Anda di halaman 1dari 7

TUGAS MAKALAH

TENIS MEJA

DISUSUN OLEH :
NAMA

: SERIN .y

N0mor : 41
KELAS : VIII-3

SMP W.R.
SUPRATMAN
MEDAN

Pengertian Tenis Meja


Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas umur, anak anak
maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat dianggap sebagai acara rekreasi, dapat
juga dianggap sebagai olahraga atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguhsungguh.
Tenis meja adalah suatu cabang olahraga yang tidak mengenal batas
umur, anak anak maupun orang dewasa dapat bermain bersama. Dapat
dianggap sebagai acara rekreasi, dapat juga dianggap sebagai olahraga
atletik yang harus ditanggulangi dengan bersungguh-sungguh. Tetapi
kalau kita ingin menguasai ping-pong sebagai olahraga, maka mau tak
mau kita harus mempelajari dan memahami berbagai stroke (pukulan)
yang ada, kita harus menguasai juga berbagai style permainan yang
utama, tak mungkin bermain ping -pong dengan baik tanpa mengetahui
dasar-dasarnya.
Pada mulanya tenis meja dianggap sebagai permainan yang lucu dan
kurang menarik, karena mulanya seorang gadis dan seorang pemuda
memukul bola plastik kecil melintas di atas net ( yang selanjutnya disebut
ping-pong). Pada perkembangan selanjutnya dari hasil latihan sampai
terampil dalam bermain bola pingpong itu dapatlah ditentukan bahwa
tubuh merupakan subjek yang harus melewati latihan khusus dan intensif,
serta harus mampu memukul bola lebih dari 100 mph dan harus dapat
menguasai bola itu sendiri.
Permainan tenis meja mulanya dikenal sebagai hiburan ringan bagi
masyarakat, namun dari mana asal permainan ini, kapan dan siapa yang
mula-mula menciptakannya, diperoleh keterangan dari beberapa sumber
sebagai berikut :
1. Pada zaman purbakala, di Iran permainan ini menggunakan kayu untuk
memukul bola dari usus binatang yang di isi angin.
2. Bangsa Prancis pada abad ke XII, bolanya terbuat dari kertas diktat dan
dipukul dengan tangan.
3. Bangsa India, menggunakan bola bersayap bulu dan pemukulnya kayu
yang dibungkus dengan kulit binatang menjangan.
4. Beberapa sumber mengatakan bahwa permainan ini berasal dari
inggris.berasal dari permainan tenis kuno pada abad pertengahan seperti
gossima dan whiff whaff dikembangkan oleh angkatan bersejata Inggris
yang berkedudukan di India sebagai rekreasi di waktu senggang. Meja
yang di gunakan belum ada ukuran dan net terbuat dari tali sepatu boat,
alat pemukulnya terbuat dari serpihan kayu yang menyerupai raket
seperti yang di gunakan untuk bermain tenis.
5. Pada abad ke 19 sudah digemari di Inggris dan Eropa. Di Amerika serikat sudah
mulai banyak dilakukan. Pada waktu di beri nama gossima atau ping-pong. Pada
tahun 1990 permainan tenis meja disempurnakan oleh negara-negara Eropa Barat.
Permainan ini menjadi popular pada tahun 1905 E.C. Goode dari London
memperkenalkan raket dengan permukaan karet. Tanggal 15 januari 1926 atas
perkasa Dr. Georg Lehnman dari Jerman di bentuk satu organisasi tenis meja tingkat
internasional
dengan
singkatan ITTF
(International
Table
Tennis
Federation) dengan presiden nya Hon Ivor Montagu dari Inggris.

Tenis meja berasal dari Eropa pada abad pertengahan sebagai kombinasi dari
permainan tenis kuno, lawn tennis dan badminton. Setelah itu barulah berkembang
di Inggris. Situs pongworld menyebutkan bahwa ping pong dimulai sebagai hobi
sosial di Inggris yang mencuat akhir 1800-an. Meja makan dan bola yang terbuat
dari gabus menjadi perangkat pertama yang digunakan. Boleh jadi mereka
menyebut permainan itu sebagai gossima, flim-flam, atau ping-pong.Mulai populer di
Inggris pada pertengahan abad ke-19 dengan beberapa nama seperti "pingpong",
"gossima" dan "whiff-whaff" dikreasikan sebagai permainan hiburan setelah makan
malam, lengkap dengan berbusana bagi penggemarnya. Setelah Perang Dunia II,

tenis meja mengundang simpati dan mempesonakan setengah dari benua


Eropa, Hungaria dan Cekoslawakia menghasilkan pemainpemain kaliber
dunia serta memperkenalkan teknik permainan yang maju dan lebih maju.
Ketika abad berganti, permainan itu pun mengalami sejumlah perubahan di
Inggris. Belakangan, ada yang memperkenalkan bola seluloid pada permainan itu,
sedangkan yang lain menambahkan karet pada bet yang terbuat dari kayu. Namun,
belakangan seperti dilansir situs geocities.com, olahraga ini juga populer di Amerika
Serikat (AS) sekitar 1900-an. Sayang, permainan ini mulai kehilangan popularitas.
Tapi secara bersamaan muncul satu gerakan simultan yang dimulai dari sejumlah
kawasan di dunia berupaya menghidupkan kembali ping pong sebagai olahraga
serius pada 1922. permainan ini mendapatkan wadah resmi yang mengatur
pertenismejaan dunia pada 15 januari 1926 atas prakarsa Dr. Goerge Lehman dari
Jerman.

Hasilnya, terbentuklah Federasi Tenis Meja Internasional ( ITTF ) yang


terdiri atas 140 negara anggota pada 1926. ITTF juga menjadi sponsor
individu dan tim yang bermain di kejuaraan dunia yang diselenggarakan
dua tahun sekali.
Pada saat ini tenis meja merupakan ukuran olahraga prestasi
internasional, selama 30 tahun menjadi ukuran prestasi nasional.
Pertandingan tenis meja diselenggarakan di London tahun 1926, yang
semata-mata merupakan kompetisi antara 7 negara dan selanjutnya
diikuti oleh 34 negara. Tahun 1930 Inggris mampu mendapat unggulan,
yakni Fred Derry yang memenangkan kejuaran tunggal Wimbolden pada
tahun 1928 1929. Sukses yang diperoleh Eropa Timur, membuat nama
Viktor Barna dari Richard Bergmann menjadi tokoh legendaris. Barna
sendiri menjadi raja tenis meja selama 16 tahun dalam nomor tunggal dan
ganda.
Olahraga ini pun segera menyebar ke Jepang dan negara Asia lain. Jepang pun
mendominasi olahraga tersebut pada 1950-1960-an. Namun, Cina langsung
mengejar ketertinggalan. Sekitar 1960-an dan 1970-an, Cina menguasai sendiri tenis
meja. Tapi, setelah tenis meja menjadi cabang olahraga yang dilombakan di
Olimpiade pada 1980-an, negara lain seperti Swedia dan Korea Selatan turut masuk
dalam jajaran papan atas dunia.
Ping pong itulah nama permainan tenis meja yang lebih di kenal dalam
masyarakat. Istilah kata ping pong merupakan nama resmi dari tenis meja untuk
Republik Rakyat Cina, namun di Indonesia juga tidak asing lagi dengan istilah ping
pong. Permainan ping pong sama dengan permainan badminton yaitu menggunakan
raket, namun raket bola ping pong terbuat dari papan dan dilapisi dengan karet atau
sering disebut bat (baca bet). Sejarah tenis meja masuk ke asia melalui Republik

Rakyat Cina, Jepang dan Korea. Negara-negara tersebut merupakan pelopor


perkembangan tenis meja di Asia. Sedangkan sejarah tenis meja di Indonesiabaru
dikenal pada tahun 1930. Pada masa itu hanya dilakukan di balai-balai pertemuan
orang-orang Belanda sebagi suatu permainan rekreasi. Pada tahun 1939 sebelum
perang dunia ke II para tokoh petinis meja indonesia mendirikan PPPSI (Persatuan
Ping Pong Seluruh Indonesia). Dan sejak itu, Perkembangan tenis meja di Indonesia
hingga sekarang bisa dikatakan cukup pesat.
Permainan tenis meja masuk Asia Selain India setelah tahun 1910. Namun usahausaha terorganisir untuk memperkokoh kepentingan tenis meja baru berakar pada
waktu diselenggarakannya kejuaraan dunia di Bombay pada bulan Februari 1952.
Negara-negara Asia sebagai peserta di dalam kejuaraan dunia tersebut memutuskan
untuk membentuk federasi tenis meja asia yang dalam bahasa inggris lebih dikenal
dangan The Table Tennis Federation of Asia.Federasi ini telah menyelenggarakan
dangan sukses 10 kejuaraan Asia.

1. MEJA
a. Permukaan paling atas dari meja, dikenal sebagai permukaan-main (playing surface),
harus berbentuk segiempat, dengan panjang 2,74m dan lebar 1,525m, dan harus
diletakkan datar setinggi 76cm dari lantai.
b. Permukaan-main harus bukan bagian tambahan yang menempel vertikal di pinggir atas
meja.
c. Permukaan-main boleh terbuat dari sembarang bahan (material) dan harus menghasilkan
pantulan merata yaitu sekitar 23cm bila sebuah bola standar dijatuhkan ke meja tersebut
dari ketinggian 30cm.
d. Permukaan-main harus merata berwarna gelap dan kasat/tidak silau (matt), namun
berwarna putih untuk garis pinggir (side line), lebar 2cm, sepanjang 2,74m tiap sisi meja
dan 2cm selebar 1,525m tiap ujung meja.
e. Permukaan-main harus dibagi menjadi 2 bagian-meja (court) yang sama melalui sebuah
jaring (net) yang dipasang tegak (vertikal) dan dipasang sejajar (paralel) dengan kedua
garis-akhir (end line), dan harus mencapai bagian kosong di pinggir kedua sisi meja.
f. Dalam permainan double, tiap bagian-meja harus dibagi lagi menjadi setengah bagian
sama yang dibatasi oleh garis-tengah berwarna putih, selebar 3mm, paralel dengan kedua
garis-pinggir meja; garis-tengah harus dianggap sebagai bagian penuh dari masingmasing setengah bagian-meja.
g. Permukaan atas meja yang secara umum diistilahkan sebagai Playing surface harus
berbentuk segi empat dengan ukuran panjang 2,74 meter dan lebar 15,25 meter.
Permukaan ini harus terletak horisontal pada ketinggian 760 mm di atas lantai.
h. Permukaan atas meja dapat terbuat dari material apapun juga, asalkan kemungkinan
pantulan bola setinggi 220 sampai 250 mm dengan menggunakan bola standar (sebaiknya
yang jenis medium) dan dijatuhkan dari ketinggian 305 mm dari atas permukaan meja.

i. Permukaan meja ini harus berwarna gelap, kalau mungkin hijau tua. Permukaan meja ini
tidak boleh berkilat dan dibatasi dengan garis putih sebesar 20 mm di semua sisinya.
1) Garis putih yang membatasi lebar permukaan meja sepanjang 1,525 meter akan diberi
namabatasakhir(endlines).
2) Garis putih yang membatasi panjang permukaan meja sepanjang 2,74 meter akan
diberinamabatassisi(sidelines).
j.

Bagi permainan ganda, permukaan meja ini akan dibagi menjadi dua bagian dengan garis
putih selebar 3 mm. Garis tengah ini pararel dengan batas sisi dan akan diberi nama
batas tengah ( centre line). Batas tengah yang sudah digambarkan secara permanen ini
tak perlu dihapus apabila meja hendak dipakai untuk permainan tunggal.

2. RAKITAN NET
a. Permukaan meja akan dibagi menjadi dua sisi dengan ukuran yang sama dengan
perantaraan sebuah jaring (net) yang pararel dengan batas akhir meja tersebut.
b. Net ini akan ditegangkan oleh tali yang diikat pada kedua belah sisi pada sebuah tiang
penyangga setinggi 152,5 mm, sedangkan batas sisi dari kedua tiang penyangga harus
berjarak 152,5 mm dari batas sisi permukaan meja.
c. Panjang net itu, beserta perpanjangnya di sisi kanan dan kiri harus berukuran : panjang
1.83 m sedangkan seluruh panjang tersebut, terhitung dari ujung atas net, harus berjarak
152,2 mm di atas permukaan meja.
d. Rakitan-net (net assembly) harus terdiri dari jaring (net), gantungan-jaring (suspension)
dan tiang-penopang (supporting posts), termasuk penjepit-penjepit (clamps) yang
dilekatkan ke meja.
e. Jaring (net) harus digantung-regang (suspended) dengan batang (cord) di setiap ujungnya
yang dilekatkan tegak-lurus bersama penyangga (post) setinggi 15,25cm, batas ukuran
tiang luar penyangga berjarak 15,25cm dari luar garis-tepi (side line).
f. Bagian atas (top) sepanjang jaring (net) harus setinggi 15,25cm berada di atas
permukaan-main.
g. Bagian bawah (bottom) sepanjang jaring (net) harus serendah mungkin dengan
permukaan-main dan dibagian kedua ujung jaring (net) harus serapat mungkin dengan
tiang-penyangga.

3. BOLA
a. Bola harus berbentuk bulat-berongga (spherical), dengan diameter 40mm.
b. Bola harus memiliki berat 2,7 gr.
c. Bola harus terbuat dari bahan celluloid ataupun bahan plastik serupa dan harus berwarna
putih atau orange, dan kasat/tidak licin mengkilap (matt).

GAMBAR LAPANGAN TENIS MEJA

4. Tehnik Tenis Meja


1. Sepuluh Perintah Tenis Meja
1. Gaya bermain apa saja yang Anda inginkan. Jangan biarkan orang lain mendikte
bagaimana anda harus bermain, tetapi dengarkan nasihat untuk memperbaikinya.
Gaya anda bisa menjadi perpanjangan dari kepribadian Anda. Semakin banyak
memiliki gaya permainan, semakin kaya akan variasi, bawa sesuatu ke permainan.
Jadilah diri sendiri.
2. Bermain dengan peralatan apapun yang anda inginkan, tetapi seharusnya tidak
membatasi pilihan taktis anda atau pilihan lainnya. Gunakan peralatan yang anda bisa
dan harus bisa dgn cara memainkan peralatan lainnya. Eksperimentasi adalah kunci.
3. Mengembangkan taktik-taktik dari counter, serve, poin, pertandingan, peralatan
lawan, gaya dari lawan, perilaku lawan, taktik lawan, apapun. Berpikirlah sebelum,
selama dan setelah bermain.
4. Menghormati orang lain.Adalah cara untuk menjadi dihormati. Jangan menggunakan
taktik untuk kecewa, ketakutan atau mengganggu lawan, disetiap point. bermainlah
jika seseorang meminta anda untuk bermain. Cobalah untuk bersenang-senang dan
biarkan orang lain yang memiliki rasa senang juga. Memberikan nasihat dan
membantu pemain lain. dan memberikan respect.
5. Belajar untuk menang dan belajar untuk kalah, biasakan diri anda menerima
kesalahan dan keterbatasan dan kekurangan tehnik anda, jangan mengeluh ketika anda
kalah. Anda kalah karena anda tidak menerima kekalahan tersebut.
6. Tidak ada keberuntungan, coba tempatkan bola anda persis jatuh didepan net atau
diujung meja..maka anda akan terbiasa dengan pukulan-pukulan tersebut begitu pula
dengan lawan anda, jika pukulan mereka menyentuh net atau ditepi meja cobalah
untuk tetap fokus mengembalikan bola dari mereka.
7. Meningkatkan gaya dan teknik. Memperbaiki kelemahan lebih mudah daripada
meningkatkan kekuatan, dan ingat bahwa lawan yang pintar akan melihat pada setiap
kelemahan. Pertama memutuskan untuk melatih apa, mengapa dan bagaimana yang
akan dilakukan, kemudian latihlah. Belajar untuk rally.

8. Aturan dan peralatan akan berubah, sehingga gaya tertentu atau peralatan dapat
diistimewakan. Jika anda bisa berubah kapan saja, anda juga dapat menerima
perubahan dan mereka yang bermain di beberapa kekurangan, seperti Gaya yang
kurang disukai, atau bahkan dirugikan oleh peraturan yakinlah masih bisa menang.
Hanya diperlukan usaha yang lebih keras.
9. Tidak ada peralatan yang tidak adil. Tidak ada gaya yang buruk dengan olahraga.
Tidak ada pemain yang inferior atau superior dengan cara apapun, dan tentu saja anda
tidak berhak untuk menghakimi seseorang. Tinggalkan semua olahraga jika anda
berpikir berbeda dari ini.
10. Satu-satunya hukum yg harus dihormati adalah peraturan ( the rules of the game ).
Hal ini berarti bahwa satu-satunya cara menunjukkan permainan seharusnya mainkan.
Bacalah, patuhi semua peraturan, dan lalu tegakkan. Cobalah untuk memanfaatkan
aturan untuk keuntungan Anda.
2.

Langkah Dasar Menuju Keberhasilan Bermain Tenis Meja :


1. Menentukan peralatan tenis meja
2. Lakukanlah pemanahasan dan pelemasan
3. Cara memegang bet dan mengontrtol bet
4. Posisi siap pukulan porhand dan backhand
5. Penepatan kaki (bagaimana cara bergerak)
6. Permainan spin
7. Dasar pukulan (chooping, pushing ; backspin, bloking, looping,lobbing)
8. Servis dan kemudian ketingkatan selanjutnya
9. Tipe permainan, taktik bermain dan strategi
2.4 Cara Bermain Tenis Meja
2.4.1 Permainan tunggal
Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.
Servis berganti pemain setiap mencapai poin kelipatan 2.
Pemegang servis bebas menempatkan bola dari segala penjuru lapangan.
Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 11, dan kemenangan diraih
apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 15-13, 1816
2.4.2 Permainan ganda

Setiap bola mati menghasilkan nilai satu.


Servis bergantian setiap poin kelipatan 5.
Pemain bergantian menerima bola dari lawan
Pemegang servis hanya bisa menempatkan bola ke ruang kamar sebelah kanan lawan.
Permainan satu set berakhir apabila pemain mencapai nilai 21, dan kemenangan diraih
apabila mencapai 3 atau 4 kali kemenangan set.
Apabila terjadi deuce, permainan berakhir jika selisih nilai adalah 2. misal: 24-26, 22-

Anda mungkin juga menyukai

  • Puisi Bencana Alam
    Puisi Bencana Alam
    Dokumen2 halaman
    Puisi Bencana Alam
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Tarian Daerah
    Tarian Daerah
    Dokumen2 halaman
    Tarian Daerah
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Taken 3
    Taken 3
    Dokumen2 halaman
    Taken 3
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Hachiko 1
    Hachiko 1
    Dokumen2 halaman
    Hachiko 1
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Tarian Daerah
    Tarian Daerah
    Dokumen2 halaman
    Tarian Daerah
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Iklan
    Iklan
    Dokumen4 halaman
    Iklan
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Hachiko 1
    Hachiko 1
    Dokumen2 halaman
    Hachiko 1
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Alat Alat Musik
    Alat Alat Musik
    Dokumen5 halaman
    Alat Alat Musik
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Profil Ibu Sud
    Profil Ibu Sud
    Dokumen2 halaman
    Profil Ibu Sud
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • The Karate Kid
    The Karate Kid
    Dokumen2 halaman
    The Karate Kid
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Hachiko 1
    Hachiko 1
    Dokumen2 halaman
    Hachiko 1
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Hachiko 1
    Hachiko 1
    Dokumen2 halaman
    Hachiko 1
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Habibie Dan Ainun
    Habibie Dan Ainun
    Dokumen2 halaman
    Habibie Dan Ainun
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Profil Ibu Sud
    Profil Ibu Sud
    Dokumen2 halaman
    Profil Ibu Sud
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Teknik Bermain Bola Voli
    Teknik Bermain Bola Voli
    Dokumen6 halaman
    Teknik Bermain Bola Voli
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Cerita Anak
    Cerita Anak
    Dokumen5 halaman
    Cerita Anak
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Tugas Sjarah Bangsa Indonesia
    Tugas Sjarah Bangsa Indonesia
    Dokumen16 halaman
    Tugas Sjarah Bangsa Indonesia
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • KISI - Kisi PKN
    KISI - Kisi PKN
    Dokumen4 halaman
    KISI - Kisi PKN
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Bio 2 Sistem-Koordinasi
    Bio 2 Sistem-Koordinasi
    Dokumen4 halaman
    Bio 2 Sistem-Koordinasi
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 10
    Kelompok 10
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 10
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Batu
    Batu
    Dokumen19 halaman
    Batu
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Daftar Kabupaten 1
    Daftar Kabupaten 1
    Dokumen5 halaman
    Daftar Kabupaten 1
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Cerita Rakyat
    Cerita Rakyat
    Dokumen8 halaman
    Cerita Rakyat
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Kelompok 11
    Kelompok 11
    Dokumen1 halaman
    Kelompok 11
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • 4 Fasa-Fasa Bulan
    4 Fasa-Fasa Bulan
    Dokumen18 halaman
    4 Fasa-Fasa Bulan
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Biografi Mahatma Gandhi
    Biografi Mahatma Gandhi
    Dokumen2 halaman
    Biografi Mahatma Gandhi
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • Contoh Kuisoner
    Contoh Kuisoner
    Dokumen24 halaman
    Contoh Kuisoner
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • 2 Arah Kiblat
    2 Arah Kiblat
    Dokumen23 halaman
    2 Arah Kiblat
    RoygunEdwin
    Belum ada peringkat
  • BBM 7
    BBM 7
    Dokumen54 halaman
    BBM 7
    Rudy Asnady
    Belum ada peringkat