Membandingkan daya beli umum dan nilai saat ini pendekatan akuntansi
inflasi
PENDAHULUAN
Inflasi merupakan fenomena di seluruh dunia yang terus-menerus
berdampak sangat buruk pada perekonomian banyak negara . Dalam
beberapa tahun terakhir , Argentina , Brazil , Israel , Meksiko , dan Rusia
telah di antara penderita terburuk kondisi hiperinflasi . Tingkat tahunan
inflasi sejak tahun 1970 di negara-negara seringkali melebihi 100 persen dan
telah mencapai sebesar 2.000 persen di Brazil dan Rusia . Bahkan di negara1
negara industri besar , inflasi mencapai angka dua kali lipat dalam
pertengahan
1970-an
dan
di
Inggris
itu
pergi
sampai
tinggi
25
keuangan
seperti nilai kas akan berkurang nilainya selama inflasi karena menurunnya
daya
beli.
mengalami
yang
akan
datang dengan uang tunai yang sudah kehilangan nilai daya beli. Yang
menjadi
peringatan
jangka
dan
jangka
panjang,
sering
meningkatkan
mengakibatkan
tarif
minat
untuk
yang
rugi
dan
dibandingkan
terhadap
mungkin
dan
aktiva tetap menjadi lebih mahal. Dampak terhadap laporan laba rugi dan
neraca ini bisa membuat perusahaan masuk ke dalam masalah likuiditas.
Laporan laba rugi yang dihasilkan dari perbandingan biaya lama dengan
keuntungan yang baru dapat mengarah pada permintaan dari pemegang
saham untuk meningkatkan deviden dan untuk karyawan karyawan dengan
gaji yang lebih tinggi, meskipun perusahaan melihat kasnya berkurang. Oleh
karena itu, diperkenalkan sistem akuntansi untuk inflasi yaitu General
Purchasing Power Accounting dan Current Value Accounting.
ALTERNATIF PENGUKURAN AKUNTANSI
utama
adalah
melaporkan
dan expense dalam unit moneter dan daya beli yang sama. Menurut GPP
bagian non keuangan dalam laporan keuangan dinilai ulang untuk
mencerminkan
suatu
kesamaan daya
beli
atau common
purchasing
biaya
pelengkap
penjualan.
CVA
berakibat
dalamholding
gains dan kerugian saat asset nonkeuangan dinilai ulang dan lebih
kompleks pengelolaannya.
3. Current Value : GPP Accounting
Meskipun kita telah membicarakan GPP dan CVA secara terpisah,
banyak akuntan dan ekonom percaya bahwa keduanya ini sebaiknya
digabungkan dalam sistem akuntansi nilai nyata (real value accounting
system). Penting sekali untuk mengingat bahwa perubahan-perubahan
pada tingkat harga umu akan cenderung berbeda dari perubahan harga
khusus yang relevan dengan perusahaan.
STANDAR PELAPORAN KEUANGAN INTERNASIONAL
IASB terhadap Akuntansi untuk Perubahan Harga dan Inflasi.
Hal pertama yang ditunjukan IASC, atau sekarang disebut IASB mengenai akuntansi inflasi
yang muncul pada tahun 1977 di IAS 6, yaituRespon Akuntansi pada Perubahan Harga. Pada
poin tersebut, tidak ada standar definitif baik itu di Amerika Serikat atau di Inggris, dan ada
ketidakpastian seperti bagaimana masalah akuntansi inflasi dapat diselesaikan di dua negara
tersebut.
Standar inflasi yang lebih definitif tidak muncul, hingg sampai pada tahun 1981 dengan
keluarnya IAS 15, yaitu Refleksi Informasi Dampak Perubahan Harga, yang menggantikan IAS
6. Pada saat itu, FASB telah mengeluarkan SFAS 33 mengenai Pelaporan Keuangan dan
Perubahan Harga.
Tipe-tipe utama informasi berikut ini merefleksikan dampak-dampak perubahan harga yang
direkomendasikan untuk pengungkapan oleh IAS 15 sebagai berikut:
Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian penyusutan properti, bangunan, dan
peralatan.
Jumlah penyesuaian untuk atau jumlah penyesuaian dari harga pokok penjualan.
Penyesuaian yang berkaitan dengan pos-pos keuangan, dampak peminjaman, atau bunga
kepemilikan ketika penyesuaian ini telah dimasukkan ke dalam akun dalam menentukan
diungkapkan, mengenai dampak perubahan harga dan inflasi, serta memberikan pedoman khusus
yang dapat diikuti oleh berbagai perusahaan untuk memperbaiki kualitas pengungkapan.Fakta
bahwa adanya informasi pokok dari satu negara ke negara lainnya bisa berbeda, tentu saja ini
menjadi masalah, tetapi profesi akuntansi jelas tidak bisa disesuaikan dengan solusi dunia.
menghasilkan filosofi akuntansi yang difokuskan dengan nilai dan biaya sekarang dan dengan
prinsip dan praktek ekonomi bisnis. Walaupun disana tidak diperlukan persyaratan untuk
menggunakan akuntansi nilai sekarang (current value accounting), sebagai informasi utama atau
tambahan, namum terdapat beberapa faktor pendukung untuk menggunakannya.
Ada dua alasan mengapa fokus pada Belanda walaupun tidak ada persyaratan untuk biaya
sekarang atau akuntansi GPP yaitu :
1. Melibatkan teori Professor Theodore Limperg, yang sering disebut sebagai Bapak teori
nilai ganti karena dari hasil kerja rintisannya di Belanda tahun 1920 dan 1930. Beliau
memfokuskan diri pada hubungan yang kuat antara ekonomi dan akuntansi dan percaya
bahwa pendapatan tidak bisa dicari tanpa memelihara sumber pendapatan bisnis dari
kelangsungan bisnis atau sudut berkelanjutan. Oleh karenanya, pendapatan merupakan
fungsi penghasilan dan nilai penggantian daripada biaya historis. Dengan tambahan,
Limperg mempertahankan bahwa informasi nilai sekarang akan digunakan oleh semua
manajemen pembuat keputusan sebagai pemegang saham.
2. Belanda belajar dari pengalaman pada perusahaan multinasional besar yaitu Philips, yang
merupakan pelopor laporan keuangan nilai sekarang. Faktanya, Philips pertama kali
menggunakan pendekatan ini tahun 1936 untuk tujuan akuntansi biaya internal dan
memperkenalkannya tahun 1952 ke dalam laporan utama untuk tujuan pelaporan
keuangan. Namun pada tahun 1992, perusahaan memutuskan untuk kembali pada
akuntansi biaya historis dan akan memperbaiki komunikasi para pemegang saham,
dengan sederhana sistem akuntansi dan prosedur-prosedurnya dipergunakan, dan lebih
dekat dengan praktek akuntansi internasional.
Meskipun begitu, Philips adalah contoh yang menarik dan berharga dari aplikasi praktek
dalam nilai akuntansi sekarang. Dalam laporan keuangan nilai sekarang, Philips
menggunakan nilai penggantian sekarang bersama dengan proses penyesuian untuk
merefleksikan tingkat dimana ada penambahan keuntungan dari aset finansial dari pinjaman
daripada modal ekuitas. Di bawah sistem akuntansi nilai sekarangnya, baik itu neraca saldo
dan laporan laba rugi disesuaikan dalam kondisi tertentu nilai bisnis yang lebih rendah (atau
nilai yang dapat dicapai) diambil sebagai nilai sekarang. Untuk persediaannya, nilai standar
ditentukan pada awal tahun. Untuk perubahan harga, indeksnya dikembangkan oleh bagian
7
pembelian untuk grup aktiva yang homogen dan diterapkan pada biaya standar untuk
menghasilkan nilai sekarang. Indeks-indeksnya disiapkan per tiga bulan atau dua bulan
dalam situasi dimana inflasinya lebih ekstrim.
Nilai-nilai sekarang ditentukan oleh departemen pembelian untuk aktiva tetap oleh
departemen permesinan untuk spesifikasi desain bagian peralatan khusus, dan oleh desain
bangunan dan gedung departemen permesinan untuk bangunan.Pada kasus persediaan,
indeks biasanya digunakan untuk memperbaharui nilai sekarang dari kelompok aktiva
sejenis. Penambahan (atau pengurangan) dalam nilai persediaan dan aktiva tetap untuk
perubahan harga tertentu dikredit (didebit) ke akun surplus revaluasi pada neraca
dibandingkan ke laporan laba rugi. Akibat perubahan nilai sekarang ini ditunjukkan dalam
laporan laba rugi sebagai harga pokok penjualan yang lebih tinggi atau lebih rendah (sebagai
hasil penambahan atau pengurangan dalam harga persediaan) dan biaya depresiasi yang lebih
tinggi atau lebih rendah.
Seperti yang ditunjukan Brink (1992), Philips cenderung untuk beberapa tahun
menerapkan nilai penggantian akuntansi dalam sebuah cara yang jauh dari konservatif dan
desain untuk mempertinggi keuntungan. Perlakuan pada pengurangan nilai persediaan dan
proses penyesuian dalam negara yang mengalami hiperinflasi, sebagai contoh secara khusus
kontroversial cukup terpisah dari kebijakan akuntansi yang berhubungan pada mata uang
asing, goodwill, dan aktiva tidak berwujud dalam hal yang umum.
MASALAH DAN PROSPEK
Eksistensi level yang signifikan dari inflasi dan perubahan harga di banyak negara
mempengaruhi kebutuhan dan kegunaan sistem akuntansi inflasi yang mungkin tetap akan
menjadi subjek dari banyak kontroversi di dalam meramalkan masa depan.
Walaupun akuntansi General Purchasing Power (daya beli umum) telah digunakan di
beberapa negara Amerika Latin yang berinflasi tinggi, tidak ada contoh standar akuntansi biaya
sekarang atau regulasi di Inggris dan Amerika Serikat di tingkat nasional yang selamat dari
akuntansi inflasi pada pertengahan 1989. Meskipun begitu, beberapa perusahaan Eropa membuat
pengungkapan nilai sekarang secara sukarela.
Kontroversi, hal ini masih mengelilingi banyak aspek akuntansi biaya sekarang, khususnya
dengan perubahan perlengkapan dan pemeliharaan pemerolehan dan kerugian pos-pos moneter.
Masalah lainnya termasuk penggunaan indeks, khususnya tambahan luar negeri, dan verifikasi
biaya sekarang perusahaan industri yang mengalami perubahan teknologi dengan cepat.
Memberikan kepentingan baru dalam Current Value Accounting atau wajar, diharapkan akan
ada beberapa percobaan lebih lanjut pada variasi jenis sistem akuntansi perubahan harga. Dan
juga ada penilaian pertumbuhan dari lingkungan dimana pendekatan alternatif mungkin atau
tidak mungkin dapat dilakukan dalam pengukuran laba dan aktiva. Kegunaan output atau harga
yang menjual dalam konteks perubahan harga, khususnya dengan nilai atau properti dan
investasi, juga bisa dinilai dengan lebih baik. Dan ada juga kesempatan-kesempatan
menggunakan sumber informasi yang relevan seperti pada arus kas.
DAFTAR PUSTAKA
Radedaugh, Lee H, Sidney J. Gray, & Ervin L.Black. International Accounting And
Multinational Enterprises. 6 Th Edition. John Wiley& Sons, Inc., USA.
10