Anda di halaman 1dari 6

Peran

dan Fungsi DGK


1. Sebagai pemberi pelayanan dengan komitmen tinggi serta menunaikan tugasnya secara
profesional dan etis
2. Ujung tombak dalam sistem pelayanan kesehatan nasional dan berhadapan langsung dengan
masyarakat yang membutuhkan pelayanan kesehatan tingkat pertama. Juga berfungsi sebagai
penapis rujukan upaya kesgilut keluarga ke fasilitas yang lebih mampu
3. Koordinator dalam pemeliharaan kesgilut pasien dan keluarganya, serta bekerja sama secara
harmonis dengan setiap individu dan institusi.
4. Sebagai mitra yang beretika bagi pasiennya dalam mengambil keputusan medis dengan
memilih dan menggunakan teknologi kedokteran gigi secara rasioanl berdasarkan evidence-
based dentistry.
5. Penggalang peran serta masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat kesgilut.


Malnutrisi adalah gangguan yang disebabkan oleh tidak terpenuhinya kebutuhan akan zat gizi
yang diperoleh dari makanan.
Zat gizi dikelompokan menjadi dua yaitu :
- Zat gizi makro ( Karbohidrat, lemak dan protein )
- Zat gizi mikro ( Vitamin dan mineral )

Berikut adalah Gangguan - gangguan pada gigi dan mulut yang disebabkan karena defisiensi /
kekurangan beberapa vitamin dan mineral :

1. Kalsium, Fosfor, Magnesium
Fungsi : merupakan unsur utama dalam pembentukan tulang dan gigi dan merupakan unsur
mineral yang terbanyak dalam tubuh.
Kekurangan Kalsium, fosfor dan magnesium:
- mineralisasi tulang dan gigi menjadi terganggu, sehingga tulang akan mudah patah.
- Gigi rapuh sehingga rentan terhadap caries
- Pertumbuhan tulang dan gigi pada anak-anak menjadi terganggu.
Terdapat dalam : susu, telur, sayuran, ikan.

2. Besi
Fungsi : unsur pembentukan Hemoglobin
Kekurangan zat besi : mengakibatkan anemia, gangguan pada lidah dan luka pada sudut bibir.
Gejalanya berupa : penipisan papila pada tepi-tepi lidah , serta penipisan mukosa mulut secara
menyeluruh sehingga pasien rentan terhadap stomatitis aptosa ( sariawan ), dan warna mukosa
menjadi pucat.
Terdapat dalam : Telur, hati, kacang-kacangan, sayuran

3. Fluor
Fungsi : Menguatkan struktur gigi serta Melindungi gigi dari serangan karies
Kekurangan Fluor : pada gigi akan mengakibatkan gigi menjadi rapuh dan mudah terserang
karies.
Terdapat dalam : Air minum yang kita konsumsi sehari hari, teh, duri ikan, garam.

4. Vitamin B2 ( Ribovlavin )
Kekurangan B2 : Mengakibatkan terjadinya luka pada sudut mulut (angular ceilitis), luka pada
bibir (cheilitis), radang pada ujung dan bagian samping lidah, lidah tampak berwarna merah
jambu dan licin.
Terdapat dalam : Susu, hati, ginjal, jantung, daging, telur, sayuran dan ragi kering.

5. Vitamin B12
Kekurangan B12 : Dapat mengakibatkan anemia yang bermanifestasi dalam rongga mulut
dengan tanda-tanda lidah halus, mengkilat dan terasa sakit, mukosa mulut tampak pucat.
Kepekaan terhadap rasa makanan berkurang, luka pada sudut bibir.
Terdapat dalam : Susu, keju, hati, daging, telur.

6. Vitamin C

Kekurangan vit C : Menimbulkan kelainan pada gusi, gusi meradang dan mudah berdarah, jika
terjadi luka penyembuhannya sangat lambat, pembentukan gigi menjadi terganggu.
Terdapat dalam : Jeruk, tomat, kentang, cabai hijau, sayuran selada hijau, jambu.

7. Vitamin D
Kekurangan vitamin D : Pada anak-anak erupsi / keluarnya gigi menjadi terhambat,
Terdapat dalam : Minyak ikan, susu, mentega, hati, kuning telur.


Pengaruh Zat Gizi terhadap Pertumbuhan Gigi
Menurut Mustafa (1993) ada beberapa pengaruh zat gizi terhadap pertumbuhan gigi.
a. Kekurangan Vitamin A
Kekurangan vitamin A cukup besar pengaruhnya terhadap perkembangan gigi anak. Vitamin ini
berperan dalam penyusunan struktur email, sehingga kekurangan vitamin A dapat menyebabkan
pertumbuhan email yang tidak sempurna (Mustafa, 1993).
Kekurangan Vitamin D
Vitamin D fungsinya untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Hubungan antara Vitamin D dengan
karies gigi dijelaskan dalam penelitian di USA dan Kanada memberikan kesimpulan yang sama.
Prevalensi dari karies lebih banyak terdapat di negara-negara bagian utara dibandingkan dengan
negara-negara tropis.
Ini disebabkan sedikitnya sinar matahari dan mengakibatkan sintesa vitamin D di kulit
berkurang, pengikisan menyebabkan kerusakan pada gigi anak-anak. Dalam hal ini vitamin D
akan berfungsi pada waktu absorbsi dan metabolisme kalsium dalam pembentukan tulang gigi
(Mustafa, 1993).
c. Fluorida
Pada keadaan normal, dentin dan email mengandung garam-garam mineral antara lain : kalsium,
phosfor dan elemen lain yang mengandung fluoride. Konsentrasi fluor dalam air minum berkisar
antara 0,5 sampai 1 ppm, jumlah ini akan berfungsi untuk melindungi gigi dari karies gigi akan
tetapi pada kadar fluor lebih dari 2 ppm maka akan menyebabkan bercak-bercak pada gigi, dan
pada email akan terlihat pita yang berwarna coklat. Fluorida dapat melindungi gigi dari serangan
bakteri sehingga tidak terjadi karies. Di USA terlihat pemberian flourisasi mampu menurunkan
karies sebanyak 60-70% pada anak-anak yang menderita karies (Mustafa, 1993).
d. Garam Mineral
Mineral seperti kalsium, magnesium, besi serta tembaga dapat menghambat terjadinya karies
gigi (Mustafa, 1993).
Peranan nutrisi terhadap kesehatan gigi dan mulut
Zat gizi atau nutrisi juga memainkan peran penting dalam perkembangan dan pemeliharaan
mulut yang sehat, khususnya gigi dan gusi. The food we eat affects our teeth. Makanan yang kita
makan mempengaruhi gigi kita. At the same time, the health or lack of health of our teeth and
gums affects what we can eat. Pada saat yang sama, kesehatan atau kurangnya kesehatan gigi dan
gusi mempengaruhi apa yang kita bisa makan. Good dental health begins early in life and must be
practiced throughout life. Kesehatan gigi yang baik dimulai dari awal dalam kehidupan dan harus
dipraktekkan sepanjang hidup.


Peran zat gizi dalam pencapaian kesehatan gigi yang optimal adalah sebagai berikut :
Karbohidrat
Meskipun banyak penelitian menyebutkan bahwa karbohidrat sebagai penyebab timbulnya
berbagai penyakit gigi dan mulut, namun dari fungsinya sebagai katalis dalam proses
metabolisme terhadap zat gizi lain ( mineral, vitamin, dan lemak ) dan meningkatkan konsumsi
zat gizi lain serta peran sebagai imunopolisakarida dalam menangkal infeksi,berperan penting
pada masa pra erupsi dan pasca erupsi, maka karbohidrat juga memegang peranan penting
dalam menjaga kesehatan gigi dan mulut.
Lemak
Lemak berperan sebagai pengangkut vitamin yang memiliki peran dalam menjaga kesehatan gigi
yang mulut. Salah satu jenis lemak adalah lemak jenuh. Lemak ini memainkan peranan penting
terhadap kesehatan tulang dan gigi. Agar kalsium dapat bersatu dengan struktur tulang kerangka
dan gigi secara efektif, sedikitnya 50 persen lemak makanan seharusnya mengandung lemak
jenuh.
Protein
Protein sangat berperan terutama pada masa pertumbuhan jaringan termasuk perkembangan
gigi sejak awal pertumbuhannya. Selain itu protein berperan dalam pembentukan antibodi yang
melindungi seluruh jaringan termasuk mukosa mulut dan darerah sekitarnya terutama dari
infeksi yang mungkin menyerang jaringan periodontal serta mencegah terjadinya angular
cheilitis.
Vitamin
Vitamin A
Vitamin A diperlukan untuk kesehatan gingiva. Penting untuk menjaga selaput lendir mulut dan
jaringan mukosa mulut. Memelihara jaringan epitel, membantu perkembangan gigi serta
pertahanan terhadap infeksi. Vitamin A banyak terdapat pada sayuran yang berwarna hijau atau
kuning, buah dengan warna yang mencolok, susu, telur dan minyak ikan.
Vitamin D
Meningkatkan absorpsi kalsium dan fosfat yang sangat berperan pada pembentukan dan
pertahanan gigi. Absorpsi ini berlangsung di usus halus. Selain itu berperan penting pada
pembentukan rahang. Vitamin ini paling banyak terdapat pada susu, minyak ikan dan sereal.

Vitamin E
Mencegah pertumbuhan bercak putih tebal di mulut (leukoplakia). Mencegah kanker oral selain
itu vitamin E juga berperan sebagai anti oksidan. Vitamin E banyak terdapat pada telur, susu,
daging, dan kacang-kacangan.
Vitamin K
Berperan dalam proses pembekuan darah dan mencegah terjadinya pendarahan spontan dalam
rongga mulut. Vitamin K banyak terdapat pada sayuran berwarna hijau.
Vitamin C
Diperlukan untuk kesehatan periodontal dan gingiva, faktor dalam penyembuhan luka.
Diperlukan untuk produksi kolagen dan mencegah perdarahan gingival. Vitamin C banyak
terdapat pada buah-buahan, sayuran hijau dan tomat.

Vitamin B kompleks
Membantu struktur wajah berkembang dengan benar sehingga wanita hamil perlu
mengkonsumsi vitamin ini untuk perkembangan janinnya. Selain itu fungsi vitamin B kompleks
adalah mencegah timbulnya rasa sakit, warna kemerahan dan pendarahan givival, keretakan dan
luka di sudut mulut dan lidah. Vitamin ini banyak terdapat pada kacang-kacngan, ragi, sayuran
hijau, hati, susu, beras, jagung dan lain-lain.
Mineral
Peran atau fungsi dari mineral umumnya menyusun struktur dasar tulang dan gigi. Berikut
fungsi beberapa mineral yang penting bagi kesehatan gigi dan mulut :
Kalsium
Membantu dalam pembentukan serta memperkuat gigi dan tulang. Kalsium banyak terdapat
pada susu, keju, telur, dan sayuran berwarna hijau tua.
Fosfor
Diperlukan untuk perkembangan tulang yang sehat terutama pada pembentukan dan
pertumbuhan rahang, dan pola erupsi gigi. Fosfor banyak terdapat pada Susu, keju, daging, biji-
bijian, telur, dan kacang-kacangan.
Magnesium
Mencegah terjadinya hipoplasia enamel dan membantu dalam proses mineralisasi tulang dan
gigi. Magnesium banyak terdapat pada kacang kedelai, kerang dan gandum.
Besi
Berperan penting dalam pemeliharaan kesehatan gusi dan lidah serat jaringan mukosa mulut.
Mineral ini banyak terdapat pada daging, bayam, dan sayuran berwarna hijau.

Flour
Mempertahankan tulang dan gigi yang kuat sehingga mencegah terjadinya karies gigi, selain itu
flour juga berfungsi mengatur pH asam-basa dalam rongga mulut. Flour banyak terdapat pada
teh, brokoli, dagaing ayam dan air floridasi.
Seng
Berperan besar dalam penyembuhan luka pada mukosa mulut. Seng banyak terdapat pada
seafood, hati, daging, dan sereal gandum.

Defisiensi kalsium
Manifestasi defisiensi kalsium dalam rongga mulut adalah terjadi absorpsi tulang rahang yang
merata dan destruksi ligamentum periodontal dan berkurangnya kekuatan gigi.
Defisiensi fosfor
Manifestasi defisiensi fosfor dalam rongga mulut adalah terjadinya gangguan pertumbuhan
rahang dan erupsi gigi. Juga adanya pertumbuhan kondili yang lambat disertai maloklusi.
Defisiensi magnesium
Defisiensi magnesium dalam jangka waktu yang lama dapat terjadi hipoplasia enamel.
Defisiensi besi

Manifestasi defisiensi besi dalam rongga mulut adalah terjadinya glossitis yang merupakan
penyakit pada lidah, di mana lidah tampak merah dan sakit.
Defisiensi flour
Manifestasi Defisiensi flour dalam rongga mulut yang paling utama adalah kerentakan gigi
terhadap terjadinya karies gigi.
Defisiensi protein
Protein banyak terdapat pada daging, telur, susu, ikan dan jagung. Manifestasi defisiensi protein
dalam rongga mulut adalah lidah tampak berwarna merah karena hilangnya papila, terjadi
angular cheilitis dan fissura bibir atau bibir pecah-pecah. Selain itu rongga mulut terasa kering
dan nampak kotor. Resistensi terhadap infeksi mengalami penurunan sehingga mudah terjadi
infeksi pada jaringan periodontal.
Defisiensi vitamin
Defisiensi vitamin A
Defisiensi vitamin A menyebabkan terjadinya gingivitis, hiperplasia gingiva serta penyakit
periodontal dan hipoplasia enamel. Defisiensi vitamin A juga mengakibatkan :
Xeropthalmia
Darriers disease
Mulut kering (xerostomia), hyperplasia gingival, gingivitis dan lesi-lesi periodontal

Defisiensi vitamin D
Defisiensi vitamin D menyebabkan terjadinya hipoplasia enamel yang melibatkan gigi insisivus
dan molar permanen yang umumnya terdapat pada penderita rhiketsia. Manifestasi defisiensi
dalam mulut pada masa pembentukan dan sesudah pertumbuhan gigi :
Pada masa pembentukan gigi yaitu hipoplasia email, erupsi gigi terhambat, kadang-kadang
pigmentasi pada gigi
Pada masa sesudah pertumbuhan yaitu mempengaruhi struktur jaringan periodontal
Defisiensi vitamin E
Defisiensi vitamin E menyebabkan terjadinya pendarahan gingival, keluarnya pus dari poket dan
penyakit periodontal serta leukoplakia.
Defisiensi vitamin K
Defisiensi vitamin K menyebabkan terjadinya pendarahan spontan pada gingival atau setelah
menggosok gigi.
Defisiensi vitamin C
Defisiensi vitamin C menyebabkan rentannya gingival terhadap iritasi lokal sehingga terjadi
hiperplasia gingival, mudah berdarah dan dapat terjadi ulserasi yang biasa disebut Scurvy.
Scurvy akut : gingival membesar, warna merah tua dan mudah berdarah
Mukosa mulut mudah terkena infeksi sekunder
Gigi mudah terlepas
Defisiensi vitamin B kompleks
Tiamin ( B 1 )
Defisiensi Tiamin menyebabkan terjadinya pembesaran papila fungiformis pada perifer lidah,
adanya retakan pada bibir dan sensitifitaspada gigi dan mukosa mulut meningkat. Manifestasi

defisiensi vitamin B1 di mulut


Gigi, mukosa mulut sensitif
Mukosa mulut merah tua, mengkilat kadang-kadang ada ulserasi
Papila fungiformis banyak dan lidah menjadi merah terang, licin, mengkilat
Gingival berwarna merah tua, mengkilat
Neuralgia
Ribofavin ( B 2 )
Defisiensi ribofavin menyebabkan terjadinya angular cheilitis dan atrofi papilla fungiformis.
Manifestasi dalam mulut adalah sebagai berikut angular chelitis, glosotis, papila fungi formis
besar, lidah berwarna magenta (merah terang)
B 3
Manifestasi desisiensi dalam mulut
Glositis yang ditandai dengan warna merah terang, papila lidah hilang, ulserasi sepanjang tepi
lidah
Lidah kering dan licin
Keadaan lebih berat kadang terasa sakit dan ada plak putih pada punggung lidah yang sulit
diangkat
Asam nikotinat ( B 5 )
Defisiensi Asam Nikotinat menyebabkan terjadinya atrofi papilla di mana lidah tampak merah,
gingivitis kronis dan periodontitis.
Peridoksin ( B 6 )
Defisiensi Peridoksin menyebabkan terjadinya angular cheilitis, glossis, serta rasa tidak enak
pada mulut.
Asam Pentotenat
Defisiensi Asam Pentotenat menyebabkan terjadinya angular cheilitis, ulserasi, dan nekrosis
pada gingiva. Terlihat juga mukosa mulut dan bibir warna merah mengkilat.

Asam Folat
Manifestasi defisiensinya adalah pembengkakan pada lidah, gingivitis, angular cheilitis dan ulkus
pada lidah.
Sianokobalamin ( B 12 )
Manifestasi defisiensinya adalah gingival nampak pucat dan mudah terjadi ulserasi. Lidah
tampak merah licin dan mengkilat serta lebih sensitiv (glositis hurteri). Manifestasi defisiensi
B12 dalam mulut lainnya adalah :
Glosodynia (rasa sakit pada lidah)
Glssopyrosis (rasa terbakar pada lidah)

Anda mungkin juga menyukai