Anda di halaman 1dari 32

KEBUDAYAAN DAN KESENIAN

DI KOTA SURABAYA PADA


ERA GLOBALISASI
DEWI AMALIA

2513100103

A N D I FA RA H D E S I TA

2513100113

D I A N D RA P I YA N D A N I

2513100114

ELISABETH

2513100120

C L A RA B E AT R I X H U TA P E A
2513100180
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH
NOPEMBER
S U RA B AYA
SEMESTER GASAL 2014/2015

LATAR BELAKANG

Sebagai sebuah proses, globalisasi

menghomogenisasi
segala bidang termasuk budaya
bertujuan untuk

(Mubah, 2011)

LATAR BELAKANG

The Self

The Net

LATAR BELAKANG
Tantangan Budaya Masyarakat Indonesia

Kemajuan teknologi komunikasi dan informasi mendekatkan jarak dan


waktu.
Identitas negara berkembang maupun bergeser dengan cepat di
Indonesia.
Secara umum, terlihat pada kondisi kekinian negara ini bahwa
terdapat indikasi terancamnya identitas bangsa oleh globalisasi

Bukti nyata:

melunturnya nilai-nilai identitas kultural Indonesia terlihat


dalam kehidupan sehari-hari, pada
gaya bahasa,
gaya berpakaian,
pola konsumsi,
dan teknologi informasi.

PENELITIAN LAPANGAN
OBJEK OBSERVASI
Tempat Pertunjukan Budaya di Taman
Hiburan Rakyat Surabaya
Jalan Kusumabangsa 112-114

Tempat wisata kebudayaan ini menyediakan


hiburan kesenian tradisional Jawa Timur, sering
disebut sebagai Kampung Seni Surabaya. Taman
Hiburan Rakyat (THR) merupakan tempat
berkumpulnya seniman-seniman yang ada di
Surabaya

Metode penelitian
Metode
penelitian
Pengamat
an
Langsung

Wawancar
a

Kuisioner

PENGAMATAN
LANGSUNG

Frekuensi konser yang kecil disertai lokasi konser yang


berada di dalam pemukiman membuat pementasan
tersebut semakin susah untuk dijangkau
Sarana dan prasarana yang disediakan untuk konser
budaya dinilai sangat kurang
Terdapat tiga gedung yang menunjang
pementasan budaya yaitu Gedung Pentas, Gedung
Irama Budaya, dan Gedung Pertunjukan.
Dua gedung dengan kondisi tidak terawat yaitu
Gedung Pertunjukan dan Gedung Irama Budaya

Pembersihan pada kedua gedung tersebut juga kurang


karena banyaknya debu dan kotoran yang berada pada
kedua gedung tersebut.

PENGAMATAN
LANGSUNG

PENGAMATAN
LANGSUNG

PENGAMATAN
LANGSUNG

PENGAMATAN
LANGSUNG

PENGAMATAN
LANGSUNG

PENGAMATAN
LANGSUNG

Wawancara
Untuk
memperoleh
informasi
terkait
perkembangan
budaya di
Surabaya

Tujuan

Narasumb
er

Bapak Krisna dan


Ayu Wardhani

Waktu dan
Tempat

Hasil
Wawancar
a

Gedung Pertunjukan,
THR
Minggu, 26 Oktober
2014,
16.30-18,00

Wawancara
Bapak Krisna

Pemilik Sanggar Medang Taruno


Budoyo, penanggung jawab
pementasan Ludruk di Gedung
Kebudayaan THR Surabaya
Surabaya masih memiliki bibit unggul
yang bisa dilatih untuk mencintai
kesenian dan kebudayaan daerah.
Beliau beserta istri melakukan
pendekatan pada anak dan orang tua
untuk memperkenalkan budayabudaya dan kesenian di Surabaya.
Antusiasme anak-anak sangat tinggi,
lain halnya dengan antusiasme para
remaja yang mulai menurun.
Banyak prestasi yang telah diraih oleh
sanggar ini.

Ayu Wardhani

Empat tahun sudah Ayu menekuni seni


Ludruk dengan profesional
Minat Ayu mulai tumbuh saat ia masih
di bangku TK ketika ia menyaksikan
kesenian-kesenian khas Surabaya
Ayu telah memenangkan lomba-lomba
baik tingkat kota, provinsi maupun
nasional.
Masih sedikit jumlah anak-anak yang
tertarik pada kesenian khas Surabaya.
Menurut Ayu, hal tersebut dikarenakan
rasa kecintaan mereka terhadap
budaya dan seni tradisional kurang
dipupuk sejak dini

Kuisioner

Metode

Randomized
Sampling

Target
Koresponden

Kalangan Anakanak, Remaja dan


Orang Tua

Jumlah
Koresponden

60 sample

Kuisioner
Hasil Tabulasi
Sampling

Kuisioner
Presentase Pengetahuan Masyarakat terhadap Kebudayaan dan Kesenian Surabaya

45%

Ya

55%
Tidak

Presentase Peranan Pemerintah terhadap Kebudayaan dan Kesenian Surabaya Menurut Penduduk Surabaya

52%

48%
Suda
h

Kuisioner
Presentase Masyarakat Menonton Konser (Lokal atau Internasional) dalam Tiga Bulan Terakhir

35%

Ya
65%

Tidak

Presentase Masyarakat yang Menonton Pentas Kesenian Surabaya dalam Tiga Bulan Terakhir

28%

72%

Ya
Tida
k

Kuisioner
Rekapitulasi Lokasi Masyarakat untuk Menyaksikan Pentas Seni di Surabaya
32

16
12

Gubernur Suryo

Taman Hiburan Rakyat

Lain-lain

Analisis
Kondisi
Kekinia
n

Solusi

ANALISI
S

Faktior
Penyeba
b

Masalah

Analisis

KONDISI KEKINIAN
Kecenderungan perubahan sifat masyarakat, pengaruh
budaya luar terhadap kebudayaan lokal dapat dilihat dari

berkurangnya keinginan masyarakat untuk dapat


melestarikan kebudayaan Indonesia.

Kebudayaan-kebudayaan daerah semakin


lenyap di kalangan masyarakat, bahkan hanya dapat
disaksikan pada saat-saat tertentu saja,
misalnya saat penyelenggaraan pesta rakyat yang hanya
diadakan sekali dalam setahun.

Analisis

MASALAH
Kondisi budaya dan seni di Kota Surabaya juga terpengaruh oleh
budaya asing yang masuk melalui arus globalisasi. Pementasan

kurang mendapatkan respon


yang baik dari masyarakat.

seni budaya daerah

Hal ini dapat dilihat dari sepinya pengunjung yang datang ke

pementasan budaya lokal. Observasi dilakukan


pada tempat pementasan budaya lokal, yaitu Taman Hiburan
Rakyat Surabaya.

Analisis

FAKTOR PENYEBAB
masyarakat tidak mampu
menahan arus globalisasi dengan tepat
Kondisi dimana

akan berdampak pada pudarnya atau tergesernya nilai-nilai


atau budaya bangsa itu sendiri.

Tidak adanya filterisasi terhadap budaya


luar yang masuk berdampak pada kondisi budaya
yang heterogen.

Kurangnya kepedulian masyarakat dan


pemerintah terhadap pelestarian budaya bangsa

menyebabkan generasi penerus lebih mengenal budaya


modern yang masuk pada saat ini.

Analisis

SOLUSI
Filterisasi atau penyaringan budaya
luar yang masuk diperlukan untuk memilih mana budaya
yang

baik dan cocok dengan kondisi bangsa Indonesia.

Pemerintah hendaknya memperbaiki atau melakukan

pengecekan secara berkala pada cagar budaya yang ada.


Pemerintah juga dituntut untuk menarik minat masyarakat
mendatangi cagar budaya yang ada.

Masyarakat

juga dituntut untuk mengenalkan


budaya tradisional kepada anak cucunya agar budaya
yang ada tetap lestari.

Kesimpulan
Kondisi kekinian budaya
dan seni di Kota Surabaya
masih kurang mendapat
dukungan dari pemerintah
maupun masyarakat.

Dampak dan pengaruh


globalisasi terhadap
perkembangan budaya dan seni
di Kota Surabaya mengarah
kepada pudarnya nilai-nilai
pelestarian budaya lokal
setempat.

Kesimpulan

Ketidakmampuan

masyarakat untuk menahan


arus globalisasi dengan tepat,
tidak adanya filterisasi atau
penyaringan terhadap budaya
luar yang masuk, dan

kurangnya kepedulian
masyarakat dan
pemerintah terhadap kondisi
kebudayaan saat ini

Strategi yang perlu dilakukan


untuk merevitalisasi
kebudayaan yang mulai
pudar di Kota Surabaya,
filterisasi terhadap budaya
luar yang masuk, dan

meningkatkan kepedulian
masyarakat dan pemerintah

terhadap kondisi kebudayaan

DAFTAR PUSTAKA
Castells, M. 1996. The Rise of The Network Society. Massachussets: Blackwell
Publishers Ltd.
Mubah, A. S. . 2011. Revitalisasi Identitas Kultural Indonesia di Tengah Upaya
Homogenisasi Global. Global & Strategis , 251-260.
Peta Lokasi Taman Hiburan Rakyat Surabaya, digital image of cartographic
material, Taman Remaja Surabaya, diakses pada 1 November 2014,
<http://tamanremaja.net/peta-lokasi>
Suarnatha, I Komang. 2008. Dampak Globalisasi Terhadap Budaya Lokal dan
Prilaku Masyarakat. Karangasem: Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten
Karangasem.

LAMPIRAN

VIDEO

Terima
kasih

PERTANYAAN
Pertanyaan 1 : Orang tua lebih
menomorsatukan pendidikan. Menurut
kalian kayak gitu gak?
Pertanyaan 2 : Pendidikan dan seni
berjalan berdampingan. Dari kalian
udah melakukan apa saja?
Pertanyaan 3 : Kalian hanya kenal aja
terus yaudah atau galau terus pergi ke
taman hiburan budaya. Sejauh mana
kalian menghargai budaya Indonesia?
Pertanyaan 4 : Di tempat saya ada tempat
hiburan budaya tapi sekarang sepi. Jadi
gimana menurut kalian?

Anda mungkin juga menyukai