Anda di halaman 1dari 4

13710037

March 2014
Environmental Aspect in Materials
Technology
Class 2014
Materials Engineering Study Program
Labtek X lt 2
Jl. Ganesa 10 Bandung 40132 Indonesia

Environmental Policy
Advocacy
Published by Materials Engineering Students for
Better-Future (MESB)
Institut Teknologi Bandung

Penanganan Sampah
Bagus Kuncoro Jakti

Bagus Kuncoro Jakti


13710037

Pada kehidupan sehari-hari kita

Environmental Policy
Advocacy
apabila kita melihat dari bahan yang

pastinya baik secara langsung maupun

dibuang sebagian besar sampah berupa

tidak langsung akan berhubungan

plastik (polimer) yang membutuhkan

dengan sampah. Dari data

waktu yang lama untuk

PD.Kebersihan Kota Bandung, setiap

terurai.Peristiwa lewi gajah yang

harinya terkumpul sebanyak 7.500 M3

menewaskan 95 orang pun dapat

dengan berat jenis 225 Kg/M3 ,dan

menjadi alasan kurang efektifnya

sebagian besar sampah dihasilkan oleh

penangan sampah yang sekarang dan

sampah rumah tangga.Penanganan

berbahayanya penaganan sampah

sampah saat ini terpusat pada

dengan cara menimbun

penimbunan sampah dan pengomposan

sampah.Pengomposan yang dilakukan

sampah organik.Apakah dengan

lebih bersifat terpusat,sehingga tidak

penanganan sampah seperti sekarang

cukup untuk mengakomodir sampah

dapat mengakomodir jumlah sampah

yang ada.Kesadaran masyarakat pun

yang ada ?

menjadi faktor yang menyebabkan

Seperti yang kita ketahui

kurang efektifnya penanganan sampah

produksi sampah semakin meningkat

yang ada. Masih banyak masyarakat

hal ini bisa disebabkan dengan

membuang sampah sembarangan dan

bertambahnya jumlah orang , baik

tidak melakukan pemilahan seperti

warga Bandung maupun pendatang

yang diharapkan oleh

yang berupa wisatawan maupun

pemerintah.Contoh yang dapat kita

pelajar.Dengan bertambahnya jumlah

lihat adalah pada saat ini pemerintah

produksi sampah semakin kecil

Kota Bandung menyediakan pemilahan

kemungkinan penanganan sampah

sampah organik dan anorganik namun

seperti sekarang dapat

masih banyak masyarakat yang

mengakomodirnya.Apabila kita lihat

membuang sampah anorganik di

penanganan dengan cara penimbunan

tempat organik maupun hal

sampah,dengan semakin banyaknya

sebaliknya.Pemerintahpun kurang tegas

sampah maka diperlukan tempat yang

akan menindak lanjuti

lebih luas lagi untuk

pelanggaran,sehingga para warga

mengakomodirnya.Selain itu juga

menjadi terbiasa akan melakukan hal

page 2

yang membuat sampah semakin

listrik.Kemudian membuat peraturan

banyak,seperti membuang sampah

agar setiap RT atau RW memiliki tempat

pada sungai.Pemerintah sudah memiliki

untuk membuat kompos.Kemudian

peraturan yang menangani sampah

untuk penanganan sampah anorganik

seperti Undang-Undang no 18 tahun

kita daur ulang dengan cara memilah

2008 dan Peraturan Pemerintah no 81

terlebih dahulu polimer yang dapat di

tahun 2012 namun kurangnya

daur ulang dan yang tidak bisa

pengawasan dan pengaplikasian

kemudian yang bisa didaur uang dapat

menyebabkan banyak pelanggaran dan

didaur ulang agar dapat dijual dan

kurang efektifannya penanganan

menjadi profit kemudian untuk yang

sampah.

tidak bisa didaur ulang dapat dibakar

Oleh karena itu diperlukan

dan dijadikan pembangkit

penanganan sampah lebih lanjut untuk

listrik.Pemerintah juga harus bisa

bisa mengakomodir sampah yang

memantau semua fasilitas

dihasilkan dan juga untuk menaati

penangaanan samapah dan juga

perarturan Undang-Undang no 18 tahun

menetapkan standar agar dapat

2008 dan Peraturan Pemerintah no 81

diterima oleh warga dan ramah

tahun 2012. Sebaiknya pemerintah

lingkungan.Pemerintah juga harus

melakukan daur ulang pada sampah

menjadi sedikit tegas agar semua yang

yang sudah dikumpulkan namun

diinginkan oleh pemerintah yang

sebelum itu dilakukan pemilihan

tertulis pada peraturan dapat berjalan.

sampah walaupun tidak dilakukan

Jadi dengan penanganan sampah

pemilihan sampah seperti pada

dengan penimbunan dan pembuatan

peraturan namun setidaknya ada

kompos secara terpusat tidak dapat

pemisahan antara organik dan

mengakomodir sampah yang ada di

anorganik .Pada sampah Organik selain

Kota Bandung oleh karena itu

menjadi kompos yang sudah dilakukan

pemerintah harus meningkatkan cara

oleh pemerintah Kota Bandung kita

penanganan sampah dengan cara

dapat menambahkan penanganaannya

membuat pembangkit listrik tenaga

dengan membuat pembangkit listrik

sampah dengan memanfaatkan gas

tenaga listrik dengan menggunakan gas

yang dihasilkan untuk sampah organik

yang dihasilkan sampah ketika

dan untuk sampah anorganik dengan

ditampung.Sehingga selain menjadi

cara dibakar ,kemudian pemerintah

kompos kita juga mendapatkan energi

juga membuat peraturan agar

Bagus Kuncoro Jakti


13710037

Environmental Policy
Advocacy

pembuatan kompos tidak terpusat

organik dan anorganik.Dan agar

dengan cara meminta setiap RT atau

semuanya dapat berjalan pemerintah

RW membuat kompos.Sebelum kedua

juga harus tegas.

hal itu dilakukan juga harus


diadakannya pemilihan antara sampah

page 4

Anda mungkin juga menyukai