elektronik
peningkatan
yang
keamanan
sehat
perlu
adanya
dan
efisiensi
teknologi
perluasan
akses
kepada
masyarakat
berdasarkan
pertimbangan
sebagaimana
perubahan
atas
Peraturan
Bank
1. Undang-Undang
Nomor
Tahun
1992
tentang
dengan
Undang-Undang
Nomor
10
Tahun
-2Tahun
1998
tentang
Perubahan
atas
Undang-
Pemerintah
Pengganti
Undang-Undang
menjadi
Undang-Undang
(Lembaran
Syariah
Tahun
(Lembaran
2008
Negara
Nomor
94,
Republik
Tambahan
Nomor
Tahun
2011
tentang
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN
11/12/PBI/2009
BANK
TENTANG
INDONESIA
UANG
NOMOR
ELEKTRONIK
(ELECTRONIC MONEY).
Pasal I
-3-
Pasal I
Beberapa
ketentuan
dalam
Peraturan
Bank
Indonesia
Nomor
mengatur
mengenai
perbankan,
dan
bank
syariah
3.
5.
Prinsipal
adalah
Bank
atau
Lembaga
Selain
Bank
yang
antar
Penerbit
adalah
Bank
atau
Lembaga
Selain
Bank
yang
8.
9.
10. Pengisian
Ulang
(top
up)
adalah
penambahan
Nilai
Uang
atas
hasil
penerbitan
Uang
Elektronik
dan/atau
Penerbit
dan/atau
Acquirer
dalam
rangka
-5dilakukan
melalui
kerja
sama
dengan
pihak
ketiga
serta
Berdasarkan
pencatatan
data
identitas
Pemegang,
Uang
pembayaran transaksi;
d. pembayaran tagihan;
e.
transfer dana;
f.
Tarik Tunai;
g.
pembayaran tagihan;
d. fasilitas
(2)
Bank
yang
akan
bertindak
sebagai
Penerbit
sebagaimana
(4)
(5)
jangka
waktu
selama
(lima)
tahun
dan
dapat
-7(2)
optimalisasi
dan
perkembangan
kegiatan
(4)
(5)
izin,
serta
tata
cara
evaluasi
perizinan
izin
Penyelenggara
sebagai
Kliring,
Prinsipal,
dan/atau
Penerbit,
Penyelenggara
Acquirer,
Penyelesaian
Akhir.
(2)
Penyelenggara
Kliring,
dan/atau
Penyelenggara
Penyelesaian Akhir.
(3) Kebijakan
-8(3)
dimaksud
pada
ayat
(2)
didasarkan
pada
nasional,
menjaga
kepentingan
publik,
menjaga
(2)
lain
dalam
rangka
penyelenggaraan
kegiatan
Uang
Elektronik.
(3)
-95. penyaluran
program
bantuan
pemerintah
kepada
masyarakat; dan
6. fasilitas lain berdasarkan persetujuan Bank Indonesia.
b. penyediaan
sarana
dan
infrastruktur
pendukung
(3)
(4)
(5)
(6)
(7) Ketentuan
- 10 (7)
b.
Penerbit
dapat
mengenakan
biaya
layanan
fasilitas
Uang
d. biaya
administrasi
untuk
Uang
Elektronik
yang
tidak
(3) Dalam
- 11 (3)
(4)
(2)
(2)
(2)
(3)
(4)
pada
peraturan
perundang-undangan
terkait
yang
berlaku.
11. Ketentuan Pasal 24 diubah sehingga berbunyi sebagai berikut:
Pasal 24
(1)
meningkatkan
keamanan
teknologi
Uang
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
keamanan
teknologi
(2)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
pelaporan
sebagaimana
(2)
- 14 Pasal 24C
Agen LKD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24B ayat (2) dapat
berupa:
a. penyelenggara transfer dana atau badan usaha berbadan hukum
Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11A ayat (2);
dan/atau
b. individu.
Bagian Kedua
Persyaratan Penyelenggara LKD melalui Agen LKD Individu
Pasal 24D
(1)
(2)
penyelenggaraan
kegiatan
LKD
melalui
Agen
LKD
individu.
(4)
Bank
Indonesia
memberikan
penegasan
terhadap
rencana
- 15 (6)
(1)
(3)
pembayaran tagihan;
d. Tarik Tunai;
e.
f.
(4)
Bagian
- 16 -
Bagian Keempat
Kewajiban dan Tanggung Jawab Penyelenggara LKD
Pasal 24F
(1)
menyampaikan
kepada
Bank
Indonesia
rencana
(3)
(1)
Penerbit
yang
bekerjasama
dengan
Agen
LKD
wajib
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
pelaporan
sebagaimana
15. Ketentuan
- 17 -
Acquirer,
Penyelenggara
Kliring,
dan/atau
Penyelesaian
Akhir
tidak
dapat
diberikan
kepada
Prinsipal,
Penerbit,
Acquirer,
Penyelenggara
Acquirer,
Penyelenggara
Kliring,
dan/atau
Acquirer,
Penyelenggara
Kliring,
dan/atau
(3)
(4)
Ketentuan
lebih
lanjut
mengenai
tata
cara
pelaksanaan
Pasal II
- 20 -
Pasal II
1. Permohonan izin sebagai Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara
Kliring, dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir yang diajukan
sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini tunduk pada
Peraturan Bank Indonesia Nomor 11/12/PBI/2009 tentang Uang
Elektronik (Electronic Money) dan Surat Edaran Bank Indonesia
Nomor 11/11/DASP tanggal 13 April 2009 perihal Uang Elektronik
(Electronic Money).
2. Izin sebagai Prinsipal, Penerbit, Acquirer, Penyelenggara Kliring,
dan/atau Penyelenggara Penyelesaian Akhir yang telah diberikan
sebelum berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini, tetap berlaku
dalam jangka waktu paling lama 5 (lima) tahun terhitung sejak
berlakunya Peraturan Bank Indonesia ini.
3. Prinsipal,
Penerbit,
Acquirer,
Penyelenggara
Kliring,
dan/atau
Bank
Indonesia
ini
mulai
berlaku
pada
tanggal
diundangkan.
Agar
AMIR SYAMSUDIN