TEMU 3
Oleh :
Kelompok 3
Dwi Maharani Cahya P
0215351149
0915351147
1215351110
1215351084
1215351178
1215351185
1215351186
PROGRAM EKSTENSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
2014
1
KATA PENGANTAR
Om Swastiastu
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Ida Sang HyangWidhiWasa, berkat rahmat dan
karunia-NYA, sehingga kelompok kami dapat menyelesaikan makalah yang terkait dengan
Koperasi Sebagai Pelaku Ekonomi yang Berdasarkan Asas Kekeluargaan dan Sebagai
Alat Demokrasi Indonesia Makalah ini diajukan sebagai tugas kelompok Akuntansi
International Program Non Reguler S1 Akuntansi.
Dalam penulisan makalah ini kami menyadari masih banyak kekurangan dan
kesalahan,untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
para pembaca.
Demikianlah makalah ini kami tulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca,akhir kata
penulis ucapkan terima kasih.
Penulis
DAFTAR ISI
PEMBAHASAN
1. DASAR HUKUM PEMBENTUKAN KOPERASI
Koperasi adalah suatu organisasi bisnis yang di operasikan secara bersama berdasarkan
prinsip-prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berazazkan kepada kekeluargaan. Bertujuan
untuk mencapai kepentingan ekonomi bersama dan meningkatkan kesejahteraan bersama
anggotanya maupun orang banyak yang membutuhkan.
Perkoperasian adalah suatu hal yang sangat berkaitan dengan kehidupan koperasi.
Koperasi Primer ialah suatu koperasi yang didirikan oleh sekurangnya 20 orang dimana
setiap anggotanya berjumlah perseorangan.
Koperasi Sekunder adalah gabungan suatu badan koperasi yang memiliki jangkauan
kerjanya sangat merata dan luas.
anggotanya
Koperasi harus bersifat mandiri
Balas jasa yang diberikan bersifat terbatas terhadap modal.
2.
Berita Acara Rapat Pendirian Koperasi.
3.
Daftar hadir rapat pendirian koperasi.
4. Foto Copy KTP Pendiri (urutannya disesuaikan dengan daftar hadir agar
mempermudah pada saat verifikasi).
5. Kuasa pendiri (Pengurus terpilih) untuk mengurus pengesahan pembentukan
koperasi.
6. Surat Bukti tersedianya modal yang jumlahnya sekurang;kurangnya sebesar
simpanan pokok dan simpanan wajib yang wajib dilunasi para pendiri.
7. Rencana kegiatan usaha koperasi minimal tiga tahun kedepan dan Rencana
Anggaran Belanja dan Pendapatan Koperasi.
8. Daftar susunan pengurus dan pengawas.
9. Daftar Sarana Kerja Koperasi.
10. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
11. Struktur Organisasi Koperasi.
12. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya.
13. Dokumen lain yang diperlukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
2. Tambahan Persyaratan Pendirian Koperasi apabila memiliki usaha Unit Simpan
Pinjam (USP)
1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, berupa Deposito pada
Bank Pemerintah atas nama Menteri Negara Koperasi dan UKM;
2. Rencana Kerja paling sedikit 3 (tiga) tahun;
3. Kelengkapan administrasi organisasi & pembukuan USP dikelola secara khusus
dan terpisah dari pembukuan koperasinya;
4. Nama dan Riwayat Hidup Pengurus dan Pengawas
5. Surat Perjanjian kerja antara Pengurus koperasi dengan pengelola USP koperasi
6. Nama dan riwayat hidup calon pengelola yang dilengkapi dengan :
a. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang usaha simpan pinjam koperasi.
b. Surat keterangan berkelakuan baik
c. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan semenda
dengan pengurus dan pengawas
d. Surat Pernyataan pengelola tentang kesediaannya untuk bekerja secara purna
waktu.
e. Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam.
f. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan USP
koperasinya oleh pejabat yang berwenang.
g. Struktur Organisasi Usaha Unit Simpan Pinjam (USP).
3. Tambahan Persyaratan Pendirian Koperasi apabila memiliki usaha Unit Jasa
Keuangan Syariah (UJKS)
1. Surat bukti penyetoran modal sendiri pada awal pendirian, atas nama Menteri
Negara Koperasi dan UKM cq. Ketua Koperasi
2. Rencana kerja sekurang-kurangnya satu tahun
3. Kelengkapan administrasi organisasi & pembukuan
4. Keterangan pokok-pokok administrasi dan pembukuan yang didesain sesuai
karakteristik lembaga keuangan syariah
5. Nama dan riwayat hidup pengurus dan pengawas
6. Nama Ahli syariah/Dewan Syariah yang telah mendapat rekomendasi/sertifikat
dari Dewan Syariah Nasional MUI.
7. Nama dan Riwayat Hidup Calon Pengelola yang dilengkapi dengan:
a. Bukti telah mengikuti pelatihan/magang di lembaga keuangan syariah.
b. Surat keterangan berkelakuan baik
c. Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga sedarah dan
semenda dengan pengurus dan pengawas
d. Surat perjanjian kerja antara Pengurus Koperasi dengan Pengelola
Manajer/Direksi.
e. Struktur Organisasi Usaha Unit Jasa Keuangan Syariah (USP)
Syarat Mendirikan Koperasi Simpan Pinjam (KSP) :
1.
2.
3.
4.
c)
d)
e)
f)
g)
h)
purna waktu.
Surat pernyataan tidak mempunyai hubungan keluarga antara pengurus.
Daftar sarana kerja.
Permohonan ijin menyelenggarakan usaha simpan pinjam.
Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan koperasinya
i)
j)
f. Surat Pernyataan bersedia untuk diperiksa dan dinilai kesehatan koperasinya oleh
pejabat yang berwenang.
g. Surat Pernyataan Status kantor koperasi dan bukti pendukungnya.
h. Struktur Organisasi KJKS
Tata Cara Pembentukan Koperasi
Dalam Proses Pengesahan Badan Hukum Koperasi terdapat pokok-pokok yang perlu
diperhatikan yaitu :
1. Dasar Hukum antara lain :
Undang-undang No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian.
Peraturan Pemerintah Nomor 4 tahun 1994 tentang Persyaratan dan Tata Cara
narasumber apabila ada pertanyaan berkaitan dengan perkoperasian dan untuk meneliti isi
konsep anggaran dasar yang dibuat oleh para pendiri sebelum diaktakan oleh Notaris
Pembuat Akta Koperasi setempat. Selain itu apabila memungkinkan rapat pembentukan
tersebut juga dapat dihadiri oleh Notaris Pembuat Akta Koperasi yaitu Notaris yang
ditetapkan melalui Keputusan Menteri Negara Koperasi dan UKM untuk membantu
membuat/menyusun akta pendirian, perubahan anggaran dasar dan pembubaran koperasi.
Dalam Rapat Pembentukan akan dibahas mengenai Anggaran Dasar Koperasi
yang memuat antara lain (Pasal 5 Ayat 5) :
1.
2.
3.
4.
Rapat Anggota
5.
6.
para pendiri.
Rencana kegiatan usaha minimal tiga tahun ke depan dan RAPB.
Dokumen lain yang diperlukan sesuai peraturan perundang undangan.
a)
b)
Penelitian terhadap materi Anggaran Dasar yang diajukan (Pasal 8 Ayat 2),
Pengecekan terhadap keberadaan koperasi tersebut (Pasal 8 Ayat 2).
b)
c)
c)
pengawas, dan pengelola. Di antara rapat anggota, penggurus, dan pengelola terjalin
hubungan perintah dan tanggung jawab. Sedangkan pengawas hanya memiliki hubungan
satu arah, yaitu bertanggung jawab terhadap rapat anggota, tanpa memberikan perintah
pada pengakat organisasi lainnya. Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar dibawah ini :
koperasi.
Pengurus
: melaksanakan
keputusan
keputusan
yang
pengawasannya.
Pengelola
: pelaksana harian kegiatan koperasi yang diangkat
oleh pengurus koperasi atas persetujuan rapat anggota.
Berkaitan dengan itu, adanya koperasi induk, koperasi gabungan, koperasi pusat, dan
koperasi primer. Bagan struktur eksternal organisasi koperasi dapat dilihat pada berikut.
Koperasi induk
13
DAFTAR PUSTAKA
1. Baswir, Revrisond, 2012, Koperasi Indonesia, Yogyakarta: BPFE-UGM.
2. http://triicecsfabregas.blogspot.com/2012/12/dasar-dasar-hukum-koperasi-diindonesia.html
3. http://catatandiankurniawan.blogspot.com/2014/01/tata-cara-mendirikankoperasi_3.html
4. http://sonnypunyagaya.blogspot.com/2012/12/tingkatan-tingkatan-koperasi.html
5. http://triicecsfabregas.blogspot.com/2012/12/dasar-dasar-hukum-koperasi-diindonesia.html
6. https://aisyaahh.wordpress.com/2013/10/14/dasar-dasar-hukum-koperasi-indonesia/
14