Anda di halaman 1dari 2

Pendahuluan

Dermatitis kontak iritan (DKI) merupakan reaksi peradangan nonimunologik pada


kulit yang disebabkan oleh kontak dengan faktor eksogen maupun endogen. Faktor eksogen
berupa bahan-bahan iritan (kimiawi, fisik,maupun biologik) dan faktor endogen memegang
peranan penting pada penyakit ini.
Penyakit kulit akibat kerja dapat berupa dermatitis dan urtikaria. Dermatitis kontak
merupakan 50% dari semua PAK (Penyakit Akibat Kerja), terbanyak bersifat nonalergi atau
iritan . Dikenal dua jenis dermatitiskontak, yaitu dermatitis kontak iritan yang merupakan
respon nonimunologi dan dermatitis kontak alergik yang diakibatkan oleh mekanisme
imunologik spesifik. Keduanya dapat bersifat akut maupun kronis.
Bahan penyebab dermatitis kontak alergik pada umumnya adalah bahan kimia yang
terkandung dalam alat-alat yang dikenakan oleh penderita, yang berhubungan dengan
pekerjaan/hobi, atau oleh bahan yang berada di sekitarnya. Disamping bahan penyebab
tersebut, ada faktor penunjang yang mempermudah timbulnya dermatitis kontak tersebut yaitu
suhu udara, kelembaban, gesekan, dan oklusi
Lama kontak mempengaruhi kejadian dermatitis kontak akibat kerja. Lama kontak
dengan bahan kimia yang terjadi akan meningkatkan terjadinya dermatitis kontak akibat kerja.
Semakin lama kontak dengan bahan kimia, maka peradangan atau iritasi kulit dapat terjadi
sehingga menimbulkan kelainan kulit. Pengendalian risiko, yaitu dengan cara membatasi
jumlah dan lama kontak yang terjadi perlu dilakukan

Kesimpulan
Pasien dalam kasus ini yang bernama nyonya Arini berusia 25 tahun mempunyai keluhan
utama yaitu merah dan merasakan gatal ditelapak tangan, punggung tangan kanan dan kiri,
telapak dan punggung kaki kanan dan kiri sejak 7 hari yang lalu. Dari hasil anamnesis,
pemeriksaan fisik, status dermatologi dan pemeriksaan penunjang, maka kita dapat
menegakkan diagnosis kerja untuk kasus ini adalah Dermatitis Kontak Iritan (DKI). Untuk
penatalaksanaannya yang diberikan kepada ibu Arini adalah berupa medikamentosa dan
nonmedikamentosa. Dimana untuk nonmedika mentosa berupa pemberian edukasi kepada
pasien, dan untuk medika mentosanya kita dapat memberikan obat-obatan yang adekuat yang
berguna untuk mengurangi rasa gatal dan untuk mengembalikan kondisi kulit pasien ini
seperti semula. Jika penatalaksanaan dikerjakan dengan baik dan dibantu dengan kerjasama
pasien yang kooperatif maka untuk kasus ini kita dapat mendapatkan hasil yang baik
(ad bonam) sebagai Prognosisnya.

Anda mungkin juga menyukai