Anda di halaman 1dari 38

UROGENITAL

HIDROKEL (HERNIA )
ANAMNESIS
Keluhan utama : Pasien mengeluh adanya benjolan dikantong skrotum yang tidak nyeri.
PX FISIK
Terdapat benjolan di kantong skrotum dengan konsistensi kistus dan pada pemeriksaan
Penerawangan menunjukan adanya transluminasi.
jenis: 1. Hidrokel Testis
Kantong hidrokel seolah-olah mengelilingi testis sehingga testis tidak dapat
diraba,dan besarnya tidak berubah sepanjang hari.
2. Hidrokel Funikulus
Kantong hidrokel terletak difunikulus yaitu sebelah cranial dari testis,sehingga
Pada palpasi,testis dapat diraba dan berada diluar kantong hidrokel.
Kantong Hidrokel besarnya tetap sepanjang hari.
3. Hidrokel komunikan
Terdapat hubungan antara prosesus vaginalis dengan rongga peritoneum
Sehingga prosesus vaginalis dapat terisi cairan peritoneum,besarnya dapat
Berubah-ubah yaitu bertambah besar apabila anak sedang menangis.
Pada palpasi kantong hidrokel terpisah dari testis dan dapat dimasukan dalam
Rongga abdomen.
TERAPI
o Hidrokel pada bayi biasanya ditunggu samapi anak berusia 1 tahun dengan
harapan setelah prosesus vaginalis menutup dan hidrokel akan sembuh sendiri.
o Bila hidrokel tetap ada dan membesar dilakukan Aspirasi dan Operasi.
o Untuk Aspirasi cairan hidrokel tidak dianjurkan selain karena angka
kekambuhanya tinggi,kadang kala dapat menimbulkan penyulit berupa infeksi.

INDIKASI OPERASI
hidrokel yang besar sehingga dapat menekan pembuluh darah
indikasi kosmetik
hidrokel permagna yang dirasakan terlalu besar dan berat sehingga
mengganggu aktivitas sehari-hari pasien

PX PENUNJANG
Ultrasonografi (USG) biasanya digunakan ntuk hidrokel yang terinfeksi atau kulit
Skrotum yang sangat tebal sehingga suli untuk dilakukan palpasi.

Keterangan :
Definisi :
adalah penumpukan cairan berlebihan diantara lapisan parietalis veceralis tunika
vaginalis. Dalam keadaan normal cairan dalam rongga tersebut memang ada dan
berada dalam keseimbangan antara produksi dan reabsorbsi oleh sistem limpatik
disekitarnya.

Etiologi :
Pada bayi bisa disebabkan oleh :
1.belum sempurnanya penutupan prosesua vaginalis,sehingga ada aliran
cairan peritoneum ke prosesus vaginalis.
2. belum sempurnanya sistem limpatikdi daerah skrotum dalam
melakukan reabsorbsi cairan hidrokel.
Pada orang dewasa adalah idiopatik dan merupakan sekunder.
Penyebab sekunder bisa karena kelainan testis atau epididimis
(tumor,infeksi,trauma testis/epididimis ) yamg menyebabkan
terganggunya sisitem reabsorbsi cairan di kantong hidrokel.

VARIOKEL
ANAMNESIS
Keluhan utama : mengeluh adanya benjolan diatas testis dan terasa nyeri.
Keluhan dan gejala lain : mengeluh belum mempunyai anak setelah beberapa
Tahun (gangguan fertilitas)
Peningkatan aliran darah pada pleksus pampiniformis

PX FISIK
o Pasien disuruh berdiri,perhatikan skrotum dan mulai melakukan palpasi.
o Jika diperlukan pasien disuruh melakukan manuver valsava atau mengedan,bila
terdapat variokel pada inspeksi dan palpasi terdapat bentukanseperti kumpulan
cacing-cacing dalam kantung yang berada disebelah canial testis
o Perhatikan pula konsistensi testis maupun ukuranya dengan membandingkan
testis kanan dan kiri
o Menentukanbesar atau volume testis dengan objektive menggunakan alat
Orkidometer
o Dalam beberapa keadaan mungkin kedua testis teraba kecil dan lunak,karena ada
kerusakan pada sel-sel germinal

Ada 3 derajat atau tingkatan :


o Derajat kecil : variokel yang dapat dipalpasi setelah pasien melakukan manuver
valvasa
o Derajat sedang : variokel dapat dipalpasi tanpa mengedan
o Derajat besar : variokel yang sudah dapat dilihat bentuknya tanpa mengedan.
TERAPI
Masih terdapat silang pendapat diantara para ahli tentang perlu tidaknya
Melakukan suatu tindakan operasi. Diantara mereka ada yang berpendapat jika
Variokel telah menimbulkan gangguan fertilitas merupakan indikasi untuk
Mendapatkan suatu terapi
Tindakan yang dikerjakan adalah :
Ligasi tinggi vena spermatica interna secara palomo melalui operasi
terbuka atau bedah laparoskopi
Varikokelektomi cara Ivanisevich
Secara perkutan dengan memasukan bahan sklerosing kedalam vena
spermatika

PX PENUNJANG
Melakukan analisis sperma untuk mengetahui pola stress yaitu :
o Menurunya motilitas sperma
o Meningkatnya jumlah sperma muda
o Kelainan bentuk sperma (tapered)
EVALUASI
Pasca tindakan dilakukan beberapa evaluasi dengan indikator :
o Bertambahnya volume testis
o Perbaikan hasil analisis semen (yang dilakukan setiap 3 bulan)
o Pasangan tersebut menjadi hamil.
Keterangan :
o Definisi : adalah dilatasi abnormal dari vena pleksus pampiniformis akibat
gangguan aliran darah balik vena spermatica interna. Kelainan ini terdapat pada
15% pria,dan merupakan penyebab infertilitas. 21-41% pria mandul adalah
penderita Variokel.
o Etiologi :
Belum diketahui pasti apa penyebabnya.
Variokel sebelah kiri lebih sering terkena variokel,hal ini disebabkan
karena vena spermatica interna kiri bermuara pada vena renali kiri dengan
arah tegak lurus,sedangkan yang kanan bermuara pada vena cava dengan
arah miring.

Disamping itu vena spermatica interna kiri lebih panjang daripada yang
kanan dan katupnya lebih sedikit dan inkompeten.
Jika terdapat variokel disebelah kanan atau bilateral maka patut dicurigai
adanya kelainan pada rongga peritoneal (terdapat obstruksi atau
tumor),tempat muara vena spermatica kanan pada venamrenalis kanan
atau adanya situs inversus.

TORSIO TESTIS
ANAMNESIS
Keluhan utama : pasien mengeluh nyeri hebat didaerah skrotum yang sifatnya mendadak dan
diikuti pembengkakan pada testis (Akut Skrotum)
Keluhan dan gejala lain :
nyeri dapat menjalar kedaerah inguinal atau perut sebelah bawah sehingga jika tidak
diwaspadai sering dikacaukan Apendisitis akut.
Pada bayi gejalanya tidak khas seperti : gelisah,rewel atau tidak mau menyusui

PX FISIK

Testis membengkak,letaknya lebih tinggi dan lebih horizontal daripada testis sisi
kolateral,kadang-kadang pada torsio testis yang baru saja terjadi dapat diraba adanya
lilitan atau penebalan funikulus spermatica,keadaan seperti ini disertai dengan demam.

PX LABORATORIUM
Pemeriksaan sedimen urine tidak menunjukan adanya leukosit dalam urine dan
pemeriksaan darah tidak menunjukan tanda inflamasi,kecuali pada torsio testis yang
sudah lama dan telah mengalami keradangan steril
TERAPI
Detorsi manual :
Adalah mengembalikan posisi testis keasalnya,yaitu dengan jalan memutar testis
kearah yang berlawanan dengan torsio. Karena arah torsio biasanya ke medial
maka dianjurkan untuk memutar testis kearah lateral duhulu,kemudian jika terjadi
perubahan,dicoba detorsi kearah medial. Jika detorsi berhasil operasi harus tetap
dilaksanakan.
Operasi :
o Tindakan operasi ini dimaksudkan untuk mengembalikan posisi testis pada arah
yang benar (reposisi) dan setelah itu dilakukan penilaian apakah testis yang torsio
masih viable (hidup) atau sudah mengalami nekrosis.
o Jika testis masih hidup dilakukan orkidopeksi (fiksasi testis) pada tunika dartos
kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral.
o Orkidopeksi dilakukan dengan menggunakan benang yang tidak diserap dalam 3
tempat untuk mencegah agar testis tidak terpluntir kembali,sedangkan pada testis

yang sudah mengalami nekrosis dilakukan pengangkatan testis (orkidektomi) dan


kemudian disusul orkidopeksi pada testis kontralateral.
o Testis yang telah mengalami nekrosis jika tetap dibiarkan berada dalam skrotum
akan merangsang terbentuknya antibody antisperma sehingga mengurangi
kemampuan fertilitas dikemudian hari.

PX PENUNJANG
Berguna untuk membedakan torsio testis dengan keadaan akut skrotum yang lain.
Memakai :
Stetoskop Doppler
Ultrasonografi Doppler
Sintigrafi Testi
Kesemuanya bertujuan untuk menilai adanya aliran darah ke testis.
Pada torsio testis tidak didapatkan adanya aliran darah ke testis sedangkan pada
keradangan akut testis terjadi peningkatan aliran darah ketestis.

Keterangan :
Definisi : adalah terpluntirnya funikulus spermaticus yang berakibat terjadinya gangguan
aliran darah pada testis.

FIMOSIS
ANAMNESIS
Keluhan utama : gangguan aliran urine berupa sulit kencing,pancaran urine
mengecil,menggelembungnya ujung prepusium penis pada saat miksi dan manimbulkan
retensi urine.
Keluhan dan gejala lain :
o Hgiene lokal yang kurang bersih menyebabkan terjadinya
infeksi pada prepusium (postitis)
o Infeksi pada glans penis (balanitis)
o Infeksi pada prepusium dan glans penis (balanopostitis)
o Ada benjolan lunak diujung penis yang tak lain adalah
smegma,yaitu sel-sel mukosa prepusium dan glans penis
yang mengalami dekuamasi oleh bakteri yang ada
didalamnya. Dan tertimbun dalam sakus prepusium penis

TERAPI

Tidak dianjurkan untukmelakukan dilatasi atau retraksi yang dipaksakan pada


Fimosis,karena akan menimbulkan luka dan terbentuk sikatriks pada ujung prepusium
sebagai fimosis sekunder.
Fimosis yang disertai balanitis xerotika obliterans dapat dicoba diberikan salep
deksametasone 0,1% yang dioleskan 3 atau 4 kali. Diharapkan setelah pemberian selama
6 minggu prepusium dapat diretraksi spontan.

Pada fimosis yang menimbulkan keluhan miksi,menggelembungnya ujung prepusium


pada saat miksi atau fimosis yang disertai dengan infeksi postitis merupakan indikasi
untuk dilakukan sirkumsisi.
Pemberian antibiotika pada balanitis dan postitis harus dilakukan sebelum sirkumsisi.
Keterangan :
Definisi : adalah prepusium penis yang tidak dapat diretraksi (ditarik) ke proksimal
sampai ke korona glandis. Dialami oleh sebagian bayi baru lahir karena terdapat adesi
alamiah antara prepusium dengan glans penis.

PARAFIMOSIS
ANAMNESIS
Keluhan utama : edema glans penis dan dirasakan nyeri.
Keluhan dan gejala lain : jika dibiarkan bagian penis disebelah distal jeratan makin
membengkak dan akhirnya bisa mengalami nekrosis glans penis.
TERAPI
Prepusium diusahakan untuk dikembalikan secara manual dengan teknik memijat glans
selama 3-5 menit. Diharapkan edema akan berkurang dan secara perlahan-lahan
prepusium dikembalikan pada tempatnya.
Setelah edema dan proses inflamasi menghilang pasien dianjurkan untuk menjalani
sirkumsisi.
Keterangan :
Definisi : adalah prepusium penis yang diretraksi sampai disulkus koronarius tidak dapat
dikembalikan pada keadaan semula dan timbul jeratan pada penis dibelakang sulkus
koronarius.
Etiologi : gangguan aliran balik vena Superficialis.

PENYAKIT PEYRONI
ANAMNESIS
Keluhan utama : pasien mengeluh nyeri dan terjadi angulasi (penis bengkok) pada saat ereksi
sedangkan pada saat tidak ereksi nyeri menghilang.
Keluhan dan gejala lain :
kemampuan penitrasi ke vagina jadi berkurang
mengaku sebelumnya mereka mengalami trauma pada penis yang berulang pada saat
senggama.
PX FISIK

Teraba jaringan keras(fibrus) tunggal maupun berupa plak multipel pada tunika
albuguinea.
Pada kasus berat dapat teraba kalsifikasi sehingga dapat terlihat pada pemeriksaan poto
polos penis.

TERAPI
Konservatif :
Tanpa terapi 50% penyakit ini dapat mengalami spontan setelah observasi selama
1 tahun
Dapat dicoba pemberian Tamoxifen 20 mg dua kali sehari selam 6 minggu,bila
menunjukan respon yang baik pengobatan diteruskan sampai 6 bulan.
Colchicine atau Verapamil untuk mencegah aktifitas fibrosa.
Nyeri berkepanjangan diberikan vitamin E 200 mg tiga kali sehari
Pemberian Potasium Aminobenzoat tidak menyenangkan karena mengandung
banyak efek samping.
Operasi :
Indikasi operasi : bila terjadi deformitas penis yang mengganggu aktivitas
senggama dan disfungsi ereksi.
Operasi dilakukan jika penyakit telah stabil atau matang yaitu,tidak ada nyeri saat
ereksi dan kurvatura atau deformitas penis saat ereksi sudah menetap atau stabil.
Keadaan ini biasanya dicapai dalam waktu 12-18 bulan sejak awal penyakit itu
muncul.
Keterangan :
Definisi : adalah didapatkanya plaque atau indurasi pada tunika albuginea korpus
kavernosum penis sehingga menyebabkan terjadinya angulasi (pembengkokan batan
penis ) pada saat ereksi.
Etiologi : penyebab yang pasti dari penyakit belum diketahui,tetapi secara histopatologi
plaque itu mirip dengan Vasikulitis pada Kontraktur Dupuytren yang disebabkan oleh
reaksi imunologi.

HIPOSPADIA
ANAMNESIS
Keluhan utama :
o lubang kencing atau uretrha terletak di bagian ventral dan sebelah proksimal
ujung penis.
o Penis menekuk ke dareah ventral (bengkok/korde)
o Prepusium dorsal berlebihan (dorsal hood)
Letaknya bisa diklasifikasikan jadi :
o Hipospadi anterior : tipe granular,subkoronal dan penis distal
o Hipospadi medius : midshaft dan penis proksimal

o Hipospadi posteior : penoskrotal,skrotal dan perineal

TERAPI
Operasi :
o Koreksi korde (ortoplasti)
o Membuat neourethtra dari kulit penis (uretroplastis)
o Membuat glans
Fungsi :
o Agar fungsi miksi dan fungsi seksualnya normal (ereksi lurus dan pancaran
ejakulasi kuat.
Penyulit :
o Fistula urethrokutan
o Stensis meatus urethra
o Stiktura urethra
o Korde yang belum sepenuhnya terkoreksi
o Timbul divertikel urethra
Reparasi Hipospadia dianjurkan pada usia pra sekolah agar tidak mengganggu kegiatan
belajar pada saat operasi,koreksi ulangan jika terjadi komplikasi.
PX PENUNJANG
Urethro praoperatif
Dilakukan pada Hipospadia posterior dengan disertai testis maldesensus guna melihat
kemungkinan adanya pembesaran utrikulus prostatikus yang mungkin terdapat keraguan
jenis kelamin.
Keterangan :
Definisi : kelainan kongenital berupa muara urethra yang terletak disebelah ventral penis
dan sebelah proksimal ujung penis.

STRIKTURA URETHRA
ANAMNESIS
Keluhan utama : retensio urin
PX FISIK
urin mengumpul di rongga periuretra,dan bila terinfeksi akan
Menimbulkan abses periuretra yang kemudian pecah menjadi fistula uretrokutan.

Bila terdapat banyak fistula disebut fistula seruling.


Derajat :
Ringan : jika oklusi yang terjadi kurang dari 1/3 diameter lumen urethra
Sedang : jika terdapat oklusi 1/3 sampai dengan diameter lumen urethra
Berat : jika terdapat oklusi lebih besar darri diameter urethra.
Pada penyempitan berat kadang teraba jaringan keras dikorpus spongiosum atau disebut
dengan spongiofibrosis.
TERAPI
Jika pasiendatang dengan retensio urin,secepatnya dilakukan sistostomi suprapubik untuk
mengeluarkan urin. Jika dijumpai abses periurethra dilakukan insisi dan pemberian antibiotika.
Tindadakan khusus yang dilakukan terhadap striktura urethra adalah :
Businasi (dilatasi) dengan busi logam yang dilakukan secara hati-hati. Tindakanya yang
kasar tambah akn merusak urethra sehingga menimbulkan luka baru yang pada akhirnya
menimbulkan striktura yang lebih berat. Tindakan inindapat menimbulkan salah jalan
(false route).
Urethrotomi Interna yaitu,memotong jaringan sikatriks uretra dengan pisau Otis atau
dengan pisau Sachse. Otis dikerjakan jika belum tejadi striktura total,sedangkan pada
striktura yang lebih berat,pemotongan striktura dikerjakan secara visual dengan memakai
pisau Sachse.
Urethrotomi Externa yaitu,tindakan operasi terbuka berupa pemotongan jaringan
fibrosis,kemudian dilakukan anastomosis di antara jaringan urethra yang masih sehat.
PENYULIT
Obstruksi urethra yang lama menimbulkan statis urin dan menimbulkan berbagai penyulit
diantaranya adalah : infeksi saluran kemih,divertikel urethra/buli-buli,abses periurethra,batu
urethra,fistel urethro-kutan,karsinoma urethra.
PROGNOSIS
Striktura urethra kerap kali kambuh,sehingga pasien harus sering harus menjalani pemeriksaan
yang teratur oleh dokter. Penyakit ini dikatakan sembuh jika setelah dilakukan observasi selama
1 tahun tidak menunjukan tanda-tanda kekambuhan.
PX PENUNJANG
Kontrol Berkala :
Setiap kontrol dilakukan pemeriksaan pancaran urine yang langsung dilihat oleh
dokter atau dengan rekaman uroflometri. Untuk mencegah adanya timbulnya
kekambuhan,sering kali pasien harus menjalani beberapa tindakan,antara lain :
Dilatasi berkala dengan busi
Kateterisasi bersih mandiri berkala (KBMB) atau clean intermitten
catheterization (CIC) yaitu pasien dianjurkan untuk melakukan keteterisasi
secara periodik pada waktu tertentu dengan kateter yang bersih (tidak
perlu steril) guna mencegah timbulnya kekambuhan sikatrik.
Keterangan :

Definisi : adalah penyempitan luman urethra karena fibrosis pada dindingnya,derajat


yang lebih parah bisa terjadi fibrosis korpus spongiosum
Etiologi : bisa karena suatu infeksi (kuman Gonokokus),trauma (trauma benda
tumpul,fraktur pelvis,transuretra yang kurang hati-hati) pada urethra dan kelainan
bawaan.

PRIAPISMUS
ANAMNESIS
Keluihan utama : ereksi berkepanjangan dan sering disertai nyeri.
DIAGNOSIS DAN PX FISIK
Low flow (statik/iskemik)-Veno oklusi
Onset
Nyeri

Pada saat tidur


mula-mula ringan kemudian menjadi
Sangat nyeri
Ketegangan- sangat tegang
Penis
Darah
hitam
kavernosa
pO2
<30 mmHg
pCO2
>80 mmHg
ph
<7,25
Color doppler tidak ada aliran
Arteriografi pembuluh darah utuh

High flow (non iskemic)-Arteriel


setelah trauma
ringan sampai sedang
tidak terlalu tegang
merah
>50 mmHg
<50 mmHg
>7,5
ada aliran dan fistula
malformasi arterio-vena

TERAPI
1. Konservatif
Pada prinsifnya terapi priapismus adalah secepatnya mengembalikan aliran darah pada
korpora kavernosa yang diapai dengan cara medika mentosa maupun operatif.
Sebelum tindakan agresif pasien diminta melompat-lompat dengan harapan terjadi diversi
aliran darah dari kavernosa ke otot gluteus.
Pemberian kompres air es pada penis atau enema larutan garam fisiologis dingin dapat
merangsang aktivitas simpatis sehingga memperbaiki aliran darah kavernosa.
Pemberian hidrasi dalam beberapa kasus dapat jugamenolon
Jika tindakan diatas tidak berhasil mungkin membutuhkan aspirasi,Irigasi atau operasi
2. Aspirasi dan Irigasi intrakavernosa
Aspirasi dan Irigasi Intra kavernosa di indikasikan pada priapismus non iskemik atau
iskemik yang masih baru saja terjadi. Priapismus iskemik derajat berat yang sudah terjadi
beberapa hari tidak memberikan respon untuk itu diperlukan tindakan operasi.
Aspirasi dikerjakan dengan memakai jarum scalp vein no.21. Aspirasi sebanyak 10-20 ml
darah intra kavernosa,kemudian dilakukan instilasi 10-20 Miu gram epineprin atau 100200 Miu gram fenilefrin yang dilarutkan dalam 1 ml larutan garam fisiologis setiap 5

menit hingga penis mengalami detumesensi. Jika dilakukan sebelum 24 jam setelah
serangan hampir semua kasus dapat sembuh dengan cara ini. Selain obat-obatan
tersebut,dapat pula dipakai instilasi streptokinase pada priapismus yang telah berlangsung
14 hari yang sebelumnya telah gagal dengan instilasi alpha adrenergik

3. Jalan Pintas (shunting) keluar Dari Korpora Kavernosa


Tindakan ini harus difikirkan terutama pada priapismus veno-oklusi atau yang gagal
setelah terapi medika mentosa ; hal ini untuk mencegah timbulnya sindroma
kompartement yang dapat menekan arteria kavernosa dan berakibat iskemia korpora
kavernosa.
Beberapa tindakanya :
o Pintas korporo-granular (sesuai yang dianjurkan oleh winter 1978 atau AlGhorab )
o Pintas korporo-spongiosum yaitu,membuat jendela yang menghubungkan
korpus spongiosum dengan korpus kavernosum penis.
o Pintas safeno-kavernosum dengan membuat anastomose antara korpus
kavernosum dengan korpus safena
PX PENUNJANG
Ultrasonografi Doppler yang dapat mendeteksi adanya pulsasi arteri kavernosa dan analisis gas
darah yang diambil intra kavernosa dapat membedakan priapismus jenis iskemik atau non
iskemik.
Keterangan :
Definisi : adalah ereksi yang berkepanjangan tanpa diikuti hasrat seksual dan sering disertai
dengan rasa nyeri. Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat akan dapat menimbulkan
kecacatan yang berupa disfungsi ereksi.
Etiologi :
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Kelainan pembekuan darah (anemia bula sabit,lekemi dan emboli lemak)


Trauma para perineum atau genitalia
Gangguan neurogen (pada saat menjalani anastesi regional atau penderita paraplegia)
Penyakit keganasan.
Pemakaian obat-obatan tertentu (alkohol,psikotropik,antihipertensi)
Pasca injeksi intrakavernosa dengan zat psikoaktif.

TUMOR GINJAL
1. ( Hamartoma atau Angiomiolipoma )
ANAMNESIS

Keluhan utama : Atau sering tanpa disertai keluhan,


Keluhan dan gejala lain : nyeri pinggang,hematuria,gejala obstruksi saluran kemih bagian atas
dan kadang kala terdapat gejala pendarahan rongga retroperineal. Atau pasien sebelumnya adalah
penderita Tuberous Sklerosis ditandai dengan retardasi mental,epilepsi,adenoma sebaseum dan
didapatkan hamartoma diretina,paru,hepar,tulang,pankreas dan ginjal.
PX PENUNJANG
1. Ultrasonografi dimana akan terlihat ganbaran heroik
2. CT Scan tampak area yang menunjukan densitas negatif,gambaran ini patognomosis
untuk suatu hamartoma.
TERAPI
Tumor kecil dan tanpa menimbulkan keluhan tidak perlu diobati,hanya saja memerlukan evaluasi
berkala yang teratur untuk mengetahui perkembangan besarnya masa tumor. Jika tumor menjadi
semakin besar dan sangat mengganggu,perlu dipertimbangkan untuk tindakan Nefrektomi.
Keterangan :
Definisi : adalah tumor jinak ginjal yang terdiri atas komponen lemak,pembuluh darah
dan otot polos.
2

ADENOKARSINOMA GINJAL
ANAMNESIS :
Keluhan utama :
Trias klasik : nyeri pinggang
Hematuria
Massa pada pinggang
Keluhan dan gejala lain : febris (nekrosis tumor atau terbebasnya pirogen emdogen )
Hipertensi (oklusi vaskuler akibat penekana oleh tumor)
Anemia (terjadinya perdarahan intra tumoral)
Variokel akut yang tidak mengecil dalam posisi tidur
Tanda-tanda metastasis ke paru dan hepar
PX PENUNJANG
Ultrasonografi kanker ginjal dapat ditemukan dalam keadaan stadium awal
CT scan mempunyai akurasi tinggi dalam mengetahui adanya penyebaran tumor
ke vena cava dan vena renalis
MRI sama dengan CT scan hanya tidak membutuhkan kontras
Arteriografi selektif merupakan pilihan untuk menegakan diagnosis karsinoma
TERAPI
Nefrektomi,pengangkatan ginjal beserta kapsula gerota pada kanker stadium dini.
Pada stadium lanjut tetapi masih mungkin dianjurkan untuk dilakukan nefrektomi
paliatif.

Hormonal,preparat yang digunkan adalah hormon progestagen.


Imunoterapi ,pemberian imunoterapi dengan memakai interferon atau
dikombinasikan dengan interleukin saat ini sedang dicoba dinegara-negara maju.
Radiasi eksterna,tidak banyak memberikan manfaaat karena tumor ini adalah jenis
yang radioresisten
Sitostatika,demikian pula sitostatika tidak begitu banyak memberikan manfaat

Keterangan :
Definisi : adalah tumor ganas parenkim ginjal yang berasal dari tubulus
proksimalis ginjal.
Etiologi : banyak faktor yang diduga menjadi penyebab,namun yang paling erat
kaitanya adalah seorang yang perokok.
3

NEFROBLASTOMA
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Perut buncit
Ada benjolan diperut sebelah atas
Kencing berdarah
PX FISIK
Terkadang didapatkan hipertensi
Massa padat pada perut sebelah atas yang kadang melewati garis tengah dan sulit
digerakan.
PX PENUNJANG
Ultrasonografi didapatkan massa padat pada perut sebelah atas.
PIV menunjukan adanya distorsi sistem pelvikalises atau mungkin didapatkan
gambaran ginjal non visualized,sedangkan pada neuroblastoma terjadi pendesakan
sistem kaliks ke kaudo-lateral.
TERAPI
Jika secara klinis tumor masih dalam stadium dini dan ginjal di sebelah kontralateral
normal,dilakukan nefrektomi radikal,diawali dengan dilakukanya,
Sitostatika,dimulai sebelum pembedahan dan dilanjutkan beberapa seri setelah
pembedahan dengan memberikan hasil yang cukup bagus. Sitostatika yang
dipergunakan adalah kombinasi dari Actinosin D dan Vincristine.
Radiasi eksterna,radiasi diberikan sebelum atau setelah operasi dan kala diberikan
berselingan dengan sitostatika sebagai terapi sandwich.
Keterangan :

Definisi : adalah tumor ginjal yang banyak menyerang pada anak-anak berusia
kurnag dari 10 tahun dan paling sering dijumpai pada umur 3,5 tahun.

GLOMERULONEFRITIS AKUTA
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Edema mendadak mulai pada muka,kelopak mata lalu kaki ataupun pada
kemaluan
Oligouri/Anuri
Hematuria
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Edema anasarka
PX LABORATORIUM
Proteinuri/albuminuri
Sedimen urin mengandung :
o Leukosit
o Eritrosit (RBC)
o Silinder RBC/granular
PX PENUNJANG
Imunofluoresens : pengendapan Ig G, C3
Mikroskop : humps (pengendapan subepitelial)
KOMPLIKASI
Gagal ginjal akut (GNA)
Gagal ginjal kronik (GNK)
Hipertensi
Edema pulmonal
Ensefalopati
Payah jantung
Predarahan otak
TERAPI
Istirahat : harus rawat inap

Diet : rendah garam


Medikamentosa
o Obat pertama : tidak ada yang spesifik dan terafi infeksi pencetus
o Obat alternatif : antihipertensi dan diuretikum

Keterangan :
Definisi : adalah suatu proses inflamasiakibat pengendapan kompleks Ag-Ab pada
glomerulus menyebabkan kerusakan pada membran basalis,mesangium dan
endotel

NEFROPATI DIABETIK
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Ada riwayat dan keluhan-keluhan DM
Lemah
Keluhan-keluhan gagal ginjal kronik : anoreksi,mual,gatal,kulit mudah
lecet,insomnia,impotensi,aminore,malaise,kelemahan otot-otot,nokturi,poliuri,konsentrasi
menurun,bingung,sefalgia,nafsu seks menurun
TANDA UTAMA PX FISIK
Tanda-tanda gagal ginjal kronik : foetor uremik,kristalisasi urea pada kulit,edema,lidah
kering danberselaput,stomatitis,cegukan,gastritis erosif,anemia,disritmi
Pucat
Hipertensi
PX LABORATORIUM
Gula darah puasa >126 mg%
Gula darah 2 jam sesudah puasa > 200mg%
Mikroalbuminuri (ekskresi albumin 20-200 miu gram/menit atau 30-300 miu gram/24
jam)
Makroalbuminuri (ekskresi albumin >200 miu gram/menit atau >300 miu gram/24 jam)
HbA1C
PX PENUNJANG
Funduskopi,ada retinopati diabetik
Biopsi ginjal : hipertropi glomerulus,glomerulosklerosis,hialinosis arteriol
USG
KOM[LIKASI
Hipertensi
Gagal ginjal kronik

Infeksi saluran kemih


Ketoasidosis diabetik

TERAPI
Istirahat
Diet :
o Diet disesuaikan dengan kebutuhan penderita,35 Kcal/kg BB/hari
o Protein dibatasi 0,8 gr/BB/hari bila ada albuminuri
o ACEI + antagonis kalsium bila ada Hipertensi
Medikamentosa :
o Obat pertama : insulin bila gula darah tidak terkontrol dengan diet
o Obat alternatif
Hemodialisis
Transplantasi ginjal
Terapi komlikasi kalau ada

SINDROM NEFROTIK
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Bengkak seluruh tubuh dimulai dari kelopak mata,lalu dada,perut/asites,tungkai dan
genitali
Bengkak demikian sudah berulang
Urine keruh
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Edema anasarka/Generalisata
Sesak
Anemia ringan
Hipertensi ringan
PX LABORATORIUM
Proteinuri masif (.3,5 gr/24 jam)
Hipoalbuminemi (<3,5 gr %)
Hiperkolesterolemi (>250 mg %)
Lipiduri
Silinder dalam urin
PX PENUNJANG
Esbach
Elektrolit ( Na,K,CL)
Biopsi ginjal

KOMPLIKASI
Hipoalbuminemi yang berat
Hipokoagulasi/trombosis
Gagal ginjal akut
Infeksi
Malnutrisi
Hiperlipidemi
Defisiensi vitamin D

TERAPI
Istirahat : tirah baring sambil memakai stocking yang agak ketat.
Diet :
o Diet protein tinggi tidak lagi dianjurkan,cukup 40-60gr/hari plus yang keluar
o Garam dan cairan dibatasi
o Kalori tinggi
Medikamentosa :
o Obat pertama :
Prednison,dosis 2 mg/kg bb/hari selama 2-4 minggu bila remisi
lengkap,dilanjutkan berselang sehari 2 mg/kg bb/hari selama 1 bulan lalu
diturunkan bertahap sampai 4-6 bulan.
Atau 60-80 mg/hari sela 2-4 minggu bila ada remisi lengkap dilanjutkan
selama 4-6 bulan dengan intermitten
Sikloofospamid,dosis 0,5-3 mg/kg bb/hari selama 1-3 minggu
Angiotensin Converting Enzym (ACE)
Furosemide atau Tiazid dosis rendah
Antibiotik profilaksis dapat dipertimbangkan
NSAID
Terapi komplikasi kalau ada

HIPERTENSI ESENSIAL
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Sefalgia
Migren
Pusing
Insomnia

Rasa berat di tengkuk


Epistaksis
Tinitus
Penglihatan berkunang-kunang
Nokturi
Sering marah

TANDA PENTING PADA PX FISIK


Sulit ditentukan
Tekanan darah lebih dari normal

KOMPLIKASI
Payah jantung
Perdarahan diotak
Hipertensi maligna : Hipertensi berat yang disertai kelainan retina,ginjal dan serebral
Hipertensi ensefalopati,yaitu komplikasi hipertensi maligna dengan gangguan otak.
TERAPI
Istirahat
Diet dan olahraga :
o Diet rendah garam
o Diet tinggi magnesium
o Diet tinggi kalium
o Penurunan berat badan
o Olahraga yang teratur
o Menghindari faktor resiko :
Rokok
Alkohol
Stress
Hiperlipidemi
Medikamentosa :
Obat pilihan pertama :
o Diuretik : hidroklorotiazid (HCT) (1-2) x (25-50) mg/hari
o Penghambat simpatik : reserpin (1-2) x (0,1-0,2) mg/hari
o Central agonist : metildopa (aldomet) : (2-3) x 250 mg/hari
o Bloker-beta ( menghambat sistem renin-angiotensin ) : propanolol (inderal ) 3 x
(40-160) mg /hari.
o Vasodilator langsung : hidralazin 2 x ( 50-300) mg/hari

o 1 bloker vasodilator tak langsung : kaptropil (capoten) (1-2) x (12,5 mg/hari lalu
dinaikan
o Penghambat angiotensin : valsartan (Diovan) 1 x (80-320) mg/hari
o Antagonis kalsium : Diltiazem (Dilacor,Herbesser) (3-4) x 30 mg/hari
Obat alternatif :
o ACE dan Diuretik : Benazepril (5/10/20 mg) plus HCT (6,25/12,5/25 mg)
(otensin HCT)
o Angiotensin II Receptor Blocker dan Diuretik : Candesartan 16 mg plus HCT
12,5 mg (atacand HCT)
o Beta adrenergic blocker dan diuretik : Atenolol (50/100 mg ) plus HCT 25 mg
(Tenoretic)
o Kalsium antagonis dan ACE inhibitor : Amlodipin (2,5/5 mg) plus benazepril
(10/20 mg) (Lotrel)
o Kombinasi lain : amilorid 5 mg plus 50 mg (Moduretik)

TERAPI KOMPLIKASI
Parental :
o Klonidin : 6 ampul (0.90 mg) dalam dekstrose 5% kombinasi dengan Furosemid
o Diasoksid : 100 mg diulangi setiap 10-15 menit
o Sodium nitrorusid,harus dengan pengawasan yang baik karena cepat sekali (30
detik) menurunkan tekanan darah
o Hidralazin
o Reserpin
Per oral :
o Kaptropil
o Klonidin
o Minoksidil
o Nifedipin-sublingual

Keterangan :
Definisi : sama dengan primer/idiopatik adalah hipertensi yang tidak diketahui apa
penyebabnya.

HIPERTENSI PADA PENYAKIT GINJAL (RENAL)


ANAMNESIS
Keluhan pokok :
Sefalgia
Pusing

Migren
Insomnia
Rasa berat ditengkuk
Epistaksis
Tinitus
Mata berkunang-kunang
Palpitasi
Nokturi
Sering marah
Keluhan-keluhan ini biasanya didahului oleh keluhan penyakit insufiensi ginjal

TANDA PENTING
Hipertensi
PX LABORATORIUM
Ureum
Kreatinin
Klirens kreatinin
PX PENUNJANG
USG ginjal
IVP
KOMPLIKASI
Stroke Hemoragik
TERAPI
Pengobatan ditunjukan pada penyakit ginjalnya
Pengobatan konservatif
Jika pengobatan konservatif gagal,maka dilakukan dialisis :
o Istirahat
o Diet ; rendah garam,rendah protein
o Medikamentosa
Obat pilihan pertama : kaptropil
Obat alternatif
Terapi komplikasi jika ada.

PENYAKIT GINJAL DAN KEHAMILAN


1.INFEKSI TRACTUS URINARIUS

A. BAKTERIURIA ASIMTOMATIK
ANAMNESIS :
Keluhan utama : sering timbul tanpa gejala klinik pada orang hamil.
PX LABORATORIUM
Ditemukan bateri dalam jumlah bermakna yaitu : > 100.000.
KOMPLI KASI
Bayi lahir dengan berat badan rendah
Kematian bayi dalam kandungan
Kelahiran premature
TERAPI
Diberikan antibiotik selama sekurang-kurangnya 10 hari.
Antibiotik disesuaikan dengan biakan bakteri.

B. SISTITIS
ANAMNESIS :
Keluhan utama :
Poliuri
Nyeri pada waktu kencing
Rasa terdesak ingin kencing
PX LABORATORIUM
Piuri (>10/LPB)
Silinder leukosit
Hematuri (>5/LPB)
Proteinuri
Bateriuri (>100.000 koloni/ml urin)
Urine tampak keruh
KOMPLIKASI
Gagal ginjal kronis
TERAPI
Istirahat :
o Upayakan segera miksi setelah refleks miksi muncul
o Bila cebok tangan dari arah belakang tidak sampai bagian depa atau
vagina/orifisium urethra

Diet :
o Cukup vitamin A dan C untu mempertahankan epitel saluran kemih
Medika mentosa
Obat pilihan pertama :
o Disesuaikan menurut biakan bakteri,bila tidak dilakukan bisa dipakai,
o Sefotaksin
o Seftriakson 2-3 x 1 gr/har
o Kotrimoksazol :ndosis tunggal 4 tablet
o Fluorokuinolon (norfloksasin,siprofloksasin,ofloksasin)
o Amoksilin 3 gr,obat ini sepertinya resisten terhadap E. Coli
o Doksisiklin pada klamedi : 2 X 100 mg/hari
o Aminoglikosid
o Sefalosporin generasi ke 3
o Pada sistitis akut diberikan : Amoksilin,Nitrofurantoin,sefalosporin)

C. PIELONEFRITIS
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Demam
Menggigil
Irritativ Voiding Symptoms (sering miksi,mendesak dan disuri)
Nyeri pinggang
Mual sampai muntah terjadi 2% pada kehamilan
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Adanya nyeri ketok pada pinggang yang terkena (Angulus Costovertebral)
PX LABORATORIUM
Lekositosis shift to the left
Kultur urine positif hebat
Urinalisis : Piuri,Bakteriuri,Hematuri
Silinder leukosit +
PX PENUNJANG
USG
IVP
IMAGING bila ada Hidronefrosis
KOMPLIKASI
Batu saluran kemih
Obstruksi saluran kemih
Hidronefrosis

Insufiensi ginjal

TERAPI
Istirahat :
o Hindari hububgan seksual
o Banyak minum bila fungsi ginjal masih baik
Diet
Medikamentosa :
Obat pilihan pertama
o Antibiotik yang sesuai dengan kultur bakteri
o Kotrimoksazol 2 x 2 tablet
Obat alternatif :
o Bikarbonat 4 x 2 gr untuk alkalinasi urine.
2.GANGGUAN GINJAL AKUT (GAGAL GINJAL AKUT)
A. GANGGUAN PRERENAL
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Oliguri (<400 ml/hari) sampai anuri (<50 ml/hari)
Sesuai dengan sebabnya (dehidrasi,NSAID,sirosis,ACE inhibitor)
Haus
Pusing pada setiap perubahan posisi tubuh (orthotic dizziness).
Berat badan merosot
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Takikardi
Tekanan vena jugularis menurun
Turgor kulit jelek
Membran mukosa mengering
Keringat berkurang terutama pada axilla
PX LAB
Ureum/kreatinin naik
Na rendah
Isostenuri
BJ urin > 1,o18
Silinder hyalin +
TERAPI
Istirahat : jumlah cairan dibatasi
Diet
Medikamentosa : Furosemid

Dialisis : Hemodialisis dan Peritoneal dialisis

B. GANGGUAN GINJAL AKUT RENAL


ANAMNESIS
Keluhan utama :
Oligo sampai anuri
Mual muntah
Berak darah
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Sindroma uremi :
o Kesadaran menurun sampai koma
o Gastrointestinal :
Mual-muntah
Stomatitis
Singultus/hiccup
Berak darah
o Kardiovaskuler :
Hipertensi
Payah jantung
Overhidrasi
Perikarditis
o Pernapasan :
Assidosis (kusmaul)
Cheeyne-stoke
Napas bau ureum
Pneumoni uremik
o Kulit/mukosa :
Perdarahan
Dermatitis uremik
Anemia
Edema
o Konsentrasi Na dalam urine tinggi >20 mEq/L)
o Osmolalitas urine rendah <400 mOsm/L)
o Rasio ureum/plasma <10
o Rasio ureum/kreatinin plasma <10 : 1
o Uji diuretik tidak memberikan diuresis

KOMPLIKASI
ANAMNESIS
Keterangan :
o Infeksi
o Hiperkalemi

o
o
o
o

Hiponatremi
Asidosis metabolik
Hipertensi
Payah jantung

TERAPI
o Istirahat
o Diet :
Jumlah cairan 500 ml + urine + insensibel loss
Keseimbangan elektrolit : Na sampai 500 mg/hari K sebaiknya
dihindari
Makanan yang mengandung fosfat dibatasi
Kalori cukup : 2000-3000 kalori (karbohidrat minimal 200 gr/hari)
Protein dibatasi : 0,3-0,5 gr/kg bb/hari
Lemak bebas diberikan
Vitamin B kompleks
o Medikamentosa :
Bila ada infeksi berikan antibiotik
Furosemid dosis tinggi
o Dialisis : dilakukan dialisis bila ada indikasi (sindrome uremi)
o Operasi : transplantasi ginjal

C. GANGGUAN GINJAL POSTRENAL


ANAMNESIS
Keluhan utama :
Poliuri lalu anuri
Kolik ureter bila ada satu
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Hidronefrosis bilateral
Buli-buli teraba
PX LAB
Ureum,kreatinin meningkat
Menyusul terjadi urine isotonik
PX PENUNJANG
BNO/IVP
USG

CT scan
TERAPI
Istirahat
Diet :
o Masukan cairan diatur
Medikamentosa
Operasi : untuk mengatasi obstruksi
Dialisis
3.GANGGUAN GINJAL KRONIK (GAGAL GINJAL KRONIK)
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Anoreksia : mual kemudian muntah
Gatal-gatal
Kulit mudah lecet
Insomnia
Impoten
Amenore
Malaise
Kelemahan otot
Nokturi
Poliuri
Konsentrasi menurun
Bingung
Sefalgia
Nafsu seksual menurun
TANDA PENTING PADA PX FISIK
Foetor uremik
Urea frost (kristalisasi urea pada kulit)
Edema
Lidah kerin dan berselaput
Stomatitis
Cegukan (hiccup)
Gastritis erosif
Anemis
Hiperetensi
Disritmi
PX LAB

IVP
USG
Biopsi ginjal

KOMLIKASI
Hiperkalemi
Gangguan keseimbangan asam basa
Hipertensi
Perikarditis
Gagal jantung
Anemia
Perdarahan usus
Pleuritis
Asidosis
TERAPI
Istirahat
Diet :
o Protein maksima 30 gr/hari
o Rendah kalori 40-50 kal/kg/hari
o Cairan dan elektrolit,pertama diberikan 3000 ml IV,lalu diberikan sampai diuresis
cukup 40 ml/jam
Cairan dibatasi bila ada :
Edema
Hipertensi
Gagal jantung kongestif
o Natrium dibatasi namun cukup untu menjaga volume cairan ekstracelular
o Kalium dibatasi bila ada oligouri
o Bila kadar kalium >6,5 mEq /L perlu rawat inap
o Hiperkalemi akut diberikan insulin dan dekstrose IV,fludrokortison,albuterol
nebuliser
o Hiperkalemi kronis dapat diberikan Natrium Polystyrene sulfonate
Medikamentosa :
o Obat pertama :
Bila ada asidosis metabolik diberikan Natrium bikarbonat 20-30 mmol/d
atau Natrium sitrat. Sebaiknya dikombinasi dengan loop diuretik.
o Obat alterntaif :
Eritropoietin : bila ada anemi. Dosis 2-50 unit/kg BB 3x /minggu,
IV/SC,lalu dinaikan setelah 8-12 minggu
Preparat kalsium : 3 x 650 mg bila ada hipokalsemi dan hiperfofatemi
Alopurinol : bila ada hiperurisemia dan terjadi artritis Gout
Transfusi darah : hanya bila sangat diperlukan.
Dialisis

Transplantasi ginjal : pilihan terbaik.

TERAPI KOMPLIKASI
Bila ada asidosis : bikarbonat natrium 2-3 x 600 mg/hari
Bila ada hiperetensi : ACEI atau CCB (Calsium Chanel Blocker)

HIPERPLASIA PROSTAT(BPH)
GEJALA:
1.pada saluran kemih sebelah bawah
1. Obstruksi : hesitensi,intermitensi,pancaran miksi lemah,miksi tidak
puas,
Terminal blidding
2. Iritasi
: urgensi,frekuensi,nokturia,disuria
2.pada saluran kemih bagian atas : benjolan di pinggang,nyeri
pinggang,demam
3. diluar saluran kemih : herniasi inguinalis/hemoroid(karena sering
mengedan).

PEMERIKSAAN
1.PEMERIKSAAN FISIK
- palpasi daerah simpisis : teraba massa kistus di daerah simpisis karena
buli buli penuh
- RT (Rectal Toucher)

: - tonus sfingter ani


- mukosa rectum

- keadaan prostat
(nodul,krepitasi,konsistensi,simetris/tidak)
2.LABORATORIUM

kultur urin :mencari jenis kuman dan menentukan sensitivitas urin

gula darah
PSA : penanda adanya keganasan

3.PENCITRAAN
- foto polos perut
kemih

: mengetahui adanya batu opak di saluran

- PIV(pielografi intra vena) :1. mengetahui kelainan pada ginjal dan ureter
(Hidroureter/hidronefrosis)
2.memperkirakan besarnya kelenjar
prostat
- ultrasonografi transrectal: mengetahui besar/volume prostat
- ultrasonografi transabdominal: mendeteksi adanya
hidronefrosis/keruasakan gainjal
4.RESIDUAL URIN :jumlah sisa urin setelah miksi(kateterisasi setelah miksi)
5.PANCARAN URIN

PENGOBATAN
1.OBSERVASI(WACHFULL WAITING): ditujukan pada pasien yang skor IPSS
dibawah 7, yaitu:
1)
2)
3)
4)

Jangan mengkosumsi kopi atau alkohol setelah makan malam


Kurangi makanan/minuman yang menimbulkan iritasi buli buli
Kurangi makan pedas dan asin
Batasi penggunaan obat influenza yang mengandung
fenilpropanolamin
5) Jangan menahan kencing terlalu lama
2.MEDIKAMENTOSA
1) Penghambat adrenergik (prazosin
2x/hari,terazosin,alfuzosin,doksazosin)
2) Penghambat reduktase (finasteride 5mg/hari)
3) Fitoterapi(menggunakan tumbuh tumbuhan;pygeum
africanum,serenoa repens,radix urtica)
4) hormonal

3.OPERASI
1.

Prostatektomi terbuka

2.

endurologi(TURP,TUIP,TULP) dengan tenaga elektrik atau

3.

elektrovaporisasi

laser

4.INVASIF MINIMAL (termoterapi,TUMT,TUBD,stent uretra,TUNA)

SKOR INTERNASIONAL GEJALA PROSTAT(IPSS)


Untuk pertanyaan nomor 1-6,jawaban bisa di berikan skor sbg;
0=tidak pernah,1=kurang dari sekali dari 5 kejadian,2=kurang dari separuh
kejadian,3=kurang lebih dari separuh kejadian,4=lebih dari separuh
kejadian,5 hampir selalu
Dalam1 bulan terakhir berapa kali jah anda?
1) Merasakan masih terdapat sisa urin sehabis kencing?
2) Harus kencing lagi padahal belum ada setengah jam yang lalu
anda baru saja kencing?
3) Harus berhenti pada saat kencing dan segara mulai kencing lagi
dan hal ini di lakukan berkali kali?
4) Tidak dapat menahan keinginan untuk kencing?
5) Merasakan pancaran urin yang lemah?
6) Harus mengejan balam memulai kencing?
Untuk pertanyaan nomor 7 jawablah dengan skor di bawah ini:
0=tidak pernah,1=satu kali,2=dua kali,3=tiga kali,4=empat
kali,5=lima kali
7) Dalam satu bulan ini berapa kali anda terbangun dari tidur
malam untuk kencing?
Pertanyaan nomor 8 adalah mengenai kualitas hidup sehubungan
dengan gejala di atas,jawablah dengan;1.sangat
senang,2.senang,3.puas,4 campuran antara puas dan tidak puas,5
sangat tidak puas,6 tidak bahagia,7 buruk sekali.
8) Dengan keluhan seperti ini bagaimanakah anda menikmati
hidup?

Derajat
Ringan = 0-7
Sedang = 8-19
Berat =20-23

TRAUMA UROGENITAL
1.TRAUMA GINJAL
GEJALA :
Trauma ginjal minor(stadium I-II): nyeri pinggang,terlihat jejas berupa
ekimosis,hematuria makros/mikros
Trauma ginjal mayor (stadium III,IV,V):syok,hematom di daerah
pinggang yang makin membesar.
PEMERIKSAAN

FISIK : adanya jejas berupa luka lecet,luka robek.hematom,masa


yang menanjol
LAB : urinalis adanya hematuri makros/mikroskopi
PIV
: melihat ginjal kontro lateral
CT scan
: mengetahui adanya robekan jaringan ginjal,
ekstravasasi kontras yang luas,adanya nekrosis
jaringan ginjal,adanya trauma pada organ lain.
Arteriografi : mengetahui cidera pembuluh darah

PENOBATAN
1) KONSERFATIF(di tujukan pada trauma minor)
Observasi tanda tanda vital :tensi,nadi,suhu tubuh
Penurunan hemoglobin darah
Perubahan warna urin pada pemeriksaan urin serial
Kemungkinan adanya penambahan massa di pinggang
Adanya pembesaran lingkar perut
2) OPERASI(ditujukan pada trauma major):laporotomi
eksplorasi,nefrektomi

Normal tanda vital:

Nadi = 80-100x/menit
Tensi = 120/80 mmHg
Suhu =36-37c
Hb
=

2.TRAUMA URETER
GEJALA:
Trauma ureter iatrogenik
- Saat bedah : lapangan operasi banyak cairan
Hematuri
Anuria/oliguri jika cedera bilateral
- Pasca bedah: demam
Ileus
Nyeri pinggang akibat obstruksi
Luka operasi selalu basah
Sampai beberapa hari cairan drainase
jernih
Hematuri persisten,hematoma/urinoma
abdomen
Fistula ureterokutan/ureterovagina
Trauma eksterna: adanya hematuri pasca trauma
PEMERIKSAAAN
PIV: tampak ekstravasasi kontras atau kontras berhenti di
daerah lesi atau terdapat deviasi ureter ke lateral karena
hematoma atau urinoma
TERAPI
1) Ureter saling di sambungkan(anastomosis end to end)
2) Inplantasi ureter ke buli-buli(neoimplantasi ureter pada bulibuli,flap boari,psoas hitch)
3) Ureterokutaneustomi
4) Transuretero-ureterotomi(menyambung ureterdengan ureter
pada sisi yang lain)
5) Nefrostomi

3.TRAUMA BULI-BULI

GEJALA:
Nyeri daerah suprasimpisis
Miksi bercampur darah
Mungkin pasien tidak dapat miksi
PEMERISKAAN:
FISIK:
Jejas suprapubis
Nyeri suprapubis
Nyeri akut abdomen
Gross hematuria hebat
Shoch hematuri
LABORATORIUM
Perlu kateter(kecuali bila ada bloody discharge)
Makroskopi hematuria
RADIOLOGI
Sistografi
IPV
Bedakan ruptur eksterna/interna peritoneal
Fraktur pilvis
TERAPI
Ekplorasi laparotomi: mencari robekan pada buli-buli dan
kemungkinan cidera pada orang lain
Sistotomi

4.TRAUMA URETRA
GEJALA
Terdapat darah yang keluar dari meatus uretra eksternum
Pasien mengalami retensi urin
Keluar darah per uretram
GEJALA RUPTUR URETRA POSTERIOR
Retensi urin
Perdarahan per uretram
Pada pemeriksaan RT di dapatkan floating prostat(prostat
melayang)
GEJALA RUPTUR URETRA ANTERIOR
Pdarahan per uretram
Hematom penis/hematom kupu-kupu

Tidak dapat miksi


PEMERIKSAAN
RUPTURE URETRA POSTERIOR: Uretrografi terdapat elongasi
uretra atau ekstravasasikontras pada pars protato
membranasea,pada RT di dapatkan prostat melayang
RUPTURE URETRA ANTERIOR:Uretrografi pada kontusio uretra
tidak menunjukkan adanya ekstravasasi kontras,sedangkan pada
rupture uretra menunjukkan adanya ekstravasasi kontras di pars
bulbosa
TERAPI
RUPTURE URETRA POSTERIOR: sistotomi untukdiversi
urine,setelah keadaan stabil lakukan primary
endoscopirealigment yaitu melakukuan pemasangan kateter
uretra sebagai splint melalui tuntunan uretroskopi
RUPTURE URETRA ANTERIOR: sistotomi

5.TRUMA PENIS
GEJALA:
Fraktur penis: penis bengkok,nyeri,timbul hematom
Strangulasi penis: jeratan pada pangkal penis yang
menyebabkan gangguan aliran darah pada penis(logam,tutup
botol,karet,cincin)
PEMERIKSAAN
Fraktur penis: fotokaversonografi(memasukkan kontras ke dalam
korpus kavernosum dan kemudian perhatikan adanya
ekstravasasi kontras keluar dari tunika albugenia)
TINDAKAN
Fraktur penis: eksplorasi ruptur dengan sayatan
sikumsisi,kemudian evakuasi hematoma,lakukan penjahitan pada
tunika albugenia.
Strangulasi penis: memotong logam dengan gergaji
listrik,melingkarkan tali pada penis sebelah distal logam dan
kemudian melepaskannya berlahan-lahan,insisi pada penis yan
telah mengalami edemadengan tujuan membuang cairan dan
logam bisa di lepaskan.

INKONTENENSIA URINE
GEJALA:
a. Ikontinensia urgen : tidak bisa menahan urin segera setelah
timbul
setelah timbul sensasi ingin kencing.
b. Ikontinensia urin stress/stress urinary inkontinen(SUI) : keluarnya
urin
dari uretra pada saat terjadi peningkatan tekanan intraabdomen
yang di picu oleh
batuk,bersin,ketawa,berjalan,berdiri,mengangkat benda berat
c. Inkontinensia paradoks/overflow: urin selalu menetes dari
meatus
uretra karena buli-buli tidak mampu lagi mengosongkan isinya
d. Inkontinensia kontinua: urin selalu keluar setiap saat dan dalam
berbagai posisi
PEMERIKSAAN
a. FISIK
Pemeriksaan abdomen: mencari adanya distensi buli-buli
yang merupakan tanda inkontinensia paradoks atau
adanya masa di pinggang dari suatu hidronefrosis
Pemeriksaan regio urogenital: melihat orificium uretra dan
vagina.dengan spekulum vaginadi cari kemungkinan
adanya kelainan dinding vagina anterior maupun
posterior,perhatikan adanya perubahan warna
danpenebalan mukosa vagina yang merupakan tanda dari
vaginitis atrovikanst akibat defisiensi estrogen
Pemeriksaan palpasi bimanual: mencari adanya masa pada
uterus dan adneksa.perhatiakan posisi orificium

b.

c.

d.

e.

eksternum.jika di dapatkan penonjolan mungkin suatu


proses inflamasi atau divertikulu
Manuver valsava :jika terdapat penurunan leher buli-buli
uretra dan di jumpai urin yang keluar kemungkinan pasien
menderita SUI
LAB
Urinalisis
Kultur urin
Sitologi : untuk menyingkirkan kemungkinan adanya
proses inflamasi/infeksi/keganasan pada saluran kemih
NEUROLOGIK
Status mental kognitif pasien: adanya tanda dimensia
Neurologi terhadap saraf yang menginervasi vesikouretra
harus dilakukan secara sistemik.
Nervus pudendus yang memberikan inervasi somatik pada
sfinkter eksterna dan otot dasar panggul dan nervus
pelvikus yang menginervasi saraf parasimpatis pada
detrusor dengan cara; ankle jerk reflek,reflek toe,arc the
feet,tonus sfingter ani,reflek bulbokavernosus
Keadaan sfingter ani yang flaksid menunjukkan adanya
kelemaha kontraksi dari otot detrusor
URODINAMIKA
Uroflometri
Pengukuran profil tekanan uretra,sistrometri,valsava leak
point pressure,vidio urodinamika
PENCITRAAN
PIV
Sistografi miksi

PENGOBATAN:
a. Inkontenensia urgen:
latihan: behavioral(pasien di beri pengetahuan tentang
fisiologi tentang urinaria bawah dan mengikuti jadwal
miksi yang telah di tentukan),Biofeedback,bladder drill
medikamentosa: antikolinergik(oksibutinin,propantheline
bromide,tolterodin tartrate)
-pelemas otot
polos(dicyclomine,flafoxate)

-anti depresan
trisiklik(imipramin)
-antiprostaglandin
-penghambat kanal kalsium
tidakan invansif: augmentasi bulibuli,neuromodulasi,rhizolisis
b. inkontenensia stress:
latihan: pelvic floor excercise/kegel
exercise(meninkatkan resistensi urin dengan cara
memperkuat otot dasar panggul dan peri uretra)
medikamentosa: agonis
adrenergik(efedrin,pseudofedrin,fenilpropanolamin),anti
depresan trisiklik(imipramin),horminal(estrogen).
Tindakan invansif: kolposuspensi,TVT,injeksi kolagen
c. Inkontinensia paradok: desobstruksi
d. Inkontinensia total: sfingter artifisial

KELAINAN SKROTUM DAN ISINYA


TESTIS MADESENSUS
GEJALA:
a) Tidak ada testis di kantong skrotum
b) Pada pasien dewasa mengeluh infertilitas karena tidak
punya keturunan setelah menikah
c) Merasa ada benjolan di perut bagian bawah yang di
sebabkan testis maldesensus mengalami trauma
d) Mengalami torsio atau berubah jadi tumor
PEMERIKSAAN
a) FISIK: -inspeksi(regio skrotum terlihat hipoplasi kulit
skrotum)
- Palpasi(testis tidak teraba di kantong
skrotum),pada
saat palpasi jari tangan pemeriksa harus hangat.
b) HORMONAL: pemeriksaan hormon tetosteron,kemudian
dilakukan uji dengan pemberian hormon HCG.periksa
kadar testosteron awal,ijjeksi hCG 2000U/hari,hari ke V

kadar meningkat 10x lebih tinggi dari pada kadar


semula,testis memang ada.
c) Ultrasonografi: mencari letak testis
d) Laporoskopi: mencari keberadaan testis mukai dari fossa
renalis hingga anulus
PENGOBATAN
a) Medikamentosa: hormon hCG yang di semprotkan
intranasal
b) Operasi: orkidopeksi(meletakkan testis kedalam skrotum
dengan melakukan fiksasi pada kantong sub dartos

Anda mungkin juga menyukai