Anda di halaman 1dari 10

BAB III

INDAHNYA PASIR PUTIH DI PANTAI SANUR

A. Letak Pantai Sanur


Pantai Sanur terletak di Desa Sanur, Kecamatan Denpasar Selatan,
Kabupaten Badung. Jarak dari pusat Kota Denpasar ke Pantai Sanur kurang lebih
6 km, sedangkan dari Gilimanuk ke Pantai Sanur berjarak kurang lebih 135 km.
Pantai Sanur terletak di sebelah timur dan selatan Desa Sanur, yang
merupakan tepi Samudera Indonesia atau Samudera Hindia sebelah selatan Pulau
Bali. Pantai Sanur terbentang panjang dari utara sampai selatan dengan pasirnya
yang berwarna hitam dan ada yang putih.
Pemandangan pantai Sanur juga terlihat indah pada sore hari, karena
keadaan air laut biasanya surut dan gelombangnya merupakan riak kecil.
Gugusan Pulau Serangan dan bukit batu karang yang menjorok ke laut di
seberang laut terlihat dari Pantai Sanur sebelah Selatan. Panorama pantai Sanur
sebelah selatan lebih indah dilihat pada pagi hari.
Tempat meninjau yang strategis adalah bagian timur, di Semawang dan
Mertasari. Keadaan udara di sana terasa segar dan bertiup angin laut yang
nyaman. Suasana di sepanjang pantai Sanur tenang dan teduh karena penuh
dengan pohon besar. Pantai Sanur baik untuk menikmati matahari terbit dan
berjemur di sepanjang pantai yang berpasir putih.
Daya tarik Pantai Sanur memang sangat bagus. Hal ini terbukti karena
sebelah utara Pantai Sanur melingkar seperti setengah lingkaran dan bagian
selatannya berbelok dari timur ke barat. Gelombang air di Pantai Sanur tidak
begitu besar dan apabila airnya surut, maka terlihat batu karang yang
membentang berwarna-warni.
Pada waktu mendekati bulan mati, air lautnya pasang dan gelombangnya
agak besar. Di sebelah tenggara terlihat gugusan Pulau Nusa Penida yang berada

13
14

di seberang Pantai Sanur. Dan di sebelah timur terlihat panorama pantai selatan
Pulau Bali dengan gunungnya yang tinggi.

B. Sejarah Pantai Sanur


Sanur berasal dari kata san dan nur. Kata san berasal dari bahasa Inggris,
yaitu kata sun yang berarti matahari dan kata nur berasal dari bahasa Arab yang
berarti cahaya. Jadi, Sanur artinya cahaya matahari. Dahulu Pantai Sanur
bernama Desa Intaran. Kemudian oleh kyai dari Jawa diganti menjadi Pantai
Sanur, yang merupakan tempat wisata yang menarik. Dan Pantai Sanur
merupakan awal mulanya pariwisata di Pulau Bali.
Di kalangan pariwisata, Pantai Sanur pertama kali diperkenalkan oleh
pelukis Belgia yang bernama Andrien Jean Le Mayeur de Merpes. Ia membuka
pameran seni di Singapura dengan tujuan untuk memperkenalkan Pantai Sanur
kepada khalayak ramai dalam bentuk lukisan.
Pada tahun 1937, Le Mayeur menikah dengan seorang gadis Bali yang
bernama Ni Nyoman Polok, yaitu seorang penari Bali yang sangat terkenal
dengan tarian Lenggong Keraton dari Desa Kelandis. Le Mayeur bersama
istrinya menetap di sana dan sering mengadakan pameran lukisan hasil karyanya
sendiri.
Menurut orang-orang, Pantai Sanur adalah tempat suci Nyi Roro Kidul
dan akhirnya Pantai Sanur menjadi salah satu obyek wisata di Pulau Bali yang
terkenal di dunia. Pantai sanur juga terkenal dengan pasir putihnya yang dapat
menghilangkan penyakit rematik.
Pelukis Belgian lainnya yang memperkenalkan Pantai Sanur adalah
Adnanjan Damajur Demar Fes. Ia juga membuka pameran seni lukis di
Singapura dengan tujuan untuk memperkenalkan pariwisata di Pulau Bali. Dalam
lukisannya, Adnanjan Damajur Demar Fes melukis Pantai Sanur dan seorang
gadis yang melambangkan keindahan Pantai Sanur.
Dari hasil lukisannya itu kemudian dikirimkan ke Eropa untuk
dipamerkan di sana. Ternyata orang-orang Eropa sangat menyukai lukisan
tersebut. Pada saat itu orang Eropa ingin berkunjung ke tempat yang telah dilukis
15

oleh Adnanjan Damajur Demar Fes, yaitu Pantai Sanur. Akan tetapi, pada saat itu
Pantai Sanur belum begitu terkenal. Jadi, di Pantai Sanur belum ada penginapan
untuk para wisatawan.
Akhirnya Adnanjan Damajur Demar Fes mempunyai pemikiran untuk
mendirikan sebuah penginapan. Kemudian ia meminta bantuan kepada Ir.
Sukarno dalam proses pembuatannya. Atas kesepakatan mereka berdua,
bangunan penginapan tersebut diberi nama Hotel Grand Bali Beach.

C. Hotel Grand Bali Beach


Hotel Grand Bali Beach merupakan hotel yang bertaraf internasional.
Hotel ini dibangun pada tahun 1963 dan diresmikan pada tahun 1967. Hotel
Grand Bali Beach merupakan hotel pertama dan terbesar di Pulau Bali. Tidak
semua wisatawan yang datang ke Pulau Bali menginap di hotel tersebut, karena
biayanya yang sangat mahal.
Hotel ini terdiri dari 10 tingkat. Karena menurut adat dan kepercayaan
orang Bali, tinggi bangunan atau rumah tidak boleh melebihi pura atau pohon
kelapa. Hotel Grand Bali Beach pada tahun 1972 mengalami kebakaran yang
menghanguskan seluruh bangunan hotel dan banyak korban yang meninggal.
Tetapi anehnya, ada satu kamar yang tidak terbakar, yaitu kamar bernomor 323.
Hal tersebut mengejutkan masyarakat sekitar dan karyawan hotel. Kamar
yang tidak terbakar tersebut sebelumnya sering digunakan oleh Ir. Sukarno untuk
menginap ketika berada di Bali. Dan menurut cerita dari masyarakat sekitar,
kamar tersebut ada hubungannya dengan Nyi Roro Kidul.

D. Museum Le Mayeur
Di Pulau Bali tepatnya di Desa Sanur ada seorang pelukis yang bernama
Andrien Jean Le Mayeur de Merpes, seniman asal Belgia yang menetap di Bali.
Ia pula yang memperkenalkan keindahan Pantai Sanur kepada khalayak ramai
melalui hasil karya seninya.
16

Seniman handal tersebut berkeliling dunia selama 12 tahun (1917-1929)


dan telah menghasilkan karya seni lebih dari 41 lukisan dengan berbagai corak
dan ukuran. Seluruh karya seni lukisnya diboyong ke Bali pada tahun 1932.
Di Pulau Dewata, ia melanjutkan kegemaran melukisnya di atas kanvas
hingga akhir hayatnya. Selama 26 tahun bermukim di Bali, ia telah menghasilkan
banyak sekali lukisan. Lukisannya menjadi 88 buah dari 41 buah yang dibawanya
dari luar negeri. Andrien Jean Le Mayeur de Merpes menetap di Bali dan
kemudian menikah dengan Ni Nyoman Polok, gadis asal Bali yang sangat
terkenal dengan tarian Lenggong Keraton.
Dalam melukis, Le Mayeur sering terinspirasi oleh wanita Bali yang setia
menjadi pendampingnya tersebut dan handal menampilkan berbagai jenis tarian
Bali. Semasa hidupnya, Le Mayeur sangat senang mencurahkan keindahan
pemandangan Bali dengan kecantikan wanita Bali ke atas kanvas.
Pada tanggal 31 Mei 1958, Andrien Jean Le Mayeur de Merpes
meninggal dunia karena ia terkena penyakit kanker telinga. Kemudian pada
tanggal 25 Juni 1985 Ni Nyoman Polok pun juga meninggal. Akhirnya pada
tanggal 12 Desember 1985 semua warisannya diserahkan kepada pemerintah dan
dijadikan sebuah museum yang diberi nama Le Mayeur.
Museum ini terletak 200 meter di sebelah utara Hotel Grand Bali Beach.
Museum ini dibangun di tempat yang sangat strategis di Pantai Sanur. Bangunan
tanah seluas 3.200 m2 ini sebelumnya merupakan tempat berkarya sekaligus
tempat tinggal Le Mayeur. Museum ini terdiri dari tiga ruang pameran, satu
ruang istirahat, satu gudang, satu dapur, dan satu kamar tidur.
Selama ini seluruh koleksi dan arsitektur bangunannya tetap dipelihara,
dengan harapan dapat diwariskan kepada generasi mendatang, mengingat
museum ini mempunyai peran yang sangat penting.
Lokasi museum yang di pinggir Pantai Sanur itu sangat dipengaruhi oleh
angin laut dan kencangnya ombak yang mengandung garam. Kondisi yang
demikian sangat berpengaruh terhadap pemeliharaan lukisan.
Kondisi museum Le Mayeur saat ini cukup memprihatinkan. Sebanyak 44
lukisan dari 88 lukisan Le Mayeur terancam rusak karena minimnya perawatan,
17

selain karena faktor umur dan kualitas bahan lukisan. Kerusakan paling parah
terjadi pada lukisan yang dibuat dari sejenis karung goni dan dari 22 koleksi
lukisan sebagian sudah robek dan rapuh.
Oleh karena itu, diusulkan mengenai rencana pembuatan duplikat seluruh
karya seni tersebut, sehingga lukisan yang asli dapat disimpan dan dirawat
dengan baik. Di samping itu, diajukan pula rencana pembangunan untuk
menyimpan dan merawat seluruh lukisan asli Le Mayeur.

E. Hotel Sanur Beach


Hotel Sanur Beach terletak tepat di tepi Pantai Sanur di jalan Danau
Tamblingan. Hotel ini dapat ditempuh selama kurang lebih 30 menit dengan
kendaraan umum maupun kendaraan pribadi dari Bandara Ngurah Rai. Dan
berada tak jauh dari pusat keramaian, namun ketenangan di sekitar hotel sangat
terasa.
Lingkungan teduh dan damai dengan berbagai pohon tropis dan pohon
kelapa tumbuh di halaman hotel. Pantai sanur adalah pantai yang aman untuk
berenang karena dikelilingi oleh tembok pemecah ombak, yang memungkinkan
untuk berenang di laut tanpa rasa khawatir.
Hotel dengan fasilitas lengkap ini merupakan salah satu hotel di Sanur
yang menawarkan kegiatan lainnya baik di dalam hotel ataupun di luar hotel.
Tipe kamar dengan berbagai variasi gaya dan fasilitas dapat menjadi pilihan
untuk beristirahat.
Hotel Sanur Beach memiliki beberapa kategori kamar yang dapat
memenuhi kebutuhan akomodasi para wisatawan yang berbeda-beda. Setiap
kamar didekorasi dengan indah dengan perabot modern dan difasilitasi dengan
berbagai peralatan pendukung lainnya. Hotel Sanur Beach termasuk hotel yang
berbintang empat dan berkualitas internasional.

F. Keindahan Pantai Sanur


Pantai Sanur mempunyai keistimewaan tersendiri dibandingkan objek
wisata lainnya, karena tempat ini terkenal sejak dahulu kala, terutama ketika
18

terjadi Perang Puputan Badung pada tanggal 20 September 1906, di mana pada
saat itu, Belanda mendaratkan tentaranya di sana.
Dalam sejarah Bali kuno, Pantai Sanur juga terkenal dan masih terdapat
tugu batu tertulis yang merupakan prasasti Raja Kasari Warmadewa yang
berkeraton di Singhadwala tahun 917, di mana kerajaan tersebut sekarang
berubah menjadi daerah Blanjong yang terdapat di bagian selatan Pantai Sanur.
Mungkin bukan hanya Pantai Kuta yang terkenal di Pulau Bali. Pantai
Sanur juga tak kalah indahnya. Pantai ini di bagi menjadi 3 jenis pasir, yaitu pasir
putih, pasir hitam dan pasir yang berbatu. Pasir ini tidak dapat bercampur karena
kedaannya juga berbeda.
Kawasan Pantai Sanur merupakan alternatif bagi para wisatawan lokal
maupun mancanegara yang ingin menghindari nuansa hiruk pikuk seperti Kuta,
Legian, atau Seminyak yang sangat ramai. Di pantai ini ketenangan dan
kenyamanan adalah prioritas utama.
Kita dapat menikmati indahnya Pantai Sanur saat matahari terbit. Saat itu
udaranya masih sejuk dan cuacanya masih petang. Keadaan air laut bila sedang
pasang cocok sekali untuk berselancar, karena gelombangnya yang deras atau
besar.
Dan apabila air laut sedang surut, sangat cocok untuk berjemur bagi para
wisatawan di pinggir pantai yang berpasir putih. Di Pantai Sanur, wisatawan
tidak hanya dapat berjemur, tetapi juga dapat memesan makanan kecil untuk
dimakan sambil berjemur.
Di Pantai Sanur juga disediakan beberapa rumah makan kecil yang
menyediakan berbagai menu khas Bali dan menu makanan dari dalam maupun
luar negeri.
Pantai Sanur adalah objek favorit bagi kebanyakan anak-anak muda.
Karena Pantai Sanur merupakan pantai yang indah dan mempesona untuk
bersantai pada hari libur ataupun sekedar melepas kejenuhan dan kepenatan.
Pantai Sanur juga disebut sebagai pantai yang romantis karena banyak
dikunjungi para remaja terutama hari Sabtu dan Minggu. Selain digunakan
19

sebagai tempat rekreasi, Pantai Sanur juga digunakan untuk olahraga, seperti voli
pantai, selancar angin, berenang, dan sebagainya.

G. Prasasti Blanjong
Sejak lima puluh tahun yang lalu para ahli telah menaruh perhatian yang
cukup besar terhadap Prasasti Blanjong di Pantai Sanur, hal itu disebabkan oleh
adanya benda arkeologi yang cukup menarik yang telah ditemukan di tempat
tersebut.
Prasasti Blanjong dikeluarkan oleh seorang raja Bali yang bernama Sri
Kesari Warmadewa. Prasasti ini bertuliskan dua macam huruf, yaitu huruf Pre-
Nagari dengan menggunakan bahasa Bali Kuno, dan huruf Kawi dengan
menggunakan bahasa Sanskerta.
Prasasti Blanjong merupakan sebuah tiang atau pilar batu dengan ukuran
tinggi 177 cm dan garis tengah 62 cm. Prasasti itu dapat dikatakan sebagai
temuan terpenting di daerah Blanjong dan banyak menimbulkan teka-teki di
kalangan para arkeolog.
Ada juga yang berpendapat bahwa daerah Blanjong merupakan pelabuhan
kuno, yaitu tempat berlabuhnya kapal dagang dari India. Selain prasasti, di
daerah Blanjong juga ditemukan sejumlah arca. Arca-arca tersebut ada yang
masih dalam keadaan utuh dan ada pula yang hanya tinggal sebagian saja atau
bersifat fragmatis.
Disamping itu, beberapa buah arca yang berasal dari daerah Blanjong kini
telah dipindahkan dan disimpan di Museum Bali di Denpasar. Adapun arca yang
ditemukan di daerah Blanjong adalah sebagai berikut:
1. Arca Ganesha
Arca ini ditempatkan pada sebuah palinggih (bangunan suci) yang
terletak dalam kompleks pura Blanjong, kira-kira 15 m di sebelah barat laut
prasasti Blanjong.
Arca Ganesha dipahat dengan sikap wirasana, sedangkan belalai dan
kedua tangannya dalam keadaan patah. Arca ini terbuat dari bahan batu
padas, yaitu bahan yang tidak terdapat di daerah tersebut, sehingga
20

kemungkinan bahan arca tersebut didatangkan dari tempat lain atau arca itu
sendiri dibuat di tempat lain.
Pengukuran arca tidak dapat dilakukan karena arca ditempatkan
dalam sebuah bangunan yang sempit dan bangunan tersebut kini dibelit oleh
akar pohon beringin yang tumbuh di pura itu.
2. Arca Perwujudan
Arca ini kini disimpan di Museum Bali di Denpasar. Arca ini terbuat
dari batu padas yang melukiskan seorang dewi. Digambarkan berdiri tegak
dan mukanya bulat telur.
Mahkotanya digambarkan bertingkat-tingkat, memakai anting-
anting dan kalung. Kedua tangan arca diletakkan di depan perut dengan
memegang kuncup bunga.
Dibagian belakang leher hingga bagian belakang kepala terlihat
adanya lingkaran cahaya. Arca ini berdiri di atas lapik yang berukuran 15 x
15 x 7 cm dengan lehernya 15 cm. Arca ini diperkirakan berasal dari abad
XIII-XIV. Tokoh yang digambarkan tidak dapat diidentifikasikan.
3. Arca Terakota
Arca ini juga disimpan di Museum Bali di Denpasar. Arca ini
terbuat dari tanah bakar. Arca digambarkan berdiri di atas lapik dengan
ukuran 15 x 15 x 4 cm, tinggi keseluruhan 5 cm dan lebar 12 cm.
Mahkota arca tersebut berbentuk supit udang, hiasannya menyerupai
wayang, kumis dan keningnya dipoles dengan mangsi. Kakinya
dibengkokkan ke depan serta tangan kirinya memegang saput (sampur).
Pakaian arca dihias dengan teknik goresan.
4. Arca Binatang
Di Pura Blanjong Sanur terdapat dua buah arca binatang yang
ditempatkan pada sebuah pelinggih. Arca ini dibuat dari batu padas. Keadaan
arca tidak lengkap karena bagian kepala kedua arca tersebut telah hilang.
Kemungkinan arca tersebut menggambarkan dua ekor lembu.Arca
digambarkan dengan sikap yang hampir sama yaitu dalam keadaan
21

tertelungkup dengan kaki bagian depan dilipat ke belakang dan kaki


belakangnya dilipat ke depan.
Ukuran arca yang satu adalah panjang seluruhnya 52 cm, lebar
bagian depan 27 cm, lebar bagian belakang 23 cm. Tinggi seluruhnya 32 cm
dan tinggi lapik 8 cm. Arca binatang yang lainnya mempunyai ukuran
panjang seluruhnya 51 cm, lebar bagian depan 188 cm, lebar bagian belakang
2 cm, serta tinggi lapik 6 cm.
Kemungkinan besar arca ini sudah tidak di tempat itu lagi.
Disamping arca-arca tersebut, di daerah itu ditemukan pula 2 buah sandaran
arca, sebuah fragmen kaki arca, sebuah lingga, dan artefak-artefak yang lain.

H. Kawasan Padang Galak


Padang Galak terletak di kawasan Denpasar Timur antara Kota Denpasar,
Sanur dan Gianyar yang dikenal dengan kawasan Segi Tiga Emas. Dari pantai ini
kita dapat menyaksikan keindahan Gunung Agung, Pulau Nusa Penida, dan
keindahan Pantai Sanur dengan keindahan Hotel Grand Bali Beach yang berdiri
sangat megahnya.
Pada pagi sampai sore harinya di Selat Badung dapat disaksikan perahu
nelayan dan kapal-kapal pesiar yang datang dan pergi melalui selat ini. Di
kawasan Padang Galak terdapat beberapa tempat yang sangat menarik, yaitu:
1. Monumen Padang Galak
Monumen ini didirikan untuk memperingati korban musibah
jatuhnya pesawat PANAM di tahun 1972 di Grokgak Singaraja, dimana
semua penumpang dan awak pesawat meninggal (17 orang). Musibah
jatuhnya pesawat PANAM merupakan kecelakaan pesawat udara yang
memakan korban terbesar yang pernah terjadi di Bali.
Korban yang terdiri dari berbagai warga negara yang tidak dapat
diidentifikasikan tersebut, semuanya dimakamkan di kawasan Padang Galak.
Monumen ini mempergunakan arsitek Bali dan saat ini terletak di kawasan
Taman Rekreasi Ayung River Walk.
22

2. Ayung River Walk


Ayung River Walk merupakan pusat Taman Rekreasi yang terletak
di kawasan Padang Galak yang akan dilengkapi dengan berbagai fasilitas
untuk rekreasi antara lain:
a. Kolam renang yang bertaraf internasional.
b. Pusat Rekreasi Ayung dengan berbagai fasilitas
olah raga.
c. Pasar Swalayan Tradisional, yaitu sebuah
konsep pasar tradisional yang dikelola secara modern.
d. Pasar Seni Nusantara, yaitu muara seni terbesar
dalam alam tradisional Bali, yang menggelar karya seni terbaik putra
Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai