Anda di halaman 1dari 2

AYAM JAGO DAN KIKI KELINCI

Musim hujan kali ini berlangsung lama. Udara terasa lembap. Tanah pun menjadi
becek. Sampah dan kotoran ada dimana-mana.
Ih dingin sekali hari ini, gumam Kiki Kelinci sambil merapatkan tubuhnya disudut gua
kecil.
Kiki tidak peduli meskipun tempat tinggalnya kotor dan bau. Ia malas membersihkan
sampah-sampah yang berserakan disekitarnya. Suatu ketika. Kiki seharian tinggal di dalam
gua. Ia sakit. Tubuhnya menggigil kedinginan.
Ki, ayo, kita cari makan, ajak Koko sambil menunggu Kiki di depan gua.
Aku tidak berani keluar, Ko. Aku sedang sakit. Tubuhku menggigil. Kalau kamu tidak
keberatan, tolong bawakan rumput untukku, sahut Kiki dari pintu gua.
Pantas saja kamu sakit. Lihat saja sekitarmu kotor dan penuh sampah. Pasti di sini banyak
kuman penyakit, ujar Koko. Ya sudah, aku cari rumput dulu, lanjut Koko sambil
melompat.
Ternyata, kabar tentang Kiki cepat menyebar.
Hai, Katak. Apa kamu sudah dengar kabar tentang Kiki? tanya Jago, si Ayam jantan.
Belum. Memangnya ada apa dengan Kiki? Katak balik bertanya.
Kiki menderita penyakit menular. Jelas Jago.
Ah, yang benar. Kamu jangan menyebar berita bohong. Jago! sahut Katak.
Kalau tidak percaya, tanya saja pada Koko. Kemarin, aku bertemu Koko. Dia sendiri yang
bilang sama aku, tandas Jago.
Suatu hari, Katak bertemu dengan Koko. Ia pun menanyakan kebenaran berita tentang
Kiki. Apa benar Kiki menderita penyakit menular?
Siapa yang bilang begitu? Kiki memang sakit, tapi penyakitnya tidak menular, Koko
menjelaskan.
Jago yang bilang padaku. Dia juga sudah cerita sama penghuni hutan yang lain, jawab
Katak.
Beberapa hati kemudian Kiki sudah sehat, tapi ia tampak sangat sedih. Setiap bertemu
dengan binatang lain, Kiki selalu diejek.
Awas, ada Kiki! Jangan dekat-dekat, nanti kalian tertular penyakitnya, seru Monyet.
Kiki sebaiknya kamu pergi dari sini. Kami tidak ingin tertular penyakitmu! sambung Tupai.

Penyakitku tidak menular. Lagi pula, sekarang aku sudah sembuh, bantah Kiki. Tapi,
kalau kalian takut, aku akan pergi, ucap Kiki sambil melompat dengan sedih.
Berita tentang Kiki terdengar oleh Harimau. Suatu pagi, Harimau datang menemui
Kiki. Saat itu, Kiki dan Koko sedang membersihkan sampah yang berserakan disekitar
tempat tinggal Kiki.
Kiki, katanya kamu menderita penyakit menular? Apa benar? tanya harimau.
Kemarin aku memang sakit, Harimau. Tapi, penyakitku tidak menular. Jawab Kiki.
Sebenarnya Kiki sakit karena tempat tinggalnya kotor. Semua binatang pun pasti akan sakit
jika malas membersihkan tempat tinggalnya, tambah Koko.
Oh, begitu. Ya, sudah. Sekarang cepat kalian bersihkan sampah-sampah ini, kata Harimau.
Setelah Harimau pulang, Kiki dan Koko menerusakan pekerjaan mereka.
Gara-gara sampah ini, aku dituduh menderita penyakit menular, gerutu Kiki.
Untung saja kamu tidak diusir. Makanya, kamu harus rajin membersihkan tempat
tinggalmu, ucap Koko. Kedua kelinci itu sudah selesai bekerja ketika hujan lebat turun. Kiki
dan Koko pun masuk ke dalam gua yang nyaman dan bersih.
Pagi itu, suara kokok Jago tidak terdengar. Padahal biasanya, dia selalu
membangunkan penghuni hutan. Ternyata, Jago sakit. Wajahnya tampak pucat. Tubuhnya
menggigil kedinginan.
Aduh ... kenapa aku? Mengapa tubuhku menggigil begini? gumam Jago seraya meringkuk
di kandangnya.
Kamu sakit, ya? tanya Koko saat lewat di dekat kandang Jago.
Badanku gemetar, Ko. Kepalaku terasa berdenyut-denyut, jawab Jago.
Jangan-jangan penyakitmu menular, Hiii ...! ujar Koko menakut-nakuti.
Monyet yang kebetulan ikut mendengar percakapan Koko ikut berkomentar, Oh,
pantas tadi pagi kamu tidak berkokok. Kamu pasti sudah tertular penyakit Kiki!
Mungkin juga. Aku, kan, sudah bilang kalau penyakit Kiki itu menular, sahut Jago. Koko
dan Monyet tersenyum.
Maksudku, penyakit yang menulari kamu itu penyakit malas! Sebenarnya, kamu tidak akan
sakit jika kandangmu bersih dan tidak bau! jelas Monyet.
Kemarin, Kiki juga sakit karena malas membersihkan tempat tinggalnya, tambah Koko.
Jagi tertunduk malu mendengar kata-kata Koko dan Monyet. Akhirnya, ia pun berjanji akan
selalu membersihkan kandangnya.

Anda mungkin juga menyukai