Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN KASUS

Diare Akut Dehidrasi RinganSedang

Oleh:
Yuliatika Chriestiana Putri
61110023
Pembimbing:
dr. Murfariza Herlina, Sp.A, M.Kes

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR (KKS)


BAGIAN ILMU KESEHATAN ANAK
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BATAM

RSUD EMBUNG FATIMAH BATAM


2014

I. IDENTITAS PASIEN

Nama Penderita

: An. RW

Jenis Kelamin

: Perempuan

Tanggal Lahir

: 26 Januari 2013

Umur

: 1 tahun 11 bulan

Agama

: Islam

Suku

: Jawa

Tanggal dirawat

: 22 November 2014

Tanggal Pulang

: 24 November 2014

Nama Ayah

: Tn. W

Umur

: 38 tahun

Pekerjaan

: Buruh

Alamat

: Perum Marina Green blok L no. 40

Nama Ibu

: Ny. R

Umur

: 35 tahun

Pekerjaan

: Ibu Rumah Tangga

Alamat

: Perum Marina Green blok L no. 40

II. ANAMNESIS
2.1. Heteroanamnesis dari

: Ibu Pasien

2.2. Keluhan Utama


Mencret

2.3. Riwayat Penyakit Sekarang


Os datang ke UGD RSUD pada tanggal 22 November 2014 dengan yang dialami
sejak 3 hari yang lalu, mencret >5 x dalam 1 hari, konsistensi cair, berwarna kuning,
tidak berbau amis, tidak ada ampas, tidak berlendir dan tidak disertai darah. Keluhan
mencret disertai muntah yang dialami sejak 3 hari yang lalu, muntah sering tiap
makan dan minum, muntah berupa sisa makanan dan tidak menyemprot, muntah > 5
kali dalam sehari. Os juga mengeluh demam yang tidak begitu tinggi sejak kurang
lebih 2 hari SMRS. Demam hilang timbul siang maupun malam hari. Keluhan tidak
disertai dengan sesak, batuk, pilek, kejang dan penurunan kesadaran. Penderita
tampak rewel dan masih mau minum. BAK tidak ada keluhan, terakhir BAK 1 jam
SMRS.
Os belum pernah berobat sebelumnya, Ibunya hanya memberinya obat penurun
panas (Paracetamol) setiap Os demam. Os diasuh oleh ibunya sendiri dan
mendapaatkan ASI eksklusif selama 6 bulan dan dilanjutkan dengan pemberian susu
formula dan makanan lunak pada usia > 6 bulan. Os memiliki 3 botol susu yang
setiap kali akan digunakan dicuci dan direbus. Tidak ada riwayat mengganti susu
formula sebelumnya. Os baru pertama kali sakit seperti ini. Riwayat keluhan serupa
pada keluarganya disangkal.
Os mendapatkan imuniasasi BCG sebanyak 3 kali, Hepatitis sebanak 3 kali, Polio
sebanyak 4 kali, DPT sebanyak 3 kali dan campak sebanyak 1 kali.
2.4. Riwayat Penyakit Terdahulu
Diare

(-)

Hepatitis

(-)

Batuk Pilek

(+)

TBC

(-)

Demam Tifoid

(-)

Cacar Air

(-)

Pneumonia

(-)

Campak

(-)

Batuk Rejan

(-)

Ginjal

(-)

Difteri

(-)

Kejang

(-)

Tetanus

(-)

Asma

(-)

2.5. Riwayat Penyakit Keluarga


Disangkal

2.6. Riwayat Kelahiran


Lahir ditolong oleh bidan. Lahir spontan, langsung menangis dan BBL 2800 gr. PB
48 cm.

III. PEMERIKSAAN FISIK


22/11/2014
3.1. Keadaan Umum
Kesan Sakit

: Tampak Sakit Sedang, Rewel, haus, masih mau minum.

Kesadaran

: Composmentis

3.2. Tanda-tanda Vital


Nadi

: 120 x/menit, regular, isi cukup

Suhu

: 37,3C (aksiler)

Pernapasan

: 40 x/menit

3.3. Pengukuran
Umur

: 1 tahun 11 bulan

Berat Badan

: 9 kg

Panjang Badan

: 74 cm

Status GIzi

: Baik

3.4. Pemeriksaan Sistematik


1. Kepala
Kepala

: Simetris, UUB datar

Mata

: Mata cekung (+), air mata , Konjungtiva anemis -/-, sclera


ikterik -/-

Hidung

: Sekret (-/-), Pernapasan Cuping Hidung (-), Polip (-), septum

deviasi (-/-)
Mulut

: Mukosa Mulut dan Lidah Kering (+), Bibir kering (-), Sianosis (-)

Telinga: Kelainan kongenital (-/-), Sekret (-/-), Nyeri tekan tragus (-/-)
2. Leher
Pembesaran KGB (-)
3. Thorax

Pulmo
Inspeksi

: Bentuk dan pergerakan simetris ki=ka, Retraksi (-)

Palpasi

: Pergerakan simetris ki=ka, fokal fremitus ki=ka

Perkusi

: Sonor

Auskultasi

: Vesikuler (+/+), ronki (-/-), wheezing (-/-)

Cor
Inspeksi

: Ictus cordis tidak terlihat

Palpasi

: Ictus Cordis teraba di ICS IV linea midclavikularis kiri

Perkusi

: Sonor

Auskultasi

: Bunyi jantung I-II Normal, Gallop (-), Murmur (-)

4. Perut
Inspeksi

: Datar

Palpasi

: Turgor , Datar Lembut, distensi (-), nyeri tekan epigastrium (-),


hepar dan lien tidak teraba

Perkusi

: Timpani

Auskultasi

: BU (+) meningkat

5. Ektremitas
Superior: - Oedema (-/-)
- Akral hangat(+/+)

- Capillary Refill Time <2

Inferior: - Oedema (-/-)


- Akral Hangat (+/+)
- Capillary Refill Rate <2

IV. PEMERIKSAAN PENUNJANG

Darah Rutin (22/11/14)


Hb

: 10,3 gr/ul

Leukosit

: 8900/ul

Hematokrit

: 29%

Eritrosit

: 4,3 jt/ul

Trombosit

: 374000/ul

Netrofil segment

: 50%

Limfosit

: 43%

Monosit

: 7%

Feses (23/11/14)
Warna

: kuning muda

Konsistensi

: encer

Darah

:-

Lendir

:-

Karbohidrat

:+

Lemak

:+

Serat

:-

Leukosit

: 1-2/LPB

Eritrosit

: 0-1/LPB

Amuba

:-

Telur Cacing : -

DIAGNOSIS BANDING
________________________________________________________________________
- Diare Akut Dehidrasi Ringan Sedang
- Dehidrasi Akut Dehidrasi Berat
- Disentri

USULAN PEMERIKSAAN
- Pemeriksaan Feses

DIAGNOSIS AWAL
________________________________________________________________________
Diare Akut Dehidrasi Ringan-Sedang

FOLLOW UP

1. Hari Pertama Perawatan (tanggal 22 November 2014)


Keadaan umum penderita tampak sakit sedang, rewel, haus dan masih mau minum.
Kesadaran Composmentis. Tanda-tanda vital: Nadi 120 x/menit (regular, isi cukup),
Suhu 37,3C, Pernapasan 40 x/menit. Berat Badan Pasien 9 kg. Pasien mencret > 5
kali konsistensi cair dan berwarna kuning, tidak terdapat lendir maupun darah, muntah
>5 kali sering setiap makan dan minum. Mata cekung, air mata sedikit kering, mukosa
mulut dan lidah sedikit kering, turgor menurun, Bising usus (+) meningkat.

Penatalaksanaan:
Ringer Laktat 900 cc/24 jam 38cc/jam
Lacto B 1x1
Ondancentron 3x1 mg
Ranitidin 2x10 mg
Hasil laboratorium (22 November 2014)
Hb

: 10,3 gr/ul

Leukosit

: 8900/ul

Hematokrit

: 29%

Eritrosit

: 4,3 jt/ul

Trombosit

: 374000/ul

Netrofil segment

: 50%

Limfosit

: 43%

Monosit

: 7%

2. Hari ke 2 Perawatan (23 November 2014)


Keadaan umum penderita tampak sakit sedang. Kesadaran composmentis. Tanda-tanda
vital: Nadi 100x/menit (regular, isi cukup), Suhu 37C, Pernapasan 38x/menit. Berat
Badan 9 kg. Pasien masih mencret (cair kuning, tidak ada lendir dan darah), tetapi
sudah tidak muntah. Mata sudah tidak cekung, mata sudah terlihat basah. Mukosa
mulut dan lidah sudah tidak kering. Turgor sudah baik. Bising Usus (+) meningkat.
Penatalaksanaan:
Ringer Laktat 900 cc/24 jam 38cc/jam
Lacto B 1x1
Ondancentron 3x1 mg

Ranitidin 2x10 mg
Hasil laboratorium (23 November 2014)
Warna

: kuning muda

Konsistensi

: encer

Darah

:-

Lendir

:-

Karbohidrat

:+

Lemak

:+

Serat

:-

Leukosit

: 1-2/LPB

Eritrosit

: 0-1/LPB

Amuba

:-

Telur Cacing : 3. Hari ke 3 perawatan (24 November 2014)


Keadaan umum penderita baik. Kesadaran Composmentis. Tanda-tanda vital Nadi 98
x/menit, Suhu 37,1C, Pernapasan 32 x/menit. Berat Badan 9 kg. Mencret sudah
berkurang menjadi 2 kali dari tadi malam.
Penatalaksanaan:
- Pasien boleh pulang
- Edukasi
- Obat Pulang: Zincpro 1 x 20 mg diminum dalam 10 hari.

V. DIAGNOSIS AKHIR
Diare Akut Non-Disentri Dehidrasi Ringan-Sedang

VII. PROGNOSIS

Quo ad vitam

: ad bonam

Quo ad functionam

: ad bonam

Quo ad sanationam

: ad bonam

DISKUSI
Dasar diagnosis diare akut dehidrasi ringan sedang pada kasus ini:
Diare akut pada anak adalah diare yang terjadi secara mendadak dan berlangsung
kurang dari 14 hari (kebanyakan kurang dari 7 hari) pada bayi atau anak yang
sebelumnya sehat (Ditjen PPM & PLP, 1999). Ada juga yang memberi batasan diare
akut pada anak yaitu buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi
cair dan berlangsung kurang dari 1 minggu (IDAI, 2004).
Bagaimana menentukan derajat dehidrasi pada kasus ini:
Klasifikasi
Dehidrasi Berat

Dehidrasi Ringan/Sedang

Tanpa Dehidrasi

Tanda-tanda atau gejala


Terdapat 2 atau lebih tanda dibawah ini:
- Letargis/tidak sadar
- Mata cekung
- Tidak bisa minum atau malas minum
- Cubitan kulit perut kembali sangat lambat
(2 detik)
Terdapat dua atau lebih tanda dibawah ini:
- Rewel, gelisah
- Mata Cekung
- Minum dengan lahap, haus
- Cubitan kulit kembali lambat
Tidak terdapat cukup tanda untuk
diklasifikasikan sebagai dehidrasi ringan
atau berat.

Bagaimana Penatalaksanaan diare akut dehidrasi ringan sedang pada kasus ini:
Diare dehidrasi ringan/sedang (Tetapi B)

Berikan Oralit sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam pertama:


Umur
0 -4 bulan
4-12 bulan
12-24 bulan
Berat
< 6 kg
6-10 kg
10-12 kg
Badan
Jumlah
200-400
400-700
700-900
Cairan
Jumlah oralit yang diperlukan = 75 ml/kg berat badan

2-5 tahun
12-19 kg
900-1400

- Jika anak meninginkan oralit lebih banyak dari pedoman di atas, berikan
sesuai kehilangan cairan yang sedang berlangsung.
- untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menyusu, beri juga 100200 ml air matang selama periode ini
- Mulailah memberi makan segera setelah anak ingin makan
- Lanjutkan pemberian ASI
Cara Pemberian Oralit:
- minumkan sedikit-sedikit tetapi sering dari cangkir/mangkok/ gelas
- jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih
lambat.
- lanjutkan ASI selama anak mau.

Jika anak masih mengalami dehidrasi sedang/ringan, ulangi pengobatan


untuk 3 jam berikutnya dengan larutan oralit dan mulai beri anak makanan,
susu atau jus dan berikan ASI sesering mungkin.
Jika timbul tanda dehidrasi berat, lihat terapi C
Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila anak sama seklai tidak
bisa minum oralit misalnya karena anak muntah profus, dapat diberikan
infus dengan cara: beri cairan intravena secepatnya. Berikan 70 ml/kg BB
cairan Ringer Laktat atau Ringer Asetat (atau jika tak tersedia, gunakan
larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut:
Umur
Pemberian 70 mL/kg selama
Bayi (< 12 bulan)
5 jam
Anak (12 bulan 5 tahun
2 jam
Periksa kembali anak setiap 1-2 jam
Juga beri oralit (kira-kira 5 ml/kg/jam) segera setelah anak mau minum.
Berikan tablet zinc selama 10 hari.
Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan
dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B atau C) untuk
melanjutkan penanganan.

DAFTAR PUSTAKA
1. Departemen Kesehatan RI Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan
Penyehatan Lingkungan Pemukiman. 1999. Buku Ajar Diare. Departemen Kesehatan
RI: Jakarta
2. IDAI. 2004. Standar Pelayanan Medis. Badan Penerbit IDAI: Jakarta
3. World Health Organization. 2009. Pelayanan Kesehatan Anak Di Rumah Sakit.
Adaptasi Indonesia: Jakarta

Anda mungkin juga menyukai