BAB III
METODOLOGI DAN PEMBAHASAN
Labolatorium Fakultas
Teknik Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon, mulai dari Hari Kamis,
11 Juli 2013 s/d kamis, 25 Juli 2013.
3.2.
Pembahasan
3.2.1. Pengujian Analisa Butir / Gradasi ( menentukan pembagian butir /
gradasi agregat halus pasir dan agregat kasar Kerikil )
3.2.1.1
agregat
halus
ini
bertujuan
untuk
mengetahui
sieve
shaker
yang
berfungsi
untuk
4,75 mm.
2) Saringan No.
2,36 mm.
3) Saringan No. 16
1,18 mm.
Gambar 3.1
Sieve shaker
4) Saringan No. 30
0,60 mm.
5) Saringan No. 50
0,30 mm.
0,15 mm.
0,075 mm.
8) Pan.
9) Oven dengan pengatur suhu.
10)Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram.
11) Mesin pengguncang saringan (sieve shaker).
12)Kuas, sikat, sendok dan sebagainya.
2. Prosedur Pengujian
1) Siapkan material pasir yang akan diuji.
2) Pasir dikeringkan dengan menggunakn oven (105 - 110) C dengan
waktu 24 jam.
3) Susunlah saringan dari angka diameter terbesar sampai
angka diameter terkecil (No.4 No.200), seperti gambar
di samping.
4) Pasir dituangkan dalam saringan paling atas.
5) Hidupkan mesin pengguncang saringan (sieve shaker)
selama 15 menit.
6) Sisa material yang tertahan tiap saringan ditimbang
Gambar 3.2
Saringan dengan
berbagai ukuran
3. Hasil Pengujian
`
LABORATORIUM FAKULTASTEKNIK
UNSWAGATI - CIREBON
TANGGAL
KONSTRUKSI
: LABORATORIUM FAKULTAS TEKNIK
UNSWAGATI CIREBON
2010
:
DIKERJAKAN KELOMPOK
2
KEDALAMAN :
DIHITUNG
DIPERIKSA
A. FRAKSI HALUS
Jumlah
Berat
Ukuran saringan
: 13 JULI
Tertahan
Berat
: 1500 gr
% Berat
Persentase
Tertahan
lolos
(%)
(%)
( mm )
( nomor )
( gr )
Tertahan
(%)
4750
57
57
5.71
94.29
2360
96
153
15.33
84.67
1180
16
114
267
26.75
73.25
0.58
30
223
490
49.10
50.90
0.297
50
218
708
70.94
29.06
0.149
100
223
931
93.29
6.71
0.074
200
52
983
98.50
1.50
Pan
15
998
100.00
0.00
Jumlah
998
Tabel 3.1
Pembagian Butir Gradasi Halus
76,20 mm
2) Saringan
50,80 mm
3) Saringan 1,5
38,10 mm
4) Saringan
25,40 mm
5) Saringan
19,10 mm
6) Saringan
12,70 mm
7) Saringan 3/8
9,25 mm
8) Pan
9) Oven dengan pengatur suhu
10)Timbangan dengan ketelitian 0,1 gram
11) Mesin pengguncang saringan ( sieve shaker )
12)Kuas, Sikat, Sendok dsb.
2. Prosedur Pengujian
1) Seperti pada pengujian agregat halus,
dipengujian agregat
penyusunan
saringan,
dilakukan
secara
manual
3)
Gambar 3.3
Pengguncangan Fraksi
Kasar secara manual
Tabel 3.2
Analisa Butir/Gradasi Kasar
3.2.2.
10
memperlancar
proses
pembentukan
1. Peralatan
1) Oven dengan pengatur suhu
2) Gelas ukur 250 cc
3) Standar warna
4) Slang plastik
5) Larutan NaOH 3 % ( 3 bagian berat NaOH dan 97 ml air suling )
6) Saringan No. 4
Gambar di samping di gunakan sebagai wadah
dalam melakukan pengujian kandungan bahan organik,
terlihat dalam gambar terdapat berbagai macam warna
yang berbeda, yang berarti simbol A adalah tinggi contoh,
simbol B adalah tinggi pasir dan simbol C adalah tinggi
Sket 3.1
Gelas Ukur
11
Gambar 3.5
Gelas Yang Digunakan
Menampung Kadar Lumpur
di
samping
merupakan
kegiatan
Gambar 3.6
Gelas Yang Digunakan
Menampung Kadar Lumpur
12
1) Ambil pasir kering yang lolos saringan No.4 dan masukkan kedalam gelas
ukur 250 cc, setinggi 130 cc.
2) Masukkan air kedalam botol hingga mencapai 250 cc dan kocok selama
30 menit.
3) Diamkan minimal 5 jam.
4) Lihat dari hasil tersebut, bagian berat akan menurun, sedangkan yang
ringan (lumpur) akan naik.
5) Ukur
tebal
lapisan
lumpur
(diatas),
memperlihatkan
prosentase
kandungan lumpur.
3. Hasil Pengujian
13
jernih, setelahnya pasir tersebut di oven dengan alat yang ada dan
kemudian di timbang setelah keadaan dingin.
Adapun peralatan yang menunjang guna memperlancar proses
berapakan kadar lumpur yang terdapat dalam wadah yang terdapat dalam
gambar tersebut, antara lain :
1. Peralatan
1) Oven dengan pengatur suhu
2) Saringan No. 200
3) Wadah pencuci benda uji
4) Talam - talam
5) Slang plastic
6) Skop
7) Cawan / dish
2. Prosedur Pengujian
1) Ambil contoh pasir 500 - 1000 gram, panaskan dalam oven
(105 -
14
3. Hasil Pengujian
Tabel 3.4
Pengujian Kadar Lumpur Lolos # 200
15
Tabel 3.5
Pengujian Daya Resap Air pada Genteng
16
merupakan
peralatan
guna
untuk
Gambar 3.07
Alat uji slump beton
1. Peralatan
1) Cetakan kerucut dengan bawah 20 cm, atas
10 cm dan tinggi 30
cm, bagian atas dan bawah terbuka, kerucut terbuat dari logam atau seng.
2) Tongkat / stick pemadat 16 mm, panjang 60 cm terbuat dari besi baja
tahan karat dengan ujung bulat.
3) Loyang dari plat besi.
4) Sendok mortar cekung.
5) Concrete mixer / mesin pengaduk.
2. Prosedur Pengujian
1) Ambilah semen, pasir dan kerikil / split
dengan perbandingan (misal 1 : 2 : 3)
atau
sesuai
dikehendaki,
dengan
mutu
kemudian
yang
masukan
pengaduk
hingga
Gambar 3.08
Pencampuran dengang menggunakan mini
concreat mix
17
10 cm
B = 30 21
B = 9 cm
3.2.5. Pengujian Kuat Tekan Beton
20 cm
(untuk
Kedua
Gambar 3.09
Cetakan kubus 15x15 cm
Gambar 3.10
Cetakan silinder 15cm
tinggi 30 cm
gambar di
atas
18
Peralatan
1) Cetakan kubus (15 x 15 cm) atau silinder ( 177 15 cm dan tinggi 30 cm).
2) Tongkat/stick.
3) Mesin pengaduk / concrete mixer.
4) Nampan pengaduk.
5) Compression Machine.
6) Timbangan dengan ketelitian 1 gram.
7) Pelumas / oli.
8) Sendok, ember, dll.
2.
Prosedur Pengujian
1) Adukan beton hasil pengujian slump dimasukkan ke dalam cetakan
(kubus dan silinder), yang bagian dalamnya telah diolesi dengan pelumas
/ oli.
2) Masukkan adukan dibagi dalam 3 lapis, yang masing - masing lapisan
dipadatkan dengan tusukan 25 kali, bagian atas diratakan dan diberi label
(nomor, tanggal, slump, dll).
3) Cetakan
dibuka
setalah
24
jam,
19
Gambar 3.11
Perendaman Beton
machine.
5) Jalankan mesin uji tekan, sehingga benda uji hancur dan jarum merah
penunjuk angka berhenti sejenak sebelum kembali naik, catat gaya untuk
memecah contoh dilihat dari jarum merah yang berhenti sejenak pada alat
uji tekan.
3.
Hasil Pengujian
Tabel 3.7
Pengujian Kuat Tekan Sample Beton