Anda di halaman 1dari 4

PENDAHULUAN

Kulit merupakan bagian paling luar dari tubuh yang berfungsi biologik yakni sebagai
pembalut, penutup dan pelindung organ-organ yang letaknya didalam. Kulit juga berfungsi
psikologik yakni memberi kesan estetik; alat ekspresi, dan sebagai batas antara individu
dengan lingkungannya. Kulit mempunyai hubungan erat dengan faktor psikologis. Banyak
ditemukan dalam klinik bahwa faktor psikologis mempunyai peranan penting dalam kejadian
penyakit kulit ini terbukti dengan ditemukannya 75% kasus-kasus dennatologi mempunyai
latar belakang psikologis (Maramis,1990).
Faktor psikologis yang sangat penting dalam kejadian penyakit fisik lainnya adalah stresor
psikologik, yaitu segala kejadian yang menimbulkan stres pada seseorang baik yang berasal
dari luar individu maupun dari dalam individu itu sendiri. Stres bisa merupakan salah satu
dampak perubahan sosial dan merupakan salah satu akibat dari modernisasi yang biasanya
diikuti oleh proliferasi teknologi, urbanisasi dan kompetisi individu. Kompetisi inilah ciri
khas masyarakat yang menuju modernisasi. Di kalangan pelajar, kompetisi individu ini sangat
gencar dilakukan, khususnya dalam bidang pendidikan dan kesempatan kerja. Besarnya
jumlah kompetitor dalam bidang pendidikan dan kesempatan kerja, serta terbatasnya fasilitas,
akan mengundang banyak kegagalan dan ini akan meningkatkan
frustasi yang mampu melahirkan stres (Prawirohusodo:1988).
Apabila stres sudah sedenrikian besar, sehingga melebihi nilai ambang daya tahan terhada~ a,
teijadilah gangguan fungsi satu atau beberapa organ. Bilamana stres tersebut berkepanjangan,
gangguan yang semula bersifat fungsional, secara berangsur akan berubah menjadi kelainan
organik permanen dan nyata. Berbagai stres kehidupan dapat mengakibatkan berbagai bentuk
penyakit dan disebut penyakit psikosomatik, yakni penyakit atau keluhan pada satu atau
beberapa organ, berlatar belakang stres. Dengan mengikuti jalan penrikiran tersebut, dapat
dipaharni bahwa sebagian penyakit kulit, tennasuk akne vulgaris, adalah suatu
penyakit psikosomatik (Hawari: 1997).
Akne vulgaris adalah suatu proses peradangan kronik kelenjar kelenjar polisebasea (Suyoto:
1986). Keadaan ini sering dialami oleh mereka yang berusia remaja dan dewasa muda
(Stawiski: 1995). Pada masa remaja, titik sentral fisiologiknya adalah masa pubertas, yang
ditandai dengan peningkatan sekresi hormonal, khususnya hor-mon kelamin, dan suatu masa
yang penuh konflik diantaranya ingin melepaskan diri dari pengaruh orang tua, mencari
identitas diri, penyesuaian diri dalam pergaulan, penentuan pemilihan sekolah, dan kesiapan
integritas diri dalam memasuki usia dewasa. Tidak mengherankan apabila konflik-konflik
tersebut dapat menimbulkan stres dan merupakan salah satu faktor yang berpengaruh
terhadap terjadinya akne vulgaris pada remaja.
DEFINISI
Acne vulgaris adalah penyakit peradangan menahun folikel pilosebasea yang umumnya
terjadi pada masa remaja dan dapat sembuh sendiri.
SINONIM
Jerawat
EPIDEMIOLOGI

Karena hampir setiap orang pernah menderita penyakit ini, maka sering dianggap
sebagai kelainan kulit yang timbul secara fisiologis. Penyakit ini memang jarang terdapat
pada waktu lahir, namun ada kasus yang terjadi pada masa bayi. Betapapun baru pada masa
remajalah akne vulgaris menjadi salah satu problem. Umumnya insidens terjadi pada sekitar
umur 14-17 tahun pada wanita, 16-19 tahun pada pria dan pada masa itu lesi yang
predominan adalah komedo dan papul dan jarang terlihat lesi yang beradang. Pada seorang
gadis akne vulgaris dapat terjadi premenarke. Setelah masa remaja kelainan ini berangsur
berkurang. Namun kadang-kadang, terutama pada wanita, akne vulgaris menetap sampai
dekade umur 30-an atau bahkan lebih. Meskipun pada pria umumnya akne vulgaris lebih
cepat berkurang, namun pada penelitian diketahui bahwa justru gejala akne vulgaris yang
berat biasanya terjadi pada pria. Diketahui pula bahwa ras oriental (Jepang, China, Korea)
lebih jarang menderita akne vulgaris dibanding ras kaukasia (Eropa, Amerika), dan lebih
sering terjadi nodulo-kistik pada kulit putih daripada negro. Akne vulgaris mungkin familial,
namun karena tingginya prevalensi penyakit hal ini sukar dibuktikan.

GAMBARAN KLINIS
TANDA-TANDA FISIK
1. Tempat dan distribusi
A. Wajah (setiap bagian wajah bisa terkena)
B. Leher, terutama bagian belakang
C. Punggung bagian atas
D. Dada bagian depan, bentuk V terbalik mulai dari bahu sampai sternum
E. Bahu
F. Telinga
2. Penampakan pada kulit
Tanda fisik utama yang harus diperhatikan adalah wajah dan tubuh bagian atas
menjadi sangat berminyak akibat peningkatan produksi sebum. Walaupun hal ini
normal terjadi pada masa pubertas, tapi pada acne produksi sebum sangat berlebihan.
Rambut di kepala sering juga sangat berminyak. Kulit yang berminyak saja sudah
cukup mengganggu sehingga mendorong pasien untuk mencari pertolongan.

3. Berbagai bentuk dan lesi acne.


Lesi acne vulgaris
a. Komedo
- Komedo tertutup (komedo putih)
- Komedo terbuka (komedo hitam)
b. Papula
c. Pustula
d. Nodul
e. Kista
f. Jaringan parut

a. Komedo
Adanya komedo sangat membantu diagnosis. Ada dua tipe : tertutup (kepala
putih) dan terbuka (kepala hitam). Komedo tertutup lebih mudah diraba dan
dilihat. Komedo ini berupa papula yang sangat kecil dengan titik atau penonjolan
di tengah. Lesi ini paling banyak terdapat di dahi dan pipi. Sedikit sekali terjadi
peradangan atau bahkan tidak ada. Komedo terbuka (kepala hitam) , adalah
folikel rambut yang tertutup dan melebar, tetapi tidak jelas apa penyebab bercakbercak hitam yang khas. Lesi peradangan yang telah sembuh akan meninggalkan
banyak bintik hitam, terutama pada bahu dan tubuhbagian atas. Adanya komedo
hitam bersifat patognomonik (memunculkan gejala atau keluhan) untuk acne pada
pasien muda (walaupun kerusakan akibat sinar matahari yang berlebihan bisa
juga menyebabkan timbulnya bintik bntik hitam).
b. Papula dan pustula.
Pada sebagian besar pasien acne, timbul papula dan pustula. Papula dan pustula
dikenal baik sebagai bintik bintik kecil berwarna merah atau pustula dengan dasar
yang kemerahan. Keluhannya adalah adanya rasa gatal atau sampai terasa sakit
sekali. Papula cepat sekali timbul, sering hanya dalam beberapa jam, dan
kemudian biasanya berkembang menjadi pustula. Sesudah beberapa harti akan
menghilang. Seringkali lesi bisa muncul kembali di tempat yang benar benar
sama.
c. Nodul dan kista
Dengan makin bertambah parahnya keadaan, dan semakin bertambah dalamnya
peradangan, maka makin bertambah besarlah lesi yang dapat dilihat dan diraba,
yang berakibat pada terbentuknya nodul dan kista yang sangat dalam. Pada
kebanyak pasien hanya timbul beberapa saja , tetapi pada beberapa orang bisa
sangat banyak. Keadaan ini disebut dengan istilah acne konglobata. Lesi
tersebut sering sangat mengganggu dan juga bertahan jauh lebih lama
dibandingkan dengan kebanyakan kelainan kulit superfisial yang lain. Beberapa
lesi menjadi kronos, dengan akibat bisa terbentuk kista yang permanen.
d. Jaringan parut atau scar
Perjalanan akhir dari proses peradangan pada akne adalah terbentuknya parut,
yang kan menjadi penderitaan sepanjang hidup bagi remaja remaja yang malang.
Tanda yang khas adalah terbentuknya jaringan parut yang kecil, berbentuk seperti
butiran es dan dalam, sedamgkan pada kasus yang berat dapat terjadi perubahan
yang besar, yaitu terjadinya atropi atau pembentukan keloid.
4. Gejala gejala sistemik.
Pada keadaan yang sangat jarang terjadi, seorang pemuda (hampir selalu berjenis
kelamin laki-laki bisa mengalami akne, nodulokistik yang hebat dengan disertai
demam, perasaan lemas, dan persendian yang nyeri dan bengkak. Keadaan ini disebut
akne fulminant.

DIAGNOSA BANDING

1.
2.
3.
4.

Erupsi acneiformis
Akne venenata
Rosasea
Dermatitis perioral

PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan akne vulgaris meliputi usaha untuk mencegah terjadinya eerupsi
(preventif) dan usaha untuk menghilangkan jerawat yang terjadi (kuratif). Kedua usaha
tersebut harus dilakukan bersamaan mengingat bahwa kelainan ini terjadi akibat pengaruh
berbagai faktor (multifaktorial) , baik faktor internal dari dalam tubuh sendiri( ras,
familial,hormonal) , maupun faktor eksternal (makanan, musim, stress) yang kadang kadang
tidak dapat dihindari oleh penderita.
1. Nasihat umum
a. Penerangan
- Pada penderita harus diterangkan bahwa akne disebabkan oleh tipe kulit dan
perubahan hormon pada masa puberitas.
- Sifat akne kumat kumatan dan kita hanya bisa mengurangi dan mengontrol
akne nya dan bukan menyembuhkannya.
- Pengobatan akne didasarkan pada tipe, kerasnya, lokalisasi, dan macam lesi.
Pengobatannya membutuhkan waktu lama dan kemungkinan disertai efek
samping.
b. Perawatan.
- Pemakaian sabun bakteriostatik dan detergen tidak dianjurkan bahkan
pemakaian sabun yang berlebihan bersifat aknegenik dan dapat menyebabkan
akne bertambah hebat. Mencuci muka hanya menghilangkan lemak yang ada
dipermukaan kulit, tetapi tidak mempengaruihi lemak yang ada didalam
folikel.
- Kosmetika dan bahan-bahan lain.
Bahan-bahan yang bersifat aknegenik lebih berpengaruh pada penderita akne.
Sebaiknyabpasien dianjurkan untuk mengehentikan pemakain kosmetika yang
tebal dan hanya memakai kosmetika ringan, yang tidak berminyak dan tidak
mengandung obat.
- Diet
Diet rendah lemak dan karbohidrat (masih diperdebatkan efektivitasnya)
- Emosi dan faktor psikosomatik
Pada orang orang yang mempunyai predisposisi akne, stress dan emosi dapat
menyebabkan eksaserbasi atau aknenya bertambah hebat dan perlu dianjurkan
untuk tidak memegang megang, memijit, dan menggosok akne sebab dapat
menyebabkan keadaan yang disebut akne mekanika

Anda mungkin juga menyukai