Anda di halaman 1dari 2

Aminophylline

Mengandung 84,0% teofilin anhidrat dan 13,5 sampai 15,0% etilendiamin anhidrat. Berbentuk serbuk
berwarna putih atau kekuningan, terkadang berbentuk granular. Mudah larut dalam air (larutan menjadi
keruh akibat pengaruh karbon dioksida). Praktis tidak larut dalam alkohol dehidrat
Bersifat anhydrous atau tidak mengandung lebih dari 2 molekul air. Aminofilin mengandung
tidak kurang dari 84.0% dan tidak lebih dari 87.4% teofilin anhydrous, serta mengandung 13.5%
sampai 15% anhydrousethylenediamine. Larut dalam air (larutan menjadi keruh akibat
pengaruh karbon dioksida), tidak larut dalam dehydrated alkohol.

Ascorbic Acid

Vitamin C dengan bobot molekul 176,13 mengandung tidak kurang dari 99,0% dan
tidak lebih dari 100,5% C6H8O6. Pemerian vitamin C yaitu hablur atau serbuk putih atau
agak kuning.
Vitamin C oleh pengaruh cahaya akan berubah menjadi berwarna gelap. Dalam
keadaan kering stabil di udara tetapi dalam bentuk larutan mudah teroksidasi. Titik lebur
kurang lebih 190C, rotasi jenis antara +20,5 sampai dengan +21,5. Penetapan kadar dapat
dilakukan dengan titrasi asam basa, titrasi menggunakan iodin, titrasi menggunakan 2,6
diklorofenolindofenol, spektrofotometri, kromatografi cair kinerja tinggi dan fluorometri.
Vitamin C pada suhu 20C praktis tidak larut dalam kloroform, larut dalam 50 bagian
etanol, dalam 25 bagian etanol 95%, praktis tidak larut dalam eter, larut dalam 100 bagian
gliserin, larut dalam 20 bagian propilenglikol, dan larut dalam 3,5 bagian air. Penyimpanan
vitamin C dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya. Vitamin C

memiliki rentang pH 2,1 2,6 dalam larutan 5% dengan pelarut air. Vitamin C memiliki 2
nilai pKa yaitu 4,17 dan 11,57. Bobot jenis partikel adalah 1,65 g/cm 3 sedangkan bobot jenis
mampat 1 1,2 g /cm3 untuk vitamin C berbentuk serbuk.
Vitamin C inkompatibel dengan alkali, ion logam berat terutama temabaga dan besi,
senyawa pengoksidasi, metenamin, fenilefrinhidroklorida, pirilaminmaleat, salisilamid,
natrium nitrit, natrium salisilat dan teobromin salisilat. Vitamin C tidak stabil dalam larutan
air. Laju perusakan meningkat dengan adanya logam, terutama tembaga dan besi dan juga
oleh adanya enzim. Pemaparan oleh oksigen atau pemanasan yang terlalu lama dapat
meningkatkan ketidakstabilan vitamin C. Stabilitas maksimum larutan vitamin C berada
pada pH 5,4 (Wade, 1994). Vitamin terdiri dari 2 bentuk yaitu : asam L-askorbat dan asam
D-Askorbat memiliki aktivitas biologi sedangkan asam D-Askorbat tidak memiliki
aktivitas biologi.

Isoniazid

Isoniazid (C6H7N3O) mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari102,0%
(C6H7N3O), dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan. Berupa hablur putih atau tidak
berwarna atau serbuk hablur putih; tidak berbau, perlahan-lahan di pengaruhi
olehudara dan cahaya. Mempunyai titik lebur antara 1700 C dan 1740C.
Mempunyai keasaman-kebasaan pH larutan 10,0% b/v 6,0 sampai 7,5.
Pembahasan

Anda mungkin juga menyukai