Anda di halaman 1dari 10

1.

Latar Belakang
Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu program yang wajib
dilaksanakan, baik oleh dosen maupun mahasiswa. Hal ini sesuai dengan UU-RI
No.20 Tahun 2003 Pasal 20 ayat 2 tentang Sistem Pendidikan Nasional, bahwa
Perguruan Tinggi berkewajiban menyelenggarakan pendidikan, penelitian, dan
pengabdian kepada masyarakat. Dengan berlandaskan pada prinsip kompetensi
akademik, jiwa kewirausahaan (entrepreneurship) dan profesional, diharapkan
dapat menghasilkan kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang bermutu,
relevan, dan sinergis dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sebagaimana
tujuan pengabdian kepada masyarakat yang tertuang dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 bahwa Pengabdian kepada Masyarakat
adalah kegiatan sivitas akademika yang memanfaatkan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah salah satu bentuk pengabdian kepada
masyarakat yang dilakukan oleh mahasiswa. Seiring dengan perkembangan
metode pembelajaran di perguruan tinggi serta

dinamika yang terjadi pada

masyarakat, baik di lingkungan pemerintah daerah maupun pusat, makaprogram


KKN di Universitas Merdeka Pasuruan darahkan pada pola KKN Tematik
berbasis Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKNt-PPM).
KKNt-PPM Unmer Pasuruan yang dikoordiniroleh ketua LPPM Unmer
Pasuruan pada tahun akademik 2014-2015 ini telah menetapkan lokasi
pelaksanaan KKNt-PPM yakni di wilayah kecamatan Gondangwetan. Dengan
tema Menyongsong Pembangunan Nasional Dengan Meningkatkan Sumber

Daya Manusia pelaksanaan KKNt-PPM diharapkan dapat meningkatkan,


merevitalisasi, serta menampakkan potensi-potensi desa yang dianggap layak di
wilayah kecamatan Gondangwetan .
Desa Kersikan merupakan salah satu desa di wilayah kecamatan
Gondangwetan, kabupaten Pasuruanyang terletak di 13 km tenggara Universitas
Merdeka Pasuruan.Desa dengan luas wilayah 36.600 ha dan berjumlah penduduk
821 jiwa (Data Profil Desa Kersikan Tahun 2014) ini merupakan desa yang cukup
dikenal di penjuru Jawa Timur karena hasil kebunnya yang berupa buah salak.
Oleh karena buah salak-nya memiliki rasa yang khas hingga buah salak yang
dihasilkan dari kebun di desa Kersikan ini dikenal dengan sebutan Salak
Kersikan. Warga desa pun sadar akan potensi tersebut mengingat banyak warga
baik secara individu maupun komunal atau kelompok telah memproduksi
beberapa macam produk olahan buah salak, seperti Dodol, Jenang, Sirup, Kripik,
dan sebagainya. Dengan bantuan peralatan produksi dari pemerintah setempat,
kini produk hasil olahan buah salak tersebut dapat dimaksimalkan oleh warga baik
kapasitas maupun kualitasnya.Namun ditengah semangat untuk memproduksi
produk olahan buah salak, timbul pertanyaan dari produsen (warga) yakni mau
dibawa kemana produk tersebut. Pertanyaan itu muncul karena masyarakat masih
kurang memahami akan ilmu pemasaran sehingga mereka hanya memproduksi
jikalau ada konsumen yang memesan.Sampai saat ini pemesanan produk tersebut
hanya dari dinas-dinas pemerintah setempat untuk dipemerkan sebagai produk
pameran di event-event tertentu yang pelaksanaannya tidak menentu.
Desa yang penduduknya rata-rata berprofesi sebagai petani ini juga
memiliki SDM yang cukup baik.Dengan penduduk yang memiliki kualifikasi

pendidikan menengah ke bawah, desa Kersikan bisa dibanggakan dalam hal


prestasi, baik di tingkat daerah hingga provinsi.Salah satu bukti ialah diraihnya
penghargaan juara harapan III tingkat provinsi oleh Kelompok Rumah Pangan
Lestari (KRPL) yang dimotori oleh ibu-ibu PKK desa Kersikan. Kedepan, KRPL
desa Kersikan akan diproyeksikan sebagai KRPL percontohan bagi desa atau
wilayah lain baik dari dalam kota maupun dari luar kota. Oleh sebab itu, guna
mencapai hal tersebut diperlukan persiapan dan pembenahan di lingkungan KRPL
serta memaksimalkan apa yang telah ada dan memperbaiki hal-hal yang masih
dirasa kurang, mengingat semangat dan kesadaran para anggotanya yang mulai
menurun. Hal tersebut dapat dilihat dari kondisi tanaman di lingkungan KRPL
yang tidak terawat, seperti adanya polybag-polybag yang bergelimpangan,
tanaman mengering, serta screenhouse yang tidak difungsikan lagi .
Disamping itu, para pemuda desa juga tidak kalah aktif dan terampil. Hal ini
dapat diindikasikan dengan adanya sekelompok pemuda yang menamai
organisasinya dengan sebutan Ardoma (Arek Doyan Mangan) yang jika dalam
bahasa Indonesia artinya anak doyan makan. Wadah pemuda kreatif desa
Kersikan yang dibentuk pada tahun 2004 ini telah banyak memberikan
sumbangsih bagi desanya seperti kegiatan positif yang dihasilkan, baik dari
bidang olahraga, kesenian, pertanian dan lingkungan. Saat ini Ardoma yang
dipimpin oleh mas Fery selaku Presiden Ardoma telah merilis tempat
pengumpulan sampah anorganik dalam bentuk Bank Sampah di lingkungan RT
02 RW 01 desa Kersikan sebagai wujud kepedulian kawula muda terhadap
lingkungan terkait masalah sampah. Bank sampah yang telah berjalan kurang
lebih satu bulan ini telah melakukan berbagai kegiatan, diantaranya dengan sistem

tabungan, warga sekitar diharapkan menabung sampah anorganik tak terpakai di


rumah serta membuang sampah organik limbah rumah tangga pada komposter
Takakura yang telah disediakan.Dengan sistem ini, Ardoma berharap warga dapat
diarahkan kepada budaya menabung untuk tujuan pelestarian lingkungan serta
meningkatkan pendapatan warga kedepannya, khususnya bagi para pemuda desa
Kersikan.Namun, dibalik tujuan mulia tersebut bank sampah juga menjumpai
beberapa permasalahan dalam pelaksanaannya. Hal ini terkait pemahaman warga
akan bank sampah serta tingkat kepeduliannya terhadap lingkungan yang masih
rendah.
Dari berbagai permasalahan yang muncul di desa Kersikan diharapkan
KKNt-PPM Unmer Pasuruan dapat menjawabnya. Melalui KKNt-PPM ini
khususnya kelompok 9 menyusun beberapa program kerja KKNt-PPM yang
diharapkan dapat mengatasi permasalahan yang ada di desa Kersikan.
2. Tujuan Dan Manfaat
2.1. Tujuan Umum
a. Sebagai syarat kelulusan pendidikan S1 di Universitas Merdeka
Pasuruan
b. Meningkatkan dan mengembangkan softskill serta karakter mahasiswa
dalam memahami kondisi masyarakat desa Kersikan
c. Mengoptimalisasi pemberdayaan masyarakat di desa Kersikan
2.2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan potensi-potensi yang ada di desa Kersikan
b. Mengajak masyarakat desa Kersikan untuk membuka diri terhadap
lingkungan luar
c. Menambah wawasan masyarakat desa Kersikan
d. Mengajak masyarakat untuk bersama bekerja demi terwujudnya desa
Kersikan yang makmur dan damai
2.3. Manfaat

3. Bentuk Program Kerja


Guna menjawab permasalahan yang ada di desa Kersikan, berikut
dijabarkan bentuk program kerja kelompok 9 KKNt-PPM di desa Kersikan.
3.1. Sosialisasi Wacana Agro Salak di desa Kersikan
Letak desa Kersikan cukup strategis mengingat desa ini dilewati oleh dua
akses jalan wisatawan, yakni akses jalan wisata menuju gunung Bromo dan akses
jalan wisata menuju Pemandian Alam Banyubiru, Umbulan, dan Ranu
Grati.Adanya hasil kebun buah salak yang terkenal serta luasan lahan kebun yang
memadai maka potensi desa ini cukup besar dan layak jika dijadikan tujuan
agrowisata dengan mengangkat buah salak dan olahannya sebagai produk
unggulan.
Dengan mensosialisasikan wacana Agro Salak di desa Kersikan
diharapkan warga dan pemilik kebun khususnya dapat menyambut baik wacana
tersebut.Kelompok 9 KKNt-PPM akan memberikan gambaran tentang bagaimana
alur pembentukan Agro Salak di desa Kersikan, baik masalah perijinan, kegiatan
promosi, desain tata ruang kebun, serta individu/instansi yang

dapat

mendukungprogram ini. Terbentuknya Agro Salak di desa Kersikan diharapkan


dapat menjawab permasalahan terkait pemasaran buah salak maupun produk
olahannya.

3.2. Sosialisasi Revitalisasi KRPL di lingkungan desa Kersikan


Kelompok Rumah Pangan Lestari (KRPL) desa Kersikan oleh pemerintah
daerah setempat ditunjuk sebagai KRPL Percontohan bagi wilayah KRPL lain.
Hal ini jelas menjadi tantangan tersendiri bagi kelompok tersebut karena harus

bisa mempertahankan prestasi yang telah diraih, meningkatkan kualitas KRPL,


serta mempersiapkan wacana KRPL Percontohan.Kelompok 9 KKNt-PPM
berencana untuk menghidupkan kembali semangat anggota kelompok serta
merevitalisasi fasilitas yang ada di KRPL desa kersikan yang tepatnya terletak di
dusun Ngemplak. Dengan melaksanakan sosialisasi terkait KRPL serta mengajak
para anggotanya untuk melakukan kegiatan nyata revitalisasi alat/bahan/fasilitas
yang telah tersedia di kelompok ini diharapkan KRPL desa Kersikan dapat
meningkatkan kualitasnya serta lebih siap menyambut tamu dari wilayah lain.
3.3. Meningkatkan pemahaman warga akan Bank Sampah di desa Kersikan
Bank Sampah desa Kersikan sejatinya sangat prospektif untuk
dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa faktor pendukung seperti
penggerak Bank Sampah yang merupakan kelompok usia muda yang penuh
semangat, letaknya yang strategis berada di tengah desa sehingga mudah
dijangkau, serta tata ruang dan usaha yang telah dilaksanakan dengan baik. Hanya
saja para anggota Ardoma selaku penggerak dari Bank Sampah ini merasa
kesulitan dalam merubah paradigma warga serta pemahaman dan kesadarannya
terkait pengelolaan sampah di lingkungannya. Oleh sebab itu kelompok 9 KKNtPPM akan membantu bagaimana meningkatkan pemahaman warga akan Bank
Sampah serta kepedulian akan lingkungan melalui sosialisasi terkait hal tesebut
dan beberapa kegiatan nyata di lingkungan Bank Sampah dengan harapan seluruh
warga desa Kersikan dapat menjadi nasabah aktif dan kontinyu bagi Bank Sampah
serta menjaga dan meningkatkan kelestarian lingkungan sekitar.
3.4. Pengenalan dan pembelajaran dasar Teknologi Informatika (TI) siswa
SDN Kersikan

Di zaman yang modern ini, kehidupan sehari-hari tidak lepas dari


penggunaan alat komunikasi, baik handphone maupun komputer. Komputer
merupakan alat ketik yang penggunaannya dapat diperluas menjadi alat
komunikasi dengan bantuan seperangkat alat seperti modem, dan lain-lain. Desa
Kersikan yang diharapkan menjadi daerah tujuan wisata sudah selayaknya apabila
pengenalan tentang teknologi informasi dikenalkan sejak dini, terutama bagi anakanak sekolah dasar. Selain itu juga sebagai bekal pada saat mereka melanjutkan
sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Melalui program KKNt-PPM ini kelompok 9
akan melaksanakan kegiatan pengenalan dan pembelajaran dasar teknologi
informatika di SDN Kersikan selaku lembaga pendidikan dasar di desa tersebut
dengan target siswa kelas 5 dan kelas 6.

4. Output Kegiatan
Dari beberapa program kerja kelompok 9 KKNt-PPM

yang telah

direncanakan, output kegiatan yang akan dilaksanakan dalam KKNt-PPM di desa


Kersikan pada tanggal 2 Februari 2015 hingga 16 Februari 2015 diantaranya
disajikan dalam tabel output kegiatan berikut :
Tabel1. Jadwa Rencana Kegiatan Kelompok 9 KKNt-PPM di desa Kersikan
No.
1.

Nama Kegiatan
Sosialisasi Agro Salak

2.

Sosialisasi Revitalisasi
KRPL

3.

Peningkatan pemahaman
warga tentang Bank
Sampah

4.

Pengenalan dan
pembelajaran dasar
Teknologi Informatika
(TI) siswa SDN Kersikan

5.

Penutupan KKNt-PPM

Pelaksanaan
Uraian Kegiatan
Senin Rabu - Mensurvei kebun salak yang
02 04 Februari
strategis
Persiapan
sosialisasi
2015
- Pelaksaan sosialisasi yang
dihadiri oleh Dosen
Pembimbing Lapangan
- Evaluasi kegiatan
Kamis Sabtu - Persiapan sosialisasi
05 07 Februari - Pelaksanaa sosialisasi
- Kegiatan revitalisasi
2015
- Evaluasi kegiatan
Minggu Selasa - Persiapan sosialisasi
08 10 Februari - Koordinasi dengan pihak
Ardoma
2015
- Pelaksanaan sosialisasi
- Evaluasi kegiatan
Rabu Jumat - Persiapan kegiatan
11 13 Februari - Koordinasi dengan pihak
sekolah
2015
- Pelaksanaan kegiatan
- Evaluasi kegiatan
Sabtu Senin - Persiapan kegiatan
14 16 Februari - Ramah tama dan diskusi
evaluasi
2015
- Tumpengan bersama warga
- Penyerahan simbolis ucapan
terima kasih kepada kepala
desa, kepala sekolah,
presiden Ardoma, dan
Ketua KRPL
- Evaluasi keseluruhan
kegiatan

- Penyelesaian data untuk


laporan
Tabel 2. Rencana Anggaran Biaya Kegiatan
No
.
1
2

Keperluan

Satuan

Pembuatan Banner KKN


Proposal

2mx1m

Perlengkapan Base camp

Modul dasar TI

Perlengkapan kegiatan

Materi KRPL

Materi Agro Salak

Materi Bank Sampah

Benih tanaman sayur

10 Frame foto
11 Konsumsi kegiatan

Biaya

Rp. 25.000
Rp. 100.000

Rp. 50.000

Rp. 150.000
Rp. 375.000

Ket

Printout, jilid, warnet


2 jam
Istalasi listrik, alat
kebersihan
Printout, copy x 50
peserta
Surat ijin peminjaman
alat, absensi 15
lembar, daftar tamu
15 lembar, piagam
ucapan 4 lembar,
cetak foto, dll.
Printout, copy x 30
peserta
Printout, copy x 50
peserta
Printout, copy x 50
peserta
4 kemasan benih
bersertifikasi
5 buah
Konsumsi anggota
selama 14 hari, tamu
6 x pertemuan, dll.

TOTAL BIAYA

10

Anda mungkin juga menyukai