ISSN : 2337-4608
Volume 2 Nomor 8 (2013)
http://e-journal.fhunmul.ac.id/index.php/beraja
Copyright 2013
Abstrak
RIA PARAMAISWARI. 0710015101. Suradiyanto, S.E.,S.H.,M.Hum. M. Fauzi,
S.H.,M.H. Pelaksanaan Penyediaan Jasa (outsourcing) Di PT. Angkasa Pura I Kota
Balikpapan ( Ditinjau Dari Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang
Ketenagakerjaan).
Perkembangan yang pesat di dalam bidang ketenagakerjaan membuat munculnya
sistem-sistem baru yang diterapkan di perusahaan-perusahaan bagi para
pekerjanya. Salah satu dari sistem itu adalah sistem pekerja kontrak atau yang
lebih dikenal dengan istilah outsourcing. Masalah ketenagakerjaan ini pasti
berkaitan dengan kelangsungan hidup manusia serta berbagai aspek kehidupan
yang sangat luas dan kompleks, oleh karena itu sudah seharusnya tenaga kerja
atau pekerja memperoleh perlindungan dan kepastian hukum didalam
melaksanakan pekerjaannya. Salah satu bentuk perlindungan dan kepastian
hukum tersebut adalah melalui pelaksanaan dan penerapan perjanjian kerja.
Berdasarkan hal tersebut, penulis melakukan kajian terhadap pekerja outsourcing
mengenai pelaksanaan dari penyedia jasa (outsourcing) dan perlindungan hukum
terhadap pekerja outsourcing di PT. Angkasa Pura I Kota Balikpapan, apakah
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yaitu Undang-undang Nomor 13
Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Penelitian ini menggunakan metode pendekatan empiris, yaitu penelitian untuk
menganalisis ketentuan peraturan pokok tentang ketenagakerjaan yaitu UndangUndang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan dan sumber-sumber
hukum yang berlaku dan akan dilanjutkan dengan meneliti bagaimana
implementasi yang diterapkan dilapangan. Dalam pelaksanaannya masih belum
sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Yaitu jenis pekerjaan yang diberikan
kepada pekerja outsourcing adalah pekerjaan utama dari PT. Angkasa Pura I
1
2
3
4
Rumusan Masalah
Pada hakikatnya banyak permasalahan yang akan ditemukan dalam
rangka penelitian ilmiah ini, juga untuk memenuhi sasaran serta tujuan penelitian
ini, maka penulis membatasi ruang lingkup permasalahan dalam rumusan :
1.
2.
Tujuan Penelitian
Adapun
yang
menjadi
tujuan
dari
penelitian
ini
adalah
untuk
2.
Metode Penelitian
a.
Jenis Penelitian
Penelitian yang penulis lakukan pada penelitian ini dengan menggunakan
Pendekatan Masalah
Pendekatan masalah dalam penelitian dirumuskan sebagai berikut :
1. Pendekatan Undang-undang
Dilakukan dengan menelaah semua peraturan perundang-undangan yang
ada
keterkaitannya
dengan
penegakan
hukum
ketenaga
Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di PT. Angkasa Pura I Kota Balikpapan yang
penelitian
tersebut
dikarenakan
terdapat
permasalahan
terhadap
b.
b.
c.
d.
Pekerjaan yang menuntut keahlian yang sangat khusus dan langka atau
tidak tersedia di lingkungan perusahaan
e.
sebagai
Surat
Perintah
Kerja
(SPK)
Nomor
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis ditemui pelanggaran terhadap
pelaksanaan outsourcing di PT. Angkasa Pura I Kota Balikpapan yang tidak sesuai
dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan.
Dimana pekerja outsourcing yang diperkerjakan sebagai Admin perkantoran
adalah dengan melalui Perjanjian Kerja Untuk Waktu Tertentu yang bertentangan
dengan ketentuan pada Pasal 59 ayat (1), ayat (2), ayat (4), ayat (5) dan ayat
(6). Dimana pada Pasal tersebut memuat ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
Ayat (1) : Perjanjian kerja untuk waktu tertentu hanya dapat dibuat untuk
pekerjaan tertentu yang menurut jenis dan sifat atau kegiatan
pekerjaannya akan selesai dalam waktu tertentu, yaitu :
a.
b.
c.
d.
Ayat (2) :
Ayat (5) :
secara
tertulis
kepada
pekerja/buruh
yang
bersangkutan.
Ayat (6) :
Hambatan Hukum
Hambatan hukum yang membuat PT. Angkasa Pura I menelaah lebih lanjut
tentang perjanjian kerja dengan tenaga kerja Outsourcing adalah :
1.
kurang sepakat karena tidak sesuainya fair benefit dan welfare yang
diterima
2.
Dalam Pasal 59 dan/atau perjanjian kerja waktu tidak tertentu yang dibuat
secara tertulis dan ditandatangani oleh kedua belah pihak. Inti putusan
Mahkamah Konstitusi ini artinya tak lagi memberi kesempatan pada sebuah
perusahaan untuk memberikan pekerjaan yang sifat objeknya tetap
meskipun itu bersifat penunjang seperti pengamanan, kurir dan lainnya
sehingga melancarkan hasil dari keputusan Mahkamah Konstitusi tentang
waktu jam kerja.
b.
Hambatan Teknis
dalam masalah peneyelesaian dari PT. Angkasa Pura I dan PT. Inkatama
Semesta menemui beberapa hambatan Teknis, yaitu :
1.
Pihak PT. Angkasa Pura I dan Inkatama Semesta harus rapat hingga 4 x
demi menyesuaikan pokok permasalahan jam kerja dan pembayaran ganti
Fair Benefit dan welfare karyawan.
2.
3.
10
2.
11
bahwa
tak
lagi
memberi
kesempatan
pada
sebuah
12
13