13
14
di seberang Pantai Sanur. Dan di sebelah timur terlihat panorama pantai selatan
Pulau Bali dengan gunungnya yang tinggi.
oleh Adnanjan Damajur Demar Fes, yaitu Pantai Sanur. Akan tetapi, pada saat itu
Pantai Sanur belum begitu terkenal. Jadi, di Pantai Sanur belum ada penginapan
untuk para wisatawan.
Akhirnya Adnanjan Damajur Demar Fes mempunyai pemikiran untuk
mendirikan sebuah penginapan. Kemudian ia meminta bantuan kepada Ir.
Sukarno dalam proses pembuatannya. Atas kesepakatan mereka berdua,
bangunan penginapan tersebut diberi nama Hotel Grand Bali Beach.
D. Museum Le Mayeur
Di Pulau Bali tepatnya di Desa Sanur ada seorang pelukis yang bernama
Andrien Jean Le Mayeur de Merpes, seniman asal Belgia yang menetap di Bali.
Ia pula yang memperkenalkan keindahan Pantai Sanur kepada khalayak ramai
melalui hasil karya seninya.
16
selain karena faktor umur dan kualitas bahan lukisan. Kerusakan paling parah
terjadi pada lukisan yang dibuat dari sejenis karung goni dan dari 22 koleksi
lukisan sebagian sudah robek dan rapuh.
Oleh karena itu, diusulkan mengenai rencana pembuatan duplikat seluruh
karya seni tersebut, sehingga lukisan yang asli dapat disimpan dan dirawat
dengan baik. Di samping itu, diajukan pula rencana pembangunan untuk
menyimpan dan merawat seluruh lukisan asli Le Mayeur.
terjadi Perang Puputan Badung pada tanggal 20 September 1906, di mana pada
saat itu, Belanda mendaratkan tentaranya di sana.
Dalam sejarah Bali kuno, Pantai Sanur juga terkenal dan masih terdapat
tugu batu tertulis yang merupakan prasasti Raja Kasari Warmadewa yang
berkeraton di Singhadwala tahun 917, di mana kerajaan tersebut sekarang
berubah menjadi daerah Blanjong yang terdapat di bagian selatan Pantai Sanur.
Mungkin bukan hanya Pantai Kuta yang terkenal di Pulau Bali. Pantai
Sanur juga tak kalah indahnya. Pantai ini di bagi menjadi 3 jenis pasir, yaitu pasir
putih, pasir hitam dan pasir yang berbatu. Pasir ini tidak dapat bercampur karena
kedaannya juga berbeda.
Kawasan Pantai Sanur merupakan alternatif bagi para wisatawan lokal
maupun mancanegara yang ingin menghindari nuansa hiruk pikuk seperti Kuta,
Legian, atau Seminyak yang sangat ramai. Di pantai ini ketenangan dan
kenyamanan adalah prioritas utama.
Kita dapat menikmati indahnya Pantai Sanur saat matahari terbit. Saat itu
udaranya masih sejuk dan cuacanya masih petang. Keadaan air laut bila sedang
pasang cocok sekali untuk berselancar, karena gelombangnya yang deras atau
besar.
Dan apabila air laut sedang surut, sangat cocok untuk berjemur bagi para
wisatawan di pinggir pantai yang berpasir putih. Di Pantai Sanur, wisatawan
tidak hanya dapat berjemur, tetapi juga dapat memesan makanan kecil untuk
dimakan sambil berjemur.
Di Pantai Sanur juga disediakan beberapa rumah makan kecil yang
menyediakan berbagai menu khas Bali dan menu makanan dari dalam maupun
luar negeri.
Pantai Sanur adalah objek favorit bagi kebanyakan anak-anak muda.
Karena Pantai Sanur merupakan pantai yang indah dan mempesona untuk
bersantai pada hari libur ataupun sekedar melepas kejenuhan dan kepenatan.
Pantai Sanur juga disebut sebagai pantai yang romantis karena banyak
dikunjungi para remaja terutama hari Sabtu dan Minggu. Selain digunakan
19
sebagai tempat rekreasi, Pantai Sanur juga digunakan untuk olahraga, seperti voli
pantai, selancar angin, berenang, dan sebagainya.
G. Prasasti Blanjong
Sejak lima puluh tahun yang lalu para ahli telah menaruh perhatian yang
cukup besar terhadap Prasasti Blanjong di Pantai Sanur, hal itu disebabkan oleh
adanya benda arkeologi yang cukup menarik yang telah ditemukan di tempat
tersebut.
Prasasti Blanjong dikeluarkan oleh seorang raja Bali yang bernama Sri
Kesari Warmadewa. Prasasti ini bertuliskan dua macam huruf, yaitu huruf Pre-
Nagari dengan menggunakan bahasa Bali Kuno, dan huruf Kawi dengan
menggunakan bahasa Sanskerta.
Prasasti Blanjong merupakan sebuah tiang atau pilar batu dengan ukuran
tinggi 177 cm dan garis tengah 62 cm. Prasasti itu dapat dikatakan sebagai
temuan terpenting di daerah Blanjong dan banyak menimbulkan teka-teki di
kalangan para arkeolog.
Ada juga yang berpendapat bahwa daerah Blanjong merupakan pelabuhan
kuno, yaitu tempat berlabuhnya kapal dagang dari India. Selain prasasti, di
daerah Blanjong juga ditemukan sejumlah arca. Arca-arca tersebut ada yang
masih dalam keadaan utuh dan ada pula yang hanya tinggal sebagian saja atau
bersifat fragmatis.
Disamping itu, beberapa buah arca yang berasal dari daerah Blanjong kini
telah dipindahkan dan disimpan di Museum Bali di Denpasar. Adapun arca yang
ditemukan di daerah Blanjong adalah sebagai berikut:
1. Arca Ganesha
Arca ini ditempatkan pada sebuah palinggih (bangunan suci) yang
terletak dalam kompleks pura Blanjong, kira-kira 15 m di sebelah barat laut
prasasti Blanjong.
Arca Ganesha dipahat dengan sikap wirasana, sedangkan belalai dan
kedua tangannya dalam keadaan patah. Arca ini terbuat dari bahan batu
padas, yaitu bahan yang tidak terdapat di daerah tersebut, sehingga
20
kemungkinan bahan arca tersebut didatangkan dari tempat lain atau arca itu
sendiri dibuat di tempat lain.
Pengukuran arca tidak dapat dilakukan karena arca ditempatkan
dalam sebuah bangunan yang sempit dan bangunan tersebut kini dibelit oleh
akar pohon beringin yang tumbuh di pura itu.
2. Arca Perwujudan
Arca ini kini disimpan di Museum Bali di Denpasar. Arca ini terbuat
dari batu padas yang melukiskan seorang dewi. Digambarkan berdiri tegak
dan mukanya bulat telur.
Mahkotanya digambarkan bertingkat-tingkat, memakai anting-
anting dan kalung. Kedua tangan arca diletakkan di depan perut dengan
memegang kuncup bunga.
Dibagian belakang leher hingga bagian belakang kepala terlihat
adanya lingkaran cahaya. Arca ini berdiri di atas lapik yang berukuran 15 x
15 x 7 cm dengan lehernya 15 cm. Arca ini diperkirakan berasal dari abad
XIII-XIV. Tokoh yang digambarkan tidak dapat diidentifikasikan.
3. Arca Terakota
Arca ini juga disimpan di Museum Bali di Denpasar. Arca ini
terbuat dari tanah bakar. Arca digambarkan berdiri di atas lapik dengan
ukuran 15 x 15 x 4 cm, tinggi keseluruhan 5 cm dan lebar 12 cm.
Mahkota arca tersebut berbentuk supit udang, hiasannya menyerupai
wayang, kumis dan keningnya dipoles dengan mangsi. Kakinya
dibengkokkan ke depan serta tangan kirinya memegang saput (sampur).
Pakaian arca dihias dengan teknik goresan.
4. Arca Binatang
Di Pura Blanjong Sanur terdapat dua buah arca binatang yang
ditempatkan pada sebuah pelinggih. Arca ini dibuat dari batu padas. Keadaan
arca tidak lengkap karena bagian kepala kedua arca tersebut telah hilang.
Kemungkinan arca tersebut menggambarkan dua ekor lembu.Arca
digambarkan dengan sikap yang hampir sama yaitu dalam keadaan
21