Anda di halaman 1dari 10

Chapter 11

AKUNTANSI INTERNASIONAL UNTUK PERUBAHAN


HARGA
Pokok Bahasan

Mengidentifikasi cara utama bahwa perusahaan-perusahaan dan laporan


keuangan mereka dipengaruhi oleh inflasi

Membandingkan daya beli umum dan nilai saat ini pendekatan akuntansi
inflasi

Ulasan persyaratan IASB pada akuntansi untuk perubahan harga dan


inflasi

Memeriksa perkembangan akuntansi inflasi di kerajaan bersatu, Amerika


Serikat, dan Benua Eropa

Memeriksa perkembangan akuntansi inflasi di Amerika Selatan

Mengevaluasi evolusi akuntansi nilai sekarang di Belanda

Pertimbangkan prospek perkembangan praktik akuntansi tha lebih


mencerminkan dampak perubahan harga dan inflasi

PENDAHULUAN
Inflasi merupakan fenomena di seluruh dunia yang terus-menerus
berdampak sangat buruk pada perekonomian banyak negara . Dalam
beberapa tahun terakhir , Argentina , Brazil , Israel , Meksiko , dan Rusia
telah di antara penderita terburuk kondisi hiperinflasi . Tingkat tahunan
inflasi sejak tahun 1970 di negara-negara seringkali melebihi 100 persen dan
telah mencapai sebesar 2.000 persen di Brazil dan Rusia . Bahkan di negara1

negara industri besar , inflasi mencapai angka dua kali lipat dalam
pertengahan

1970-an

dan

di

Inggris

itu

pergi

sampai

tinggi

25

persen . Tidak mengherankan, ada kekhawatiran yang meningkat di negara


yang paling terpengaruh untuk mengadopsi akuntansi inflasi sistem ,
yang akan memperbaiki kekurangan akuntansi konvensional biaya historis
dan mengungkapkan dampak perubahan harga dan inflasi pada pendapatan
dan aset .

PENGARUH INFLASI TERHADAP PERUSAHAAN


Pengaruh inflasi terhadap posisi keuangan dan kinerja preusan dapat
mengakibatkan
tidak efisiennya keputusan operacional yang dibuat oleh manajer yang tidak
mengerti
pengaruh dari inflasi itu sendiri. Dalam kaitannya dengan posisi keuangan,
aktiva

keuangan

seperti nilai kas akan berkurang nilainya selama inflasi karena menurunnya
daya

beli.

Dengan kata lain, pertanggungjawaban keuangan atas kepemilikan juga


akan

mengalami

penurunan nilai karena perusahaan bisnis akan membayar obligasinya di


masa

yang

akan

datang dengan uang tunai yang sudah kehilangan nilai daya beli. Yang
menjadi

peringatan

disini adalah pertanggungjawaban keuangan, seperti pinjaman / suku bunga


bank
pendek

jangka
dan

jangka

panjang,

sering

meningkatkan

mengakibatkan

tarif

sangat tinggi dalam inflasi ekonomi

minat

untuk
yang

Dampak inflasi pada aktiva non moneter digambarkan dalam laporan


laba

rugi

dan

neraca. Selama periode harga yang meningkat, pendapatan penjualan saat


ini

dibandingkan

dengan persediaan yang mungkin telah dibeli beberapa bulan sebelumnya


dan

terhadap

penyusunan properti bangunan dan peralatan berdasarkan harga perolehan


yang

mungkin

telah dibeli beberapa tahun lalu, meskipun faktanya bahwa menempatkan


persediaan

dan

aktiva tetap menjadi lebih mahal. Dampak terhadap laporan laba rugi dan
neraca ini bisa membuat perusahaan masuk ke dalam masalah likuiditas.
Laporan laba rugi yang dihasilkan dari perbandingan biaya lama dengan
keuntungan yang baru dapat mengarah pada permintaan dari pemegang
saham untuk meningkatkan deviden dan untuk karyawan karyawan dengan
gaji yang lebih tinggi, meskipun perusahaan melihat kasnya berkurang. Oleh
karena itu, diperkenalkan sistem akuntansi untuk inflasi yaitu General
Purchasing Power Accounting dan Current Value Accounting.
ALTERNATIF PENGUKURAN AKUNTANSI

1. General Purchasing Power (Akuntansi Daya Beli Umum)


General purchasing power accounting meliputi semua sistem yang
dirancang untuk menjaga real purchasing power dari modal pemilik
perusahaan dengan akuntansi untuk perubahan dalam tingkat harga.
Filosofi

utama

adalah

melaporkan

asset, liabilities, pendapatan,

dan expense dalam unit moneter dan daya beli yang sama. Menurut GPP
bagian non keuangan dalam laporan keuangan dinilai ulang untuk
mencerminkan

suatu

kesamaan daya

beli

atau common

purchasing

power umumnya pada akhir tanggal neraca. Sedangkan untuk laporan


keuangan asset dan liabilities yang berupa aktiva lancar tidak disesuaikan
3

karena biasanya stabil dalam periode daya beli 31 Desember, namun


asset lain, pendapatan dan biaya harus disesuaikan.
2. Current Value Accounting (Akuntansi Arus Nilai Saat Ini)
CVA meliputi semua sistem untuk menghitung nilai sekarang atau
perubahan dalam harga khusus mencakup current cost accounting,
replacement accounting dan current exit price accounting / selling price
accounting. CVA berkaitan dengan naik turunnya nilai asset tertentu bukan
menurunnya daya beli sekarang, income tidak dipertimbangkan.
Ada dua pendekatan utama dalam CVA. Pertama, current cost /
replacement cost (Biaya Pengganti) yang banyak digunakan dalam asset
nonmoneter yakni asset dinilai pada apa yang dikorbankan untuk
menggantikannya. Kedua, current exit price / selling price / net realiable
value (Biaya Penjualan) menilai asset pada tingkat harga penjualan
dikurangi

biaya

pelengkap

penjualan.

CVA

berakibat

dalamholding

gains dan kerugian saat asset nonkeuangan dinilai ulang dan lebih
kompleks pengelolaannya.
3. Current Value : GPP Accounting
Meskipun kita telah membicarakan GPP dan CVA secara terpisah,
banyak akuntan dan ekonom percaya bahwa keduanya ini sebaiknya
digabungkan dalam sistem akuntansi nilai nyata (real value accounting
system). Penting sekali untuk mengingat bahwa perubahan-perubahan
pada tingkat harga umu akan cenderung berbeda dari perubahan harga
khusus yang relevan dengan perusahaan.
STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
IASB terhadap Akuntansi untuk Perubahan Harga dan Inflasi.

Hal pertama yang ditunjukan IASC, atau sekarang disebut IASB mengenai akuntansi inflasi
yang muncul pada tahun 1977 di IAS 6, yaituRespon Akuntansi pada Perubahan Harga. Pada
poin tersebut, tidak ada standar definitif baik itu di Amerika Serikat atau di Inggris, dan ada
ketidakpastian seperti bagaimana masalah akuntansi inflasi dapat diselesaikan di dua negara
tersebut.
Standar inflasi yang lebih definitif tidak muncul, hingg sampai pada tahun 1981 dengan
keluarnya IAS 15, yaitu Refleksi Informasi Dampak Perubahan Harga, yang menggantikan IAS
6. Pada saat itu, FASB telah mengeluarkan SFAS 33 mengenai Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga.
Tipe-tipe utama informasi berikut ini merefleksikan dampak-dampak perubahan harga yang
direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS 15 sebagai berikut:

Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian penyusutan properti, bangunan, dan

peralatan.
Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian dari harga pokok penjualan.
Penyesuaian yang berkaitan dengan pos-pos keuangan, dampak peminjaman, atau bunga
kepemilikan ketika penyesuaian ini telah dimasukkan ke dalam akun dalam menentukan

pendapatan di bawah metode akuntansi yang diadopsi.


Dampak keseluruhan dari hasil atau pendapatan dari penyesuaian sebagaimana pada pos-pos
lainnya yang merefleksikan dampak perubahan harga yang dilaporkan di bawah metode

akuntansi yang diadopsi.


Ketika metode biaya sekarang diadopsi, biaya sekarang untuk properti, bangunan, dan

perlatan serta persediaan.


Metode yang diadopsi untuk menghitung informasi yang disebut dalam pos-pos sebelumnya,
termasuk sifat dari indeks yang digunakan.
Hal yang membuat IAS 15 penting ialah karena IAS 15 mengenali kebutuhan informasi untuk

diungkapkan, mengenai dampak perubahan harga dan inflasi, serta memberikan pedoman khusus
yang dapat diikuti oleh berbagai perusahaan untuk memperbaiki kualitas pengungkapan.Fakta
bahwa adanya informasi pokok dari satu negara ke negara lainnya bisa berbeda, tentu saja ini
menjadi masalah, tetapi profesi akuntansi jelas tidak bisa disesuaikan dengan solusi dunia.

REGULASI NASIONAL dan PRAKTEK


Inggris
Profesi akuntansi memperkenalkan SSAP 16 (Statement of Standard Accounting Practice
16), mengenai Akuntansi Biaya Sekarang pada tahun 1980, dimana kebutuhan laporan
keuangan akuntansi biaya sekarang baik itu sebagai laporan tambahan maupun sebagai laporan
utama. Dengan ketentuan bahwa laporan biaya historis juga harus bisa disediakan. Walaupun
begitu, SSAP 16 secara resmi ditarik pada tahun 1988 mengikuti penolakan tingkat inflasi dan
kecaman dari bisnis. Pada saat yang sama, banyak perusahaan mengevaluasi kembali secara
periodik terhadap tanah dan bangunan mereka pada nilai pasar (memperkirakan keluaran atau
harga jual).
Amerika Serikat
Regulasinya pertama kali diperkenalkan dengan sah yang ditentukan oleh SEC tahun
1976 (Rilis Seri Akuntansi 1990) untuk mengungkap penggantian informasi biaya yang berkaitan
dengan penyusutan, harga pokok penjualan, aktiva tetap, dan persediaan. Selanjutnya, tahun
1979, FASB mengeluarkan SFAS No 33 (Statement of Financial Accounting Standard 33)
yang berjudul Pelaporan Keuangan dan Perubahan Harga.
Benua Eropa
Ada lebih sedikit antusiasme untuk pengenalan sistem akuntansi untuk inflasi,
meskipun telah ada rekomendasi resmi pada subjeknya, misalnya, di Perancis dan Jerman. Di
Perancis pada akhir tahun 1970 ketika evaluasi kembali dilakukan dengan menggunakan indeks
pemerintah dibutuhkan untuk semua aktiva jangka panjang dan aktiva tetap. Evaluasi kembali ini
tidak memiliki dampak pada pendapatan kena pajak, seperti pada penyusutan tambahan. Di
Swedia, tidak ada kebutuhankebutuhan akan akuntansi inflasi, tetapi beberapa pengungkapan
sukarela khusus telah dibuat.
Current Value Accounting (Akuntansi Nilai Sekarang) di Belanda
Di Belanda, orang-orang telah menyadari adanya akuntansi nilai sekarang (current value
accounting) sejak lama. Pendidikan yang ekstensif bagi para akuntan dalam ekonomi bisnis
6

menghasilkan filosofi akuntansi yang difokuskan dengan nilai dan biaya sekarang dan dengan
prinsip dan praktek ekonomi bisnis. Walaupun disana tidak diperlukan persyaratan untuk
menggunakan akuntansi nilai sekarang (current value accounting), sebagai informasi utama atau
tambahan, namum terdapat beberapa faktor pendukung untuk menggunakannya.
Ada dua alasan mengapa fokus pada Belanda walaupun tidak ada persyaratan untuk biaya
sekarang atau akuntansi GPP yaitu :
1. Melibatkan teori Professor Theodore Limperg, yang sering disebut sebagai Bapak teori
nilai ganti karena dari hasil kerja rintisannya di Belanda tahun 1920 dan 1930. Beliau
memfokuskan diri pada hubungan yang kuat antara ekonomi dan akuntansi dan percaya
bahwa pendapatan tidak bisa dicari tanpa memelihara sumber pendapatan bisnis dari
kelangsungan bisnis atau sudut berkelanjutan. Oleh karenanya, pendapatan merupakan
fungsi penghasilan dan nilai penggantian daripada biaya historis. Dengan tambahan,
Limperg mempertahankan bahwa informasi nilai sekarang akan digunakan oleh semua
manajemen pembuat keputusan sebagai pemegang saham.
2. Belanda belajar dari pengalaman pada perusahaan multinasional besar yaitu Philips, yang
merupakan pelopor laporan keuangan nilai sekarang. Faktanya, Philips pertama kali
menggunakan pendekatan ini tahun 1936 untuk tujuan akuntansi biaya internal dan
memperkenalkannya tahun 1952 ke dalam laporan utama untuk tujuan pelaporan
keuangan. Namun pada tahun 1992, perusahaan memutuskan untuk kembali pada
akuntansi biaya historis dan akan memperbaiki komunikasi para pemegang saham,
dengan sederhana sistem akuntansi dan prosedur-prosedurnya dipergunakan, dan lebih
dekat dengan praktek akuntansi internasional.
Meskipun begitu, Philips adalah contoh yang menarik dan berharga dari aplikasi praktek
dalam nilai akuntansi sekarang. Dalam laporan keuangan nilai sekarang, Philips
menggunakan nilai penggantian sekarang bersama dengan proses penyesuian untuk
merefleksikan tingkat dimana ada penambahan keuntungan dari aset finansial dari pinjaman
daripada modal ekuitas. Di bawah sistem akuntansi nilai sekarangnya, baik itu neraca saldo
dan laporan laba rugi disesuaikan dalam kondisi tertentu nilai bisnis yang lebih rendah (atau
nilai yang dapat dicapai) diambil sebagai nilai sekarang. Untuk persediaannya, nilai standar
ditentukan pada awal tahun. Untuk perubahan harga, indeksnya dikembangkan oleh bagian
7

pembelian untuk grup aktiva yang homogen dan diterapkan pada biaya standar untuk
menghasilkan nilai sekarang. Indeks-indeksnya disiapkan per tiga bulan atau dua bulan
dalam situasi dimana inflasinya lebih ekstrim.
Nilai-nilai sekarang ditentukan oleh departemen pembelian untuk aktiva tetap oleh
departemen permesinan untuk spesifikasi desain bagian peralatan khusus, dan oleh desain
bangunan dan gedung departemen permesinan untuk bangunan.Pada kasus persediaan,
indeks biasanya digunakan untuk memperbaharui nilai sekarang dari kelompok aktiva
sejenis. Penambahan (atau pengurangan) dalam nilai persediaan dan aktiva tetap untuk
perubahan harga tertentu dikredit (didebit) ke akun surplus revaluasi pada neraca
dibandingkan ke laporan laba rugi. Akibat perubahan nilai sekarang ini ditunjukkan dalam
laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan yang lebih tinggi atau lebih rendah (sebagai
hasil penambahan atau pengurangan dalam harga persediaan) dan biaya depresiasi yang lebih
tinggi atau lebih rendah.
Seperti yang ditunjukan Brink (1992), Philips cenderung untuk beberapa tahun
menerapkan nilai penggantian akuntansi dalam sebuah cara yang jauh dari konservatif dan
desain untuk mempertinggi keuntungan. Perlakuan pada pengurangan nilai persediaan dan
proses penyesuian dalam negara yang mengalami hiperinflasi, sebagai contoh secara khusus
kontroversial cukup terpisah dari kebijakan akuntansi yang berhubungan pada mata uang
asing, goodwill, dan aktiva tidak berwujud dalam hal yang umum.
MASALAH DAN PROSPEK
Eksistensi level yang signifikan dari inflasi dan perubahan harga di banyak negara
mempengaruhi kebutuhan dan kegunaan sistem akuntansi inflasi yang mungkin tetap akan
menjadi subjek dari banyak kontroversi di dalam meramalkan masa depan.
Walaupun akuntansi General Purchasing Power (daya beli umum) telah digunakan di
beberapa negara Amerika Latin yang berinflasi tinggi, tidak ada contoh standar akuntansi biaya
sekarang atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat di tingkat nasional yang selamat dari
akuntansi inflasi pada pertengahan 1989. Meskipun begitu, beberapa perusahaan Eropa membuat
pengungkapan nilai sekarang secara sukarela.

Kontroversi, hal ini masih mengelilingi banyak aspek akuntansi biaya sekarang, khususnya
dengan perubahan perlengkapan dan pemeliharaan pemerolehan dan kerugian pos-pos moneter.
Masalah lainnya termasuk penggunaan indeks, khususnya tambahan luar negeri, dan verifikasi
biaya sekarang perusahaan industri yang mengalami perubahan teknologi dengan cepat.
Memberikan kepentingan baru dalam Current Value Accounting atau wajar, diharapkan akan
ada beberapa percobaan lebih lanjut pada variasi jenis sistem akuntansi perubahan harga. Dan
juga ada penilaian pertumbuhan dari lingkungan dimana pendekatan alternatif mungkin atau
tidak mungkin dapat dilakukan dalam pengukuran laba dan aktiva. Kegunaan output atau harga
yang menjual dalam konteks perubahan harga, khususnya dengan nilai atau properti dan
investasi, juga bisa dinilai dengan lebih baik. Dan ada juga kesempatan-kesempatan
menggunakan sumber informasi yang relevan seperti pada arus kas.

DAFTAR PUSTAKA

Radedaugh, Lee H, Sidney J. Gray, & Ervin L.Black. International Accounting And
Multinational Enterprises. 6 Th Edition. John Wiley& Sons, Inc., USA.

10

Anda mungkin juga menyukai