Dasar Dasar Organisasi
Dasar Dasar Organisasi
MAKALAH
DISUSUN OLEH :
Dr. SUTOPO PATRIA JATI, MM
PENDAHULUAN
Sering kita mendengar kata organisasi dalam kehidupan dilingkungan
masyarakat maupun dunia pekerjaan atau kampus, namun terkadang kita sering
dibingungkan oleh definisi dari organisasi dengan segala aspek dan istilah yang
menyertainya. Banyak referensi dan pendapat dari para pakar manajemen dan
organisasi di dunia , namun secara umum dapat didefinisikan pengertian
organisasi sebagai suatu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar
yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama ( sekelompok
tujuan ).
Istilah Struktur Organisasi menunjukkan bagaimana tugas akan dibagi, siapa
melapor kepada siapa, dan mekanisme koordinasi yang formal serta pola interaksi
yang akan diikuti. Struktur organisasi memiliki tiga komponen berupa :
Umpan balik
Cyclical character
Formasi
Tahap
Kewiraswas
taan:
Tujua
n
tidak
jelas
Kreati
vitas
tinggi
Pertumbuhan
Tahap
Kebersamaa
n:
Komu
nikasi
&
strukt
ur
infor
mal
Komit
men
tinggi
Kedewasaan
Tahap
formalisasi
& kontrol:
Forma
lisasi
aturan
Strukt
ur
stabil
Focus
efisien
si
Tahap
perluasan
struktur:
Lebih
komplek
Desentra
lisasi
Variasi
pasar
Kemunduran
Tahap
kemunduran :
Turn over
SDM tinggi
Konflik
tinggi
sentralisasi
politis
diantar
koalisi-koalisi
didalam
organisasi
untuk
1900-1930
Tertutup
1930-1960
Tertutup
1960-1975
Terbuka
1975- ?
Terbuka
Perspektif tujuan
Rasional
Social
Rasional
Sosial
Tema utama
Efisiensi
Orang dan
Desain desain
Kekuasaan dan
mekanis
hubungan
kontingensi
politis
Tipe 1
manusia
Tipe 2
Tipe 3
Tipe 4
Klasifikasi
Teoritis
Sumber : W. Richard Scott Theoritical Perspectives, dalam Buku Teori Organisasi oleh Stephen P.
Robbinson , 1990 hal.34
c. Delegasi kekuasaan, agar dapat efektif maka perlu diperhatikan hal sebagai
berikut :
-
2. Organisasi Fungsional
Cirinya beberapa atasan tidak memiliki bawahan yang jelas sebab setiap
atasan berwenang memeberi perintah bawahan sepanjang ada hubungannya
dengan fungsi atasan tersebut.
Kelemahannya adalah karena ada spesialisasi maka kesulitan melakukan tour
of duty dan bawahan lebih mementingkan bidangnya sendiri sehingga sulit
melakukan koordinasi.
Kelebihannya yaitu pembidangan tugas jelas, spesialisasi tenaga dapat
berkembang dan dimanfaatkan maksimal dan telah dipakai tenaga ahli yang
sesuai bidangnya.
Contoh bentuk organisasi ini adalah sebagai berikut:
Gambar 4.2 Organisasi Fungsional
Cirinya terdapat satu atau beberapa orang staff yaitu orang yang ahli dalam
bidang tertentu yang bertugas memberi nasehat kepa pimpinan.
Kelemahannya adalah anggota tidak saling mengenal sehingga solidaritasnya
rendah, karena rumit / kompleksnya organisasi maka kesulitan dalam
koordinasi.
Kelebihannya yaitu dapat digunakan oleh stiap organisasi besar, pengambilan
keputusan lebih berbobot karena adanya staff, dan konsep the rigth man on
the rigth place dapat lebih terjamin.
Contoh bentuk organisasi garis dan staff seperti terlihat berikut ini :
Gambar 4.3 Organisai Garis dan Staff
KEEFEKTIFAN ORGANISASI
Pada tahun 1950-an efektivitas organisasi diartikan sebagai sejauh mana
kemampunnya
menyalurkan
keluarannya,
memperoleh
dan
masukan,
memepertahankan
memprosesnya,
stabilitas
dan
manajemen dalam memilih tujuan menjadi tidak bebas nilai , tergantung jenis
konstituen yang akan dipenuhi tuntutannya. Sedangkan permasalahan
potensial yang dapat timbul antara lain kesulitan dalam identifkasi konstituen
strategis karena perubahan lingkungan yang cepat termasuk mendapatkan
informasi yang valid tentang harapan dari konstituen tersebut.
4. Pendekatan Nilai-nilai Bersaing, melaui identfikasi seluruh empat variabel
utama ( laba atas investasi; pangsa pasar; pembaharuan produk dan keamanan
kerja ) dan menentukan bagaimana variabel variabel tersebut saling
berhubungan. Hal ini tergantung dari siapa sebenarnya anda dan siapa yang
anda wakili. Asumsi yang barlaku bahwa tidak ada tujuan tunggal yang dapat
disetujui semua pihak atau tidak ada konsesus yang memutuskan tujuan mana
yang harus didahulukan , karena tergantung subyektivitas para pelaku dengan
nilai pribadi , prefernsi dan minat mereka masing-masing. Selain pengakuan
adanya pilihan tujuan yang berbeda, maka diasumsikan seluruh pilihan
tersebut dapat dikonsolidasikan melalui kesamaan dari elemen umum yang
mendasari kriteria penilaian semua pilihan.
Berikut ini disusun perbandingan dari ke-empat pendekatan tentang
keefektifan organisasi seperti yang terlihat dalam Gambar 3.1. dibawah ini :
Gambar 3.1. Perbandingan dari Pendekatan Keefektifan Organisasi
DEFINISI
Organisai efektif sampai sejauh
BERGUNA SAAT
Pendekatan lebih disukai
Pencapaian Tujuan
pada saat
Tujuan jelas, dibatasi waktu
Sistem
yg ditetapkan
Orgns memperoleh
sumber
Kosntituensi-Strategis
yang dibutuhkan
Semua konstituen
strategis
PENDEKATAN
Fokus
pada
empat
kuat
variabel
tuntutannya
Organisasi
tidak
punya
konstituen
perubahan
minat
dalam
III.
menciptakan krisis tersendiri, dan pemecahan suatu krisis akan melahirkan suatu
tahap evolusi baru.
Proses evolusi krisis evolusi tersebut akan memenciptakan lima tahap
seperti yang terlihat dalam gambar dibawah ini :
Gambar 5.1. Lima Tahap Pertumbuhan Organisasi
TAHAP 1
TAHAP 2
TAHAP 3
BESARAN
ORGANISASI
TAHAP 5
4.Krisis
BIROKRASI
3.Krisis
KONTROL
5.
Pertumbuhan mll
KOLABORASI
2.Krisis
OTONOMI
1.Krisis
KEPEMIMPINAN
4.
Pertumbuhan mll
KOORDINASI
2.
Pertumbuhan mll
PENGARAHAN
KECIL
TAHAP 4
5.Krisis ??
BESAR
3.
Pertumbuhan mll
PENDELEGASI
AN
1.
Pertumbuhan mll
KREATIVITAS
MUDA
USIA ORGANISASI
MATANG
DAFTAR PUSTAKA
Robbin P. Stephen. 1994. Teori Organisasi. Struktur. Desain & Apliklasi. Edisi 3.
Terjemahan Jusuf Udaya. Jakarta: Penerbit Arcan.