Anda di halaman 1dari 2

PROFIL IBU SUD

Siapa yang tidak kenal Ibu Sud? Wanita yang memiliki nama lengkap Saridjah Niung
Bintang Soedibjo ini terkenal sebagai seorang pencipta lagu anak-anak yang handal.
Beliau lahir pada tanggal 26 Maret 1903 dan wafat pada tahun 1993 dalam usia 85
tahun. Wanita keturunan Jawa ini sangat mahir bermain biola dan memiliki jiwa
nasionalisme yang tinggi.
Ibu Sud mulai terjun ke dunia musik pada tahun 1927. Pada tahun ini, beliau menjadi
penyiar di radio NIROM (Nederlandsch-Indische Radio Omroep Maatschappij atau
dalam bahasa Indonesia adalah Maskapai Siaran Radio Hindia-Belanda) yang
semenjak kemerdekaan tahun 1945 diubah namanya menjadi Radio Republik
Indonesia (RRI). Beliau tergerak untuk menciptakan lagu anak karena melihat kondisi
anak-anak pada masa penjajahan yang sepertinya kurang bergembira. Jiwa nasionalis
dalam dirinya membuat beliau menciptakan lagu-lagu anak dalam bahasa Indonesia.
Ibu Sud diperkirakan telah menciptakan lebih dari 200 lagu anak. Sebagian besar lagu
ciptaan beliau merupakan lagu yang bersemangat dan ceria. Beliau tidak hanya handal
di bidang musik namun juga menguasai seni teater dan seni batik. Beliau pernah
menulis naskah dan mementaskan Operet Balet Anak-anak Sumi pada tahun 1955 di
GKJ (Gedung Kesenian Jakarta). Operet tersebut dikoreografi oleh Ny. Nani Loebis dan
ditata musiknya oleh R.A.J Soedjasmin. Beliau juga pernah membentuk grup teater
yang diberi nama Tonil Amatir pada tahun 1926. Beliau terkenal mahir membatik dan
berdedikasi tinggi dalam melestarikan budaya batik Indonesia. Dedikasi tinggi tersebut
membuat beliau memperoleh penghargaan Satya Lencana Kebudayaan dari
pemerintah.
Selain sebagai seniman, Ibu Sud juga merupakan salah satu tokoh pergerakan
kebangkitan nasional 1928. Beliau turut mengiringi lagu Indonesia Raya ciptaan W.R.
Supratman dengan alunan biola ketika lagu tersebut pertama kali diperdengarkan pada
tanggal 28 Oktober 1928 yang merupakan hari Sumpah Pemuda. Beliau juga memiliki
sahabat-sahabat nasionalis seperti Cornell Simanjuntak dan Ismail Marzuki.
Menjelang akhir hayatnya, Ibu Sud tetap menjaga dedikasinya terhadap anak-anak
dengan terus menciptakan lagu-lagu berkualitas dan tetap melestarikan kebudayaan
batik nasional.

PROFIL PAK KASUR

Pak Kasur yang memiliki nama lengkap Soerjono adalah seorang pencipta lagu anakanak yang handal. Beliau lahir di Purbalingga, Jawa Tengah, pada tanggal 26 Juli 1912.
Pak Kasur dikenal tidak hanya sebagai pengajar dan pendidik anak-anak, namun juga
sebagai sahabat anak-anak.
Pak Kasur berasal dari keluarga Reksomenggolo dan merupakan putra bungsu dari 8
bersaudara. Pak Kasur menamatkan sekolah di HIS Purbalingga dan hanya dapat
meneruskan hingga tingkat MULO yang setara SMP pada masa penjajahan Belanda
karena terpentok masalah biaya. Setamat dari MULO, beliau menjadi guru bantu di HIS
Ardjoena School, Yogyakarta. Yayasan tersebut melihat potensi seorang pendidik
anak-anak yang berkualitas dalam diri Pak Kasur, sehingga yayasan tersebut
memutuskan untuk membiayai pendidikan guru secara formal bagi beliau di HIK atau
Sekolah Guru Bantu.
Pada masa perjuangan kemerdekaan melawan Jepang, Pak Kasur turut dalam gerakan
gerilya di kawasan Jawa Barat. Pada masa itulah Pak Kasur bertemu dengan Sandiyah
(Ibu Kasur), seorang gadis Palang Merah yang kemudian menjadi istrinya pada tahun
1946. Tidak lama setelah menikah, Pak Kasur pindah ke Jakarta dan membina rumah
tangga di ibukota.
Pada tahun 1950-an, Pak Kasur menerima tawaran dari M. Natsir, perdana menteri RI
yang pertama, untuk memimpin sebuah lembaga pendidikan. Pak Kasur juga sempat
menjadi anggota Badan Sensor Film. Pak Kasur mulai dikenal anak-anak pada tahun
1952, ketika ia mengasuh siaran anak-anak di Radio Republik Indonesia (RRI). Siaran
tersebut tidak hanya terkenal di tanah air, namun juga digemari anak-anak di
Singapura. Hal ini membuat Radio Singapura mengundang Pak Kasur untuk melakukan
siaran tamu untuk menghibur anak-anak di sana. Hal ini merupakan prestasi yang
mengharumkan nama bangsa di luar negeri. Pada tahun 1960-1966, beliau mengasuh
acara anak-anak bertajuk Taman Indria di TVRI.
Sebagai seorang pencipta lagu, Pak Kasur telah menelurkan lebih dari 200 lagu anakanak. Balonku, Dua mata saya, Potong bebek angsa, Sepedaku, dan Pelangi-pelangi
adalah beberapa lagu ciptaan beliau. Pak Kasur wafat dalam usia 78 tahun pada
tanggal 26 Juni 1992.

Anda mungkin juga menyukai