Anda di halaman 1dari 20

Rabu, 18 April 2012

Analisa laporan keuangan PT Sampoerna


BAB I : PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Perusahaan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (perusahaan) didirikan di Indonesia pada
tanggal 19 Oktober 1963 berdasarkan Akta Notaris Anwar Mahajudi, S.H., Menteri
Kehakiman Republik Indonesia dalam surat Keputusan No. J.A.5/59/15 tanggal 30 April
1964 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 94 tanggal 24
Nopember 1964, Tambahan No. 567. PT. Hanjaya Mandala Sampoerna (IDX: HMSP) adalah
perusahaan rokok terbesar ketiga di Indonesia. Perusahaan ini sebelumnya merupakan
perusahaan yang dimiliki keluarga Sampoerna, namun sejak Maret 2005 kepemilikan
mayoritasnya berpindah tangan ke Philip Morris, perusahaan rokok terbesar di dunia dari AS,
mengakhiri tradisi keluarga yang melebihi 90 tahun. Ruang lingkup kegiatan perusahaan ini
meliputi industri dan perdagangan serta investasi saham pada perusahaan-perusahaan lain.
Kegiatan produksi rokok secara komersial telah dimulai pada tahun 1913 di
Surabaya sebagai industri rumah tangga. Pada tahun 1930, industri rumah tangga ini
diresmikan dengan dibentuknya NVBM Handel Maatscapij Sampoerna. Perusahaan
berkedudukan di Surabaya dengan kantor pusat yang berlokasi di jl. Rungkut Industri Raya di
Surabaya, Pandaan, Malang, dan Kerawang. Perusahaan juga mempunyai kantor korporasi di
Jakarta. Pada akhir tahun 2007, jumlah karyawan PT HM Sampoerna Tbk. dan anak
perusahaan mencapai sekitar 30 ribu orang. Perseroan mengoperasikan lima pabrik rokok di
Indonesia, yakni satu pabrik sigaret kretek mesin berlokasi di Pandaan, tiga pabrik sigaret
kretek tangan berlokasi di Surabaya dan satu di Malang. Pada tahun 2007, PT HM
Sampoerna Tbk. juga menjalin kerja sama dengan 37 Mitra Produksi Sigaret (MPS) yang
memproduksi sigaret kretek tangan di berbagai wilayah di pulau Jawa. Ke-37 MPS tersebut
mempekerjakan hampir 65 ribu karyawan. Perseroan menjual dan mendistribusikan rokok
melalui 59 kantor penjualan anak perusahaannya--PT Perusahaan Dagang dan Industri
Panamas (PT Panamas)--dan melalui agen-agen rokok yang tersebar di Indonesia. Sejak
bulan Februari 2005, PT Panamas ditunjuk sebagai distributor oleh PT Philip Morris
Indonesia untuk menjual dan mendistribusikan rokok putih merek Marlboro dan merekmerek lainnya. Selain PT Panamas, Perseroan juga memiliki sejumlah anak perusahaan yang
kegiatan usahanya mendukung usaha produksi dan pemasaran rokok Perseroan, antara lain
PT Handal Logistik Nusantara, yang bergerak dalam jasa ekspedisi dan pergudangan, dan PT
Sampoerna Printpack, yang bergerak dalam bidang percetakan dan industri produk kemasan.
Pada tanggal 31 Desember 2009, PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk dan anak
perusahaan bersama-sama disebut Grup, karena memiliki kurang lebih 28.300 orang
karyawan tetap. Pada tahun 1990 perusahaan melakukan penawaran umum saham sebanyak
27.000.000 lembar dengan nilai nominal sebesar Rp.1000 (Rupiah penuh) per saham melalui
Bursa Efek Indonesia dengan harga penawaran sebesar Rp.12.600 (Rupiah penuh) per saham.
Sejak saat itu, perusahaan telah melaksanakan transaksi-transaksi yang berkaitan dengan
modal saham.
1.2.Latar Belakang Analisis
Pada dasarnya yang melatar belakangi pembuatan analisis laporan keuangan PT
Hanjaya Mandala Sampoerna yaitu ingin mengetahui kualitas kinerja perusahaan tersebut.
Sehingga kita dapat dengan jelas mengetahui arus kas, persediaan, ataupun laba/rugi yang
terjadi di PT Hanjaya Mandala Sampoerna pada tahun yang bersangkutan. Selain itu dengan
adanya analisis laporan keuangan tersebut kita dapat menilai profitabilitas (kemampuan

menghasilkan
keuntungan), solvabilitas (kemampuan
memenuhi
seluruh
kewajibanya),likuiditas (kemampuan
memenuhi
kewajiban
lancarnya),
ataupun stabilitas (kemampuan mempertahankan usahanya) pada PT Hanjaya Mandala
Sampoerna.
Dengan adanya analisis laporan keuangan yang jelas dan nyata pada PT Hanjaya
Mandala Sampoerna, maka kita dapat menilai apakah keputusan maupun kebijakan-kebijakan
yang dibuat berdampak positif atau negatif pada perusahaan tersebut. Kita juga dapat
mengetahui apakah perusahaan tersebut mengalami perkembangan dari tahun ke tahun, atau
justru banyak mengalami kemunduran.
1.3.Sistematika Analisis
Halaman Sampul Depan
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Lampiran
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.Gambaran Umum Perusahaan
1.2.Latar Belakang Analisis
1.3.Sistematika Analisis
BAB II DISKUSI ANALISIS RASIO
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
2.2.Analisis Presentase Per-Komponen (Common-Size)
2.3.Analisis Rasio
a. Rasio Lancar (Curent Ratio)
b. Rasio Cepat (Quick Ratio)
c. Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio)
d. Rasio Perputaran Pesediaan (Inventory Turnover)
e. Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover)
BAB III PENUTUP
3.1.Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

BAB II : DISKUSI ANALISIS RASIO

Analisis laporan keuangan merupakan proses yang penuh pertimbangan. Salah satu
tujuan utamanya yaitu untuk mengidentifikasi perubahan perubahan pokok pada trend,
jumlah dan hubungan dan alasan perubahan perubahan tersebut. Beberapa tehnik analisis
dapat digunakan pada analisis laporan keuangan untuk menekankan pentingnya suatu data
yang disajikan dan untuk mengevaluasi posisi perubahan. Beberapa tehnik analisis yang
dapat digunakan antara lain : analisis komparatif, analisis common size, analisis rasio dan
masih banyak yang lainya.
2.1.Analisis Perbandingan (Komparatif)
Langkah awal yang harus dilakukan jika menggunakan analisis perbandingan yaitu
dengan cara menyajikan laporan keuangan secara komparatif seperti menyajikan laporan
keuangan dua atau tiga tahun. Diharapkan dengan menyajikan laporan keuangan secara
komparatif dapat diperoleh informasi mengenai pergerakan dan kecenderungan serta
memberikan petunjuk untuk memprediksi masa depan. Berikut merupakan analisis
perbandingan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan :
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Neraca Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah kecuali dinyatakan lain)


Neraca

31-Des

Perubahan
Rupiah
%

2008

2009

Aset lancar
Kas dan setara kas

499.362

527.681

28.319

5.67

Piutang usaha
-Pihak ketiga-bersih
-Pihak hubungan istimewa

116.591
16.347

447.362
48.658

330.771
32.311

283.70
197.66

405.328
167.096
7.657.848
470.490

25.325
198.758
9.539.067
472.741

(380.003)
31.662
1.881.219
2.251

(93.75)
18.95
24.56
0.48

1.547.275

1.295.793

(251.482)

(16.25)

156.950

133.259

(23.691)

(15.09)

ASET

Piutang lainya
-Pihak ketiga
-Pihak hubungan istimewa
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka pembelian
tembakau
Beban dibayar dimuka dan
aset lainya

Jumlah aset lancar

11.037.287

12.688.643

1.651.356

14.96

Aset tidak lancar


Aset pajak tangguhan
Penyertaan saham

74.435
22.373

63.226
20.587

(11.209)
(1.786)

(15.05)
(7.98)

Aset tetap - setelah dikurangi


Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun
2009 ( 2008 : Rp.1.725.765 )
Tanah untuk pengembangan
Godwill-bersih
Aset lainya - bersih

4.329.506
175.689
313.014
181.515

4.310.194
175.772
275.167
182.858

(19.312)
83
(37.847)
1.343

(0.44)
0.04
(12.09)
0.73

Jumlah aset tidak lancar

5.096.532

5.027.804

(68.728)

(1.34)

JUMLAH ASET

16.133.819

17.716.447

1.582.628

9.80

Analisis Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk
aktiva lancar mengalami kenaikan sebesar 14,96 %. Kenaikan tersebut dipengaruhi karena
banyaknya kenaikan pada akun-akun aktiva lancar, kenaikan terbesar pada piutang usaha
pihak ketiga-bersih sebesar 283,70 %. Pada aktiva tidak lancar terjadi penurunan sebesar 1,34
%. Penurunan tersebut dipengaruhi banyaknya penurunan pada aktiva tidak lancar dan
penurunan terbesar pada aset pajak tangguhan sebesar 15,05 %.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.


Neraca Komparatif

Per 31 Desember 2009


Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)


Neraca

31-Des

Perubahan
Rupiah
%

2008

2009

986.773

653.154

(333.619)

(33.81)

94.002

94.002

100

149.366
325.294

220.388
267.752

71.022
(57.542)

47.55
(17.69)

171.045
99.316
954.540
2.501.174

76.890
187.755
864.402
2.827.137

(94.155)
88.439
(90.138)
325.963

(55.05)
89.05
(9.44)
13.03

906.111
482.130

839.252
657.450

(66.859)
175.320

(7.38)
36.36

(999.625)

(100)

KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan usaha
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan lainya
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutang pajak
Hutang cukai
Beban yang masih harus dibayar
dan
kewajiban estimasian
Hutan dividen
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun
- Hutan obligasi
- Hutang sewa pembiayaan

999.625
66.833

58.838

(7.995)

(11.96)

Jumlah kewajiban jangka


pendek

7.642.207

6.747.030

(895.177)

(11.71)

Kewajiban jangka panjang


Kewajiban pajak tangguhan
Pinjaman jangka panjang

27.506

19.161

(8.345)

(30.34)

- Hutang sewa pembiayaan


Pendapatan tangguhan
Kewajiban imbalan pasca - kerja

112.699
57.211
243.941

76.340
44.593
363.398

(36.359)
(12.618)
119.457

(32.26)
(22.05)
48.97

Jumlah Kewajiban jangka


panjang

441.377

503.492

62.115

14.07

2.339

4.309

1.970

84.22

438.300
42.077

438.300
42.077

HAK MINORITAS

EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 6.300.000.000
nilai nominal Rp. 100
( Rupiah penuh ) per saham
Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh - 4.383.000.000
saham biasa
Tanbahan modal disetor

Selisih kurs karena penjabaran


laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan
ekuitas
anak perusahaan

658.094

614.275

(29.721)

(29.721)

(-)

Saldo laba
- dicadangkan
- belum dicadangkan

90.000
6.849.146

90.000
9.306.658

2.457.512

35.88

Jumlah ekuitas

8.047.896

10.461.616

2.413.720

29.99

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS

16.133.819

17.716.447

1.582.628

9.81

(43.819)

(6.66)

Analisis Pada neraca komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk
kewajiban jangka pendek mengalami penurunan sebesar 11,71 %, penurunan terbesar
kewajiban jangka pendek pada hutang lainya pihak ketiga sebesar 55,05 %. Untuk kewajiban
jangka panjang mengalami kenaikan sebesar 14,07 %, kenaikan terbesar kewajiban jangka
panjang pada kewajiban imbalan pasca-kerja sebesar 48,97 % dan merupakan satu-satunya
kenaikan pada kewajiban jangka panjang. Hak minoritas pada neraca komparatif di atas naik
sebesar 84,22 %. Untuk ekuitas mengalami kenaikan sebesar 29,99 %, kenaikan terbesar
ekuitas pada saldo laba- belum dicadangkan sebesar 35,88 %. Banyak akun pada ekuitas yang
untuk tahun yang dibandingkan yaitu 2008 ke 2009 tidak mengalami perubahan atau tahun
selanjutnya sama pada tahun sebelumnya seperti saldo laba dicadangkan, ataupun modal
ditempatkan dan disetorkan penuh serta saham biasa.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.


Laporan laba rugi Komparatif
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)


31-Des
Neraca
2008
2009
34.680.445 38.972.186
Penjualan bersih

Perubahan
Rupiah
%
4.291.741
12.37

Beban pokok penjualan


Laba kotor

24.695.196
9.985.249

27.737.465
11.234.721

3.042.269
1.249.472

12.32
12.51

Beban usaha
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
Laba operasi

2.955.457
804.559
3.760.016
6.225.233

3.148.441
788.513
3.936.954
7.297.767

192.984
(16.046)
176.938
1.072.534

6.53
(1.99)
4.70
(17.23)

18.844
37.423

54.731
50.327

35.887
12.904

190.44
34.48

(Beban)/ penghasilan lainya


Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga

Beban pembiayaan
Amortisasi goodwill
Beban penurunan nilai aset

(166.846)
(37.847)
(69.403)

(166.606)
(37.847)
(4.487)

240
64.916

(0.14)
100
(93.53)

Beban kurtailmen dari


program pensiun
Lain - lain bersih

(145.391)
(64.533)

19.335

(145.391)
83.868

100
(129.96)

Beban lainya - bersih

(427.753)

(84.547)

343.206

(80.23)

(191)

246

437

(228.79)

5.797.289

7.213.466

1.416.177

24.43

1.925.005
(24.836)

2.121.292
2.864

196.287
27.700

10.20
(111.53)

1.900.169

2.124.156

223.987

11.79

3.897.120
1.840
3.895.280

5.089.310
1.971
5.087.339

1.192.190
131
1.192.059

30.59
7.12
30.60

899

1.161

262

29.14

Bagian laba/(rugi) bersih


perusahaan asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
- Kini
- Tangguhan
Beban pajak penghasilan bersih
Laba konsilidasi sebelum
hak minoritas
Hak minoritas
Laba bersih
Laba per saham dasar
(rupiah penuh) dihitung
berdasarkan jumlah ratarata
tertimbang saham yang
beredar
sebesar 4.383.000.000
saham

Analisis Pada laporan laba rugi komparatif di atas PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.
mengalami laba, dengan laba bersih sebesar 30,60 %, laba tersebut dipengaruhi banyak akun
diantaranya adanya kenaikan pada penjualan bersih sebesar 12,37 %, beban pokok penjualan
juga naik sebesar 12,32 %. Untuk laba per saham dasar PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. naik sebesar 29,14 %.
2.2.Analisis Persentase Per-Komponen (Common-Size)
Laporan keuangan dalam presentase per-komponen menyatakan masing masing
posnya dalam satuan persen atas dasar total kelompoknya. Sebuah neraca yang disusun dalam
presentase per-komponen dapat memberikan informasi sebagai berikut :

Komposisi investasi suatu perusahaan dapat memberikan gambaran tentang posisi relatif
aktiva lancar terhadap aktiva tidak lancar.
Struktur modal yang dapat memberikan gambaran mengenai posisi relatif utang perusahaan
terhadap modal sendiri.
Untuk laporan laba rugi yang disajikan dalam common-size menggambarkan distribusi setiap
satu rupiah penjualan kepada masing masing elemen biaya dan laba. Berikut penyajian
laporan keuangan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan anak perusahaan dalam
common-size :

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.


Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008

(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)


Neraca

31-Des

Common Size %
2008
2009

2008

2009

499.362

527.681

3.09

2.98

116.591
16.347

447.362
48.658

0.72
0.10

2.52
0.27

405.328
167.096
7.657.848
470.490
1.547.275

25.325
198.758
9.539.067
472.741
1.295.793

2.51
1.03
47.46
2.92
9.59

0.14
1.12
53.84
2.67
7.31

156.950

133.259

0.97

0.75

11.037.287

12.688.643

68.41

71.62

74.435
22.373

63.226
20.587

0.46
0.14

0.36
0.17

ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha
-Pihak ketiga-bersih
-Pihak hubungan istimewa
Piutang lainya
-Pihak ketiga
-Pihak hubungan istimewa
Persediaan - bersih
Pajak dibayar dimuka
Uang muka pembelian tembakau
Beban dibayar dimuka dan
aset lainya
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Aset pajak tangguhan
Penyertaan saham
Aset tetap - setelah dikurangi
Akumulasi penyusutan sebesar
Rp. 2.099.422 pada tahun
2009

( 2008 : Rp.1.725.765 )
Tanah untuk pengembangan
Godwill-bersih
Aset lainya - bersih

4.329.506
175.689
313.014
181.515

4.310.194
175.772
275.167
182.858

26.83
1.09
1.94
1.12

24.33
0.99
1.55
1.03

Jumlah aset tidak lancar

5.096.532

5.027.804

31.59

28.38

JUMLAH ASET

16.133.819

17.716.447

100

100

Analisis Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya


Mandala Sampoerna Tbk. untuk aktiva lancarnya tahun 2009 lebih besar dari tahun 2008.
Jumlah aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %, sedangkan tahun 2008 hanya 68,41 %.
Untuk aktiva tidak lancarnya tahun 2008 lebih besar dari tahun 2009. Jumlah aktiva tidak
lancar tahun 2008 sebesar 31,59 %, sedangkan tahun 2009 hanya 28,38 %.
Pada masing masing pos, untuk tahun 2008 posisi aktiva lancarnya lebih besar dari
aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancarnya sebesar 68,41 %. Akun terbesar jumlah
persentasenya pada aktiva lancar yaitu pada persediaan bersih sebesar 47,46 %. Persentase
aktiva tidak lancar sebesar 31,59 %. Jumlah terbesar pada aktiva tidak lancar yaitu pada aset
tetap setelah dikurangi penyusutan sebesar 26,83 %.
Sedangkan untuk tahun 2009, sama halnya dengan tahun 2008. Posisi aktiva lancar
lebih besar dari aktiva tidak lancar. Persentase aktiva lancar tahun 2009 sebesar 71,62 %.
Persentase terbesar pada persediaan bersih sebesar 53,84 %. Persentase aktiva tidak lancar
sebesar 28,38 %. Jumlah terbesar aktiva tidak lancar pada aset tetap setelah dikurangi
penyusutan sebesar 24,33 %.

PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.


Neraca Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah,kecuali dinyatakan lain)
Neraca

31-Des

Common Size %
2008
2009

2008

2009

986.773

653.154
94.002

6.12

3.69
0.53

149.366

220.388

0.92

1.24

KEWAJIBAN
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman jangka pendek
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutan usaha
- Pihak ketiga

- Pihak hubungan istimewa


Hutan lainya
- Pihak ketiga
- Pihak hubungan istimewa
Hutang pajak
Hutang cukai
Beban yang masih harus dibayar
dan
kewajiban estimasian
Hutan dividen
Pinjaman jangka panjang yang
jatuh
tempo dalam waktu satu
tahun
- Hutan obligasi
- Hutang sewa pembiayaan
Jumlah kewajiban jangka
pendek
Kewajiban jangka panjang
Kewajiban pajak tangguhan
Pinjaman jangka panjang
- Hutang sewa pembiayaan
Pendapatan tangguhan
Kewajiban imbalan pasca - kerja
Jumlah Kewajiban jangka
panjang
HAK MINORITAS
EKUITAS
Modal saham
Modal dasar - 6.300.000.000
nilai nominal Rp. 100
( Rupiah penuh ) per saham
Modal ditempatkan dan disetorkan
penuh - 4.383.000.000
saham biasa
Tanbahan modal disetor
Selisih kurs karena penjabaran

325.294

267.752

2.02

1.51

171.045
99.316
954.540
2.501.174

76.890
187.755
864.402
2.827.137

1.06
0.61
5.92
15.50

0.43
1.06
4.88
15.96

906.111
482.130

839.252
657.450

5.62
2.99

4.74
3.71

999.625
66.833

58.838

6.19
0.41

0.33

7.642.207

6.747.030

47.37

38.08

27.506

19.161

0.17

0.11

112.699
57.211
243.941

76.340
44.593
363.398

0.70
0.35
1.51

0.43
0.25
2.05

441.377

503.492

2.73

2.84

2.339

4.309

0.01

0.02

438.300
42.077

438.300
42.077

2.72
0.26

2.47
0.24

658.094

614.275

4.08

3.47

(29.721)

(29.721)

(0.18)

(0.17)

90.000
6.849.146

90.000
9.306.658

0.56
42.45

0.51
52.53

Jumlah ekuitas

8.047.896

10.461.616

49.88

59.05

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS

16.133.819

17.716.447

100

100

laporan keuangan
Selisih transaksi perubahan
ekuitas
anak perusahaan
Saldo laba
- dicadangkan
- belum dicadangkan

Analisis Pada neraca komparatif dalam presentase per-komponen di atas, PT Hanjaya


Mandala Sampoerna Tbk. untuk kewajiban jangka pendek tahun 2008 lebih besar dari tahun
2009. Persentase kewajiban jangka pendek tahun 2008 sebesar 47,37 %, sedangkan tahun
2009 hanya 38,08 %. Untuk kewajiban jangka panjang tahun 2009 lebih besar dari tahun
2008. Persentase kewajiban jangka panjang tahun 2009 sebesar 2,84 %, sedangkan tahun
2008 selisih tipis hanya 2,73 %. Untuk jumlah ekuitasnya, tahun 2009 lebih besar dari tahun
2008. Persentase ekuitas tahun 2009 sebesar 59,05 %, sedangkan tahun 2008 hanya 49,88 %.
Pada masing masing pos, untuk tahun 2008 persentase kewajiban jangka pendek
lebih besar dari pada kewajiban jangka panjang. Jumlah persentase kewajiban jangka pendek
sebesar 47,37 %, sedangkan kewajiban jangka panjang hanya 2,73 %. Untuk perbandingan
antara kewajiban dan ekuitas tahun 2008 masih besar jumlah kewajibanya. Persentase total
kewajiban sebesar 50,10 %, sedangkan persentase ekuitas selisih sedikit yaitu 49,88 %.
Untuk tahun 2009 persentase kewajiban jangka pendek juga lebih besar dari jangka
panjang. Persentase kewajiban jangka pendek tahun sebesar 38,08 %, sedangkan kewajiban
jangka panjang hanya 2,84 %. Tetapi untuk perbandingan ekuitas dan kewajiban, jumlah
ekuitas lebih besar yaitu 59,05 %, sedangkan total kewajiban hanya 40,92 %.
PT HANJAYA MANDALA SAMPOERNA Tbk.
Laporan laba rugi Komparatif Dalam Presentase Per-Komponen
Per 31 Desember 2009
Dengan angka perbandingan untuk tahun 2008
(dalam jutaan rupiah, kecuali laba bersih per saham)

Penjualan bersih

31-Des
2008
2009
34.680.445 38.972.186

Beban pokok penjualan


Laba kotor

24.695.196
9.985.249

Neraca

27.737.465
11.234.721

Common Size %
2008
2009
100
100
71.21
28.79

71.17
28.83

Beban usaha
Penjualan
Umum dan administrasi
Jumlah beban usaha
Laba operasi

2.955.457
804.559
3.760.016
6.225.233

3.148.441
788.513
3.936.954
7.297.767

8.52
2.32
10.84
17.95

8.08
2.02
10.10
18.72

(Beban)/ penghasilan lainya


Laba penjualan aset tetap
Penghasilan bunga
Beban pembiayaan
Amortisasi goodwill
Beban penurunan nilai aset

18.844
37.423
(166.846)
(37.847)
(69.403)

54.731
50.327
(166.606)
(37.847)
(4.487)

0.05
0.11
(0.48)
(0.11)
(0.20)

0.14
0.13
(0.43)
(0.10)
(0.01)

Beban kurtailmen dari


program pensiun
Lain - lain bersih

(145.391)
(64.533)

19.335

(0.42)
(0.19)

Beban lainya - bersih

(427.753)

(84.547)

(1.23)

(0.27)

(191)

246

(0.00)

0.00

5.797.289

7.213.466

16.72

18.51

1.925.005
(24.836)

2.121.292
2.864

5.55
(0.07)

5.44
0.00

1.900.169

2.124.156

5.48

5.45

3.897.120
1.840
3.895.280

5.089.310
1.971
5.087.339

11.24
0.01
11.23

13.06
0.00
13.05

899

1.161

0.00

0.00

Bagian laba/(rugi) bersih


perusahaan asosiasi
Laba sebelum pajak
penghasilan
Beban pajak penghasilan
- Kini
- Tangguhan
Beban pajak penghasilan bersih
Laba konsilidasi sebelum
hak minoritas
Hak minoritas
Laba bersih

0.05

Laba per saham dasar


(rupiah penuh) dihitung
berdasarkan jumlah ratarata
tertimbang saham yang
beredar
sebesar 4.383.000.000
saham

Analisis Pada laporan laba rugi komparatif dalam presentase per-komponen di atas PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. untuk laba bersihnya tahun 2008 lebih besar dari tahun
2007. Persentase laba bersih tahun 2008 sebesar 13,05 %, sedangkan tahun 2007 hanya 11,23
%. Sedangkan untuk laba kotor tahun 2007 dan 2008 hanya selisih tipis, tahun 2007 sebesar
28,79 % dan tahun 2008 lebih unggul sedikit yaitu sebesar 28,83 %.
Pada masing masing pos, untuk tahun 2008 banyak biaya biaya atau beban yang
berkurang. Sama halnya dengan tahun 2009, banyak biaya biaya yang berkurang.
Sedangkan untuk penjualan dan laba mengalami peningkatan.
2.3.Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan merupakan alat analisis yang paling banyak digunakan,
karena dapat membantu kita mengidentifikasi beberapa kekuatan dan kelemahan keuangan
perusahaan.
a.Rasio Lancar (Current Ratio) : kemampuan aktiva lancar perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva lancar yang dimiliki.
Rumus : Aktiva Lancar
Kewajiban Lancar

Rasio Lancar tahun 2008 11.037.287 = 1,44


7.642.207
( terdapat 1,44 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar
yang jatuh tempo )

Rasio Lancar tahun 2009 12.688.643 = 1,88


6.747.030
( terdapat 1,88 aktiva lancar yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00 kewajiban lancar
yang jatuh tempo )
Analisis Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari tahun
2008. Artinya bahwa perusahaan mampu mengolah aktiva lancar tahun 2009 lebih baik dari
pada tahun 2008. Tahun 2009 menandakan bahwa kemampuan perusahaan untuk membayar
kewajiban jangka pendeknya lebih besar dari pada tahun 2008. Kenaikan tersebut
dipengaruhi karena adanya kenaikan pada aktiva lancar sebesar 14,96 % dari 2008 ke 2009,
dan adanya penurunan pada kewajiban lancar sebesar 11,71 % dari tahun 2008 ke 2009. Pada
rasio lancar kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban lancar memanfaatkan
persediaan,faktor ini juga mempengaruhi kenaikan rasio lancar karena persediaan naik
sebesar 24,56 %.
Daftar Rasio Lancar Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk

CR
2,08
2,48
2,22

Perbandingan Rasio Lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak


Perusahaan dengan Rasio Lancar Rata-rata Industri tahun 2008 :
CR PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

CR Rata-rata

1,44

2,66

Komentar Rasio lancar PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2008 lebih kecil jika
dibandingkan dengan rasio lancar rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk kurang bisa mengoptimalkan dalam pengelolaan aktiva
lancar untuk membayar kewajiban jangka pendeknya jika dibandingkan dengan perusahaan
lain yang bergerak di bidang yang sama.
b.Rasio Cepat (Quick Ratio) : Rasio cepat mengukur kemampuan aktiva lancar membayar
kewajiban lancar tanpa memanfaatkan persediaan (minus persediaan).
Rumus : Aktiva Lancar Persediaan
Kewajiban Lancar

Rasio Cepat tahun 2008 11.037.287 7.657.848 = 0,44


7.642.207
( terdapat 0,44 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00
kewajiban lancar yang jatuh tempo )

Rasio Cepat tahun 2009 12.688.643 9.539.067 = 0,47


6.747.207
( terdapat 0,47 aktiva lancar tanpa persediaan yang tersedia untuk memenuhi tiap-tiap 1,00
kewajiban lancar yang jatuh tempo )

Analisis Rasio cepat PT Hanjaya Mandala Sampoerna tahun 2009 lebih besar dari tahun
2008. Artinya perusahaan mampu mempergunakan aktiva lancar untuk membayar kewajiban
lancar tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008, walaupun kenaikan rasio tersebut tidak
memanfaatkan persediaan yang juga mengalami kenaikan. Pada rasio cepat hanya
menggunakan aktiva lancar, artinya perusahaan mampu memanfaatkan aktiva lancar dengan
baik, karena selain kenaikan pada persediaan yang tidak berpengaruh pada rasio cepat, juga
diikuti kenaikan pada piutang usaha-pihak ketiga bersih sebesar 283,70 % dan pihak
hubungan istimewa sebesar 197,66 %, piutang lainya-pihak hubungan istimewa sebesar 18,95
%, kas dan setara kas sebesar 5,67 %, serta kenaikan pada pajak dibayar dimuka sebesar 0,48
%. Selain itu juga didukung dengan banyaknya penurunan pada kewajiban lancar, dengan
penurunan terbesar pada hutang lainya-pihak ketiga sebesar 55,05 %.
c.Rasio Total Utang (Debt to Equity Ratio) : digunakan untuk mengukur utang jangka
panjang dalam struktur modal suatu perusahaan (kondisi utang jangka panjang suatu
perusahaan).
Rumus : Total Utang
Total Aktiva

Rasio Total Utang tahun 2008 7.642.207 + 441.377 = 0,51


16.133.819
( perusahaan harus menyediakan 0,51 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang
terhadap pemberi pinjaman )

Rasio Total Utang tahun 2009 6.747.030 + 503.492 = 0,40

17.716.447
( perusahaan harus menyediakan 0,40 % dari modal yang dimiliki untuk melunasi utang
terhadap pemberi pinjaman )
Analisis Rasio total utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih kecil
dari tahun 2008. Disini perusahaan mampu lebih banyak menggunakan ekuitas untuk
melunasi hutang dari pada menggunakan kewajiban jangka panjang dan jangka pendek. Itu
menunjukan bahwa tahun 2009 lebih baik dari pada tahun 2008 karen adanya kenaikan pada
ekuitas sebesar 29.99 % dan penurunan pada kewajiban jangka pendek sebesar 11,71 %,
walaupun adanya kenaikan pada kewajiban jangka panjang sebesar 14,07 %.
Daftar Rasio Total Utang Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk

DER
1,11
1,58
0,56

Perbandingan Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak
Perusahaan dengan Rasio Total Utang Rata-rata Industri tahun 2008 :
DER PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

DER Rata-rata

0,51

1,08

Komentar Rasio Total Utang PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil dari rasio
total utang rata-rata perusahaan di bidang sejenis. Hal ini menandakan bahwa PT Hanjaya
Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam hal pendanaan perusahaan dari pada perusahaan
lain yang bergerak di bidang yang sama. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu
mengoptimalkan ekuitas serta memperkecil jumlah kewajiban yang harus dibayarkan dari
pada perusahaan lain yang sejenis.
d.Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover) : digunakan untuk mengetahui
seberapa efektif perusahaan dalam mengelola persediaan (juga dapat mengindikasikan
likuiditas perusahaan).
Rumus : Harga Pokok Penjualan
Persediaan

Rasio Perputaran Persediaan tahun 2008 24.695.196 = 3,22


7.657.848
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 3,22 kali dalam setahun )

Rasio Perputaran Persediaan tahun 2009 27.737.465 = 2,90


9.539.067
( perusahaan melakukan perputaran persediaan sebanyak 2,90 kali dalam setahun )
Analisis Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk tahun 2009
lebih kecil dari tahun 2008. Rasio perputaran persediaan pada tahun 2009 cukup baik,tetapi

masih lebih baik pada tahun 2008. Dari tahun 2008 ke 2009 untuk persediaan dan beban
pokok penjualan sama-sama mengalami kenaikan yaitu 24,56 % pada kenaikan persediaan
dan 12,32 % pada beban pokok penjualan. Artinya bahwa untuk tahun 2008 perusahaan lebih
mampu mengoptimalkan jumlah perputaran persediaanya dibandingkan tahun 2009.
Daftar Rasio Perputaran Persediaan Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk

ITO
7,77
1,82
1,85

Perbandingan Rasio Perputaran Persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.


dan Anak Perusahaan dengan Rasio Perputaran Persediaan Rata-rata Industri tahun
2008 :
ITO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

ITO Rata-rata

3,22

3,81

Komentar Rasio perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih kecil
jika dibandingkan dengan rasio perputaran ppersediaan rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini
menandakan bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna masih kalah dalam mengelola
persediaan yang ada, perputaran persediaan PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dalam
waktu satu tahun masih lebih sedikit jika dibandingkan rasio perputaran persediaan rata-rata
perusahaan sejenis.
e.Rasio Total Aktiva (Total Assets Turnover) : digunakan untuk mengukur aktivitas aktiva
dan kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aktiva tersebut.
Rumus : Penjualan Bersih
Rata-rata Total Aktiva

Rasio Total Aktiva tahun 2008 34.680.445 = 2,15


16.133.819
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh penghasilan /
melakukan penjualan sebanyak 2,15 kali )

Rasio Total Aktiva tahun 2009 38.972.186 = 2,19


17.716.447
( kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan total aktiva untuk memperoleh penghasilan /
melakukan penjualan sebanyak 2,19 kali )
Analisis Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. tahun 2009 lebih besar
dari pada tahun 2008. Artinya pada tahun 2009, perusahaan lebih bisa mengoptimalkan

pemanfaatan total aktiva untuk memperoleh penghasilan/untuk penjualan lebih baik dari pada
tahun 2008. Dapat dilihat dengan adanya peningkatn pada penjualan bersih sebesar 12,37 %.
Daftar Rasio Total Aktiva Industri Sejenis :
Nama Perusahaan
PT BAT Indonesia Tbk.
PT Bentoel International Investama Tbk.
PT Gudang Garam Tbk

TATO
2,69
1,33
1,26

Perbandingan Rasio Total Aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dan Anak
Perusahaan dengan Rasio Total Aktiva Rata-rata Industri tahun 2008 :
TATO PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk

TATO Rata-rata

2,15

1,76

Komentar Rasio total aktiva PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih besar jika
dibandingkan dengan rasio total aktiva rata-rata perusahaan sejenis. Hal ini menandakan
bahwa PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. lebih baik dalam melakukan pemanfaatan total
aktiva. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. mampu lebih banyak melakukan penjualan
dalam waktu satu tahun dari pada perusahaan sejenis.

BAB III : KESIMPULAN


Setelah melakukan analisa laporan keuangan pada PT Hanjaya Mandala Sampoerna
Tbk. dan Anak Perusahaan dapat diambil kesimpulan bahwa kinerja perusahaan tersebut

sudah cukup baik, karena dapat dilihat dari tahun yang dibandingkan yaitu tahun 2008 dan
2009 perusahaan tersebut mengalami laba yang kenaikannya cukup besar. Penjualan
perusahaan tersebut juga meningkat cukup baik. PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. juga
lebih banyak menggunakan ekuitas untuk pendanaan perusahaanya dari pada menggunakan
hutang.
Namun jika dibandingkan dengan perusahaan yang bergerak pada bidang yang sama,
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. masih kalah dalam penggunaan aktivanya. PT Hanjaya
Mandala Sampoerna juga kurang dalam pengoptimalan perputaran persediaannya. Kelebihan
PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. dari pada perusahaan lain yang sejenis yakni PT
Hanjaya Mandala Sampoerna mampu lebih baik dalam hal pendanaan perusahaan bila
dibandingkan dengan perusahaan lain yang bergerak di bidang yang sama.

DAFTAR PUSTAKA
Novita Suryandari,SE,Ak. Diktat analisis kinerja perusahaan. 2011. Purworejo. STIE
Rajawali.
Novita Suryandari,SE,Ak. Power point diskusi analisis perusahaan. 2011. Purworejo. STIE
Rajawali.
http://www.sampoerna.com/id_id/about_us/investor_information/disclosures_and_report/pag
es/financial_reports.aspx
Id.wikipedia.org/wiki/analisis-keuangan
Shelmi.wordpress.com/2009/03/31/prinsip-dasar-laporan-keuangan/

Anda mungkin juga menyukai