Anda di halaman 1dari 1

ABSTRAK

HADIAT. PERAN DAN HUBUNGAN ANTAR FAKTOR-FAKTOR YANG


BERPENGARUH TERHADAP PENGGUNAAN INFORMASI SPASIAL ZONA
POTENSI PENANGKAPAN IKAN (IS ZPPI) OLEH NELAYAN. Dibimbing oleh
ROKHMIN DAHURI, JACUB RAIS, dan AMRI JAHI.

Adopsi Informasi Spasial Zona Potensi Penangkapan Ikan (IS ZPPI) oleh nelayan di
Pesisir Utara dan Selatan Jawa masih belum optimal. Karakteristik teknologi, karakteristik
nelayan, faktor komunikasi, faktor produksi, dan faktor kelembagaan menentukan tingkat
adopsi IS ZPPI. Penelitian ini bertujuan (1) mengetahui tingkat adopsi IS ZPPI oleh
nelayan, (2) mengetahui keterkaitan tingkat adopsi dengan produktivitas nelayan; (3)
menganalisis pengaruh karakteristik nelayan, faktor produksi, karakteristik teknologi, faktor
komunikasi, dan peran kelembagaan terhadap tingkat adopsi dan produktivitas nelayan; (4)
memmuskan pilihan kebijakan implementasi IS ZPPI. Populasi penelitian adalah nelayan di
11 lokasi PulaU Jawa yang pernah mendapatkan sosialisasi penggunaan IS ZPPI. Pemilihan
responden penelitian didasarkan multistage cluster sampling dan dipilih secara acak (random
sampling) dan terpilih sebanyak 148 nelayan di 6 lokasi. Responden penelitian adalah
nakhoda dan juragan kapal. Analisis data menggunakan cross tabulation, model' persamaan
struktural (structural equation model/SEM), dan analytical hierarchy process (A HP). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa tingkat adopsi IS ZPPI dalam kategori rendah (45,7%). f
Nelayan di Pesisir Utara Jawa memiliki tingkat adopsi lebih tinggi dibandingkan dengan /
nelayan di pesisir Selatan Jawa, Nelayan di pesisir Kota Pekalongan memilikl tingkat
adopsi paling tinggi karena kebutuhan informasi akibat adanya kejenuhan area penangkapan.
Tingkat adopsi berpengamh terhadap peningkatan jumlah hasil tangkapan, efisiensi waktu
melaut, serta pendapatan nelayan. Berdasarkan analisis SEM, karakteristik teknologi
memiliki pengaruh paling dominan diantara faktor lain terhadap tingkat keterampilan dan
frekuensi penggunaan IS ZPPI sebagai parameter adopsi. Artinya dalam mengadopsi IS
ZPPI nelayan lebih berpedoman kepada nilai manfaat, kesesuaian, dan kemudahan untuk
dicoba dan dipraktekkan dalam kegiatan melaut. Peningkatan akurasi dan kelengkapan
informasi IS ZPPI serta penguatan kemampuan nelayan mcrupakan pilihan kebijakan dalam
peningkatan adopsi. Model utama keluaran peneiitian ini adalah pengembangan unit
clearing house yang bcrpcran dalam proses validasi dan standarisasi setiap elemen produksi
IS ZPPI melalui sinergi antar lembaga yang memiliki kompetensi saling mendukung
(komplem enter). Model tersebut menekankan pentingnya intensitas dan kontinuitas
komunikasi lintas stakeholders sebagai bentuk implementasi difusi IS ZPPI yang
terintegrasi (integrated diffusion) dengan tetap mempertimbangkan keseimbangan antara
pemanfaatan dan ketersediaan sumberdaya perikanan agar tetap lestari. Pelaksana
implementasi program difokuskan pada dua aktor, yaitu insitusi litbang yang berkaitan
dengan penguatan akurasi dan kelengkapan IS ZPPI (perbaikan karakteristik IS ZPPI), serta
hirnpunan netayan berkaitan dengan peningkatan kemampuan nelayan.

Anda mungkin juga menyukai