catatan 6, 7 dan 11).

On March 11, 2010, PT Santosa Agrindo (SA),


a subsidiary, obtained Kredit Usaha Pembibitan
Sapi (KUPS) facility from BRI, with maximum
loanable amount of Rp 66.32 billion for
purchases of cattles. This loan will mature on
March 11, 2015 and bears interest of 5% per
annum. This loan is collateralized with trade
accounts receivable, inventories and certain
property, plant and equipment owned by SA
(Notes 6,7 and 11).

Pada bulan Februari 2009, PT Indojaya Agrinusa


(IAG), anak perusahaan, memperoleh pinjaman
kredit investasi dari BRI dengan jumlah
maksimum Rp 23 milyar. Pinjaman ini dijamin
dengan tanan dan bangunan (Catatan 11) milik
IAG. Pinjaman ini akan jatuh tempo pada bulan
Agustus 2011.

In February 2009, PT Indojaya Agrinusa (IAG), a


subsidiary, obtained investment loan from BRI,
with maximum amount of Rp 23 billion. This loan
is collateralized with land and building (note 11)
owned by IAG. This loan will mature in August
2011.

Pada tahun 2007, pinjaman modal kerja IAG dari


BRI dengan maksimum Rp 10 milyar dan jatuh
tempo sampai dengan 19 Juli 2009. Pinjaman ini
dijamin dengan tanah dan bangunan (Catatan
11) milik IAG. Pinjaman ini telah telah dilunasi
seluruhnya pada Juli 2009.

In 2007, IAG obtained facility from BRI, with


maximum loanable amount of Rp 10 billion and
will be due on July 19, 2009. This loan is
secured with IAGs land and building (Note 11).
This loan has been fully paid in July 2009.

Pada bulan Agustus 2005, IAG, anak


perusahaan, memperoleh pinjaman kredit
investasi dengan jumlah maksimum sebesar
Rp
20
milyar
yang
digunakan
untuk
pengembangan usaha dengan mendirikan pabrik
pakan ikan dan udang. Pada tanggal
31 Desember 2008, jumlah maksimum pinjaman
adalah sebesar Rp 11 milyar. Pinjaman ini
dijamin dengan piutang usaha, persediaan,
tanah, bangunan dan mesin-mesin (Catatan 6, 7
dan 11), dan akan jatuh tempo pada tanggal
2 Agustus 2011.

In August 2005, IAG, a subsidiary, obtained an


Investment Credit Facility from BRI amounting to
Rp 20 billion, which was used for expansion of
IAG through construction of fish feed factory.
At December 31, 2008, maximum loanable
amount of Rp 11 billion. The loan is
collateralized with trade accounts receivables,
inventories, land, building and machinery (Notes
6, 7 and 11) owned by IAG. The loan will mature
on August 2, 2011.

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

PT Bank Permata Tbk (Bank Permata)

Pada tanggal 13 Agustus 2010, PT Indojaya


Agrinusa (IAG), anak perusahaan, memperoleh
pinjaman berupa fasilitas Term Loan (TL) dari
Bank Permata dengan jumlah maksimum Rp 45
milyar dan USD 1 juta. Pinjaman ini dikenakan
bunga sebesar 11% per tahun dan akan jatuh
tempo pada Agustus 2017. Pinjaman ini dijamin
dengan piutang usaha, persediaan dan aset
tetap (Catatan 6, 7 dan 11)

On August 13, 2010, PT Indojaya Agrinusa


(IAG), a subsidiary, obtained Term Loan (TL)
facility from Bank Permata, with maximum
loanable amount of Rp 45 billion and
US$ 1 million. This loan bears interest rate of
11% per annum. This loan will mature in August
2017. This loan is collateralized with trade
accounts receivable, inventories and property,
plant and equipment (Notes 6, 7 and 11).

- 79 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)

17.

Long-Term Loans (Continued)

PT BNI Multi Finance (BNIMF)

PT BNI Multi Finance (BNIMF)

Pada bulan September 1997, PT Septatrada


Hardaguna
(STH),
anak
perusahaan,
memperoleh pinjaman jangka panjang dari
BNIMF, maksimum sebesar Rp 11,2 milyar.
Pokok pinjaman diangsur dua kali setahun
sampai dengan Februari 2012.

In September 1997, PT Septatrada Hardaguna


(STH), a subsidiary, obtained a long-term
credit facility from BNIMF, with maximum amount
of Rp 11.2 billion. Loan principal is payable
semi-annually until February 2012.

Pinjaman ini dijamin dengan persediaan, mesinmesin, tanah dan bangunan (Catatan 7 dan 11)
yang berlokasi di Gunung Putri - Bogor dan
Malang, serta jaminan perusahaan dari PT So
Good Food (SGF), anak perusahaan.

This loan is collateralized with inventories,


machinery, land and building located in Gunung
Putri - Bogor and Malang (Notes 7 and 11),
and corporate guarantee from PT So Good
Food (SGF), a subsidiary.

Pada tanggal 10 April 2007, pinjaman ini diambil


alih oleh SGF, anak perusahaan (pemegang
saham
mayoritas
STH),
dan
dilakukan
penjadwalan ulang atas pembayaran pokok
pinjamannya. Pokok pinjaman sebesar Rp 10,6
milyar akan dicicil selama 96 bulan dengan
pembayaran setiap 3 bulan. Bunga yang masih
harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar, yang
dicatat pada akun Biaya masih harus dibayar
(Catatan 16) akan dihapuskan apabila SGF
dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya.
Namun demikian, jika SGF tidak dapat
membayar sesuai dengan jadwal, maka bunga
yang masih harus dibayar sebesar Rp 3,8 milyar
tetap wajib dibayar.

On April 10, 2007, this facility was taken-over by


SGF, a subsidiary (which is also a major
stockholder of STH), and rescheduled the loan
principal payments. Loan principal amounting to
Rp 10.6 billion is repayable in 96 months on a
quarterly basis. The accrued interest on this loan
amounting to Rp 3.8 billion, which is recorded
under accrued expenses (Note 16), will be
waived if SSC has paid the total outstanding
principal. Nonetheless, if SGF default to pay as
scheduled, SGF still has to pay the outstanding
interest amounting to Rp 3.8 billion.

Dengan mempertimbangkan kemungkinan jika


SGF tidak dapat melakukan pembayaran sesuai
dengan jadwal sebagaimana dijelaskan dalam
paragraf sebelumnya, maka keringanan atas
penghapusan hutang diatas sebesar Rp 3,8
milyar tidak dapat diakui sebagai keuntungan
restrukturisasi pada saat ini.

In consideration of the possibility of SGFs


default as discussed above, the write-off of the
outstanding interest on loans totaling Rp 3.8
billion was not recognized as restructuring gain
at this point in time.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Pada tanggal 23 September 2009, PT Bintang


Terang Gemilang (BTG), anak perusahaan,
menerima fasilitas pinjaman investasi dari
Bank Mandiri dengan jumlah maksimum
Rp 9 milyar untuk pembelian mesin. Pinjaman ini
akan jatuh tempo dalam jangka waktu 5 tahun.
Pinjaman dijamin dengan mesin yang telah
dibeli (Catatan 11) dan jaminan perusahaan dari
Perusahaan. Pinjaman ini akan jatuh tempo
pada tanggal 23 Maret 2014.

On September 23, 2009, PT Bintang Terang


Gemilang (BTG) a subsidiary, obtained an
investment loan facility from Bank Mandiri, with
maximum loanable amount of Rp 9 billion for the
purchase of machineries. This payable will be
due in 5 years. This loan is collateralized with the
purchased machinery (Note 11) and corporate
guarantee from the Company. This loan will
mature on March 23, 2014.

- 80 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)

17.

Long-Term Loans (Continued)

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)

PT Bank Mega Tbk (Bank Mega)

Pada bulan Juni 2008, PT So Good Food (SGF),


anak perusahaan, memperoleh pinjaman kredit
investasi dari Bank Mega dengan jumlah
maksimum sebesar Rp 30 milyar yang terdiri dari
fasilitas Term Loan I dan Term Loan II. Pinjaman
ini akan jatuh tempo pada bulan Juni 2014.
Pinjaman ini dijamin dengan piutang dan
persediaan milik SGF, tanah dan bangunan
SHGB No. 3/Semambung milik Perusahaan,
mesin-mesin dan peralatan Perusahaan di
Way Lunik, Lampung, tanah dan bangunan
SHGB No. 445/Way Lunik milik Perusahaan, dan
garansi perusahaan dari Perusahaan (Catatan 6,
7 dan 11). Pinjaman ini telah dilunasi seluruhnya
pada tanggal 7 April 2010.

In June 2008, PT So Good Food (SGF), a


subsidiary, obtained investment credit loans from
Bank Mega consisting of Term Loan I and Term
Loan II with maximum loanable amount of Rp 30
billion. These loans will be due in June 2014.
These loans are secured with SGFs receivables
and inventories, land and building with Building
Use Rights (SHGB) No. 3/Semambung owned
by the Company, the Companys machineries
and equipment at Way Lunik, Lampung, land
and building with Building Use Rights (SHGB)
No. 445/Way Lunik owned by the Company,
and corporate guarantee from the Company
(Notes 6, 7 and 11). This loan has been fully
paid on April 7, 2010.

PT Bank Victoria International Tbk (Bank


Victoria)

PT Bank Victoria International Tbk (Bank


Victoria)

Pada tanggal 2 Juli 2007, PT Suri Tani Pemuka


(STP), anak perusahaan, menerima fasilitas
pinjaman investasi dari Bank Victoria dengan
jumlah maksimum Rp 2 milyar untuk pembelian
mesin. Pinjaman ini akan jatuh tempo dalam
jangka waktu 5 tahun dengan jaminan mesin
yang telah dibeli (Catatan 11) dan jaminan
perusahaan dari Perusahaan. Pinjaman ini telah
dilunasi seluruhnya pada tanggal 2 November
2010.

On July 2, 2007, PT Suri Tani Pemuka (STP),


a subsidiary, obtained investment loan facility
from Bank Victoria, with maximum amount of
Rp 2 billion for the purchase of a machinery.
This loan will be due in 5 years and collateralized
with the purchased machinery (Note 11) and
corporate guarantee from the Company. This
loan has been fully paid on November 2, 2010.

The Axis Bank Ltd., India (Axis)

The Axis Bank Ltd., India (Axis)

Japfa Comfeed India Private Ltd, anak


perusahaan, memperoleh pinjaman dari Axis
yang dijamin dengan persediaan dan aset tetap
(Catatan 7 dan 11), dengan jumlah maksimum
sebesar Rs 183 juta (ekuivalen Rp 36,7 milyar)
yang akan jatuh tempo pada bulan Juni 2015.

Japfa Comfeed India Private Ltd., a subsidiary,


obtained loan facility from Axis with a maximum
amount of Rs 183 million (equivalent to
Rp 36.7 billion), which is collateralized with
certain inventories and property, plant and
equipment (Note 7 and 11), and will mature in
June 2015.

The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI)

The ICICI Bank, Ltd., India (ICICI)

Japfa Comfeed India Private Ltd, anak


perusahaan, memperoleh pinjaman dari ICICI
yang dijamin dengan aset tetap (Catatan 11),
dengan jumlah maksimum Rs 212 juta
(ekuivalen Rp 42,5 milyar), yang akan jatuh
tempo pada bulan Januari 2012.

Japfa Comfeed India Private Ltd., a subsidiary,


obtained loan facility from ICICI with a maximum
amount of Rs 212 million (equivalent to
Rp 42.5 billion), which is collateralized with
certain property, plant and equipment (Note 11),
and will mature on January 2012.

Beban bunga dari pinjaman-pinjaman di atas


sebesar Rp 15,20 milyar tahun 2010 dan
Rp 6,31 milyar tahun 2009 (Catatan 29).

Interest expense on the abovementioned


loans amounted to Rp 15.20 billion in 2010 and
Rp 6.31 billion in 2009 (Note 29).

- 81 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
17.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pinjaman Jangka Panjang (Lanjutan)

17.

Long-Term Loans (Continued)


In relation to the above credit facilities and those
of short term bank loans (Note 12), the Company
and its subsidiaries are required, among others,
to maintain certain financial ratios and fulfill
certain covenants concerning incurrence of
indebtedness, sale of property, plant and
equipment, investments, reorganization and
other matters as stated in the agreements.

Sehubungan
dengan
pinjaman-pinjaman
tersebut di atas dan hutang bank jangka pendek
(Catatan 12), Perusahaan dan anak perusahaan
diwajibkan antara lain mempertahankan rasio
keuangan dan memenuhi batasan-batasan
tertentu yang berhubungan dengan terjadinya
hutang, penjualan aset tetap, investasi,
reorganisasi dan hal-hal lainnya yang tercantum
dalam perjanjian.

18.

Hutang Sewa Pembiayaan

18.
2010
Rp '000.000

Lease Liabilities

2009
Rp '000.000

a. Berdasarkan jatuh tempo:


Pembayaran yang jatuh tempo pada tahun
2010
2011
2012
2013
2014

a. By Due Date
307
155
88
96

Minimum lease payments


2010
2011
2012
2013
2014

350
(50)

646
(85)

Total minimum lease payments


Interest

300

561

Present value of minimum lease payments

(140)

(289)

160

272

159
92
92
7

Jumlah pembayaran minimum


sewa pembiayaan
Bunga
Nilai tunai pembayaran minimum
sewa pembiayaan
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam waktu satu tahun
Hutang sewa pembiayaan
jangka panjang - Bersih

b. Berdasarkan lessor:
United Overseas Bank, Singapura
PT Sinar Mitra Sepadan
PT Tiga Berlian Auto Finance

Less current portion


Long-term lease liabilities - Net
b. By Lessor

237
63

301
160
100

United Overseas Bank, Singapore


PT Sinar Mitra Sepadan
PT Tiga Berlian Auto Finance

300

561

Total

Jumlah

Hutang sewa pembiayaan merupakan transaksi


pembelian kendaraan oleh Perusahaan, Japfa
Comfeed International Pte, Ltd. dan MBAI, anak
perusahaan, yang berjangka waktu 3 sampai
7 tahun dengan tingkat bunga efektif sebesar
2,2% sampai dengan 16% pada tahun 2010 dan
2009 yang dijamin dengan aset sewaan tersebut
(Catatan 11).

Lease liabilities represent liabilities for the


acquisition of transportation equipment by the
Company. Japfa Comfeed International Pte., Ltd.
and MBAI, subsidiaries, which have terms of
3 until 7 years with effective interest rates at
2.2% to 16% per annum in 2010 and 2009,
which are collateralized with the related leased
assets (Note 11).

Beban bunga sebesar Rp 20 juta dan Rp 69 juta


masing-masing untuk tahun 2010 dan 2009
(Catatan 29).

Interest expense amounted to Rp 20 million and


Rp 69 million in 2010 and 2009, respectively
(Note 29).

- 82 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
19.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang Obligasi

19.

Perincian hutang obligasi adalah sebagai berikut:

Details of bonds payable are as follows:

2010
Rp '000.000

20.

Bonds Payable

2009
Rp '000.000

Nilai nominal
Biaya penerbitan obligasi

500.000
(2.244)

500.000
(3.753)

Nominal value
Bonds issuance cost

Jumlah

497.756

496.247

Net

Pada bulan Juli 2007, Perusahaan menerbitkan


obligasi Japfa I Tahun 2007 dalam mata uang
Rupiah dengan jumlah sebesar Rp 500 milyar,
dan dijamin dengan persediaan barang jadi dan
bahan baku Perusahaan (Catatan 7). Jangka
waktu obligasi ini adalah 5 tahun dan jatuh
tempo pada tahun 2012. Tingkat suku bunga
tetap sebesar 12,75% per tahun, dibayar
triwulanan. Seluruh obligasi dijual pada nilai
nominal dan tercatat di Bursa Efek Indonesia,
dengan PT Bank Mega Tbk sebagai wali amanat.
Dana obligasi ini digunakan untuk mendirikan
pabrik pakan ternak dan unit pengeringan jagung
(corn dryer), melunasi hutang bank dan untuk
modal kerja. Perusahaan memiliki opsi untuk
melakukan pembelian kembali (buy back)
sebagian atau seluruh obligasi setelah ulang
tahun pertama sejak tanggal emisi (tanggal
penerbitan).

In July 2007, the Company issued Rupiah


denominated Japfa I Bonds year 2007 in Jakarta
totaling to Rp 500 billion, secured with the
fiduciary of inventories (Note 7) of the Company,
in the form of finished goods and raw materials.
The bonds have a term of 5 years until 2012.
Interest rate is fixed at 12.75% per annum,
payable quarterly. All the bonds were sold at its
nominal value and are listed at the Indonesia
Stock Exchange, with PT Bank Mega Tbk as
trustee. The proceeds were used to build animal
feed factories, corn dryer units, to pay bank loan
and for working capital purpose. The Company
has an option to redeem the bonds, partially or in
full, after a year from the issuance date.

Pada tahun 2010 dan 2009, amortisasi biaya


penerbitan obligasi masing-masing sebesar
Rp 1.509 juta dan Rp 1.510 juta.

Amortization of bonds issuance cost amounted


to Rp 1,509 and Rp 1,510 million in 2010 and
2009, respectively.

Perusahaan tidak diwajibkan untuk membentuk


dana pelunasan obligasi (bond sinking
fund), tetapi Perusahaan diwajibkan untuk
mempertahankan rasio keuangan tertentu.

The Company is not required to establish a bond


sinking fund in relation to the bonds issued.
However, the Company is required to maintain
certain financial ratios, among others.

Berdasarkan peringkat yang dibuat oleh


PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo)
tanggal 11 Juni 2010, peringkat obligasi
Perusahaan adalah idA (stable outlook).

Based on the rating issued by PT Pemeringkat


Efek Indonesia (Pefindo) on June 11, 2010,
the bonds are rated as idA (stable outlook).

Pada tahun 2010 dan 2009, beban bunga dari


hutang obligasi diatas masing-masing sebesar
Rp 63.750 juta (Catatan 29).

In 2010 and 2009, interest expense on


the above mentioned bonds payable amounted
to Rp 63,750 million (Note 29).

Hutang yang Direstrukturisasi

20.

Restructured Debts
This account represents the Company, MBAI
and STP debts that have been restructured in
2002. The debts have been restructured through
debt buy-back, debt-to-equity conversion and
modification of loan terms. Restructuring of
the Companys, MBAIs and STPs debts was
coordinated by BNP Paribas, Singapore Branch.

Akun ini merupakan hutang Perusahaan, MBAI


dan STP yang telah direstrukturisasi pada
tahun 2002. Restrukturisasi dilakukan dengan
cara pembelian kembali pinjaman, konversi
hutang
menjadi
modal
dan
modifikasi
persyaratan hutang. Hutang ini dikoordinasi oleh
BNP Paribas, Singapura.

- 83 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
20.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang yang Direstrukturisasi (Lanjutan)

20.

The details of restructured debts as of December


31, 2009, are as follows:

Berikut adalah rincian hutang yang telah


direstrukturisasi pada tanggal 31 Desember
2009:
Perusahaan/
The Company
Rp '000.000
BNP Paribas, Singapura
Pokok
Tranche A, US$ 33.500.000
Tranche B, US$ 84.210.437,67
Hasil atas pinjaman restrukturisasi
yang ditangguhkan
Jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo
dalam satu tahun
Hutang Yang Direstrukturisasi
Jangka Panjang

Restructured Debts (Continued)

MBAI
Rp '000.000

Jumlah/
Total
Rp '000.000

STP
Rp '000.000

18.800
84.600

314.900
791.578

BNP Paribas, Singapore


Principal
Tranche A, US$ 33,500,000
Tranche B, US$ 84,210,437.67
Deferred credit on restructured
debts

197.400
517.000

98.700
189.978

4.092

4.092

714.400

288.678

107.492

1.110.570

96.350

47.000

9.400

152.750

Less current portion

618.050

241.678

98.092

957.820

Long-term restructured debts

Total

Hutang yang direstrukturisasi ini terbagi menjadi


Tranche A dan B, yang dikenakan bunga dengan
ketentuan sebagai berikut:

The restructured debts (Tranches A and B) are


subject to the following interest rates:

LIBOR + 1% per tahun selama 36 bulan


pertama terhitung sejak 1 Juli 2002.
Setelah 36 bulan pertama, Perusahaan,
MBAI dan STP mempunyai opsi untuk
memilih tingkat bunga:
- Bunga mengambang, yaitu LIBOR
dengan margin 1% per tahun untuk 6
bulan berikutnya, 1,5% per tahun untuk
36 bulan berikutnya dan 2% per tahun
untuk 36 bulan berikutnya.

Suku bunga tetap 5,5% per tahun


dengan kenaikan sebesar 0,5% setiap
12 bulan, maksimum 8,5% per tahun.

LIBOR + 1% per annum for the first 36


months commencing July 1, 2002.
After the first 36 months, the Company,
MBAI and STP have the option to
determine the interest rate to be used:
Floating interest rate, which is the
aggregate of the LIBOR and 1%
margin per annum for 6 months
following thereafter, 1.5% per annum
for 36 months following thereafter and
2% per annum for 36 months
following thereafter.
Fixed interest rate of 5.5% per annum
which increases by 0.5% per annum
for every 12 months following
thereafter, maximum of 8.5% per
annum.

Pada 1 Juli 2005, Perusahaan, MBAI dan STP


memutuskan menggunakan tingkat bunga
mengambang. Tingkat bunga pinjaman pada
tahun 2010 dan 2009 masing-masing berkisar
antara 2,31% - 3,50%.

On July 1, 2005, the Company, MBAI and


STP opted to use the floating interest rate.
In 2010 and 2009, the interest rates per annum
range from 2.31% to 3.50%, respectively.

Hasil atas pinjaman restrukturisasi yang


ditangguhkan merupakan selisih antara nilai
tercatat hutang setelah restrukturisasi (dengan
cara modifikasi persyaratan hutang) dengan
pembayaran kas masa depan.

Deferred credit on restructured debts represents


the difference between the carrying value of
the debts after restructuring (with modified loan
terms) with the future cash flows.

- 84 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
20.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang yang Direstrukturisasi (Lanjutan)

20.

Restructured Debts (Continued)

Perusahaan

The Company

Hutang lain-lain, hutang bunga, wesel bayar,


hutang bank dan pinjaman jangka panjang
sebesar
US$ 146.835.392
direstrukturisasi
menjadi
pinjaman
baru
sebesar
US$ 115.000.000, yang terbagi atas:

Other accounts payable, accrued interest, notes


payable, bank loans and long-term loans
amounting to US$ 146,835,392 have been
restructured into new loans amounting to
US$ 115,000,000, divided into:

a.

a.

Tranche A, sebesar US$ 60.000.000, yang


akan dilunasi dalam 37 kali angsuran setiap
3 bulan, sejak tanggal 31 Desember 2002
sampai dengan 31 Desember 2011 dengan
jadual angsuran untuk sisa hutang per
31 Desember 2009 adalah sebagai berikut:

Tranche
A
facility
amounting
to
US$ 60,000,000, wherein debt principal is
payable in 37 quarterly installments
starting
December
31,
2002
until
December 31, 2011. The schedule of
payments of the remaining debt as of
December 31, 2009, is as follows:

US$

b.

Jatuh tempo
2010
2011

10.250.000
10.750.000

Jumlah

21.000.000

Due in:
2010
2011
Total

b.

Tranche B, sebesar US$ 55.000.000, yang


akan dilunasi dengan pembayaran penuh
pada tanggal 31 Desember 2011.

Tranche
B
facility
amounting
to
US$ 55,000,000, wherein full repayment of
debt principal should be made on
December 31, 2011.

Pinjaman tersebut dijamin dengan properti


investasi dan Hak Tanggungan atas tanah-tanah
penting yang material berikut pabrik dan
peralatan (Catatan 10 dan 11) milik Perusahaan.
Jaminan atas kekayaan material Perusahaan
termasuk atas saham-saham anak perusahaan.

The debts are secured with investment


properties and guarantee rights over strategic
land that are significant to the Companys
property, plant and equipment (Notes 10 and
11). Guarantees on the Companys significant
assets include shares of subsidiaries.

Pada tahun 2010 dan 2009, Perusahaan


membayar angsuran pokok untuk Tranche A
masing-masing sebesar US$ 7.687.500 dan
US$ 9.250.000. Pembayaran bunga pada tahun
2010 dan 2009 masing-masing adalah sebesar
Rp 16 milyar dan Rp 28 milyar.

In 2010 and 2009, the Company has paid


installments for Tranche A principal amounting to
US$ 7,687,500 and US$ 9,250,000, respectively.
Interest paid in 2010 and 2009 amounted to
Rp 16 billion and Rp 28 billion, respectively.

Perusahaan telah melunasi seluruh hutang yang


direstrukturisasi kepada BNP Paribas, Singapura
pada tanggal 30 November 2010, sebesar
US$ 68.312.500 (ekuivalen Rp 616 milyar).

The Company has fully paid the restructured


debts
to
BNP
Paribas,
Singapore
on November 30, 2010 amounting to
US$ 68,312,500 (equivalent Rp 616 billion).

- 85 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
20.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang yang Direstrukturisasi (Lanjutan)

20.

Restructured Debts (Continued)

MBAI

MBAI

Pinjaman sindikasi bank dan wesel bayar


sebesar
US$ 60.000.000
direstrukturisasi
menjadi US$ 48.000.000. Hutang tersebut
terbagi atas:

The syndicated loans and notes payable


amounting to US$ 60,000,000 had been
restructured to become US$ 48,000,000. The
debts consist of the following:

a.

a.

Tranche A sebesar US$ 24.000.000


dengan jangka waktu 9,5 tahun, dimana
pembayaran
kembali
pokok
hutang
dilakukan dalam 37 kali angsuran setiap 3
bulan dimulai sejak 31 Desember 2002
dengan jadual angsuran untuk sisa hutang
per 31 Desember 2009 adalah sebagai
berikut:

Tranche
A
facility
amounting
to
US$ 24,000,000 with a term of 9.5 years
wherein debt principal is repayable in
37
quarterly
installments
starting
December 31, 2002. The schedule of
payments of the remaining debt as of
December 31, 2009, is as follows:

US$
Jatuh tempo
2010
2011
Jumlah

b.

Due in:
2010
2011

5.000.000
5.500.000
10.500.000

Total

b.

Pinjaman berjangka Tranche B sebesar


US$ 24.000.000 akan dilunasi dengan
pembayaran
penuh
pada
tanggal
31 Desember 2011.

Tranche
B
facility
amounting
to
US$ 24,000,000 is due on December 31,
2011.

Pada tahun 2003, MBAI melakukan pembelian


sebagian hutang (buyback) atas pinjaman
Tranche B sebesar US$ 3.789.562, sehingga
sisa pinjaman Tranche B menjadi sebesar
US$ 20.210.438.

In 2003, MBAI paid US$ 3,789,562 of


the Tranche B facility, thus, the remaining
balance of the Tranche B facility amounted to
US$ 20,210,438.

Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan


bangunan milik MBAI dan anak perusahaan
(Catatan 11), gadai saham atas saham MBAI
pada anak perusahaan, garansi perusahaan dari
Perusahaan dan fiducia atas klaim asuransi dari
MBAI dan anak perusahaan.

The debts are secured with land and buildings


(Note 11) owned by MBAI and its subsidiary,
pledge of MBAIs shares in its subsidiary,
corporate guarantee from the Company and
fiduciary right over insurance claims of MBAI and
its subsidiary.

Pada tahun 2010 dan 2009, MBAI telah


membayar angsuran untuk Tranche A masingmasing sebesar US$ 2,5 juta dan US$ 4 juta.
Pembayaran bunga pada tahun 2010 dan 2009
masing-masing sebesar Rp 4,9 milyar dan
Rp 11 milyar.

In 2010 and 2009, MBAI paid Tranche A


installment amounting to US$ 2.5 million and
US$ 4 million, respectively. Interest paid in 2010
and 2009 amounted to Rp 4.9 billiion and
Rp 11 billion, respectively.

MBAI telah melunasi seluruh hutang yang


direstrukturisasi kepada BNP Paribas, Singapura
pada tanggal 24 Agustus 2010 sebesar
US$ 28.210.438 (ekuivalen Rp 253 milyar).

MBAI has fully paid the restructured debts to


BNP Paribas, Singapore on August 24, 2010
amounting to US$ 28,210,438 (equivalent
Rp 253 billion).

- 86 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
20.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang yang Direstrukturisasi (Lanjutan)

20.

Restructured Debts (Continued)

STP

STP

Hutang kepada PT Gani Asset Manajemen


dan wesel bayar sebesar US$ 20.000.000
direstrukturisasi
menjadi
sebesar
US$ 18.000.000 yang terbagi atas:

Liability to PT Gani Asset Manajemen and notes


payable amounting to US$ 20,000,000 had been
restructured to become US$ 18,000,000, which
consists of the following:

a.

a.

Pinjaman berjangka Tranche A sebesar


US$ 9.000.000 dengan jangka waktu 9
tahun dimana, pembayaran kembali pokok
hutang dilakukan dalam 36 angsuran setiap
3 bulan sebesar US$ 1.000.000 dimulai
sejak 31 Maret 2003 sampai dengan tanggal
31 Desember 2011.

As
of
December
31,
2009,
the remaining balance of the Tranche A
facility amounted to US$ 2,000,000.

Sampai dengan tanggal 31 Desember 2009,


saldo sisa hutang Tranche A sebesar
US$ 2.000.000.
b.

Tranche
A
facility
amounting
to
US$ 9,000,000 with a term of 9 years,
wherein debt principal is repayable in
36 quarterly installments amounting to
US$ 1,000,000 per year starting on
March 31, 2003 until December 31, 2011.

b.

Pinjaman berjangka Tranche B sebesar


US$ 9.000.000 akan dilunasi dengan
pembayaran
penuh
pada
tanggal
31 Desember 2011.

Tranche
B
facility
amounting
to
US$ 9,000,000 will be paid in full on
December 31, 2011.

Jaminan atas pinjaman ini adalah tanah dan


bangunan (Catatan 11) milik STP dan anak
perusahaan (KW, ALM dan BL), gadai saham
atas saham STP pada anak perusahaan, garansi
perusahaan dari Perusahaan dan fiducia atas
klaim asuransi dari STP dan anak perusahaan.

The debts are secured with the land and


buildings (Note 11) owned by STP and its
subsidiaries (KW, ALM and BL), pledge of STPs
shares in its subsidiaries, corporate guarantee
from the Company and fiduciary right over
insurance claims of STP and its subsidiaries.

Jumlah
pembayaran
kas
masa
depan,
mencakup jumlah bunga dan jumlah pokok
hutang
periode
masa
depan,
tanpa
memperhitungkan nilai tunainya, lebih besar
daripada nilai tercatatnya, sehingga tidak ada
keuntungan
restrukturisasi
yang
diakui.
Perbedaan antara nilai tercatat pokok hutang
dan bunganya dengan jumlah pembayaran kas
masa depan tersebut sebesar Rp 31,3 milyar
dicatat dalam akun Hasil Atas Pinjaman
Restrukturisasi Yang Ditangguhkan. Akun ini
akan diamortisasi saat pengakuan beban bunga
dilakukan, dengan tingkat bunga efektif konstan
adalah 0,245% per tahun. Pada tahun 2009,
amortisasi hasil atas pinjaman restrukturisasi
yang ditangguhkan masing-masing sebesar
Rp 4 milyar.

Total future cash payments, including future


interest and principal, regardless of calculated
present value, is more than the carrying amount,
thus, no gain on restructuring was recognized.
The difference between the carrying amount of
principal and interest and future cash payments
amounting to Rp 31.3 billion was recorded as
deferred credit on debt restructuring. This
account will be amortized when the recognition
of new accrued interest is made. Constant
effective interest rate is 0.245% per annum. In
2009, amortization of deferred credit on
restructured debts amounted to Rp 4 billion.

Pada tahun 2010 dan 2009, STP telah


membayar angsuran pokok untuk Tranche A
masing-masing sebesar US$ 750.000 dan
US$ 1.000.000.

In 2010 and 2009, STP paid Tranche A principal


installment amounting to US$ 750,000 and
US$ 1,000,000 respectively.

Pada tahun 2010 dan 2009, beban bunga


hutang yang direstrukturisasi masing-masing
sebesar Rp 2,4 milyar dan Rp 4 milyar dimana
sebesar Rp 4 milyar di tahun 2009 dicatat
sebagai pengurang hasil restrukturisasi yang
ditangguhkan.

In 2010 and 2009, interest expense on


restructured debts amounted to Rp 2.4 billion
and Rp 4 billion, respectively, of which
Rp 4 billion in 2009 were deducted from the
deferred credit on restructured debts.

- 87 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
20.

21.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Hutang yang Direstrukturisasi (Lanjutan)

20.

STP (Lanjutan)

STP (Continued)

STP telah melunasi seluruh hutang yang


direstrukturisasi kepada BNP Paribas Singapura
pada tanggal 30 November 2010 sebesar
US$ 10.250.000 (ekuivalen Rp 92 milyar).

STP has fully paid the restructured debts to BNP


Paribas Singapore on November 30, 2010
amounting to US$ 10,250,000 (equivalent
Rp 92 billion).

Goodwill Negatif Bersih

21.

Negative Goodwill Net


This account represents the difference between
acquisition cost of subsidiaries and net assets
acquired as follows:

Akun ini merupakan selisih antara biaya akuisisi


anak perusahaan dengan aset bersih yang
diperoleh dengan rincian sebagai berikut:
2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

Goodwill
Goodwill negatif
Akumulasi amortisasi

6.051
(84.566)
7.979

6.051
(84.566)
5.779

Goodwill
Negative goodwill
Accumulated amortization

Goodwill negatif - bersih

(70.536)

(72.736)

Negative goodwill - net

In 2008, the Company and its subsidiaries


acquired PT Santosa Agrindo (SA), PT Austasia
Stockfeed (ASF) and PT Vaksindo Satwa
Nusantara (VSN) (Note 1d). At the effective date
of the acquisition, the excess of net assets
acquired over the cost of acquisition totaling to
Rp 84,566 million was recorded as negative
goodwill.

Pada tahun 2008, Perusahaan dan anak


perusahaan melakukan akuisisi PT Santosa
Agrindo (SA), PT Austasia Stockfeed (ASF) dan
PT Vaksindo Satwa Nusantara (VSN) (Catatan
1d). Pada tanggal akuisisi, terdapat perbedaan
antara aset bersih yang diakusisi dan biaya
perolehan akusisi sebesar Rp 84.566 juta yang
dicatat sebagai goodwill negatif.

22.

Restructured Debts (Continued)

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban


Keuangan

22.

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu instrumen


keuangan dapat dipertukarkan antara pihak yang
memahami dan berkeinginan untuk melakukan
transaksi wajar, dan bukan merupakan nilai
penjualan akibat kesulitan keuangan atau
likuidasi yang dipaksakan. Nilai wajar diperoleh
dari kuotasi harga atau model arus kas diskonto.

Fair value is defined as the amount at which


the financial instruments could be exchanged in
a current transaction between knowledgeable,
willing parties in an arms length transaction,
other than in a forced sale or liquidation.
Fair values are obtained from quoted prices,
discounted cash flows model, as appropriate.

Berikut adalah nilai tercatat dan estimasi nilai


wajar atas aset dan kewajiban keuangan
Perusahaan dan anak perusahaan pada tanggal
31 Desember 2010:

The following table sets forth the carrying


amounts and estimated fair values of the
Company and its subsidiaries financial assets
and liabilities as of December 31, 2010:

- 88 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
22.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban


Keuangan (Lanjutan)

22.

Nilai Tercatat/
Carrying
Amounts
Rp '000.000
Aset Keuangan Lancar
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha dari pihak ketiga-bersih
Piutang lain-lain
Jumlah Aset Keuangan Lancar
Aset Keuangan Tidak Lancar
Rekening bank yang dibatasi
penggunaannya

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities (Continued)

Estimasi Nilai
Wajar/Estimated
Fair Values
Rp '000.000

762.187
52.366
803.358
37.363

762.187
52.366
803.358
37.363

1.655.274

1.655.274

2.287

1.657.561

1.657.561

Kewajiban Keuangan Lancar


Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha kepada pihak ketiga
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
Biaya masih harus dibayar

700.403
412.127
41.882
150.733

700.403
412.127
41.882
150.733

Jumlah Kewajiban Keuangan Lancar

1.305.145

1.305.145

Kewajiban Keuangan Tidak Lancar


Bagian jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam lebih dari satu tahun
Pinjaman jangka panjang
(termasuk lancar dan tidak lancar)

Total Current Financial Assets


Non-current Financial Assets

2.287

Jumlah Aset Keuangan

Current Financial Assets


Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade accounts receivable from third parties-net
Other accounts receivable

Restricted cash in banks


Total Financial Assets
Current Financial Liabilities
Short-term bank loans
Trade accounts payable to third parties
Other accounts payable to third parties
Accrued expenses
Total Current Financial Liabilities
Non-current Financial Liabilities
Long-term liabilities - net of current portion
Long-term loans
(including current and non-current)
Liability for the purchase of property,
plant and equipment
(including current and non-current)
Lease liabilities
(including current and non-current)
Bonds payable

1.057.287

1.056.009

1.981

1.981

300
497.756

300
502.494

Jumlah Kewajiban Keuangan Tidak Lancar

1.557.324

1.560.784

Total Non-current Financial Liabilities

Jumlah Kewajiban Keuangan

2.862.469

2.865.929

Total Financial Liabilities

Pembelian aset tetap


(termasuk lancar dan tidak lancar)
Sewa pembiayaan
(termasuk lancar dan tidak lancar)
Hutang obligasi

- 89 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
22.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Nilai Wajar Aset Keuangan dan Kewajiban


Keuangan (Lanjutan)

22.

Metode dan asumsi berikut ini digunakan oleh


Perusahaan dan anak perusahaan untuk
melakukan estimasi atas nilai wajar setiap
kelompok instrumen keuangan:

The following methods and assumptions were


used by the Company and its subsidiaries to
estimate the fair value of each class of financial
instrument.

Aset dan kewajiban keuangan lancar

Current financial assets and liabilities

Karena instrumen keuangan tersebut jatuh


tempo dalam jangka pendek, maka nilai tercatat
aset dan kewajiban keuangan lancar telah
mendekati estimasi nilai wajarnya.

Due to the short term nature of the transactions,


the carrying amounts of the current financial
assets and financial liabilities approximate the
estimated fair market values.

Aset dan kewajiban keuangan tidak lancar

Non-current financial assets and liabilities

(1) Instrumen keuangan dengan kuotasi harga di


pasar aktif

(1) Financial instruments quoted in an active


market

Terdiri dari hutang obligasi yang diterbitkan


oleh Perusahaan. Nilai wajarnya ditentukan
dengan mengacu pada kuotasi harga pasar
terakhir yang dipublikasikan pada tanggal
31 Desember 2010.

Consist of bonds payable issued by the


Company. The fair values are determined
based on the latest published quoted price as
of December 31, 2010.

(2) Kewajiban keuangan jangka panjang dengan


suku bunga tetap dan variabel

(2) Long-term fixed-rate


financial liabilities

Terdiri dari pinjaman jangka panjang, hutang


pembelian aset tetap jangka panjang, dan
kewajiban sewa pembiayaan jangka panjang.
Nilai
wajarnya
ditentukan
dengan
mendiskontokan arus kas masa datang
menggunakan suku bunga yang berlaku dari
transaksi pasar yang dapat diamati untuk
instrumen dengan persyaratan, risiko kredit
dan jatuh tempo yang sama.

23.

Fair Value of Financial Assets and Financial


Liabilities (Continued)

23.
2010
Rp '000.000

Jumlah
b. Hak minoritas atas laba bersih
anak perusahaan
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
PT Jakamitra Indonesia
Japfa Comfeed India Ltd.
PT Japfa Santori Indonesia
Jumlah

variable

rate

Consist of long-term loans, liability for


purchase of property plant and equipment,
and lease liabilities. The fair value of these
financial liabilities is determined by
discounting future cash flows using
applicable rates from observable current
market transactions for instruments with
similar terms, credit risk and remaining
maturities.

Hak Minoritas

a. Hak minoritas atas aset bersih anak perusahaan


PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
Japfa Comfeed India Ltd.
PT Jakamitra Indonesia
PT Indonesia Pelleting
PT Japfa Santori Indonesia

and

Minority Interests

2009
Rp '000.000

186.323
181.610
29.022
15.519
112
-

117.528
117.116
27.464
112
6.218

412.586

268.438

68.795
62.932
519
6.090
(6.218)
132.118

- 90 -

52.989
30.629
737
84.355

a. Minority interests in net assets of subsidiaries


PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
Japfa Comfeed India Ltd.
PT Jakamitra Indonesia
PT Indonesia Pelleting
PT Japfa Santori Indonesia
Total
b. Minority interests in net income of
subsidiaries
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
PT Jakamitra Indonesia
Japfa Comfeed India Ltd.
PT Japfa Santori Indonesia
Total

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Modal Saham

24.

Capital Stock
The following composition of stockholders is
in accordance with PT Kustodian Sentral Efek
Indonesia and the Share Registration Bureau
(Registrasi Biro Administrasi Efek Perusahaan)
as of December 31, 2010 and 2009:

Susunan kepemilikan saham Perusahaan pada


tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 sesuai
dengan registrasi dari PT Kustodian Sentral
Efek Indonesia dan Biro Administrasi Efek
Perusahaan, adalah sebagai berikut:

Jumlah Saham/
Number of Shares

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholder

Malvolia Pte Ltd


Saham Seri A/Series A shares
Saham Seri B/Series B shares
Masyarakat/Public
(masing-masing dibawah 5%/below 5% each )
Jumlah/Total

Malvolia Pte Ltd


Saham Seri A/Series A shares
Saham Seri B/Series B shares
Masyarakat/Public
(masing-masing dibawah 5%/below 5% each )
Jumlah/Total

Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital Stock
Rp '000.000

634.274.703
574.026.819

30,61
27,71

634.275
114.805

863.431.138

41,68

856.798

2.071.732.660

100,00

1.605.878

Jumlah Saham/
Number of Shares

Nama Pemegang Saham/Name of Stockholder

2010
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%

2009
Persentase
Kepemilikan/
Percentage of
Ownership
%

Jumlah Modal
Disetor/
Total Paid-up
Capital Stock
Rp '000.000

619.380.751
574.026.819

29,90
27,71

619.381
114.805

878.325.090

42,39

871.692

2.071.732.660

100,00

1.605.878

The creditors have locked-up the Companys


shares as a result of the conversion equivalent to
20% of paid-up capital after loan restructuring in
2002. The shares would be transferred to Rangi
Management Ltd. (RM), a company owned by
the Companys management located in British
Virgin Islands.

Kreditur melakukan lock-up saham Perusahaan


hasil
konversi
sehubungan
dengan
restrukturisasi pinjaman pada tahun 2002
sebesar 20% dari seluruh modal yang
ditempatkan setelah restrukturisasi hutang
dilakukan. Saham tersebut akan diserahkan
kepada
Rangi
Management
Ltd.
(RM),
perusahaan yang dimiliki oleh manajemen
Perusahaan dan berkedudukan di British Virgin
Islands.

- 91 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
24.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Modal Saham (Lanjutan)


Adapun ketentuan
sebagai berikut:

penyerahannya

24.
adalah

Capital Stock (Continued)


The provisions of the transfer are as follows:

1.

Sebesar 5% pada saat tanggal efektif


perjanjian restrukturisasi.

1.

5% effective at the date of the restructuring


agreement.

2.

Sebesar 15% disimpan oleh escrow agent,


yaitu JP Morgan Chase Bank, cabang
Jakarta (telah dialihkan kepada PT Bank
Danamon Indonesia Tbk) atas nama para
kreditur Perusahaan yang akan diserahkan
dengan ketentuan:

Apabila Perusahaan, MBAI dan STP


tidak wan prestasi, maka saham lockup akan diserahkan sebesar 1% per
tahun
selama
jangka
waktu
restrukturisasi
sampai
dengan
maksimal 10%. Setiap penyerahan
1% kepada RM, disertai dengan
penyerahan kembali sebesar 0,5%
kepada kreditur sampai dengan
maksimal 5%.

2.

15% will be held in escrow by JP Morgan


Chase Bank, Jakarta branch (transferred to
PT Bank Danamon Indonesia Tbk) in behalf
of the Companys creditors that will be
transferred with the following terms:

Apabila Perusahaan, MBAI dan STP


wan prestasi, maka hak RM untuk
menerima saham lock-up yang
tersisa akan dihapuskan dan sisa
saham
lock-up
tersebut
akan
dikembalikan kepada kreditur.

If the Company, MBAI and STP are


not in default, the lock-up shares that
will be transferred is equivalent to 1%
per annum during the restructuring
period, up to a maximum of 10%. For
every 1% transfer to RM, 0.5% will be
returned to the creditors at maximum
of 5%.

If the Company, MBAI and STP


defaulted, RMs right to obtain the
rest of the lock-up shares will be
extinguished and the rest of the
lock-up shares will be returned to the
creditors.

Pada bulan Juli 2009, Pacific Focus Enterprises


Ltd. dan Rangi Management Ltd menjual saham
Perusahaan kepada Malvolia Pte Ltd.

In July 2009, Pacific Focus Enterprises Ltd. and


Rangi Management Ltd sold the Companys
shares to Malvolia Pte Ltd.

Sehubungan dengan penggabungan usaha


PT Multi Agro Persada Tbk (MAP) ke dalam
Perusahaan pada tanggal 1 Desember 2009,
setiap
pemegang
saham
MAP
akan
mendapatkan 10,38 (dibulatkan) saham seri B
yang diterbitkan dengan nilai nominal Rp 200
(nilai penuh) per saham. Dengan demikian
JCI menerbitkan saham Seri B sebanyak
582.318.000 lembar.

In relation to merger of PT Multi Agro Persada


Tbk (MAP) with the Company dated December 1,
2009, each holder of 1 share of MAP received
10.38 (rounded) of Series B shares with Rp 200
(full amount) par value per share. As a result,
JCI issued 582,318,000 Series B shares.

- 92 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
25.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Agio Saham

25.

Akun ini merupakan agio saham sehubungan


dengan:

Additional Paid-in Capital


This account represents additional paid-in capital
in connection with the following:

Rp '000.000
Penjualan saham Perusahaan pada penawaran umum
kepada masyarakat tahun 1989
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 4.000.000 saham
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor

Sales of the Company's shares through public offering in 1989

Bersih
Penawaran umum terbatas kepada pemegang saham tahun 1990
Jumlah yang diterima untuk pengeluaran 24.000.000 saham
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor

28.800
(4.000)

Proceeds from the issuance of 4,000,000 shares


Amount recorded as paid-up capital

24.800

Net

84.000
(24.000)

Bersih

60.000

Saldo agio saham per 31 Desember 1990


Pembagian saham bonus tahun 1991 sebanyak 80.000.000 saham

84.800
(80.000)

Bersih

4.800

Konversi atas obligasi konversi menjadi saham tahun 1991


Jumlah obligasi yang dikonversi
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor

66.565
(28.941)

Bersih

37.624

Rights offering to stockholders in 1990


Proceeds from the issuance of 24,000,000 shares
Amount recorded as paid-up capital
Net
Balance of additional paid-in capital as of December 31, 1990
Distribution of bonus shares in 1991 of 80,000,000 shares
Net
Conversion of convertible bonds into shares in 1991
Total bonds converted
Amount recorded as paid-up capital
Net

Saldo agio saham per 31 Desember 2001


Konversi atas saldo pinjaman yang direstrukturisasi pada tahun 2002

42.424
130.495

Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2001


Conversion of restructured debts in 2002

Saldo agio saham per 31 Desember 2008

172.919

Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2008

Penerbitan saham seri B


Jumlah yang diterima untuk penerbitan 582.318.000 lembar
Jumlah yang dicatat sebagai modal disetor

369.772
(116.464)

Issuance of Series B shares


Proceeds from the issuance of 582,318,000 shares
Amount recorded as paid-up capital

253.308
Saldo agio saham per 31 Desember 2010 dan 2009

26.

426.227

Penjualan Bersih

26.

Perincian penjualan berdasarkan segmen usaha:

Net Sales
Details of sales by business segment:

2010
Rp '000.000
Pakan ternak
Produk konsumen
Peternakan
Ayam umur sehari
Budidaya perairan
Peternakan sapi
Perdagangan
Lain-lain

Balance of additional paid-in capital as of December 31, 2010 and 2009

2009
Rp '000.000

7.546.845
1.620.875
1.513.129
1.409.535
1.057.741
960.980
137.950
45.585

8.014.266
1.105.953
1.428.556
1.409.440
1.085.751
1.213.224
381.448
28.339

Animal feeds
Consumer products
Commercial farm
Day old chick
Aquaculture
Cattle
Trading
Others

Jumlah
Dikurangi potongan penjualan

14.292.640
(336.848)

14.666.977
(326.700)

Total
Sales discounts

Bersih

13.955.792

14.340.277

Net

There were no sales to a single customer which


exceeded 10% of the net sales in 2010 and
2009.

Tidak terdapat penjualan kepada satu pihak


yang melebihi 10% dari jumlah penjualan bersih
pada tahun 2010 dan 2009.

- 93 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
27.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Beban Pokok Penjualan

27.

Perincian beban pokok penjualan berdasarkan


segmen usaha:

Details of cost of goods sold by business


segment:

2010
Rp '000.000
Pakan ternak
Produk konsumen
Peternakan
Ayam umur sehari
Budidaya perairan
Peternakan sapi
Perdagangan
Lain-lain
Jumlah

Perincian beban
sebagai berikut:

pokok

penjualan

Cost of Goods Sold

2009
Rp '000.000

5.886.194
1.062.644
1.341.955
808.878
841.537
840.369
104.482
20.565

6.511.960
758.730
1.339.526
882.187
824.785
1.027.350
311.447
11.480

10.906.624

11.667.465

adalah

Animal feeds
Consumer products
Commercial farm
Day old chick
Aquaculture
Cattle
Trading
Others
Total

Details of cost of goods sold are as follows:

2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

Bahan baku yang digunakan


Tenaga kerja langsung
Biaya pabrikasi

8.727.155
167.620
925.868

9.904.431
169.445
883.058

Raw materials used


Direct labor
Manufacturing expenses

Jumlah biaya produksi


Persediaan barang dalam proses
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun

9.820.643

10.956.934

Total manufacturing costs


Work in process
At beginning of year
Purchases
At end of year

Beban pokok produksi


Persediaan barang jadi
Awal tahun
Pembelian
Akhir tahun

9.823.393

Beban pokok penjualan

10.906.624

108.087
1.878
(107.215)

270.137
1.068.598
(255.504)

108.117
(108.087)
10.956.964
280.573
700.065
(270.137)
11.667.465

Cost of goods manufactured


Finished goods
At beginning of year
Purchases
At end of year
Cost of goods sold

There were no purchases of raw materials in


2010 and 2009 from a single supplier which
exceeded 10% of the total purchases.

Tidak terdapat pembelian bahan baku dari satu


pihak yang melebihi 10% dari jumlah pembelian
bersih pada tahun 2010 dan 2009.

- 94 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
28.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Beban Usaha

28.
2010
Rp '000.000

Beban Penjualan
Iklan dan promosi
Pengangkutan penjualan
Gaji dan tunjangan karyawan
Komisi penjualan
Pemeliharaan kendaraan
Perjalanan dan pengiriman
Sewa
Penyusutan (Catatan 10 dan 11)
Bongkar muat
Keperluan kantor
Telepon, telegram dan faksimili
Biaya ekspor barang
Pemeliharaan
Lain-lain
Jumlah
Beban Umum dan Administrasi
Gaji dan tunjangan karyawan
Imbalan pasti pasca kerja
(Catatan 30)
Keamanan
Perjalanan dinas
Penyusutan (Catatan 10 dan 11)
Pemeliharaan dan reparasi
Sewa gedung
Jasa profesional
Keperluan kantor
Listrik dan air
Telepon, telegram dan faksimili
Penyisihan persediaan
Pemeliharaan kendaraan
Jasa teknologi informasi
Administrasi Bank
Alat tulis dan cetakan
Perijinan
Humas
Representasi dan sumbangan
Beban piutang ragu-ragu (Catatan 6)
Kebersihan
Asuransi
Iuran dan langganan
Amortisasi
Lain-lain
Jumlah

Operating Expenses

2009
Rp '000.000

275.890
87.236
79.327
29.183
23.346
16.870
14.086
11.118
11.110
5.823
5.079
4.324
2.140
23.504

197.692
93.175
66.328
13.072
22.617
12.882
10.562
7.638
9.221
4.510
4.671
4.999
1.961
20.634

589.036

469.962

452.167

414.895

73.000
44.053
37.039
33.702
26.232
25.034
23.900
22.611
20.775
16.724
13.783
13.283
11.691
10.962
7.875
7.056
6.651
5.345
5.146
5.144
4.242
3.296
2.484
12.136

63.600
39.512
38.850
33.158
20.468
21.400
30.712
20.211
19.501
17.472
9.143
12.280
12.411
9.131
6.464
6.010
5.864
6.590
7.722
7.911
3.905
2.847
2.468
14.516

884.331

827.041

- 95 -

Selling Expenses
Advertising and promotion
Freight
Employees' benefits
Sales commission
Vehicles maintenance
Travel and courier services
Rental
Depreciation (Notes 10 and 11)
Freight forwarding
Office supplies
Telephone, telex and facsimile
Export charges
Maintenance
Others
Total
General and Administrative Expenses
Employees' benefits
Defined-benefit post-employment expense
(Note 30)
Security
Travel
Depreciation (Notes 10 and 11)
Repairs and maintenance
Building rental
Professional fees
Office supplies
Electricity and water
Telephone, telex and facsimile
Provisions for decline in value of Inventory
Vehicles maintenance
Information technology services
Bank charges
Stationery and printing
Licenses
Public relations
Donation and representation
Provision for doubtful accounts (Note 6)
Sanitation
Insurance
Subscription and membership fees
Amortization
Others
Total

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
29.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Beban Bunga

29.
2010
Rp '000.000

Beban bunga dari:


Hutang bank jangka pendek dan
jangka panjang (Catatan 12 dan 17)
Hutang obligasi (Catatan 19)
Hutang restrukturisasi (Catatan 20)

30.

2009
Rp '000.000

123.789
63.750
23.341

124.278
63.750
39.607

332

1.216

95
20

1.436
69

211.327

230.356

Hutang pembelian aset tetap


Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
(Catatan 14)
Hutang sewa pembiayaan (Catatan 18)
Jumlah

Interest Expense

Imbalan Pasca-Kerja

30.

Interest Expense on:


Long-term and short-term
bank loans (Notes 12 and 17)
Bonds payable (Note 19)
Restructured debts (Note 20)
Liability for the purchase of property, plant
and equipment
Other account payable to third parties
(Note 14)
Lease liabilities (Note 18)
Total

Post-Employment Benefits

Perusahaan dan anak perusahaan membukukan


imbalan pasca kerja imbalan pasti untuk
karyawan sesuai dengan Undang Undang
Ketenagakerjaan No. 13/2003. Jumlah karyawan
yang berhak atas imbalan pasca kerja tersebut
adalah 9.266 karyawan di tahun 2010 dan 9.193
karyawan di tahun 2009.

The Company and its subsidiaries provide


post-employment benefits to their qualified
employees in accordance with Labor Law
No. 13/2003. The number of employees entitled
to the benefits is 9,266 in 2010 and 9,193 in
2009.

Rekonsiliasi nilai kini imbalan pasca kerja


yang tidak didanai dengan kewajiban imbalan
pasca kerja di neraca konsolidasi adalah sebagai
berikut:

Reconciliation of the present value of the


unfunded defined benefit reserve to the amount
of defined benefit post-employment reserve in
the consolidated balance sheets is as follows:

2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

Nilai kini kewajiban yang tidak didanai


Kerugian aktuarial yang belum diakui
Biaya jasa lalu yang belum diakui

421.352
(47.452)
(8.655)

325.253
(22.003)
(3.747)

Present value of unfunded defined-benefit reserve


Unrecognized actuarial losses
Unrecognized past service costs

Kewajiban imbalan pasca kerja

365.245

299.503

Defined benefit post employment reserve

Beban imbalan pasca kerja yang diakui di


laporan laba rugi konsolidasi adalah:

Details of defined benefits post-employment


expense recognized in the consolidated
statements of income are as follows:

2010
Rp '000.000
29.604
31.092

2009
Rp '000.000

Biaya jasa kini


Biaya bunga
Nilai kini kewajiban atas karyawan yang
dialihkan
Biaya jasa lalu
Amortisasi kerugian aktuarial bersih
Biaya pemberhentian
Kerugian penyelesaian
Kurtailmen
Penyesuaian

15.411
2.085
455
(5.647)

Current service costs


Interest costs
Present value of obligations for transferred
employees
Past service costs
Net recognized actuarial losses
Termination cost
Settlement loss
Effect of curtailment
Adjustment

Jumlah

73.000

63.600

Total

- 96 -

22.796
31.654
5.849
528
1.959
877
5
(68)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
30.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Imbalan Pasca-Kerja (Lanjutan)

30.

Mutasi kewajiban imbalan pasca kerja di neraca


konsolidasi adalah sebagai berikut:

Movements of the defined-benefit postemployment reserve recognized in the


consolidated balance sheets are as follows:

2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

Saldo awal
Beban tahun berjalan
Penghapusan cadangan
Kurtailmen
Pembayaran manfaat

299.503
73.000
(184)
(7.074)

248.261
63.600
(4.550)
(7.808)

Beginning of the year


Provision for the year
Write-off
Effect of curtailment
Payment during the year

Saldo akhir

365.245

299.503

End of the year

The cost of providing post-employment benefits


was calculated by an independent actuary,
PT Dayamandiri Dharmakonsilindo through its
actuarial valuation report, dated January 27,
2011. The actuarial valuation was carried out
using the following key assumptions:

Perhitungan imbalan pasca kerja dihitung


oleh aktuaris independen, PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo berdasarkan laporan penilaian
aktuarial tanggal 27 Januari 2011 Asumsi utama
yang digunakan untuk menghitung imbalan pasti
pasca-kerja adalah sebagai berikut:
Tingkat bunga diskonto
Tingkat kenaikan gaji
Tingkat kematian
Tingkat pengunduran diri

31.

Post-Employment Benefits (Continued)

: 8,5% per tahun untuk 2010 dan 10,5% per tahun untuk 2009/
8.5% per annum in 2010 and 10.5% per annum in 2009
: 8,5% per tahun untuk 2010 dan 9,5% per tahun untuk 2009/
8.5% per annum in 2010 and 9.5% per annum in 2009
: sesuai dengan Commissioners Standard Ordinary (CSO) - 1980/
Based on Commissioners Standard Ordinary (CSO) 1980
: 10% pada usia 25 tahun dan menurun secara linear sampai
dengan usia 45 tahun/10% at age 25 and decreasing linearly
up to age 45

Pajak Penghasilan
a.

Beban pajak Perusahaan


perusahaan terdiri dari:

31.
dan

anak

: Salary increase rate


: Mortality rate
: Withdrawal/Resignation rate

Income Tax
a.

2010
Rp '000.000

: Discount rate

Tax expense of the Company and its


subsidiaries consists of the following:

2009
Rp '000.000

Pajak kini
Non-Final
Final
Pajak tangguhan

340.567
138
4.871

332.391
18.721

Current tax
Non-Final
Final
Deferred tax

Jumlah

345.576

351.112

Total

- 97 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pajak Penghasilan (Lanjutan)


b.

31.

Pajak Kini

Income Tax (Continued)


b.

A reconciliation between income before tax


per consolidated statements of income and
taxable income is as follows:

Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak


menurut laporan laba rugi konsolidasi
dengan laba kena pajak adalah sebagai
berikut:
2010
Rp '000.000
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Laba sebelum pajak anak perusahaan
Laba sebelum pajak Perusahaan
Perbedaan temporer:
Beban imbalan pasti pasca kerja - bersih
Bonus
Perbedaan penyusutan komersial
dan fiskal
Sewa pembiayaan
Penghapusan piutang ragu-ragu
Jumlah
Perbedaan tetap:
Beban fasilitas
Penghasilan sewa
Penghasilan bunga yang sudah
dikenakan pajak final
Beban pajak
Lain-lain - bersih
Jumlah
Laba kena pajak Perusahaan

Current Tax

2009
Rp '000.000

1.436.855
(1.163.962)

1.249.918
(880.357)

272.893

369.561

27.564
(10.538)

22.430
5.403

(1.645)
(47)
75

1.883
(17)
-

15.409

29.699

25.806
(4.420)

22.378
(3.175)

(6.254)
-

(4.493)
979
269

15.132

15.958

303.434

415.218

Perhitungan beban dan hutang pajak kini


adalah sebagai berikut:

Income before tax per consolidated


statements of income
Income before tax of the subsidiaries
Income before tax of the Company
Temporary differences:
Defined benefit post-employment expense - net
Bonus
Difference between fiscal and commercial
depreciation
Capital leases
Reversal of allowance doubtful accounts
Net
Permanent differences:
Facility expenses
Rental income
Interest income already subjected to
final tax
Tax penalty
Others - net
Net
Taxable income during the year

The current tax expense and payable are


computed as follows:

2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

Beban pajak kini Perusahaan


20% x Rp 303.434 juta
23% x Rp 415.218 juta

60.687
-

95.500

Current tax of the Company


20% x Rp 303,434 million
23% x Rp 415,218 million

Jumlah pajak kini


Dikurangi pembayaran pajak dimuka

60.687
62.985

95.500
91.682

Total current tax


Less prepaid income tax

2.298

(3.818)

Total of current tax overpayment (underpayment)

Lebih (kurang) bayar pajak kini

- 98 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pajak Penghasilan (Lanjutan)


b.

31.

Pajak Kini (Lanjutan)

b.
2010
Rp '000.000

Rincian beban pajak kini


Perusahaan
Anak perusahaan
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
PT Bintang Terang Gemilang
PT Multiphala Agrinusa
PT Ciomas Adisatwa
PT Suri Tani Pemuka
PT So Good Food
PT Japfa Santori Indonesia
PT Austasia Stockfeed
PT Santosa Agrindo
PT Wabin Jayatama
Japfa Comfeed Internasional Pte Ltd
PT Hidon
Apachee Pte Ltd
PT Indonesia Pelleting
Jumlah pajak kini

Current Tax (Continued)

2009
Rp '000.000

60.687

95.500

91.720
41.776
38.599
32.921
26.554
12.886
11.055
11.115
7.256
4.761
640
519
138
78
-

85.574
23.381
36.575
38.543
8.690
5.153
9.200
11.623
17.871
91
190

340.705

332.391

Rincian lebih bayar pajak kini (Catatan 9)


Perusahaan
Anak perusahaan

2.298
4.561

Jumlah

6.859

Rincian hutang pajak kini (Catatan 15)


Perusahaan
Anak perusahaan
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
PT Bintang Terang Gemilang
PT Multiphala Agrinusa
PT Ciomas Adisatwa
PT Suri Tani Pemuka
PT So Good Food
PT Japfa Santori Indonesia
PT Austasia Stockfeed
PT Santosa Agrindo
Japfa Comfeed International Pte. Ltd
PT Indonesia Pelleting
Jumlah

Income Tax (Continued)

Current tax expense


The Company
Subsidiaries
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
PT Bintang Terang Gemilang
PT Multiphala Agrinusa
PT Ciomas Adisatwa
PT Suri Tani Pemuka
PT So Good Food
PT Japfa Santori Indonesia
PT Austasia Stockfeed
PT Santosa Agrindo
PT Wabin Jayatama
Japfa Comfeed Internasional Pte Ltd
PT Hidon
Apachee Pte Ltd
PT Indonesia Pelleting
Total Cur rent Tax

9.763

Details of current tax overpayment (Note 9)


The Company
Subsidiaries

9.763

Total

38.678
22.380
7.656
18.687
4.199
5.012
8.325
44
544
-

36.262
7.978
710
17.688
259
3.415
3.883
3.591
9

Details of current tax payable (Note 15)


The Company
Subsidiaries
PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk
PT Indojaya Agrinusa
PT Bintang Terang Gemilang
PT Multiphala Agrinusa
PT Ciomas Adisatwa
PT Suri Tani Pemuka
PT So Good Food
PT Japfa Santori Indonesia
PT Austasia Stockfeed
PT Santosa Agrindo
Japfa Comfeed International Pte. Ltd
PT Indonesia Pelleting

105.525

77.613

Total

3.818

Laba kena pajak dan beban pajak


Perusahaan tahun 2009 adalah sesuai
dengan Surat Pemberitahuan Pajak (SPT)
yang
disampaikan
kepada
Kantor
Pelayanan Pajak.

The taxable income and tax expense of the


Company in 2009 is in accordance with the
Corporate Tax Return filed with the Tax
Service Office.

Perusahaan
telah
menerima
Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar Pajak
Penghasilan Badan tahun 2007 dengan
No.
00003/206/07/092/09
tanggal
22 Mei 2009 dari Kepala Kantor Pelayanan
Pajak Wajib Pajak Besar Dua a.n. Direktur
Jendral
Pajak.
Berdasarkan
Surat
ketetapan tersebut, perusahaan mengalami
laba fiskal sebesar Rp 194.681 juta.

The Company has received Tax Assesment


Letter
No.
00003/206/07/092/09
for
Corporate Income Tax year 2007 dated
May 22, 2009 from the Head of Tax Service
Office Jakarta on behalf of the Director
General of Taxation. Based on the
Assessment Letter, the Companys taxable
income amounted to Rp 194,681 million.

- 99 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Pajak Penghasilan (Lanjutan)


b.

31.

Income Tax (Continued)

Pajak Kini (Lanjutan)

b.

In December 2007, the Government issued


a regulation relating to a further tax rate
reduction of 5% from the applicable tax
rates for publicly listed entities effective
January 1, 2008, if they comply with certain
requirements relating to shareholding
composition. The Company has complied
with these requirements and expects to still
comply at the time that the Company
expects to realize the deferred tax and
therefore, has applied the reduced tax rates
in determining its 2010 and 2009 deferred
tax benefit. Further, the deferred tax assets
- net as of December 31, 2010 and 2009
have been calculated using these enacted
rates.

Pada bulan Desember 2007, Pemerintah


mengeluarkan aturan penurunan tarif pajak
penghasilan sebesar 5% dari tarif pajak
penghasilan yang berlaku efektif tanggal
1 Januari 2008 untuk Perseroan Terbuka,
apabila syarat-syarat tertentu mengenai
komposisi pemegang saham terpenuhi.
Perusahaan telah memenuhi persyaratanpersyaratan tersebut dan beranggapan
akan tetap memenuhi persyaratan tersebut
sampai dengan saat Perusahaan dapat
merealisasikan pajak tangguhan tersebut
dan karenanya telah mengaplikasikan
penurunan tarif pajak dalam penghitungan
pajak penghasilan tangguhan tahun 2010
dan 2009. Sehingga, aset pajak tangguhan
per 31 Desember 2010 dan 2009 telah
dihitung dengan menggunakan tarif-tarif
tersebut.
c.

Pajak Tangguhan

c.

Perusahaan/The Company
Aset (kewajiban) pajak tangguhan:/
Deferred tax assets (liabilities):
Rugi fiskal/Fiscal loss
Penyisihan piutang ragu-ragu/
Allowance for doubtful accounts
Penyisihan bonus/
Provision for bonus
Kewajiban imbalan pasca kerja/
Defined-benefit post-employment reserve
Akumulasi penyusutan aset tetap/
Accumulated depreciation of property,
plant and equipment
Sewa guna usaha pembiayaan/
Capital lease
Jumlah/Total

Aset (kewajiban)
pajak tangguhan
anak perusahaan
yang dijual/
Deferred tax
asset (liabilities)
of sale of
subsidiaries
Rp '000.000

31 Desember 2009/
December 31, 2009
Rp '000.000

Penyesuaian
transisi PSAK 55/
PSAK 55
transition adjustments
Rp '000.000

31 Desember 2009
setelah penyesuaian/
December 31, 2009
after adjustments
Rp '000.000

157

(157)

5.238

(1.270)

3.968

3.458

1.170

4.628

30.550

(2.549)

(10.984)

10.145
(3)
7.336

28.419

Deferred Tax
The details of the Company and its
subsidiaries deferred tax assets and
liabilities are as follows:

Rincian dari aset dan kewajiban pajak


tangguhan
Perusahaan
dan
anak
perusahaan adalah sebagai berikut:
Dikreditkan
(dibebankan) ke
Laporan Laba Rugi
Konsolidasi/
Credited in
(Charged to)
Consolidated
1 Januari 2009/ Statement of Income
January 1, 2009
for the Year
Rp '000.000
Rp '000.000

Current Tax (Continued)

(3.942)

Dikreditkan
(dibebankan) ke
Laporan Laba Rugi
Konsolidasi/
Credited in
(Charged to)
Consolidated
Statement of Income
for the Year
Rp '000.000

31 Desember 2010/
December 31, 2010
Rp '000.000

26

(11)

15

4.628

(2.108)

2.520

28.001

28.001

5.513

33.514

(839)

(839)

470

(369)

(3)
35.755

(3)
31.813

(11)
3.853

(14)
35.666

(3.942)

Anak perusahaan/Subsidiaries
Aset/kewajiban pajak tangguhan/
Deferred tax assets (liabilities)

66.463

(26.057)

(129)

40.277

(6.325)

33.952

(8.724)

25.228

Jumlah/Total

94.882

(18.721)

(129)

76.032

(10.267)

65.765

(4.871)

60.894

Aset pajak tangguhan /


Deferred tax assets
Kewajiban pajak tangguhan /
Deferred tax liabilities

102.973

79.198

70.864

(8.091)

(3.166)

(9.970)

- 100 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
31.

Pajak Penghasilan (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
31.

Income Tax (Continued)

Pada bulan September 2008, Undang-Undang


No. 7 Tahun 1983 tentang Penghasilan direvisi
melalui penerbitan Undang-Undang No. 36
Tahun 2008. Undang-undang revisi tersebut
mengatur perubahan tarif pajak penghasilan
badan, dari sebelumnya tarif progresif menjadi
tarif tunggal sebesar 23% untuk tahun pajak
2009 dan sebesar 25% untuk tahun pajak
2010 dan seterusnya. Perusahaan dan anak
perusahaan
telah
menghitung
dampak
perubahan
tarif
pajak
tersebut
dalam
perhitungan aset dan kewajiban pajak tangguhan
dan membukukannya sebagai bagian dari beban
pajak pada laba rugi konsolidasi.

In September 2008, Law No. 7 Year 1983


regarding Income Tax has been revised with
Law No. 36 Year 2008. The revised Law
stipulates changes in corporate income tax rate
from progressive tax rates to a flat rate of 23%
for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010
onwards. The Company and its subsidiaries
have recorded the impact of the changes in
tax rates in the calculation of the net deferred
tax assets and liabilities and presented as part of
tax expense in current years operations.

Rekonsiliasi antara beban pajak dan hasil


perkalian laba akuntansi sebelum pajak
Perusahaan dengan tarif pajak yang berlaku
adalah sebagai berikut:

Reconciliation between the total tax expense and


the amounts computed by applying the effective
tax rates to income before tax of the Company is
as follows:

2010
Rp '000.000
Laba sebelum pajak menurut laporan
laba rugi konsolidasi
Laba sebelum pajak anak perusahaan

1.436.855
(1.163.962)

2009
Rp '000.000

1.249.918
(880.357)

Income before tax per consolidated


statements of income
Income before tax of the subsidiaries

Laba sebelum pajak Perusahaan

272.893

369.561

Income before tax of the Company

Pajak dengan tarif yang berlaku

54.579

84.999

Tax expense at effective tax rates

Perbedaan tetap
Beban fasilitas
Penghasilan sewa
Penghasilan bunga yang sudah dikenakan
pajak final
Beban pajak
Lain-lain - bersih

5.147
(730)

(1.251)

(1.033)
225
61

3.026

3.670

Bersih
Penyesuaian estimasi pajak tangguhan
Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan

5.161
(884)

(771)
-

Jumlah beban pajak Perusahaan


Beban pajak anak perusahaan
Pengaruh perubahan tarif pajak penghasilan
anak perusahaan

56.834
288.742

Beban pajak

345.576

(1.396)
891
88.164
261.326
1.622

- 101 -

351.112

Permanent differences:
Facility expenses
Rental income
Interest income already subjected to
final tax
Tax penalty
Others - net
Net
Adjustment on deferred tax
Effect of change in tax rate
Tax expense of the Company
Tax expense of the subsidiaries
Effect of change in tax rate of the
subsidiaries
Tax expense

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
32.

Dividen

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
32.

Based on the General Stockholders Meeting as


documented in Notarial Deed No. 91 dated
June 10, 2010 of Dr. Irawan Soerodjo, SH, Msi,
a notary public in Jakarta, the stockholders
approved the declaration of cash dividends for
year 2009 totaling to Rp 10,359 million or Rp 5
per share. These dividends were settled on
July 20, 2010.

Berdasarkan risalah Rapat Umum Pemegang


Saham Tahunan yang didokumentasikan dalam
Akta No. 91 tanggal 10 Juni 2010 dari Dr. Irawan
Soerodjo, SH, Msi, notaris di Jakarta, pemegang
saham menyetujui pembagian dividen untuk
tahun 2009 sebesar Rp 10.359 juta atau Rp 5
per lembar saham. Dividen ini telah dibayar
seluruhnya pada tanggal 20 Juli 2010.

33.

Dividends

Instrumen Keuangan Derivatif

33.

Derivative Financial Instruments


The Company utilizes cross currency swap
contracts to manage exposure to foreign
currency fluctuations. These derivative financial
instruments consisting mainly of U.S. Dollar to
Rupiah non-deliverable swaps, have marked to
market value of US$ 372,536 (equivalent to
Rp 3,502 million) at December 31, 2009,
which was presented under noncurrent assets.
Losses on derivative transactions recognized as
loss on derivative transaction net, details of
which are as follows:

Perusahaan menggunakan kontrak instrumen


derivatif dalam bentuk cross currency swap
untuk mengendalikan pergerakan nilai mata
uang asing. Instrumen derivatif ini merupakan
kontrak Swap Dolar Amerika Serikat terhadap
Rupiah non-deliverable swaps, yang memiliki
nilai pasar wajar sebesar US$ 372.536
(ekuivalen Rp 3.502 juta) pada tanggal
31 Desember 2009, yang disajikan dalam aset
tidak lancar. Kerugian dari transaksi derivatif ini
diakui sebagai kerugian transaksi derivatif bersih, dengan rincian sebagai berikut:
2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

Perubahan nilai wajar - bersih


Biaya penyelesaian - bersih

(33.642)
(24.514)

(130.683)
(30.060)

Net change in fair value


Net settlements

Kerugian - bersih

(58.156)

(160.743)

Net loss

Pada tanggal 31 Desember 2009, kontrak


instrumen ini memiliki nilai notional sebesar
Rp 439.279 juta (ekuivalen US$ 47.789.466).

At December 31, 2009, the derivative contracts


have
notional
amounts
totaling
to
Rp
439,279
million
(equivalent
to
US$ 47,789,466).

Untuk tujuan akuntansi, kontrak ini tidak dibuat


dan didokumentasikan sebagai instrument
hedging, oleh karena itu akuntansi untuk hedge
tidak dilakukan. Keuntungan atau kerugian dari
kontrak ini diakui dalam saldo laba.

For accounting purposes, these contracts are


not designated and documented as hedging
instruments, and therefore, hedge accounting
was not applied. Gains or losses on these
contracts are recognized in earnings.

Pada tahun 2010, Perusahaan sudah tidak


menggunakan kontrak instrumen derivatif ini.

In 2010, the Company has terminated these


cross currency swap contracts.

- 102 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
34.

35.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Sifat dan Transaksi Hubungan Istimewa

34.

Nature of Relationship and Transactions with


Related Party

Sifat Hubungan Istimewa

Nature of Relationship

PT Ometraco Arya Samantha merupakan


perusahaan yang pemegang saham dan
pengurus atau manajemennya sama dengan
Perusahaan dan anak perusahaan.

PT Ometraco Arya Samantha has the same


stockholders and management as the Company
and its subsidiaries.

Transaksi Hubungan Istimewa

Transactions with a Related Party

Perusahaan dan anak perusahaan melakukan


perjanjian sewa menyewa bangunan seluas
3.031 meter persegi dari PT Ometraco Arya
Samanta. Beban sewa dicatat sebagai bagian
dari beban umum dan administrasi (Catatan 28).

The Company and its subsidiaries entered into


lease agreements with PT Ometraco Arya
Samanta for the lease of a building measuring
3,031 square meters. Rent expense relating to
this lease is included in general and
administrative expenses (Note 28).

Informasi Segmen

35.

Segment Information

Segmen Usaha

Business Segment

Untuk tujuan pelaporan manajemen, saat ini


Perusahaan dan anak perusahaan dibagi dalam
delapan divisi operasi pakan ternak, ayam
umur sehari, peternakan, produk konsumen,
perikanan, sapi, perdagangan dan lain-lain.
Divisi-divisi tersebut menjadi dasar pelaporan
informasi segmen primer Perusahaan dan anak
perusahaan.

For management reporting purposes, the


Company and its subsidiaries are currently
organized into eight operating divisions animal
feeds, day old chick, commercial farm, consumer
products, aquaculture, cattle, trading and others.
These divisions are the basis of the primary
segment information reporting of the Company
and its subsidiaries.

Kegiatan utama divisi tersebut terdiri dari:

Each divisions main activities are as follows:

Pakan ternak/Animal feeds

Produksi pakan ternak/Animal feed production

Ayam umur sehari/Day old chick

Pembibitan ayam umur sehari/Day old chick breeding

Peternakan/Commercial farm

Peternakan ayam, sapi, kerbau dan kambing dan


pemotongan hewan/Chicken, cow, buffalo, sheeps
farming and slaughter house

Produk konsumen/Consumer products

Produksi daging olahan dan minuman/Meat nugget


and beverages production

Perikanan/Aquaculture

Produksi pakan ikan, penetasan udang dan tambak


udang/Fish and shrimp feed production, shrimp
hatchery and shrimp farming

Perdagangan/Trading

Perdagangan umum/General trading

Lain-lain/Others

Properti, perkebunan dan produksi vaksin/Real estate,


plantations and vaccine production

- 103 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
35.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Informasi Segmen Usaha (Lanjutan)

35.

Segment Information (Continued)

Segmen Usaha (Lanjutan)

Business Segment (Continued)

Berikut ini adalah informasi segmen berdasarkan


segmen usaha:

Segment information based


segments is presented below:

2010

Ayam
Pakan
umur
ternak/
sehari/
Animal
Day old
feeds
chick
Rp '000.000 Rp '000.000

Peternakan/
Commercial
farm
Rp '000.000

Produk
konsumen/
Consumer
products
Rp '000.000

Budidaya
perairan/
Aquaculture
Rp '000.000

Peternakan/
Cattle
Rp '000.000

Perdagangan/
Trading
Rp '000.000

Lain-lain/
Others
Rp '000.000

Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total
before
elimination
Rp '000.000

on

business

Eliminasi/
Elimination
Rp '000.000

Jumlah
setelah
eliminasi/
Total
after
elimination
Rp '000.000

PENDAPATAN/REVENUES
Penjualan ekstern/External sales
Penjualan antar segmen/Inter-segment sales

7.260.649
1.839.728

1.455.617
280.404

1.546.202
-

1.562.165
-

988.742
12.994

960.980
75.534

137.950
834.244

43.487
14.313

13.955.792
3.057.217

(3.057.217)

13.955.792
-

Jumlah pendapatan/Total revenues

9.100.377

1.736.021

1.546.202

1.562.165

1.001.736

1.036.514

972.194

57.800

17.013.009

(3.057.217)

13.955.792

HASIL/RESULTS
Hasil segmen/Segment results
Laba (rugi) operasi/Income (loss) from operations

1.060.119
1.060.119

373.181
373.181

117.868
117.868

82.710
82.710

70.640
70.640

67.291
67.291

5.483
5.483

(236.182)
(236.182)

1.541.110
1.541.110

34.691
34.691

1.575.801
1.575.801

7.481
-

1.176
-

1.407
1.059

4.041
401

1.289
604

153

135
180

1.296
-

16.978
2.244

16.978
2.244

1.390

12.586

117

319

4.331

(768)

13.602

26.373

57.950

57.950

18.862

18.862

3.559

Penghasilan bunga/Interest income


Penghasilan sewa/Rental income
Keuntungan (kerugian) kurs mata uang asing- bersih/
Gain (loss) foreign exchange - net
Keuntungan penjualan bahan baku dan pembantu/
Gain on sale on sale of raw materials and
indirect materials
Keuntungan penjualan aset tetap dan properti investasi/
Gain on sale of property, plant and equipment and
investment property
Bagian laba bersih dari anak perusahaan/
Equity in net income of subsidiaries
Bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi/
Equity in net income of associated companies
Beban bunga/Interest expense
Lain-lain bersih/Others - net

18.862

1.861

1.033

(44.144)
8.784

(15.656)
(2.710)

Laba sebelum pajak/


Income before tax
Pajak penghasilan/Tax expense

1.065.885
(124.237)

Laba sebelum hak minoritas/


Income before minority interest
Hak minoritas/Minority interests
Laba bersih/Net income

79

290

60

67

169

3.559

(3.512)
(660)

(2.827)
(3.961)

(3.572)
(31.719)

(35.490)
(8.842)

(15)
(88.304)

(743.101)
(106.111)
245.307

(743.101)
(211.327)
117.895

743.101
132.785

(211.327)
250.680

376.752
(88.127)

119.378
-

84.737
(23.781)

99.417
(12.828)

112.178
(10.420)

79.818
(596)

339.885
(85.587)

2.278.050
(345.576)

(841.195)

1.436.855
(345.576)

941.648
62.932

288.625
-

119.378
(6.260)

60.956
11.288

86.589

101.758
-

79.222
-

254.298
4.008

1.932.474
71.968

(841.195)
60.150

1.091.279
132.118

878.716

288.625

125.638

49.668

86.589

101.758

79.222

250.290

1.860.506

(901.345)

959.161

2.602.925

1.265.499

377.198

524.040

571.385

594.966

112.079

4.138.664

10.186.756

(3.320.729)

6.866.027

INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION


ASET/ASSETS
Aset segmen/Segment assets
Aset yang tidak dapat dialokasikan/
Unallocated assets

113.735

Jumlah aset yang dikonsolidasi/


Total consolidated assets

2.602.925

1.265.499

377.198

524.040

571.385

594.966

112.079

4.138.664

10.186.756

KEWAJIBAN/LIABILITIES
Kewajiban segmen/Segment liabilities

1.420.648

502.663

374.441

281.801

469.065

287.553

100.121

1.009.337

4.445.629

6.979.762

(1.095.731)

Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan/


Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi/
Total consolidated liabilties
Pengeluaran modal/Capital expenditures
Penyusutan/Depreciation
Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi/
Non-cash expenses other than depreciation and
amortization

3.349.898
142.997

1.420.648

502.663

374.441

281.801

469.065

287.553

100.121

1.009.337

4.445.629

3.492.895

208.615
64.103

217.502
56.723

47.080
13.808

15.451
13.332

57.731
14.836

13.438
9.844

28.153
4.866

24.272
7.861

612.242
185.373

612.242
185.373

8.908

15.362

1.200

6.457

6.422

2.839

36.957

78.145

- 104 -

78.146

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
35.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Informasi Segmen Usaha (Lanjutan)

35.

Segment Information (Continued)

Segmen Usaha (Lanjutan)

2009

Business Segment (Continued)


Ayam
Pakan
umur
ternak/
sehari/
Animal
Day old
feeds
chick
Rp '000.000 Rp '000.000

Peternakan/
Commercial
farm
Rp '000.000

Produk
konsumen/
Consumer
products
Rp '000.000

Budidaya
perairan/
Aquaculture
Rp '000.000

Peternakan/
Cattle
Rp '000.000

Perdagangan/
Trading
Rp '000.000

Lain-lain/
Others
Rp '000.000

Jumlah
sebelum
eliminasi/
Total
before
elimination
Rp '000.000

Eliminasi/
Elimination
Rp '000.000

Jumlah
setelah
eliminasi/
Total
after
elimination
Rp '000.000

PENDAPATAN/REVENUES
Penjualan ekstern/External sales
Penjualan antar segmen/Inter-segment sales

7.742.263
1.773.365

1.389.057
222.363

1.428.263
-

1.078.533
-

940.163
24.329

1.213.224
67.595

381.448
1.310.840

167.326
1.239.497

14.340.277
4.637.989

(4.637.989)

14.340.277
-

Jumlah pendapatan/Total revenues

9.515.628

1.611.420

1.428.263

1.078.533

964.492

1.280.819

1.692.288

1.406.823

18.978.266

(4.637.989)

14.340.277

949.644
949.644

257.464
257.464

9.426
9.426

24.225
24.225

31.882
31.882

134.293
134.293

19.011
19.011

(89.961)
(89.961)

1.335.984
1.335.984

39.825
39.825

1.375.809
1.375.809

10.012
-

3.176
-

462
845

2.123
288

1.986
583

298
-

113
180

931
-

19.101
1.896

19.101
1.896

1.324

49.819

289

1.989

18.426

(6.336)

12.874

116.596

194.981

194.981

175

38

(1.169)

105

(10)

58

HASIL/RESULTS
Hasil segmen/Segment results
Laba (rugi) operasi/Income (loss) from operations
Penghasilan bunga/Interest income
Penghasilan sewa/Rental income
Kerugian (keuntungan) kurs mata uang asing- bersih/
Loss (gain) foreign exchange - net
Keuntungan penjualan bahan baku dan pembantu/
Gain on sale on sale of raw materials and
indirect materials
Keuntungan penjualan aset tetap/
Gain on sale of property, plant and equipment
Bagian laba bersih dari anak perusahaan/
Equity in net income of a subsidiaries
Bagian laba bersih dari perusahaan asosiasi/
Equity in net income of associated companies
Beban bunga/Interest expense
Lain-lain bersih/Others - net

855
1.734
89.820

1.437
-

614

1.068

1.068

455

3.224

3.224

443.235

533.055

(533.055)

(27)
33.988

(129.482)
(144.395)

(230.356)
(79.864)

(35.941)

(230.356)
(115.805)

(36.188)
12.189

(12.561)
5.003

Laba sebelum pajak/


Income before tax
Pajak penghasilan/Tax expense

1.029.390
(61.304)

304.338
(97.926)

Laba sebelum hak minoritas/


Income before minority interest
Hak minoritas/Minority interests

968.086
30.629

206.412
-

Laba bersih/Net income

937.457

206.412

6.544

1.898.530

1.023.085

333.101

(3.546)
237

(5.514)
5.912

(650)
(5.435)

(42.388)
12.637

6.544
-

29.303
(9.883)

46.820
(7.761)

98.562
(39.470)

66.753
(422)

197.379
(134.346)

1.779.089
(351.112)

(529.171)
-

1.249.918
(351.112)

6.544

19.420
-

39.059

59.092
-

66.331
-

63.033
737

1.427.977
31.366

(529.171)
52.989

898.806
84.355

19.420

39.059

59.092

66.331

62.296

1.396.611

(582.160)

814.451

423.494

493.577

670.174

99.279

3.208.558

8.149.798

(2.250.840)

5.898.958

INFORMASI LAINNYA/OTHER INFORMATION


ASET/ASSETS
Aset segmen/Segment assets
Aset yang tidak dapat dialokasikan/
Unallocated assets
Jumlah aset yang dikonsolidasi/
Total consolidated assets
KEWAJIBAN/LIABILITIES
Kewajiban segmen/Segment liabilities
Kewajiban yang tidak dapat dialokasikan/
Unallocated liabilities
Jumlah kewajiban yang dikonsolidasi/
Total consolidated liabilties
Pengeluaran modal/Capital expenditures
Penyusutan/Depreciation
Beban non kas selain penyusutan dan amortisasi/
Non-cash expenses other than depreciation and
amortization

171.179
1.898.530

1.023.085

333.101

423.494

493.577

670.174

99.279

3.208.558

8.149.798

(2.250.840)

6.070.137

1.105.733

578.446

218.104

265.046

469.286

394.008

242.645

1.077.960

4.351.228

(785.842)

3.565.386
134.773

1.105.733

578.446

218.104

265.046

469.286

394.008

242.645

1.077.960

4.351.228

113.237
53.639

98.644
49.190

23.655
9.615

18.486
11.194

24.372
15.321

21.465
7.708

6.910
3.989

13.729
7.208

320.498
157.864

320.498
157.864

9.769

14.023

2.713

5.322

5.278

3.226

30.990

71.321

71.321

- 105 -

3.700.159

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
35.

Informasi Segmen Usaha (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
35.

Segment Information (Continued)

Segmen Geografis

Geographical Segment

Berikut ini adalah jumlah penjualan Perusahaan


dan anak perusahaan berdasarkan pasar
geografis
tanpa
memperhatikan
tempat
diproduksinya barang:

The following table shows the distribution of the


Company and its subsidiaries consolidated
sales by geographical market, regardless of
where the goods were produced:

Penjualan berdasarkan
pasar geografis/
Sales revenue by
geographical market
2010
2009
Rp '000.000
Rp '000.000

Pasar geografis

Geographical market

Indonesia Barat
Indonesia Tengah
Asia Selatan
Asia Timur
Amerika
Eropa
Asia Tenggara
Indonesia Timur
Afrika
Asia Pasifik
Timur Tengah

12.211.310
1.414.641
551.257
64.786
18.548
15.636
6.042
5.825
2.534
1.402
659

12.651.742
1.199.066
664.936
79.699
51.532
10.560
3.848
2.922
1.458
1.214

West Indonesia
Central Indonesia
South Asia
East Asia
America
Europe
South East Asia
East Indonesia
Africa
Asia Pacific
Middle East

Jumlah penjualan
Potongan penjualan

14.292.640
(336.848)

14.666.977
(326.700)

Total sales
Sales discounts

Penjualan bersih

13.955.792

14.340.277

Net sales

Aset dan Tambahan Aset Tetap Berdasarkan


Wilayah Geografis

Segment Assets and Additions to Property,


Plant and Equipment by Geographical Area

Nilai tercatat tarif segmen dan tambahan tarif


tetap dan tarif tak berwujud berdasarkan wilayah
geografis atau lokasi tarif tersebut.

The following tables show the carrying amount of


segment assets and additions to property, plant
and equipment by geographical area in which
the assets are located:

Nilai tercatat aset segmen/


Carrying amount of segment assets
2010
2009
Rp '000.000
Rp '000.000
Asia Tenggara
Indonesia Barat
Jawa Timur
Jawa Barat
Sumatera Selatan
Jawa Tengah
Jabotabek
Sumatera Utara
Indonesia Tengah
Sulawesi Selatan
Kalimantan
Bali
Jumlah

Penambahan aset tetap dan properti investasi/


Additions to property, plant and equipment and Investment property
2010
2009
Rp '000.000
Rp '000.000

332.005

269.182

24.917

8.636

2.133.824
1.153.723
1.006.601
408.361
811.034
450.680

1.881.409
1.068.997
874.989
365.472
586.572
362.873

117.995
77.243
131.910
69.140
60.425
54.094

82.802
49.984
38.270
9.789
41.840
51.855

West Indonesia
East Java
West Java
South Sumatra
Central Java
Jabotabek
North Sumatra

289.667
230.847
49.285

220.092
221.023
48.349

39.864
33.481
3.173

28.835
5.055
3.432

Central Indonesia
South Sulawesi
Kalimantan
Bali

6.866.027

5.898.958

612.242

320.498

- 106 -

South East Asia

Total

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36.

Ikatan

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
36.

Commitments

a.

Pada tanggal 20 Oktober 2010, Perusahaan


menandatangani Supply Agreement dengan
Annona Pte Ltd (Annona), pihak hubungan
istimewa,
yang
merupakan
anak
perusahaan
dari
Malvolia
Pte
Ltd,
pemegang saham Perusahaan. Annona
adalah
perusahaan global
trader yang
memberikan fasilitas pembelian bahan baku
secara kredit kepada Perusahaan. Dalam
perjanjian ini Annona menyetujui untuk
membatasi margin keuntungannya untuk
transaksinya dengan Perusahaan untuk
setiap tahunnya maksimal sebesar 5% dari
penjualan. Perjanjian ini berlaku selama 5
tahun sampai dengan tahun 2015.

a.

On October 20, 2010, the Company entered


Supply Agreement with Annona Pte Ltd
(Annona), a related party which a subsidiary
of Malvolia Pte Ltd, share holder of the
Company. Annona is a global trader
company which can provide credit facility for
purchase of raw materials for the Company.
In this agreement, Annona agreed to restrict
their sales margin maximum 5% per annum
to the Company. The agreement is valid for
5 years until 2015.

b.

Pada tanggal 13 Agustus 2010, PT Indojaya


Agrinusa
(IAG),
anak
perusahaan,
memperoleh fasilitas dari PT Bank Permata
Tbk berupa fasilitas overdraft dengan
jumlah maksimum Rp 5 milyar, fasilitas
revolving loan dengan jumlah maksimum
Rp 40 milyar dan fasilitas Letter of Credit
(LC) dengan jumlah maksimum USD 1 juta.
Fasilitas ini digunakan untuk modal kerja.
Pada tahun 2010, IAG tidak menggunakan
fasilitas ini.

b.

On August 13, 2010, PT Indojaya (IAG), a


subsidiary, obtained an overdraft facility with
maximum amount of Rp 5 billion, revolving
loan facility with maximum amount of Rp 40
billion and Letter of Credit (LC) facility with
maximum amount of US$ 1 million from
PT Bank Permata Tbk. These facilities are
used for working capital. In 2010, IAG did
not use these facilities.

c.

PT Santosa Agrindo (SA) dan PT Austasia


Stockfeed (ASF), anak-anak perusahaan,
memperoleh fasilitas foreign exchange dari
PT ANZ Panin Bank untuk memfasilitasi
kebutuhan transaksi valuta asing dan untuk
lindung nilai. Perjanjian ini telah beberapa
kali diperpanjang terakhir melalui Perubahan
atas Perjanjian Pinjaman No. 091215/AMN7/IX/2010 tanggal 28 September 2010
yang berlaku sampai dengan tanggal
30 April 2011.

c.

PT Santosa Agrindo (SA) and PT Austasia


Stockfeed (ASF), subsidiaries, obtained
foreign exchange facility from PT ANZ Panin
Bank to facilitate the requirement for
hedging original foreign currency and for
hedging. The agreement has been extended
several
times,
the
latest
through
Amendment
to
Loan
Agreement
No.
091215/AMN-7/IX/2010,
dated
September 28, 2010, which will be due on
April 30, 2011.

d.

Berdasarkan
Perjanjian
Pemberian
Fasilitas
Perbankan
Korporasi
No.
JAK/100587/U/100607
tanggal
23 Juli 2010, dari The Hongkong and
Shanghai Banking Corporation Limited,
Jakarta (HSBC), PT Santosa Agrindo (SA),
anak perusahaan, memperoleh fasilitas
Treasury untuk memfasilitasi kebutuhan
SA atas transaksi lindung nilai terhadap
eksposur nilai tukar murni hanya melalui
transaksi plain vanilla yaitu tom, spot
dan forward, dengan jumlah maksimum
USD 1.000.000. Pada tanggal 31 Desember
2010, fasilitas ini tidak memiliki saldo.

d.

Based on Corporate Facility Agreement


No. JAK/100587/U/100607, dated July 23,
2010, from The Hongkong and Shanghai
Banking Corporation Limited, Jakarta
(HSBC), PT Santosa Agrindo (SA), a
subsidiary, obtained Treasury facility to
facilitate SAs requirement for hedging
genuine foreign currency exposures through
plain vanilla through tom, spot and forward
transactions, with maximum amount of
US$ 1,000,000. This facility has no
outstanding balance as of December 31,
2010.

- 107 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36.

Ikatan (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
36.

Commitments (Continued)

e.

Pada tanggal 5 Mei 2010, PT Austasia


Stockfeed
(ASF),
anak
perusahaan,
memperoleh fasilitas Treasury Line dari
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank
Mandiri) untuk kebutuhan transaksi valuta
asing dan sebagai alat hedging (lindung
nilai) risiko kerugian akibat fluktuasi valuta
asing, namun tidak bertujuan untuk
spekulasi, dengan jumlah maksimum
US$ 5.000.000 dan akan jatuh tempo pada
tanggal 11 Mei 2011. Pada tanggal
31 Desember 2010, fasilitas ini tidak
memiliki saldo.

e.

On May 5, 2010, PT Austasia Stockfeed


(ASF), a subsidiary, obtained Treasury Line
facility from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
(Bank Mandiri), to facilitate the requirement
for hedging genuine foreign currency
exposures to minimize losses from the
foreign exchange fluctuation, but it is not
intended for speculative purpose, with
maximum amount of US$ 5,000,000 and will
mature on May 11, 2011. This facility has no
outstanding balance as of December 31,
2010.

f.

Pada bulan November 2006, Perusahaan


memperoleh fasilitas sight dan/atau usance
letter of credit dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk, Jakarta, dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas
ini digunakan untuk kegiatan impor. Pada
tahun 2010 dan 2009, Perusahaan tidak
menggunakan fasilitas ini.

f.

In November 2006, the Company obtained


sight and/or usance letter of credit facility
from PT Bank Danamon Indonesia Tbk,
Jakarta,
with
maximum amount of
US$ 3,000,000. This facility is for
importation purposes. The Company did not
use this facility in 2010 and 2009.

g.

Pada bulan Oktober 2006, Perusahaan


memperoleh fasilitas letter of credit dari
PT Bank NISP Tbk, Jakarta, dengan jumlah
maksimum sebesar US$ 3.000.000. Fasilitas
ini dipergunakan untuk kegiatan impor. Pada
tahun 2010 dan 2009, Perusahaan tidak
menggunakan fasilitas ini.

g.

In October 2006, the Company obtained


a letter of credit facility from PT Bank
NISP Tbk, Jakarta, with maximum amount of
US$ 3,000,000. This facility is for
importation purposes. The Company did not
use this facility in 2010 and 2009.

h.

Pada tanggal 24 Juli 2007, Perusahaan


menandatangani transaksi cross currency
swap dengan PT ANZ Panin Bank (ANZ)
yang jatuh tempo pada bulan Desember
2011. Sebagai jaminan atas kewajiban
Perusahaan atas fasilitas cross currency
swap, Perusahaan diwajibkan menjaminkan
saldo kas sebesar 1% dari jumlah fasilitas
tersebut.

h.

On July 24, 2007, the Company entered to


cross currency swap transactions with
PT ANZ Panin Bank (ANZ), with maturity
date of December 2011. As a security for
the Companys obligations under the cross
currency swap facility, the Company has
deposited cash equivalent to 1% of the total
amount covered by the facility.

Pada tanggal 17 Januari 2007, Perusahaan


menandatangani
transaksi
pertukaran
mata uang Dolar Amerika Serikat dengan
ANZ sebesar US$ 22,6 juta dengan batas
maksimal sebesar US$ 160 juta. Sebagai
jaminan atas kewajiban Perusahaan atas
fasilitas ini, Perusahaan menjaminkan kas
yang setara (100%) dengan risiko dari
semua transaksi dalam mata uang asing
dalam fasilitas ini.

On January 17, 2007, the Company entered


into a US$ 22.6 million foreign exchange
transaction with ANZ which provided
a maximum limit of US$ 160 million. As
a security for the Companys obligations in
respect of this facility, the Company
deposited cash equivalent to 100% of the
cash risk element of any foreign exchange
transaction under the facility.

- 108 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36.

Ikatan (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
36.

Commitments (Continued)

Pada tanggal 5 Maret 2008, Perusahaan,


PT Multiphala Agrinusa (MAG), PT Suri Tani
Pemuka (STP), PT Ciomas Adisatwa (CA),
PT Indojaya Agrinusa (IAG), PT Japfa
Santori Indonesia (JSI), anak perusahaan,
memperoleh fasilitas letter of credit dari
PT ANZ Panin Bank, Jakarta, dengan
jumlah maksimum sebesar US$ 20.000.000.
Sebagai
jaminan
atas
kewajiban
Perusahaan atas fasilitas letter of credit ini,
Perusahaan diwajibkan menjaminkan saldo
kas sebesar 20% dari saldo fasilitas
tersebut. Berdasarkan Amendment to Loan
Agreement No. 098988/AMN-1/V/08 tanggal
6 Mei 2008, fasilitas ini dirubah menjadi
fasilitas Trust Receipt dengan jumlah
maksimum
sama
dengan
fasilitas
sebelumnya.

On March 5, 2008, the Company,


PT Multiphala Agrinusa (MAG), PT Suri Tani
Pemuka (STP), PT Ciomas Adisatwa (CA),
PT Indojaya Agrinusa (IAG), PT Japfa
Santori Indonesia (JSI), subsidiaries,
obtained a letter of credit facility from
PT ANZ Panin Bank, Jakarta, with maximum
amount of US$ 20,000,000. As a security for
the Companys obligations under the letter
of credit facility, the Company has deposited
an amount equivalent to 20% of the
outstanding
amount
of
the facility.
Based on Amendment to Loan Agreement
No. 098988/AMN-1/V/08 dated May 6, 2008,
the facility was changed to Trust Receipt
facility with the same maximum amount from
the previous facility.

Pada tahun 2010, Perusahaan dan anak


perusahaan sudah melunasi seluruh
hutangnya dan tidak menggunakan fasilitas
ini lagi.

In 2010, the Company and its subsidiaries


have fully paid the loan and have terminated
the contracts.

i.

Pada tanggal 29 Pebruari 2000, MBAI, anak


perusahaan, menandatangani perjanjian
dengan
Lohmann
Tierzucht
GmbH
mengenai pembelian ayam induk petelur
(layer grand parent) untuk pembibitan anak
ayam, yang berlaku sampai dengan tahun
2010. Perjanjian ini diperpanjang sampai
dengan tahun 2013.

i.

On February 29, 2000, PT Multibreeder


Adirama
Indonesia
Tbk
(MBAI),
a
subsidiary, entered into an agreement with
Lohmann Tierzucht GmbH concerning the
purchase of layer grandparent stock for
parent stock breeding which is valid until
2010. This agreement has been extended
until 2013.

j.

Pada tanggal 16 Mei 2002, MBAI


menandatangani perjanjian dengan Aviagen
Limited mengenai pembelian ayam induk
pedaging (broiler grand parent) untuk
pembibitan anak ayam. Perpanjangan
perjanjian dilakukan setiap satu tahun
sekali.

j.

On May 16, 2002, MBAI entered into an


agreement with Aviagen Limited concerning
the purchase of broiler grand parent stock
for parent stock breeding. The agreement is
being renewed every year.

k.

Pada bulan Agustus 2008, PT Suri Tani


Pemuka
(STP),
anak
perusahaan,
menandatangani
perjanjian
kerjasama
pengelolaan dan sewa menyewa tambak
udang dan pabrik coldstorage dengan pihakpihak ketiga yang berlokasi di Kabupaten
Tanah Laut, Kalimantan Selatan seluas
1.225 Ha dengan jangka waktu sewa dari
bulan Agustus 2008 sampai dengan bulan
Desember 2013 dan Juli 2020. Nilai sewa
adalah sebesar US$ 270.000 selama 5
tahun untuk pabrik cold storage dan
Rp 50.000.000 per tahun untuk tambak.

k.

In August 2008, PT Suri Tani Pemuka


(STP), a subsidiary, entered into cooperative
and lease agreements with third parties for
shrimp farms and coldstorage located in
Tanah Laut, South Kalimantan covering an
area of 1,225 hectares with rental period
from August 2008 until December 2013 and
July 2020. The value of this contract is
US$ 270,000 for five years for cold storage
and Rp 50,000,000 per annum for shrimp
farms.

- 109 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
36.

Ikatan (Lanjutan)
l.

37.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
36.

Commitments (Continued)
l.

Pada tanggal 7 Januari 2008, PT So Good


Food
(SGF),
anak
perusahaan,
menandatangani perjanjian kerjasama bagi
hasil dengan PT Greenfields Indonesia (GI),
pihak ketiga, dimana SGF bersedia
menyediakan jasa pengiriman produkproduk GI dan memperoleh penghasilan
dengan tarif tetap tertentu dari setiap liter
produk-produk yang dikirim. Perjanjian ini
berlaku selama satu tahun dan diperpanjang
sampai dengan 31 Desember 2011.

Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko


Keuangan

37.

On January 7, 2008, PT So Good Food


(SGF), a subsidiary, entered into profit
sharing agreement with PT Greenfields
Indonesia (GI), a third party, where SGF
agreed to provide the services of physical
distribution to GI on a fixed profit sharing per
liter of GIs products delivered basis. The
agreement is valid for one year and was
extended until December 31, 2011.

Financial Risk Management Objectives and


Polices

Risiko-risiko utama yang timbul dari instrumen


keuangan yang dimiliki Perusahaan dan anak
perusahaan adalah risiko suku bunga, risiko nilai
tukar, risiko kredit dan risiko likuiditas. Kegiatan
operasional Perusahaan dan anak perusahaan
dijalankan secara berhati-hati dengan mengelola
risiko-risiko tersebut agar tidak menimbulkan
potensi kerugian bagi Perusahaan dan anak
perusahaan.

The main risks arising from the Company and its


subsidiaries financial instruments are interest
rate risk, foreign exchange risk, credit risk and
liquidity risk. The operational activities of the
Company and its subsidiaries are managed in a
prudential manner by managing those risks to
minimize potential losses.

Risiko Suku Bunga

Interest Rate Risk

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai


wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh
akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur
Perusahaan dan anak perusahaan yang
terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait
dengan
hutang
bank,
kewajiban
sewa
pembiayaan dan hutang obligasi.

Interest rate risk is the risk that the fair value or


contractual future cash flows of a financial
instrument will be affected due to changes in
market interest rates. The Company and its
subsidiaries exposures to the interest rate risk
relates primarily to bank loans, lease liabilities
and bonds issued.

Untuk meminimalkan risiko suku bunga,


Perusahaan dan anak perusahaan mengelola
beban bunga melalui kombinasi hutang dengan
suku bunga tetap dan suku bunga variabel,
dengan mengevaluasi kecenderungan suku
bunga pasar. Manajemen juga melakukan
penelaahan berbagai suku bunga yang
ditawarkan oleh kreditur untuk mendapatkan
suku bunga yang menguntungkan sebelum
mengambil
keputusan
untuk
melakukan
perikatan hutang.

To minimize interest rate risk, the Company and


its subsidiaries manage interest cost through a
mix of fixed-rate and variable-rate debts, by
evaluating market rate trends. Management also
conducts assessments among interest rates
offered by creditors to obtain the most favorable
interest rate before takes any decision to enter a
new loan agreement.

- 110 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

37. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko


Keuangan (Lanjutan)

37.

Financial Risk Management Objectives and


Polices (Continued)

Risiko Suku Bunga (Lanjutan)

Interest Rate Risk (Continued)

Tabel berikut adalah nilai tercatat, berdasarkan


jatuh temponya, atas aset dan kewajiban
keuangan konsolidasi Perusahaan dan anak
perusahaan yang terkait risiko suku bunga:

The following table sets out the carrying amount,


by maturity, of the Company and it subsidiaries
consolidated financial assets and liabilities that
are exposed to interest rate risk:

Rata-rata
Suku Bunga Efektif/
Average Effective
Interest Rate
%
Aset/Assets
Bunga Tetap/Fixed Rate
Kas dan setara kas/Cash and cash equivalents
Investasi jangka pendek - Deposito berjangka/ Short-term
investments - Time deposits

Kewajiban/Liabilities
Bunga Tetap/Fixed Rate
Hutang pembelian aset tetap/Liability for the purchase of
property, plant and equipment
Hutang sewa pembiayaan/Lease Liabilities
Hutang obligasi/Bonds payable
Bunga Mengambang/Floating Rate
Hutang bank jangka pendek/Short-term bank loans
Pinjaman jangka panjang/Long-term loans

Jatuh Tempo
dalam Satu Tahun/
Within One Year
Rp 000.000

0,05% - 10,25%
6% - 6,25%

9.14%-14.5%
2.2%-16%
12,75%
6,5% - 14%
5% - 14%

750.963
3.147

Jatuh Tempo
Pada Tahun ke - 2/
In the 2nd Year
Rp 000.000

Jatuh Tempo
Pada Tahun ke - 3/
In the 3rd Year
Rp 000.000

Jatuh Tempo
Pada Tahun ke - 4/
In the 4th Year
Rp 000.000

Jatuh Tempo
Setelah 5 Tahun/
In the 5th Year
Rp 000.000

750.963
3.147

1.981
300
497.756

1.343
140

638
77
497.756

700.403
195.411

77

256.236

253.496

181.701

170.443

Jumlah/
Total
Rp 000.000

700.403
1.057.287

Risiko Nilai Tukar

Foreign Exchange Risk

Risiko nilai tukar adalah risiko dimana nilai wajar


atau arus kas kontraktual masa datang dari
suatu instrumen keuangan akan terpengaruh
akibat perubahan nilai tukar. Eksposur
Perusahaan dan anak perusahaan yang
terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait
dengan hutang bank jangka panjang.

Foreign exchange rate risk is the risk that the fair


value or future contractual cash flows of a
financial instrument will fluctuate because of
changes in foreign exchange rates. The
Company and its subsidiaries exposures to the
foreign exchange risk relates primarily to longterm bank loans.

Selain hutang bank jangka panjang, Perusahaan


dan anak perusahaan memiliki eksposur dalam
mata uang asing yang timbul dari transaksi
operasionalnya.
Eksposur tersebut timbul
karena transaksi yang bersangkutan dilakukan
dalam mata uang selain mata uang fungsional
unit operasional atau pihak lawan. Eksposur
dalam mata uang asing Perusahaan dan anak
perusahaan tersebut jumlahnya tidak material.

Other than the long-term bank loans, the


Company has transactional currency exposures.
Such exposure arises when the transaction is
denominated in currencies other than the
functional currency of the operating unit or the
counterparty. Foreign currency risk exposure of
the Company and its subsidiaries is only
minimal.

Berikut adalah posisi aset dan kewajiban


moneter dalam mata uang asing konsolidasi:

The following table shows consolidated monetary


assets and liabilities:

2010
Mata uang asing/
Ekuivalen Rp/
Original currency
Equivalent in
US$
Rp
Rp '000.000
Aset
Kas dan setara kas

Piutang usaha
Rekening bank yang dibatasi
penggunaannya
Jumlah Aset

2009
Mata uang asing/
Ekuivalen Rp/
Original currency
Equivalent in
US$
Rp
Rp '000.000

US$
SGD
AUD

27.245.749,71
813.679,36
34.795,84

249.967
5.680
318

2.707.994,59
85.770,97
120.404,94

25.455
575
1.015

US$
S$
AUD

USD

64.342,97

579

107.117,83

1.007

US$

USD

159.181,16

1.431

886.976,45

8.338

US$

257.975

- 111 -

36.390

Assets
Cash and cash equivalents

Trade receivables
Restricted cash in bank

Total Assets

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

37. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko


Keuangan (Lanjutan)

37.

Risiko Nilai Tukar (Lanjutan)

Foreign Exchange Risk (Continued)


2010
Mata uang asing/
Ekuivalen Rp/
Original currency
Equivalent in
US$
Rp
Rp '000.000

Kewajiban
Kewajiban Lancar
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha

Hutang yang direstrukturisasi

US$
US$
EUR
S$
US$

Financial Risk Management Objectives and


Polices (Continued)

25.040.810,00
1.351.263,82
141.304,44
-

29.885
42.114
62
10
1.106.478

Liabilities
Current Liabilities
US$
Short-term bank loans
US$
Trade accounts payable
EUR
S$
US$
Restructured debts

238.980

1.178.549

Total Liabilities

18.995

(1.142.159)

225.142
12.149
1.689
-

Jumlah Kewajiban
Nilai Bersih Aset

2009
Mata uang asing/
Ekuivalen Rp/
Original currency
Equivalent in
US$
Rp
Rp '000.000

3.179.198,94
4.480.256,67
4.599,36
1.520,06
117.710.437,67

Net Assets

Pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009,


kurs konversi yang digunakan Perusahaan
diungkapkan pada Catatan 2d pada laporan
keuangan konsolidasi.

At December 31, 2010 and 2009, the conversion


rates used by the Company and its subsidiaries
were disclosed in Note 2d to consolidated
financial statements.

Risiko Kredit

Credit Risk

Berikut adalah eksposur neraca konsolidasi yang


terkait risiko kredit pada tanggal 31 Desember
2010:

The table below shows consolidated balance


sheet exposures related to credit risk as of
December 31, 2010:

Jumlah Bruto/
Gross Amounts
Rp '000.000

Jumlah Neto/
Net Amounts
Rp '000.000

49.219

49.219

750.963
3.147
803.358
37.363

750.963
3.147
803.358
37.363

1.644.050

1.644.050

Kelompok yang diperdagangkan


Investasi jangka pendek - surat berharga
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek - deposito berjangka
Piutang usaha dari pihak ketiga
Piutang lain-lain
Jumlah

Trading
Short-term investments - marketable securities
Loans and receivables
Cash and cash equivalents
Short-term investments - time deposits
Trade accounts receivable from third parties
Other accounts receivable
Total

Risiko Likuiditas

Liquidity Risk

Risiko likuiditas adalah risiko kerugian yang


timbul karena Perusahaan tidak memiliki arus
kas yang cukup untuk memenuhi kewajibannya.

Liquidity risk is a risk arising when the cash flow


position of the Company and its subsidiaries is
not enough to cover the liabilities which become
due.

- 112 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

37. Tujuan dan Kebijakan Manajemen Risiko


Keuangan (Lanjutan)

Financial Risk Management Objectives and


Polices (Continued)

Risiko Likuiditas (Lanjutan)

Liquidity Risk (Continued)

Dalam pengelolaan risiko likuiditas, manajemen


memantau dan menjaga jumlah kas dan setara
kas yang dianggap memadai untuk membiayai
operasional Perusahaan dan anak perusahaan
dan untuk mengatasi dampak fluktuasi arus kas.
Manajemen juga melakukan evaluasi berkala
atas proyeksi arus kas dan arus kas aktual,
termasuk jadwal jatuh tempo hutang, dan
terus-menerus melakukan penelaahan pasar
keuangan
untuk
mendapatkan
sumber
pendanaan yang optimal.

In the management of liquidity risk, management


monitors and maintains a level of cash and
cash equivalents deemed adequate to finance
the Company and its subsidiaries operations
and to mitigate the effects of fluctuation in
cash flows.
Management also regularly
evaluates the projected and actual cash flows,
including loan maturity profiles, and continuously
assess conditions in the financial markets for
opportunities to obtain optimal funding sources.

Berikut adalah jadwal jatuh tempo aset dan


kewajiban keuangan konsolidasi berdasarkan
pembayaran
kontraktual
yang
tidak
didiskontokan pada tanggal 31 Desember 2010.

The table below summarizes the maturity profile


of consolidated financial assets and liabilities
based on contractual undiscounted payments as
of December 31, 2010.

< 1 tahun/
< 1 year
Rp '000.000
Aset
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha dari pihak ketiga
Piutang lain-lain
Jumlah
Kewajiban
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha kepada pihak ketiga
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
Biaya yang masih harus dibayar
Pinjaman jangka panjang
Hutang pembelian aset tetap
Hutang sewa pembiayaan jangka panjang
Hutang obligasi
Jumlah
Selisih aset dengan kewajiban

38.

37.

1-2 tahun/
1-2 years
Rp '000.000

3-5 tahun/
3-5 years
Rp '000.000

>5 tahun/
>5 years
Rp '000.000

762.187
52.366
803.358
37.363

762.187
52.366
803.358
37.363

762.187
52.366
803.358
37.363

1.655.274

1.655.274

1.655.274

700.403
412.127
41.882
150.733
1.064.623

700.403
412.127
41.882
150.733
1.057.287

1.981
300
497.756

165.797

Biaya transaksi/
Transaction costs
Rp '000.000

Nilai Tercatat/
As Reported
Rp '000.000
Assets
Cash and cash equivalents
Short - term invesments
Trade accounts receivable from third partie
Other accounts receivable
Total
Liabilities
Short - term bank loans
Trade accounts payable to third parties
Other accounts payable to third parties
Accrued expenses
Long term loans
Liabilitiy for purchase of property, plant and
equipment
Lease liabilities
Bonds payable

700.403
412.127
41.882
150.733
195.411

532.971

1.343
140
-

638
154
497.756

1.502.039

1.031.519

165.803

170.444

2.869.805

(7.336)

2.862.469

Total

(153.235)

1.031.519

165.803

170.444

1.214.531

(7.336)

1.207.195

Maturity gap assets and liabilities

6
-

170.444

Jumlah/
Total
Rp '000.000

Perkara Hukum

38.

(7.336)

1.981
300
497.756

Legal Matters
Nyo Ailing, a third party, filed a lawsuit against
the Company concerning the auction sale of
land and building under the name of Subismo,
based on order Banjar Baru District Court in
Banjarmasin as realization/execution of the
Amicable Settlement Banjar Baru District Court
No. 07/PDT.G/2004/PH.BJB dated June 24,
2004, between the Company and Subismo.
This case has been decided by the Judge of
Banjar Baru District Court, in its Decision
No. 13/Pdt.Plw/2005/PN.BJB dated June 29,
2006, accepting the Companys appeal to
continue with the execution of the auction sale of
the abovementioned land and building.

Perusahaan mendapatkan gugatan perlawanan


dari Nyo Ailing terhadap pelaksanaan lelang
eksekusi tanah dan bangunan atas nama
Subismo
yang
dimintakan
lelang
oleh
Perusahaan kepada Pengadilan Negeri (PN)
Banjar
Baru
di
Banjarmasin
sebagai
pelaksanaan/eksekusi Putusan Perdamaian
PN Banjar Baru No 07/PDT.G/2004/PN.BJB
tanggal 24 Juni 2004 antara Perusahaan
melawan Subismo. Perkara ini telah diputuskan
oleh
Majelis
Hakim
PN
Banjar
Baru
No. 13/Pdt.Plw/2005/PN.BJB tanggal 29 Juni
2006 yang antara lain dalam putusannya
menyatakan
mengabulkan
permohonan
Perusahaan untuk melanjutkan lelang eksekusi
atas tanah dan bangunan tersebut.

- 113 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
38.

39.

Perkara Hukum (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
39.

Legal Matters (Continued)

Berdasarkan surat dari Konsultan Hukum


Perusahaan, perkara dengan Nyo Ailing tersebut
di atas belum mempunyai kekuatan hukum yang
tetap karena masih dalam pemeriksaan tingkat
banding.

Based on the Companys legal counsel, the


abovementioned cases with Nyo Ailing are still
under appeal.

Disamping itu, Perusahaan juga melakukan


gugatan (penggugat) terhadap H. Ojo Djono
(Tergugat) mengenai hutang piutang sebesar
Rp 518.240.986 di Pengadilan Negeri (PN)
Bandung. Perkara ini telah diputuskan oleh
Majelis Hakim PN Bandung dalam putusannya
No. 211/Pdt.G/2005/PN.Bdg tanggal 27 Maret
2006 yang antara lain dalam putusannya
menyatakan mengabulkan sebagian gugatan
Penggugat dan menyatakan Tergugat memiliki
hutang kepada Perusahaan. Berdasarkan
Surat Pemberitahuan isi putusan Mahkamah
Agung RI No. 211/Pdt/G/2005/PN.Bdg.Jo.
No. 1121k/Pdt/2007 tertanggal 3 Desember
2010, menolak permohonan kasasi tergugat.

Further, the Company also filed a lawsuit


(as plantiff) against H. Ojo Djono as defendant
at the Bandung District Court, in connection
with the Companys receivable amounting to
Rp 518,240,986. The Judge of Bandung
District Court has issued its Decision
No. 211/Pdt.G/PN.Bdg dated March 27, 2006,
stating that the Companys claim is valid but
only to the extent of certain amount of
the
receivables.
Based
on
Notification
Letter
Indonesia
Supreme
Court
No.
211/Pdt/G/2005/PN.Bdg.Jo.
No.
1121k/Pdt/2007 dated Desember 3, 2000,
rejected the appeal of the dependent.

Penerbitan Standar Akutansi Keuangan Baru

39.

Prospective Accounting Pronouncements

Ikatan Akuntan Indonesia telah menerbitkan


revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi
Keuangan (ISAK). Standar-standar akuntansi
keuangan tersebut akan berlaku efektif sebagai
berikut:

The Indonesian Institute of Accountants has


issued the following revised financial accounting
standards (PSAK) and interpretations (ISAK).
These standards will be applicable to financial
statements as follows:

Periode yang
1 Januari 2011

Periods beginning on or after January 1, 2011

dimulai

pada

atau

setelah

PSAK

PSAK

1.

PSAK 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan


Keuangan

1.

PSAK 1 (Revised 2009), Presentation of


Financial Statements

2.

PSAK 2 (Revisi 2009), Laporan Arus Kas

2.

PSAK 2 (Revised 2009), Statements of


Cash Flows

3.

PSAK 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan


Interim

3.

PSAK 3 (Revised 2010), Interim Financial


Reporting

4.

PSAK 4 (Revisi 2009), Laporan Keuangan


Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri

4.

PSAK 4 (Revised 2009), Consolidated and


Separate Financial Statements

5.

PSAK 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi

5.

PSAK 5
Segments

- 114 -

(Revised

2009),

Operating

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
39.

Penerbitan Standar Akutansi Keuangan Baru


(Lanjutan)
Periode yang dimulai pada
1 Januari 2011 (Lanjutan)

atau

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
39.

setelah

Prospective
(Continued)

Accounting

Pronouncements

Periods beginning on or after January 1, 2011


(Continued)

PSAK (Lanjutan)

PSAK (Continued)

6.

PSAK 7 (Revisi 2010), Pengungkapan


Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan
Istimewa

6.

PSAK 7 (Revised 2010), Related Parties


Disclosures

7.

PSAK 8 (Revisi 2010), Kejadian Setelah


Akhir Periode Pelaporan

7.

PSAK 8 (Revised 2010), Events After the


Reporting Period

8.

PSAK 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi


dalam Ventura Bersama

8.

PSAK 12 (Revised 2009), Investments in


Joint Ventures

9.

PSAK 15 (Revisi 2009), Investasi Pada


Entitas Asosiasi

9.

PSAK 15 (Revised 2009), Investments in


Associates

10.

PSAK 19
Berwujud

10.

PSAK 19 (Revised 2010), Intangible Assets

11.

PSAK 22 (Revisi 2010), Kombinasi Bisnis

11.

PSAK 22 (Revised
Combination

12.

PSAK 23 (Revisi 2010), Pendapatan

12.

PSAK 23 (Revised 2010), Revenues

13.

PSAK 25 (Revisi 2009), Kebijakan


Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi,
dan Kesalahan

13.

PSAK 25 (Revised 2009), Accounting


Policies, Changes in Accounting Estimates
and Errors

14.

PSAK 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai


Aset

14.

PSAK 48 (Revised 2009), Impairment of


Assets

15.

PSAK 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas


Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi

15.

PSAK 57 (Revised 2009), Provisions,


Contingent Liabilities and Contingent
Assets

16.

PSAK 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar


yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi
yang Dihentikan

16.

PSAK 58 (Revised 2009), Non-Current


Assets Held for Sale and Discontinued
Operations

(Revisi

2010),

Aset

Tidak

ISAK

2010),

Business

ISAK

1.

ISAK 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas


Bertujuan Khusus

1.

ISAK 7 (Revised 2009), ConsolidationSpecial Purpose Entities

2.

ISAK 9, Perubahan atas Liabilitas Purna


Operasi, Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas
Serupa

2.

ISAK
9,
Changes
in
Existing
Decommissioning, Restoration and Similar
Liabilities

3.

ISAK 10, Program Loyalitas Pelanggan

3.

ISAK 10, Customer Loyalty Program

4.

ISAK 11, Distribusi Aset Nonkas Kepada


Pemilik

4.

ISAK 11, Distribution of Non-Cash Assets


to Owners

- 115 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
39.

Penerbitan Standar Akutansi Keuangan Baru


(Lanjutan)
Periode yang dimulai pada
1 Januari 2011 (Lanjutan)

atau

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
39.

setelah

Prospective
(Continued)

Accounting

Pronouncements

Periods beginning on or after January 1, 2011


(Continued)

ISAK (Lanjutan)

ISAK (Continued)

5.

ISAK 12, Pengendalian Bersama Entitas:


Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer

5.

ISAK 12, Jointly Controlled EntitiesNonmonetary Contributions by Venturers

6.

ISAK 14 (2010), Biaya Situs Web

6.

ISAK 14 (2010), Website Cost

7.

ISAK 17 (2010), Laporan Keuangan Interim


dan Penurunan Nilai

7.

ISAK 17 (2010), Interim Financial Reporting


and Impairment

Periode yang
1 Januari 2012

dimulai

pada

atau

setelah

Periods beginning on or after January 1, 2012

PSAK

PSAK

1.

PSAK 10 (Revisi 2010), Pengaruh


Perubahan Nilai Tukar Valuta Asing.

1.

PSAK 10 (Revised 2010), The Effects of


Changes in Foreign Exchange Rates

2.

PSAK 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan


Pelaporan Program Manfaat Purnakarya

2.

PSAK 18(Revised 2010), Accounting and


Reporting by Retirement Benefit Plans

3.

PSAK 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja

3.

PSAK 24
Benefits

4.

PSAK 46 (Revisi 2010),Akuntansi Pajak


Penghasilan

4.

PSAK 46 (Revised 2010), Accounting


for Income Taxes

5.

PSAK 50 (Revisi
Keuangan: Penyajian

Instrumen

5.

PSAK
50(Revised
2010), Financial
Instruments: Presentation

6.

PSAK
60
Pengungkapan

Keuangan:

6.

PSAK
60
Disclosures

2010),

,Instrumen

(Revised

2010),

, Financial

Employee

Instruments:

ISAK

ISAK

1.

ISAK 13 (2010), Lindung Nilai Investasi


Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri.

1.

ISAK 13 (2010), Hedges of a


Investment in a Foreign Operation.

2.

ISAK 15, PSAK 24-Batas Aset Imbalan


Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum
dan Interaksinya

2.

ISAK 15,PSAK 24-The Limit on a Defined


Benefit
Asset,
Minimum
Funding
Requirements and their Interaction

3.

ISAK 20, Pajak Penghasilan- Perubahan


Dalam Status Pajak Entitas atau Para
Pemegang Saham

3.

ISAK 20, Income Taxes-Changes in the


Tax Status of an Entity or its Shareholders

Net

The Company and its subsidiaries are still


evaluating the effects of these revised PSAKs
and ISAKs and have not yet determined the
related effects on the consolidated financial
statements.

Perusahaan dan anak perusahaan masih


mengevaluasi dampak penerapan PSAK dan
ISAK revisi di atas dan dampak terhadap laporan
keuangan konsolidasi dari penerapan PSAK dan
ISAK revisi tersebut belum dapat ditentukan.

- 116 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
40.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
40.

Subsequent Events

Berdasarkan
Akta
Jual
Beli
tanggal
20 Oktober 2010, PT Ciomas Adisatwa (CA),
anak perusahaan, menyetujui untuk menjual
100% sahamnya di Japfa Comfeed International
Pte., Ltd. (JCIP) dan 65% sahamnya di Japfa
Comfeed India Ltd. (JCIL), kepada Malvolia Pte
Ltd, pemegang saham mayoritas Perusahaan.
Transaksi jual beli ini dilakukan pada tanggal
4 Januari 2011.

Based on the Sale and Purchase Agreement


dated October 20, 2011, PT Ciomas Adisatwa
(CA), a subsidiary, agreed to sell to Malvolia Pte
Ltd, the Companys majority shareholder, its
100% ownership interest in Japfa Comfeed
International Pte., Ltd. (JCIP) and 65%
ownership interest in Japfa Comfeed India Ltd.
(JCIL). The sale was consumated on January 4,
2011.

Neraca dan laporan laba rugi konsolidasi


proforma (tidak diaudit) untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2010 berikut disajikan
seandainya penjualan tersebut terjadi pada
tanggal 31 Desember 2010:

Following are the consolidated balance sheet


and the consolidated statement of income
(unaudited) for the year ended December 31,
2010 assuming those subsidiaries were sold at
December 31, 2010:

Sebelum/
Before
Rp '000.000

Sesudah/
After
Rp '000.000

ASET

ASSETS

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Investasi jangka pendek
Piutang usaha dari pihak ketiga
Piutang lain-lain
Persediaan
Ayam pembibit turunan
Uang muka
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka

762.187
52.366
803.358
37.363
2.185.129
323.246
192.382
42.871
36.312

739.864
789.789
34.788
2.097.762
323.246
183.543
42.761
35.104

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Short-term investments
Trade accounts receivable from third parties
Other accounts receivable
Inventories
Breeding chickens
Advances
Prepaid taxes
Prepaid expenses

Jumlah Aset Lancar

4.435.214

4.246.857

Total Current Assets

ASET TIDAK LANCAR


Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
Aset pajak tangguhan
Tanaman - bersih
Sapi pembibit turunan
Properti investasi
Aset tetap - bersih
Aset tetap yang tidak digunakan - bersih
Aset real estat
Aset tidak berwujud - bersih
Aset lain-lain

2.287
70.864
2.371
117.349
75.768
2.224.592
3.371
19.318
3.780
24.848

2.287
57.678
2.371
117.349
75.768
2.110.204
3.371
19.318
19.628

NONCURRENT ASSETS
Restricted cash in bank
Deferred tax assets
Plantations - net
Breeding cattles
Investment properties
Property, plant and equipment - net
Unused assets - net
Real estate assets
Intangible assets - net
Other assets

Jumlah Aset Tidak Lancar

2.544.548

2.407.974

Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET

6.979.762

6.654.831

TOTAL ASSETS

- 117 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
40.

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended
40.

Sebelum/
Before
Rp '000.000

Subsequent Events (Continued)

Sesudah/
After
Rp '000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha kepada pihak ketiga
Hutang lain-lain kepada pihak ketiga
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka yang diterima
Bagian kewajiban jangka panjang yang
akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang

LIABILITIES AND EQUITY


CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade accounts payable to third parties
Other accounts payable to third parties
Taxes payable
Accrued expenses
Advances received

700.403
412.127
41.882
133.027
150.733
51.648

642.324
356.621
41.805
132.120
147.216
31.878

195.411

180.067

1.343
140

1.343
64

1.686.714

1.533.438

9.970
365.245
70.536

9.970
363.834
70.536

861.876

849.791

638
160
497.756

638
497.756

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

1.806.181

1.792.525

Total Noncurrent Liabilities

Jumlah Kewajiban

3.492.895

3.325.963

Total Liabilities

412.586

382.318

1.605.878
426.227
21.211
1.381

1.605.878
426.227
(37)
1.381

(15.971)
1.035.555

(15.971)
929.072

Pembelian aset tetap


Sewa pembiayaan
Jumlah Kewajiban Lancar
KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Kewajiban pajak tangguhan
Kewajiban imbalan pasti pasca kerja
Goodwill negatif - bersih
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi bagian
yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Pembelian aset tetap
Sewa pembiayaan
Hutang obligasi

HAK MINORITAS ATAS ASET BERSIH ANAK


PERUSAHAAN
EKUITAS
Modal saham
Agio saham
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan
Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo laba

Current portion of long-term liabilities


Long-term loans
Liability for the purchase of property,
plant and equipment
Lease liabilities
Total Current Liabilities
NONCURRENT LIABILITIES
Deferred tax liabilities
Defined-benefit post-employment reserve
Negative goodwill - net
Long-term liabilities - net of current portion
Long-term loans
Liability for the purchase of property,
plant and equipment
Lease liabilities
Bonds payable

MINORITY INTERESTS IN NET ASSETS OF


SUBSIDIARIES
EQUITY
Capital stock
Additional paid-in capital
Translation adjustment
Difference due to changes in equity of a subsidiary
Difference in value arising from restructuring
transactions among entities under common control
Retained earnings

Jumlah Ekuitas

3.074.281

2.946.550

Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

6.979.762

6.654.831

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

- 118 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


DAN ANAK PERUSAHAAN
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi
31 Desember 2010 dan 2009 serta untuk Tahun-tahun
yang Berakhir pada Tanggal Tersebut
40.

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


AND ITS SUBSIDIARIES
Notes to Consolidated Financial Statements
December 31, 2010 and 2009 and
For the Years then Ended

Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Lanjutan)

40.

Sebelum/
Before
Rp '000.000

Subsequent Events (Continued)

Sesudah/
After
Rp '000.000

PENJUALAN BERSIH

13.955.792

12.615.503

BEBAN POKOK PENJUALAN

NET SALES

10.906.624

9.639.348

COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR

3.049.168

2.976.155

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA

1.473.367

1.403.905

OPERATING EXPENSES

LABA USAHA

1.575.801

1.572.250

INCOME FROM OPERATIONS

138.946

205.345

1.436.855

1.366.905

345.576

339.318

1.091.279

1.027.587

HAK MINORITAS ATAS LABA BERSIH


ANAK PERUSAHAAN

(132.118)

(131.760)

MINORITY INTERESTS IN NET INCOME


OF SUBSIDIARIES

LABA BERSIH

959.161

895.827

NET INCOME

BEBAN LAIN-LAIN
LABA SEBELUM PAJAK DAN HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN
BEBAN PAJAK
LABA SEBELUM HAK MINORITAS ATAS
LABA BERSIH ANAK PERUSAHAAN

********

- 119 -

OTHER EXPENSES
INCOME BEFORE TAX AND MINORITY INTERESTS
IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES
TAX EXPENSE
INCOME BEFORE MINORITY INTERESTS
IN NET INCOME OF SUBSIDIARIES

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasi - Neraca Induk Perusahaan*
31 Desember 2010 dan 2009

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Consolidating Supplementary Information - Parent Company Balance Sheets*
December 31, 2010 and 2009

2010

2009

Rp '000.000

Rp '000.000

ASET

ASSETS

ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga - setelah dikurangi
penyisihan piutang ragu-ragu sebesar
Rp 74 juta tahun 2010 dan
Rp 19.841 juta tahun 2009
Piutang lain-lain
Persediaan
Uang muka
Pajak dibayar dimuka
Biaya dibayar dimuka

CURRENT ASSETS
Cash and cash equivalents
Trade accounts receivable
Related parties
Third parties - net of allowance for
doubtful accounts of
Rp 74 million in 2010 and
Rp 19,841 million in 2009
Other accounts receivable
Inventories
Advances
Prepaid taxes
Prepaid expenses

335.386

212.033

80.156

102.843

228.785
14.516
768.279
46.189
2.298
21.963

264.570
17.589
686.007
44.715
51.080
19.415

1.497.572

1.398.252

2.287
793.364
35.666
2.182.076
1.447

8.338
570.562
35.755
1.428.790
3.806

569.497
12.453

468.458
3.502
13.653

Jumlah Aset Tidak Lancar

3.596.790

2.532.864

Total Noncurrent Assets

JUMLAH ASET

5.094.362

3.931.116

TOTAL ASSETS

Jumlah Aset Lancar


ASET TIDAK LANCAR
Rekening bank yang dibatasi penggunaannya
Piutang dari pihak hubungan istimewa
Aset pajak tangguhan
Investasi saham
Properti investasi
Aset tetap - setelah dikurangi
akumulasi penyusutan sebesar
Rp 591.754 juta tahun 2010 dan
Rp 578.904 juta tahun 2009
Instrumen keuangan derivatif
Aset lain-lain

*Menggunakan metode equitas

NONCURRENT ASSETS
Restricted cash in banks
Due from related parties
Deferred tax assets
Investment in shares of stock
Investment properties
Property, plant and equipment - net of
accumulated depreciation of
Rp 591,754 million in 2010 and
Rp 578,904 million in 2009
Derivative financial instruments
Other assets

* Using equity method

- i.1 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasi - Neraca Induk Perusahaan*
31 Desember 2010 dan 2009 (Lanjutan)

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Consolidating Supplementary Information - Parent Company Balance Sheets*
December 31, 2010 and 2009 (Continued)

2010
Rp '000.000

2009
Rp '000.000

KEWAJIBAN DAN EKUITAS


KEWAJIBAN LANCAR
Hutang bank jangka pendek
Hutang usaha
Pihak hubungan istimewa
Pihak ketiga
Hutang lain-lain
Hutang pajak
Biaya masih harus dibayar
Uang muka yang diterima
Bagian kewajiban jangka panjang yang akan
jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Sewa pembiayaan
Hutang yang direstrukturisasi

LIABILITIES AND EQUITY

Jumlah Kewajiban Tidak Lancar

119.453

205
115.123
12.042
7.424
41.803
11.335

493
132.278
16.466
20.031
60.066
15.912

106.283
64

115
96.350

Jumlah Kewajiban Lancar


KEWAJIBAN TIDAK LANCAR
Hutang kepada pihak hubungan istimewa
Kewajiban imbalan pasti pasca kerja
Kewajiban jangka panjang - setelah dikurangi
bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun
Pinjaman jangka panjang
Sewa pembiayaan
Hutang yang direstrukturisasi
Hutang obligasi

267.524

CURRENT LIABILITIES
Short-term bank loans
Trade accounts payable
Related parties
Third parties
Other accounts payable
Taxes payable
Accrued expenses
Customers' deposits
Current portion of long-term liabilities
Long-term loans
Lease liabilities
Restructured debts

561.803

461.164

Total Current Liabilities

220.904
167.571

114.063
140.007

NONCURRENT LIABILITIES
Due to related parties
Defined-benefit post-employment reserve

572.047
-

497.756

45
618.050
496.247

1.458.278

1.368.412

Long-term liabilities - net of current portion


Long-term loans
Lease liabilities
Restructured debts
Total Noncurrent Liabilities

EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 2.000.000.000 saham Seri A dengan
nominal Rp 1.000 dan 5.000.000.000 saham Seri B
dengan nilai nominal Rp 200
Modal ditempatkan dan disetor - 1.489.414.660 saham
Seri A dengan nilai nominal Rp 1.000 dan 582.318.000
saham Seri B dengan nilai nominal Rp 200
Agio saham
Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan ekuitas anak perusahaan

1.605.878
426.227
21.211
1.381

Selisih nilai transaksi restrukturisasi


entitas sepengendali
Saldo laba

(15.971)
1.035.555

Jumlah Ekuitas

3.074.281

2.101.540

Total Equity

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

5.094.362

3.931.116

TOTAL LIABILITIES AND EQUITY

*Menggunakan metode equitas

1.605.878
426.227
32.020
1.381

(15.971)
52.005

EQUITY
Capital stock
Authorized - 2,000,000,000 Series A shares with
Rp 1,000 par value per share and 5,000,000,000
Series B shares with Rp 200 par value per share
Issued and paid-up - 1,489,414,660 Series A shares
with Rp 1,000 par value per share and 582,318,000
Series B shares with Rp 200 par value per share
Additional paid-in capital
Translation adjustment
Difference due to changes in equity of a subsidiary
Difference in value arising from restructuring
transactions among entities under
common control
Retained earnings

* Using equity method

- i.2 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Laba Rugi Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Income*
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

2010

2009

Rp '000.000

Rp '000.000

PENJUALAN BERSIH

5.577.842

7.479.605

NET SALES

BEBAN POKOK PENJUALAN

4.703.295

6.573.200

COST OF GOODS SOLD

LABA KOTOR

874.547

906.405

GROSS PROFIT

BEBAN USAHA
Penjualan
Umum dan administrasi

95.574
352.635

85.070
329.921

OPERATING EXPENSES
Selling
General and administrative

Jumlah Beban Usaha

448.209

414.991

Total Operating Expenses

LABA USAHA

426.338

491.414

INCOME FROM OPERATIONS

743.101
28.272
6.254

533.054
122.579
8.984

(19.008)
1.239
(108.317)
(58.156)
(3.728)

1.065
986
(111.134)
(130.684)
(13.649)

589.657

411.201

Other Income - Net

1.015.995

902.615

INCOME BEFORE TAX

BEBAN PAJAK

56.834

88.164

LABA BERSIH

959.161

814.451

463

393

PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN


Bagian laba bersih dari anak perusahaan
Keuntungan kurs mata uang asing - bersih
Penghasilan bunga
Keuntungan (kerugian) penjualan bahan baku
dan pembantu
Keuntungan penjualan aset tetap
Beban bunga
Kerugian transaksi derivatif
Lain-lain - bersih
Penghasilan Lain-lain - Bersih
LABA SEBELUM PAJAK

LABA PER SAHAM DASAR


(dalam Rupiah penuh)

*Menggunakan metode equitas

OTHER INCOME (EXPENSES)


Equity in net income of subsidiaries
Gain on foreign exchange - net
Interest income
Gain (loss) sales of raw material and
auxiliary materials
Gain on sale of property, plant and equipment
Interest expense
Loss on derivative transactions
Others - net

TAX EXPENSE
NET INCOME
BASIC EARNINGS PER SHARE
(in full amounts of Rupiah)

* Using equity method

- i.3 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Perubahan Ekuitas Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

Modal
Ditempatkan
dan Disetor/
Capital Stock
Rp '000.000

Saldo per 1 Januari 2009


Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan

Bagian laba bersih yang dibukukan


ke dalam selisih transaksi
restrukturisasi entitas sepengendali
Penambahan saham baru
Penjualan anak perusahaan
antara entitas sepengendali
Laba bersih tahun berjalan

Agio Saham/
Additional
Paid-in Capital
Rp '000.000

1.489.414

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Changes in Equity*
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

Selisih Kurs karena


Penjabaran
Laporan Keuangan/
Translation
Adjustment
Rp '000.000

172.919

116.464

Difference
Due to Changes
in Equity of a Subsidiary
Rp '000.000

52.762
(20.742)

253.308

Selisih Transaksi
Perubahan Ekuitas
Anak Perusahaan/

Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali/

Selisih Nilai
Transaksi
Restrukturisasi
Entitas Sepengendali
Periode Komparatif/

Difference in Value
Arising from

Comparative Period
of Difference

Restructuring
Transactions Among
Entities Under
Common Control
Rp '000.000

in Restructuring Value
of Transactions
of Entities Under
Common Control
Rp '000.000

1.381

5.798

266.422
-

Retained
Earnings
(Deficit)
Rp '000.000

(679.562)

(82.884)
-

(1.303)

814.451

Jumlah Ekuitas/
Total Equity
Rp '000.000

1.309.134

82.884
(349.306)

(20.466)

Saldo
Laba
(Defisit)/

(20.742)

(1.303)
814.451

Balance as of January 1, 2009


Translation adjustment
Portion of net income which is
booked as difference in
restructuring value transactions
of entities under common
control
Issuance of new shares
Sale of a subsidiary under
common control
Net income for the year

Saldo per 31 Desember 2009

1.605.878

426.227

32.020

1.381

(15.971)

52.005

2.101.540

Balance as of December 31, 2009

Saldo per 1 Januari 2010


sebelum penyesuaian

1.605.878

426.227

32.020

1.381

(15.971)

52.005

2.101.540

Balance as of January 1, 2010,


before adjustment

34.748

34.748

86.753

2.136.288

(10.359)
959.161

Penyesuaian
Saldo per 1 Januari 2010 setelah
penyesuaian
Selisih kurs karena penjabaran
laporan keuangan
Dividen
Laba bersih tahun berjalan
Saldo per 31 Desember 2010

1.605.878
1.605.878

426.227
-

32.020
(10.809)
-

426.227

21.211

1.381

(15.971)

1.381

(15.971)

*Menggunakan metode equitas

1.035.555

(10.809)
(10.359)
959.161
3.074.281

Adjustments
Balance as of January 1, 2010,
after adjustment
Translation adjustment
Dividends
Net income for the year
Balance as of December 31, 2010

* Using equity method

- i.4 -

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Informasi Tambahan Konsolidasi - Laporan Arus Kas Induk Perusahaan*
Untuk Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2010 dan 2009

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI


Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain
Pembayaran kepada karyawan

PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk


Consolidating Supplementary Information - Parent Company Statements of Cash Flows*
For the Years Ended December 31, 2010 and 2009

2010

2009

Rp '000.000

Rp '000.000

5.620.025
(5.070.853)
(215.515)

7.540.709
(6.992.296)
(184.900)

333.657
(24.645)
(107.120)

363.513
(79.641)
(111.065)

201.892

172.807

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Penambahan investasi saham
Penerimaan (pembayaran) pada pihak hubungan istimewa
Pengurangan (penambahan) jaminan
Penerimaan bunga
Hasil penjualan aset tetap
Perolehan properti investasi
Perolehan aset tetap

(20.994)
(115.962)
(240)
6.254
3.381
(13)
(144.292)

(101.722)
178.374
784
8.984
2.964
(2.297)
(68.146)

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Investasi

(271.866)

18.941

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Penerimaan pinjaman jangka panjang
Penerimaan (pembayaran) hutang bank jangka pendek
Pembayaran hutang pembiayaan
Pembayaran pinjaman jangka panjang
Pembayaran hutang yang direstrukturisasi

708.555
148.072
(97)
(26.571)
(639.045)

Kas dihasilkan dari operasi


Pembayaran pajak penghasilan
Pembayaran bunga
Kas Bersih Diperoleh dari Aktivitas Operasi

(70.372)
(49)
(96.801)

CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES


Cash receipts from customers
Cash paid to suppliers and others
Cash paid to employees
Net cash generated from operations
Income tax paid
Interest paid
Net Cash Provided by Operating Activities
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
Proceeds from issuance of capital stock
Proceeds from (payments of) related parties
Decrease (increase) in security deposits
Interest received
Proceeds from sale of property, plant and equipment
Proceeds from investment property
Acquisitions of property, plant and equipment

Net Cash Provided by (Used) in Investing Activities


CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES
Proceeds from long-term loans
Proceeds from (payments of) short-term bank loans
Payments of lease liabilities
Payment of long-term loans
Payments of restructured debts

Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk)


Aktivitas Pendanaan

190.914

(167.222)

Net Cash Provided by (Used in) Financing Activities

KENAIKAN BERSIH KAS DAN SETARA KAS

120.940

24.526

NET INCREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS

KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN


Pengaruh perubahan kurs mata uang asing

212.033
2.413

188.662
(1.155)

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


THE BEGINNING OF THE YEAR
Effect of foreign exchange rate changes

KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN

335.386

212.033

CASH AND CASH EQUIVALENTS AT


THE END OF THE YEAR

PENGUNGKAPAN TAMBAHAN
Aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak
mempengaruhi kas:

SUPPLEMENTAL DISCLOSURES

Reklasifikasi properti investasi ke aset tetap


Penambahan aset melalui hutang pembiayaan
Reklasifikasi aset tetap, aset tidak digunakan
dan aset lain-lain ke properti investasi

2.296

199

20

*Menggunakan metode equitas

Noncash investing and financing activities:


Reclassification from invesment properties to
property, plant and equipment
Acquisition of property, plant and equipment through
capital lease
Reclassification from property, plant and equipment, unused
assets and other assets to investment properties

* Using equity method

- i.5 -

Anda mungkin juga menyukai