Dengan ditetapkannya Tire Label pada tahun 2012 pada daerah Eropa dan
dengan maraknya penghematan bahan bakar dan issue global warmig yang
disebabkan gas CO2 ,Green tire mulai dilirik oleh para konsumen pengguna
mobil .Green tire dimaksud adalah ban yang dapat menghemat penggunaan
bahan bakar dengan menurunkan sifat rolling resistance pada ban.Green tire
dapat dibuat dengan banyak hal ,seperti menggunakanorange oil,menggunakan
karet alam yang dimodifikasi atau dengan menggunakan silika sebagai
filler.Penggunaan silika sebagai filler dapat menurunkan rolling resistance dan
juga menambah traksi (grip) pada musin dingin.
Kesimpulan :
Saran :
Daftar Isi
2.1 Karet
2.1.1 Latar Belakang
Karet merupakan benda yang sering kita gunakan pada kehidupan sehari-
hari.Karet merupakan polimer elastomer.Karena merupakan polimer maka karet
di susun atas monomer-monomer (bagian kecil) yang berikatan.Material
elastomer memiliki kelebihan akan sifatnya yang elastis dan tahan akan air.Dari
sumber didapatkannya,karet terbagi atas dua ,yang pertama karet alam yang
didapat dari menampung getah pohon karet dan karet buatan (sintetis) yang
terbuat dari minyak bumi.Contoh karet alam adalah lateks dan contoh dari karet
buatan adalah styrene-butadiene rubbers (SBR) yang disintesis dari styrene dan
1-3 butadine .Sebelum digunakan pada kehidupan sehari-hari ,karet di vulkanisasi
terlebih dahulu.Apabila karet tidak di vulkanisasi maka karet menjadi tidak
terlalu kuat dan tidak bisa mempertahankan bentuknya ketika diberi deformasi
yang besar.Vulkanisasi adalah proses secara kimia menghasilkan ikatan (network
junctures) dengan membentuk crosslink antar rantai polimer,vulkanisasi
meningkatkan elastisitas dan mengurangi plastisitas. Biasanya menggunakan
sulphur sebagai pembuat crosslink.
Ban yang merupakan salah satu contoh dari penggunaan karet pada
kehidupan sehari-hari .Pada zaman kini penggunaan ban sangatlah besar,hal ini
dapat dilihat dari banyaknya mobil yang ada pada Indonesia sendiri,hal ini dapat
dilihat dari tabel dibawah ini
http://www.bps.go.id
Dari tabel diatas dapat dilihat terdapat kenaikan jumlah penggunaan kendaraan
bermotor.Apabila kita melihat hanya pada mobi berpenumpang,Pada Indonesia
terdapat 9,548,866 pada tahun 2011 dan apabila kita kalikan dengan 4 sesuai
dengan jumlah ban maka kita mendapatkan angka 38,194,564,Angka ini bukan
angka yang kecil sehinnga industri ban dapat menjadi peluang yang baik pada
Indonesia.
Pada era serba hijau yang mengharuskan mengurangi penggunaan bahan
dari minyak bumi dan juga mengurangi pengeluaran gas co2 ,melakukan
penghematan BBM semakin diperhatikan.Salah satu cara penghematan BBM
dapat dilakukan dengan menggunakan ban yang memiliki rolling resistance yang
kecil atau dapat kita namakan dengan Green Tire.
2.2 Ban
Ban merupakan salah satu produk dari karet yang sering kita lihat pada
kehidupan sehari-hari.Ban digunakan agar mobil dapat berjalan dengan baik
pada kondisi hujan maupun keadaan dimana permukan jalan tidak rata.Ban yang
kita gunakan sekarang pertama kali di temukan pada tahun 1845 oleh Robert
William Thomson,namun ban buatannya mudah rusak ,biaya mahal dan susah
untuk di lepaskan.Kemudian pada tahun 1888 John Boyd Dunlop menghidupkan
kembali ban tubeless (pneumatic) yang pertama kali digunakan untuk ban
sepeda.Dengan ditemukannya vulkanisasi oleh Charles Goodyear pada tahun
1839 dimulailah pengembangan pengembangan lebih lanjut pada ban.
Pada dasarnya ban merupakan komposit dari kawat dan karet. Dan
komponen-komponen ban dapat dilihat pada gambar dibawah.
Dari gambar diatas kita dapat komponen-komponen pada ban ,yaitu
:
Ban memiliki banyak tipe apabila dilihat dari penggunannya ,namun ban
memiliki 3 kriteria kerja yang harus dipenuhi,yaitu traksi (Traction),ketahanan
akan aus (Wear Resistance),Rolling Resistance.Selain itu terdapat “Magic Triangle
” pada ban yang berarti sifat yang ada pada “Magic Triangle ” harus seimbang
karena kita tidak bisa meningkatkan sifat ketiganya secara bersamaan karena
saling bertentangan.Sifat pada “Magic Triangle ” adalah rolling
resistance,Treadwaer,wet grip.
Ban harus memiliki traksi yang bagus,baik pada kondisi kering maupun
basah.Traksi antara ban dan jalan dihasilkan oleh adanya gaya traksi yang besar
antara tread dan jalan untuk menghindari slip anatara ban dan jalan.Traksi
dipengaruhi olhe konstruksi ban,Material yang digunakan pada tread dan profil
(alir) pada tread dan kondisi jalan.
Ban yang baik juga memiliki tingkat keausan yang rendah ,memiliki daya
tahan yang baik dan memberikan kenyamanan ketika digunakan.Kemampuan
ketahanan terhadap abrasi harus ditingkatkan agar umur dari ban menjadi tahan
lama.Dan rolling resistance diminimalkan agar konsumsi bahan bakar pun
berkurang.
Rolling resistance adalah jumlah energy yang diserap ban saat ban
bergulir dan berdeformasi.Rolling resistance juga dapat di definisikan sebagai
energy yang dikonsumsi per satuan jarak saat ban bergerak dan menerima
beban.Selama Ban bergerak (berjalan),ban mengalami perubahan bentuk seperti
dinding ban bengkok atau tread yang menjadi rata ketika bersentuhan dengan
tanah (permukaan) yang ikut mengkonsumsi bahan bakar,energy yang dihasilkan
oleh rolling resistance berupa panas pada ban.Sehingga Rolling resistance
mempengaruhi penggunaan bahan bakar pada kendaraan.Pada kendaraan
penumpang dan truk ringan dengan mengurangi rolling resistance sebesar 10 %
kita dapat menghemat bahan bakar dari 0.5% - 1.5% dan untuk truk besar
terdapat penghemat sebesar 1.5% - 3.0 % dengan pengurangan rolling resistance
yang sama (10%).Rolling resistance dapat di definisikan sebagai energi yang di
konsumsi .
EU Tyre Label
Dengan adanya tire label baru ini maka muncul kata green tire.Green tire yang
dimaksud bukannlah ban yang belum di vulkanisasi melainkan ban dengan
konsumsi bahan bakar yang sedikit (grade A,Hijau).
Selain tire label ada juga yang dinamakan tire code.Tire code biasanya terdapat
pada ban di dinding sampin.Kode ini berisi antara lain dimensi spesifik dari ban
,batasan-batasan,beban yang mampu di tampung dan kecepatan maksimum.
Contoh tire code terdapat pada gambar dibawah
2.2.6 Green Tire
Sesuai dengan aturan Eu dengan tire label maka green tire yang
dimaksuda adalah ban dengan penggunaan bahan bakar yang sedikit atau
apabila dikaitkan dengan sifat yang dimiliki pada ban ,green tire adalah ban yang
memiliki rolling resistance yang kecil.Dengan mengurangi penggunan bahan
bakar maka akan mengurangi pengeluaran gas CO2 dari kendaraan.
Karet murni tidak memiliki sifat yang cukup untuk menjadi bahan pada
ban yang memiliki spesifikasi kekuatan yang cukup tinggi.Oleh karena itu
digunakan penguatan dengan cara menambahkan material lain yang dapat
meningkatkan kekuatan dari karet atau dapat disebut Reinforcement Filler
dengan material lain disebut dengan filler. Dengan menambahkan filler kepada
campuran karet maka kita akan mendapatkan perubahanatau kenaikan sifta pada
karet yang kita buat.
Gambar diatas merupakan gambar dari agregat karbon ,dapat dilihat bahwa
agregatnya berberntik spherical (bulat).
2.3.3 Silica
Silika juga memiliki kemampuan penguatan yang baik selain itu juga silika
memiliki sifat menurunkan rolling resistance dan peningkatan grip (traksi) saat
musim dingin.oleh karena itu silka dilirk menajadi filler pada karet.Pada awalnya
silika tidak dilirik karena menurunkan ketahanan aus yang pada waktu itu orang
hanya melihat pada umur ban saja.Pada zaman sekarang dimana penghematan
bbm dilakukan maka mulai dilirik kembali silika menjadi filler.Selain itu
penggunaan silika menjadi filler juga mengurangi jumlah filler yang dimasukan
,hal in terjadi karena silika memiliki penguatan yang lebih baik dari karbon karena
silika memiliki ikatan yang lebih kuat dibandingkan karbon.