Anda di halaman 1dari 6

mangan

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Mangan di Indonesia telah ditemukan orang sejak tahun 1854 yang terdapat di
Karangnunggal, Tasikmalaya, Jawa Barat. Walaupun demikian endapan biji mangan yang
diusahakan terlebih dahulu yaitu yang terdapat di Kliripan, Kulon Progo - Yogyakarta.
Tambang mangan di Karangnunggal baru diusahakan pada tahun 1930. Dua daerah endapan
biji mangan itu dahulu diusahakana oleh NV Algemeene Indische Mijnbouwen Explotatie
Maatscappij (AIME). Kini pengusahaanya dilakukan oleh perusahaan daerah Pertambangan
Jawa Barat untuk Tasikmalaya dan perusahaan daerah Pertambangan Mangan Daerah,
pertambangan mangan Daerah Istimewa Yogyakarta untuk Kliripan. Selain di ke dua daerah
tersebut, juga telah diusahakan dengan cara sederhana dan kecil-kecilan yaitu di pegunungan
Karangbolong, Kedu Selatan, Pegunungan Menoreh di dekat Salaman, Magelang dan di
daerah G. Kidul bagian utara, juga di berbagai daerah di Jawa Timur bagian Selatan. Mangan
yang ditambang pada umumnya terbatas pada biji mangan dengan kadar MnO2 di atas 75%.
Sumber daya dan cadangan

Lokasi Penelitian
Potensi cadangan bijih mangan di Indonesia cukup besar, namun terdapat di berbagai
lokasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Potensi tersebut terdapat di Pulau Sumatera,
Kepulauan Riau, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

ISI

Pengertian

Mangan merupakan salah satu dari 12 unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi.
Mineral mangan yang diketahui ada sekitar 300 jenis. Namun yang sering dijumpai dalam
cebakan bijih komersial ada 13 jenis. Pirolusit dan psilcmelan merupakan mineral yang
umum menjadi cebakan utama bijih mangan.
Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu keputihan yang terdapat dalam delapan
bentuk oksida. MnO2 adalah bentuk yang paling stabil, diantara senyawa-senyawa logam
organik, mangan 2-metil siklopentadienil trikarbonil (MMT) dan mangan siklopentadienil
trikarbonil (CMT) adalah yang paling penting. Mangan tidak larut dalam air. Bentuk yang
terpenting adalah oksida, karbonat dan silikat mangan. Yang paling umum mangan dioksidasi
yang biasanya ditambang dengan teknik terbuka.

Geologi Regional
Ditinjau dari tatanan Tektonik terbentuknya P. Sumbawa erat kaitannya dengan
penunjaman Lempeng Hindia yang berarah utaratimurvlaut di bawah Daratan Sunda yang
menerus mulai dari P. Sumatera ke P. Jawa terus ke arah timur membentuk Busur Kepulauan
Banda yang terbentuk pada masa Kenozoikum, yang dilandasi oleh batuan gunung api kalk
alkalin dari busur dalam Banda yang masih aktif hingga sekarang. Oleh batuan sedimen
pinggiran benua yang beralaskan batuan malihan. Geologi daerah Sumbawa disusun oleh
terbentuknya batuan gunung api Tersier (Miosen Awal) breksi-tuf bersifat andesit dengan
sisipan tuf pasiran, tuf batuapung dan batupasir tufan. Satuan breksi tuf ini menjemari dengan
batuan sedimen yaitu satuan batu pasir tufan dan juga satuan batugamping.Kemudian
diterobos oleh batuan terobosan yang terdiri dari andesit, basal, dasit, dan batuan yang tak
teruraikan, diperkirakan berumur Miosen Tengah. Diatasnya diendapkan Batu gamping koral
pada Miosen Akhir dilanjutkan pada pliosen diendapkan batulempung tufan dengan sisipan
batupasir dan kerikil hasil rombakan gunung api, menindih tidak selaras batuan yang lebih
tua, kemudian diendapkan batuan gunungapi kuarter yang diendapkan dimulai dari satuan
breksi Tanah Merah, Batuan Breksi Andesit- Basal, dan satuan Lava-Breksi, juga diendapkan
batuan sedimen kuarter yaitu terumbu koral yang terangkat, terakhir pada Holosen
diendapkan aluvium dan endapan pantai.

Genesa

Mangan adalah logam berwarna abu-abu putih. Mangan adalah unsur reaktif yang mudah
menggabungkan dengan ion dalam air dan udara. Di Bumi, mangan ditemukan dalam
sejumlah mineral kimia yang berbeda dengan sifat fisiknya, tetapi tidak pernah ditemukan

sebagai logam bebas di alam. Mineral yang paling penting adalah pyrolusite, karena
merupakan mineral bijih utama untuk mangan.

Cebakan terrestial untuk cebakan mangan dapat dibagi menjadi lima tipe, yaitu :

Cebakan hidrothermal

Cebakan sedimenter

Cebakan yang berasosiasi dengan aliran lava bawah laut

Cebakan metamorfosa

Cebakan laterit dan akumulasi residual

Dasar samudra diperkirakan diselimuti lebih dari 3 triliyun ton nodul berukuran kentang.
Nodul tersebut terdiri dari unsur mangan, besi, nikel, kobalt molybdenum. Nodul-nodul ini
banyak terdapat di Samudra Pasifik.

2.

Pada tahun 1774, sedangkan pemanasan mineral pyrolusite (MnO2, mangan dioksida) dalam

Nama

api arang, ilmuwan Swedia Johann Gahn menemukan mangan. Panas dan karbon dalam
arang memisahkan oksigen dari pyrolusite, meninggalkan residu logam mangan. Ini reaksi
kimia disebut reaksi reduksi.Kegunaan Mangan
Khusus di dalam industri metalurgi biji mangan digunakan untuk membuat baja yang tahan
terhadap pengaruh belerang, baja kuat, keras dan liat. Mangan digunakan untuk membuat
perunggu yang digunakan untuk propeller kapal, campuran logam (alloy) yang sifatnya
meredam getaran dan suara. Mangan digunakan untuk pembuatan besi tuang dan sebagainya.
Sedangkan di dalam industri kimia.
Mangan digunakan untuk melindi biji uranium, welding rod (batang-batang las), bahan celup,
cap, pernis, pupuk, obat-obatan, kaca/gelas, keramik dan lain-lain. Paduan mangan dengan
logam lain seperti aluminium, tembaga dan antimony, produk akhir adalah magnet.
Jumlah jejak mangan sangat penting untuk kesehatan yang baik. Hal ini membuat tulang kuat
namun fleksibel, dan membantu tubuh dalam menyerap vitamin B1. Ini juga merupakan
aktivator penting bagi tubuh untuk menggunakan enzim. Sesedikit 0,00002% Mn dalam
tubuh manusia adalah penting. Studi telah menunjukkan bahwa kurangnya mangan
menyebabkan ketidaksuburan pada hewan.

Deskripsi

Manganit MnO(OH)
Sistem kristal

: Orthorombik, dipiramida (Gambar 1.)

Belahan

Kekerasan

: 4

BD

: 4,3

Kilap

: Logam

Warna

: Abu-abu logam sampai hitam besi

Optik

: Opak

Terdapatnya

Sempurna (0,0)

Dalam cebakan sedimen dan residu, juga terdapat dalam cebakan

hidrothermal dan metamnorfosa (malihan).

Pyrolusite - MnO2
Sistem kristal : Tetragonal
Belahan

Sempurna

Kekerasan

: 1-2

BD

: 4,75

Kilap

: Logam

Warna

Hitam besi

Optik

: Opak

Terdapatnya

Pyrolusite terjadi terkait dengan manganite, hollandite, hausmannite,

braunite, chalcophanite, goethite dan hematit di bawah oksidasi kondisi hidrotermal deposit.
Hal ini juga terjadi di rawa dan seringkali hasil dari perubahan manganite.Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil, yaitu
Mangan adalah suatu logam rapuh berwarna kelabu keputihan yang terdapat dalam delapan
bentuk oksida. MnO2 adalah bentuk yang paling stabil, diantara senyawa-senyawa logam
organic.
Proses terbentuknya mangan dapat terjadi akibat kontak metasomatisme.
Dalam deskripsinya mngan memiliki kekerasan serta berat jenis yang lumayan tinggi.

DAFTAR PUSTAKA
Bemmelen, R.W. van 1949, The Geology of Indonesia Vol.II, Martinus Nijhoff, The Hague.
Dhamari A., Bijih Mangan dalam arti ekonomi,Balai Pengolahan Djawatan Pertambangan.
Djumsari A., 2003, Penyelidikan Geokimia Regional, Bersistem Lembar Sumbawa, Kab.
Sumbawa dan Dompu Prov. Nusatenggara Barat Direktorat Inventarisasi Sumberdaya
Mineral, Bandung.
Gurniwa A., Sumartono, 2003, Penyelidikan Geokimia Regional, Bersistem Lembar Bima,
Kab. Bima dan Dompu Prov. Nusatenggara Barat Direktorat Inventarisasi Sumberdaya
Mineral, Bandung.
Sismin, Data Digital Potensi Bahan Galian Indonesia, Direktorat Sumberdaya Mineral,
Bandung
Sudrajat A., S.Andi Mangga., dan N. Suwarna, 1998, Peta Geologi Lembar Sumbawa,
Nusatenggara Barat sekala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi,
Bandung.
Sumber : http://geologistisgood.blogspot.com/2013/10/pendahuluan-latarbelakang-mangan-di.html

Anda mungkin juga menyukai