Anda di halaman 1dari 24

EDISI IV / DESEMBER 2014

Pengembangan Aparatur Sipil Negara


Melalui Pendidikan dan Pelatihan

MEREFORMASI

Pengembangan Kapasitas Organisasi di


Lingkungan Kementerian Perhubungan :
Perspektif Good Governance

Angkutan
NATAL dan TAHUN BARU

Nilai-nilai Mental Aparatur Perhubungan

Biopori
,!

!,

Hilangnya ADAB KEWARGANEGARAAN


di Republik Indonesia

Pengarah

Maryati Karma

Penanggung Jawab

Aan Sunandar
Sri Lestari
Hamidah
Edi Santosa

Pembaca buletin Aparatur yang kami banggakan.


Salam hangat dari kami,
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas
limpahan nikmatnya kepada kita semua. Segenap tim
redaksi Buletin Aparatur Edisi IV Tahun 2014 kembali hadir

Redaktur

di hadapan pembaca dengan menyuguhkan berbagai


artikel, berita dan rubrik yang sangat menarik untuk dibaca.

Editor

Artikel mengenai UU ASN dan tantangan bagi lembaga


diklat, reformasi birokrasi, angkutan Natal dan tahun baru

Desain Grafis/
Fotografer

dan beberapa artikel lainnya dihadirkan di buletin edisi IV


ini.

Sekretariat

Selain berita dan artikel terdapat juga galeri kegiatan


internal di PPSDMAP.

M. Tadjudin
Soedarto
Budi Santoso Martono
Fifi Prihandayani
Dwi Yanti Margosetiyowati
Nur Hidayati
Titik Ismiyati
Syafilya Indarti

Alamat Redaksi :

Akhirnya kepada seluruh pembaca kami ucapkan selamat

Pusbang SDM Aparatur Perhubungan

menikmati sajian berita dari kami, semoga bulletin ini

Jl. Raya Parung KM 26 - Bogor 16310

mampu menjadi teladan dan tambahan pengetahuan.

Telp : 0251-7540092/ 7540093

Saran dan kritik kami nanti demi perbaikan dan kemajuan

Fax : 0251-7540191/ 7540094

masa kedepannya.

Website :
http://ppsdma.bpsdm.dephub.go.id

ORGANISASI
Pengembangan Kapasitas Organisasi di Lingkungan
Kementerian Perhubungan : Perspektif Good Governance

4 10

REFORMASI BIROKRASI
Mereformasi Nilai-nilai MENTAL Aparatur Perhubungan 4
Terbitnya UU ASN, Pemerintahan Baru Kabinet Kerja,
Revolusi Mental Dan Runtuhnya Birokrasi Priyayi (Tantangan
Lembaga Diklat Pemerintah) 8

12
14

KEPEGAWAIAN
Pengembangan Aparatur Sipil Negara Melalui Pendidikan
dan Pelatihan 6

UMUM
Hilangnya Adab Kewarganegaraan di Republik
Indonesia 10

TRANSPORTASI
Angkutan NATAL dan TAHUN BARU

12

GO GREEN
BIOPORI Kecil Namun Berarti

14

KELUARGA
Selamat Hari AYAH dan Selamat Hari IBU

GALERI 16 - 22
POJOK KONSEPSI

15

23

Redaksi menerima kontribusi tulisan dari pegawai Pusbang SDM Aparatur Perhubungan, karyawan PPSDMAP atau pihak lain
yang relevan dengan semangat buletin PPSDMAP dengan syarat diketik rapi dengan spasi ganda, maksimal 2000 karakter
( setengah halaman ) dengan disertai identitas diri penulis.

ORGANISASI

di Lingkungan Kementerian Perhubungan :


Perspektif GOOD GOVERNANCE
Oleh : Yanuar Wijayanto

alam perdebatan hangat pembangunan dan


adminitrasi publik kontemporer, isu pengembangan
kapasitas (capacity building) dan tata kelola
kepemerintahan yang baik (good governance) terus
mengemuka sebagai resep alternatif untuk menyelesaikan
berbagai persoalan di sektor publik. Good governance muncul
sebagai sebuah terobosan untuk memastikan dilakukannya
perbaikan proses agar hasil yang diinginkan bisa dicapai. Bank
dunia mendefinisikan good governance sebagai the manner

in which power is exercised in the management of a countrys


economic and social resources for development (World Bank,
1989 :60). Secara demikian, good governance tidak
membatasi pada aktor negara tetapi lebih menekankan pada
pentingnya mengembangkan jaringan kerja yang juga
melibatkan kalangan swasta dan masyarakat.
Untuk dapat bersaing secara kompetitif di era globalisasi
dewasa ini, organisasi di lingkungan Kementerian
Perhubungan perlu mengembangkan kapasitasnya agar
mampu mengimplementasikan good governance sehingga visi

4. Effective and Efficient


Di dalam mengeksekusi visi dan misi menjadi program dan
kegiatan, organisasi di Kementerian Perhubungan harus
melaksanakannya dengan menggunakan sumber daya secara
tepat sasaran (efektif ) dan tepat guna (efisien). Ketika tujuan
organisasi tercapai (efektif) tetapi dengan menggunakan
sumber daya yang boros (tidak efisien) maka hal demikian
menjadi tidak baik dan sebaliknya ketika di dalam
pelaksanaannya menggunakan sumber daya yang hemat
(efisien) tetapi tujuan tidak tercapai (tidak efektif) hal
demikian juga tidak baik.

5. Equitable and Inclusive


Organisasi di Kementerian Perhubungan harus mampu
menjadi organisasi yang patut (equitable) dan ramah
(inclusive). Maksudnya adalah organisasi yang mampu
menerima berbagai bentuk keberagaman dan keberbedaan
serta mengakomodasinya ke dalam berbagai tatanan maupun
infrastruktur yang ada di masyarakat. Adapun yang dimaksud
dengan berbagai bentuk perbedaan dan keberagaman
diantaranya adalah keberragaman budaya, bahasa, gender,
ras, suku bangsa, strata ekonomi, serta termasuk juga
didalamnya adalah keberbedaan kemampuan fisik/mental.

6. Follows the rule of law

dan misi organisasi dapat dicapai dengan hasil yang prima


dan dapat berkembang ke aras organisasi berkelas dunia.
Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan cara
mereformasi struktur organisasi menjadi struktur organisasi
yang good governance (UNESCAP,2010 dan UNDP, 2009)
dengan indikator sbb :

1. Accountable
Organisasi di Kementerian Perhubungan harus menerapkan
prinsip akuntabilitas dalam definisi semua program dan
kegiatannya harus dilaporkan secara bertanggungjawab
dengan bukti-bukti yang sahih.

Organisasi di Kementerian Perhubungan harus mampu patuh


dan tunduk pada regulasi yang berlaku di negara hukum ini.
Semua kebijakan yang dilakukan harus berbasis pada regulasi,
sebab ketika kebijakan pimpinan organisasi tidak berdasarkan
pada regulasi yg akan termanifestasi adalah penyalahgunaan
wewenang (abuse of power) yang bermuara pada KKN.

7. Participatory
Organisasi di Kementerian Perhubungan harus mampu
mendorong terwujudnya partisipasi publik di dalam proses
pengelolaan kepemerintahan. Tidak boleh ada sikap
diskriminatif terhadap partisipasi karena ketika pengelolaan
kepemerintahan minus partisipasi maka yang akan terjadi
adalah kepemerintahan yang sewenang-wenang (otoriter).

2. Transparent

8. Consensus oriented

Manajemen Anggaran organisasi Kementerian Perhubungan


harus dikelola secara terbuka, berbasis kinerja dan dapat
diakses oleh sang pemegang kedaulatan yaitu rakyat.
Keterbukaan informasi publik harus secara serius dijalankan
sesuai amanat Undang-Undang yang ada.

Organisasi di Kementerian Perhubungan di dalam


menjalankan tugas pokok dan fungsinya dan mengambil
sebuah keputusan harus membuka ruang musyawarah untuk
mufakat bagi semua pemangku kepentingan terkait. Kebijakan
organisasi merupakan hasil kesepakatan bersama dari sebuah
proses khas bangsa Indonesia musyawarah untuk mufakat
yang demokratis.

3. Responsive
Organisasi di Kementerian Perhubungan harus secara cepat
dan tepat memberikan pelayanan publik yang prima dan
mampu merespon secara adpatif segala tantangan perubahan
yang hadir menyapa.

Referensi :
United Nations Economic and Social Commission for Asia and the Pacific
(UNESCAP).2010. What is good governance ? ESCAP.
World Bank.1989.Sub-Saharan Africa : From Crisis to Sustainable Growth .
Washington : World Bank.

REFORMASI BIROKRASI

MEREFORMASI Nilai-nilai Mental


Aparatur Perhubungan
Oleh : Mulyo

isi

reformasi

birokrasi

adalah

Terwujudnya Pemerintahan Kelas


Dunia, yang artinya Pemerintahan yang

professional dan berintegritas tinggi yang mampu


menyelenggarakan
pelayanan
prima
kepada
masyarakat dan manajemen pemerintahan yang
demokratis agar mampu menghadapi tantangan pada
abad ke-21 melalui tata pemerintahan yang baik pada
tahun 2025.
Untuk mencapai visi tersebut perlu dilakukan
penyempurnaan kebijakan nasional di bidang aparatur
yang
akan
mendorong
terciptanya
peraturan
perundang-undangan yang tertib, organisasi yang
sesuai kebutuhan, tata pemerintahan
yang jelas,
SDM aparatur yang efektif, serta pengawasan dan
akuntabilitas yang mampu mewujudkan pemerintahan
yang berintegritas tinggi. Pengimplementasian agenda
-agenda tersebut akan mendorong perubahanperubahan mind set dan culture set pada setiap
birokrat
ke arah budaya yang lebih profesional,
produktif dan akuntabel. Perubahan tersebut akan
berdampak
pada
penurunan
praktek
KKN,
peningkatan kualitas layanan dan peningkatan
kualitas
serta
akuntabilitas
kinerja birokrasi.
Secara bertahap
upaya tersebut
diharapkan akan
t
e
r
u
s
meningkatkan
kepercayaan
masyarakat
kepada
Pemerintah sehingga mencapai kondisi profil yang
diharapkan.
Kondisi tersebut akan dicapai melalui berbagai upaya
antara lain sebagai berikut :
1. Menerapkan program quick wins

yang

artinya bahwa suatu langkah inisiatif yang muda


dan cepat dicapai yang mengawali suatu program
yang besar atau sulit.

2. Penyelenggaraan

monitoring
dan
evaluasi secara periodik & melembaga .
3. Penerapan manajemen perubahan agar
tidak terjadi hambatan
reformasi birokrasi.

terhadap

pelaksanaan

4. Penerapan knowledge management

agar

terjadi suatu proses pembelajaran


dan tukar
pengalaman yang efektif bagi Kementerian/Lembaga
dan Pemda dalam melaksanakan reformasi birokrasi.
5. Penegakan hukum agar terwujud batasan dan
hubungan yang jelas antara hak dan kewajiban serta
kewenangan masing-masing.
Upaya-upaya tersebut akan dapat berjalan dengan baik
setidaknya apabila dibantu dengan teknologi informasi
dan komunikasi, sebagai contoh :
1. Pada penerapan program quick wins yang
menitikberatkan pada
pelayan publik
secara
signifikan teknologi informasi dan komunikasi dapat
dimanfaatkan untuk memberikan layanan secara
online (e-service). Melalui layanan seperti itu

masyarakat dapat melakukan transaksi


layanan secara efektif dan efisien tanpa
ada diskriminasi layanan. Sebagai contoh
strategi dalam bekerja dapat menentukan output
terlebih dahulu baru kemudian tentukan cara dalam
mencapai output, kemudian tentukan waktu dalam
penyelesaiannya.
2. Pada penerapan monitoring dan evaluasi ,
teknologi informasi dapat dimanfaatkan untuk
menyampaikan data atau informasi kinerja kepada
pihak-pihak terkait secara online (e-monev). Melalui
cara-cara demikian monitoring dan evaluasi dapat
s e g e r a
dilakukan dan
tindak
lanjut
segera
dapat
diberikan untuk
perbaikan yang
lebih lanjut.

REFORMASI BIROKRASI

3. Pada penerapan manajemen perubahan,


teknologi informasi dapat dimanfaatkan sebagai
sarana komunikasi dan kolaborasi antar pihak yang
terkait melalui e-mail, chatting, e-forum, dll.
Melalui
cara
tersebut semua
p i ha k
ya ng
terkait memiliki
pemahaman
yang
benar
t e n t a n g
perubahan dan
m a m p u
berpartisipasi secara aktif dalam perubahan.
4. P a d a

penerapan
pengetahuan , teknologi

teknologi informasi telah merubah cara pemerintah


menjalankan
fungsi-fungsi
dan
membantu
m e ng ur a ng i
b i a ya
o p e r a s i o na l
s e hi ng g a
meningkatkan efisiensi dalam pelayanan publik.
Teknologi informasi dan komunikasi juga merupakan
salah satu kunci pendukung terselenggaranya
pemerintahan yang
baik
melalui
peningkatan
transparansi dan akuntabilitas
pemerintah dan
membantu dalam mengurangi peluang-peluang untuk
melakukan korupsi. Selain itu pula bahwa teknologi
informasi dan komunikasi mampu memberdayakan
masyarakat untuk lebih aktif terlibat dalam formulasi
kebijakan dan membantu terwujudnya transparansi
dalam penggunaan keuangan negara.

manajemen
informasi

dan

komuni kasi
dap at
dimanfaat ka n
unt uk
menyampaikan pembelajaran secara online (elearning). Melalui cara demikian semua pihak yang

terlibat dapat memperoleh pengetahuan penting


sehingga mampu terlibat secara aktif dalam
reformasi birokrasi.
5. Pada penegaskan hukum, teknologi informasi
dan komunikasi dapat dimanfaatkan
untuk
menyampaikan inforrmasi hukum kebijakan secara
online
(e-policy)
dan
menyediakan
sarana
pengaduan secara online (e-complaint). Melalui
cara demikian semua pihak memiliki perasaan
setara secara hukum yang dapat menimbulkan
semangat penegakan hukum dan pada akhirnya
meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
hukum dan aparatur.
Penerapan-penerapan
teknologi
informasi
dan
komunikasi tersebut telah digunakan oleh beberapa
Negara dan pengalaman mereka telah membuktikan
bahwa teknologi informasi dan komunikasi

sangat
berperan
penting
dalam
mempercepat pencapaian tujuan reformasi
birokrasi. Sebagai contoh di Korea Selatan,

Di Indonesia pemanfaatan teknologi informasi dan


komunikasi di kalangan birokrasi telah dimulai sejak
tahun 1960, namun baru pada tahun 2003 Presiden
mengintruksikan kepada para Menteri, Kepala
Pemerintah
non
Departemen,
Pimpinan
kesekretariatan Lembaga tertinggi dan tinggi Negara,
Panglima
Tentara
Nasional
Indonesia,
Kepala
Kepolisian Negara Republik Indonesia, Jaksa Agung
Republik Indonesia, Gubernur, Bupati/Walikota untuk
mengambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai
tugas fungsi dan kewenangan masing-masing guna
terlaksananya pengembangan e-government secara
nasional dan merumuskan rencana tindak lanjut di
lingkungan
instansi
masing-masing
dengan
berkoordinasi dengan Menteri Komunikasi dan
Informasi. Namun sejak Inpres tersebut dikeluarkan
pengembangan era Pemerintahan Indonesia hebat
tindakan tersebut diupayakan tidak berjalan ditempat
namun
dipaksakan
sebagai
reformasi
mental
terhadap penyelenggara pemerintahan saat ini
dengan
cara
target
perubahan
mind
set
maupun budaya kerja.
Dengan semangat kerja
dan kerja maka strategi
tentukan
output,
bagaimana
cara
mencapai output dan
berapa lama waktu yang
dibutuhkan.

PENGEMBANGAN

KEPEGAWAIAN

APARATUR SIPIL NEGARA (ASN)


MELALUI PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Oleh : Dwi Yanti M

engembangan adalah suatu usaha untuk


meningkatkan kemampuan teknis, teoritis,
konseptual, moral pegawai
sesuai dengan
kebutuhan jabatan. Tujuan pengembangan adalah
untuk meningkatkan produktivitas kerja (Hasibuan:
2002: 69). Pengembangan didasarkan pada fakta
bahwa seorang pegawai membutuhkan serangkaian
pengetahuan,
keahlian
dan kemampuan yang
berkembang supaya bekerja dengan baik dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya selama kariernya.
Karier adalah perjalanan atau pengalaman jabatan
seorang Pegawai sejak mulai diangkat dalam jabatan,
dibina secara terus menerus sampai dengan batas
usia pensiun (Peraturan Menteri Perhubungan Nomor :
PM.46 Tahun 2012 Pasal 1 poin a.) Persiapan karir

jangka panjang dari seorang pegawai untuk


serangkaian posisi inilah yang dimaksudkan
dengan pengembangan pegawai.
PENGEMBANGAN PEGAWAI DALAM
ORGANISASI
Schuler dan Jackson (1997:323) pengembangan
pegawai adalah merupakan kegiatan dalam rangka
mempersiapkan para pegawai untuk kemajuan di
kemudian
hari.
Kegiatan
pengembangan
juga
menjamin pegawai memenuhi syarat untuk posisi
yang mereka cita-citakan. Pengembangan pegawai
pada dasarnya bertujuan
untuk memastikan dan
memelihara kemampuan
pegawai
sehingga
memenuhi
kualifikasi
y a ng
di pr as y a rat ka n
sehingga selaras dengan
tujuan organisasi agar
dapat
tercapai
sebagaimana
yang
direncanakan.

Pengembangan
sumber
daya
manusia
merupakan unsur yang sangat penting
dalam
organisasi
sebab
pegawai
merupakan aset yang sangat penting dalam
mencapai tujuan organisasi
yang telah
ditetapkan. Notoatmodjo (2003:4) mengemukakan
bahwa pengembangan sumber daya manusia adalah
suatu proses perencanaan pendidikan, pelatihan dan
pengelolaan tenaga atau pegawai untuk mencapai

hasil yang optimal. Pengembangan mewakili suatu


inventasi yang berorientasi ke masa depan dalam diri
pegawai
dan
menekankan
pada
peningkatan
kemampuan malaksanakan tugas baru dimasa yang
akan datang (Siagian, 2007:183)
Dalam merencanakan pengembangan pegawai, perlu
adanya koordinasi yang cukup baik antara setiap unit
kerja yang ada di dalam organisasi dengan bagian
kepegawaian. Hal ini penting mengingat setiap unit
kerja lebih mengetahui kebutuhan pengembangan
kompetensi pegawai yang berada di unit kerja
tersebut. Bagian kepegawaian harus dapat melakukan
perencanaan pengembangan kompetensi pegawai
agar organisasi memiliki ketersediaaan pegawai yang
dapat melaksanakan tugas dan fungsi organisasi.
Dengan pengembangan yang terencana maka
organisasi memiliki
pegawai yang siap
pakai
pada
saat
dibutuhkan
untuk
suatu posisi, jabatan
atau tugas tertentu.
Oleh
karena
itu,
bagian kepegawaian
berperan
sebagai
pendukung dalam pelaksanaan aktivitas pengembangan pegawai. Salah satu bentuk pengembangan
tersebut
berhubungan
dengan
peningkatan
kompetensi yaitu pengetahuan, keterampilan dan
sikap prilaku bagi pegawai di setiap unit kerja.

PENINGKATAN KOMPETENSI MELALUI


PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
Salah satu bentuk program pengembangan pegawai
dilakukan melalui program pendidikan dan pelatihan.
Hal ini sejalan dengan yang tertuang dalam UndangUndang Aparatur Sipil Negara No. 5 Tahun 2014 pasal
70 ayat 1 dan 2 yang berbunyi (1) Setiap Pegawai
ASN
memiliki
hak
dan
kesempatan
untuk
mengembangkan kompetensi. (2) Pengembangan
k o m p e t e n s i
sebagaimana
dimaksud pada ayat
(1)
antara
lain
melalui pendidikan
dan
pelatihan,
seminar, kursus dan
penataran.

KEPEGAWAIAN
Pendidikan dan pelatihan pegawai memberi kontrbusi
pada peningkatan produktivitas, efektitas dan

Pengembangan karier PNS


nantinya
mempertimbangkan kompetensi:

efisiensi organisasi. Pendidikan dan pelatihan

1. Kompetensi teknis yang diukur dari tingkat

bagi pegawai harus diberikan secara


berkala agar setiap pegawai terpelihara
kompetensinya
u n t u k
peningkatan
k i n e r j a
organisasi. Oleh

dan spesialisasi pendidikan, pelatihan teknis


fungsional dan pengalaman bekerja secara teknis.

karena ini program


pelatihan
harus
m e n d a p a t
perhatian
melalui
perencanaan kebutuhan diklat bagi pegawai setiap
pegawai. Rivai (2009:213) menyatakan pelatihan
biasanya terfokus usaha peningkatan kinerja pegawai
melalui penyediaan pembelajaran keahlian-keahlian
khusus
atau
membantu
mereka
mengoreksi
kelemahan kelemahan dalam kinerja mereka.
Dalam
pelatihan
diberikan
instruksi
untuk
mengembangkan keahlian yang dapat langsung
terpakai pada pekerjaan. Melalui pelatihan dilakukan
segenap upaya dalam rangka meningkatkan kinerja
pegawai
pada
pekerjaaan
yang
didudukinya
sekarang. Pelatihan diarahkan untuk meningkatkan
kompetensi pegawai dalam melaksanakan tugas
mereka saat ini secara lebih baik.
Tanggung jawab pendidikan dan pelatihan dalam
organisasi berada pada seluruh komponen organisasi
pimpinan organisasi memiliki tanggung jawab atas
penyampaian-penyampaian kebijakan umum dan
prosedur-prosedur
yang
dibutuhkan
dalam
menerapkan program-program pelatihan, melakukan
pengendalian administratif terhadap pelaksanaan
program pelatihan. Bagian kepegawaian atau
personalia pada intinya
memberikan
dukungan
staf.
Bagian
ini
membantu
manajemen
lini dalam pelatihan dan
pengembangan
dengan
menyediakan
sumber
daya
dalam
program
pelatihan.

2. Kompetensi

harus

manajerial yang diukur dari

tingkat pendidikan, pelatihan structural atau


manajemen, dan pengalaman kepemimpianan.
3. Kompetensi social cultural yang diukur dari
pengalaman kerja berkaitan dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku, dan budaya
sehingga memiliki wawasan kebangsaan.
Dalam
pelaksanaan
pengembangan
kompetensi
tersebut ASN dapat dilakukan dengan off the job
training maupun dapat dilakukan dengan on the job

melakukan pembimbingan,
praktek kerja di intansi lain atau melalui
pertukaran antara PNS dan pegawai swasta.
training,

dengan

Sumber :

ht t p : / / m a ka s s a r . l a n. g o . i d / i nd e x. p hp / s ur ve i /
publikasi/artikel/269-pengembangan-kompetensipegawai -negeri -sipil -melalui -pendidikan-danpelatihan

Peraturan Menteri Perhubungan Nomor : PM.46


Tahun
2012
tentang
Pola
Kementerian Perhubungan

Karier

Pegawai

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara

setiap
instansi
pemerintah
wajib
menyusun
rencana pengembangan kompetensi dalam
rencana kerja anggaran tahunan dalam
rangka pengembangan karir khususnya PNS.
Untuk

pengembangan

kompetensi

ASN

REFORMASI BIROKRASI

TERBITNYA UU ASN, PEMERINTAHAN BARU KABINET KERJA,


REVOLUSI MENTAL DAN RUNTUHNYA BIROKRASI PRIYAYI
(TANTANGAN LEMBAGA DIKLAT PEMERINTAH)
Oleh : Yohanes Nugraha

S
2014

etelah disetujui oleh DPR-RI pada Rapat Paripurna,

f.

Menunjukkan integritas dan keteladanan dalam sikap,

19 Desember 2013, Rancangan Undang-Undang

perilaku, ucapan dan tindakan kepada setiap orang, baik di

(RUU) Aparatur Sipil Negara (ASN) pada 15 Januari

dalam maupun di luar kedinasan;

telah

disahkan

oleh

Presiden

Susilo

Bambang

g. Menyimpan

rahasia

jabatan

dan

hanya

dapat

Yudhoyono menjadi Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014

mengemukakan rahasia jabatan sesuai dengan ketentuan

tentang Aparatur Sipil Negara. Dinamika ini mengubah secara

perundang-undangan; dan

fundamental wajah
aparatur negeri ini.
Perubahan tersebut
secara umum akan

h.

Bersedia ditempatkan di seluruh wilayah NKRI.

Peralihan pemerintahan dari presiden Susilo Bambang


Yudhoyono ke presiden Joko Widodo memunculkan banyak

dirasakan dari aspek


komposisi pegawai
yang akan bekerja
di sektor publik, kedudukan, jenis jabatan, manajemen
pegawai serta kelembagaan yang mengurusi aparatur sipil
Negara. Amanat produk perundangan ini salah satunya
tentang pentingnya nilai dasar bagi Aparatur Sipil Negara.
Tugas sebagai pelayan masyarakat seiring dengan makin
lunturnya paham birokrasi priyayi menuntut seorang PNS/
ASN untuk memahami nilai-nilai yang menjadi pondasi dasar
untuk bisa mewujudkan birokrasi yang benar-benar mampu
melayani

masyarakat

pada

semua

lapisan

dan

aspek

ekspektasi dari masyarakat, bahwa akan ada perubahan arah


angin pemerintahan yang nantinya bisa membawa Indonesia
menjadi lebih baik. Selain blusukan dan kemeja putih,
Presiden ke-7 ini identik dengan jargon Revolusi Mental

kehidupan berbangsa dan bernegara.

Kewajiban ASN seperti tertuang dalam payung


hukum tersebut diantaranya:
a.

Setia dan taat kepada Pancasila, UUD Tahun 1945, NKRI,


yang semakin populer terdengar. Hal ini sejalan dengan

dan pemerintah yang sah;

semangat perubahan yang tersurat dan tersirat dalam UU

b. Menjaga persatuan dan kesatuan bangsa;


c.

Melaksanakan

kebijakan

yang

dirumuskan

pejabat

pemerintah yang berwenang;


d. Menaati ketentuan peraturan perundang-undangan;
e.

ASN. Yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita sebagai


PNS (Aparatur Sipil Negara/ASN) menterjemahkan arti jargon
tersebut sehingga bisa dilaksanakan dan dirasakan ke semua

Melaksanakan tugas kedinasan dengan penuh pengabdian, lapisan kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara.
kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab;

REFORMASI BIROKRASI
PNS / ASN dewasa ini dituntut untuk mampu memahami

Anti Korupsi) dan dilanjutkan dengan aktualisasi, sehingga

tugas dan kewajibannya secara riil sesuai bidang tugas dan

peserta bisa merasakan betul makna dan manfaat dalam

unit kerja masing-masing, yaitu :

pemahaman dan pelaksanaan nilai dasar dalam menjalankan


tugas sehari-hari. Sedangkan untuk Diklat Dalam Jabatan,

1. Sebagai pembuat kebijakan

Diklat Kepemimpinan Pembaharuan juga sudah menyentuh

2. Sebagai pelaksana kebijakan


3. Sebagai perekat persatuan dan kesatuan bangsa
Poin pertama dan kedua dari pernyataan di atas dimaksudkan
bahwa dalam menyusun kebijakan harus disesuaikan dengan
kaidah kebijakan public yang proporsional, serta mampu
menterjemahkan kebijakan tersebut sehingga bisa dirasakan
manfaatnya oleh rakyat (bukan sekedar kebijakan yang
fenomenal tanpa arti tapi kebijakan yang membumi).
Sedangkan poin ketiga menegaskan arti keseluruhan konsep,
yaitu suasana yang kondusif, toleransi yang dinamis serta
bangsa yang bersatu merupakan tugas PNS/ASN untuk
menjaga dan memeliharanya, karena sosok civil servant
dianggap
sehingga

sebagai
menjadi

panutan
sosok

dan/atau

menjadi

sorotan

paling

potensial

dalam

pengembangannya.
Refleksi dari kondisi di atas dan merupakan bahan renungan
bagi Lembaga Diklat Pemerintah dalam hal ini Pusbang SDM
Aparatur Perhubungan yang notabene tempat mendidik

sisi afektif tersebut melalui agenda penguasaan diri/self


mastery

(Wawasan

Kebangsaan,

Integritas,

Pilar-Pilar

Kebangsaan, SANRI dan Standar Etika Publik). Untuk Diklat


Teknis

Manajerial

serta

Fungsional,

muatan

tentang

pentingnya nilai (value) bisa disisipkan pada saat pengarahan


program atau dengan waktu tersendiri yang merupakan
bagian dari muatan lokal misalnya dengan format Ceramah
Nasionalisme.
Melalui penanaman

nilai-nilai dasar

tersebut

diharapkan

aparatur Kementerian Perhubungan bisa bekerja


dengan Prinsip TALAS (Tidak Ada Kata Malas) ,

(kawah candradimuka) aparatur Kementerian Perhubungan,

mengabdi dengan hati dan penuh dedikasi sehingga bisa

agar berkontribusi dalam membentuk pelayan publik yang

berkontribusi aktif dan langsung dalam mendukung Visi

mencerminkan 5 Citra Manusia Perhubungan sekaligus

Pemerintahan Kabinet Kerja yang dikolaborasikan dengan Misi

menjadi agen perubahan, yaitu dengan selalu menyelipkan

Kementerian

muatan nilai (value) dalam beragam jenis diklat yang

strategi Kerja Keras, Kerja

diselenggarakan. Untuk Diklat

Cerdas dan Kerja Ikhlas bisa

Prajabatan penanaman nilai

mewujud

sudah terakomodir dengan

hanya sensasi sesaat yang mudah

keluarnya Peraturan Kepala

ditiup

Lembaga Administrasi Negara

kehidupan.

Perhubungan

nyata

oleh

angin

dan

agar

bukan

dinamika

No. 38 Tahun 2014 Tentang


Pedoman Penyelenggaraan Diklat Prajabatan CPNS Golongan

Penulis Memakai beberapa Istilah yang disarikan dari beberapa Tokoh/

III dan Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara No. 39

Pejabat:

Tahun 2014 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Diklat

1. Presiden RI, Bp.Ir. Joko Widodo

Prajabatan CPNS Golongan I dan II. Kurikulum Diklat


Prajabatan pola baru tersebut berisi internalisasi nilai dasar
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,

2. Menteri PAN-RB, Bp. Dr. Yuddy Chrisnandi


3. Kepala LAN, Bp. Prof. Agus Dwiyanto
4. Kepala BPSDM Phb, Bp. Wahju Satrio Utomo, SH, M.Si
5. Kepala PPSDMAP, Ibu Ir. Maryati Karma, MM

HILANGNYA

UMUM

ADAB KEWARGANEGARAAN

DI REPUBLIK INDONESIA
Oleh : Mulyo

ering kita mendengar alunan bahasa yang sinis yang

Ironisnya dalam fenomena politik kontemporer yang semakin

mana

tercebur kedalam sistem industrial-kapitalistik dan menekan

momentum pilkada hanya menjadi rangkaian

politik yang menguntung kepada

Kepala daerah

kepada ekonomi individu konsep warga negara menjadi

terpilih. Kepala daerah baru itu sebagai sosok demokratis pada

absurd. Ia tersesat di tengah kepungan ekonomi kapitalis dan

hari pemilihan, seturut perjalanan waktu dan kekuasaan yang

politik liberalistik. Dampaknya akhirnya begitu terasa pada

mana ia akan menjadi figur egoistik, primordial dan oligakhis.

waktu kita melakukan pemilu Pilkada, ketika para peserta

Adapun rakyat sebagai basis legistimasinya akan tertinggal

pilkada dan konstituen masuk pada sirkuit berbiaya mahal dan

jauh dibelakang dalam setiap pengambil kebijakan.


Sinisme tersebut juga tak dapat disalahkan yang mana, karena
rakyat hadir hanya pada saat momentum pilkada. Mereka
menjadi

sekumpulan

orang

atau

gerombolan
yang

orang

dilepas

statusnya

sebagai

warga

negara.

Pad a ha l

k onsep

kewarganegaraan
menjadi
determinan perkembangan demokrasi parsipatoris

fakta

permainan uang.

ketika

Secara realistik hubungan antara masyarakat dengan lembaga

melakukan tindakan-tindakan sosial, politik dan ekonomi di

elektoral yaitu parlemen menjadi hubungan yang didasarkan

ruang publik.

kepada relasi pertemanan dan patron politik. Parlemen hanya

Kewarganegaraan sebagaimana yang dimaksud adalah bentuk


partisipasi penuh warga negara ketika mengartikulasikan
kepentingan publiknya. Kewarganegaraan bukan hanya

jaminan

atas kebebasan individual tetapi juga

jaminan sosial ekonomi yang juga dikenal dalam


model negara kesejahteraan. Konsep kewarganegaraan
telah menjadi konsep dasar dalam melihat hubungan negara
dan

masyarakat

yang

sebelumnya

tidak

jelas

batas

demarkasinya. Konsep kewarganegaraan juga mereduksi


ketidaksetasrasan sosial dalam kontrak sipil pada masyarakat

menjaga hubungan baik dengan rekan sesama pejuang


dimasa lalu yang didasarkan kepada

model relasi yang

eksklusif, lobbying dan pertukaran kepentingan serta tidak


didasarkan pada relasi yang responsif dan bertanggung jawab.
Realistik transformasi politik hanya mengarah kepada situasi
bagi-bagi kue politik ekonomi diantara kelompok yang
sedang berkuasa. Tentu saja disini masyarakat yang sukses
berhubungan baik dengan baik bukanlah masyarakat dalam
pengertian sosial sui generis. Mereka adalah klien politik yang
hidup

dalam

proses

simbiosis

politik

yang

saling

menguntungkan.
Itu sebenarnya bukanlah partisipasi. Jika kita boleh dikatakan
masuk pada ranah demokrasi lebih tepat dikatakan istilah
yang diperkenalkan Gerry Van Klienken pakar Indonesia dan
Belanda yaitu Demokrasi Patronasi. Demokrasi ini membangun
patron eksklusif plus ketergantungan bukan demokrasi yang
mampu memproduksi nilai-nilai partisipasi secara adil dan

modern bahwa tidak ada yang harus menjadi warga negara

mandiri.

kelas dua, marjinal, illegal dan minoritas.

10

UMUM
Dalam konteks ini tentu saja konsep representasi terutama di

pembangunan ditingkat lokal dan bukan ajang proyek yang

parlemen perlu dibicarakan kembali. Pembicaraan semakin

membangkrutkan anggaran nasioanal atau pemuasan insting

menjadi penting ditengah propaganda bahwa parlemen

kekuasaan dengan ikatan adat dan politik kedaerahan atas

adalah representatif sah rakyat. Dalih yang sering digunakan

nama demokrasi lokal.

adalah mereka terpilih melalui mekanisme pemilihan

langsung

yang

demokratis
sehingga

Sekarang

yang

harus

dipikirkan

bagaimana

melakukan

pelembagaan demokrasi dengan tidak mengorbankan potensi

tentu

d i i ma j i n a s i k a n
memiliki kualitas
representatif
yang lebih baik
dibandingkan
representatif
publik

lainya. Hal seperti ini penting dijawab untuk

mengetahui sebagaimana posisi


ditengah model representasi

sebagai warga negara

yang memitoskan proses

elektoral seperti pemilu tersebut.


Sesungguhnya apa yang terjadi pada kabupaten maupun
kotamadya adalah demokrasi lokal yang melalui otonomi
daerah yang tidak terlembaga dengan baik. Hal ini karena
konsep otonomi daerah tidak mampu dirumuskan sebagai
upaya peralihan

dari transisis sentralisasi ke desentralisasi

lokal. Politik

otonomi daerah dapat diperkuat dengan

membenahi

kelemahan

tata

kelolaan

pemerintahan,

memunculkan inisiatif program-program kesejahteraan local

demi memperkuat pembangunan daerah yang berkelanjutan.

dan mendesain pusat-pusat unggulan pertumbuhan ekonomi

Di daerah masalah semakin bertambah karena multipliksasi

Hal

transisisi. Bukan hanya sindrom transisi otonomi daerah tetapi

berbasis kecamatan yang melibatkan partisipasi masyarakat.


ini

akan

terjadi

apabila

Pemerintah

daerah

mau

menggunakan prinsip partisipasi dan deleberasi (musyawarah)


sebagai upaya penguatan peran publik melalui fungsi
kewarganegaraan. Sesungguhnya demokrasi parsipatoris

menempatkan rakyat tidak hanya sebagai alat


pembangunan tetapi juga sebagai entitas sosial
yang memiliki eksistensi sama pentingnya dengan
pengambil

kebijakan

dan

elit-elit

politik

dan

ekonomi dalam menentukan arah pembangunan.


Rakyat dalam perpektif demokrasi partisipatoris adalah
pemegang kedaulatan merdeka, bukan sekedar penonton
juga transisi konflik. Yang akan kita takutkan bahwa kondisi
labil ini bisa menyebabkan jatuhnya pada situasi lingkaran
gelap demokrasi yang membuat sebuah masyarakat atau
sistem politik tidak bisa memperbaiki
ditimbulkan akibat

kerusakan yang

praktek-praktek kekerasan dan anti

perdamaian. Jika kondisi itu berkelanjutan maka

ia sangat

mungkin terjerembab ke arah transisi tidak berkerangka.

demokrasi atau angka-angka yang dihitung dalam skala


statistik pembangunan. Demikian pula pada demokrasi
perwakilan, proses elektoral yang dianggap mendukung
demokrasi bukan hanya pada momentum pemilu legislatif
atau pilkada tetapi juga institusi yang paling bawah yaitu desa.
Secara umum demokrasi secara representatif akan dinilai baik
apabila publik melakukan inisiatif perubahan dan terlibat
dalam perumusan kebijakan pemerintah hingga tingkat sangat
sederhana.

memang

harus

lokal

instan kepada masyarakat, tidak seharusnya ia dianggap

dipraktekkan dengan cara-cara yang sederhana dan

kutukan sehingga harus berfikir delusif untuk mundur ke era

bukan ketangkasan nalar ala akademisi semata .

orde baru. Otonomi daerah juga harus dilihat sebagai perekat

dan

Demokrasi

Meskipun otonomi daerah tidak selalu memberikan kebaikan

11

TRANSPORTASI

ANGKUTAN
Oleh : Haryo Satmiko

alaupun jumlah penumpang tidak seramai


angkutan
lebaran, pemerintah perlu
menyiapkan
operasi
pengendalian
penyelenggaran angkutan Natal dan Tahun Baru. Karena
menjelang perayaan Natal dan pergantian Tahun Baru
dibarengi dengan liburan semesteran anak sekolah dan
kuliah, serta dibarengi dengan panjangnya liburan yang
saling berdekatan antara libur hari besar natal serta libur
tahun baru, hal ini dapat ditandai bahwa perusahaan jasa
transportasi umum (darat, laut, udara, kereta api)
banjir pesanan untuk melakukan perjalanan masyarakat
untuk liburan natal sampai tahun baru. Dalam

penjualan
tiket
transportasi
dipastikan ludes terjual dan diprediksi penumpang
akan meningkat. Sejalan dengan kondisi tersebut
perkembangannya,

perjalanan liburan natal dan tahun baru dibarengi cuaca


yang ekstrim ditandai dengan hujan lebat dan angin kencang
yang berpotensi menimbulkan terjadinya banjir, tanah
longsor, jalan dan landasan pacu menjadi licin sehingga
dapat mengganggu kelancaran, keselamatan dan keamanan
transportasi.
Persiapan prasarana dan fasilitas transportasi, sarana
transportasi, dan sumber daya manusia transportasi
(operator
dan
regulator)
perlu
dilakukan, termasuk
pengendaliannya
dengan
berbagai
persiapan, antisipasi
dan upaya untuk
kelancarannya
angkutan natal dan
tahun baru perlu
dilakukan
dengan
menyiapkan lokasi-lokasi prioritas seperti kantong-kantong
penumpang (terminal, bandara, pelabuhaan, stasiun) harus
mendapatkan perhatian lebih selain pemantauan secara
umum.

1. Kesiapan Umum Penyelenggaraan Angkutan Natal


dan Tahun Baru.
Terdapat beberapa persiapan
umum yang perlu
diperhatikan guna lancarnya pelaksanaan angkutan natal dan

tahun baru bertujuan untuk meningkatkan kualitas


pelayanan dan keselamatan kepada pemakai jasa
transportasi secara tertib, cepat, lancar, aman, nyaman dan
selamat , diantaranya adalah :
a. Ditetapkannya waktu penyelenggaraan angkutan natal
dan tahun baru dilaksanakan selama 15 hari yaitu 21
Desember s/d 5 Januari.
b. Perlu dilakukan perencanaan prediksi jumlah penumpang
selama angkutan natal dan tahun baru.
c. Prediksi hari puncak angkutan natal dan tahun baru.
d. Kesiapan kapasitas sarana transportasi (bus, kapal laut,
kapal fery, kereta api, dan pesawat).
e. Kesiapan prasarana transportasi meliputi
terminal
angkutan jalan, pelabuhan penyebrangan dan asdp,
pelabuhan laut, bandar udara, stasiun kereta, prasarana
jalan dan jembatan, serta jalan alternatif.

f. Kesiapan petugas pengendali dan sarana penunjangnya


berupa; Bangunan Posko, CCTV, VMS, GPS, dll.
g. Kesiapan alat komunikasi (alkom) yang handal yang bisa
memantau kondisi wilayah atau jaringan pelayanan
transportasi.
h. Kesiapan unsur penunjang yaitu, SAR, RAPI, KNKT, SPBU,
Rumah Sakit/ Puskesmas, Bengkel, tempat istirahat
sementara dll.
i. Kesiapan Pos Koordinasi (Posko) tingkat pusat, propinsi,
dan kabupaten/ kota serta posko taktis unit operasional
(Bandara, Terminal, Pelabuhan Laut, Pelabuhan
Penyeberangan, Stasiun), Posko Daerah Rawan
Kecelakaan, Posko Daerah Rawan Kemacetan, Posko
Lokasi Pariwisata.
12

TRANSPORTASI
j. Menyusun rencana operasi penyelenggaraan angkutan
natal & tahun baru sesuai situasi & kondisi daerahnya
masing-masing dgn mengacu kepada rencana operasi
penyelenggaraan angkutan natal & tahun baru tingkat
nasional.

h. Peningkatan frekwensi penerbangan untuk mengangkur


penumpang yang permintaan angkutannya melonjak pada
Bandara tertentu.

Operasi penyelenggaraan angkutan natal dan tahun baru


disusun berdasarkan beberapa asumsi bahwa selama masa
angkutan tidak terjadi gejolak sosial yang berskala nasional,
tidak terjadi bencana alam diluar kemampuan, tidak terjadi
pemogokan angkutan umum, serta tidak terjadi gangguan
keamanan akibat tindakan terorisme yang berdampak luas.

j. Pemerintah Pusat (Kemenhub), Pemerintah Daerah


(Dishub Propinsi/ Dishub Kabupaten Kota) dan Unit
Pelayanan Operasional Transportasi (Pelabuhan, Bandara,
Terminal, Stasiun) untuk membentuk tim penyelenggaraan dan Pos Koordinasi (Posko) angkutan natal dan
tahun baru.

i. Melakukan
angkutan.

pengawasan

terhadap

keberadaan

calo

2. Kebijakan Angkutan Natal dan Tahun Baru.


Terdapat beberapa kebijakan dalam pengendalian angkutan
natal dan tahun baru yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas keselamatan dan pelayanan kepada masyarakat
serta dapat melaksanakan penyelenggaraan angkutan natal
dan tahun baru secara tertib, cepat, lancar, aman, nyaman
dan selamat diantaranya adalah kebijakan sebagai berikut :
a. Mengutamakan faktor keselamatan, keterangkutan dan
kelancaran lalu lintas darat, laut, dan udara serta
keterpaduan intra dan antar moda.
b. Meningkatkan kewaspadaan, ketertiban, keamanan dan
keselamatan prasarana dan sarana transportasi.
c. Pemerintah dan pemerintah daerah melakukan sosialisasi
dan publikasi atas kebijakan dan pengaturan angkutan
natal dan tahun baru, yang mencakup prasarana dan
sarana transportasi serta antisipasi permasalahan yang
menonjol yang mungkin terjadi (bencana alam,
kecelakaan dll).
d. Pengaturan dan pengawasan pemberlakuan tarif batas
atas dan bawah untuk angkutan kelas ekonomi.
e. Pelarangan penggunaan mobil barang dengan bak terbuka
untuk mengangkut penumpang.
f. Memberikan prioritas pelayanan sandar kapal penumpang
dan hewan, kapal perintis dan kapal ro-ro serta kapal
pengangkut bahan pokok (beras dan gula).
g. Meminta dukungan pengoperasian kapal TNI AL dalam
rangka
mengatasi
kekurangan
kapasitas
kapal
berdasarkan kebutuhan.

3. Permasalahan Umum Angkutan Natal dan Tahun


Baru.
Permasalahan umum pada penyelenggaraan angkutan
dan tahun baru yang selalu terjadi butuh identifikasi
dicarikan jalan keluarnya minimal mewaspadai
terjadinya permasalahan yang harus cepat ditangani,
diantaranya adalah sebagai berikut :

natal
serta
akan
yaitu

a. Kondisi cuaca musim hujan yang ekstrim.


b. Adanya kemacetan lalu lintas.
c. Masih terjadinya kecelakaan transportasi.
d. Masih terjadinya pelanggaran dibidang transportasi.
e. Terjadinya bottle neck pada ruas jalan atau spot tertentu.
f. Rendahnya disiplin lalulintas.
g. Masih terjadinya gangguan keamanan.
h. Kondisi prasarana transportasi masih kurang optimal.
Dengan adanya kebijakan dan strategi persiapan pemerintah
cq Kementerian Perhubungan dalam penyelenggaraan
angkutan natal dan tahun baru yang mantap serta adanya
kesiapan semua operator pemangku transportasi dalam

tercapainya
angkutan yang lancar, aman, selamat, serta nyaman.
penyelenggaraannya,

mudah-mudahan

13

GO GREEN

,!

Biopori

!,

Oleh : Nur Hidayati

agi mereka yang tinggal di daerah yang rawan banjir, 2. Mulut lubang biopori dapat dikuatkan dengan semen
ketebalan 2 cm serta lebar 2-3 cm di sekelilingnya.
tentu akan bersiap-siap manakala hujan deras
datang mengguyur. Sebenarnya daerah-daerah yang 3. Pada lubang tersebut sebaiknya dimasukkan paralon (pipa
PVC) berdiamater 10cm sepanjang 10-15cm saja. Paralon ini
sering terkena banjir tersebut dapat
berfungsi sebagai penyangga/penahan tanah yg ada di sisidiminimalisir dengan adanya daerahsisi lubang biopori & mencegah longsor pada lubang biopori.
daerah resapan air disekitar lingkungan
4. Isilah lubang biopori itu dengan
tersebut. Lalu bagaimana membuat
berbagai macam sampah organik secara
daerah resapan jika wilayah yang sering
penuh seperti sampah dari dapur, sisa
terkena banjir adalah daerah yang padat
tanaman, daun, ranting dan lain
pemukiman. Salah satu caranya adalah
sebagainya. Hal ini dimaksudkan agar
dengan membuat lubang biopori.
hewan-hewan tanah dapat mengurai
sampah tersebut menjadi kompos.
Biopori merupakan suatu metode resapan air yang berguna
untuk mengatasi masalah banjir dengan cara meningkatkan 5. Sampah organik perlu diisi secara periodik kedalam lubang
yang isinya telah menyusut karena proses pelapukan.
daya resap air pada tanah. Tak hanya itu saja ada beberapa
6. Lubang resapan sebaiknya dipelihara secara teratur dengan
lagi manfaat dari biopori, antara lain :
cara membersihkan sekitar lubang dari hal-hal yang
Meningkatkan cadangan air tanah
berpotensi mengganggu fungsi dari lubang tersebut.
Mengurangi aliran air di permukaan
Pemeliharaan tersebut bisa dilakukan bersamaan dengan
Mencegah keamblesan dan keretakan tanah
pengambilan kompos yang telah terbentuk di dalam lubang.
Menghambat intrusi air laut
Dengan teknik biopori, maka hampir semua sampah organik
Mengubah sampah organik jadi kompos
tidak perlu dibuang ke tempat
Meningkatkan unsur hara tanah
pembuangan sampah (TPS). Sampah
Meningkatkan kesuburan tanah
tersebut secara alami akan diproses
Memanfaatkan peran hewan kecil yg ada di dalam tanah
oleh mikro organisme tanah dan
Mendukung upaya penghijauan
dirubah menjadi kompos (pupuk
Mengurangi sampah kota hingga 30%
organik). Manfaat utama yang dapat
Mengatasi masalah akibat genangan air seperti penyakit
kita ambil dari pembuatan biopori ini
demam berdarah dan kaki gajah
adalah meningkatkan cadangan air
Mengurangi pencemaran udara dan perairan
dan menjaga permukaan air tanah, yang berari kita telah ikut
Mengurangi emisi gas rumah kaca
menabung air untuk kebutuhan umat manusia. Lebih dasyat
Mengurangi banjir, longsor, dan kekeringan
lagi dengan adanya lubang resapan biopori ini maka bencana
Lubang resapan biopori merupakan lubang yang berbentuk
banjir bisa dicegah.
silindris, dibuat secara vertikal ke dalam tanah dengan
berdiameter 10cm dan dg kedalaman sampai dengan 100cm.
Sebagai bangsa yang peduli lingkungan, yuk kita bantu
Alat yang bisa kita gunakan untuk membuat lubang biopori lingkungan kita untuk melestarikan air dengan membuat
yaitu bor tanah khusus untuk biopori ataupun alat lubang resapan biopori di halaman rumah, meski daerah kita
lainnya yang dapat digunakan untuk membuat bukan langganan banjir.
lubang vertikal. Adapun tips cara pembuatannya Sumber :
1.http://www.triharyadi.web.id/2013/10/
adalah sebagai berikut :
1. Buatlah lubang silindris menggunakan bor
biopori ke dalam tanah dengan diameter 10 cm.
Kedalamannya antara 30-100cm tergantung dengan
kondisi tanah yg ada. Jarak antar lubang 50-150 cm.

biopori-lubang-kecil-yang-bermanfaat.html;
2.http://www.aminudin.com/2013/01/tipsmembuat-lubang-resapan-biopori.html;
3.http://www.ibubercahaya.com/artikel/detail/
biopori-kecil-lubangnya-besar-manfaatnya-1;
4.http://lingkunganindah.wordpress.com/

14

KELUARGA

SELAMAT HARI AYAH


DAN SELAMAT HARI IBU

Oleh : Nur Hidayati

ayah
ayah memang lebih suka menjalin kedekatan dengan
anak dengan jalan bermain. Misalnya, main bola
bersama sewaktu anak sudah besar, mengayun anak
tinggi-tinggi, atau aktivitas fisik lainnya
Waktu Si Bayi mulai gelisah, ayah cenderung langsung
mengajaknya bicara supaya tenang
ayah mungkin tak akan terlalu memedulikan jika
rambut anaknya tidak terlalu sempurna

ibu
ibu lebih terkenal dengan kelihaiannya membisikkan
kata-kata yang membuat anak merasa nyaman, senang,
dan bahagia
Waktu Si Bayi mulai gelisah, kebanyakan ibu akan
segera menyentuh dan mengelus-elus si bayi
Jika kepangan rambut si kecil tak terlalu rapi, biasanya
ibu akan selalu mengulangnya dari awal dan
membuatnya benar-benar rapi.

ayah mampu mengubah momen horor (gosok gigi,


mencuci piring, dll) untuk anak-anak dengan
permainan yang menyenangkan

ibu sering memaksa si kecil melakukan berbagai hal


(gosok gigi, mencuci piring, dll) sehingga drama
perlawanan dan tangisan pun tak terelakkan

ayah malah senang membiarkan anak-anaknya


bermain dengan aneka cat, makanan, atau bahkan
tanah bersamanya

Ibu pasti kesal kalau melihat anak-anaknya bermain


hujan, lumpur, berlari-lari hingga baju jadi kotor

Saat berhadapan dengan konflik, Ayah menghadapinya


dengan tidak terlalu serius. Bahkan, ada kalanya ayah
lebih mampu menghadapi masalah dengan berbagai
lelucon konyol demi meredakan ketegangan

Saat berhadapan dengan konflik, ibu lebih serius


sehingga kadangkala menciptakan ketegangan sesaat

Ayah membiarkan anak-anak mencoba berbagai hal


berisiko (dengan pengawasan tentunya)

Ibu lebih protektif dalam hal mengawasi anak yang


melakukan hal berisiko

Ayah lebih suka melakukan kegiatan "dadakan"


daripada harus menyusun agenda yang menurutnya
terlalu bertele-tele

ibu suka menulis secara detail agenda kegiatan yang


akan dilakukan. Mulai dari mempersiapkan sarapan,
mengantar anak ke sekolah hingga waktu belajar anak,
semuanya disusun berdasarkan waktu yang konsisten

ayah kerap dicap sebagai sosok yang cuek karena tidak


banyak bicara

ibu dianggap terlalu cerewet tetapi dengan lebih aktif


berbicara dan juga mau menjadi pendengar yang baik,
anak-anak ternyata lebih nyaman berdiskusi dengan ibu

Nah, itulah beberapa contoh kebiasaan atau keseharian dari para ayah dan ibu. Pada dasarnya ayah
dan ibu adalah 2 orang yang berbeda. Adanya perbedaan inilah yang membuat keluarga menjadi
semakin harmonis. Keduanya mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Namun
. Selamat Hari Ayah dan Selamat Hari Ibu ya..

Hapi Ayah Nasional : 12 Novembep


Hapi Ibu Nasional : 22 Desembep
15

GALERI

RAKER PUSBANG SDM APARATUR PERHUBUNGAN 2014


PENINGKATAN KUALITAS SDM APARTUR PERHUBUNGAN MELALUI KEBUTUHAN
DIKLAT STRUKTURAL, FUNGSIONAL DAN TEKNIS MANAJERIAL YANG EFEKTIF

16

GALERI

KEGIATAN JIWA KORSA PPSDMAP PEDULI


DI TANJUNG LESUNG PANDEGLANG-BANTEN

17

GALERI

DIKLAT CHARACTER BUILDING PNS, CHARACTER BUILDING CPNS


DAN BUDAYA KESELAMATAN TRANSPORTASI

18

GALERI

BIMBINGAN TEKNIS KHUSUS KELOMPOK KERJA


UNIT LAYANAN TERPADU KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2014

19

GALERI

ANGKATAN 65 DAN 66 KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2014

20

GALERI

KEGIATAN DIKLAT KEARSIPAN DINAMIS, KEARSIPAN ELEKTRONIK DAN


TATA NASKAH DINAS KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2014

21

GALERI

KEGIATAN DIKLAT PRANATA KOMPUTER TK. AHLI


KEMENTERIAN PERHUBUNGAN TAHUN 2014

22

POJOK KONSEPSI

Oleh : Budi Santoso Martono


Badan Pemeriksa Keuangan yang selanjutnya disingkat BPK adalah lembaga negara yang bertugas
memeriksa pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan negara sebagaimana dimaksud dalam UndangUndang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. (Sumber : UU RI Nomor 17 Tahun 2014 Tentang Majelis
Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, Dan Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Pasal 1 Butir 6 )
Badan Usaha Milik Desa yang selanjutnya disebut BUM Desa, adalah badan usaha yang seluruh atau
sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa
yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesarbesarnya kesejahteraan
masyarakat Desa. (Sumber : UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desam- Pasal 1 Butir 6)
Badan Kepegawaian Negara yg selanjutnya disingkat BKN adalah lembaga pemerintah nonkementerian
yang diberi kewenangan melakukan pembinaan dan menyelenggarakan Manajemen ASN secara nasional
sebagaimana diatur dalam undang-undang ini. (Sumber : UU RI Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Pasal 1 Butir 21)
Badan hukum adalah badan hukum yang didirikan oleh warga negara Indonesia yang kegiatannya di bidang
penyelenggaraan perumahan dan kawasan permukiman. (Sumber : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2011 Tentang Perumahan Dan Kawasan Permukiman, Pasal 1 Butir 26)
Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, dan menyalurkannya
kepada masyarakat dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. (Sumber : Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Pasal 1, Butir 1)
Bank Indonesia adalah Bank Sentral Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
tentang Bank Indonesia. (Sumber : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004 Tentang Lembaga
Penjamin Simpanan, Pasal 1 Butir 4)
Bank Umum adalah bank yang dapat memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. (Sumber : UndangUndang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Pasal 1, Butir 2)
Bank Campuran adalah

Bank Umum yang didirikan bersama oleh satu atau lebih Bank Umum yang

berkedudukan di Indonesia dan didirikan oleh warga negara Indonesia dan/atau badan hukum Indonesia yang
dimiliki sepenuhnya oleh warga negara Indonesia, dengan satu atau lebih bank yang berkedudukan di luar negeri.
(Sumber : Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Pasal 1, Butir 4)
Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang menerima simpanan hanya dalam bentuk deposito
berjangka, tabungan, dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu. (Sumber : Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan, Pasal 1, Butir 3)
Daerah Istimewa Yogyakarta selanjutnya disebut DIY, adalah daerah provinsi yang mempunyai
keistimewaan dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia.
(Sumber : UU RI Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Keistimewaan Daerah Istimewa Yogyakarta, Pasal 1 Butir 1)
Kawasan Perdesaan adalah kawasan yang mempunyai kegiatan utama pertanian, termasuk pengelolaan
sumber daya alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai tempat permukiman perdesaan, pelayanan jasa
pemerintahan, pelayanan sosial, dan kegiatan ekonomi. Sumber : UU RI Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa Pasal 1
Butir 9
Kawasan Industri adalah kawasan tempat pemusatan kegiatan Industri yang dilengkapi dengan sarana dan
prasarana penunjang yang dikembangkan dan dikelola oleh Perusahaan Kawasan Industri. Sumber: UU RI No. 3
Tahun 2014 Tentang Perindustrian Pasal 1 Butir 11

23

Pusat Pengembangan SDM


Aparatur Perhubungan

Individual Air Conditioning


Dining Room

Touchscreen Desktop PC

LCD Projector

Panaboard

Sound System

Free Internet Access

194

Meeting/Discussion Room
Living Room
Telephone Line
Free Internet Access

Jogging Track

Indoor Court
Futsal, Table tennis, Basketball,
Volleyball, Badminton, Aerobic, etc.

Tennis Court

Fitness Center

24

Anda mungkin juga menyukai