TINEA CAPITIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH
JAKARTA
Kepaniteraan Klinik Stase Ilmu Penyakit
Kulit & Kelamin
BLUD RS SEKARWANGI
Pembimbing :
Dr. Endang Tri Wahyuni,Sp.KK, M.Kes
Oleh :
Imelda Mayasari Purba
PENDAHULUAN
KASUS
Lanjutan..
PEMBAHASAN
FOTO PASIEN
DIAGNOSA BANDING
Dermatitis Seboroik
Dermatitis Atopik
Psoriasis
Peradangan
yang
erat
d
Lengan
keativan
glandula
sebasea
yang aktif
pada bayi dan insiden
puncak pada usia 1840 tahun.
Dermatitis atopik
merupakan
peradangan
kulit
kronis dan residif
Terjadi selama masa
anak-anak
yang
berhubungan dengan
peningkatan kadar IgE
dalam
serum
dan
faktor genetik
Psoriasis
adalah
penyakit
yang
penyebabnya
autoimunm
bersifat
kronik dan residif
mengenai semua
umur
namun
umumnya
pada
dewasa dan pria lebih
banyak dibandingkan
wanita.
Dermatitis seboroik
Dermatitis atopik
Psoriasis
Manifestasi : eritema,
skuama
yang
berminyak
dan
kekuningan
dengan
batas
tidak
tegas,
rambut rontok mulai
dari
verteks
dan
frontal. Krusta tebal
dapat berbau tidak
sedap
Manifestasi
klinis
pruritus hilang timbul
sepanjang hari namun
hebat pada malam
hari,
dan
timbul
berupa
papul,
likenifikasi,
eritema,
erosi,
ekskoriasi,
eksudasi,krusta.
Predileksi psoriasis
adalah
skalp,
ekstremitas
bagian
ekstensor
terutama
siku serta lutut serta
lumbosacral.
DAFTAR PUSTAKA
E.M Higgins, dkk. Guideline for The Management of Tinea
Capitis.British Journal of Dermatology. 2000; 143:53-58
Maha A, Dayel, Iqbal Bukhari. Tinea Capitis. The Gulf Journal
of Dermatology and Venereology.Vol.1. No.1. 2004
Prof.Dr.R.S.Siregar. Penyakit Kulit Jamur. Edisi 2. Jakarta : EGC.2004;
p.24
Robin Graham-Brown, Tony Burns. Dermatologi. Edisi 8. Jakarta :
Erlangga. 2005 p. 35
Shannon Verma, Michael P. Hefferman. Superficial Fungal
infecti :Dermatophytosis, Onychomycosis, Tinea Nigra, Piedra.
Dalam : Freedberg IM, Eisen AZ, Wolff K, Austen KF, Goldsmith LA,
Katz SI, dkk. Fitzpatricks Dermatology in General Medicine 7th ed.
Volume 1 &2. New York Mc Graw Hill, 2008 : p 1807-1813
Unandar Budimulja. Mikosis: dalam Prof. Dr. dr. Adhi Djuanda, dkk
Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi 5. Jakarta : FKUI. 2008; p.9299