Anda di halaman 1dari 1

Proses Absorbsi Lemak ( Penyerapan Lemak)

Makanan akan melewati kerongkongan menuju lambung, tempat penyerapan lemak


berlangsung. Di sini, 10-20% lemak dari makanan dipecah. Lemak tersebut akan memasuki
usus kecil, di mana tetes-tetes lemak besar diuraikan lebih lanjut oleh kontraksi usus
(peristaltik) dan emulsifier (asam empedu dan lesitin) menjadi tetesan lemak yang lebih kecil.

Sebagian besar lemak pada makanan berbentuk trigliserida. Trigliserida terdiri dari rangka
struktur gliserol dengan tiga asam lemak yang menempel dan menjadi bentuk molekuler
seperti huruf besar E. Enzim lipase gastrointestinal memecah trigliserida yang terdapat di
tetesan lemak kecil menjadi asam lemak bebas dan monogliserida, yang cukup kecil untuk
memasuki sel-sel mukosa dinding usus. Untuk itu, molekul-molekul ini harus dapat larut
dalam air.

Asam empedu membungkus asam lemak bebas, monogliserida, vitamin yang larut dalam
lemak, lesitin dan kolesterol untuk membentuk tetesan mikroskopik larut air yang disebut
misel. Misel kemudian menuju dinding sel dinding usus, di mana asam lemak bebas dan
monogliserida melewati membran dan memasuki sel. Misel sendiri tidak melewati membran.
Setelah memasuki sel mukosa, asam lemak dan monogliserida bergabung lagi menjadi
trigliserida. Proses pencernaan selesai dan lemak dapat diedarkan melalui sistem limfatik
menuju sistem peredaran darah lalu ke seluruh tubuh untuk digunakan sebagai energi atau
disimpan di sel lemak yang disebut dengan adiposit.

Sumber : Moehji,sjahmien.1992.ilmu gizi dasar.jakarta:Bharatara.

Anda mungkin juga menyukai