Anda di halaman 1dari 7

TUGAS I

ALAT PENUKAR KALOR


NAMA

: SUPRIADI

NIM

: D211 12 002

KELAS

:A

1. Alat penukar kalor adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin.
Berdasarkan kontak dengan fluida, alat penukar kalor tersebut dapat dibedakan menjadi
dua macam, antara lain :
a. Alat penukar kalor kontak langsung Pada alat ini fluida yang panas akan bercampur
secara langsung dengan fluida dingin (tanpa adanya pemisah) dalam suatu bejana atau
ruangan.
b. Alat penukar kalor kontak tak langsung Pada alat ini fluida panas tidak berhubungan
langsung (indirect contact) dengan fluida dingin. Jadi proses perpindahan panasnya
itu mempunyai media perantara, seperti pipa, plat, atau peralatan jenis lainnya. Salah
satu contohnya adalah kondensor.
Berdasarkan tipe aliran di dalam alat penukar panas ini, ada 4 macam aliran yaitu :
a.
b.
c.
d.

Counter current flow (aliran berlawanan arah)


Paralel flow/co current flow (aliran searah)
Cross flow (aliran silang)
Cross counter flow (aliran silang berlawanan)

2. Mekanisme alat penukar kalor


a. Kondensor
Kondensor adalah suatu alat yang memungkinkan perpindahan panas dan bisa
berfungsi sebagai pemanas maupun sebagai pendingin. Biasanya, medium pemanas
dipakai uap lewat panas (super heated steam) dan air biasa sebagai air pendingin
(cooling water). Penukar panas dirancang sebisa mungkin agar perpindahan panas
antar fluida dapat berlangsung secara efisien. Pertukaran panas terjadi karena adanya

kontak, baik antara fluida terdapat dinding yang memisahkannya maupun keduanya
bercampur langsung begitu saja. Pada PT. Siemens Indonesia, kondensor digunakan
pada sebuah sistem tertutup. Sistem tertutup ini dapat dilihat pada Gambar 1.

Gambar 1. Sistem tertutup PT. Siemens Indonesia.


Sumber : eprints.undip.ac.id/41607/3/BAB_II.pdf
Pada sistem tertutup di Gambar 1, kondensor berguna untuk mengkondensasi uap
keluaran dari turbin. Hal ini terjadi karena uap bersentuhan langsung dengan pipapipa yang di dalamnya dialiri oleh air pendingin. Air pendingin yang digunakan
berasal dari air Laut Jawa. Air laut dibersihkan dengan sistem pembersih air dingin
(20) dan disirkulasi oleh pompa-pompa air dingin (21) menuju kondensor sebelum
kembali lagi ke laut melalui saluran air (23). Uap setelah kondensasi kemudian
mengalir melewati beberapa pemanas awal (16) dan dibawa dengan pompa air umpan
(18) melewati pemanas awal lebih lanjut menuju generator uap [9].
b. Chiller
Chiller adalah mesin refrigerasi yang berfungsi untuk mendinginkan air pada sisi
evaporatornya. Air dingin yang dihasilkan selanjutnya didistribusikan ke mesin
penukar kalor (FCU / Fan Coil Unit). Jenis Chiller didasarkan pada jenis
kompressornya:
Reciprocating
Screwc.

CentrifugalJenis Chiller didasarkan pada jenis cara pendinginan kondensornya :

AirCooler
WateCooler

Prinsip kerja dari mesin Water Chiller ini adalah mendinginkan suatu media yang
menghasilkan panas dengan cara di aliri air yang dingin, sehingga melalui air ini
panas bisa di redam sesuai dengan kemampuan mesin & temperature yang
diharapkan.Air dingin dari mesin Water Chiller ini di pompa menuju media yang di
dinginkan, seperti Matras Mesin moulding, Transformator, SCR Tig Welding Dll.
Setelah melewati media yang dikehendaki, air kembali menuju ke bak pendinginan
untuk di dinginkan oleh evaporator. Setelah di dinginkan dalam bak oleh evaporataor,
air kembali di pompa menuju media yang dikehendaki.
c. Cooler
Cooler merupakan alat penukar kalor yang berfungsi sebagai pendingin atau dengan
kata lain berfungsi untuk mendinginkan fluida panas pada proses.Prinsip kerja cooler
adalah menarik udara segar dari luar, kemudian menyaring dan mendinginkannya
dengan menggunakan CEL PAD sebagai Filter. Sehingga debu dan udara panas dari
dalam ruangan akan terdorong keluar. Dengan menggunakan sistem ini maka akan
terjadi pertukaran udara dari luar ke dalam ruangan, penurunan suhu dan peningkatan
jumlah O2 dalam waktu yang sama.
d. Evaporator
Alat penukar kalor ini digunakan untuk penguapan cairan menjadi uap. Dimana pada
alat ini menjadi proses evaporasi (penguapan) suatu zat dari fasa cair menjadi uap.
Yang dimanfaatkan alat ini adalah panas latent dan zat yang digunakan adalah air atau
refrigerant cair. Evaporator adalah sebuah alat yang berfungsi mengubah sebagian
atau keseluruhan sebuah pelarut dari sebuah larutan dari bentuk cair menjadi uap.
Evaporator mempunyai dua prinsip dasar, untuk menukar panas dan untuk
memisahkan uap yang terbentuk dari cairan. Evaporator umumnya terdiri dari tiga
bagian, yaitu penukar panas, bagian evaporasi (tempat di mana cairan mendidih lalu
menguap), dan pemisah untuk memisahkan uap dari cairan lalu dimasukkan ke dalam
kondenser (untuk diembunkan/kondensasi) atau ke peralatan lainnya. Hasil dari
evaporator (produk yang diinginkan) biasanya dapat berupa padatan atau larutan
berkonsentrasi. Larutan yang sudah dievaporasi bisa saja terdiri dari beberapa

komponen volatil(mudah

menguap). Evaporator

biasanya

digunakan

dalam

industri kimia dan industri makanan. Pada industri kimia, contohnya garam diperoleh
dari

air

asin

jenuh

(merupakan

contoh

dari

proses

pemurnian)

dalam

evaporator. Evaporator mengubah air menjadi uap, menyisakan residu mineral di


dalam evaporator. Uap dikondensasikan menjadi air yang sudah dihilangkan
garamnya. Pada sistem pendinginan, efek pendinginan diperoleh dari penyerapan
panas oleh cairan pendingin yang menguap dengan cepat (penguapan membutuhkan
energi panas). Evaporator juga digunakan untuk memproduksi air minum,
memisahkannya dari air laut atau zat kontaminasi lain.

Gambar 2. Evaporator
Sumber:https://www.google.com/url?
sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=3&cad=rja&uact=8&ved=0CCYQFjAC&
url=https%3A%2F%2Findrawibawads.wordpress.com%2Ftag
%2Fprinsipkerjaevaporator
%2F&ei=9DjTVJi9Dcbt8gW4zoLoDA&usg=AFQjCNFIVRSEpOfcpy4VPt7DTb16
w0aYA&sig2=y2sFHg4xVPk5z_p1v_lzcw&bvm=bv.85464276,d.dGc
Spesifikasi Honda Vario 125 CBS Idling Stop

Gambar 3. Honda Vario 125 CBS Idling Stop


Sumber : https://www.google.com/search

Panjang X lebar X tinggi : 1.918 x 689 x 1.103 mm


Jarak Sumbu Roda : 1.281 mm
Jarak terendah ke tanah : 128 mm
Berat kosong : 112 kg
Tipe rangka : Tulang punggung
Tipe suspensi depan : Teleskopik
Tipe suspensi belakang : Lengan ayun dengan shockbreaker tunggal
Ukuran ban depan : 80/90 14 M/C 40P
Ukuran ban belakang : 90/90 14 M/C 46P
Rem depan : Cakram hidrolik, dengan piston tunggal
Rem belakang : Tromol
Kapasitas tangki bahan bakar : 5,5 liter
Tipe mesin : 4 langkah, SOHC
Diameter x langkah : 52,4 x 57,9 mm
Volume langkah : 124,8 cc
Perbandingan Kompresi : 11,0 : 1
Daya Maksimum : 11.3 PS / 8.500 rpm
Torsi Maksimum : 1.1 kgf.m / 5.000 rpm
Kapasitas Minyak Pelumas Mesin : 0,8 liter pada penggantian periodik
Kopling Otomatis : Otomatis, sentrifugal, tipe kering
Gigi Transmsi : Otomatis, V-Matic
Starter : Pedal dan Elektrik
Aki : 12 V 5 A.h (tipe MF)

Busi : ND U22EPR-9, NGK CPR7EA-9


Sistem Pengapian : Full Transisterize, Baterai

DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Evaporator
https://indrawibawads.wordpress.com/tag/prinsip-kerja-evaporator/
http://rofimoch.blogspot.com/2013/04/makalah-alat-penukar-kalor.html
http://saco-indonesia.com/?backlink=222&idd=1127
https://ummuzuhail.wordpress.com/dunia/cooler-dan-cooling-tower/

Anda mungkin juga menyukai