PENDAHULUAN
Sebanyak
5.131.100
keanekaragaman hayati di dunia,
15,3% nya terdapat di Indonesia dan
sebagian besar berpotensi sebagai
obat. Salah satunya buah sirsak yang
secara empiris digunakan untuk
mengobati asam urat. Penyakit asam
urat adalah jenis artritis yang
urat
telah
dilakukan
oleh
Retnaningtyas
(2011)
dan
Arpiansyah
(2011)
dengan
menggunakan ekstrak etil asetat buah
sirsak dan ekstrak etanol buah sirsak.
Pada penelitian ini akan diuji
efektifitas buah sirsak dalam
menurunkan kadar asam urat dengan
2 macam ekstrak yaitu ekstrak etanol
dan ekstrak etil asetat buah sirsak.
Ekstrak diujikan terhadap kelompok
tikus Sprague-Dawley yang telah
diinduksi dengan kalium oksonat
agar kadar asam urat meningkat,
selanjutnya kadar asam urat tikus
akan diturunkan dengan buah sirsak.
BAHAN DAN METODE
BAHAN
Bahan-bahan
yang
digunakan
meliputi buah sirsak masak (Annona
muricata Linn.) diperoleh dari Pasar
Bogor, tikus putih galur SpragueDawley yang berumur 5-6 bulan
dengan jumlah 32 ekor betina dengan
bobot kurang lebih 200 g, etanol
96%, akuadestilata, etil asetat,
kalium oksonat, prouric, pereaksi
Dragendorff,
pereaksi
Mayer,
pereaksi Wagner, amonia encer,
kloroform, metanol, asam klorida
pekat,
NaCl
10%,
serbuk
Magnesium, gelatin 1%, Ferri klorida
3%, alkohol 70%, dan betadin.
METODE
Pengumpulan Sampel
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini berasal dari buah sirsak
(Annona muricata Linn.) yang
diperoleh dari Pasar Bogor. Buah ini
dianggap tua jika duri-durinya sudah
saling berjauhan dan warna kulitnya
yang hijau kusam atau hijau
kekuning-kuningan.
Persiapan Sampel
Daging buah yang telah dipisahkan
dari bijinya, dibungkus dan diikat
Kontrol
positif
Kontrol
negatif
Kelompok
I (4 ekor
betina)
II (4 ekor
betina)
III (4 ekor
betina)
IV (4 ekor
betina)
V (4 ekor
betina)
VI (4 ekor
betina)
VII (4 ekor
betina)
VIII (4 ekor
betina)
Perlakuan
1,8 g/200 g BB
3,6 g/200 g BB
5,4 g/200 g BB
1,8 g/200 g BB
3,6 g/200 g BB
5,4 g/200 g BB
33,656 mg/200 g
BB prouric
1 ml akua destilata/
200 g BB
Sebelum
diinduksi
tikus
diaklimatisasi selama 1 minggu
kemudian tikus dicek kadar asam
urat normal. Tikus diinduksi dengan
kalium oksonat dengan dosis 4,5
mg/200g BB i.p. selama 10 hari lalu
dicek kadar asam urat. Jika kadar
asam urat sudah meningkat tikus
diberikan ekstrak etil asetat, etanol
buah sirsak, dan prouric selama 14
hari berturut-turut peroral pada pukul
09.00 WIB namun tetap diberikan
kalium oksonat 2 hari sekali
kemudian
setelah
1
minggu
perlakuan dicek kadar asam urat bila
sudah
menurun
dihentikan
pengobatannya.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Pengumpulan Bahan
Bahan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah buah sirsak
yang dibeli dari Pasar Bogor, buah
1.
Flavonoid
Merah jingga
Hasil
Daging
Buah
Ekstrak
etil asetat
Ekstrak
etanol
Merah jingga
Endapan
merah
Endapan
coklat
Endapan putih
Terbentuk
emulsi
Endapan putih
Hijau
kehitaman
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
+
Alkaloid
2.
Dragendorff
Endapan merah
Wagner
Endapan coklat
Mayer
3.
Saponin
4.
Tanin
Endapan putih
Terbentuk
emulsi
Endapan putih
5.
Polifenol
Hijau kehitaman
6.
7.
8.
Total
persentase
penurunan
Nilai
persentase
potensi
Ekstrak
etil
asetat
buah
sirsak
dosis I
Ekstrak
etil
asetat
buah
sirsak
dosis II
22,73%
35,35%
Ekstrak
etanol
buah
sirsak
dosis I
Perlakuan
Ekstrak Ekstrak
etanol
etanol
buah
buah
sirsak
sirsak
dosis II
dosis
III
30,43%
Ekstrak
etil
asetat
buah
sirsak
dosis
III
60,68%
10,56%
36,52%
47,32%
94,37%
16,42%
56,8%
Kontrol
negatif
Kontrol
positif
Kontrol
positif
28,83%
26,86%
64,3%
64,3%
44,83%
41,77%
100%
dapat